Laporan Observer Micro

October 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Observer Micro...

Description

 

KATA PENGANTAR  

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang  berjudul “Laporan Hasil Observasi Microteaching”. Microteaching” . Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Micro Teaching”.  Teaching”.  Laporan ini berbicara mengenai pentingnya pentingnya menjadi observer microteaching dan memahami keterampilan dasar mengajar .

Penulis

menuliskannya

dengan

mengambil dari beberapa bebe rapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut. Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam  penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki  banyak

kekurangan.

Karena

itu

sangat

diharapkan

bagi

pembaca

untuk

menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya laporan yang lebih baik.

 

I. 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Observasi dalam pembelajaran didefiniskan sebagai aktivitas yang melibatkan  pengamatan dan pencatatan informasi mengenai apa yang terjadi selama proses  pembelajaran. Observer melakukan pengamatan yang sangat saksama dan kemudian mencatat apa yang dilihat dan didengarnya. Observasi selain melatih menjadi  pengamat dan pencatat yang baik, observasi juga memberikan kepada orang yang  berperan sebagai observer.

Manfaat yang diperoleh observer ketika melakukan kegiatan observasi yaitu seperti melatih kemampuan menyampaikan praktik secara tertulis dengan menjadi observer setiap aktivitas tanpa terlewatkan untuk ditulis, mendapatkan gambaran yangnyata  bagaimana sebuah metode pembelajaran diimplementasikan, mendapat inspirasi  bagaimana dalam mengelola kelas, dan melihat respons dari peserta didik terhadap  pembelajaran dari perspektif yang berbeda.Walaupun keberadaan para observer membuat calon guru yang sedang diamati merasa canggung tetapi sesungguhnya dengan adanya observer untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran calon guru tersebut, artinya calon guru tesebut telah menyumbangkan pengetahuan baru bagi kemajuan cara mengajar dirinya sendiri dan juga observer yang lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan menjadi observer yaitu yaitu dapat mengamati secara langsung suatu kegiatan calon guru dengan detail dalam menyampaikan praktik kegiatan belajar mengajar dikelas serta memberikan manfaat juga bagi observer.

 

  II. 

TINJAUAN PUSTAKA

Ada 8 keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar, yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru demi terwujudnya efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, dimana keterampilan dasar ini akan sangat membantu guru dalam mengelola proses KBM di kelas. 1)  Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 

Keterampilan membuka pembelajaran ialah keterampilan yang berkaitan dengan:  

Menciptakan kesan respektif dikalangan siswa pada saat mulai memasuki kelas

 

Menciptakan kondisi emosional yang baik didalam kelas

 

Menyampaikan prolog dari kegiatan belajar mengajar atau disebut juga mengadakan apersepsi (Buchari, 2008).

Keterampilan menutup pembelajaran meliputi kegiatan:  

 

Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran. Mengonsolidasikan perhatian siswa agar informasi yang diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.



 Mengorganissasikan

semua pelajaran yang telah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan yang berarti dalam memahami materi pelajaran

 Memberikan tindak lanjut berupa saran-saran



(Zainal,2002).

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dapat disimpulkan sebagai usaha tenaga pendidik dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi  peserta didik agar mental maupun perhatian mereka dapat terpusat kepada apa yang dipelajari, maka dari itu usaha tersebut akan memberikan efek yang positif bagi

 

kegiatan belajar mengajar.Komponen kegiatan dalam membuka dan menutup  pembelajaran sebagai berikut: a)  Komponen dalam kegiatan membuka pembelajaran  

Menyiapkan fisik dan mental



Menarik perhatian 

 

Membangkitkan motivasi

 

Memberi acuan tentang kegiatan pembelajaran

 b)  Komponen dalam kegiatan menutup pembelajaran  

Meninjau kembali

 

Mengevaluasi

 

Melakukan tindak lanjut (Didie dan Dani, 2012).

2)  Keterampilan bertanya 

Keterampilan bertanya adalah suatu kemampuan seorang guru dalam meminta keterangan siswa ataupun sebaliknya

untuk mendapatkan informasi dalam

 pelaksanaan pengajaran.Keterampilan bertanya ada dua yakni: a)  Keterampilan bertanya dasar Komponen yang harus diperhatikan adalah: 

Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.

 

Pemberian acuan.

 

Pemusatan kearah jawaban yang diminta

 

Pemindahan giliran.



Penyebaran.

 

Pemberian waktu berfikir

 

Pemberian tuntunan

 b)  Keterampilan bertanya lanjutan  

Terjadinya Pengubahan tuntunan tingkat kognitif pertanyaan

 

Pengaturan urutan pertanyaan

 

 

Penggunaan pertanyaan pelacak

 

Peningkatan terjadinya interaksi

( Hasibuan, 2009).

  3)  Keterampilan menjelaskan 

Keterampilan menjelaskan merupakan suatu aspek yang penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberiakan  penjelasan. Komponen-komponen dalam keterampilan menjelaskan ialah sebagai  berikut: a)  Analisis dan perencanaan penjelasan  

Isi pesan

 

Penerima pesan

 

Saluran pesan

 b)  Pada saat menjelaskan  Kejelasan 

 

Penggunaan contoh dan ilustrasi

 

Pengorganisasian

 

Penekanan

 

Balikan

4)  Keterampilan memberikan penguatan 

Memberikan penguatan dapat berarti juga respon positif terhadap suatu tingkah laku dari siswa yang dapat memungkinkan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Keterampilan memberikan penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan  bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau respon yang diberikan sebagai satu dorongan atau koreksi. Menurut hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian penguatan jauh lebih efektif dibandingkan hukuman. Secara psikologis individu membutuhkan penghargaan atas segala sesuatu yang telah dilakukannya.

 

  Adapun komponen keterampilan memberikan penguatan adalah sebagai berikut: a)  Penguatan verbal  

Penguatan yang dilakukan hanya dengan kata-kata

 

Penguatan yang dilakukan dengan menggunakan kalimat

 b) Penguatan non verbal  

Mimik dan gerak badan

 

Penguatan kegiatan

 

Penguatan mendekati

 

Penguatan sentuhan

 

Penguatan tanda

 

Penguatan tak penuh (Djamarah, 2009).

5)  Keterampilan Mengadakan Variasi 

Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama  pelajaran berlangsung.

Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh guru serta diamalkan oleh guru tersebut dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik tertarik dan ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Komponen keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai berikut: a)  Variasi dalam gaya mengajar guru  

Variasi suara

 

Penekanan

 

Pemberian waktu

 

 

Kontak pandang

 

Gerakan anggota badan

 

Pindah posisi

 b) Variasi dalam penggunan media dan bahan  

Variasi media pandang

 

Variasi media gambar

c) Variasi pola interaksi  

Pola interaksi antara guru dengan peserta didik

 

Pola interaksi antara guru dengan peserta didik secara individu

 

Pola interaksi antara peserta didik dengan peserta didik (Rusman, 2010).

6)  Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil  

Keterampilan dasar membimbing kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara kelompok.  Untuk itu keterampilan guru harus dilatih dan dikembangkan sehingga para guru memiliki kemampuan untuk melayani dalam melakukan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil. Komponen Komponen keterampilan keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok keci adalah sebagai berikut: a)  Memusatkan perhatian siswa Berarti memusatkan perhatian siswa terhadap tujuan dan topk diskusi. Kegiatan dalam pemusatan perhatian antara lain:  

Perumusan tujuan pada saat diskusi akan dimulai

 

Merumuskan masalah khusus dan merumuskannya kembali bila terjadi

 penyimpangan  

Mengenal dengan cermat diskusi yang tidak relevan yang akan menyimpang dari tujuan

 

Membuat rangkuman sementara

 b)  Mengklarifikasi masalah

 

 

Menyusun kembali atau merangkum sumbangan pikiran anak didik yang agak membingungkan

 

Menggunakan pertanyaan melacak terjadap komentar anak didik

 

Menguraikan sumbangan pikiran anak didik dengan jalan memberi informasi atau contoh.

c)  Menganalisis pandangan siswa Guru melokalisasi pendapat yang disetujui maupun yang tidak disetujui, dan mencari alasan mengapa peserta didik sampai pada pandangan seperti itu. d)  Meningkatkan kontribusi Caranya dalam meningkatkan kontribusi adalah sebagai berikut:  

Mengajukan pertanyaan kunci

 

Menggunakan simulasi

 

Memancing dengan membuat komentar bertentangan

 

Memberi dukungan terhadap sumbangan pikiran anak didik dengan mendengarkan penuh perhatian, pemberian komentar positif, dengan gerakan

 badan dan secara akrab. e)  Membagi partisipasi Semua anggota kelompok seharusnya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi memberi sumbangan pikiran. f)  Menutup diskusi  

Merangkum hasil diskusi secara jelas dan singkat

 

Memberikan topik diskusi berikutnya atau menyebutkan kerja tindak lanjut untuk kelompok

 

Guru melibatkan diri dalam mengevaluasi hasil atau proses diskusi kelompok kecil.1

 

 

(Hamid, 2009).

7)  Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan seorang guru harus mampu melayani siswa secara kelompok kecil maupun perorangan. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda sehingga pelayanan yang diberikan guru juga harus  berbeda.Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah kemampuan guru mengajar siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-8 orang dan satu orang untuk perorangan dengan menjalin keakraban dengan siswa sehingga siswa dapat aktif dan belajar sesuai dengan karakteristik masing-masing. Komponen dalam keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut: a)  Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi  

Menunjukan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa

 

Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa

 

Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa



Membangun hubungan saling mempercayai



Menunjukan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecendrungan mengambil alih atau mendominasi tugas siswa

 

Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan terbuka

 

Berusaha mengendalikan situasi

 b)  Keterampilan mengorganisasi  

Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan diselesaikan denga jelas

 

Memvariasikan kegiatan

 

Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.

 

Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan sumber

 

Membagi-bagi perhatian kepada berbagi tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru siap datang membantu siapa saja yang membutuhkannya

c)  Keterampilan dan memudahkan belajar

 

 

Memberikan penguatan

 

Mengembangkan supervise proses awal

 

Mengadakan supervise proses lanjut

 

Mengadakan supervise pemaduan

d)  Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar  

Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran

 

Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa

 

Berperan sebagai penasehat bagi siswa jika perlu

 

Membantu, menilai, pencapaian dan kemajuan sendiri.

8)  Keterampilan mengelola kelas 

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk membentuk , menjaga serta mengembalikan suasana belajar yang kondusif dan optimal agar terbentuknya proses belajar yang efektif tanpa adanya gangguan dengan cara mendisiplinkan kelas. Adapun komponen keterampilan mengelola kelas: a)  Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi  belajar yang optimal.  

Menunjukkan sikap tanggap

 

Membagi perhatian

 

Memusatkan perhatian kelompok

 

Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas

 

Menegur

 

Memberi penguatan

 b) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal  

Memodifikasi tingkah laku

 Pengelolaan kelompok



 

 

(Aria,2002) III. 

PEMBAHASAN

Saat observer melakukan kegiatan observasi ketika praktik kegiatan belajar mengajar yang dilakuan oleh calon Guru untuk memenuhi mata kuliah Microteaching, observer melakukan pengamatan 8 keterampilan dalam mengajar. Observer bertugas mengamati, mencatat dan memberi saran saran yang bersifat bersifat membangun untuk kegiatan  belajar yang dipresentasikan oleh calon Guru. 8 keterampilan k eterampilan itu adalah keterampilan  bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan

menjelaskan,

keterampilan

membuka

dan

menutup

pelajaran,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Penjelasan mengenai 8 keterampilan mengajar adalah sebagai berikut : 1)  Keterampilan Bertanya

 Nama Calon Guru yang diamati : Indah Tri Rahmadhani Keterampilan bertanya sangatlah perlu dikuasaioleh gurukarena pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan. Kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban siswa. Perlu ditekankan bahwa dalam konteks ini, yang dimaksut dengan pertanyaan adalah semua pertanyaan guru (tidak terbatas  pada kalimat tanya) yang meminta respon dari siswa. Dengan demikian kalimat  perintah dan kalimat Tanya. Dala D ala konteks ini termasuk kedalam jenis pertanyaan. Ketrerampilan bertanya dibagmenjadi dua yaitu keerampilan bertanya tingkat dasar dan tingkat lanjut. a) Keterampilan Bertanya Tingkat Tingkat Dasar

 Pengungkapan pertanyaan secara singkat dan jelas : iyaa sudah singkat dan



 jelas tidak berbelit

 Pemberian acuan : sudah terjadi, tetapi masih belum sering



 

 Pemusatan : Indah belum terlihat memusatkan pertanyaan yang ia berikan



kepada siswa. Kadang-kadang guru perlu memulai pertanyaan dengan cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian siswa pada satu tugas yang lebih sempit

 Pemindahan gilir : iya, sudah terjadi terlihat ketika Indah memberikan



 pertanyaan yang kompleks dan dapat dijawab oleh beberapa siswa, sehingga semua aktif memikirkan pertanyaan yang diberikan

 Penyebaran pertanyaa telah dilakukan ke seluruh kelas dan Indah telah



menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaannya dan pertanyaan dari Indah telah direspon oleh siswa

  Pemberian waktu berpikir : iya, siswa sudah diberikan waktu berpikir



sesudah diberikan pertanyaan 

 Pemberian tuntutan baik pada bagian pengungkapan pertanyaan dengan cara lain belum terlihat. Namun pada pengungkapan penjelasan sebelumnya sudah

ada, seperti mengkaitkan pertanyaan pada materi sebelumnya dihubungkan  pertanyaan yang diajukan pada materi yang saat itu dibahas

 b) Keterampilan Bertanya Lanjut 1.  Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan :

 Ingatan



: sudah terjadi

 Pemahaman: belum nampak



 Aplikasi

: belum nampak

 Analisis

: belum nampak

 Sintesis

: belum nampak

 Evaluasi

: belum Nampak









2.  Urutan pertanyaan : suda urut dalam memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi Penurunan Titik Beku yang telah Indah sampaikan

 

3.  Pertanyaan pelacak seperti klasifikasi, pemberian alasan, kesepakatan, ketepatan, relevansi, contoh dan jawaban kompleks belum terlihat ketika Indah menyampaikan materi kepada siswa 4.  Mendorong terjadinya inteksijuga belum nampak Saran untuk Indah, lebih dikuasai lagi komponen-komponen yang ada pada keterampilan bertnya tingkat dasar dan tingkat lanjut la njut ketika menyampaikan materi  pembelajaran. Lebih dikuasai dikua sai lagi materi yang yan g akan dipresentasian supaya ketika  presentasi tidak terlihat bingung ketika menyampaikan materinya.

2)  Keterampilan Memberi Penguatan

 Nama Calon Guru yang diamati : Febry Zahara Komponen keterampilan memberi penguatan itu terbagi menjadi 2, yaitu Penguatan Verbal yang terdiri terdiri dari kata dan kalimat dan Penguatan Non Verbal yang terdiri dari mimik/gerak, mendekati dan sentuhan.

Saya melakukan

 pengamatan ketika Febry mempresentasikan mengenai Materi Konsep Mol kepada siswa, Febry telah melakukan keterampilan penguatan secara verbal dengan menggunakan kata “Benar” setelah setela h siswa selesai menjawab pertanyaan atau setelah siswa mengajukan pendapat dan alasannya ketika menjawab dan telah menggunakan kalimat “iya, benar ya apa yang telah dikatakan oleh si A” dan “iya, benar ya apa yang telah dikatakan oleh teman kalian tadi”. Lalu Febry  juga sidah melakukan Penguatan Non Verbal menekati dan menyentuh siswa. Tetapi ada siswa perwakilan dari salah satu kelompok yang sudah menjawab  pertanyaan namun tidak diberi penguatan oleh Febry.

Saran dari saya akan lebih baik setelah ada siswa yang menjawab pertanyaan atau mengajukan penapat sewaktu kegiatan pembelajaran calon Guru langsung member penguatan supaya siswa merasa senang dan merasa kalau jawaban atau  pendapat yang telah siswa ajukan dihargai dan apabila ada seorang sisa sudah menjawab tetapi jawabannya sudah benar namun kurang tepat sebaiknya diberi kalimat penguatan seperti ini misalnya “iya, jawaban Ayu sudah benar tetapi

 

kurang tepat sedikit masih ada bagian yang kurang, adakah yang ingin menambahkan jawaban dari Ayu?” seperti itu menurut saya supaya siswa lebih termotivasi lagi untuk menjawab dengan benar dan tepat.

3)  Keterampilan Mengadakan Variasi

 Nama Calon Guru yang diamati : Windi Diah Palupi Variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah berubahan dalam proses kegiatan  pembelajaran yang bertujuan utuk meningkatkan motivasi para siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Adapun variasi gaya mengajar antara lain: a)  Suara (nada suara, volume suara, kecepatan bicara)  Nada suara Windi ketika menjelaskan sudah keras dan lantang atau bisa menguasai ruangan. Volume suara penekanannya kurang di butir-butir yang  penting. Kecepatan bicaranya sudah tepat tetapi masih sedikit cepat menjelaskan materi ke siswanya.  b)  Mimik dan Badan (tangan dan badan untuk memperjelas pelajaran) Sudah ada tetapi kurang sering. c)  Kesenyapan (memberikan waktu senyap/hening dala pembicaraan) Sudah ada. d)  Kontak Pandang Sudah ada, ditunjukkan Windi menjelaskan materi kepada siswa, ketika siswa menjawab dan mengajukan pertanyaan. e)  Perubahan Posisi Windi monoton didepan, namun ada bagian ketia Windi berjalan kearah siswa ketika siswa melakukan melakukan kegiatan “mengasosiasi”.  “mengasosiasi”.   f) 

Memusatkan Penekanan pada butir yang penting sudah ada, namun masih kurang tegas  penekanannya,

g)  Variasi visual dengan alat pelajaran Sudah ada, menggunakan papan tulis, LKS dan LCD

 

h)

Variasi Oral

 

Suara/tekanan sudah ada

Saran untuk Windi kecepatan berbicaranya jangan terlalu cepat , lebih ditegaskan lagi penekanan pada butir-butir yang penting sewaktu menjelaskan materi kepaa siswa dan variasi perubahan pola geraknya lebih diperhatikan lagi jangan telalu monoton didepan. Ketika siswa melakukan kegiatan mengumpulkan data dan mengasosiasi sebaiknya guru berjalan kerah masing-masinng kelompok untuk menanyakan kesulitan yang dan mengamati sejauh mana kegiatan yang telah siswa lakukan.

4)  Keterampilan Menjelaskan   Nama Calon Guru yang diamati : Amalia Musnia Dalam kaitan dengan kegiatan belajar-mengajar mejeaskan dapat berarti mengorganosasikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang yang terencana secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Komponen keterampilan dalam menjelaskan adalah sebagai sebagai berikut : a) Kejelasan

 Tidak menggnakan kaliamat yang berbelit ketika Amalia menjelaskan mteri



Reaksi Eksoterm dan Endoterm kepada siswa sehingga siswa mudah untuk memahami apa yang dimaksut oleh Amalia

 Menghindari kata yang berlebihan sewaktu menjelaskan materi kepada siswa.



 b) Penggunaan Contoh :

  Telah menggunakan contoh-contoh terkait materi yang sedang diajarkan



kepada siswa

  Contoh yang digunakan sudah relevan dengan penjelasan Guru



  Contoh yang diberikan Amalia sudah sesuai dengan kemampuan siswa



c) Pengorganisasian

  Pola struktur/sajian



 

Materi yang disampaikan Amalia telah terstruktur dan disajikan dengan cukup baik. Amalia menjelaskan bagian reaksi eksoterm dahulu setelah selesai menjelaskan rekasi eksoterm barulah menjelaskan ke reaksi endoterm. endo term.

  Belum nampak pada kegitan memberikan ikhtisar butir yang penting



d) Penekanan pada yang penting

  Belum nampak pada penekanan butir yang penting dengan suara 



  Penekanan butir yang penting dengan cara mengulangi sudah terlihat



  Belum nampak pada penekanan butir yang penting dengan cara



menggambar, misalnya menggamkannya dipapan tulis

  Belum nampak pada penekanan butir yang penting dengan mimik,



mimiknya datar e)

Balikan, mengajukan pertanyaan kepada siswa belum nampak

Saran untuk Amalia Amalia lebih ditekankan lagi kata atau kalimat pada butir yang  penting, lebih berekspresif dan harus ditampakkan mimik wajah ketika memberikan penekanan pada butir yang penting.

5)  Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

 Nama Calon Guru yang diamati : Tri Dewi Apriyani Membuka dan menutup pelajaran yang dimaksut bukan saja membuka dan menutup pelajaran di awal dan di akhir pertemuan tatap muka.tetapi meliputi pul membuka dan menutup pelajaran disetiap penggalan pembelajaran atau sewaktu akan memasuki dan mengakhiri pemblajaran suatu kompetensi didalam suatu  pertemuan tatap muka. Komponen Kompon en keterampilan membuka dan men menutup utup pelajaran adalah sebagai berikut : a) Membua Pelajaran

 Menarik perhatian Siswa :



Gaya mengajar : tidak kaku Penggunaan alat bantu : papan tulis, laptop dan LCD

 

Pola interaksi : menguasai kelas, ,mengamati siswa ketika melakukan  percobaan dan membibing siswa ketika melakukan percobaan

 Menimbulkan Motivasi :



Kehangatan/antusiasme : sudah terlihat Menimbulkan rasa ingin tahu : sudah terlihat ketika guru mengajukan  beberapa pertanyaan kepada siswa Mengemukakan ide : belum nampak Memperhatikan minat siswa : sudah terlihat, seerti ketika guru menanggapi  pertanyaan siswa

 Meberi acuan :



Mengemukakan tujuan : sudah ada Langkah- langkah: sudah ada, seperti langkah0langkah pada prosedur  percobaan ketika siswa melakukan percobaan Mengajukan- pertanyaan-pertanyaan : sudah ada

 Membuat kaitan



Membandingkan pengetahua baru dengan yang lama : sudah ada seperti ketika guru mengaitkan pelajaran pada materi sebelumnya dengan materi yang sedang dipelajari. Namun guru salah pada bagian wacananya, yang itu akan membuat siswa bingung dan menimbulkan salah persepsi/konsep. Guru harus hati-hati dalam membuat wacana Menjelaskan konsep sebelum bahan dirinci : suah terlihat

 b) Menutup Pelajaran

 Meninjau kembali



Merangkum/meringkas : sudah ada, seperti menyimpulkan hasil pelajran mengenai “Konsep Larutan Penyangga”  Penyangga” 

 

Saran untuk Tridewi wacana pada materi “Konsep Larutan Penyangga” dibuat dengan hati-hati serta wacana jangan membingungkan siswa dan menimbulkan salah persepsi/konsep.

6)  Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kelompok Kecil Kecil

 Nama Calon Guru yang diamati : Susana Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang  penggunaannya cukup sering dilakukukan. Dengan membentuk diskusi kelompok kecil akan membantu guru supaya lebih mudah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Komponen keterampilan dalam membimbing diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut : a) Memusatkan Perhatian

 



Merumuskan tujuan : sudah ada, sudah ditampilkan di slide tujuan yang dicapai pada materi yang akan disampaikan

 Merumuskan masalah : belum nampak



 Membuat rangkuman : belum nampak



 b) Memperjelas masalah dan urun pendapat

 Merangkum : belum nampak



 Menggali : belum nampak



 Menguraikan secara rinci : sudah ada, Susana sudah cukup menguraikan



secara rinci materi yang diajarkannya c) Menganalisis pandangan siswa

 Menandai persetujuan/ketidaksetujuan : belum nampak



 Meneliti alasannya : sudah ada, terlihat ketika Susana menjelaskan teori



tumbukan dan alasan teori tumbukan dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia d) Meningkatkan urunan siswa siswa

 Menimbulkan pertanyaan : iya, sudah timbul pertanyaan dari siswa



 Menggunakan contoh : iya, sudah menggunakan contoh



 

 Menunggu :iya, sudah memberikan waktu berpikir siswa dalam menjawab



 pertanyaan namun masih terlalu singkat waktu berfikir untuk siswa

 Memberi dukungan : sudah ada



e) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

 Meneliti pandangan : sudah terlihat



 Menghentikan monopoli : sudah terlihat. Terlihat ketika siswa banyak yang



mengancungkan tangan untuk menjawab pertanyaan, Susana menunjuk salah satu siswa untuk mengajukan jawaban terkait pertanyaan. Setelah siswa 1 menjawab pertanyaan Susana mempesilakan siswa yang lain juga untuk  berpendapat terkait pertanyaan yang diajukan. f) Menutup Diskusi

 Merangkum : tidak ada





 Menilai : tidak ada

Saran untuk Susana, perlu merumuskan masalah mengenai materi yang akan diajarkan

supaya pembelajaran yang yang diharapkan bisa tercapai. Ditambahkan Ditambahkan

sedikit lebih lama waktu berfikir untuk siswa karena waktu berpikir yang diberikan kepada siswa pada pembelajaran ini terlalu singkat.

7)  Keterampilan Mengelola Kelas

 Nama Calon Guru yang diamati : Eka Nurrahmawati Keterampilan Mengelola Kelas adalah keterampilan yang berhubungan dengan  penciptaan dan pemeliharaan yang optimal. Komponen keterampilan dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut : a) Menunjukkan sikap tanggap

 Memandang secara seksama : sudah terlihat, sudah memandang secara



seksama terhadap siswa yang bertaya ataupun siswa yang menjawab  pertanyaan

 Gerak mendekati: sudah ada, tetapi kurang sering



 Memberikan reaksi terhadap gangguan dan kekacauan siswa : belum ada



 

 b) Membagi perhatian

 Verbal : sudah ada



 Visual : sudah ada, dengan cara menatap siswa yang bertanya dan menjawab



 pertanyaan c) Memusatkan perhatian

 Menyiagakan siswa : sudah ada



 Menuntut tanggung jawab siswa : sudah ada, misalnya dengan mempersilakan



siswa maju kedepan menulis hasil pengamatan di papan tulis d) Memberikan petunjuk yang jelas

 Kepada seluruh siswa : iya, sudah memberikan petunjuk yang cukup jlas



kepada seluruh siswa

 Kepada individu : iya, sudah ada



e) Menegur  Tegas dan jelas : tidak terlihat 

f) Memberi penguatan Hanya satu kali muncul kalimat penguatan. Seharusnya setiap siswa selesai mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan, Eka Nur langsung memberikan kalimat atau kata penguatan supaya siswa merasa hargai dan senang karena jawaban atau pendapat yang telah diajukan dapat diterima dengan baik oleh guru dan teman teman satu kelas.

Saran untuk Eka Nurahmawati lebih tegas lagi dalam mengajar, tidak ketawaketawa sewaktu mengajar, setiap siswa selesai mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan langsung memberikan kalimat atau kata penguatan supaya siswa merasa hargai dan senang karena jawaban atau pendapat yang telah diajukan dapat diterima diterima dengan baik oleh guru dan teman satu kelas. 8)  Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil

 Nama Calon Guru yang diamati : Qudwah Mutawakilah

 

Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil memungkinkan guru mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien dalam memainkan  perannya. Adapun komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil adalah : a) Keterampilan Pengorganisasian

 Memberikan motivasi : belum nampak



 Membuat variasi tugas : sudah terjadi, terlihat ketika Qudwah membagi



siswa dalam 4 kelompok dan meminta siswa untuk melakukan praktikum. Pada kelompok 1 dan 2 menggunakan sampel batu pualam berbentuk kepingan lalu lalu

kelompok 3 dan 4 menggunakan sampel batu pualam

 berbentuk sebuk.

 Menutup: sudah terjadi



 b) Membimbing dan memudahkan pelajaran  Member penguatan : sudah terjadi 

 Supervisi proses awal : belum nampak



 Supervise proses : belum nampak



 Interaksi : sudah melakukan interaksi dengan siswa



c) Rencana penggunaan

 Ruangan

: iya

 Alat-alat

: telah mengguunakan papan tulis, LCD, laptop, LKS





dan alat-alat serta percobaan

 Sumber

: iya

 Gerakan siswa

: iya

 Gerakan guru

: iya







d) Apakah tugas?

 Diarahkan dengan jelas? : iya, iya, guru telah mengarahkan dengan cukup jelas



 Menarik dan menantang? : menarik namun kurang menantang



 Memberikan kesempatan? : belum nampak



 

Saran untuk Qudwah pada komponen membuat variasi tugas lebih divariasikan lagi kalau bisa tiap kelompok itu tugasnya berbeda-beda yang diamati dan  percobaannya. Lebih tegas lagi dalam mengajar.

IV. 

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar mengajar atau keterampilan keterampilan dasar teknik instruktisional yaitu keterampilan yang bersifat generik atau mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap guru, Terlepas dari tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkannya. Dan  juga keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur agar dapat melaksanakan tugas secara efektif, efesien dan professional.

Tujuan dari keterampilan dasar mengajar guru ialah supaya guru dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipraktikan didalam kelas. Ada 8 keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru ialah keterampilan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan

memberikan

penguatan,

keterampilan

mengadakan

variasi,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keteramplan mengajar kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan mengelola kelas.

B.  Saran

Untuk menjadi seorang guru yang profesioanal sudah semestinya guru sadar akan  pentingnya memiliki keterampilan dasar mengajar. Dengan adanya laporan ini

 

diharapkan guru mampu menjalankan tugas dan kewajibannya secara utuh yakni mengajar, mendidik, membimbing siswa sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Aria, Djalil. 2002. Pembelajaran 2002. Pembelajaran Kelas Rangkap. Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka.

Buchari, Alma. 2008. Guru Professional . Bandung: Alfabeta.

Didie Supandie & Deni Darmawan. 2012.  Komunikasi Pembelajaran. Pembelajaran. Bandung, Pt. Remajarosdakarya.

Hamid, Darmadi. 2009 Kemampuan 2009 Kemampuan Dasar Mengajar . Bandung: Rosdakarya.

J.J.Hasibuan. 2009. Proses 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 Nur Hamiyah dan Muhammad Jauhar. 2014. 2 014. Strategi Belajar-Mengajar Di Kelas. Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Rusman. 2010.  Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Guru. Bandung: Rajawali Pers.

Zainal, Asril. 2012. Micro 2012. Micro Teaching . Jakarta: Rajawali Pers.

 

 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF