Laporan Observasi Lapangan Konstruksi Bangunan
March 15, 2017 | Author: husnaabharina | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Observasi Lapangan Konstruksi Bangunan...
Description
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN KONSTRUKSI BANGUNAN PEMBANGUNAN DINDING Tempat Pengamatan Pengamatan tentang pembangunan dinding ini dilakukan di Perumahan Galaxi Bumi Permai Surabaya dengan luasan lahan 25x9 meter yang direncanakan untuk pembangunan rumah tinggal dan perumahan yang berlokasi di Keputih Surabaya Waktu Pengamatan Pengamatan di lokasi Perumahan Galaxi Bumi Permai dilakukan pada hari Rabu, 27 Februari 2013 pada pukul 08.00 – 09.00 WIB. Sedangkan pada perumahan Keputih pengamatan dilakukan pada hari Kamis, 28 Februari 2013 pada pukul 12.00 – 13.00 WIB. Metode Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan survey lapangan ke tempat pembangunan berlangsung dan dilanjut dengan mewawancarai narasumber yang pada kesempatan tersebut selaku mandor dari pembangunan bangunan tersebut. Metode pencarian data dengan metode browsing internet juga dilakukan guna memperjelas data yang telah didapat. Objek Pengamatan Dua buah rumah tinggal yang pada penggunaan material bahan dindingnya menggunakan bata merah. --Dinding atau yang lebih akrab diucapkan dengan “tembok” adalah susunan material material yang tersusun rapi membentuk sebuah bidang. Dinding ini kerap difungsikan sebagai pemisah antara satu ruangan dengan ruangan yang lain, tetapi pada kenyataanya dinding ini memiliki banyak fungsi yaitu : 1. Sebagai penyongkong atau pemikul beban 2. Sebagai pembatas dan penahan cahaya, hujan, banjir serta kejadian kejadian alam yang terjadi di luar 3. Sebagai elemen artistic Tentunya dalam pembangunan dinding tersebut material material yang digunakan juga tidak sembarangan agar dapat menjamin bangunan itu tidak rubuh, kebanyakan material yang digunakan untuk dinding adalah batu bata, batako, bata ringan dan batu kapur (kumbung). Masing masing material ini tak ayal memiliki keunggulan keunggulan tersendiri , seperti batu bata yang mampu menahan beban yang lebih banyak daripada material material yang lain. Sedangkan batako dan bata ringan memiliki keunggulan dalam pemasangan yang bisa mencapai dua kali lebih cepat daripada bahan yang lain. Batako juga lebih efisien untuk pembangunan
karna harganya yang murah, beda dengan bata ringan yang cenderung mahal dan kebanyakan digunakan sebagai sekat ruangan.
Dinding dengan material batu kapur sering dijumpai pada daerah daerah pesisir pantai, hal ini digunakan untuk mengantisipasi air garam sehingga tidak cepat lapuk. Selain itu batu kapur (kumbung) ini lebih murah dan cepat pemasangannya walaupun bangunan yang menggunakan material ini akan cenderung memiliki suhu lebih tinggi. Pada berbagai macam masalah seperti pembangunan kamar mandi atau kolam renang, kita membutuhkan dinding yang bersifat kedap air. Bagaimana cara penyelesaiannya ? ada suatu cairan yang dinamakan koting. Cairan ini dapat menutup pori-pori dinding sehingga air tidak meresap kedalam dan menjaga kelembapan dinding. Setelah dinding yang dimaksud telah diplester maka masuk ke proses pengacian. Proses pengacian ini adalah proses finishing yang biasanya menggunakan semen atau produk mortar. Acian ini cukup dengan ketebalan rata rata 2mm. Jika tebal tebal maka dinding akan retak akibat dari muai susut semen. Hasil acian yang baik bergantung pada kondisi plesteran yang baik pula. Untuk membuat aci ini sendiri berlaku perbandingan 1:3 yaitu 1 untuk air dan 3 untuk powder aci. Untuk dinding dengan teknik cor, gaya beban tekan yang didapatkan cukup dan gaya beban tarik yang dimiliki pun juga besar. Komposisi cor yang umum adalah 1:2:3 = semen : pasir : koral tengla (kerikil). Dalam pembangunan dengan teknik cor ini hanya mengalami 2 proses, yaitu proses pengecoran dan proses pengacian. Pada umumnya, proses pembangunan lebih mudah terselesaikan pada musim kemarau karna tidak terganggu oleh hujan dan angina kencang, namun yang perlu diperhatikan adalah sisi dinding harus dilembabkan dengan menyirami air hal ini dimaksudkan karna pada musim kemarau keadaan plester sangat kering. Jika plester terlalu kering maka absorpsi air secara berlebihan dan mendadak akan terjadi pada plester. Adonan acian akan cepat mengering dan menimbulkan retak pada permukaannya Adapun membangun di musim hujan dapat dilakukan dengan beberapa proses antisipasi yang tentunya berbeda dengan proses saat musim kemarau. Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu membuat pilar-pilar kolom terdahulu dilanjut dengan memasang dek
baru pemasangan bata. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga bata agar tidak terlalu basah karna sering terkena hujan. Hal hal yang perlu diperhatikan juga dalam pembangunan dinding pada musim hujan adalah tiap 1,20 meter dicor lalu dipasang angker. Hal ini digunakan agar dinding tidak mudah retak dan lembab jika terkena air hujan. Dalam praktiknya semen dapat dicampur dengan berbagai macam material lain, tapi bagaimanapun semen yang murni tentunya memunyai kekuatan yang lebih daripada semen yang dicampur dengan bahan bahan lain dan pengeringan akan lebih lama.
Ada kalanya pada pembangunan yang hanya direncanakan memiliki 1 lantai saja, tetapi selang beberapa tahun kemudian pemilik berubah pikiran dan ingin menambah lantai. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan dengan begitu saja. Kalau langsung dilakukan, maka resiko yang harus diambil adalah banguna tersebut roboh karna pondasi yang tidak kuat menahan beban. Untuk itu hal ini dapat diantisipasi dengan cara menyuntik pondasi dengan material tambahan serta penambahan kolom. Ada kalanya balok yang biasa dipasang lurus itu jugas diperlakukan melengkung. Tentu hal ini memiliki tujuan agar jika terjadi pemuaian maka pemanjangan akan berlaku di sisi-sisi ujungnya, akan tetapi jika dipasang lurus maka ketika memuai akan patah ditengah. Tapi tak menutup kemungkinan bahwa balok yang semula diencanakan lurus tapi yang terbangun malah melengkung. Hal ini dapat diatasi dengan dibetel, dibongkar dan dipasang penopang pada ujung ujungnya. Sumber Referensi Anonim a, “Teknik Rumah Cor”. http://a88aentertainment.blogspot.com/2012/05/teknikrumah-cor.html (diakses tanggal 28 Februari 2013) Akhmad, Fadhlih.”Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan (Bagian Tengah = dinding, lantai)”. http://kuliahkuliaharchitecture.blogspot.com/2010/09/dasar-dasarkonstruksi-bangunan-bag.html (diakses tanggal 28 Februari 2013) Siwujil.”Acian”. http://pintusatu.com/acian/ (diakses tanggal 28 Februari 2013)
View more...
Comments