Laporan Metode Gravity

May 1, 2019 | Author: Oktya Weddy Anugerah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Report about acquistion, processing, an interpretation of gravity method at Arboretum Universitas Padjadjaran...

Description

LAPORAN METODE PRAKTIKUM GEOFISIKA I METODE GRAVITY

Nama : Oktya Weddy A NPM : 140101!000" #a$%& Ta'((a) Ta'((a) P$akt%k*m : Ra+*& !, Okt-+e$ !014 Wakt* : 10.00 / 14.0 WI A2%2te' P$akt%k*m : A$%3 Ram-2 Pa$*)%a' Sa)%m M*ammad A'%'d%t- aya5%e

LAORATORIUM GEOFISIKA PROGRAM STUDI GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETA#UAN ALAM UNIVERSITAS PAD6AD6ARAN !014

LEMAR PENGESA#AN LAPORAN METODE PRAKTIKUM GEOFISIKA I METODE GRAVITY

Nama : Oktya Weddy A NPM : 140101!000" #a$%& Ta'((a) Ta'((a) P$akt%k*m : Ra+*& !, Okt-+e$ !014

Wakt* A2%2te' P$akt%k*m

P$e2e'ta2%

: 10.00 / 14.0 WI : A$%3 Ram-2 Pa$*)%a' Sa)%m M*ammad A'%'d%t- aya5%e

La7-$a'

Jatinangor, 29 Oktober 2014

(

)

I't%2a

%$Bumi Bumi memili memiliki ki 3 lapis lapisan an utam utama, a, yait yaitu u kera kerak, k, mant mantel, el, dan dan inti inti bumi bumi,, dima dimana na masin masingg-ma masi sing ng lapi lapisan san utam utamaa terse tersebu butt terba terbagi gi lagi lagi atas atas bebe bebera rapa pa sublap sublapisan isan !erak !erak memilik memilikii subker subkerak ak yaitu yaitu kerak kerak benua benua dan kerak kerak samude samudera ra !edu !eduaa kera kerak k ini ini memi memili liki ki perb perbed edaa aan n dens densit itas as mass massaa yang yang berb berbed edaa dan dan  berpengaru" ter"adap nilai gra#itasi $erbedaan ini meng"asilkan #ariasi nilai  per%epatan

gra#itasi

(anomaly gra#itasi)

$er%epatan

gra#itasi

merupakan

medan yang ter&adi antara dua massa yang saling berinteraksi 'etode gra#ity merupakan sala" satu metode geoisika yang bersiat pasi  (memanaatkan sumber yang alami) 'etode ini memanaatkan #ariasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan tana" etiap batuan*material mempunyai besar  densita densitass yang yang berbed berbeda-be a-beda da dan dapat dapat mempen mempengar garu"i u"i #ariasi #ariasi medan medan gra#it gra#itasi asi  bumi, se"ingga ter&adi anomaly gra#itasi +lat untuk mengukur medan gra#itasi tersebut adala" gra#imeter +lat ini  beker&a berdasarkan "ukum eton dan "ukum .ooke, yaitu beban yang

digantung pada pegas ebelum digunakan, alat "arus dikalibrasi terlebi" da"ulu .al ini dikarenakan keadaan komponen alat tersebut setiap saat dapat beruba" dari keadaan aal karena pengaru" selama transportasi misalnya $emrosesan data gra#ity yang sering disebut &uga dengan reduksi data gra#ity, se%ara umum dapat dipisa"kan men&adi dua ma%am, yaitu proses dasar  dan proses lan&utan $roses dasar men%akup seluru" proses beraal dari nilai  pemba%aan alat lapangan sampai diperole" kon#ersi pemba%aan gra#ity meter ke nilai nilai miliga miligall (mgal) (mgal),, korek koreksi si apung apungan, an, koreks koreksii pasang pasang surut, surut, koreks koreksii lintan lintang, g, koreks koreksii udara udara bebas, bebas, koreksi koreksi bougue bouguerr dan korek koreksi si medan medan edang edangkan kan proses proses lan&utan adala" memisa"kan %omplete bouguer anomaly gra#ity men&adi anomali regional dan residual +nomali regional adala" anomali yang %akupannya luas dan dalam sedangkan anomali residual adala" anomali yang lebi" sempit dan dangkal $emisa"an ini berguna untuk memuda"kan men%ari inormasi yang dibutu"kan serta interpretasi nantinya A I PENDA#ULUAN

I.1

1 2 3 4

T*8*a'

'ema"a 'ema"ami mi bagian bagian-ba -bagia gian n alat gra#i gra#imet meter er 'ampu 'ampu meng mengope operasi rasikan kan alat alat gra#i gra#imet meter er /apat /apat melaku melakukan kan pemba pemba%aan %aan alat alat gra#im gra#imeter eter ntuk mener nera kembali ali koeisie sien pegas

yang ang

beruba"

se"i e"ingga

mengakibatkan peruba"an skala  'ene 'enent ntuk ukan an "ar "arga ga   (Correction (Correction Calibration Factor ) )  'ema"a 'ema"ami mi teknik teknik akuisi akuisisi si data data 5 'ema 'ema"a "ami mi %ara %ara melak melakuk ukan an kon# kon#ers ersii pemb pemba%a a%aan an dalam dalam mgal dari data data  ba%aan gra#imeter 6 'ema 'ema"a "am mi dan dap dapat meng" eng"it itu ung kore korek ksi drift , kore koreks ksii udara udara beba bebas, s, koreksi koreksi Boguer Boguer,, dan menent menentuka ukan n koreks koreksii pasut pasut dengan dengan %ara interp interpola olasi si linear dan tabel pasut

9 'ema"ami %ara menentukan koreksi medan inner zone dengan metode 7obins-Oli#er dan metode .ammer serta menentukan koreksi medan outer   zone dengan menggunakan Hammer Chart  10 'ema"ami dan dapat meng"itung nilai gra#itasi pengamatan (gobs) dan meng"itung gra#itasi normal (gn) dengan menggunakan beberapa rumus ormula gra#itasi normal 11 'ema"ami dan dapat meng"itung anomali gra#itasi dan anomali Bouguer 12 /apat menentukan "arga rapat massa rata-rata dengan menggunakan metode  ettleton dan $arasnis 13 'ema"ami %ara melakukan pemisa"an anomali regional dan residual dengan menggunakan metode analitik ( second vertical derivative, moving  average, griin) dan metode grais 14 'ema"ami %ara melakukan interpretasi kualitati dan interpretasi kuantitati  seder"ana dengan metode ke depan (interpretasi tak langsung)

I.!

A)at

1 8ra#imeter a oste 7omberg, sebagai alat untuk mengukur nilai gra#itasi 2 Barometer*+ltimeter, sebagai alat untuk mengukur ele#asi 3 +rlo&i, sebagai alat untuk a%uan aktu 4 Global Positioning System (8$), sebagai alat a%uan posisi dan koordinat  :abel "arga pasang surut, sebagai a%uan dalam koreksi pasang surut  /ata pengukuran gra#ity, sebagai data yang akan diola" 5 :abel kon#ersi pemba%aan dalam mgal sebagai panduan pengkon#ersian 6 $eta rupa bumi Bakosurtanal * peta topograi, sebagai a%uan topograi 9 !ertas 'ilimeter Blok untuk membuat graik pasang surut 10 /ata +nomali Bouguer, sebagai data yang akan diola" lebi" lan&ut 11 $eta +nomali Bouguer, sebagai peta a%uan yang akan diola" lebi" lan&ut 12 $eta +nomali 7esidual, sebagai peta a%uan yang akan diinterpretasi 13 !alkulator dan alat tulis, sebagai alat bantu dalam pengola"an data

A II TIN6AUAN PUSTAKA

II.1 Pe'da*)*a'

/idalam penyelidikan geoisika, gaya berat merupakan sala" satu metode  penyelidikan yang berlandaskan "ukum isika yang terkenal yaitu "ukum eton 'etode penyelidikan ini berdasarkan pengukuran kepada adanya perbedaan ke%il dari medan gaya berat $erbedaan ini disebabkan karena adanya distribusi massa yang tidak merata di kerak bumi dan menyebabkan tidak meratanya distribusi massa &enis batuan +danya perbedaan massa &enis batuan dari satu tempat dengan tempat lain ini menimbulkan medan gaya berat yang tidak merata pula dan  perbedaan inila" yang terukur di permukaan bumi Jadi dengan penyelidikan gaya berat di permukaan bumi di"arapkan untul dapat menasirkan bentuk benda baa" permukaan ( geology subsurface) yang mana di dalam dunia eksplorasi perminyakan sangat penting /engan mengeta"ui struktur geologi di baa" permukaan kita dapat menasirkan kira-kira dimana akan terkumpulnya "idro karbon /i ;ndonesia ba"kan di dunia "ampir 60< lebi" "idrokarbon terperangkap dalam perangkap struktur, selebi"nya dalam perangkat  bentuk lain misalnya perangkap stratigrai, lensa, dan sebagainya !arena  perbedaan medan gaya berat di suatu tempat dengan tempat lain relati ke%il, maka diperlukan suatu alat ukur yang %ukup peka untuk mengukur perbedaan tersebut, maka dibuatla" gra#imeter, antara lain gra#imeter =orden, gra#imeter  a oste-7omberg, dan sebagainya

/i dalam penyelidikan gaya berat ini kita "arus mereduksi "asil pengamatan kita dengan koreksi-koreksi yaitu koreksi apungan (drift correction), koreksi tutupan (closure correction), koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, koreksi pasang surut (tidal correction), koreksi medan (terrain correction), koreksi isostasi sampai kita dapatkan Bouguer anomali +nomali Bouguer ini ditimbulkan ole" adanya medan gaya berat regional dan medan gaya  berat lokal /ari anomali Bouguer ini, dapat ditasirkan bentuk struktur geologi  permukaan antara lain adanya sinklinal-sinklinal, antiklinal-antiklinal, pata"an pata"an dan sebagainya ntuk keperluan penasiran lebi" lan&ut perlu diadakan proses pemisa"an anomali lokal dari anomali regional $roses pemisa"an ini dapat dilakukan mulai dari %ara yang sangat seder"ana sampai %ara yang sangat kompleks, yaitu antara lain dengan menggunakan metode  smoothing , metode rata-rata dari 8riin, metode turunan kedua #ertikal dengan menggunakan transormasi ourier, metode turunan kedua #ertikal pendekatan, metode kon#olusi dua dimensi, metode ilter  rekuensi, metode  surface fitting , metode upward downward contimation , dan sebagainya $roses pemisa"an ini dapat digolongkan pola interpretasi kualitati ntuk keperluan penentuan kedalaman suatu lapisan, kontrast densitas batuan dan sebagainya diperlukan interpretasi kuantitati /i dalam interpretasi kuantitati ini diker&akan dua %ara yaitu %ara langsung (direct interpretation method ) yaitu dengan mengeta"ui anomali lokalnya dan densitas rata-rata kita dapat langsung meng"itung kedalamannya tetapi karena siat interpretasi ini tidak unik, "al ini disebabkan karena siat ambiguities  dari medan gaya berat, maka dipakai %ara tidak langsung (indirect interpretation) 'etode-metode yang dipakai se%ara tidak  langsung ini antara lain metode dot charts dari 'organ dan metode poligon dari :alani

II.! Pe'(e'a)a' A)at 9G$a%mete$;

/alam pengukuran gaya berat diperlukan peralatan dengan ketelitian yag %ukup tinggi yaitu bisa mengukur adanya perbedaan per%epatan gaya berat lebi" ke%il dari 01 mgal Berdasarkan siat-siat isikanya, ada 3 ma%am metode yang digunakan di dalam penyelidikan geoisika yaitu torsion balance, pendulum dan gra#imeter :api yang akan diba"as "anya gra#imeter sa&a :itik ukur gra#itasi di lapangan tidak tetap, berpinda" dari suatu tempat (titik) ke tempat lain Ole" karena itu diperlukan alat yang muda" dibaa, muda" dioperasikan, tidak muda" rusak atau beruba"  setting nya dalam per&alanan, dan mempunyai ketelitian baik sesuai dengan penggunaannya $engukuran dengan metode benda &atu" bebas tentu tidak mungkin digunakan $ara pakar tela" meran%ang alat pengukuran gra#itasi di lapangan yang disebut gra#itymeter atau gra#imeter $ada dasarnya alat ini beker&a berdasarkan benda yang digantungkan  pada per (pegas) ala" satu %onto" gra#imeter adala" a

oste 7omberg /alam

klasiikasinya, a oste 7omberg ini termasuk dalam tipe  zero length spring , disamping tipe-tipe lainnya yaitu weight on spring   (8ul gra#imeter dan +tlas gra#imeter) 'a%am lain dari tipe  zero length spring   ini antara lain > rost, 'agnolia, dan ort" +meri%ana 8ra#imeter a oste 7omberg gra#imeter ini mempunyai pemba%aan dari 0 sampai 500 mgal, dengan ketelitian 001 mgal dan drift   rata-rata kurang dari 1 mgal setiap  bulannya ntuk operasinya, gra#imeter ini memerlukan temperatur yang tetap (%onto" untuk 78 225 $ertamina pada 1 ° ), ole" karena itu dilengkapi dengan termostat untuk men&aga keadaan temperatur supaya tetap /engan adanya termostat ini, maka diperlukan batere 12 #olt, disamping untuk pemba%aan benang  palang, dan bubble level  Berat gra#imeter ini beserta batere dan kotaknya seberat 19 pounds, sedangkan batere %"arger dan piring le#elnya kira-kira 6 pound e%ara seder"ana, mekanisme gra#imeter ini, yang berdasarkan atas a oste 7omberg eismograp", terdiri dari suatu beban (weight ) pada u&ung batang, yang dita"an ole"  zero length spring  yang berungsi sebagai  spring   utama

$eruba"an besarnya gaya tarik bumi akan menyebabkan peruba"an kedudukan  beban, dan pengamatan dilakukan dengan pengaturan kembali kedudukan beban tersebut pada posisi semula (null adjustment ) $engaturan kembali ini dilakukan dengan memutar measuring screw Banyaknya pemutaran measuring screw terli"at pada dial counter , yang berarti besarnya #ariasi gaya tarik bumi dari suatu tempat ke tempat lain $eruba"an kedudukan pada u&ung batang, disamping karena adanya #ariasi gaya tarik bumi, &uga disebabkan karena adanya gon%angangon%angan untuk meng"ilangkan eek gon%angan, maka pada u&ung batang yang lain dipasang shock eliminating spring 

II. Ka)%+$a2% A)at da' Tek'%k Ak*%2%2% Data

:itik ukur gra#itasi di lapangan tidak tetap, berpinda" dari suatu tempat (titik) ke tempat lain Ole" karena itu diperlukan alat yang muda" dibaa, muda" dioperasikan, dan tidak muda" rusak  amun karena aktor usia alat, nilai m*k akan beruba", gon%angan dalam transportasi selama berbulan-bulan, dan aktor lain maka "asil pengukuran alat (setela" dikon#ersi dengan tabel kon#ersi dan beberapa koreksi) tidak  menun&ukkan nilai sebenarnya Ole" karena itu alat tersebut perlu di setting  ulang +da dua setting   yang dapat dilakukan yaitu koreksi aktor dan  setting   kepekaan alat 'asala" kedua berkaitan dengan koreksi indikator pemba%aan apaka" posisi yang diindikasikannya benar $eker&aan ini agak rumit karena memerlukan analisis karakteristik alat dan "arus membongkar bagian atas alat untuk menge%ek  indikator tersebut ntuk melakukan kalibrasi dilakukan pengukuran pada titik-titik yang nilai gra#itynya diketa"ui ebaiknya rentang nilai minimum dan maksimumnya %ukup lebar dan &arak tidak terlalu &au" Biasanya daera" pegunungan lebi" mendekati ketentuan tersebut dibanding daera" dataran renda" ;tu sebabnya daera" Bandung dianggap tempat yang ideal untuk kalibrasi alat gra#imeter /aera" Bandung mempunyai titik-titik gra#ity yang dinamai /8-0 (dekat 'useum 8eologi Jl

/iponegoro Bandung), /8-;, /8-;;,  , /8-;? (:angkuban $era"u) $elaksanaan kalibrasi adala" dengan melakukan pengukuran pada titik-titik  tersebut /8-0

 /8-;



 /8-;;



 /8-;;;



 /8-;?



 /8-?



 /8-?;



 /8-0



$ada kalibrasi data pengukuran setela" dikon#ersi ke skala mgal perlu dilakukan koreksi tide  dan drift  etela" dilakukan koreksi tide  dan drift , akan diperole" nilai Correction of Converson Factor  (CCF ) !oreksi tide, dimana tide diakibatkan ole" eek bulan yang menarik ke atas Jadi eek tide %enderung mengurangi nilai sebenarnya  Koreksi tid e = nilaisebelumnya + nilaitide

Tide =dari perhitunganatau pengukuran( bisa positif ataunegetif  )

edangkan koreksi drift   ada, karena drift   adala" peruba"an pemba%aan alat ter"adap aktu /alam gra#imeter peruba"an ini diduga akibat peruba"an pelan pelan pada pegas alat atau mungkin dari gon%angan selama transportasi !oreksi drift   dilakukan dengan melakukan pengukuran dalam looping   tertutup /alam koreksi drift  peruba"an gra#imeter dianggap linear ter"adap aktu se"ingga graik drift  gra#imeter akan tampak linear !oreksi drift  adala" sebagai berikut a 'isalkan "asil pemba%aan setela" dikon#ersi ke skala mgal adala"

g A , gB , gC  , g D , g E , g F , g A 2

 dimana

g A 2

 adala" pemba%aan di + setela"

kembali .asil pemba%aan ini kemudian ditamba" dengan koreksi tide  b !oreksi drift  untuk titik sebarang @ dalam looping  adala" ( ( g A 2−tide A 2 ) −( g A 1−tide A 1)) Ex gdrift = t  A %

  Nilaig setelahkoreksi drift = g sebelum koreksidrift −g drift 

drift  dan tide disebut

gobs ervasi

 atau

gobs

 ilai gra#ity setela" koreksi

d aktor koreksi  dengan anggapan linear untuk semua daera" pemgukuran diambil "anya titik dengan nilai gra#ity tertinggi dan terenda" Biasanya titik  aal + diambil pada titik gra#ity tertinggi dan katakanla" titik 8 adala" yang terenda" atau dapat &uga dibalik /iperole" > gtrue ( A )− gtrue (  ) CCF = gobs ( A )− gobs ( )

/engan diperole"nya  ini maka nilai gra#ity "asil pemba%aan alat setela" dikon#ersi ke skala mgal maka nilai tersebut dikali lagi dengan  Juga  perlu diper"atikan ba"a nilai  "arus mendekati 1 Jika tidak, maka gra#ity tersebut tidak layak dipakai

II.4 Pe'(-)aa' Data G$a%ty

:u&uan dari pengola"an data adala" memproses data "asil pengukuran memn&adi bentuk yang siap ditasirkan atau paling tidak men&adi bentuk yang lebi" muda" ditasirkan !arena berbagai "al data "asil pegukuran perlu dikoreksi, misalnya koreksi alat, tidak dipenu"i asumsi teoritis dengan akta di lapangan dan sebagainya ebagai %onto" dalam gra#ity nilai gra#ity menga%u ada suatu datum tertentu, biasanya  sea level   sementara pengukuran yang dilakukan adala" pada permukaan tana" (di atas sea level ) !arena itu lperlu koreksi yang seola"-ola" mengembalikan "asil pengukuran ke  sea level  /isamping masala" diatas "asil pengukuran biasanya masi" ber%ampur dengan noisenoise  yaitu sesuatu yang

mengganggu sinyal yang akan diukur !adang kala noise ini

demikian besarnya se"ingga Amenenggelamkan sinyal .ukum yang mendasari metode gaya berat adala" .ukum 8ra#itasi eton yang menun&ukkan ba"a siat massa dari benda-benda di alam dimana besarnya massa tersebut sangat menentukan besarnya gaya tarik menarik di antara benda tersebut e%ara matematis besarnya gaya tarik menarik tersebut dinyatakan dalam  persamaan berikut >

 F =

m1 m 2 r

2

r^

!oreksi $asang urut (tidal correction) dilakukan untuk meng"ilangkan eek tarikan dari mata"ari dan bulan ilai koreksi ini bergantung pada aktu dan  posisi lintang, tetapi berkisar sekitar 03 m8al !oreksi

drift  sangat

diperlukan

untuk

meng"ilangkan

kesala"an

 penyimpangan "arga gaya berat disebabkan karena transportasi di lapangan dan gaya-gaya lain ( shock ) yang beker&a pada alat tersebut ntuk gra#imeter a oste 7omberg, koreksi apungan tersebut tidak terlalu besar (C 1 mgal*bulan), tetapi pada gra#imeter =orden, koreksi drift  ini besar e%ara rumus

 Dn=

 t n −t b t b ! −t b

( gb − g b) ! 

!oreksi udara bebas dilakukan karena nilai gra#itasi berbanding terbalik  ter"adap kuadrat &arak, maka perlu dilakukan koreksi ter"adap peruba"an ketinggian

antar

stasiun

dan

permukaan

datum

!oreksi

ini

tidak 

memper"itungkan keberadaan material yang mengisi ruang antara stasiun dan  permukaan datum !oreksi udara bebas diperole" dari dierensial persamaan  per%epatan gra#itasi ter"adap 7, sebagai berikut>

( )

" g FA  m 2g =2  e3 = = 0.3086 mgal / m "r  #e  #e

" g FA=0.3086

 mgal xh m

!oreksi lintang dilakukan akibat bentuk bumi tidak bulat sempurna se"ingga seandainya bumi itu "omogen, eek gra#ity pada berbagai latitude tidak  sama emakin &au" dari e!uator   ini :erdapat dua permukaan a%uan yang biasa digunakan yaitu permukaan geoid (mendekati permukaan laut rata-rata) dan sp"eroid (pendekatan bentuk bumi sebearnya)

!oreksi Bouguer, dimana pada koreksi ini diper"itungkan massa diantara  sea level  dan titik ukur !eberadaan massa ini akan menamba" eek gra#ity akibat tarikan massa ini ntuk mereduksi tarikan massa ini dianggap ba"a antara titik  ukur dan sea level  diisi ole" lapisan massa !oreksi Bouguer di"itung berdasarkan rumus >

BC =2 $%h=0.04192 %h

!oreksi terrain diakibatkan permukaan pada daera" sekitar titik ukur tidak  rata Bukit yang berada di atas ketinggian stasiun pengukuran akan berpengaru" menarik gra#imeter ke atas (upward ) emba" atau &urang yang berada di baa" ketinggian stasiun pengukuran akan berpengaru" menarik gra#imeter ke baa" (downward ) ntuk meng"itung koreksi medan kita membutu"kan peta topograi dengan inter#al kontur 10 m atau kurang dari  Hammer Chart   transparan yang membagi daera" sekitar titik amat diatas beberapa Dona dan sektor dan yang merupakan bagian dari silinder konsentris +nomali Bouguer dilakukan apabila semua koreksi suda" dilakukan ter"adap pemba%aan gra#itasi pengamatan, maka akan diperole" anomali Bouguer  untuk stasiun pengukuran sebagai berikut>

BA = Absolut g obs−  N + FAC −BC + TC  dimana

gobs

 E ba%aan dalam mgal F koreksi tidal G koreksi drit

 N 

E gra#itasi teroritis*normal

+ E koreksi udara bebas B E koreksi Bouguer  : E koreksi medan

II.< Pe'e't*a' Ra7at Ma22a Rata=Rata

7apat massa batuan merupakan besaran utama dalam menentukan nilai gra#ity Batuan sedimen dapat dibagi men&adi empat kelompok, yaitu tana"  penutup dan

alu#ium,

batupasir

dan

ma%am-ma%am

batuan

terrekatkan

(konglomerat, aglomerat, greak, dll), serpi", lempungan dan batuan gampingan (batugamping dan dolomit) :erdapat beberapa deinisi rapatmassa dalam batuan sedimen yang umum dipakai antara lain, rapatmassa kering dan basa" ?ariasi rapatmassa pada batuan sedimen disebabkan ole" reka"an karena gaya tektonik 7apatmassa batuan beku pada umumnya membesar dengan berkurangnya kandungan silika yang berarti ba"a menurunnya nilai rapatmassa dalam batuan  beku, baik batuan pluton ataupun batuan #ulkanik, mengikuti garis keasaman Batuan gabro, tentu lebi" tinggi rapatmassanya daripada batuan granit, sedang diabas lebi" tinggi dari yenit, kemudian basalt dari ryolit ?ariasi rapat massa  ber"ubungan dengan peruba"an tekstur batuan dan &uga pada kesarangan dan reka"an-reka"an Batuan uba" memiliki rapatmassa sangat "eterogen dan tidak mengikuti aturan yang berlaku =alaupun demikian rapatmassa %enderung membesar dengan dera&at uba"an (degree of metamorphism), karena ter&adi rekristalisasi ba"an ba"an dan beruba" men&adi mineral yang padat 'isalnya batu sabak terdiri dari  butiran "alus dan kurang sarang daripada batuan serpi" Batuan karsit massanya lebi" besar dari batupasir dan marmer &uga massanya lebi" besar dari  batugamping aktor rapatmassa sangat penting dalam pengola"an data gra#ity dan  penasirannya ntuk menentukan rapatmassa rata-rata ada beberapa %ara, antara lain> a +nalisa rapat massa di laboratorium +nalisa ter"adap %onto" batuan di daera" sur#ey  b 'etoda ettleton $roile !ur#a anomali Bouguer yang di"asilkan, yang tidak terkorelasi atau paling sedikit dengan peta topograi dianggap di"itung dengan "arga  " yang paling tepat, karena diasumsikan ba"a kondisi geologi daera" yang dipili" tidak terlalu

kompleks se"ingga "arga anomali Bouguernya relati konstan atau tidak  dipengaru"i ole" topograi &ika di"itung dengan  " yang tepat edangkan pada metode $arasnis, persamaan anomali Bouguer dapat ditulis dalam bentuk >

gobs −n+ 0.3086 h=( 0.04193 h −T )+ BA $ada metode ini "arga

( gobs−n+ 0.3086 h )  diplot ter"adap ( 0.04193 h−T ) ,

se"ingga rapat massa rata-rata adala" kemiringan dari garis regresinya /ata yang digunakan dalam metode ini diperole" pada saat melakukan data di lapangan !emudian data tersebut kita plot men&adi sebua" graik yang memiliki  persamaan garis se"ingga kita dapat memperole" nilai rapat massa dari batuan tersebut

II.> Pem%2aa' A'-ma)% Re(%-'a) da' Re2%d*a)

/alam peta anomali Bouguer, medan gra#itasi yang kita inginkan (biasanya dari daera" yang kurang dalam) sering ditutupi ole" gra#ity dari struktur dalam yang luas 8ra#ity ole" struktur ini disebut regional gravity /ikatakan regional karena gra#ity ini mempunyai %akupan*pengaru" yang luas, peruba"an pola gra#itynya lebi" li%in ( smooth) Ole" karena itu perlu memisa"kan pengaru" regional dari anomali Bouguer se"ingga anomali yang kita inginkan terli"at lebi"  &elas +nomali yang tela" dipisa"kan dari pengaru" regional disebut residual gra#ity yang diperole" dari  #esidual= AB − #egional

;;1 'etoda 8riin 'etode ini memakai %ara per"itungan $rinsip dasar dari metode ini adala" men%ari anomali regional dengan merata-ratakan "arga  #ouguer anomaly  yang  ber&arak 7 dari titik pengamatannya Besarnya &ari-&ari 7 disesuaikan dengan  besarnya radius kontur tertutup dari anomali Bouguer 'isalkan pada peta kontur 

anomali Bouguer, kontur 20 merupakan kontur tertutup maka radius yang diambil adala" radius 7 yang mempunyai "arga sekitar kontur tertutup tersebut +mbilla" 6 titik pada lingkaran, %ari "arga anomali Bouguernya, kemudian rata-ratakan ke6 "arga tersebut 'aka "arga anomali di titik pusat lingkaran di 7 adala" >

 Anomali #egional =

" g 1+ " g2 + " g3 + & ' + " g n n

 Anomali #esidual = BA titik amat −anomali regional

;;2 'etoda Smoothing  (8rais) 'etode smoothing   adala" metode yang menggunakan %ara grais +nomali regional mempunyai tendensi lebi"  smooth bila dibandingkan dengan +nomali Bouguernya Bouguer anomaly garis tebal kalau kita mengadakan  smoothing , yaitu garis putus-putus yang merupakan anomali regionalnya elisi" antara anomali Bouguer dan anomali regionalnya kemudian disebut anomali residual +nomali residual ini dapat dipetakan se"ingga meng"asilkan peta anomali residual dan dapat ditasirkan se%ara %epat ;;3 'etode $oving %verage $enurunan anomali residual dengan metode ini adala" proses se%ara tidak  langsung dimana keluaran dari perata-rataan bergerak adala" regionalnya e"ingga residual didapat dengan mengurangkan regionalnya ter"adap anomali "asil pengukuran /alam kasus 1/ (data penampang), se%ara matematis regional dan peratarataan bergerak diberikan ole" >

" gr ( i )=

" g(i −n )+ & + " gi + & + " g(i + n)  N 

dimana  adala" lebar &endela dan n adala" (-1)*2 ebar &endela  "arus  bilangan gan&il /ari persamaan diatas memperli"atkan ba"a n stasiun aal dan

ak"ir tidak dapat di"itung anomali regionalnya ke%uali &ika data diperlebar dengan ekstrapolasi ;;4 'etode :urunan !edua ?ertikal :urunan kedua #ertikal se%ara murni dari suatu ungsi gaya berat, akan mendekati anomali lokal yang disebabkan ole" benda-benda yang terletak didekat  permukaan :etapi turunan kedua #ertikal murni sukar untuk di realisasi se%ara  praktis disebabkan pertama kita sukar untuk mengeta"ui ungsi gaya berat dari suatu daera" tertentu, kedua kalau "endak dilaksanakan maka "arus menggunakan transormasi ourier yang mana di dalam praktisnya sangat sukar dan "arus menggunakan komputer yang besar ntuk mengatasi kesulitan ini beberapa  per"itungan untuk mendapatkan turunan kedua #ertikal tela" diusulkan ebagai dasar, per"itungan dari metode ini adala" peme%a"an persamaan apla%e ∇

2

f  ( x , y )= 0  (ika ) * 0

/ata anomali Bouguer di sampling kota-kota yang mempunyai  spacing  r  maka rumus turunan kedua #ertikal pendekatan dapat dituliskan sebagai berikut > a) Hlkins ormula 2 + g 1 = ( 64 ´g ( o )−2 ´g ( r )− 4 ´g ( r √ 2 ) −5 g´ ( r √ 5 ) ) 2 2 +) 60 r  b) ettleton ormula 5 2 + g 0.710 = 2 ( ´g ( o ) + 0.364  ´g ( r )− 0.273 g´ ( r √ 2 )−1.091 g´ ( r √ 5 ) ) 2 +) r

II. I'te$7$eta2%

$enasiran  #ouguer %nomaly akan menamba" inormasi geologi baa"  permukaan pada daera" obser#asi ;nterpretasi dapat berbentuk interpretasi kualitati dan interpretasi kuantitati $ada kualitati diberikan deskripsi

ke%enderungan struktur geologi, mislanya adanya pata"an, body dengan densitas tinggi*renda", saltdome, dll $ada interpretasi kuantitati di"asilkan posisi, ukuran, dan bentuk body ( geophysical target ) penyebab medan gra#itasi ntuk  mendapatkan  geophysical target   yang biasa, &uga disebut model, terdapat dua metode, yaitu metode ke depan ( forward ) dan inverse /alam metode  forward , modelnya dulu diperlukan, kemudian berdasarkan model ini, di"itung B+-nya .asil ini kemudian dibanding dengan B+ yang diperole" dari data Jika ter&adi kesesuaian maka dianggap model atau  geophysical target   tersebut suda" benar :etapi &ika tidak ter&adi kesesuaian maka modelnya diuba" Jadi proses bersiat try and error  (%oba-%oba) ebaliknya dalam metode in#ersi (dianggap kebalikan dari metode  forward ) , berdasarkan data B+, kita langsung memprediksi model 'eskipun in#ersi ini keli"atannya langsung tetapi sebenarnya terdapat berbagai model perkiraan dan model-model ini ditest apaka" gra#itynya sesuai dengan data /ari berbagai model yang mendekati data user   biasanya memili" model yang dianggap sesuai !ita akan memperkirakan graik data tersebut dan misalkan berdasarkan data diperkirakan graiknya linear /engan metode forward  kita men%oba menarik  garis lurus dan "asilnya dibandingkan dengan data yang ada, apaka" garis tersebut "ampir meleati titik data Jika dipandang suda" sesuai, maka garis tersebut merupakan model yang Abenar dan peker&aan selesai /ari "asil model yang  benar ini diperole" parameter model yaitu vo dan a :etapi &ika belum sesuai maka ditarik garis lurus yang lain lagi dan diperiksa apaka" suda" sesuai $eker&aan ini dilakukan berulang-ulang (try and error ) sampai sesuai 8aris lurus yang terbaik adala" garis lurus yang memenu"i kriteria least   s!uare error   dari semua garis lurus yang ada untuk data tersebut $ada model  forward   kita dapat men%oba-%oba garis kur#a yang %o%ok untuk model tersebut $ada model inverse, mungkin sa&a didekati dengan model polinom dan sistem men%oba polinom dengan k E 0, 1, 2, 3, dst !emudian untuk setiap k di"itung error n ya, user  atau mungkin &uga sistem akan memeili" error   terke%il /alam

geoisika k"usus metode gra#ity, pendekatan ini bole" &adi meng"asilkan model (body) yang ane" se%ara geologi, karena perlu ada pertimbangan lain edangkan pada interpretasi kuantitati, kita di"adapkan pada persoalan  penentuan kedalaman dari suatu benda penyebab anomali lokal tersebut Jadi untuk meme%a"kan persoalan ini kita li"at dalam 2 %ara, yaitu %ara yang langsung dan %ara tidak langsung ara langsung adala" kesimpulan suatu kedalaman dari  benda penyebab anomali, langsung dapat ditentukan dari besarnya anomali lokalnya :etapi %ara langsung ini ada ba"ayanya yaitu siat ambiguities dari gaya  berat iat ambiguities dari gaya berat adala" dapat diterangkan Hek gaya berat yang ditimbulkan ole" ' 1 adala" sama dengan eek yang ditimbulkan ole" '2 yaitu g1 !ita li"at ' 2 I '1 dan " 2 I "1, &adi solusinya tidak  unik ara tidak langsung adala" suatu %ara dengan menentukan lebi" da"ulu  bentuk geologi baa" permukaan dengan meli"at dari data-data geologi dan sumur eksplorasi pada suatu daera" yang disur#ey Berdasarkan bentuk geometris geologi baa" permukaan dan kontrast density dari batuan di dalamnya maka kita dapat meng"itung besar anomali lokalnya +nomali lokal yang kita "itung tersebut, kita bandingkan dengan anomali lokal pengamatan Bila anomali  per"itungan tidak %o%ok maka bentuk geometris diuba" sedemikian rupa se"ingga %o%ok dengan "asil pengamatan 'aka bentuk geometris yang terak"ir merupakan  bentuk yang mendekati keadaan sebenarnya

A III PENGOLA#AN DATA

III.1 Data #a2%) Pe'(*k*$a'

$ertama-tama kita men%ari rata-rata dari aktu pengukuran (yang suda" dikon#ersi ke dalam menit) dan rata-rata "asil pemba%aan Counter &eading  :+:;O

=+!:

 &a m

menit

=aktu 7ata7ata (menit)

$H'B+++   1455,16

Base

10>34>40

10

34

34

1455,15 1462,026

$emba%aan rata-rata

Hle#asi (m)

1456,592 5

566,00

1461,2

590,00

1460,2133 3

555,00

1456,4033 3

550,00

1460,122

594,00

1461,5 +01

11>10>20

11

10

50

1461,59 1460,31

11>4>30

11

4

11>3>40

11

3

11>5>40

11

5

1459,15

12>1>30

12

1

1456,51

+0

12>22>30

12

22

+05

12>2>30 12>40>20

12 12

2 40

+03

1460,932 512

1460,44

541

1456,632

54

1455,596 1456,49

12>4>2

12

4

1456,3

12>46>10

12

46

1463,16

14>1>09

14

1

14>15>0

14

15

14>15>43

14

15

1463,16 1463,16 1460,362

13>9>06

13

9

1460,106

14>01>31

14

1

14>0>43

14



1461,152

13>29>20

13

29

1461,29

13>35>04

13

35

14>0>43

14



1461,031

13>05>06

13

5

1460,9

13>1>6K

13

1

13>19>00

13

19

1460,5

14>20>16

14

20

1460,969

14>34>23

14

34

14>36>00

14

36

+31

14>6>4

14

6

696

B+H

1>30>00

1

30

930

+1

+15

+19

+21

+29

65

642

624

594

651

1460,16

1461,543

1460,60

1460,696 1462,936 1462,94

5 1462,452 5

5,60

1460,46633 3

51,00

1461,43433 3

593,00

1460,621 5

592,00

1461,0633 3

5,50

1462,94

55,00

III.! K-'e$2% da' K-$ek2% Pa2a'( S*$*t da' K-$ek2% A7*'(a'

!emudian kita mengkon#ersikan pemba%aan yang tertera di Counter   &eading   men&adi nilai dalam mgal aranya dengan menggunakan a%uan pada tabel mgal dan melakukan interpolasi nilai 7 tersebut dengan rentang nilai mgal  pada tabel etela" itu kita men%ari nilai tide tiap titik pengukuran dengan mega%u  pada tabel tide kemudian melakukan interpolasi dari rentang aktu ter"adap tide e"ingga 8tide (nilai g setela" koreksi tide) merupakan selisi" antara pemba%aan (mgal) dan tide  tiap titik alu kita men%ari koreksi drift   dengan menggunakan rumus koreksi drift   yang tertera pada tin&auan pustaka ilai gdrit ("asil koreksi drift ) didapatkan dengan mengurangkan gtide dan koreksi drift  ilai gdrit base2 (base pada pengukuran setela" looping ) kita anggap sebagai #ariabel p ilai g% (nilai kombinasi) yaitu "asil gabungan koreksi drift   dan koreksi tide, didapatkan dengan mengurangkan nilai gdrit tiap titik dengan #ariabel p

:+:;O

=+!: (menit)

Hle#as i

$emba%aan 7ata-rata

$emba%aan (m8al)

tide

8tide

drit

Base

34

566

1456,5925

13,20605

0,1114

13,10

0

+01

50

590

1461,2

136,55226

0,0950

136,6

0,122025

+03

512

555

1460,21333

135,665

0,052

135,1

0,24392

+0

541

550

1456,40333

13,626

0,022

13,61

0,3291

+05

54

594

1460,1225

135,90263

0,032

135,

0,4403

+1

65

5,6

1462,4525

140,03244

-0,025

140,0

0,569

+15

642

51

1460,466333

135,95030

-0,0192

135,99

0,5004

+19

624

593

1461,434333

136,9344

-0,0056

136,9

0,44031

+21

594

592

1460,6215

136,3152

0,0132

136,30

0,42342

+29

651

5,5

1461,06333

139,134255

-0,0344

139,15

0,60334

+31

696

55

1462,94

140,16224

-0,042

140,

0,6946

Base

930

566

135,10

1,003333

8drit 13,1 0 136,  135,3  13,4  135,11 139,3 0 135,2 6 136,3 2 135,5  136,3 5 139, 5 13,1 0

III. K-$ek2% L%'ta'( da' K-$ek2% Uda$a e+a2

 ilai gobs didapatkan dari nilai g mutlak /8-0 yaitu 955906,659 ntuk  mendapatkan nilai gobs tiap titik, kita menamba"kan g mutlak tersebut dengan nilai g% yang kita dapatkan sebelumnya elan&utnya, kita melakukan koreksi lintang dimana kita membutu"kan nilai lintang (pengukuran) dan lintang (radian) ntuk

mendapatkan

lintang

(radian)

kita

"anya

menamba"kan

ungsi

(Eradians(sel dari nilai lintang)) di 's H@%el 'aka kita akan mendapatkan "asil dari koreksi lintang yaitu tabel lintang (mgal) dengan menggunakan rumus > 2

4

g N =978031.846 ( 1+ 0.005278895 sin , + 0.000023462 sin , ) etela" koreksi lintang, maka selan&utnya adala" koreksi udara bebas !oreksi udara bebas tiap titik dirumuskan dengan 0306 dikali dengan ele#asi tiap titik

delta 8% 0,00 2,4 1,2 -0, 1,02 3,21 1,19 2,22 1, 2,25 3,5 0,00

elan&utnya nilai g+ (nilai g setela" koreksi +) merupakan "asil dari 8obs G  lintang (mgal) F + ilai g+ dalam tabel adala" ++

8obs

lintang

955906,659 955911,33 955905,2 955909,26 955905,61 95590,52 955905,91 95590,6 955905,214 95590,10

,9161 -,930 ,9294 ,92655 ,92591 ,93023 ,92935 -,926 ,9254 ,9299

lintang (radian) -0,1205 -0,1209 -0,1209 -0,12093 -0,12091 -0,1209 -0,12094 -0,12093 -0,12091 -0,1209

95590,305

-,9291

-0,12094

955906,659

,9161

-0,1205

lintang (mgal) 95610,5 2 95610,623 95610,604  95610,56 5 95610,55 2 95610,615 2 95610,596 5 95610,559 9 95610,51 4

+

++

243,15 6 243,594 239,562 2

4,466040 4 46,30922 40,0360 6 40,341353  4,1224146 9 32,4026246 3

235,22 24,026 4 233,46  234,644  244,519 6 244,4112

95610,6114

233,209

95610,592 6 95610,5 2

233,10 2 243,15 6

3,535145 44,963304 4 44,642526 6 33,0060003 1 32,124461  4,466040 4

III.4 K-$ek2% -*(*e$ de'(a' 7e$?-+aa' " de'2%ta2 9!@ !&!@ !&4@ !&> %'((a 4;

elan&utnya adala" koreksi Bouguer (B) ilai B merupakan (B E 004166 L ele#asi L massa &enis) Jadi kita men%oba berbagai massa &enis dari 2M 2,4M 2,M 2M6 dst "ingga 4 Jadi kita mempunyai nilai B tiap densitas tiap titik B (2) ,0026 6 ,1504 ,061

B (2,2) 52,031 5 52,5654 4 51,69

B (2,4) 59,2034 59,40446 56,09562

B (2,) 6,6035 4 6,021 2 64,09

B (2,6) 92,4040 3 92,36  91,11413

B (3) 99,0043 2 99,2 95,222

B (3,2) 10,04  10,652  104,130

B (3,4)

B (3,)

112,2049

116,602

112,4695

119,105

110,36

115,145

B (3,6) 12,40  12,523 6 123,4

B (4) 132,005 132,3406 130,1304

2 4,492 ,04 4 3,369 5 3,5413  ,421 6 ,3359 2 3,2954 3 3,403 2 ,0026 6

5 50,9445 2 53,19 6 9,526 2 50,11 53,036  52,9515 1 9,251 6 9,549  52,031 5

55,39424 59,603 5,0546 5,4693 59,5002 59,00 5,992 5,0656 59,2034

6 63,6435  6,450 5 62,404 4 62,635 5 6,3461 6 6,2393 62,26  62,4262 2 6,6035 4

6 90,2932 6 93,105 2 66,544 69,2359 92,9903  92,6530 9 66,14 66,566  92,4040 3

9,5426 99,561  9,0643  9,120 4 99,32 2 99,06 6 94,941  9,1094 6 99,0043 2

4 103,192 3 10,406 5 101,423 3 101,96 2 10,254 5 10,140 5 101,25 9 101,40 1 10,04 

109,41 6

11,0914

113,092

119,5096

105,52 3 106,30 3

114,1012 114,5344

9 122,40 9 12,30 3 120,440 2 121,106  12,201 2

126,9904 133,01066 12,55913 125,46252

112,919

119,9

112,554

119,4063

12,042

132,564

113,934

120,2 1

12,9464

114,1314

120,452

12,6124

116,602

12,40 

132,005

105,0  105,590 5 112,2049

III.<  Simple Bouguer Anomaly 9 SBA;& K-$e)a2% da' Sta'da$ De%a2%

etela" mendapatkan nilai B, maa kita men%ari nilai B+ dengan menamba"kan ++ dengan B tiap densitas tiap titik Jadi kita akan mendapatkan nilai B+ tiap densitas tiap titik etela" mendapatkan semua nilai B+, kita men%ari korelasi tiap titik di tiap B+ Jadi misalnya korelasi titik-titik  di B+ dengan ρ E 2, korelasi dengan ρ  E 2,2 dst !orelasi ini merupakan korelasi antara B+ dengan ele#asi etela" mendapatkan nilai korelasi, maka kita merata-ratakan semua korelasi tiap densitas, maka akan dapat nilai korelasi ratarata elain korelasi, kita &uga men%ari nilai standar de#iasi tiap densitas Jadi adanilai standar de#iasi dimana ρ E 2, dan ada standar de#iasi dimana ρ E 2,2M dan seterusnya 'aka dari semua nilai standar de#iasi, kita rata-ratakan semua nilai standar de#ias untuk mendapatkan nilai standar de#iasi rata-rata ekarang li"at, pada ρ berapaka" yang memiliki korelasi dan standar  de#iasi indi#idu yang paling dekat dengan korelasi rata-rata dan standar de#iasi rata-rata etela" ditelusuri ternyata yang "ampir mendekati adala" ketika ρ E 3

132,6433

B+ (2)

B+ (2,2)

B+ (2,4)

111,491

116,0916

124,921

114,455

121,094

125,5111

112,193

116,501

111,3069

115,564

112,259

119,2564

12,9269

9,5923 9 99,456 1

102,131 3 10,62 5

111,02

115,22

124,3043

111,2022

115,63

124,496

9,304 3 9,305 9

102,3 2 101,651 4

111,491

116,0916

10,6 3 104,69 3

B+ (2,) 131,292 3 134,326 1 12,209 6 124,205 9 132,59 

106,4503

114,6093

112,226

116,009 130,94  131,103 

106,949

11,2945

106,2121

114,25

124,921

131,292 3

B+ (2,6) 135,692  140,94 2 131,515 9 130,5 4 139,23 121,146 2 124,95 1 135,66 5 135,535 4 121,24 4 120,693 3 135,692 

SA 9;

144&4,!, 14&!! 1"&!!>1 1&10>, 14 1!&4"! 11&4,! 144&!0, 144&1! 1!&, K-$ek2% Meda'

ntuk melakukan koreksi medan, kita membutu"kan Dona-Dona seperti .ammer  "art dimana ada Dona B (0-m), Dona  (-10 m), dan Dona / (10-2 m) :iap Dona memiliki 4 nilai yang terdiri dari ara" selatan, utara, barat, dan timur /alam koreksi medan pun kita mengkoreksi tiap Dona dan tiap ara"

TC )onaB =0.04191

(

2,5

kompartemen

) (( − ) +√  + 5

0

0

2

nilai −√ 5 + nilai 2

2

2

)

TC )onaC =0.04191

(

TC )ona D=0.04191

(

B-'a  9 $eridotite (beku) Body  > $eridotite (beku) Body  > $eridotite (beku)

+nalisa > $rinsip pemodelan ini menggunakan metode :alani, yaitu menggunakan metode poligon untuk memodelkan struktur di baa" permukaan  bumi $rinsipnya adala" membuat error yang seke%il mungkin antara anomali  per"itungan dan anomali pengamatan 'asing-masing titik dari poligon tersebut akan memberikan gaya gra#itasi se"ingga membentuk proil baa" bumi /alam software 8ra#'ag, penentuan &enis batuan didasarkan pada denistas  batuan yang kita tentukan sendiri /ensitas tiap lapisan bisa berbeda, bisa tinggi dan bisa &uga renda", tergantung dari &enis material yang terkandung pada tiap lapisan eperti yang kita ta"u, densitas rata-rata yang kita dapatkan pada

 pengola"an data adala" 3 gr*%m 3 'aka, nilai ini yang kita &adikan a%uan dalam menentukan &enis material yang kita modelkan Jadi, nilai densitas yang tertera pada &endela  $odel 'able  bukan densitas yang sebenarnya ilai densitas yang sebenarnya atau mendekati yang sebenarnya adala" nilai densitas rata-rata ditamba" dengan densitas yang tertera pada &endela  $odel 'able Jadi misalnya di atas tertera densitas Body 1 sebesar 1,3 gr*%%, maka nilai densitas yang asli adala" 3 F 1,3 E 4,3 gr*%m 3 Jika kita telusuri pada tabel densitas batuan dan mineral yang banyak tersebar di internet, densitas senilai 4,3 gr*%m3 adala" milik silikat 'aka #ody 1 bisa dianggap silikat Begitu &uga &ika akan men%ari densitas asli dari #ody 2, #ody 3, #ody 4, #ody , dan #ody  Jika kita li"at penampang baa" permukaan bumi yang kita punya merupakan gabungan dari batuan dan mineral 'un%ulnya mineral tesebut, diantara

berbagai

kemungkinan,

adala"

disebabkan

ole"

deposisi

atau

 pengendapan Jadi ada batuan atau tana" yang terkikis dan menuruni lereng kemudian mengendap di lemba" Hndapan tersebut dapat berbentuk butiran butiran mineral /alam pandangan stratigari, batuan peridotite (Body 4) merupakan lapisan yang paling tua !emudian batuan tersebut termiringkan lalu mengalami erosi kemudian diendapkan ole" mineral siderite (Body 3) !emudian mengalami  perlapisan lagi ole" batuan peridotite dan ada endapan sp"alerite apisan sp"alerite pun ak"irnya terendapkan ole" mineral silikat etela" beberapa lama, ak"irnya batuan peridotite menutupi endapan-endapan dibaa"nya 'eskipun mendapatkan densitasnya, namun perlu diper"atikan ba"a error  yang ada %ukup besar Jika kita akan memperke%il error, maka penampang yang didapatkan mala" lebi" ane", se"ingga diprioritaskan penampang yang rasional meskipun errornya %ukup besar ilai error ini tentunya akan berpengaru" pada densitas yang asli se"ingga bisa sa&a batuan atau mineral yang tela" disebutkan ternyata tidak ada, melainkan yang lain amun, "al itu bisa dimaklumi dibandingkan "arus memodelnya yang tidak masuk akal meskipun errornya ke%il

A V KESIMPULAN

etela" melakukan semua praktikum metode gra#ity dimulai dari  pengenalan alat, akuisisi data, "ingga pengola"an dan interpretasi data, maka  praktikan dapat mema"ami bagaimana metode gra#ity ini memanaatkan sumber  alami dari bumi, dan praktikkan mema"ami mengapa metode ini disebut metode  pasi $raktikan &uga mema"ami bagaimana metode ini memanaatkan #ariasi densitas lapisan sebagai "al yang berpengaru" ter"adap #ariasi anomali gra#itasi  pada tiap titik berbeda $emakaian gra#imeter memerlukan ketelitian dan ke"ati-"atian yang sangat tinggi, karena alat ini sangat sensiti, namun dibalik siat sensitinya mempunyai kemampuan pengukuran dengan keakuratan tinggi 'eskipun mempunyai keakuratan yang tinggi, alat ini "arus dikalibrasi tiap akan digunakan .al ini untuk

men%ega" berkurangnya

nilai

yang

sebenarnya

karena pengaru"

transportasi  ilai pemba%aan pada gra#imeter masi" berupa dalam bentuk Counter   &eading , se"ingga nilai dalam 7 ini perlu dikon#ersi kedalam satuan mgal, agar  memuda"kan dalam pengola"an data dengan  ma%am koreksi (koreksi pasang surut, koreksi apungan, koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi Bouguer, dan koreksi medan) dan 1 +nomali Bouguer sebagai "asil reduksi keenam koreksi dalam metode gra#ity elain mereduksi data, kita &uga men%ari nilai rapat massa rata-rata eperti yang kita ta"u, densitas tiap lapisan bumi berbeda beda, se"ingga kita men%ari densitas rata-rata lapisan pada area pengukuran $enentuan rapat massa ini menggunakan ettleton dan $araasnis etela" mendapat anomali Bouguer, maka "asilnya kita plot dalam peta kontur +nomali Bouguer merupakan gabungan dari anomali regional dan anomali

residual +nomali regional bersiat &angakauannya luas dan dalam, sedangkan anomali residual &angkauannya sempit dan dangkal mumnya, dalam metode gra#ity, kita membutu"kan anomali residual e"ingga, kita "arus memisa"kan anomali regional dan anomali residual +nomali residual ini akan berupa peta kontur, se"ingga dari peta kontur, kita dapat melakukan sayatan geologis atau slicing , untuk mendapatkan penampangan di baa" permukaan bumi se%ara 2/ .asil sayatan ini akan memun%ulkan graik  anomali residual pada garis sayatan, dan "asil sayatan ini &uga nantinya yang akan dimodelkan pada  software 8ra#'ag $emodelan yang digunakan adala"  pemodelan  forward  (langsung) dimana kita langsung memili" modelnya dan men%o%okkan dengan nilai B+ nya, &ika belum %o%ok, maka diulang lagi, se"ingga siatnya try and error 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF