Laporan P2 Steril Infus Ringer Laktat
May 16, 2018 | Author: larasati kartika | Category: N/A
Short Description
laporan steril...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM PERBEKALAN STERIL PERCOBAAN II PEMBUATAN PEMBUATAN LARUTAN INFUS RINGER LAKTAT LAKTAT
Disusun Oleh : Kelas A Golongan I Nuke Paraswanti
(G1F012001)
Astri De Dea Nu Nuripah
(G1F01200)
!aki"atul Fitri"ah
(G1F01200#)
$arasati Kartika
(G1F01200%)
&anggal Praktiku'
: 0% Oktoer 201
Na'a Asisten Asisten
: *ani +askia ,eanita
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULT FAKULTASK KEDOKTERAN KEDO KTERAN DAN ILMU-ILMU IL MU-ILMU KESEHATAN KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2014
PRAKTIKUM II PEMBUATAN LARUTAN INFUS RINGER LAKTAT I.
PENDAHULUAN a. T!a" P#a$%&$' - .en/elaskan an 'elakukan pe'uatan seiaan inuse ringer laktat - .en/elaskan an 'elakukan ealuasi "ang harus ilakukan terhaap
prouk seiaan steril (. T)*#& S&"+$a% Inus 'erupakan seiaan steril3 erupa larutan atau e'ulsi engan air seagai ase kontinu4 iasan"a iuat isotonis engan arah5 Prinsipn"a inus i'aksukan untuk pe'erian ala' olu'e "ang esar5 Inus tiak 'enganung ta'ahan erupa pengawet anti'ikroa5 $arutan untuk inus iperiksa se6ara isile paa konisi "ang sesuai3 aalah /ernih an praktis eas partikel-partikel5 7'ulsi paa inus tiak 'enu/ukkan aan"a pe'isahan ase (8ritish Phar'a6euti6al3 2002)5 9airan inus intraena iasan"a 'enganung at at seperti asa' a'ino3 ekstrosa3 elektolit an ita'in5 Paa u'u'n"a seiaan parenteral olu'e esar igunakan untuk pengganti 6airan tuuh an 'e'erikan nutrisi ta'ahan3 untuk 'e'pertahankan ungsi nor'al tuuh pasien rawat inap "ang 'e'utuhkan asupan kalori "ang 6ukup sela'a 'asa pen"e'uhan atau setelah operasi3 seagai 6airan pengganti plas'a3 'eningkatkan iuresis paa saat tuuh an"ak 'enahan 6airan3 selain itu /uga seagai pe'awa oatoat "ang apat er6a'pur engan larutan inus ($a6h'an3 et al, 1;;)5 *inger laktat 'erupakan 6airan "ang paling isiologi "ang apat ierikan paa keutuhan essar5 *inger laktat an"ak igunakan seagai repla6e'ent therap" antara la'ung 3 shock hipovolemik 3 iare 3 trau'a an luka akar5 $aktat "ang terapat ala' larutan ringer laktat akan i'etaolis'e oleh hati "ang igunakan untuk 'e'peraiki keaaan seperti asiosis 'etaolik5 Kaliu' "ang terapat iala' ringer laktat tiak 6ukup untuk pe'eliharaan sehari hari3 apalagi untuk kasus eisit kaliu'5 $arutan ringer laktat tiak 'enganung glukosa sehingga ila akan ipakai seagai 6airan ru'atan3 apat ita'ahkan glukosa "ang erguna untuk 'en6egah ter/ain"a ketoris5 9airan ini 'e'pun"ai ko'posisi 'irip 6airan ekstraselular (97+ < 97F)5 Keuntungan ari 6airan ini aalah harga 'urah3 terseia engan 'uah isetiap pusat kesehatan3 tiak perlu ilakukan cross macth3 tiak 'eni'ulkan alergi atau s"ok anailaktik3 pen"i'panan seerhana an apat isi'pan la'a (Ansel3 1;=;)5 Pers"aratan inus intraena 'enurut Far'akope Inonesia eisi III3 antara lain: a5 +eiaan steril erupa larutan atau e'ulsi
5 8eas pirogen P"rogen ala' larutan apat ihilangkan engan 6ara: 15 +e6ara ki'ia engan peroksia3 asa'-asa' an asa (tetapi at-at ini /uga apat 'erusak alat an ahan lain ala' larutan terseut)5 25 Asorpsi engan asestos an charcoal (carbo adsorbent )5 5 Filtrasi (pen"aringan>'eia iltrasi sintesis)5 Aan"a p"rogen ala' seiaan parenteral apat iketahui engan u/i p"rogen5 ?/i p"rogen apat ilakukan engan 'enggunakan kelin6i ataupun engan LAL-test (*ah'awati3 200)5 65 +eapat 'ungkin iuat isotonis terhaap arah 8eerapa 6ara "ang apat igunakan untuk 'enghitung tonisitas suatu larutan3 "aitu: 'etoe ekuialensi Na9l3 penurunan titik eku3 an 'etoe $-I+O5 5 Inus e'ulsi iuat engan air seagai ase luar3 ia'eter ase ala' tiak leih e5 5 g5 h5 i5 /5
ari # µ'5 Inus intraena tiak 'enganung akterisia an at apar5 $arutan untuk inus intraena harus /ernih an praktis eas partikel @olu'e netto>olu'e terukur tiak kurang ari nilai no'inal5 Pen"i'panan ala' waah osis tunggal5 Penanaan .e'enuhi s"arat in/eksi5 Ke6uali in"atakan lain3 s"arat in/eksi 'eliputi (Far'akope Inonesia 7isi III): keseraga'an oot3 keseraga'an olu'e3 sterilitas3 an penanaan5
II.
PEMBAHASAN a. A"a,&& Fa#'a$*,*+&
15 Na9l • Khasiat>kegunaan : Pengganti ion Na3 9l- ala' tuuh • 7ek sa'ping : Kera6unan Na9l iseakan oleh inuksi "ang gagal apat 'en"eakan hipernatre'ia "ang 'e'i6u ter/ain"a tro'osit an he'orrage5 7ek sa'ping "ang sering ter/ai nausea3 'ual3 iare3 kra' usus3 haus3 'enurunkan saliasi an lakri'asi3 erkeringat3 e'a'3 hipertensi3 takikari3 •
gagal gin/al3 sakit kepala3 le'as3 ke/ang3 ko'a an ke'atian5 Kontrainikasi : ?ntuk pasien pen"akit hati perier ue' atau pul'onali ue'3
•
kelainan ungsi gin/al5 Far'akologi : erungsi untuk 'engatur istriusi air3 6airan an kesei'angan elektrolit an tekanan os'otik 6airan tuuh 5
(Depkes *I3 1;;#)5 25 +oiu' $aktat • KontraInikasi : Paa penerita gangguan ungsi hati5 • pB : #-% 5
9a9l2 9a9l2 erungsi untuk 'e'pertahankan elektrolit tuuh3 untuk hipokale'ia3 seagai elektrolit "ang esensial agi tuuh untuk 'en6egah kekurangan ion kalsiu' "ang 'en"eakan iritailitas an konulsi5 Far'akologi : penting untuk ungsi integritas ari sara 'usular3 siste' skeletal3 'e'ran sel an per'eailitas kapiler5 (Depkes *I3 1;;#)5
5 K9l K9l igunakan ala' seiaan parenteral seagai sen"awa pengisotonis (Depkes *I3 1;;#)5
#5 ACua Pro In/eksi ACua P5i erungsi seagai pe'awa an pelarut (Depkes *I3 1;;#)5
5 9aro asoren Karo asoren erungsi seagai antiotu' (Depkes *I3 1;%;)5
(. P#)*#',a& 15
Na9l (Depkes *I 1;%;4 Depkes *I3 1;%) Na'a res'i
: NA&*II 9B$O*ID?.
+inoni'
: +oiu' kloria
*.>8.
: Na9l>#=3
Pe'erian
: Balur heksahirat3 tiak erwarna atau halur putih3 tiak erau3 rasa asin5
Kelarutan
: $arut ala' 23= agian air3 ala' 23% agian air 'eniih3 an ala' leih kurang 10 agian gliserol3 sukar larut ala' etanol (;#E) P5
Kegunaan
: !at pengisotonis
+terilisasi
: Otokla atau pen"aringan
In6o'p
: $arutan erair korosit terhaap Fe3 /uga 8ereaksi 'e'entuk enapan engan perak an Gara' 'erkuri5 8ahan pengoksiasi kuat 'elepaskan ion klorin ari larutan asa'
Na9l5
@iskositas gel karo'er larutan Bg9 an BP9 8erkurang iskositasn"a engan pena'ahan Na9l5 Kestailan
: $arutan Na9l stail3 apat 'en"eakan pe'isahan partikel gelas an eerapa waah tipe gelas tertentu5
Pen"i'panan
: Dala' waah tertutup aik3 se/uk an kering5
pB
: 3-%3 (larutan erair /enuh)303;E larutan ala' air isotonik engan seru'5
25 K9l (Depkes *I3 1;%;4 Depkes *I 3 1;%) Na'a res'i
: KA$II 9B$O*ID?.
+inoni'
: Kaliu' kloria
*.>8.
: K9l>%3##
Pe'erian
: Balur erentuk kuus atau erentuk pris'a3
tiak erwarna atau seruk utir putih3 tiak erau3 rasa asin3 'antap i uara5 Kelarutan
: $arut ala' agian air4 sangat 'uah larut ala' air 'eniih4 praktis tiak larut ala' etanol 'utlak P an ala' eter P5
+terilisasi
: Pen"aringan atau autokla
pB
: % untuk larutan erair /enuh
Kestailan
: &alet K9l 'en/ai 'eningkat kekerasann"a /ika isi'pan paa te'pat engan kele'aan renah
In6o'p
: 8ereaksi warna ungu engan ro'ine trisulia an engan 6a'puran asa' sulur an kaliu' per'anganat5 $arutann"a apat 'engenap engan gara' perak5
Pen"i'panan
: Dala' waah tertutup rapat5
Kegunaan
: 7lektrolit
5 9a9l2 (Depkes *i3 1;%; ) Na'a res'i
: 9A$9II 9B$O*ID?.
+inoni'
: Kalsiu' kloria
*.>8.
: 9a9l2>1103;;
Pe'erian
: Balur3 tiak erwarna3 tiak erau3 rasa agak
pahit5
Kelarutan
: $arut ala' 032# agian air3 'uah larut ala' etanol (;#E)P5
+terilisasi
: Pen"aringan atau autokla
Pen"i'panan
: Dala' waah tertutup rapat5
Kegunaan
: 7lektrolit
5 Na $aktat (Gennaro et al, 1;;0) Na'a res'i
: NA&*II $A9&A+
+inoni'
: Natriu' laktat>soiu' la6tate
*.>8.
: 9B9B(OB)9OONa>11230
Pe'erian
: $arutan steril asa' laktat ala' air in/eksi "ang isiapkan engan NaOB5
+terilisasi
: Autokla
Pen"i'panan
: Dala' waah tertutup rapat5
Kegunaan
: 7lektrolit
#5 Air ?ntuk In/eksi (Depkes *I3 1;%;4 Depkes *I3 1;;#) Na'a res'i
: A?A +&7*I$7 P*O IN,79&ION7A
+inoni'
: ACua pro in/eksi
*.>8.
: B2O3 1=302
Pe'erian
: 9airan /ernih3 tiak erwarna3 tiak erau3 tiak erasa5
Pen"i'panan
: Dala' waah tertutup aik3 /ika isi'pan ala' waah tertutup kapas erle'ak harus igunakan hari setelah pe'uatan
Kegunaan
: Pe'awa>pelarut
+terilisasi
: Outokla
/. P)")$a%a" F*#',a& *inger laktat aalah perawatan "ang isiapkan untuk eerapa eesiensi ketika rehirasi oral tiak 'e'ungkinkan5 .eskipun larutan ini leih 'enekati perkiraan konsentrasi elektrolit ekstraseluler nor'al3 pena'ahan elektrolit iutuhkan untuk 'en6apai keutuhan spesiik an pasien untuk 'e'peraiki oksiosis3 alkalosis atau eisit iniiu (elektrolit)5 $arutan ini tiak iinikasikan untuk penge'alian atau penge'angan olu'e plas'a ketika ke'uian igunakan se6ara iniiu ke6uali untuk pe'eliharaan se'entara ari keaaan gawat olu'e esar5 In/eksi ringer laktat aalah larutan steril ari kalsiu' kloria3 kaliu' kloria3 natriu' kloria ala' air untuk in/eksi5 +eiaan ini tiak 'enganung ahan anti'ikroa5 Kalsiu'3 kaliu' an natriu' teriri atas kira-kira 23%4 an 10 '7C>$5 8erungsi untuk 'e'peraiki 6airan an elektrolit (Gennaro et al, 1;;04 &ur6o3 1;%0)5
. F*#',a& For'ulasi Na-$aktat Na9l K9l 9a9l22B2O ACua p5i a
031 03 030 0301 100 'l
For'ulasi +tanar ari For'ulariu' +tanar (hal5 20) For'ula *inger •
&iap #00 'l 'enganung : *> Natrii 9hloriu' 3 g Kalii 9hloriu' 1#0 'g 9al6ii 9hloriu' 23 g API a #00 'l Pen"i'panan: ala' waah osis tunggal 9atatan:
15 25 5 5 #5
pB # sa'pai %5# &iak oleh 'enganung akterisia Disterilkan engan 6ara sterilisasi A atau 93 segera setelah iuat 8eas Pirogen Paa etiket harus /uga tertera an"akn"a ion Kaliu'3 ion 9a3 Ion Kloria an ion
Natriu' 'asing-'asing ala' '7C per liter 5 Diin/eksikan se6ara inusi (Depkes *I3 1;%=)
). S%)#&,&a& +terilisasi "ang ilakukan untuk larutan *inger laktat aalah ter'asuk sterilisai akhir i'ana sterilisasi ilakukan setelah larutan i'asukan ke ala' waah5 .etoe sterilisasi untuk larutan ini aalah sterilisasi uap (panas asah)5 Paa u'u'n"a3 'etoe sterilisasi ini igunakan untuk seiaan ar'asi an ahan-ahan "ang tahan terhaap te'peratur "ang igunakan an terhaap pene'usan uap air3 tetapi tiak ti'ul eek "ang tiak ikehenaki akiat uap air terseut5 +terilisasi uap air ini leih eekti ianingkan sterilisasi panas kering5 8ila aa uap air3 akteri akan ikoagulasi an irusak paa te'peratur "ang leih renah aripaa ila tiak aa kele'aan5 +el akteri engan air esar u'u'n"a leih 'uah iunuh5 +pora-spora "ang kaar airn"a relati renah leih sukar ihan6urkan5 .ekanis'e penghan6uran akteri oleh uap air panas aalah karena ter/ain"a enaturasi an koagulasi eerapa protein essensial organis'e terseut5 Aan"a uap air "ang panas ala' sel 'ikroa 'eni'ulkan kerusakan paa te'peratur "ang relati renah5 +eangkan untuk sterilisasi panas kering3 ke'atian 'ikroa iakiatkan karena sel 'ikroa 'engala'i ehirasi iikuti engan pe'akaran pelan-pelan atau proses oksiasi5 +terilisasi larutan ringer laktat ilakukan engan auto6lae paa suhu 121 o9 sela'a 1# 'enit ($a6h'an3 1;;)5
. Ea,a& S)&aa" 7aluasi untuk seiaan inus ilakukan pe'eriksaan pB3 keo6oran3 ke/ernihan3 partikel asing an isotonisitas5 1. ?/i pB ?/i pB ini ertu/uan unttuk 'engetahui siat ke asa'-asaan ari seiaan inus *inger laktat "ang iuat5 ?/i pB ini erkaitan engan stailitas oat an kea'anan ala' penggunaan5 +etelah
ilakukan penge6ekan pB engan 'en6elupkan kertas pB inikator keala' larutan iapat nilai pB larutan "aitu 5 Ini erarti 'e'enuhi untuk pB seiaan parenteral "aitu antara # sa'pai % karena pB terseut isohiris engan nilai pB arah an 6airan tuuh lainn"a5 Isohiris "aitu keaaan i'ana pB larutan sa'a engan pB arah ataupun 6airan tuuh5 Na'un /ika ala' u/i ini elu' 'e'enuhi pers"aratan pB 'aka perlu ilakukan pen"esuaian pB agar 'e'enuhi s"arat5 ,ika terlalu asa'3 'aka isa ita'ah larutan NaOB 031 N5 Dan /ika terlalu asa apat ita'ah larutan B9l 031 N5 &u/uan ari pengaturan pB ini aalah untuk 'eningkatkan stailitas oat5 +elain itu /uga untuk 'en6egah aan"a rangsangan atau rasa sakit sewaktu isuntikkan5 Karena /ika terlalu tinggi apat 'en"eakan nekrosis /aringan seangkan /ika terlalu renah 'aka 'en"eakan rasa sakit sewaktu isuntikkan (Depkes *I3 1;;#)5 25 ?/i Keo6oran &u/uan ilakukan u/i keo6oran aalah untuk 'engetahui apakah aa keo6oran atau tiak paa ke'asan5 Kaitan ari u/i keo6oran ini aalah sterlilitas seiaan3 an olu'e seiaan5 ?/i ini ilakukan engan 'e'alikkan otol inus sehingga posisi tutup iawah5 ,ika terapat keo6oran3 'aka apat eraha"a karena lewat luang
atau
6elah
terseut
apat
'en"eakan
'asukn"a
'ikroorganis'e atau konta'inan lain "ang eraha"a5 +elain itu3 isi inus /uga apat o6or keluar an 'erusak pena'pilan ke'asan ($a6h'an3 et al 31;;)5 Dari hasil u/i "ang ilakukan3 iapat ahwa tiak aa keo6oran5 5 ?/i partikel asing &u/uan ari u/i partikel asing ini aalah agar 'engetahui apakah aa partikel ala' larutan5 Partikel asing terseut 'erupakan partikel-partikel "ang tiak larut "ang apat erasal ari larutan an at ki'ia "ang terkanung3 lingkungan3 peralatan3 personal3 'aupun ari waah5 ?ntuk 'engetahui keeraaan partikel asing ilakukan engan 'enerawang seiaan paa su'er 6aha"a5 ,ika terapat partikel asing isa ter/ai karena sewaktu pen"aringan 'asing aa partikel "ang lolos ari saringan ($a6h'an3 et al 3 1;;)5 Dari hasil u/i ini 'enun/ukan tiak terapat partikel asing ala' inus5
5 ?/i ke/ernihan &u/uan ilakukan u/i ke/ernihan ini aalah untuk 'engetahui ke/ernihan ari larutan inus "ang iuat5 Ke/ernihan aalah suatu atasan "ang relati3 "ang artin"a sangat ipengaruhi oleh penilaian su/ekti ari penga'at5 Pe'eriksaan ilakukan se6ara isual iasan"a ilakukan oleh seseorang "ang 'e'eriksa waah ersih ari luar i awah penerangan 6aha"a "ang aik3 terhalang terhaap releksi ke ala' 'atan"a3 an erlatar elakang hita' an putih5 $atar elakang erwarna hita' ipakai untuk 'en"eliiki kotoran "ang erwarna 'ua3 seangkan "ang erlatar putih untuk kotoran-kotoran erwarna gelap ($a6h'an3et al, 1;;)5 Dari pe'eriksaan "ang ilakukan iperoleh ahwa larutan inus "ang iuat 'e'enuhi s"arat ke/ernihan5 +"arat ke/ernihan "aitu seiaan larutan (ke6uali suspensi an e'ulsi) aalah tiak aa at "ang terispersi ala' larutan /ernih ($a6h'an3et al, 1;;)5
+. D)a&" K)'aa"
. I"*#'a& O(a% •
7tiket
RINGER LAKTAT larutan infus intravena Komposisi : 100 ml mengandung 0,6 g Nal, 0,!1 g Na" la#tat, 0,0! g Kl, dan 0,01 g al$%$&$'% No% Reg : (KL01 00! 00) 0*+ 1 No% +at- : ..$01$
•
Inor'asi Oat /T% onder omen Karangang#al"Indonesia
RINGER LAKTAT larutan infus intravena Komposisi : Tiap 100 ml larutan mengandung Nal0,6g Na"La#tat0,!1g Kl0,0!g al$%$&$'0,01g
ara Ker2a '3at: - dan menentu#an te#anan osmoti#% Klorida merupa#an anion utama di plasma dara-% Kalium merupa#an #ation terpenting di intraseluler dan 3erfungsi untu# #ondu#si
Indi#asi: 5engatasi de-idrasi, mengganti#an airan e#straseluler tu3u- dan ion #lorida 4ang -ilang, mengem3ali#an #esim3angan ele#trolit%
Kontraindi#asi: &iperde-idrasi, -ipernatremia, -iper#alemia, gangguan fungsi gin2al
Efe# amping: /anas, iritasi dan infe#si pada tempat pen4unti#ana, trom3osis atau 7e3itis vena 4ang meluas dari tempat pen4unti#an dan e#stravasasi%
/er-atian: 1% /a4a- 2antung, edem dengan retensi natrium, gangguan gin2al, #eadaan asidosis la#tat, #erusa#an -ati, sepsis para-, #ondisi pra dan pasa trauma% $% Kerusa#an -ati, -iper#alemia, #ondisi retensi #alium
(osis: In2e#si intravena )"*, * ml8#g++82am atau 1$0"1.0 tetes8*0 #g++8menit atau !)0")60 ml8#g++82am% 5a#simal !000 ml8*0 #g++8-ari%
/en4impanan: (isimpan pada su-u #amar8ruangan 9$)"!0;%
Kemasan: Larutan infus )00 ml < 1
/en4a2ian: Tida# ada pili-an
&AR= (ENGAN REE/ ('KTER /T% onder omen No% Reg: (KL01 00! 00) 0*+ 1 No% +at-: ..$01$ Tgl #adaluarsa: '#to3er$01>
III.
PERHITUNGAN P)#&%"+a" T*"&&%a .enggunakan .etoe 7kialensi Na9l 7kialensi Na9l < 7 < ,u'lah Na9l "ang 'e'pun"ai tekanan os'osis < 1 gra' at
khasiat3 engan ru'us : E=17
Liso BM
Keterangan : 7 < 7kuialen Na9l $iso < &urunan titik eku 'olal 8. < 8erat .olekul • • • •
$ Na-$aktat $ Na9l $ K9l $ 9a9l2
: 3 4 . < 112 : 3 4 . < #=3# : 3 4 . < %3# : 3 4 . < 111
.asing-'asing i6ari nilai 7
Perhitungan 7 ? Na-$aktat E =
17 x 3,4 112
=
0,52
? Na9l E =
17 x 3,4 58,5
=
? E =
17 x 3,4 74,5
K9l =
? E =
17 x 4,8 111
0,99
0,78
9a9l2 =
0,74
For'ula
@ (100 'l)
@ (#00 'l)
$
.
7
Na-laktat
031
031 # < 13##
3
112
03#2
Na9l
03
03 # <
3
#=3#
03;;
K9l
030
030 # < 031#
3
%3#
03%=
9a9l252B2O
0301
0301 # < 030#
3=
111
03%
P)#&%"+a" I*%*"&&%a
Isotonisitas < (75Na9l @5Na9l) (75Na-laktat @5Na-laktat) (75 K9l @5K9l) (75 9a9l2 @59a9l2) < (03;; 03) (03#2 13#=1) (03%= 031#) (03% 030#1) < 302; 03=22 0310; 030= < 3;;=
3;
Na9l "ang ita'ahkan < (7 Na9l #) H hasil isotonisitas < (03;; #) H 3; < 130# gr
IV.
PENIMBANGAN Peni'angan ahan untuk : tiap 1 For'ula #
karena seiaan $@3 lalu setiap
peni'angan ahan i ta'ah 2E untuk 'en6egah kehilangan oot • • • • • •
V.
Na-$aktat Na9l K9l 9a9l252B2O ACua p5i 9aro
: 031 # : 03 # : 030 # : 0301 # : 100 # : 031 E #00
< 13## 2E < 2E < 031# 2E < 030# 2E < #00 2E < 03# 2E
< 13#=1 gr < 30 gr < 031# gr < 0301 gr < #10 'l < 05# gr
CARA PEMBUATAN Paa pe'uatan larutan inus ringer laktat ini3 langkah "ang perta'a kali ilakukan aalah 'enge6ek apakah ala' or'ula akan 'enghasilkan inuse "ang isotonis atau elu'5 Paa pe'erian se6ara intraena ala' olu'e "ang ke6il isotonis ukanlah s"arat "ang 'utlak5 Bal ini karena /u'lah 6airan tuuh /auh leih esar ianingkan engan /u'lah 6airan "ang i'asukkan3 sehingga ter/ai pengen6eran "ang 6epat5 &etapi tiak e'ikian /ika larutan intraena ala' olu'e esar tiak isotonis5 $arutan harus iuat isotonis karena paa asarn"a akan erinteraksi langsung engan arah5 ,ika hipertonis 'aka tekanan os'otikn"a leih esar ari tekanan arah i'ana apat ter/ai plas'olisis atau hilangn"a kaar air ari sel arah3 sehingga sel arah akan 'engkerut5 ,ika larutan hipotonis 'aka tekanan os'otikn"a kurang ari tekanan arah sehingga akan ter/ai he'olisis "aitu eritrosit
akan pe6ah5 Bal ini karena air akan 'asuk keala' eritrosit engan 'elewati 'e'ran se'i per'iael sehingga ter/ai peningkatan olu'e arah3 an /ika erkelan/utan akan pe6ah (@oight3 1;;)5 Penge6ekan isotonis larutan ilakukan engan perhitungan 'enggunakan 6ara ekuialen Na9l3 ari hasil perhitungan 'aka apat ikatakan ahwa or'ula ringer laktat isini ersiat hipotonis5 ?ntuk 'engatasin"a iperlukan pena'ahan at pengisostonis3 salah satun"a aalah Na9l "aitu seesar 30g >#00 'l agar iapat seiaan "ang isotonis5 Dala' seiaan "ang iuat "aitu #00 'l karena inuse 'erupakan seiaan perenteral "ang erolu'e esar "aitu #00 'l at au leih5 $angkah selan/utn"a aalah pe'uatan aCua pro in/eksi3 atau air untuk in/eksi5 $arutan inuse "ang akan iuat aalah #00 'l3 na'un air "ang akan iiihkan untuk 'e'uat aCua pro in/eksi ileihkan karena aan"a penguapan sela'a peniihan5 Peniihan aCua pro in/eksi telah ilakukan seelu'n"a oleh asisten5 +etelah 'eniih3 ia'il sean"ak #10 'l5 Penga'ilan aCua p5i ileihkan agar tiak ter/ai pengurangan olu'e ari olu'e seenarn"a "aitu #00 'l ketika ilakukan pen"aringan5 Ke'uian se'ua ahan "aitu Na-laktat 13#=1 g4 Na9l 30 g4 K9l 031#g4 9a9l 252B2O 03001 g "ang telah iti'ang 'asing 'asing ikali # karena larutan inus "ang iuat #00 'l an peni'angan ileihkan 2E agar 'en6egah kehilangan atau kekurangan oot sela'a proses3 ke'uian i'asukkan ke ala' aCua p5 i "ang telah ipanaskan lalu i 6ek pB larutan terseut5 pB "ang terapat ala' seiaan parenteral harus 'e'pun"ai pB "ang 'enekati pB isiologis "ang artin"a isotonis engan arah an 6airan tuuh lainn"a5 Isotonis "aitu keaaan i'ana pB larutan sa'a engan pB arah5 Penge6ekan pB larutan ilakukan engan 'en6elupkan kertas pB uniersal keala' larutan5 pB "ang i apat "aitu 5 pB ini 'asuk ke ala' range pB *inger $aktat3 "aitu #-%5 &u/uan uta'a ari pengaturan pB ala' seiaan inus ini aalah untuk 'e'pertinggi stailitas oat3 'isaln"a peruahan warna3 eek terapi uta'a oat3 'enghinari ke'ungkinan ter/ain"a reaksi ari oat terseut3 sehingga oat terseut 'e'iliki aktiitas an potensi5 +elain itu3 untuk 'en6egah ter/ain"a rangsangan atau rasa sakit ketika isuntikkan5 pB "ang terlalu tinggi akan 'en"eakan nekrosis /aringan3 seangkan pB "ang terlalu renah akan 'engganggu ken"a'anan ala' penggunaan oat3 "aitu sakit /ika isuntikkan5 +elan/utn"a larutan iko6ok engan 6aro asoren 031E "ang seelu'n"a telah iaktikan terleih ahulu5 9ara pengaktian engan 'e'anaskan karo asoren sela'a # 'enit5 Pengaktian karo asoren ertu/uan agar ker/an"a ala' 'en"erap partikel-partikel kasar ('en/ernihkan) an pirogen apat 'aksi'al5
+elan/utn"a3 saring engan kertas saring hingga /ernih5 $alu i'asukkan ke waah "ang sesuai engan tutup "aitu otol engan olu'e "ang sesuai /uga5 ?kur olu'e seelu' proses strerilisasi5 Bal ini ilakukan untuk 'engetahui olu'e seelu' sterilisasi "ang ke'uian 'engetahui aan"a peruahan olu'e setelah sterilisasi (olu'e "ang terpinahkan)5 +elan/utn"a ilakukan sterilisasi untuk larutan ringer laktat engan 'etoe sterilisasi uap (panas asah) engan 'enggunakan alat autokla paa suhu 121 09 sela'a 1# 'enit3 i'ana paa suhu terseut sela'a 1# 'enit 'ikroa akan 'ati5 .etoe sterilisasi uap ini igunakan untuk seiaan ar'asi an ahan-ahan "ang tahan terhaap pe'anasan "ang igunakan terhaap pene'usan uap air3 tetapi tiak ti'ul eek "ang tiak ikehenaki akiat uap air terseut5 +terilisasi uap air ini leih eekti ianingkan engan sterilisasi panas kering5 8ila aa uap air3 akteri akan ikoagulasi an irusak paa te'peratur "ang leih renah aripaa tiak aa kele'aan5 6ara sterilisasi "ang ka'i lakukan aalah ter'asuk sterilisasi akhir3 i'ana sterilisasi ilakukan setelah larutan i'asukkan ala' waah3 na'un sterilisasi engan autokla tiak ilakukan karena keteratasan alat5 +elan/utn"a ilakukan u/i sterilitas - larutan "aitu u/i pirogenitas *inger laktat engan 'enggunakan $A$ test3 engan 6ara larutan u/i i6a'pur engan $A$ test3 ipanaskan paa suhu % 09 an ia'ati terentuk atau tiakn"a gel "ang stail5 ,ika ter/ai gel "ang stail 'aka larutan 'enganung pirogen3 na'un u/i pirogen ini tiak ilakukan karena keteratasan ahan5 Inus harus eas pirogen karena apat 'en"eakan kenaikan suhu tuuh "ang n"ata3 e'a'3 sakit aan3 kenaikan tekanan arah arteri3 sekitar 1 /a' setelah in/eksi5 Pirogen sering 'en6e'ari seiaan ar'asi ($a6h'an3 et al 3 1;;)5 +elan/utn"a ealuasi terhaap seiaan iantaran"a penge6ekan isotonisitas larutan3 pe'eriksaan pB3 keo6oran3 partikel asing3 an ke/ernihan5 Penge6ekan isotonisitas ilakukan engan 6ara perhitungan isotonisitas 'enggunakan 'etoe ekuialen Na9l3 ari hasil perhitungan 'aka apat ikatakan ahwa or'ula ringer laktat isini ersiat hipotonis5 ?ntuk 'engatasin"a iperlukan pena'ahan at pengisostonis3 salah satun"a aalah Na9l "aitu seesar 30g >#00 'l agar iapat seiaan "ang isotonis5 Pe'eriksaan pB ilakukan engan 6ara 'en6elupkan kertas pB uniersal ke ala' larutan5 Basil "ang iapatkan "aitu pB larutan aalah 5 Ini erarti 'e'enuhi untuk pB seiaan parenteral "aitu antara # sa'pai % karena pB terseut isohiris engan nilai pB arah an 6airan tuuh lainn"a5 Isohiris "aitu keaaan i'ana pB larutan sa'a engan pB arah ataupun 6airan tuuh5 ?/i
keo6oran ilakukan engan 6ara 'e'alikkan otol inus sehingga posisi tutup iawah3 hasiln"a tiak aa keo6oran paa larutan *$5 ,ika terapat keo6oran3 'aka apat eraha"a karena lewat luang atau 6elah terseut apat 'en"eakan 'asukn"a 'ikroorganis'e atau konta'inan lain "ang eraha"a5 +elain itu3 isi inus /uga apat o6or keluar an 'erusak pena'pilan ke'asan ($a6h'an3 et al, 1;;)5 ?/i partikel asing ilakukan engan 6ara 'elihat se6ara isual apakah aa partikel asing ala' larutan *$3 hasil "ang ka'i apatkan tiak terapat partikel asing5 ?/i ke/ernihan ilakukan se6ara isual "ang ilakukan oleh seseorang "ang 'e'eriksa waah ersih ari luar i awah penerangan 6aha"a "ang aik3 terhalang terhaap releksi ke ala' 'atan"a3 an erlatar elakang hita' an putih5 $atar elakang erwarna hita' ipakai untuk 'en"eliiki kotoran "ang erwarna 'ua3 seangkan "ang erlatar putih untuk kotoran-kotoran erwarna gelap5 ,ika tiak ite'ukan kotoran ala' larutan 'aka larutan terseut suah 'e'enuhi s"arat engan rangkaian isi i/alankan engan suatu aksi 'e'utar3 harus enar-enar eas ari partikel ke6il "ang apat ilihat engan 'ata ($a6h'an3 et al, 1;;)5 Na'un u/i ke/ernihan ini han"a ka'i lakukan se6ara kasat 'ata karena keteratasan alat5 Dari pe'eriksaan "ang ilakukan iperoleh ahwa larutan inus "ang iuat 'e'enuhi s"arat ke/ernihan5 +"arat ke/ernihan "aitu seiaan larutan (ke6uali suspensi an e'ulsi) aalah tiak aa at "ang terispersi ala' larutan /ernih ($a6h'an3 et al, 1;;)5
VI.
KESIMPULAN Kesi'pulan "ang apat itarik ari praktiku' ini aalah : • $arutan inus *inger $aktat 'erupakan seiaan $@P ($arge @olu'e Parenteral) atau seiaan parenteral olu'e esar5 +eiaan inus *$ ini 'e'iliki ko'posisi •
seperti erikut3 Na-laktat3 Na9l3 9a9l252B2O3 K9l3 an aCua p5i5 7aluasi seiaan 'eliputi penge6ekan tonisitas inus *$ engan 'etoe ekuialensi
Na9l
sehingga
'enghasilkan
larutan
"ang
isotonis
engan
'ena'ahkan Na9l seesar 13#2 gr4 pe'eriksaan pB4 u/i keo6oran4 an u/i ke/ernihan5
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel3 Bowar 95 1;=;5 Pengantar bentuk sediaan farmasi. ,akarta: ?I Press5 8ritish Phar'a6opoeia 9o''ission5 20025 British Pharmacopoeia5 $onon: &he +tationer"5 Departe'en Kesehatan *I5 1;%=5 Formularium Nasional edisi ke-25 ,akarta: Depkes *I Depate'en Kesehatan *I5 1;%;5 Farmakope ndonesia !ilid 5 ,akarta: Depkes *I5 Depate'en Kesehatan *I5 1;;#5 Farmakope ndonesia !ilid " 5 ,akarta: Depkes *I5 Depkes *I3 1;%3 #kstra FarmakopeInonesia3 Direktoral ,eneral Pengawasan Oat an .akanan3 ,akarta5 Gennaro A5* et al .1;;05 $emingtons Pharmaceutical %cience &'th #dition5 Pens"lania: .ar6k Pulishing 9o'pan"5 $a6h'an $3 $ieer'an BA3 Kanig ,$51;;5 (eori dan Praktek Farmasi ndrustri5 7isi Ketiga5 @ol III5 Diter/e'ahkan oleh +iti +u"at'i5 ,akarta: ?I Press5 &ur6o + et al 5 1;%05 %terile )osage Forms. Philaelphia: $ea an Feiger5 @oight5 1;;5 Buku Pela!aran (eknologi Farmasi edisi ke-*5 og"akarta: ?G. Press5
View more...
Comments