Laporan PCB Seester 1
September 7, 2017 | Author: RizkyPratama | Category: N/A
Short Description
Elektronika polsri...
Description
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Teori Dasar 1.1.1. Praktek Bengkel Elektronika Merupakan praktek yang dilakukan mahasiswa di bengkel elektronika yang sudah merupakan mata kuliah dan telah disesuaikan dengan jurusannya.
1.1.2. Keselamatan Kerja Merupakan modal utama agar mahasiswa dapat melakukan praktek dengan baik dan dituntut untuk tidak lengah agar kecelakaan dapat dihindari.
1.1.3. Penanggung Jawab Keselamatan Yang menjadi penanggung jawab keselamatan di bengkel pengawatan dan tekhnik PCB adalah :
Instruktur Adalah dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi cara kerja yang baik dan benar, pada setiap tugas bengkel yang akan dikerjakan. Menyelidiki sebab-sebab bila terjadi kecelakaan kerja atau kerusakan pada alat kerja dan mencatat serta memberi penilaian mahasiswa dan hasil kerjanya.
2
Stroreman Adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat dan mesin-mesin yang ada di bengkel. Memberi pinjaman alat dan memeriksa alat-alat yang dipinjam dan melaporkan hal itu kepada instruktur.
Praktikan Adalah mahasiswa yang melaksanakan praktek dimana mereka harus dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada dan menjaga peralatan yang dipinjam dan mesin-mesin yang digunakan dari segala kemungkinan yang dapat menyebabkan kerusakan.
1.1.4. Mengutamakan Keselamatan Sebelum memulai kegiatan di bengkel pengawatan dan teknik PCB mahasiswa berbaris terlebih dahulu yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dengan dipimpin oleh ketua kelasnya,mahasiswa berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan jobnya agar terhindar dari bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan pada saat melakukan kerja. Kecelakaan yang sering terjadi pada saat melakukan kerja di bengkel Pengawatan dan teknik PCB adalah :
Terkena ujung benda praktek yang tajam
Terkena solder yang panas
Tersengat oleh aliran listrik
3
Terluka karena benda-benda yang berputar, misalnya mesin bor, mesin gerinda
Hal-hal yang tidak terduga yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan itu maka mahasiswa harus disiplin, teliti dan berhati-hati pada saat melakukan kerja sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam kerja dapat dihindari.
1.1.5. Kebersihan Kebersihan dari bengkel pengawatan dan teknik PCB harus senantiasa dijaga dan juga kenyamanan pada saat melakukan praktek perlu diperhatikan, karena bila ruangan bengkel selalu bersih maka akan menambah kenyamanan dalam melaksanakan praktek. Dalam bengkel yang berkewajiban menjaga kebersihan ruangan bengkel adalah seluruh mahasiswa yang melakukan praktek, untuk itulah setiap selesai melakukan praktek, mahasiswa harus membersihkan peralatan yang telah dipinjam dan membersihkan ruangan tempat melakuan praktek. Selain dari itu mahasiswa juga harus membersihkan diri apabila selesai melakukan praktek.
4
1.2. Pengenalan Peralatan Bengkel Elektronika Peralatan bengkel elektronika sangat banyak dan sangat membantu para siswa dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh instruktur. Adapun alat-alat tersebut adalah : 1. Mistar Baja Alat ini digunakan untuk mengukur dengan menunjukkan perbandingan langsung benda kerja dengan skala asli. Sifat alat ini adalah keras, tipis dan lentur serta mempunyai ketelitian di bawah jangka sorong.
Gambar 1.1 Mistar Baja 2. Obeng Alat ini digunakan untuk memasang ataupun melepaskan baut. Obeng yang digunakan ada dua macam yaitu obeng plus dan obeng minus 1
Gambar 1.2a obeng plus
2 Gambar 1.2b obeng minus
5
3. Tang Penggunaan alat ini tergantung dari bentuknya :
Tang Potong Tang Potong berfungsi untuk memotong kabel atau kawat email dan melepas karet pelapis kabel.
Gambar 1.3a Tang Potong
Tang Jepit Tang Jepit berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat.
Gambar1.3b Tang Jepit
6
Tang Kombinasi Tang Kombinasi berfungsi
untuk menjepit,membengkokkan dan
memotong elemen kawat atau kabel.
Gambar 1.3c Tang Kombinasi
4. Landasan Solder Landasan Solder merupakan landasan atau sandaran solder yang dipakai saat solder dalam keadaan panas
Gambar 1.4 Landasan Solder
7
5. Pinset Kegunaan pinset ini adalah untuk :
Pengamanan transistor pada saat di solder
Mengambil baut atau komponen/sekrup yang jatuh ke dalam tempat yang sempit sekali.
Gambar1.5 Pinset 6. Penyedot Timah (Sucker) Alat ini digunakan untuk mengambil timah yang kelebihan atau timah yang tidak digunakan dalam PCB agar rangkaian tersebut kelihatan rapi.
Gambar 1.6 Penyedot Timah 7. Alat Listrik Yaitu alat-alat elektronika yang menggunakan tenaga listrik AC atau DC. Alat-alat tersebut antara lain :
Tespen
8
Alat ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik pada suatu kabel maupun rangkaian elektronika.
Gambar 1.7a Tespen
Solder Alat
ini
digunakan
untuk
melekatkan
komponen-komponen
elektronika pada papan pcb dengan bantuan timah.
Gambar1.7b Solder
Multitester Multimeter atau multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus,tegangan dan hambatan listrik. Alat ini juga sering di sebut dengan AVO-meter.
9
Gambar 1.7c Multitester Analog Bahan-bahan khusus elektronika, antara lain :
Berbagai jenis kabel
Komponen-komponen
Papan PCB
Timah solder
Ampelas
Lotfett, dan lain-lain
1.3. Tujuan Latihan dan Bengkel Elektronika Adapun yang menjadi tujuan latihan bengkel elektronika adalah :
Memantapkan dan meningkatkan skill dan keterampilan siswa sebagai bekal untuk job-job membuat rangkaian elektronik selanjutnya.
Meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap peralatan bengkel yang dipinjam pada saat di bengkel.
Menumbuhkan sikap profesional yang diperlukan untuk job-job selanjutnya
Menumbuhkan rasa disiplin pada mahasiswa khususnya dibengkel.
Melatih ketelitian dan kesabaran mahasiswa, merupakan hal yang terpenting untuk bekal mahasiswa nantinya.
10
1.4.
Pertanyaan
1. Gambarkan struktur organisasi Bengkel Elektronika ! 2. Jelaskan tujuan praktek pengawatan dan teknologi PCB-1 ! 1.5.
Jawaban 1. Struktur Organisasi Bengkel Elektronika Kepala Bengkel Abdurrahman, S.T.,M.Kom
Kasie Mekanik Ir. Iskandar Lutfi.M.T.
Kasie Elektronika Niksen Alfarizal, S.T. M.Kom
Teknisi Suhardi
Teknisi Asmuni
Instruktur Yeni Irdayanti, S.T.,M.Kom Mahasiswa
Instruktur Yudi Wijanarko, S.T, M.T Mahasiswa
2. Praktek Pengawatan dan Teknologi PCB-1 bertujuan mengetahui proses perancangan dan perakitan komponen-komponen elektronika, dan dapat membuat rancangan (desain) rangkain elektronika dasar yang menggunakan papan PCB (printed circuit board).
11
1.6.
Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng minus ! 2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik menggunakan multimeter ! 1.7.
Jawaban
1. tang jepit adalah tang yang berfungsi untuk menjepit atau membengkokkan elemen kawat. Sedangkan tang potong adalah tang yang berfungsi untuk memotong kawat atau kabel. Obeng plus adalah obeng yang berfungsi untuk melepas atau mengencangkan baut atau skrup yang berbentuk seperti kembang. Sedangkan obeng minus adalah obeng yang berfungsi untuk membuka baut yang berbentuk min dan digunakan juga untuk mencongkel sesuatu yang sulit dibuka karena bentuknya yang pipih. 1. - Mengukur kuat arus DC a. Atur Selektor pada posisi DCA. b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100 mA maka atur posisi skala di batas ukur 250 mA atau 500 mA. c. Perhatikan dengan
benar batas
maksimal
kuat
arus yang
mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu. d. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung. e. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya. f. Baca hasil ukur pada multimeter. -
Mengukur tegangan DC
12
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12 Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50 V.
Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
-
Baca hasil ukur pada multimeter.
Mengukur tegangan AC o
Atur Selektor pada posisi ACV.
o
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12 Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50 V.
o
Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
o
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
o
-
Atur Selektor pada posisi DCV.
Baca hasil ukur pada multimeter.
MENGUKUR HAMBATAN / RESISTANSI Putar saklar jangkah pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) , kemudian kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting (jarum menunjuk pada angka nol) dengan cara putar sekrup tombol nol dan putar pula tombol kontrol nol.
Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil pengukuran, misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5 ohm, sedang saklar jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45 Ohm, jadi resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm.
13
BAB II JOB I MEMPERTIN DAN MENYOLDER PADA KAWAT EMAIL
2.1. Tujuan Tujuan dari latihan ini adalah agar praktikan dapat :
Menyolder dengan baik dan benar
Membedakan hasil solderan dari berbagai jenis kawat
Melapisi kawat email dengan timah
Melakukan penyolderan dengan teliti dan rapi
Dapat menjadi terampil dalam menyolder
2.2. Pendahuluan Kegiatan menyolder adalah sangat penting sekali, seperti halnya yang sering ditemui pada alat-alat elektronika seperti : radio, televisi, tape recorder, dan lain sebagainya. Menyolder adalah proses penyatuan dua buah logam tanpa mencairkan dulu kedua logam tersebut. Dalam menyolder yang perlu diperhatikan adalah titik cair dan timahnya, sebab timah mempunyai campuran bahan yang lain yang perbandingannya bisa dilihat dari RH-nya.
14
Timah yang sering digunakan yaitu timah dengan RH 60/40, 50/50 dan 40/60 akan mencair pada suhu 230 C, 50/50 pada suhu 210 C, sedangkan RH 60/40 akan mencair pada suhu 188C.
2.3. Persiapan Latihan ini dilakukan oleh setiap mahasiswa. Dalam mengerjakan latihan ini dilampirkan alat yang dibutuhkan, sehingga pengerjaannya dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap mahasiswa. Sebelum mahasiswa mengerjakan praktek ini segala sesuatunya disiapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
Instruksi yang diberikan terlebih dahulu oleh instruktur
Daftar bahan dan alat yang digunakan
Susunan langkah kerja
Kontrol keselamatan praktek
Daftar Bahan dan Alat a) Daftar Bahan No.
Nama Bahan
Spesikasi
Jumlah
15
1.
Kawat email
1 mm
2.
Kawat tembaga
0,8 mm
3.
Timah
4.
Pasta (LotFett)
5.
Amplas halus
1 mm RH 60/40
160 mm 160 mm Secukupnya Secukupnya Secukupnya
b) Daftar alat No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
30 Watt / 220 volt
1 buah
1.
Solder
2.
Tang lancip
1 buah
3.
Tang potong
1 buah
4.
Tang jepit
1 buah
5.
Pinset
1 buah
6.
Cutter
1 buah
7.
Sandaran solder
1 buah
8.
Mistar
1 buah
2.4. Langkah Kerja
Persiapan alat-alat yang akan digunakan
Potonglah kawat sebanyak empat buah yang masing-masing berukuran 80 mm
Kawat tembaga 0,8 mm dengan ukuran 80 mm dibersihkan ujungujungnya dengan ukuran 8 mm sebanyak 2 buah.
16
Bersihkan kawat tembaga tersebut dengan menggunakan cutter dan amplaslah agar didapat hasil yang lebih bersih sehingga dapat memudahkan proses pensolderan.
Setelah ke 4 tembaga dibersihkan ujung-ujungnya, kawat tembaga dengan
0,8 (1 buah) yang ujung-ujungnya sudah dibersihkan dioles pasta
kemudian dilapisi dengan timah, dimana menggunakan dua jenis timah. Sedangkan dua tembaga lainnya tidak dioles pasta.
Hasil solderan tersebut harus rapi dan matang, apabila telah selesai periksalah kembali hasil penyolderan tersebut, kemudian laporkanlah pada instruktur.
Bersihkan semua peralatan yang digunakan, kemudian kembalikan alat tersebut kepada stroreman untuk disimpan kembali di tempatnya.
2.5. Kontrol
Periksalah semua peralatan yang digunakan sebelum praktek dimulai agar bila terdapat peralatan yang rusak dapat dilaporkan kepada instruktur sehingga dapat diganti dengan peralatan yang tidak rusak.
Pada saat menyolder gunakanlah pasta agar didapatkan hasil solderan yang matang, merata dan rapi. Sebab Lotfet mempercepat penjalan panas dari solder tersebut.
Pakailah alat bantu untuk memegang kawat tersebut apabila pada saat penyolderan dirasakan kurang aman, karena biasanya kawat menjadi panas saat dilakukan penyolderan.
17
Gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi kerusakan pada peralatan yang kita gunakan.
Mahasiswa dapat menggunakan caranya masing-masing pada saat penyolderan tersebut tepat pada waktunya.
Hasil solderan harus matang dan rapi.
Rapikan kawat yang telah selesai di solder.
2.6. Gambar
Panjang Kawat Tembaga 80 mm
Dikupas 1/3
Dikupas 1/3 Dan Diamplas
Tidak dikupas 1/3
Dikupas 1/3
Tidak dikupas 1/3
Dikerik 1/3 dikerik 1/3 Diamplas Diamplas Dilotfet Dilotfet Tidak dikerik1/3 Tidak dikerik 1/3 tidak diamplas tidak diamplas
Dikupas 1/3 dan diamplas
Dikerik 1/3 Diamplas Dilotfet Tidak dikerik1/3 tidak diamplas
Gambar 2.1 2.7.
Pertanyaan a. Jelaskan tujuan mempertin ! b. Jelaskan kegunaan lotfet saat penyolderan !
2.8.
Jawaban
18
a. Mempertin
adalah
proses
untuk
melapisi
suatu
logam
dengan
menggunakan timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder yang telah dipanaskan. Tujuan mempertin adalah untuk melapisi bagian suatu logam agar logam tersebut tidak mudah berkarat dan terlihat mengkilat. b. Kegunaan lotfet pada saat penyolderan yaitu untuk memudahkan timah yang akan melapisi suatu logam tersebut agar timah itu mudah menempel dengan logam yang akan dilapisi tersebut dan juga untuk merapikan pada saat proses pemertinan.
2.9. Evaluasi a. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas,dikerik dan tidak dikupas! b. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak diberi lotfet ! c. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 dan RH 40/60 ! 2.10.
Jawaban
a. – hasil solderan kawat yang dikupas yaitu timahnya lengket sedikit dan hasilnya juga kurang bagus - Hasil solderan kawat yang dikerik yaitu timahnya lengket dan hasilnya -
sedikit lebih baik daripada dikupas Hasil solderan kawat yang tidak dikupas yaitu timahnya tidak lengket
atau menempel pada kawatnya b. - Hasil solderan kawat yang diberi lotfet yaitu
hasilnya lebih bagus,
timahnya lebih cepat menempel dan juga hasilnya lebih rapi dibandingkan dengan yang tidak diberi lotfet - Hasil solderan kawat yang tidak diberi lotfet yaitu hasilnya kurang bagus, timahnya sedikit lebih lama menempel dan juga hasilnya kurang rapi c. Hasil solderan menggunakan timah RH 60/40 yaitu mudah mencair pada suhu 188 sehingga hasil solderannya lebih baik dan juga jika ingin
19
menyolder komponen elektronika gunakanlah timah RH 60/40 karena untuk menghindari resiko hasil solderannya menjadi hitam/hangus. Sedangkan hasil solderan menggunakan timah RH 40/60 yaitu mudah mencair pada suhu 210 . Karena suhunya lebih besar dibandingkan timah RH 60/40 maka timah jenis RH 40/60 ini mudah sekali menyebabkan hasil solderannya hangus/hitam. Sehingga jenis ini jarang dipakai dalam menyolder komponen elektronika.
2.11. Analisa Analisa job praktek yang pertama adalah job menyolder dan mempertin kawat email. Sebelum melakukan praktek menyolder dan mempertin kawat email.terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana cara menyolder dan mempertin pada kawat email. Menyolder adalah merupakan proses menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut. Adapun yang menyatukan kedua logam tersebut adalah timah yang dicampur dengan bahan lainnya. Mempertin adalah sebuah proses pelapisan suatu logam dengan timah yang dipanasakan dengan alat solder. Untuk mendukung penyolderan digunakan alat untuk menyoldir yaitu soldir. Pertama kita memerlukan kawat email atau kawat tembaga yang panjangnya 320 mm kemudian dipotong menjadi empat bagian yang masing – masing panjangnya 80 mm dan memakai timah jenis 40/60 dan juga ampelas untuk membersihkan emailnya. Keempat potongan kawat tersebut diperlakukan berbeda. Yang pertama 1/3 bagian dikupas tidak dilapisi timah 1/3 tidak dikupas,1/3 dikupas dan dilapisi timah. Yang kedua 1/3 dikupas tidak dilapisi timah, 1/3 tidak
20
dikupas, 1/3 dikupas tidak dilapisi timah. Yang ketiga 1/3 dikerik dan dipertin, 1/3 tidak dikerik dan dipertin, 1/3 dikerik dan dipertin. Untuk kawat yang keempat semua bagian dikerik dan dilapisi timah. Setelah semua dilakukan akan terlihat perbedaan diantara keempat kawat tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Pada kawat email pertama ,bagian yang hanya dikupas hasilnya tidak baik sehingga hasil dari pelapisan timah tidak baik, selain itu juga kawat yang dilapisi timah juga kurang mengkilat malahan terlihat kusam.
Pada kawat email kedua, tidak ada bagian kawat email yang dilapisi
dengan timah hanya terdapat 2/3 bagian kawat yang dikupas dan diamplas. Pada kawat email ketiga, bagian yang dikupas, dan diampelas dilapisi timah, hasilnya paling baik, hal ini karena sangat bersihnya bagian kawat tersebut dari email sehingga timah dapat dengan mudah melekat pada
kawat Pada kawat email keempat, seluruh bagian yang diberi timah mempunyai hasil yang bagus.
2.12.
Kesimpulan
Pada latihan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Dalam setiap melakukan pekerjaan diharapkan agar selalu teliti dan sabar. 2. Kawat terlebih dahulu dikerik dengan bersih agar pada saat penyolderan mudah dalam mempertin pada kawat dan permukaan kawat terlihat rapi. 3. Pada saat menyolder diusahakan tidak terlalu banyak memakai lotfet dan tidak terlalu panas karena hasilnya akan menjadi hitam pada permukaan kawat.
21
4. Dalam melakukan penyolderan kita harus memperhatikan batas panas atau titik cair timah yang kita gunakan, dan juga kita harus berhati – hati dengan asap timah karena asap tersebut mengandung racun.
BAB III JOB II LATIHAN MEMBUAT KUBUS
3.1 Tujuan Agar pada akhir pelajaran latihan membuat kubus ini mahasiswa akan dapat :
Membuat lilitan dari kawat tembaga.
Merakit suatu kubus sama bidang dengan rapi, teliti dan baik.
Melakukan penyolderan baik dan benar sehingga akan didapatkan hasil penyolderan yang merata dan matang.
Mentransferkan dari gambar teknik ke bentuk yang sebenarnya.
3.2 Pendahuluan Dalam latihan mahasiswa akan membuat suatu kubus sama bidang dari kawat tembaga. Latihan ini pada dasarnya hanya sebagai pengembangan dari latihan
22
yang sebelumnya (latihan menyolder kawat tembaga). Hanya sedikit diberi penambahan faktor kesulitan dan kreasi, hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat melakukan penyolderan pada tingkat yang lebih sulit. Tujuan dari penambahan faktor kesulitan dan kreasi agar mahasiswa dapat menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan ini. Serta diharapkan agar kemampuan mahasiswa lebih matang dalam melakukan penyolderan. 3.3 Persiapan Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap mahasiswa, hal ini bertujuan agar setiap mahasiswa dapat melakukan penyolderan dengan baik. Agar dalam proses pengerjaan latihan berjalan dengan baik, maka sebelum melakukan praktik, segala sesuatu harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
Dengan memperhatikan instruksi yang diberikan oleh instruktur.
Memperhatikan gambar yang akan dibuat.
Langkah pengerjaan.
Kontrol praktik.
Daftar bahan dan alat a) Daftar Bahan No
Nama batang dan spesifikasinya
Jumlah
1.
Kawat tembaga 1 mm
960 mm
2.
Kawat tembaga 0,4 mm
80 mm
3.
Timah
Secukupnya
23
4.
Pasta (lotfett)
Secukupnya
5.
Amplas besi halus
Secukupnya
b) Daftar Alat No
Nama barang dan spesifikasinya
Jumlah
1.
Tang potong
1 buah
2.
Tang jepit
1 buah
3.
Pinset
1 buah
4.
Cutter
1 bauh
5.
Mistar baja
1 buah
6.
Solder
1 buah
7.
Sandaran solder
1 buah
3.4 Langkah Kerja
Persiapan alat yang akan digunakan, letakkan pada posisi yang benar.
Membuat gulungan (coil) dengan kawat 2,5 mm sebagai dasar dan kawat 0,4 mm dililitkan padanya, gulunglah dengan rapat dan rata.
Hasil gulungan (coil) pada point 2 ditarik/direntangkan dengan lebar 1 mm.
24
Potonglah kawat hasil gulungan (coil) dengan panjang 4 mm sebanyak 8 buah hasilnya disimpan dengan baik.
Potonglah kawat 1 mm sebanyak 12 buah, pertin kedua ujungnya dengan panjang masing-masing 8 mm.
Tekuk kawat email pada point 5 untuk kedua ujungnya sepanjang 8 mm (hasil pertin) dengan sudut 45 pada arah yang sama.
Gabungkan ketiga buah kawat 1 mm dan panjangnya 80 mm (point 6) pada salah satu ujung balok dengan salah satu ujungnya disatukan dengan arah masing-masing kawat x, y, z lalu masukkan coil (hasil point 4) dan lakukan penyolderan.
Lakukan hal tersebut untuk setiap ujung yang lain.
Laporkan pada instruktur bila telah selesai.
Simpan kembali semua peralatan yang digunakan pada tempat semula dalam keadaan bersih.
3.5 Kontrol Kerja
Sudut dari suatu bidang ke bidang lain harus 90.
Lapisi terlebih dahulu kawat 0,4 mm dengan timah.
Lilitan kawat 0,4 mm harus tegak lurus dengan 2,5 mm (yang digulungnya).
Untuk mempermudah pengerjaan, bentuklah kawat-kawat untuk membuat kubus menjadi empat kelompok sudut yang sama
25
3.6 Gambar
Gambar 3.6a. Kawat pada sudut kubus
Gambar 3.6b Kawat yang dibengkokkak
Gambar 3.1c
26
Gambar 3.6c. Kubus yang terbuat dari kawat 3.7 Analisa Dalam latihan membuat kubus ini sama saja dengan latihan sebelumnya sebab pada latihan sebelumnya hanya menyolder dan mempertin timah terhadap kawat email akan dapat dibuat kubus sama bidang dengan variasi tertentu. Pertama – tama diperlukan juga kawat email 12 potongan, masing – masing panjang ukurannya 8 cm. Dan juga kawat email 0,4 mm yang panjangnya 5 cm. Pertama kita ambil kawat email dengan ukuran 8 cmdan kupas ujung – ujungnya dengan ukuran 7,5 cm. Sesudah dikupas kemudian dikerik dengan menggunakan cutter dan diampelas kemudian juga dilapisi dengan timah barulah kemudian ujung kawat email ditekuk dengan tang, dengan sudut 450 begitu juga halnya pada kawat email yang lainnya. Kemudian kita satukan kawat pada ujung – ujungnya dan membentuk suatu kubus dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dan lilit kawat tersebut dengan kawat email ukuran 0,4 mm yang telah diapisi timah. Satukanlah kawat tersebut dengan cara melilitkannya lakukanlah penyolderan dengan rapih agar sudut – sudut kubus tersebut kuat dan tidak goyang atau renggang.
27
Pada latihan ini pada dasarnya hanya merupakan pengembangan dari latihan pertama dan ada sedikit penambahan faktor kesulitan dan kreasi yaitu kita harus dapat menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan praktek membuat kubus. 3.8 PERTANYAAN 1. Jelaskan tujuan menyolder! 2. Sebutkan langkah-langkah untuk menghasilkan solderan yang baik! 3.9 JAWABAN 1. Tujuan penyolderan : -Penyambungan elektrikal Menghubungkan logam untuk mendapatkan aliran listrik -Penyambungan mekanikal Menghubungkan 2 logam,untuk memantapkan posisi kedua bagian -Efektifitas perlindungan Mencegah bagian tersebut dari kebocoran atau masuknya air,udara,minyak pada hasil penyolderan. Mencegah karat dengan melapisi permukaan logam dengan penyolderan 2. Langkah langkah menyolder yang baik yaitu 1. Memanaskan solder 2. Tempelkan ujung solder iron antara kaki komponen dan tembaga pada pcb (pattern).
Gambar 3.9.2 3.
Tempelkan ujung kawat
secukupnya.
timah
kekaki komponen sampai mencair
28
Gambar 3.9.3
4.
Tarik/lepaskan kawat timah
Gambar 3.9.4 5.
Setelah timah menyebar , tarik solder iron.
Gambar 3.9.5 6.
Dinginkan hasil solder, selesai.
Hasil penyolderan yang baik seperti tampak berikut ini
29
Gambar 3.9.6 Hasil penyolderan seperti gunung,seimbang disetiap sisinya.
3.10 EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan menyolder dan mempertin! 2. Jelaskan kegunaan koker (inti) dalam lilitan kawat! 3. Jelaskan kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian! 3.11 JAWABAN 1. Menyolder adalah proses yang dilakukan untuk menyatukan dua buah logam tanpa mencairkan kedua logam yang disatukan tersebut.sedangkan mempertin
adalah
proses
untuk
melapisi
suatu
logam
dengan
menggunakan timah yang dipanaskan dengan menggunakan solder yang telah dipanaskan. 2. Koker digunakan untuk tempat menggulung lilitan kawat kumparan skunder atau primer. 3. Kegunaan pembundelan dalam rangkaian-rangkaian elektronika yaitu untuk menghindari kerumitan kabel penghubung,memudahkan dalam troubleshooting, mengurangi crosstalk dan memudahkan dalam perakitan (assembling) 3.12 Analisa Dalam latihan membuat kubus ini sama saja dengan latihan sebelumnya sebab pada latihan sebelumnya hanya menyolder dan mempertin timah terhadap kawat email akan dapat dibuat kubus sama bidang dengan variasi tertentu. Pertama – tama diperlukan juga kawat email 12 potongan, masing – masing panjang ukurannya 8 cm. Dan juga kawat email 0,4 mm yang panjangnya 5 cm. Pertama
30
kita ambil kawat email dengan ukuran 8 cmdan kupas ujung – ujungnya dengan ukuran 7,5 cm. Sesudah dikupas kemudian dikerik dengan menggunakan cutter dan diampelas kemudian juga dilapisi dengan timah barulah kemudian ujung kawat email ditekuk dengan tang, dengan sudut 450 begitu juga halnya pada kawat email yang lainnya. Kemudian kita satukan kawat pada ujung – ujungnya dan membentuk suatu kubus dimana setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dan lilit kawat tersebut dengan kawat email ukuran 0,4 mm yang telah diapisi timah. Satukanlah kawat tersebut dengan cara melilitkannya lakukanlah penyolderan dengan rapih agar sudut – sudut kubus tersebut kuat dan tidak goyang atau renggang. Pada latihan ini pada dasarnya hanya merupakan pengembangan dari latihan pertama dan ada sedikit penambahan faktor kesulitan dan kreasi yaitu kita harus dapat menentukan titik tolak dari pengerjaan latihan praktek membuat kubus.
3.13
Kesimpulan
Pada latihan membuat kubus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : Dalam melakukan tugas ini di butuhkan ketelitian serta kesabaran, karena tiap sudut yang rentan lepas karena permukaan timah yang mudah meleleh apabila terkena solder. Saat memesang kawat penyambung, kawat tersebut harus tergulung secara rapi, dan kuat agar tidak terjadi pergeseran pada tiap-tiap sudut. Penyolderan harus rapi dan sebaik mungkin agar kawat tidak renggang dan tidak goyang, bila semua solderan dilakukan dengan baik dan rapi maka akan menghasilkan kubus yang bagus.
3.14
Gambar
31
(Terlampir)
BAB IV JOB III LATIHAN MEYOLDER PCB MATRIKS
4.1 Tujuan
Membaca gambar teknik dengan benar
Mentransfer dari bentuk gambar ke dalam bentuk yang sebenarnya
Melakukan pengawatan dengan baik dan benar
Menyolder dengan baik dan benar
Mempergunakan alat bantu sesuai dengan fungsinya
4.2 Pendahuluan Pada bidang elektronika terutama bidang komunikasi, fungsi pengawatan sering terjadi masalah. Untuk itu, latihan mengenai penyolderan pada PCB Matrix secara sederhana perlu diberikan kepada siswa sebagai taraf latihan permulaan.
4.3 Persiapan
32
Pengerjaan latihan ini dilakukan oleh setiap siswa. Alat pembantu dalam pengerjaan dilampirkan dalam daftar bahan, gambar dan langkah kerja agar dalam proses pengerjaan berjalan dengan baik. Sebelum siswa melaksanakan praktek, segala sesuatunya disiapkan sesuai dengan ketentuan sebagai beikut :
Instuksi yang diberikan oleh Instruktur Pelajari daftar bahan dan alatnya Pelajari susunan langkah kerja Pelajari kontrol selama praktek dan keselamatan kerjanya Pelajari gambar perakitan dan daftar hubungan-hubungan
4.4 Daftar Bahan dan Alat a) Daftar Bahan No
Nama barang
1.
PCB Matrix
2.
Kabel warna : - Merah - Hitam - Biru - Abu-abu Kawat tembaga
Spesifikasinya
Jumlah
18 Baris x 20 kolom
1 buah
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,6 mm
0,8 mm
45 cm 70 cm 20 cm 40 cm 25 cm
3.
Timah
Secukupnya
4.
Amplas
Secukupnya
5.
Lotfet/pasta
Secukupnya
33
b) Daftar Alat
No
Nama barang dan spesifikasinya
Jumlah
1.
Tang potong
1 buah
2.
Tang jepit
1 buah
3.
Pinset
1 buah
4.
Cutter
1 buah
5.
Mistar baja
1 buah
6.
Solder
1 buah
7.
Sandaran solder
1
buah
4.5 Langkah Kerja
Persiapan peralatan yang akan digunakan dan letakkan pada posisi yang benar.
Periksa PCB Matrix, PCB Matrix harus dalam keadaan bersih.
Potong-potonglah kabel yang di ON kan (sebelum pemotongan dan pembentukkan kabel selesai).
Rencanakan pengawatan (hubungan) pada PCB Matrix dan lakukan penyolderan, yaitu :
NO 1.
NAMA ALAT PCB Matriks
2.
Kabel warna merah
SPESIFIKASI 18 baris x 20 kolom
JUMLAH 1 buah
0,6 mm
45 cm
34
3.
Kabel warna hitam
0,6 mm
70 cm
4.
Kabel warna abu abu
0,6 mm
20 cm
5.
Kabel warna biru
0,6 mm
40 cm
6.
Kawat di pertin
0,6 mm
25 cm
7.
Timah
0,8 mm
Secukupnya
8.
Lotfet
RH 60/40
Secukupnya
9.
Amplas halus
Secukupnya
Periksa kembali hasil penyolderan tersebut kemudian laporkan pada Instruktur.
Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat semula dalam keadaan bersih dan rapi.
4.6 Kontrol
Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai.
Jarak isolasi kabel ke solderan sama dengan diameter kabel.
Gunakan Fasilitas peralatan sebagaimana mestinya.
Isolasi kabel jangan sampai meleleh.
Mahasiswa dapat menggunakan cara yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang ada.
4.7 Gambar Ket: O= Biru Z= Abu Abu Q=Merah X= Pertin N= Hitam
35
Ganti gambarmintak di diah
Gambar 4.6 4.8. PERTANYAAN 1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat ! 2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan setelah proses penyolderan ! 4.9. JAWABAN 1. Kabel adalah kawat penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat juga dua atau lebih kawat berisolasi bersama-sama merupakan kesatuan. Kabel kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet, plastic yang juga digunakan sebagai bahan penyekat. Sedangkan kawat adalah tali yang biasanya terbuat dari tembaga dan kawat ini merupakan
bagian
dari
kabel.
2. Tambahkan masing-masing kabel yang telah dihitung setelah proses penyolderan ditambah kira-kira 5 mm. 4.10. EVALUASI 1. Jelaskan perbedaan penyolderan pada kabel dan kawat ! 4.11. JAWABAN 1. Pada saat penyolderan pada kabel kita tidak bisa menggunakan panas solder sembarangan maupun semau kita. Karena akan berakibat sangat buruk pada hasil penyolderan. Misalnya saja, jika solder yang digunakan telah dicolokan sudah agak lama sehingga mata solder memiliki panas yang sangat tinggi. Maka ketika akan disolder pada
36
kabel yang telah dikelupas ujungnya maka karet pembungkusnya akan ikut terbakar sehingga karet tersebut akan
menciut dan tertarik.
Sehingga kawat yang didalam kabel akan terlihat dan ujungnya akan terbakar sedikit. Sedangkan jika penyolderan pada kawat dapat langsung dilakukan secara langsung, sehingga lebih aman dan mudah. Namun, tetap harus memperhatikan kepanasan mata solder. 4.12
Analisa
Pada praktek job III kali ini kami melakukan praktek latihan menyolder pada PCB matriks. Pertama – tama diperlukan papan PCB matriks yang memilki 18 baris dan 20 kolom dan kabel warna yang dibutuhkan warna putih, merah, kuning, pink dan kawat sisa yang telah dipertin yang berbeda – beda ukuran panjangnya. Papan PCB matrik terlebih dahulu diampelas agar timah lebih melekat, kemudian potong kabel yang berwarna dengan ukurannya masing – masing, dan ujung – ujungnya dikupas lalu ampelas dan terakhir barulah lakukan penyolderan masing – masing kabel dan kawat yang telah diperin, dan kemudian solderlah pada PCB matrik dengan cara potong kabel tersebut kemudian masukkan pada baris dan kolom yang telah ditentukan dengan benar dan teliti barulah disolder dengan rapih dan bagus. Perlu diketahui juga jangan terlalu lama menyoldir pada kabel sebab isolasi pada kabel akan meleleh dan pada kabel lainnya dilakuan seperti itu juga. Latihan ini juga merupakan suatu dasar yang harus dikuasai.
4.13
Kesimpulan
Pada latihan menyolder pada PCB matrik dapat diatrik kesimpulan :
37
1. Ketelitian sangat diperlukan dalam menyolderanPCB matrik ini, karena kawat yang dipakai sangat rentan apabila terkena panas yang berlebih. 2. Menyolder PCB matrik ini juga harus membutuhkan kesabaran mulai dari ketelitian saat penyusunan kabel, hingga pnyolderan pada papan PCB matrik karena ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. 4.14
Gambar Hasil Praktek Terlampir
38
BAB V JOB IV MERAKIT RANGKAIAN REGULATOR PADA PAKU PAYUNG
5.1 Tujuan
Membaca gambar teknik dengan benar
Mentransfer dari bentuk gambar ke bentuk sebenarnya
Melakukan pengawatan dengan baik dan benar
Menyusun komponen dengan baik
Menyolder dengan baik dan benar
5.2 Pendahuluan Dalam latihan ini mahasiswa mendapat pelajaran penting tentang cara merangkai dan menyolder pada suatu terminal paku payung. Penggunaan paku payung sebagai terminal adalah sebagai pengganti dari bentuk gambar kebentuk
39
semula, yaitu pada papan board yang menggunakan PCB atau experimentor. Untuk merangkai rangkaian sederhana, dengan menggunakan paku payung akan dirasakan manfaatnya yang besar. Disamping mudah membuatnya, biayanya pun akan menjadi lebih mutorah dibandingkan jika membuatnya dengan papan PCB.
5.3 Persiapan Untuk membantu latihan ini, supaya berjalan dengan baik maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Instruksi yang diberikan oleh instruktur
Daftar bahan dan alat yang akan digunakan
Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya
Langkah kerja
Kontrol selama praktek
DaftarBahan dan Alat a) Daftar bahan
40
No
Nama barang dan spesifikasinya
Jumlah
1.
Papan ukuran 50 x 200 x 12 mm
2.
Paku payung
Secukupnya
3.
Kawat penghubung
Secukupnya
b) Da
4.
Kertas amplas
Secukupnya
fta
5.
Kertas millimeter block
6.
Skrup kayu 0,5 x 3
2 buah
7.
Trafo 220/110 volt, 500 mA
1 buah
8.
Silikon Dioda In 4007
2 buah
9.
Elco 2200µF, 35 Volt
1 buah
10.
Kapasitor 220 µF, 35 Volt
2 buah
11.
Resistor 1,5 k Ω
1 buah
12.
Resistor 390 Ω
1 buah
13. Dioda Zener 9,1 V/ 400 mA alat No
Nama barang dan spesifikasinya
1 buah
1 lembar
1 buah
Jumlah
1.
Solder
1 buah
2.
Tang lancip
1 buah
3.
Tang potong
1 buah
4.
Pinset
1 buah
5.
Cutter
1 buah
6.
Obeng kecil
1 buah
7.
Mistar
1 buah
8.
Sandaran solder
1buah
r
41
5.4 Langkah Kerja
Persiapan semua peralatan yang akan digunakan, dan tempatkan pada posisi yang benar agar mempermudah dalam penggunaan.
Bersihkan permukaan paku payung dari karat dan lemak supaya proses penyolderan berjalan cepat dan pertin seluruh permukaannya untuk tiaptiap paku payung.
Tempatkan gambar diatas papan paku payung seperti pada gambar.
Potonglah kawat-kawat penghubung sesuai dengan kebutuhan dan ukuran.
Solder semua komponen pada paku payung diatas papan seperti gambar dengan tidak memotong kaki-kaki komponen tersebut.
Periksa kembali hasil pekerjaan, bila telah benar kemudian laporkan kepada instruktur.
Tes rangkaian hasil rakitan pada point No. 4.
Bila telah selesai, buat seperti hal diatas untuk rangkaian.
Laporkan kepada instruktur hasil rakitan yang telah selesai.
Kembalikan semua peralatan pada tempatnya dalam keadaan bersih.
5.5 Kontrol
Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai, laporkan kepada instruktur bila meragukan.
Gunakan peralatan sebagaimana mestinya.
42
Berilah pasta pada bagian yang akan disolder agar penjalaran panas akan cepat merata.
Gunakan solder dan timah seefektif mungkin.
Hasil solderan harus matang.
Pakailah alat bantu bila merasa kurang aman.
Praktikan boleh menggunakan cara terbaik sesuai dengan kemampuan yang ada.
5.6 Gambar
Dioda Bridge
Z1 12v 400mA
Gambar 5.6 Rangkaian Power Supply
5.7. Pertanyaan
43
1. Sebutkan kegunaan paku payung dalam rangkaian elektronika! 2. Sebutkan fungsi kertas milimeter dalam rancangan gambar elektronika! 3. Sebutkan keuntungan penggunaan paku payung dibandingkan PCB! 5.8. Jawaban 1. Penggunaan paku payung sebagai terminal amatlah besar manfaatnya. S e l a i n m u d a h m e r a n c a n g n y a , bi a ya n ya pu n j au h le bi h mu ra h d ib an di ng ka n d en ga n b ia ya pembuatan PCB. Paku payung mudah didapatkan dan sangat mudah dipasangkan sebagai pengganti terminal penyolderan kaki-kaki komponen. 2. Fungsi kertas millimeter adalah untuk rnempermudah pengukuran objek gambar sehingga teliti dalam memperhitungkan posisi dan tata letak komponen-komponen elektronika. 3. Keuntungan penggunaan paku payung yaitu Biaya paku payung jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya pembuatan PCB dalam membuat suatu rangkaian 5.9 EVALUASI 1. 2. 3. 4.
Jelaskan fungsi rangkaian Regulator Power Suplly! Jelaskan fungsi dioda bridge! Jelaskan fungsi dioda zener! Jelaskan fungsi LED!
5.10. JAWABAN 1. Dengan menggunakan power supply, arus listrik yang sebelumnya AC akan dirubah menjadi arus DC. Fungsi rangkaian power supply adalah sumber energi untuk rangkaian lainnya. Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaianrangkaian elektronika sederhana. 2. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada power supply 3. Dioda zener akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini juga digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. 4. LED banyak digunakan sebagai indikator dan display.
5.11Analisa
44
Pada praktek job kali ini kami melakukan praktek menyoldir dan merakit rangkaian power supply regulator pada paku payung. Pertama diperlukan papan dengan ukuran 200 x 150 x 18 mm 1buah dan papan tersebut dilapisi dengan kertas milimeter blok, kemudian digambar rangkaian power supply pada kertas milimeter blok yang telah ditempel pada papan. Kemudian ambillah komponen – komponennya yaitu paku payung, dioda bridge, dioda zener, elco, kabel penghubung, resistor 270 ohm dan 1,2 K ohm, transistor BC 107, led ( lampu indikator ). Pertama pasang paku payung sesuai dengan gambar rangkaian pada papan. Lalu ampelaslah paku payung tersebut agar timah lebih melekat dan pasang kabel serta komponen – komponen yang telah disediakan tersebut. Pada saat menyolder usahakan jangan terlalu panas karena akan dapat menyebabakan komponen rusak, lalu saat memasang komponen jangan sampai terbalik, jika terbalik maka rangkaian akan short, apabila rangkaian benar maka lampu led akan menyala.
5.12
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan : 1. Dioda Brige berfungsi mengubah arus AC ke DC. 2. Kapasitor berfungsi sebagai pelurus arus yang sebelumnya keluar dari dioda dan arus yang keluar dari kapasitor dialirkan ke komponen yang lain. Selain itu, kapasitor berfungsi sebagai arus menyimpan energi yang sudah melewatinya.
45
3. Transistor berfungsi sebagai penguat arus yang mengalir dari kapasitor. 4. Dioda Zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan yang tidak setabil. 5. Dioda LED berfungsi sebagai indikator cahaya. 6. Trafo terbagi 2 yaitu CT dan Engkel, dan masing-masing trafo mempunyai fungsi tersendiri. 7. Trafo berfungsi sebagai pengubah tegangan dengan cara menaikan dan menurunkan tegangan yang dibutuhkan rangkaian elektronika. 8. Menguji komponen-komponen yang layak pakai atau tidak menggunakan multitester.
5.13.
Gambar Hasil Praktek Terlampir
46
BAB VI JOB V MEMBUAT LAYOUT RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP 6.1 Tujuan Setelah latihan membuat layout rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa dapat : 1. 2. 3. 4. 5.
Membaca gambar skematik dengan baik dan benar Menggambar rangkaian elektronika pada kertas milimeter Mengetahui tata aturan yang di perbolehkan dalam membuat layout Membuat layout dan tata letak rangkaian elektronika dengan baik Mentransfer gambar layout ke bentuk sebenarnya
6.2 Dasar Teori Rangkaian Flip-flop sering kita jumpai dalam kehidupan, Contohnya lampu sinyal pada suatu perangkat elektronika. Di bidang elektronika sangat di perlukan kemampuan untuk membuat rangkaian flip-flop dengan rapi dan benar. Sebagai latihan di sini mahasiswa di berikan tugas untuk mengubah dari skema rangkaian menjadi suatu layout dengan tata letak komponen yang teratur dan rapi.
47
Prinsip dasar dari suatu perancangan rangkaian elektronika adalah mengetahui tataletak dari komponen-komponen elektronika yang akan di rancang. Untuk menghasilkan tata letak komponen yang baik, suatu rangkaian elektronika sebaiknya memiliki gambar layout komponen dari rangkaian yang akan di buat. Selain itu adanya layout dapat memudahkan dalam pemasangan komponen maupun pengecekan rangkaian tersebut. Layout rangkaian elektronika terdiri atas layout komponen dan layout jalur dan PCB, dimana kedua layout harus bersesuaian. Desain layout sebaiknya dilakukan di kertas kalkir, dengan terlebih dahulu digambar pada kertas milimeter. Dalam membuat tata letak komponen maupun jalur, harus memperhatikan aturan-aturan yang di perbolehkan, Antara lain : Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan di pasang Jalur harus di buat rata dan sehitam mungkin Pembelokan jalur minimal 45 derajat Jarak antara jalur minimal 1 mm 6.3 Gambar
Gambar 6.3 Rangkaian regulator dan flip flop 6.4 Persiapan Untuk membantu latihan ini agar dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Instruksi yang di berikan oleh instruktur Daftar bahan dan alat yang di gunakan Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya
48
Langkah kerja Kontrol selama praktek Daftar alat dan bahan a.
Daftar alat
NO NAMA ALAT 1. Pensil 2. Penggaris 3. Penghapus
SPESIFIKASI
JUMLAH 1 buah 1 buah 1 buah
SPESIFIKASI
JUMLAH Secukupnya 1 lembar
b. Daftar bahan NO NAMA ALAT 1. Kertas Milimiter 2. Skema Rangkaian
Regulator Power Supply
6.5 Keselamatan Kerja Ikuti instruksi dari instruktur Gunakan pensil untuk menggambar pada kertas milimeter 6.6 Langkah Kerja 1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi yang benar. 2. Buatlah skema rangkaian pada jalur kertas milimeter. 3. Rancanglah tata letak komponen dan jalur PCB pada kertas milimeter. 4. Ukurlah jarak lubang kaki –kaki komponen sesuai dengan ukuran komponen aslinya. 5. Besarnya lubang dan jalur harus sesuai dengan kaki komponen. 6. Periksalah sekali lagi apakah perancangan sudah benar,bandingkan dengan skema rangkaian pada gambar 6.2. 7. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan. 8. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan. 9. Simpan kembali semua peralatan ketempat penyimpanan dalam kondisi baik. 10. Lakukan pembersihan bengkel.
49
6.7 Kontrol Sewaktu membuat kotak berukuran 5 x 10 cm, usahakanlah agar garis-garis nya bertemu bila kertas tersebut dilipat. Sebaiknya kaki-kaki komponen di ukur terlebih dahulu dan diletakan pada tata letak komponen agar letak komponen agar letaknya sesuai. Gari-garis layout tidak boleh membentuk sudut 90°, dan kemiringanya harus sama rata dapat di bantu dengan menggunakan dua buah mistar segitiga.
6.8 Pertanyaan 1. Sebutkan keuntungan membuat tata letak
(layout) rangkaian
elektronika! 2. Sebutkan aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian. JAWABAN : 1. Keuntungan membuat tata letak (layout) rangkaian elektronika adalah: Memudahkan dalam pemasangan komponen maupun pengecekan rangkaian elektronik. Rangkaian bisa tertata rapih dari pada tanpa membuat layout (langsung menggunakan jumper). Bisa meletakkan dan memindah-mindahkan komponen sesuai keinginan sendiri sehingga tidak terpaku dengan letak awal pada rangkaian awal (schematic). 2. Aturan yang diperbolehkan dalam pembuatan tata letak (layout) rangkaian adalah : Jarak lubang kaki komponen harus sesuai dengan ukuran komponen yang akan di pasang. Jalur harus dibuat rata dan sehitam mungkin. Pembelokan jalur minimal 45°. Jarak anatara jalur minimal 1mm.
50
BAB VII JOB VI MERANCANG RANGKAIAN GABUNGAN POWER SUPPLY REGULATOR DAN FLIP-FLOP 7.1 Tujuan
51
Setelah latihan merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop mahasiswa dapat: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membaca gambar skematik dengan baik dan benar Mentransfer gambar layout ke PCB menggunakan decondalo atau rugos Melakukan proses pembuatan layout PCB dengan larutan FeCl3 Memasang komponen-komponen elektronika dengan benar Menyolder komponen-komponen pada jalur PCB Merancang rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop
7.
dengan benarupply Regulator d Memahami fungsi dan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip-flop.
7.2 Dasar Teori Penggunaan PCB dalam perakitan rangkaian elektronika memiliki keuntungan dibandingkan dengan pengawatan langsung, yaitu dapat mengatasi pengawatan yang rumit , memperkecil daya yang hilang pada pengawatan serta lebih praktis. PCB dibuat dari bahan pertinaks atau epoxi yang satu sisin yang dilapisi tembaga. Tembaga tersebut berfungsi sebagai kawat penghubung antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Tebal atau lebar lapisan tembaga menetukan besarnya daya yang boleh melaluinya. Semakin tebal atau lapisan tembaga maka semakin besar pula daya yang dapat melalui jalur tembaga tersebut. Pembuatan PCB dapat dilakukan dengan berbagai cara , salah satunya adalah dengan proses langsung. Jalur PCB tersebut dapat dicetak dengan cara menempelkan decondalo (permanet ink) atau rugos pada PCB, dan dilarutkan dalam campuran FeCl3 dan air. Jalur PCB yang telah tercetak dapat dipasangi komponen dan disolder sesuai dengan tata letak komponennya. Rangkaian yang telah tersusun pada PCB memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian pada diagram skematik. 7.3 Persiapan
52
membantu latihan ini agar dapat berjalan dengan baik , maka perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Instruktur yang diberikan oleh instruktur. Daftar bahan dan alat yang digunakan. Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya. Langkah kerja. Kontrol.
Daftar Alat dan Bahan: A. Daftar Alat NO
NAMA ALAT
SPESIFIKASI
JUMLAH
1
Gambar layout komponen dan jalur
Rangk. Gabungan
1 Buah
pada kertas multimeter block
Power Supply Generator dan Flipflop
2
Rugos elektro atau Permanent ink
Jalur dan Bulatan
1 set
3
Solder
30 W / 220 V
1 buah
4
Penyedot timah
1 buah
5
Tang potong
1 buah
6
Tang lancip
1 buah
7
Cutter
1 buah
8 9 10 11
Pinset Mistar baja Landasan solder Multimeter
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
B. Daftar Bahan NO 1 2 3 4 5 6 7
NAMA ALAT PCB FeCl3 Air bersih Thinner Sabun / Vim Timah Loftet
SPESIFIKASI 5 x 10 cm
JUMLAH 1 buah secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya
53
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Amplas halus Resistor 1 Resistor 2, 5 Resistor 3, 4 Dioda bridge Transistor 1, 2, 3 LED 1, 2, 3 Kapasitor 1 Kapasitor 2, 3 Dioda 1, 2 Transformator
150 ohm 390 ohm 10K ohm 4001 mikroFarad BC 547 2200 mikro F/35V 220 mikro F/35 V IN 4001 12 V / 500 mA
secukupnya 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 3 buah 3 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah
7.4 Keselamatan Kerja a. Ikuti instruksi dari instruktur b. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3& air c. Lakukan proses pelarutan PCb di ruangan khusus d. Hatip-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCL3 cukup berbahaya bila mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet e. Pada saat pengeboran di lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah di buat f. Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti g. Selalu letakan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder h. jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun 7.5 Langkah Kerja 1. Potonglah papan PCB dengan ukuran 10x5 cm. 2. Pindahkan jalur yang telah kita buat ke papan PCB tersebut sesuai dengan jalur yang telah ada, dengan mata pensil yang tumpul. 3. Rapikan atau bersihkan papan PCB tersebut dari kotoran ataupun Rugos yang tertempel tidak pada tempatnya. 4. Rendamlah papan PCB yang telah di beri jalur Rugos tersebut pada larutan FeCL selma 10 menit, sampai lapisan tembaga pada papan mengelupas. 5. Borlah papan PCB tersebut pada tempat yang telah ada secara hati-hati.
54
6. Kerik rugos yang masih menempel sampai bersih, sampai lapisan tembaganya terlihat, kemudian amplas sampai benar-benar bersih. 7. Berilah lapisan timah tipis di sepanjang jalur itu. 8. Susun komponen-komponen rangkaianya di atas papan PCB, sesuai dengan letak kaki komponen kemudian di solder. 7.6 Kontrol - Periksa semua peralatan sebelum praktek dimulai dan setelah selesai - Gunakan fasilitas sebagaimana fungsinya - Hasil solderan harus matang dan rata - Letak kaki komponen harus benar
7.7 Gambar
Gambar 7.7 Rangkaian regulator dan flip flop 7.8. Pertanyaan 1. Sebutkan keuntungan pengawatan dengan PCB dibandingkan dengan pengawatan langsung ! 2. Sebutkan fungsi larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB ! 7.9. Jawaban 1. Keuntungannya yaitu tata letak komponen lebih rapi,hubungan antar komponen lebih mudah dilacak jika terjadi kerusakan pada salah satu
55
komponen,peletakan komponen lebih presisi dan tahan lama, serta lebih terhindar dari hubungan singkat antar komponen. 2. Larutan Ferrit Chloride dalam proses pembuatan PCB berfungsi sebagai larutan yang berfungsi untuk mengikis lapisan tembaga pada PCB yang tidak digunakan sebagai jalur/pengawatan. Sehingga nantinya hanya tembaga yang dilapisi dengan spidol permanen/ sablonan yang tidak dikikis dan menjadi sirkuit/jalur sebagai penghubung antar komponen satu ke komponen lainnya. 7.10. Evaluasi 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian gabungan Power Supply Regulator dan Flip Flop ! 7.11. Jawaban 1. Rangkaian ini terdiri atas 2 rangkaian utama yaitu rangkaian power supply dan rangkaian flip flop. Rangkaian power supply ini berfungsi untuk menyupply daya ke seluruh rangkaian sekaligus menyearahkan tegangan AC dari trafo menjadi tegangan DC. Sedangkan untuk rangkaian flip flop merupakan rangkaian yang bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan sistem switching atau penyaklaran transistor dan frekuensi hidup mati LED dikendalikan oleh perbandingan nilai resistansi dan kapasitansi. 7.12. Analisa Analisa pada job ini yaitu apabila ada komponen yang dipasang terbalik maka flip flop nya tidak akan berjalan. Begitu pula jika rangkaiannya terputus/ tidak terhubung maka rangkaiannya tidak berjalan dengan sesuai mestinya. Jika salah satu resistornya diganti nilainya seperti nilai resistornya lebih kecil maka lampu flip-flop yang terjadi semakin cepat. 7.13. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari job ini yaitu : -
Dapat membuat gambar layout ke PCB Dapat memasang komponen-komponen dengan baik dan benar Dapat menyolder diatas papan PCB
56
-
Dapat membuat dan mengetahui cara rangkaian ini Dapat mengetahui dan menganalisa suatu rangkaian jika terjadi kesalahan
7.14. Gambar Hasil Praktek Terlampir
BAB VIII MEMBUAT SKEMA RANGKAIAN SISTEM KONTROL ALARM 8.1. TUJUAN a) Melatih agar dapat lebih mengenal komponen elektronik lebih banyak lagi b) Dapat membuat alat yang dapat dimanfaatkan maupun dikembangkan dengan lebih baik lagi c) Melatih menggunakan sensor cahaya (Light dependant resistor) 8.2. DASAR TEORI Pada rangkaian eletronik, penggunaan sensor sangat berhubungan erat dengan rangkaian eletronik seperti halnya alarm. Pada alarm sensor yang sering digunakan pada rangkaian sedehana dan menggunakan sensor yang mudah serta murah didapatkan adalah LDR (Light dependant Resistor). LDR merupakan termasuk sensor yang cukup baik kesensitifitasannya akan cahaya. Dan dapat dikombinasikan dengan variabel resistor sebagai pengatur pencahayaannya. 8.3. DAFTAR ALAT
57
No 1 2 3 4 5 6 7 8 8
NAMA ALAT SPESIFIKASI Solder 30 watt/220 Bor 1 mm bor 0,8 mm Tang potong Tang jepit Cutter Pena permanent Mistar baja Landasan solder Tabel 1. DAFTAR ALAT
8.4. DAFTAR BAHAN
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NAMA BAHAN Papan PCB Resistor Kapasitor Kapasitor kapasitor IC IC VR VR Transistor Dioda Relay LED LDR Bubuk FeCl3 Lotion Nyamuk
SPESIFIKASI 5 x 10 cm 3k ohm 0.1µF/50 V 220 µF /25 V 1000 µF /25 V LM 7812 NE 555 5K ohm 10K ohm BC 109 IN4001 9 Volt
JUMLAH
1 buah 4 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 1 buah 3 buah 1 buah 1 bungkus Secukupnya Tabel 2. DAFTAR BAHAN
JUMLAH 1 buah 1buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
58
8.5. Gambar
Gambar 8.5. Skema rangkaian control alarm 8.6. Keselamatan kerja a) Ikuti instruksi dari instruktur b) Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 & air c) Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus d) Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCl3 cukup berbahaya bila mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan karet e) Pada saat pengeboran di lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan merusak jalur PCB yang telah di buat f) Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti g) Selalu letakan solder yang dalam keadaan panas pada landasan solder h) Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun 8.7. Langkah kerja
59
a) Gambarlah layout yang akan digunakan skema rangkaian sistem kontrol alarm pada papan PCB menggunakan pena permanent. b) Rendamlah papan PCB yang telah di gambar pada bubuk FeCl3 yang telah di cairkan dengan air secukupnya. c) Angkatlah papan PCB apabila lapisan yang hanya tertinggal pada PCB hanya layout yang di gambar. d) Hilangkanlah bekas penas permanent pada papan PCB menggunakan Thinner higga bersih. e) Borlah pada titik-titik yang ttelah ditetukan pada saat penggambaran layout. f) Pasanglah komponen sesuai dengan yang tertera pada gambar sesuai layout. 8.8. Analisa serta pembahasan hasil praktek IC adalah singkatan dari Integrated Circuit, yakni rangkaian elektronik terpadu yang terdiri dari berbagai komponen: diode, kapasitor, transistor, dan resistor. Fungsi IC sendiri ada bermacam-macam sesuai dengan kode atau type IC tersebut. Tapi, Fungsi IC secara umum yaitu: 1.
Mengatur tegangan input dan out put
2.
Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur kerja
dari setiap blok rangkaian dengan membagi tugas masing-masing blok rangkaian tertentu. 8.9. Kesimpulan Menggunakan komponen harus disesuaikan dengan in put dan out put serta , apakah seimbangnya arus yang dibutukan pada masing-masing komponen yang digunakan. 8.10. Gambar Hasil Praktek Terlampir
60
BAB IX PENUTUP 9.1.
Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dari job-job ini antara lain :
1. Timah yang dapat menempel pada kawat yang telah dikupas enamelnya pada saat penyolderan 2. Pada saat penyolderan jangan terlalu banyak menggunakan lotfet hasilnya akan tidak bagus (menghitam) 3. Dapat membuat sebuah benda dari kawat-kawat yang dibentuk dengan cara menyolder 4. Power supply regulator merupakan perangkat elektronika yang berfungsi merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) 5. Flip-flop merupakan rangkaian elektronika yang mempunyai dua keadaan yaitu hidup dan mati 6. Kita dapat mengaplikasikan gambar-gambar job ke dalam bentuk benda yang sesungguhnya 9.2.
Saran
Diharapkan agar hendaknya instruktur dapat mengawasi, memberikan bimbingan dan membantu siswa dalam mengerjakan latihan pada bengkel elektronika karena terkadang siswa bingung dalam menentukan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu. Pada saat praktek diharapkan kepada instruktur agar selalu hadir untuk memberikan petunjuk kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahankesalahan dalam melakukan pekerjaan. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa
61
harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak di mengerti kepada instruktur. Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus menerus menyalahkan mahasiswa yang melakukan praktek pada saat yang bersangkutan akan tetapi seluruh mahasiswa yang praktek kelas lain yang meminjam tersebut jangan lupa di kembalikan Hendaknya peralatan yang di gunakan untuk melakukan pekerjaan bengkel dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menghambat pekerjaan bisa selesai pada waktunya.
62
View more...
Comments