Laporan Mulsa Dan Pemulsaan 123
March 17, 2018 | Author: Syamsul Arifin | Category: N/A
Short Description
Laporan...
Description
LAPORAN DASAR BUDIDAYA TANAMAN MULSA DAN PEMULSAAN
Oleh :
Nama NIM Kelas Asisten Prodi
: Tania Evira Rangkuty : 155040200111227 :S : Dila Pamulatsih : Agroekoteknologi
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman membutuhkan nutrisi untuk tumbuh. Dalam pertumbuhannya, pemulsaan adalah salah satu faktor pertumbuhan tanaman. Karena fungsi mulsa untuk mengatur kelembapan dalam tanah, sehingga mempengaruhi bakteri Rhizobium sp. dalam mengikat unsur N untuk pertumbuhan tanaman. Mulsa dibagi menjadi dua yaitu mulsa organik dan mulsa anorganik dan akan dibahas lebih lanjut di halaman berikutnya. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui perbandingan menggunakan mulsa dan tidak menggunakan mulsa terhadap hasil budidaya tanaman dan mengetahui bagaimana aplikasi penggunaan mulsa
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mulsa 1. Mulsa adalah bahan atau material yang digunakan untuk menutupi permukaan tanah atau lahan pertanian dengan tujuan tertentu yang prinsipnya adalah untuk meningkatkan produksi tanaman. (Lakitan, 1995) 2. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. (Beets, 1982) 3. Mulsa adalah sebuah penutup, pelindung, proteksi, yang dimaksudkan untuk melindungi tanaman dari kerusakan atau cedera. (Farlex, 2010) 2.2 Fungsi Pemulsaan
Menghemat penggunaan air dengan laju evaporasi dari permukaan tanah
Memperkecil fluktuasi suhu tanah
Memperkecil laju erosi tanah akibat tumbukan butir-butir hujan
Menghambat laju pertumbuhan gulma
Meningkatkan produksi tanaman (Lakitan, 1995)
2.3 Macam-Macam Mulsa 1. Mulsa organik, yaitu mulsa yang berasal dari bahan-bahan organik yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman, jerami atau alang-alang. Keuntungan mulsa organik adalah lebih ekonomis, mudah didapatkan, dan mudah terurai sehingga menambah kandungan bahan organik kedalam tanah. (Acquaah, 2005) Menurut James (2008), keuntungan dan kerugian mulsa organik adalah:
Keuntungan:
Dapat diperoleh secara gratis
Memiliki efek menurunkan suhu tanah
Mengonservasi tanah dengan menekan erosi
Menghambat pertumbuhan gulma dan menambah unsur hara organik untuk tanah
Mengurangi efek global warming
Kerugian:
Tidak tersedia setiap saat
Hanya tersedia di sekitar tempat budidaya tebu, padi, dsb.
Hanya untuk sekali musim tanam
2. Mulsa anorganik, yaitu mulsa yang berasal dari bahan-bahan sintetis atau bahan yang sulit/tidak dapat diuraikan. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak, dan kardus. (Acquaah, 2005) Menurut James (2008), keuntungan dan kerugian dari mulsa anoganik yaitu: Keuntungan:
Dapat diperoleh setiap saat
Memiliki efek yang beragam terhadap suhu tanah tergantung jenis plastik
Dapat menekan erosi
Mudah dibawa
Menekan pertumbuhan gulma
Dapat digunakan untuk lebih dari satu kali musim tanam
Kerugian:
Tidak memiliki efek menambah unsur organik karena sifat yang susah terurai
Harga relatif mahal
Potensi global warming tinggi 2.4 Teknik Budidaya Ubi Jalar
Hasil panen ubi jalar yang tinggi ditentukan oleh dua faktor, yakni penggunaan bibit ubi jalar varietas unggul dan teknik budidaya yang baik dan benar. Teknik budidaya ubi jalar secara intensif meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Persiapan lahan: Kegiatan ini meliputi pengolahan tanah, pembuatan bedengan dan selokan, pembibitan, pemupukan dasar, dan pemberian mulsa 2. Pembibitan: kegiatan ini meliputi persiapan bibit dan kebutuhan bibit 3. Penanaman: kegiatan ini meliputi pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, dan pemberian bibit 4. Pemeliharaan: kegiatan ini meliputi penyulaman, pengairan, pemupukan, penyiangan, pembumbunan, pembalikan batang dan pengendalian hama/penyakit. (Juanda dan Cahyono, 2000) 2.5 Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak pada Ubi Jalar (Penjelasan terkait literatur teknis pemulsaan MPHP, perbandingan data produksi ubi jalar tanpa dan dengan mulsa MPHP, kelebihan dan kekuranggan dari pemulsaan pada ubi jalar)
3. BAHAN DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan Alat: - Meteran
: untuk mengukur jarak tanam
- Gembor
: untuk menyiram tanaman
- Kaleng susu
: untuk membuat tabung pada mulsa
- Gunting
: untuk memotong mulsa
Bahan: - Mulsa plastik perak : sebagai mulsa - Bambu tipis
: sebagai pengait mulsa ketanah
3.2 Cara Kerja Menyiapkan alat dan bahan
Memotong mulsa menjadi dua bagian sama panjang
Memasang mulsa pada bedengan pertama dan ketiga, bedengan kedua dan keempat tidak diberi mulsa
Memanaskan kaleng susu dan menempelkannya pada mulsa hingga berlubang sesuai jarak tanam
Menanam bibit ubi jalar dan kacang kedelai di lubang yang ditentukan
Melakukan penyiraman setiap hari atau disesuaikan dengan curah hujan
View more...
Comments