Laporan Pelatihan Transplantasi Karang

October 12, 2017 | Author: EM Read-One Lessy | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

school report...

Description

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PELATIHAN REHABILITASI DAN TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

Kerjasama

MDF-PI NUFFIC FISH-4 PROJECT DAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2010

1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Terumbu karang merupakan komunitas unik diantara komunitas laut lainnya dan terbentuk dari aktivitas biologi. Terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan tropik, dan merupakan habitat berbagai biota laut untuk tumbuh dan berkembang biak dalam kehidupan yang seimbang. SIfat yang menonjol dari terumbu karang adalah produktifitas dan keanekaragamannya yang tinggi, jumlah spesies yang banyak, serta bentuk morphologi yang sangat bervariasi dan biomassa yang besar. Luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia mencapai lebih dari 60.000 km2 yang tersebar di perairan kawasan barat hingga timur Indonesia (Walters, 1994 dan Suharsono, 1998). Namun, saat ini terumbu karang secara terus menerus mendapat tekanan berat akibat berbagai aktivitas manusia baik di darat maupun di laut. Caracara penangkapan yang menggunakan bahan peledak, bahan kimia beracun masih banyak dijumpai di beberapa daerah. Disamping itu pengambilan

terumbu

karang

untuk

bahan

bangunan

terus

meningkat, sejalan dengan meningkatnya laju pembangunan. Begitu pula halnya dengan pembangunan industri dan limbah rumah tangga serta pencemaran minyak juga mengancam kelestarian terumbu karang. Disisi lain kesadaran masyarakat masih rendah terhadap masalah

pelestarian

atau

konservasi

sumber

daya

yang

mengakibatkan semakin menambah sulitnya pengelolaan sumber daya terumbu karang secara rasional. Dalam upaya menanggulangi masalah tersebut khususnya dalam rangka memulihkan kemabli fungsi dan peranan ekosistem terumbu karang sebagai habitat biota laut, perlu segera diambil tindakan nyata untuk

menjaga kelestarian

ekosistem karang

melalui

upaya

rehabilitasi sumber daya karang yang sudah mengalami kerusakan.

Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan melalui transplantasi karang. Teknologi transplantasi karang (Coral transplantation) adalah usaha mengembalikan

terumbu

karang

melalui

pencangkokan

atau

pemotongan karang hidup untuk ditanam di tempat lain atau di tempat yang karangnya telah mengalami kerusakan, bertujuan untuk pemulihan atau pembentukan terumbu karang alami. B. TUJUAN KEGIATAN Tujuan dari kegiatan pelatihan rehabilitasi dan transplantasi terumbu karang adalah 1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dosen, mahasiswa dan masyarakat akan manfaat dan peranan terumbu karang 2. Mendemonstrasikan teknik transplantasi karang kepada dosen, mahasiswa dan masyarakat. C. PESERTA PELATIHAN 1. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unkhair 2. Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unkhair 3. Masyarakat desa Sulamadaha 2. METODE TRANSPLANTASI KARANG

Dewasa ini metode yang di gunakan untuk membuat media transplantasi karang cukup banyak, namun dalam hal ini kami menggunakan metode yang relatif mudah dan tingkat efesiensinya tinggi sehingga lebih efektif dalam proses pembuatan dan aplikasinya. Adapun metode yang kami gunakan adalah dengan menggunakan media substrat semen (cor) dan pipa paralon sebagai tempat di ikatkannya sampel yang akan di transplantasikan. Dari beberapa alternatif metode transplantasi karang yang ada, metode jaring substrat memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu: 

Lebih kokoh dan kuat



Cocok untuk obyek penelitian



Cocok untuk karang bercabang



Bernilai ekonomis dan efektif



Tahan lama dan ramah lingkungan

A. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan transplantasi karang : 

Peralatan scuba



Jangka sorong (skala 0,01 cm)



Peralatan ukur kualitas air



Pemotong karang



Alat dokumentasi bawah air



Sampel karang hidup



Wadah sampel



Label tahan air



Kawat baja



Pipa paralon



Substrat semen



Sarana transportasi laut B. SUBSTRAT

Substrat berfungsi sebagai tempat penempelan bibit karang. Substrat yang digunakan terdiri dari beberapa alternatif, yaitu jenis substrat konkrit, yakni terbuat dari semen cor dengan ukuran 5x1 meter. Pada sisi atas semen yang telah di cor akan di bentuk tiang pengikat sampel karang, namun di bentuk dengan rangkaian tulisan “Rrueng Raya” (nama daerah transplan) untuk menambah nilai estetika, dimana pola rangkaian di buat dengan kawat baja. Penempatan substrat didasar perairan disesuaikan dengan kondisi dasar perairan. Contoh bentuk frame dari besi dan substrat Penyiapan lokasi rehabilitasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan peluang anakan karang untuk hidup dilokasi yang akan direhabilitasi menjadi lebih terjamin. Tahapan yang dilakukan adalah : 

Mengurangi dan atau menghentikan penyebab rusaknya terumbu karang di lokasi tersebut.



Membersihkan sampah plastik, organik, dan material lain yang dapat mengganggu pertumbuhan karang.

Bibit Untuk Transplantasi Terumbu Karang Pengambilan bibit dari alam perlu diperhatikan, antara lain : 

Mengurangi

dan

atau

menghentikan

penyebab

rusaknya terumbu karang di lokasi tersebut. 

Tidak merusak koloni induk.



Sistem perwakilan plot kurang lebih 10% per plot.



Sesuai dengan MSY (potensi) di alam/lokasi.



Pengangkutan bibit dilakukan di dalam air dan dilaksanakan dengan hati-hati.

Pada pengikatan bibit pada substrat, perlu diperhatikan : 

Pengangkutan bibit dilakukan di dalam air dan dilaksanakan dengan hati-hati.



Pengikatan bibit sebaiknya dilakukan di dalam air, namun apabila dilakukan dipermukaan air jangan terlalu lama (maksimal 20 menit).



Pada pengikatan, bibit diikat dengan seerat mungkin dengan menggunakan tali pancing atau klem plastik.

F.DOKUMENTASI KEGIATAN

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF