Laporan Mix Design

December 2, 2017 | Author: Afridjal Ottohyat | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan mix design beton k225 Pt. Protech Mitra Perkasa...

Description

LAPORAN MIX DESIGN K-225 PT.PROTECH MITRA PERKASA

LAPORAN MIX DESIGN K-225

PROYEK : RENCANA PEMBANGUNAN TOWER BTS SITE ID : 112856 SITE NAME : BOJONGSANA LOKASI : DESA BOJONGSANA – TEGAL JAWA TENGAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KAMPUS SEKARAN GUNUNGPATI

GD. E3 LANTAI DASAR KAMPUS SEKARAN GUNUNGPATI SEMARANG

LABORATORIUM BAHAN DAN STRUKTUR

DAFTAR ISI 1. LAPORAN ............................................ 2. HASIL PERHITUNGAN MIX DESIGN ....................... 3. PENENTUAN UKURAN KOTAK COR ......................... 4. SUMMSRY OF DATA .................................... 5. DATA HASIL PENGUJIAN SEMEN.......................... 6. DATA HASIL PENGUJIAN AGREGAT HALUS (PASIR) ......... 7. DATA HASIL PENGUJIAN AGREGAT KASAR (KERIKIL)........ 8. ANALISA GRADASI CAMPURAN DAN BJ CAMPURAN…........... 9. HASIL PENGUJIAN SAMPEL KUBUS BETON ................. 10.

LAMPIRAN ........................................

I. PENDAHULUAN Berdasarkan

permintaan

dan

Jurusan

Bahan

kepada

Teknik

Laboratorium Sipil

Struktur

UNNES,

perihal

permohonan bantuan pembuatan MIX DESIGN untuk rencana pembangunan tower BTS Telah dilaksanakan pengujian terhadap bahan-bahan yang telah

dikirim

sesuai

dengan

standart

pengujian.

Kemudian dilakukan analisa untuk mendapatkan campuran adukan

beton

(Mix

Design)

sesuai

dengan

mutu

yang

diminta. Tujuan dari perencanaan adukan beton ini adalah untuk memberikan

informasi

berkepentingan

kepada

dengan

pihak

pekerjaan



pihak

tersebut

yang agar

pekerjaan yang berhubungan dengan proses adukan beton dapat diselesaikan dengan baik dan dapat menghasilkan konstruksi yang aman dan ekonomis.

II. PROSES PEMBUATAN MIX DESIGN Proses Struktur

pengujian dan

dilakukan

Bahan

Jurusan

oleh

tim

Teknik

Laboratorium Sipil

UNNES.

Beberapa pengujian dilakukan berdasarkan material yang dikirim yakni terdiri dari : 1. Pasir

(Ex.Muntilan)

2. Batu Pecah Lokal 3. Semen Tiga Roda (50 kg/zak) Pengujian

standar

yang

dilakukan

untuk

mendapat

karakteristik material antara lain : 1. Berat jenis 2. Kadar lumpur 3. Bobot isi 4. Uji keausan agergat kasar 5. Analisa gradasi 6. Mix design K-225 Standar

yang

dipakai

dalam

pengujian

yakni

SK

T-15-1991-03.

Semarang, 01 Agustus 2013 Kepala Laboratorium Jurusan Teknik Sipil UNNES Mego Purnomo,ST.MT NIP. 19730618 200501 1 001

SNI

LAMPIRAN (TABEL DAN GRAFIK SYARAT PERHITUNGAN MIX DESIGN)

Tabel 1.1. Batasan persentase golongan pasir Lubang ayaka n mm

Persen berat butir yang lewat ayakan

Daerah I

10 4,8 2,4 1,2 0,6 0,3 0,15

Daerah II

100 – 100 – 95 – 70 – 34 – 20 – 20

100 – 100 – 100 – 90 – 59 – 30 – 10

90 60 30 15 5 0

90 75 55 35 8 0

Daerah III 100 – 100 – 100 – 100 – 79 – 40 – 10

90 85 75 60 12 0

Daerah IV 95 95 90 80 15 0

100 – 100 – 100 – 100 – 100 – 50 – 15

Keterangan : Daerah I : pasir kasar Daerah II : pasir agak kasar Daerah III : pasir agak halus Daerah IV : pasir halus Tabel 1.2. Gradasi kerikil Persen berat butir yang lewat ayakan Besar Butir Maksimum

Lubang ayakan Mm

40 mm

40 20 10 4,8

95 30 10 0

– – – –

20 mm

100 70 35 5

100 95 – 100 25 – 55 0 – 10

Tabel 1.3. Syarat mutu kekuatan agregat sesuai SII.0052 – 80 Kelas dan Mutu Beton

Kekerasan dengan bejana Rudelloff, bagian yang hancur menembus ayakan 2 mm, persen (%) maksimum Fraksi Fraksi Butir 9,5 Butir 19 – – 19 mm 30 mm

(1) Beton Kelas I dan mutu B0 dan B1 Beton Kelas II dan mutu K125, K175, K225 Beton

Kelas

III

dan

(2) 22 – 30

(3) 24 – 32

Kekerasan dengan bejana geser Los Angelos, Bagian yang hancur menembus ayakan 1,7 mm, persen (%) maksimum (4) 40 – 50

14 – 22

16 – 24

27 – 40

< 14

< 16

< 27

mutu > K225 atau beton pratekan Tabel 1.4. Persyaratan faktor air-semen maksimum untuk berbagai pembetonan dan lingkungan khusus Jenis Pembetonan

Fas Maksimum

Beton di dalam ruang bangunan : 0,60

a. Keadaan keliling non-korosif b. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosi

0,52

Beton di luar ruang bangunan : a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung

0,55

Beton yang masuk kedalam tanah : a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah

0,55

0,60

lihat tabel 2.5. lihat table 2.6.

Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar / payau / laut

Tabel 1.5. Penetapan Nilai Slamp (cm) Pemakaian beton

Maks.

Min

Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulang Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan struktur di bawah tanah

12,5

5,0

9,0

2,5

15,0 7,5 7,5

7,5 5,0 2,5

Pelat, balok, kolom dan dinding Pengerasan jalan Pembetonan missal

Tabel 1.6. Perkiraan kebutuhan air per meter kubik beton (liter) Besar ukuran maks. kerikil

Jenis batuan

(mm) 10 20 40

Alami Batu pecah Alami Batu pecah Alami Batu pecah

Slam (mm) 0 – 10

10 – 30

30 – 60

60 – 180

150 180 135 170 115 155

180 205 160 190 140 175

205 230 180 210 160 190

225 250 195 225 175 205

Tabel 1.7. Kebutuhan semen minimum untuk berbagai pembetonan dan lingkungan khusus Jenis pembetonan Beton di dalam ruang bangunan : a. keadaan keliling non – korosif b. keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosif Beton di luar ruang bangunan : b. tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung c. terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Beton yang masuk ke dalam tanah : a. mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti b. mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut

Semen minimum (kg/m3 beton)

275 325

325 275

325 lihat tabel 2.10. Lihat tabel 2.11.

80

Semen Tipe III Semen Tipe I, II, V

70

Kuat tekan silinder beton (MPa)

60

50

91 hari 40

28 hari 30

7 hari 20

3 hari 10

0 0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

Faktor air - sem en

Gambar.

1.1

Hubungan faktor air semen dan kuat tekan silinder beton (sebagai perkiraan nilai fas)

rata-rata

Berat beton (kg/m3)

2700

Berat jenis agregat campuran

2600 2500

2,9 2,8 2,7 2,6 3 2,5 2,4

2400 2300 2200 2100 100

120

140

160

180

200

220

240

260

280

(Kandungan air ltr/m3 beton) Gambar. 1.2

Grafik hubungan kandungan air, berat jenis agergat campuran dan berat beton

DATA PENGUJIAN AGREGAT HALUS

DATA PENGUJIAN AGREGAT KASAR

PERHITUNGAN RANCANGAN ADUKAN BETON (MIX DESIGN K - 225)

SUMMARY OF DATA PROYEK SITE ID SITE NAME LOKASI KONTRAKTOR

: : : : :

PEMBANGUNAN TOWER BTS 112856 BOJONGSANA BOJONGSAN – TEGAL JAWA TENGAH PT. PROTECH MITRA PERKASA

A. HASIL PENGUJIAN SEMEN NO 1 2 3

JENIS PENGUJIAN Berat jenis Zone Berat isi lepas Bobot isi padat

gr/c3 gr/c3

HASIL 3.37

SPESIFIK 3.12 – 3.50

1.29 1.43

1.25 – 1.50

B. HASIL PENGUJIAN AGREGAT HALUS (PASIR) NO 1 2 3 4 4 5 6 7

JENIS PENGUJIAN Gradasi Zone Berat isi lepas Bobot isi padat Berat jenis bulk Berat jenis SSD Berat jenis semu Absorbsi / penyerapan Kadar lumpur

HASIL 2 gr/c3 gr/c3

% %

1.59 1.64 2.62 2.63 2.65 0.50 2.4

SPESIFIK Pasir agak kasar > 1.60 > 2.30 > 2.30 > 2.30 < 5 < 5

C. HASIL PENGUJIAN AGREGAT KASAR (KERIKIL) NO 1 2 3 4 4 5 6 7 8

JENIS PENGUJIAN Gradasi butiran max Berat isi lepas Bobot isi padat Berat jenis bulk Berat jenis SSD Berat jenis semu Absorbsi / penyerapan Kadar lumpur Abrsion test

HASIL 40 mm gr/c3 gr/c3

% % %

1.58 1.63 2.62 2.62 2.63 0.16 0.42 21.30

SPESIFIK Kerikil agak kasar > 1.60 > 2.30 > 2.30 > 2.30 < 5 < 1 < 40

HASIL PENGUJIAN SAMPEL KUBUS BETON

SUMMARY OF DATA

ANALISA GRADASI CAMPURAN DAN BERAT JENIS CAMPURAN

HASIL PENGUJIAN SEMEN

PENENTUAN UKURAN KOTAK COR

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF