Laporan Pelaksanaan Kegiatan Nutrisi (1)

September 22, 2017 | Author: Rizaluddin Akbar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kmkk...

Description

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN STATUS NUTRISI DAN GIZI PADA BALITA - ANAK

A. ANALISIS SITUASI 1. Gambaran Wilayah Dusun Jogodayoh, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul ini awalnya terdiri dari 3 RT besar, kemudian karena adanya atruran dari pemerintah bahwa masingmasing ketua RT tidak boleh membina lebih dari 60 KK dalam satu RT, maka dimekarkan menjadi 8 RT. Pengkajian kami lakukan di setiap RT dari RT 01-08.

Tipe perkampungan dusun Jogodayoh sebagian besar mempunyai tipe rumah permanen (bukan perumahan). Semi usaha di dusun Jogodayoh yaitu warung kecil yang ada di depan rumah, laundry, tambal ban, penjahit, sedangkan untuk lingkungan usaha dan bisnis sebagian besar warga khususnya di RT 03, yaitu mempunyai toko. Batasan wilayah dusun Jogodayoh yaitu: Sebelah utara Sebelah selatan Sebelah barat Sebelah timur

: Pedukuhan Gunungan : Pedukuhan Plumbungan : Pedukuhan Kledokan dan Gunungan : Pedukuhan Gondalan

Lingkungan tempat tinggal di Dusun Jogodayoh sebagian besar merupakan rumah tunggal yang memiliki pekarangan yang luas, dimana pekarangan tersebut digunakan warga untuk membuka usaha atau sebagai lahan untuk berternak seperti ungags. Jarak antar rumah saling berdekatan dan jarak rumah dengan kandang ternak kurang lebih satu meter. Sebagian besar rumah penduduk tidak rapi dan sebagian besar terdiri dari bangunan baru karena renovasi pasca gempa Bantul tahun 2006 lalu. Ada beberapa rumah penduduk roboh dan retak - retak sehingga di bangun ulang, dan hanya terdapat sekitar 25 rumah yang tetap kokoh dari kurang lebih 400 rumah di Dusun Jogodayoh. 2. Gambaran Permasalahan Kesehatan Setelah dilakukan pengkajian dengan memberikan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan praktik warga didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang nutrisi dan gizi pada balita-anak sudah cukup, tentang sikap dalam pemberian nutrisi dan gizi sudah cukup, sedangkan untuk praktik dalam pemberian nutrisi dan gizi masih banyak yang kurang memperhatikan hal itu, sekitar xxxx %. Ditemukannya beberapa balita dan anak yang mengalami gizi buruk, namun tidak ada tindakan penanganan dari orangtuanya. Melihat dari hasil tersebut, warga dusun Jogodayoh perlu diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan pengertian, tujuan dan manfaat, sumbersumber kebutuhan nutrisi, akibat kekurangan nutrisi, pemberian makanan sesuai umur dan cara menentukan status gizi pada balita-anak. B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN 1. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk:

a. Masyarakat dapat memahami tentang pengertian, tujuan dan manfaat, sumbersumber kebutuhan nutrisi, akibat kekurangan nutrisi, pemberian makanan sesuai umur dan cara menentukan status gizi pada balita-anak. b. Masyarakat mampu melakukan pencegahan dan perbaikan kejadian gizi buruk pada balita dan anak sejak dini. 2. Manfaat a. Praktik masyarakat dalam pemberian nutrisi dan gizi pada balita-anak dapat meningkat. b. Masyarakat mampu melakukan pencegahan dan perbaikan terhadap gizi buruk pada balita dan anak. c. Masyarakat dapat melakukan identifikasi status gizi pada balita dan anak

secara mandiri agar dapat segera memberikan penanganan pertama. C. TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Nutrisi 2. Tujuan dan Manfaat Nutrisi 3. Sumber-sumber Kebutuhan Nutrisi a. Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak. Bayi baru lahir mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung, seperti: bubur susu, sereal, roti, nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh. Sumber-sumber karbohidrat: Beras,gandum,ubi,kentang. Fungsi Karbohidrat: a. Energi b. Aksi pencadangan protein c. Pengaturan metabolisme lemak d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal b. Protein Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuhtumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan.

Fungsi Protein: a. Penunjang pertumbuhan b. Pengaturan proses tubuh c. Energi c. Lemak Lemak termasuk senyawa minyak-minyakan dan fungsi lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada dalam simpanan jaringan. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. d. Vitamin dan mineral Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh. Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus. Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi. e. Air Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien lainnya. Sekitan 65% dari bobot tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur paling penting diantara semua nutrient dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman. Sejumlah kecil air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media tempat semua proses metabolisme berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara pernafasan disamping itu lewat keringat, urine dan feses. Manusia dapat hidup berminggu – minggu tanpa makanan, namun tanpa air hidupnya hanya beberapa hari saja (Mery E. Beck, 2000). 4. Penyebab Kekurangan Nutrisi a. Keterbatasan Penghasilan Keluarga (Faktor Ekonomi) Penghasilan keluarga akan sangat menentukan hidangan makanan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Walaupun demikian, hendaklah dikesampingkan anggapan

bahwa makanan yang memenuhi persyaratan gizi hanya mungkin disajikan di lingkungan keluarga yang berpenghasilan cukup saja, karena pada kenyataannya tidaklah demikian kondisi sebenarnya. b. Pengetahuan Kesehatan Akan Gizi Makanan Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari banyak keluarga berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian, kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik tetapi tidak memiliki pengetahuan akan pentingnya gizi dalam makanan yang diberikan kepada bayi atau anak. c. Jarak Kelahiran Yang Tidak Terencana Hasil penelitian banyak membuktikan bahwa bayi dan anak yang menderita gangguan gizi buruk lebih dipicu karena seorang ibu yang sedang hamil lagi saat anaknya yang lain masih kecil akan menyebabkan kesempatan untuk memperhatikan asupan gizi saat hamil dan menyusui menjadi terabaikan. Oleh karena itu, mengatur jarak kehamilan seorang ibu

sangatlah

penting

agar

memiliki

waktu

yang

cukup

untuk

memperhatikan asupan gizi pada calon bayi dan anak-anaknya yang lain. d. Prasangka Buruk Terhadap Bahan Makanan Tertentu Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Penggunaan Bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan prestise keluarga sehingga terabaikannya gizi yang tersaji. e. Tradisi Pantangan Yang Merugikan Berbagai kebiasaaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu yang masih sering kita jumpai terutama didaerah pedesaan. Kebiasaan wanita yang sedang hamil untuk memekan makanan tertentu yang tidak atas larangan dokter, sesungguhnya akan dapat merugikan kesehatan ibu itu sendiri. Larangan anak untuk makan telur, ikan, ataupun, daging hanya derdasarkan kebiasaan yang tidak ada dasarnyaq dan hanya diwarisi secara dokmatis turun temurun., padahal anak itu sendiri sanngat

memerlukan bahan makanan serperti itu guna keperluan pertumbuhan tubuhnya. f. Kesukaan yang Berlebihan Akan Makanan Tertentu Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut

sebagai faddisme

makanan akan

mengakibatkan

kurang

bervariasinya makanan dan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. g. Anak-anak yang terabaikan, anak-anak yatim dan orang-orang yang tinggal di

rumah perawatan berada pada risiko kekurangan gizi. 5. Akibat dari Kekurangan Nutrisi

Kwashiorkor dan marasmus adalah dua bentuk malanutrisi yang sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Kemiskinan dan kekurangan bahan pangan adalah dua penyebab utamanya.

a. Kwashiorkor (Kekurangan Protein) Secara spesifik kwashiorkor diartikan sebagai kondisi kekurangan atau bahkan ketiadaan asupan protein. Padahal protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki dan membuat sel-sel baru.

Kondisi ini ditandai dengan

pembengkakan di bagian bawah kulit (edema) akibat terlalu banyaknya cairan dalam jaringan tubuh. Gejala yang dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh ini umumnya dimulai pada kaki. Gejala ini biasanya diiringi sejumlah kondisi berikut: - Rambut yang kering, jarang, dan rapuh, bahkan dapat berubah warna menjadi putih atau kuning kemerahan. - Bercak merah pada kulit yang berubah gelap atau mengelupas. - Mudah marah. - Kelelahan dan mengantuk. - Tubuh tidak berkembang. - Perut membesar. - Infeksi yang terjadi terus menerus akibat rusaknya kekebalan tubuh. - Kuku pecah. - Berubahnya pigmen kulit. - Penurunan massa otot. - Diare. - Berat dan tinggi badan tidak bertambah. - Ruam atau dermatitis. b. Marasmus (Kekurangan Asupan Energi dan Protein)

Jika kwashiorkor adalah malanutrisi karena kekurangan protein namun dengan asupan energi yang cukup, maka marasmus adalah kekurangan asupan energi dalam semua bentuk, termasuk protein. Jika kemungkinan terjadinya kwashiorkor adalah setelah anak berusia 18 bulan, maka marasmus biasanya terjadi setelah usia 12 bulan. Ciri-ciri fisik pengidap marasmus: - Tubuh yang menyusut di bawah 60 persen dari rata-rata normal anak -

seusianya. Bokong dan kelompok otot pada tungkai bagian atas biasanya lebih terpengaruh daripada yang lain. Penampakan pantat seperti baggy

-

pants (seperti memakai celana longgar). Suhu tubuh yang tidak normal seperti hipotermia (di bawah normal). Dehidrasi yang dicirikan dengan kehausan terus menerus dan mata cekung. Terdapat darah pada tinja. Hati dapat membesar atau mengecil.

Selain itu marasmus sering diasosiasikan dengan infeksi akut seperti gangguan pernapasan, gastroenteritis, tuberkulosis, dan infeksi HIV. 6. Pemberian Makan Sesuai Umur a. Bayi Bayi (0-12 bulan) memerlukan jenis makanan ASI, susu formula dan makanan padat. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB. Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat - Bayi, makanan utama adalah ASI ditambah dengan makanan pelengkap a) Usia 0-4 bln, ASI harus langsung diberikan sesaat setelah lahir. Hindari pemberian makanan tambahan seperti madu,glukosa,dan makanan pralakteal lainnya.Pada usia diatas 4 bulan boleh diberi bubur susu 1x dan buah 1x. b) Untuk bayi 5-6 bln diberikan 2x bubur susu, buah-buahan dan telur. c) Untuk bayi 6-7 bln dapat dimulai dengan pemberian nasi tim dengan campuran antara beras, sayuran dan daging atau ikan. d) Bayi umur 8-12 bln, diberikan nasi tim dengan frekwensi 3x sehari dan -

bubur susu tidak diberikan lagi. Makanan padat. Makanan padat diberikan pada usia diatas 4 bln saat bayi mulai belajar duduk, kuat menahan leher dan kepalanya serta dapat menyatakan

keinginannya. b. Anak usia toddler Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia todler adalah:

-

Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi

-

makan sambil mengajaknya bermain. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis

-

makanan tertentu. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu

besar. - Kurangi frekwensi minum susu ,dianjurkan 2x sehari saja. c. Anak usia pra sekolah Sama halnya dengan anak usia toddler kebutuhan kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah adalah: - Mempertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambar atau dengan -

aktivitas bermain yang lain. Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan dengan frekwensi lebih sering yaitu: 4-5x sehari. Apabila memberikan makanan padat seperti nasi, 3x sehari dan makanan ringan atau kudapan diantara

-

waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2x sehari. Ijinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan

-

berharap terlalu banyak anak dapat melakukannya dengan baik. Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak

-

harus mahal yang penting memenuhi gizi seimbang. Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran serta perasaan saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif

dengan anggota keluarga yang lain. d. Anak usia sekolah Kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kgBB. Anjuran untuk orang tua dalam pemenuhan nutrisi anak usia sekolah yaitu: - Membiasakan anak dengan pola makan yang baik. - Motivasi anak untuk tetap menyukai jenis makanan baru. - Jelaskan anak bahwa waktu makan bersama keluarga lebih baik daripada bermain karena dapat menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengetahui pengalaman yang diperoleh oleh anak di sekolah dan di -

lingkungannya. tidak membiasakan anak mendapat jajanan

di sekolah ataupun

dilingkungan luar rumah. Anjurkan untuk selalu menyediakan makanan kecil untuk di bawa ke sekolah maupun disediakan di rumah. e. Anak usia remaja

Kebutuhan kalori dibutuhkan anak laki-laki 60 kkal/kgBB sedangkan anak perempuan 50 kkal/kgBB. Anjuran untuk pemenuhan nutrisi pada anak usia remaja,yaitu: - Motivasi anak remaja untuk tetap mempunyai pola makan yang teratur. - cermat mengamati kebutuhan nutrisi anak remaja terutama apabila anak -

terlalu banyak beraktivitas di luar rumah. Apabila anak menyukai makanan ringan, orangtua dapat memilih jenis

makanan ringan yang bergizi. - Berkonsultasi pada ahli gizi berkaitan dengan masalah nutrisi anak remaja. 7. Cara Menentukan Status Gizi Penilaian status gizi anak di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit dll), tidak didasarkan pada Berat Badan anak menurut Umur (BB/U). Pemeriksaan BB/U dilakukan untuk memantau berat badan anak, sekaligus untuk melakukan deteksi dini anak yang kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk). Pemantauan berat badan anak dapat dilakukan di masyarakat (misalnya posyandu) atau di sarana pelayanan kesehatan (misalnya puskesmas dan Klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit), dalam bentuk kegiatan pemantauan Tumbuh Kembang Anak dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), yang dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Status gizi anak < 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB); sedangkan anak umur ≥ 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB). Anak didiagnosis gizi buruk apabila secara klinis “Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh” dan atau jika BB/PB atau BB/TB < - 3 SD atau 70% median. Sedangkan anak didiagnosis gizi kurang jika “BB/PB atau BB/TB < - 2 SD atau 80% median”

D. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan pemberian pendidikan kesehatan tentang status nutrisi dan gizi pada balita-anak warga Dusun Jogodayoh dilaksanakan pada Rabu, 11 Januari 2017 yang bertempat di Balai Dusun Jogodayoh (shelter) pukul 10.00 WIB – 12.00 WIB. Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dan dilanjutkan dengan proses tanya jawab. Alat dan bahan yang digunakan pada saat memberikan pendidikan kesehatan adalah laptop, proyektor, dan powerpoint materi. Prosedur pelaksanaan kegiatan dengan cara mengumpulkan warga disuatu tempat lalu menjelaskan mengenai pengertian, tujuan dan manfaat, sumber-sumber kebutuhan nutrisi, akibat kekurangan nutrisi, pemberian makanan sesuai umur dan cara menentukan status gizi pada balita-anak, dan dilakukan sesi tanya jawab setelah pemberian pendidikan kesehatan selesai dilakukan. E. HASIL Kegiatan penyuluhan pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan pada kegiatan rutin Posyandu Balita pada Rabu, 11 Januari 2017 pukul 10.00 WIB dengan jumlah peserta sebanyak kurang lebih 25 peserta. Selama proses berlangsung, warga antusias mendengarkan penjelasan dari pemateri terkait status nutrisi dan gizi pada balita-anak, meskipun hanya sebagian warga yang hadir karena terhalangnya tempat yang kurang mendukung. Karena kegiatan penyuluhan ini bersama dengan pemberian materi PHBS Cuci Tangan dan demonstrasi cuci tangan 6 langkah, warga meminta untuk diajarkan cara cuci tangan 6 langkah dengan sabun yang baik dan benar. Hambatan yang dijumpai saat kegiatan ini adalah tempat yang kurang luas karena bertepatan dengan Posyandu Balita, sehingga banyak warga yang hanya menimbangkan anaknya kemudian pulang dan kedatangan mereka tidak sesuai dengan jam yang telah ditentukan, jadi ketika materi telah selesai masih ada beberapa warga yang datang ke Posyandu sehingga tidak mendapatkan penyuluhan. Suasana yang ramai dan sulit dikondisikan karena anak-anak yang ikut serta dengan orangtuanya berlarian di tengah balai dan berteriak-teriak, sehingga kurang maksimal dalam memberikan penyuluhan. Terdapat saran dari ibu kader bahwa penyuluhan diberikan satu kali pertemuan lagi dimana diusahakan semua warga yang mempunyai balitaanak dapat hadir disertai dengan pemberian undangan. F. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari kegiatan pendidikan kesehatan adalah efektif dan berjalan dengan baik dan lancar, terlihat dari antusiasme warga selama proses penjelasan

pendidikan kesehatan cukup baik. Banyak warga yang menyatakan bahwa kegitan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah ilmu, sehingga diharapkan warga dusun Jogodayoh bisa melakukan pencegahan gizi buruk pada balita dan anak supaya tidak ada lagi balita dan anak yang menderita gizi buruk, selain itu warga bisa mengidentifikasi lebih awal jika ada tanda dan gejala gizi buruk supaya cepat mendapatkan tindakan baik dari orangtuanya maupun dibantu oleh kader posyandu balita.

DAFTAR PUSTAKA Baskoro T, Nalim S. Pengendalian Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Makalah disampaikan dalam Simposium Demam Berdarah Dengue. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 16 Mei 2013. Brunner & Sudarth. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Dikutip pada tanggal 8 Januari 2016 dari http:/ /www. dinkes. bantulkab.go. id/filestorage /.../2014/08/ narasi%20profil%202014.pdf Kementrian kesehatan Republik Indonesia. 2015. Data dan Informasi Tahun 2014 (Profil Kesehatan Indonesia). Dikutip pada tanggal 8 Januari 2016 dari http:// www. pusdatin. kemkes.go.id/resources/.../data-dan-informasi-2014.pdf Nadezul. Pencegahan dan Pengobatan Pnyakit Menular. Jakarta: Puspa Swara

World Health Organization. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Panduan Lengkap. Alih bahasa: Palupi Widyastuti. Editor Bahasa Indonesia: Salmiyatun. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2011. hal 58 – 77 Wijaya & Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2. Yogyakarta: Nuha Medika

LAMPIRAN : 1. Daftar hadir peserta kegiatan 2. Dokumentasi kegiatan 3. Leaflet/alat bantu kegiatan/materi

SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajaran : Penyuluhan Kesehatan pada Keperawatan Komunitas Pokok Bahasan : Nutrisi dan gizi pada balita dan anak Instansi : Program Studi Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sasaran : Peserta Posyandu Balita Pedukuhan Jogodayoh Waktu : 60 Menit Hari/Tanggal/Jam : Rabu, 11 Januari 2017/ 10.00-10.40 WIB Tempat : Balai Dusun Jogodayoh Penyuluh : Christayesha Nugraeny Prastantri I.

II.

Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 60 menit diharapkan orangtua dapat memahami dan mengerti tentang nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi pada balita dan anak. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan orangtua dapat menjelaskan tentang: 1. Pengertian nutrisi dan gizi pada balita dan anak 2. Tujuan dan manfaat pemberian nutrisi dan gizi pada balita dan anak

III.

3. Sumber kebutuhan nutrisi dan gizi pada balita dan anak 4. Akibat dari kekurangan nutrisi dan gizi pada balita dan anak 5. Pemberian makanan sesuai umur pada balita dan anak 6. Cara menentukan status gizi pada balita dan anak Materi A. Pengertian nutrisi  Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008). 

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).



Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

B. Tujuan dan manfaat nutrisi

 Memberikan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan dalam : 1. Memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit. 2. Melaksanakan berbagai jenis aktivitas. 3. Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.  Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan (FKUI (Edisi 1), 1985) C. Sumber Kebutuhan Nutrisi 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak. Bayi baru lahir mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung, seperti: bubur susu, sereal, roti, nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh. Sumber-sumber karbohidrat: Beras,gandum,ubi,kentang. Fungsi Karbohidrat: e. Energi f. Aksi pencadangan protein g. Pengaturan metabolisme lemak h. Peranan dalam fungsi gastrointestinal 2. Protein Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuhtumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan. Fungsi Protein: d. Penunjang pertumbuhan

e. Pengaturan proses tubuh f. Energi 3. Lemak Lemak termasuk senyawa minyak-minyakan dan fungsi lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada dalam simpanan jaringan. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. 4. Vitamin dan mineral Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh. Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus. Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi. 5. Air Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien lainnya. Sekitan 65% dari bobot tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur paling penting diantara semua nutrient dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman. Sejumlah kecil air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media tempat semua proses metabolisme berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara pernafasan disamping itu lewat keringat, urine dan feses. Manusia dapat hidup berminggu – minggu tanpa makanan, namun tanpa air hidupnya hanya beberapa hari saja (Mery E. Beck, 2000). 

D. Penyebab kurang nutrisi Keterbatasan Penghasilan Keluarga (Faktor Ekonomi) Penghasilan keluarga akan sangat menentukan hidangan makanan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Walaupun demikian, hendaklah dikesampingkan anggapan bahwa makanan yang memenuhi persyaratan gizi hanya mungkin disajikan di lingkungan keluarga yang berpenghasilan cukup saja, karena pada kenyataannya tidaklah demikian kondisi sebenarnya.  Pengetahuan Kesehatan Akan Gizi Makanan Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari banyak keluarga berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian, kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang

berpenghasilan relatif baik tetapi tidak memiliki pengetahuan akan pentingnya gizi dalam makanan yang diberikan kepada bayi atau anak.  Jarak Kelahiran Yang Tidak Terencana Hasil penelitian banyak membuktikan bahwa bayi dan anak yang menderita gangguan gizi buruk lebih dipicu karena seorang ibu yang sedang hamil lagi saat anaknya yang lain masih kecil akan menyebabkan kesempatan untuk memperhatikan asupan gizi saat hamil dan menyusui menjadi terabaikan. Oleh karena itu, mengatur jarak kehamilan seorang ibu sangatlah penting agar memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan asupan gizi pada calon bayi dan anak-anaknya yang lain.  Prasangka Buruk Terhadap Bahan Makanan Tertentu Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Penggunaan Bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan prestise keluarga sehingga terabaikannya gizi yang tersaji.  Tradisi Pantangan Yang Merugikan Berbagai kebiasaaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu yang masih sering kita jumpai terutama didaerah pedesaan. Kebiasaan wanita yang sedang hamil untuk memekan makanan tertentu yang tidak atas larangan dokter, sesungguhnya akan dapat merugikan kesehatan ibu itu sendiri. Larangan anak untuk makan telur, ikan, ataupun, daging hanya derdasarkan kebiasaan yang tidak ada dasarnyaq dan hanya diwarisi secara dokmatis turun temurun., padahal anak itu sendiri sanngat memerlukan bahan makanan serperti itu guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.  Kesukaan yang Berlebihan Akan Makanan Tertentu Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.  Anak-anak yang terabaikan, anak-anak yatim dan orang-orang yang tinggal di rumah perawatan berada pada risiko kekurangan gizi. E. Akibat dari kekurangan nutrisi Kwashiorkor dan marasmus adalah dua bentuk malanutrisi yang sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Kemiskinan dan kekurangan bahan pangan adalah dua penyebab utamanya.  Kwashiorkor (Kekurangan Protein) Secara spesifik kwashiorkor diartikan sebagai kondisi kekurangan atau bahkan ketiadaan asupan protein. Padahal protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki dan membuat sel-sel baru. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan di bagian bawah kulit (edema) akibat terlalu banyaknya cairan dalam jaringan tubuh. Gejala yang dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh ini

umumnya dimulai pada kaki. Gejala ini biasanya diiringi sejumlah kondisi berikut: - Rambut yang kering, jarang, dan rapuh, bahkan dapat berubah warna menjadi putih atau kuning kemerahan. - Bercak merah pada kulit yang berubah gelap atau mengelupas. - Mudah marah. - Kelelahan dan mengantuk. - Tubuh tidak berkembang. - Perut membesar. - Infeksi yang terjadi terus menerus akibat rusaknya kekebalan tubuh. - Kuku pecah. - Berubahnya pigmen kulit. - Penurunan massa otot. - Diare. - Berat dan tinggi badan tidak bertambah. - Ruam atau dermatitis.  Marasmus (Kekurangan Asupan Energi dan Protein) Jika kwashiorkor adalah malanutrisi karena kekurangan protein namun dengan asupan energi yang cukup, maka marasmus adalah kekurangan asupan energi dalam semua bentuk, termasuk protein. Jika kemungkinan terjadinya kwashiorkor adalah setelah anak berusia 18 bulan, maka marasmus biasanya terjadi setelah usia 12 bulan. Ciri-ciri fisik pengidap marasmus:  Tubuh yang menyusut di bawah 60 persen dari rata-rata normal anak seusianya  Bokong dan kelompok otot pada tungkai bagian atas biasanya lebih terpengaruh daripada yang lain. Penampakan pantat seperti baggy pants (seperti memakai celana longgar)  Suhu tubuh yang tidak normal seperti hipotermia (di bawah normal).  Dehidrasi yang dicirikan dengan kehausan terus menerus dan mata cekung.  Terdapat darah pada tinja.  Hati dapat membesar atau mengecil. Selain itu marasmus sering diasosiasikan dengan infeksi akut seperti gangguan pernapasan, gastroenteritis, tuberkulosis, dan infeksi HIV. F. Pemberian makanan sesuai umur 1. Bayi Bayi (0-12 bulan) memerlukan jenis makanan ASI, susu formula dan makanan padat. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB. Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat  Bayi, makanan utama adalah ASI ditambah dengan makanan pelengkap e) Usia 0-4 bln, ASI harus langsung diberikan sesaat setelah lahir. Hindari pemberian makanan tambahan seperti madu,glukosa,dan makanan pralakteal lainnya.Pada usia diatas 4 bulan boleh diberi bubur susu 1x dan buah 1x.

f) Untuk bayi 5-6 bln diberikan 2x bubur susu, buah-buahan dan telur. g) Untuk bayi 6-7 bln dapat dimulai dengan pemberian nasi tim dengan campuran antara beras, sayuran dan daging atau ikan. h) Bayi umur 8-12 bln, diberikan nasi tim dengan frekwensi 3x sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi.



Makanan padat. Makanan padat diberikan pada usia diatas 4 bln saat bayi mulai belajar duduk, kuat menahan leher dan kepalanya serta dapat menyatakan keinginannya. 2. Anak usia toddler Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia todler adalah: - Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain. - Beri kesempatan anak belajar makan sendiri. - Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu. - Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar. - Kurangi frekwensi minum susu ,dianjurkan 2x sehari saja. 3. Anak usia pra sekolah Sama halnya dengan anak usia toddler kebutuhan kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia pra sekolah adalah: - Mempertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan menggambar atau dengan aktivitas bermain yang lain. - Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan dengan frekwensi lebih sering yaitu: 4-5x sehari. Apabila memberikan makanan padat seperti nasi, 3x sehari dan makanan ringan atau kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan 1-2x sehari. - Ijinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan dan jangan berharap terlalu banyak anak dapat melakukannya dengan baik. - Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak harus mahal yang penting memenuhi gizi seimbang. - Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran serta perasaan saat makan bersama dan fasilitasi anak untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota keluarga yang lain. 4. Anak usia sekolah Kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kgBB. Anjuran untuk orang tua dalam pemenuhan nutrisi anak usia sekolah yaitu: - Membiasakan anak dengan pola makan yang baik. - Motivasi anak untuk tetap menyukai jenis makanan baru. - Jelaskan anak bahwa waktu makan bersama keluarga lebih baik daripada bermain karena dapat menjadi kesempatan bagi orang tua untuk

mengetahui pengalaman yang diperoleh oleh anak di sekolah dan di lingkungannya. - tidak membiasakan anak mendapat jajanan di sekolah ataupun dilingkungan luar rumah. Anjurkan untuk selalu menyediakan makanan kecil untuk di bawa ke sekolah maupun disediakan di rumah. 5. Anak usia remaja Kebutuhan kalori dibutuhkan anak laki-laki 60 kkal/kgBB sedangkan anak perempuan 50 kkal/kgBB. Anjuran untuk pemenuhan nutrisi pada anak usia remaja,yaitu: - Motivasi anak remaja untuk tetap mempunyai pola makan yang teratur. - cermat mengamati kebutuhan nutrisi anak remaja terutama apabila anak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah. - Apabila anak menyukai makanan ringan, orangtua dapat memilih jenis makanan ringan yang bergizi. - berkonsultasi pada ahli gizi berkaitan dengan masalah nutrisi anak remaja. G. Menentukan status gizi Penilaian status gizi anak di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit dll), tidak didasarkan pada Berat Badan anak menurut Umur (BB/U). Pemeriksaan BB/U dilakukan untuk memantau berat badan anak, sekaligus untuk melakukan deteksi dini anak yang kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk). Pemantauan berat badan anak dapat dilakukan di masyarakat (misalnya posyandu) atau di sarana pelayanan kesehatan (misalnya puskesmas dan Klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit), dalam bentuk kegiatan pemantauan Tumbuh Kembang Anak dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), yang dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Status gizi anak < 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB); sedangkan anak umur ≥ 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB). Anak didiagnosis gizi buruk apabila secara klinis “Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh” dan atau jika BB/PB atau BB/TB < - 3 SD atau 70% median. Sedangkan anak didiagnosis gizi kurang jika “BB/PB atau BB/TB < - 2 SD atau 80% median”

IV.

Metode

1. Ceramah 2. Tanya jawab V.

Kegiatan Pembelajaran No

Kegiatan Mahasiswa

Waktu

Kegiatan Warga

. 1

3

Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Membuat kontrak waktu Mempersilahkan berdoa Penyampaian materi Menjelaskan tentang a. Pengertian nutrisi dan

10’

25’

Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan Menyetujui kontrak waktu Berdoa Memperhatikan penyampaian

gizi pada balita dan anak b. Tujuan

dan

manfaat

pemberian nutrisi dan gizi pada balita dan anak c. Sumber

kebutuhan

nutrisi dan gizi pada balita dan anak d. Akibat dari kekurangan nutrisi dan gizi pada balita dan anak e. Pemberian

makanan

sesuai umur pada balita dan anak f. Cara menentukan status gizi pada balita dan anak 5

Diskusi dan tanya jawab

15’

Bertanya, menanggapi, dan menjawab pertanyaan

6

Menyimpulkan materi yang disampaikan Mengevaluasi peserta atas penjelasan yang disampaikan dan pengajar menanyakan kembali mengenai materi

10’

Memperhatikan dan menjawab salam

Membagikan leaflet Menutup pertemuan dan mengucapkan salam Jumlah Waktu VI.

60’

Media a. Power point b. LCD c. Proyektor d. Laptop e. Poster

VII.

Setting Tempat

: Proyektor : Penyuluh : Operator : Observer : Peserta : PDD VIII. Sumber bahan IX.

Evaluasi

a. Prosedur

: Lisan

b. Jenis

: Formatif

c. Bentuk

: Tanya jawab

d. Soal

:

1. Mulai umur berapa anak sudah boleh mendapatkan makanan tambahan selain ASI ?

a. > 6 bulan b. 6 bulan c. < 6 bulan 2. Penyakit yang disebabkan kekurangan protein ? a. Marasmus b. Kwashiorkor c. Kelainan bentuk kaki 3. Apa saja sumber karbohidrat ? a. Wortel, tomat dan tempe b. Tempe, tahu, dan kacang c. Nasi, ubi, dan kentang 4. Apakah yang dilakukan apabila ASI tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi ? a. Menyusui lebih sering b. Mengkonsumsi vitamin dan sayuran c. Memberikan susu formula 5. Fungsi dari karbohidrat ? a. Sumber energi b. Membentuk kekebalan tubuh c. Membantu pertumbuhan tulang dan gigi

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF