Laporan Pelaksanaan Orientasi Puskesmas
March 19, 2019 | Author: Adinda Ferinawati | Category: N/A
Short Description
Orientasi dokter internship...
Description
LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 Nama
: dr. Adinda Ferinawati
Tanggal Orientasi : 16 Januari 2017-23 Januari 2017 Tempat Orientasi : Puskesmas Sidorejo Kidul Dokter Pembimbing
: dr. Ester Nunuk
I. PENDAHULUAN Dalam KEPMENKES RI No. 128 tahun 2004 dinyatakan bahwa fungsi Puskesmas dibagi menjadi tiga fungsi utama: Pertama, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) primer ditingkat pertama di wilayahnya; Kedua, sebagai pusat penyedia data dan informasi kesehatan di wilayah kerjanya sekaligus
dikaitkan
pembangunan
dengan
berwawasan
perannya kesehatan
sebagai di
penggerak
wilayahnya,
dan;
Ketiga, sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) primer/tingkat pertama yang berkualitas dan berorientasi pada pengguna layanannya. Artinya, upaya kesehatan di Puskesmas dipilah dalam dua kategori yakni : Pertama, pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer yakni puskesmas sebagai pemberi layanan promotif dan preventif dengan sasaran kelompok dan masyarakat untuk memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
penyakit, dan; Kedua, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
perseorangan
primer
dimana
peran
Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Puskesmas Page 1
dimaknai sebagai gate keeper atau kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penakis rujukan sesuai dengan standard pelayanan medik. . Dokter Internship akan menjalani stase 4 bulan di Puskesmas. Sehingga diperlukan adanya orientasi bagi dokter baru mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di Puskesmas.
II. MANFAAT ORIENTASI Dokter
intership
mengerti
mengenai
program
upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang ada di UPT Puskesmas Sidorejo Kidul serta kegiatan yang dilaksanakan.
III. TUJUAN ORIENTASI Tujuan
pelaksanaan
orientasi
ini
adalah
untuk
memudahkan dokter intership dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya pada stase Puskesmas, dimana pada stase ini ditekankan pada Upaya Kesehatan Masyarakat
IV. HASIL ORIENTASI Setelah mengikuti orientasi, dokter internship mengerti mengenai
program-program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat.
Adapun program UKM tersebut yaitu :
Program Program Program Program Program Program Program Program
Gizi; Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana; Kesehatan Lingkungan; Promosi Kesehatan; Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; Keperawatan Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Olahraga; Usaha Kesehatan Kerja;
Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 2
Program Kesehatan Lanjut Usia; Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat.
Berikut beberapa program yang pernah saya ikuti selama orientasi : 1. Program Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana dilakukan
diluar
dan
dalam
gedung.
Pada
orientasi
hari
pertama,Sabtu 6 Januari 2017 saya mendapat kesempatan untuk mengamati kegiatan di KIA. Saya mendapatkan bimbingan dari bu bidan Inung dan Sriyati. Pada hari itu terdapat program ANC terpadu, yaitu dimana pelayanan Antenatal care untuk ibu hamil dilakukan secara terpadu tidak hanya sebatas pemeriksaan kehamilan rutin untuk ibu hamil, tetapi meliputi pemeriksaan fisik umum,pemeriksaan di poli gigi, pemeriksaan laboratorium (Hb,
GDS,
HbsAg,
VDRL,
HIV),pemeriksaan
PITC
(Provider
Initiated Testing and Counseling),dan konsultasi gizi. Pemeriksaan PITC adalah konseling dan tes HIV yang disarankan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan kepada seseorang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Program ANC terpadu ini diberikan satu kali selama periode kehamilan. Prosedur yang dilakukan di poli KIA adalah bagi ibu yang hamil dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran LILA, anamnesis meliputi HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) untuk mengetahui usia kehamilan, serta menanyakan keluhan yang dirasakan oleh ibu selama kehamilan. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik umum serta pemeriksaan obstetri. Semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat dalam rekam medis dan buku KIA ibu hamil. Selanjutnya bagi pasien yang belum pernah mendapatkan layanan ANC terpadu akan diarahkan untuk Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 3
cek laboratorium, poli gigi, konsultasi PITC, dan konsultasi gizi. Sedangkan bagi ibu hamil yang sudah pernah mendapatkan ANC terpadu,diberikan edukasi, dan obat sesuai dengan keluhan, serta diberikan suplemen vitamin dan zat besi. Pada hari Kamis, 21 januari 2017 saya menjalani orientasi di poli KIA,dan pada hari itu terdapat program imunisasi untuk bayi dan balita. Karena masih
dalam orientasi, saya masih
sebatas mengamati pelaksanaannya, meliputi pendataan dalam buku KIA, tindakan penyuntikan vaksin, pemberian edukasi kepada orangtua pasca imunisasi, serta pemberian obat untuk menanggulangi kejadian ikutan pasca imunisasi. Imunisasi yang diberikan di puskesmas adalah imunisasi dasar meliputi polio, Hepatitis B, BCG, DPT (Diphteriae, pertusis, dan tetanus) serta campak. Prosedur yang dilakukan di poli KIA bagi bayi dan balita yang
akan
diimunisasi
adalah
pertama
anak
dilakukan
pengukuran berat badan, tinggi/ panjang badan, lingkar kepala, dan kemudian konfirmasi kepada orangtua mengenai usia anak, yang dilanjutkan dengan pemberian imunisasi sesuai usia. Setiap pemberian
imunisasi
dicatat
pada
buku
KIA
anak,
dan
mengingatkan pada orangtua jadwal imunisasi berikutnya. Untuk mencegah kejadian ikutan pasca imunisasi , yaitu demam pada anak, anak diberikan sirup penurun panas. Selain kegiatan KIA di dalam gedung, saya juga mendapat kesempatan mengikuti progam KIA di luar gedung, yaitu posyandu balita. Saya ditemani bu Vera melakukan kunjungan di posyandu Kenanga yang berlokasi di Kutowinangun Lor. Saya turut serta dalam kegiatan tersebut yaitu melakukan pengukuran berat badan balita, serta mengukur tinggi badan dan lingkar
Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 4
kepala balita. Saya dibantu oleh beberapa ibu kader dalam pencatatan data tersebut pada KMS (Kartu Menuju Sehat).
2. Program Keperaawatan Kesehatan Masyarakat Perawatan kesehatan masyarakat adalah kegiatan yang memadukan
perawatan
masyarakat
yang
kesehatan
betujuan
dengan
meningkatkan
peran
aktif
kemandirian
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam program ini antara lain kunjungan pasien pasca rawat inap, kunjungan keluarga rawan, pemantauan pasien, penyuluhan individu dan kelompok. Selain mengikuti kegiatan UKM, saya mengikuti orientasi
kegiatan
UKP,
diantaranya
yaitu
MTBS,
Balai
Pengobatan induk , dan juga ikut membantu pelayanan di Pustu. Di MTBS saya dibimbing oleh Mbak Vera. MTBS merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit
pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi
telinga, malnutrisi dan
upaya promotif preventif yang meliputi
imunisasi, pemberian vit.A dan konseling pemberian makan. Prosedur
yang
dilakukan
di
MTBS
yaitu,
sebelum
menanyakan keluhan pada anak, anak ditimbang berat badannya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan anmnesis keluhan utama anak, sambil menilai apakah ada tanda bahaya umum pada anak (anak tidak mau makan, atau minum, letargis, dll) dilanjutkan dengan anmnesis terpadu untuk mengklasifikasikan penyakit. Sambil melakukan anmnesis tersebut, petugas kesehatan sambil mengisi
form
MTBS
yang
tersedia.
Setelah
menentukan
klasifikasi penyakitnya, dengan pendekatan MTBS kita harus pula Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 5
menetukan status gizi, status anemia, pemberian vit A pada anak, serta menanyakan apakah ada keluhan lain pada anak. Setelah
itu
kita
dapat
mengobati
anak
dengan
terapi
farmakologis, serta hal yang penting dalam MTBS, kita harus memberikan konseling terhadap orang tua mengenai penyakit yang diderita pada anak, beserta upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan oleh orangtua. Sedangkan di Balai Pengobatan Induk, saya dihadapkan dengan pasien-pasien dewasa dengan keluhan yang bervariasi. Prosedur yang dilakukan di BP, pasien terlebih dulu dilakukan pengukuran tekanan darah dan anmnesis singkat keluhan utama oleh perawat. Kemudian pasien baru akan bertemu dengan dokter umum. Dokter umum akan menanyakan keluhan pada pasien,
melakukan
anmnesis
yang
sesuai,
melakukan
pemeriksaan fisik yang relevan, dan menentukan diagnosis. Kemudian diberikan terapi sesuai dengan obat yang tersedia di puskesmas. Juga tidak lupa memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya. Tidak jauh berbeda dengan pelayanan di BP Induk, pelayanan di Puskesmas pembantu sifatnya pun sama, akan tetapi di Pustu memiliki keterbatasan dalam segi obat, alat- alat kesehatan yang tersedia, sehingga seringkali dalam kasus-kasus tertentu, pasien di Pustu bisa dirujuk ke BP induk untuk mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap.
Saat orientasi,
saya mendapatkan kesempatan mengamati dan ikut membantu pelayanan di Pustu nanggulan, ditemani oleh bu Yuli dan dr. Wenny.
Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 6
V. PENUTUP Setelah satu minggu mengikuti orientasi, saya menjadi lebih
memahami
sistem
kerja
puskesmas
serta
kegiatan-
kegiatannya yang terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, orientasi ini diharapkan dapat memudahkan para dokter internship untuk menjalani stase di puskesmas selama 4 bulan.
Mengetahui, Dokter Pembimbing
dr. Ester Nunuk NIP 19771207 200604 2 008
Peserta Orientasi
dr. Adinda Ferinawati
Laporan Orientasi Program Dokter Internship Indonesia
Page 7
View more...
Comments