laporan mesin gerinda

April 7, 2019 | Author: Rifky ILyandi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download laporan mesin gerinda...

Description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini, sehingga menuntut kita untuk dapat bekerja diberbagai bidang secara  professional. Oleh karena itu, kita sebagai Mahasiswa Teknik Mesin dapat ikut  berperan aktif dalam perkembangan teknologi terebut. Dengan adanya Praktikum Proses Produksi II khususnya pada mesin gerinda , Mahasiswa diharapakan mampu mengoperasikan mesin gerinda tersebut dengan baik dan benar, agar setelah memasuki dunia usaha atau dunia industri tidak merasa canggung lagi. Pengoperasian gerinda merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh Mahasiswa Teknik Mesin, karna dengan menggunakan mesin gerinda, permukaan yang kasar dapat dihaluskan, sehingga dapat menaikkan harga jual dari benda tersebut. Selain itu banyak benda ataupun barang yang memang dituntut untuk  memiliki permukaan yang halus guna kelangsungan kerjanya.

1.2 Tuj Tujuan uan

1. Agar Agar maha mahasi sisw swaa meng menget etah ahui ui tenta tentang ng caracara-car caraa meng mengop oper eras asik ikan an mesi mesin n gerinda dengan baik dan benar. 2. Agar Mahasis Mahasiswa wa mengetah mengetahui ui prinsip prinsip dan dan langkah langkah kerja kerja mesin mesin gerinda. gerinda. 3. Agar Mahasiswa Mahasiswa mengetahui mengetahui fungsi fungsi dari mesin mesin gerinda. gerinda. 4. Agar Agar Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u memb membua uatt suku suku cadan cadang g deng dengan an meng menggu guna naka kan n mesin gerinda.

1.1 Manfa Manfaat at

1. Mahasi Mahasiswa swa dapat dapat melaku melakukan kan suatu suatu pekerjaa pekerjaan n dengan dengan prosedu prosedurr kerja kerja yang  baik dan mempunyai kedisiplinan terhadap waktu. 2. Maha Mahasi sisw swaa mend mendap apat atka kan n peng pengal alam aman an dala dalam m meng mengop opera erasi sika kan n mesi mesin n gerinda.

1

3. Mahasiswa Mahasiswa memiliki memiliki kemahiran kemahiran atau keteram keterampilan pilan dalam dalam mengope mengoperasika rasikan n mesin gerinda. 4. Mahasisiwa

dapat

mengetahu ahui

alat-al -alat

mengoperasikan mesin gerinda.

BAB II

2

yang

digunakan

dalam

TEORI DASAR  MESIN GERINDA SILINDER 

2.1 Definisi

Menggerinda silinder adalah salah satu proses pemotongan/ pengasahan   benda benda kerja yang berbentuk berbentuk silinder dengan menggunak menggunakan an alat potong (batu gerinda) yang berputar. Prinsip kerjanya ialah batu gerinda memotong benda kerja silinder dengan arah putaran yang berlawanan. 2.2 Jenis - jenis jenis Mesin Gerinda Silinder

Berdas Berdasark arkan an konst konstruk ruksi si mesinn mesinnya, ya, gerind gerindaa silind silinder er dapat dapat dibeda dibedakan kan menjadi beberapa jenis antara lain ; 1. Mesin gerinda silinder luar 

Digunakan Digunakan untuk menggerinda menggerinda diameter diameter luar yanng yanng berbentuk berbentuk silindris silindris dan tirus. 2. Mesin gerinda silinder dalam dengan benda kerja berputar 

Digunakan Digunakan untuk menggerind menggerindaa diameter diameter dalam yang berbentuk berbentuk silindris dan tirus. 3. Mesin gerinda silinder dalam dengan benda kerja diam

Digunakan Digunakan untuk menggerind menggerindaa diameter diameter dalam benda kerja yang berukuran berukuran  besar. 4. Mesin gerinda silinder universal

Digunakan untuk menggerinda diameter luar dan dalam yang berbentuk silindris dan tirus. 5. Mesin gerinda silinder luar tanpa senter (centreless)

Digunakan untuk menggerinda diameter luar yang berbentuk silindris secara massal untuk benda kerja pendek ataupun a taupun panjang. 6. Mesin gerinda silinder dalam tanpa senter (centreless)

Digunakan untuk menggerinda diameter dalam yang berbentuk silindris secara massal. 2.3 Bagian – bagian utama utama Mesin Gerinda Gerinda Silinder 1. Kepala Utama (Head Stock)

3

Gambar. 2.1

Berfungsi Sebagai penghasil gerak putaran batu gerinda. Ada dua jenis kepala utama yaitu : a. kepala utama dengan sudut yang dapat diatur   b. kepala utama dengan sudut yang tidak dapat diatur 

2. Spindle Utama dan Pengontrol Gerakan Meja.

Gambar 2.2

Keterangan : a. Spindel Utama

g. Knob pengontrol kecepatan meja

4

b. Spindel pengatur gerak meja.

h. Pengaturan pemberhentian kiri.

c. Tuas pembalik

i. Pengaturan pemberhentian kanan.

d. Knob pengatur waktu

j. pengatur pemakanan otomatis

e. Pengaturan pemakanan bertahap

k. Tuas utama

f. Pengunci spindle utama

l. Tuas otomatis m. Pengatur langkah

3. Kepala Lepas

Gambar 2.3

Digunakan sebagai penyangga apabila mencekam benda kerja dengan dua senter. 4. Bed atau Meja

Sebagai tempat kedudukan kepala lepas dan spindle utama. Meja ini juga dapat diatur menyudut .

5

Gambar 2.4

5. Panel Kontrol Pengontrol proses kerja mesin.

Gambar 2.5

6

2.4 Perlengkapan Mesin Gerinda Gerinda Silinder 1. Chuck 3 rahang

Gambar 2.6

CHUCK RAHANG TIGA · Digunakan untuk mencekam bendasilindris · Dengan gigi chuck dapat bergerak secara bersamaan · Digunakan untuk benda kerja dengan diameter besar.

2. Collet

Gambar 2.7

7

COLLET · Untuk mencekam benda kerja silindris · Kolet mempunyai berbagai ukuran sesuai diameter benda kerja · Biasa digunakan pada benda kerja dengan diameter kecil

3. Alat pembawa (Lathe dog)

Gambar 2.8

LATHE DOG · Alat untuk membawa membawa benda kerjayang berhubungan berhubungan dengan pelat pelat pembawa.

4. Face plate  – 

Digunakan Digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan dengan cekam 3 rahang ataupun collet.

 – Digunakan

untuk menggerinda permukaan diameter dalam benda kerja.

5. Senter dengan ulir

8

Digunakan sebagai senter penyangga dan dipasang pada spindle utama  benda kerja untuk pencekaman dengan 2 senter.

6. Senter tanpa ulir

· Senter ½ , untuk menumpu benda kerja diameter kecil. · Senter penuh, untuk menumpu benda kerja diameter besar.

7. Cekam magnet

Digunakan untuk mengikat benda kerja berdiameter agak besar namun  pendek.

8. Dial indicator

Digunakan untuk mengatur kemiringan meja mesin.

Gambar 2.9

9. Pengasah batu gerinda (Dresser)

Digunakan untuk mengasah batu gerinda.

9

Gambar 2.10

10. Kunci Chuck.

Gambar 2.11

KUNCI CHUCK  - Kunci yang dipakai untuk mengencangkan rahang/gigi c huck.+

10

2.5 Pemilihan Batu Gerinda.

Ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan batu gerinda yang akan digunakan, antara lain sebagai berikut : a) Sifat Sifat fisik fisik bend bendaa kerj kerja, a, mene menent ntuk ukan an pemi pemili liha han n jeni jeniss buti butira ran n abra abrasi sive ve.. Tegangan tarik tinggi – AL 2 O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron nitrid dan intan.  b) Banyaknya Banyaknya material material yang harus harus dipoton dipotong g dan hasil akhir akhir yang diingin diinginkan, kan, menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive. c) Busur Busur singgu singgung ng pengge penggerin rindaa daan n Busur singgung besar → Batu gerinda lunak. Busur singgung kecil → Batu gerinda keras.

2.6 Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi tingkat kekerasan kekerasan batu gerinda. gerinda.

a) Kecepa Kecepatan tan putar putar betu betu gerind gerinda. a.  b) Kecepa Kecepatan tan poto potong ng bend bendaa kerja. kerja. c) Kons Konstr truk uksi si mes mesin in.. Kecepatan potong adalah factor yang berubah – ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan batu gerinda.

2.7 Perhitungan Teoritis Teoritis pada Mesin Mesin Gerinda Silindris

1. Mengh Menghitu itung ng kecep kecepata atan n putar putar batu batu gerinda gerinda.. kecepatan putar batu gerinda secara teoritis dapat dihitung dengan rumus :

n=vc x 1.000 x 60π x d(rpm) Keterangan : n = kecepatan putar (rpm) vc = kecepatan potong (m/detik) d = diameter batu gerinda (mm)

2. Kecepatan Kecepatan Peripheral Peripheral Benda Kerja Pada Pada Mesin Mesin Gerinda Gerinda Silindr Silindrik ik yaitu yaitu :

11



Vw =

mm/s

π  .dw.nw

60000

Keterangan : Vw = Kecepatan periheral benda kerja (m/s) Dw = Diameter mula-mula bekerja (mm)  Nw = Putaran benda kerja (r/min)

3. Rasi Rasio o Kece Kecepa pata tan n yai yaitu tu : q= Vs Vw

Keterangan: q

= Rasio kecepatan

VS = Kecepatan batu gerinda (mm/s) VW = Kecepatan peripheral benda kerja (mm/s)

4. Gera Gerak k Maka Makan n Rad Radia iall yait yaitu u: fr = ap + (1+k)



mm/langkah

Keterangan : Fr = Gerak makan radial yang diatur pada mesin (mm/ (mm/ langkah) Ap = Kedalaman penggerindaan (mm) K = Kompensasi karena kehausan kehausan batu gerinda

5. Kecepatan Kecepatan Penghas Penghasil il GeramUntu GeramUntuk k pemakanan pemakanan melintang melintang yaitu yaitu : Z = π . dw. Ap Vfa



mm3/s

12

6. Untuk Untuk pemaka pemakanan nan radial radial yaitu yaitu : Z = π . dw. Bs. Vfr 



mm3/s

Keterangan : Z

= Kecepatan peng hasil geram (mm3/s)

Dw = Dimeter benda kerja (mm) Ap = Kedalaman penggerindaan (mm) Vfa = Kecepatan gerak meja melintang / aksial (mm/s) Vfr = Kecepatan gerak makan radial (mm/s)

BAB III

13

ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan benda kerja adalah: 1. Kunci L Kunci L digunakan untuk mengunci baut pada kepala lepas yang dipasang  pada meja mesin.

Gambar 3.1 Kunci L

2. Kunci chuck  Kunci chuck  digunakan sebagai pengunci chuck  pada saat menjepit benda kerja.

Gambar 3.2 Kunci Chuck 

3. Jangka sorong Jangka sorong digunakan sebagai alat pengukur diameter benda kerja.

14

Gambar 3.3 jangka sorong

4. Kepala lepas Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang berbentuk silinder  dan biasanya dipakai pada penggerindaan silinder .

Gambar 3.4 Kepala Lepas

5. Senter putar  Senter putar digunakan untuk menahan benda kerja yang berputar agar tidak    bergetar bergetar pada saat penggerind penggerindaan aan silinder  silinder  dengan posisi tumpuan pada kepala lepas.

Gambar 3.5 Senter Putar 

4. Kuas Kuas digunakan untuk membersihkan meja mesin setelah penggunaan mesin selesai.

15

Gambar 3.6 Kuas

3.2 Bahan

 –

Besi Besi ST37 yang yang berb berbent entuk uk silind silinder, er, dapat dapat dilih dilihat at pada pada lampiran lampiran..



2 buah VV-blok.

BAB IV PROSEDUR KERJA

4.1 Prosedur umum

16

1. Alat Alat dan dan bahan bahan yang yang disia disiapka pkan. n. 2. Gambar Gambar bend bendaa kerja kerja dibuat dibuat dan dan dipaha dipahami. mi. 3. Benda Benda kerja kerja diukur diukur denga dengan n jangka jangka sorong sorong 4. Ben Benda kerja erja di setting . 5. Mesi Mesin n ger gerin inda da di setting. 6. Benda Benda kerja kerja dicari dicari datumn datumnya. ya. 7. Bend Bendaa kerja kerja dipe diperi riks ksa. a. 8. Mesin di di non-aktif kan. kan.

4.2 Prosedur Kerja

1. Alat Alat dan dan bahan bahan yang yang disiap disiapkan kan 2. Gamb Gambar ar bend bendaa kerja kerja dipa dipaha hami mi.. 3. Benda kerja diukur diukur dengan dengan menggunaka menggunakan n jangka jangka soron sorong g 4. Bend Bendaa ker kerja ja dij dijep epit it pad padaa chuck , kemudian dikunci dengan kunci chuck .

Gambar 4.1 Benda Kerja Dijepit Pada Chuck 

5. kepala kepala lepas lepas dideka didekatka tkan n pada benda benda kerja, kerja, hingg hinggaa ujung center  menyentuh  benda kerja, kemudian kepala lepas dikunci dengan kunci L.

Gambar 4.2 Kepala Lepas Didekatkan Pada Benda Kerja

6. Arus Arus listrik listrik dihubung dihubungkan kan kemesi kemesin, n, dengan dengan cara tombol tombol MGS pada  panel 

box ditekan.

17

Gambar 4.3 Tombol MGS

7. Switch emergency di non-aktif kan aktif kan dengan cara diputar kearah kanan.

Gambar 4.4 Switch Emergency

8. Switch on  berwarna hijau ditekan, kemudian tunggu lampu warna hijau mati.

Gambar 4.5 Switch On

9. Switch hidroulik pump diaktifkan dengan cara diputar kearah kanan.

Gambar 4.6 Switch Hidroulik Pump

18

10. Putaran Putaran chuck  diakti diaktifkan fkan dengan dengan cara  switch  putaran spindle diputar  kearah kanan.

Gambar 4.7 Switch Putaran Spindle

11. Putaran Putaran tool  diaktifkan dengan cara  switch  putaran spindle diputar kearah kanan.

Gambar 4.8 Switch Putaran Spindle

12. Untuk mencari mencari titik titik datum, tool  didekatkan didekatkan pada diameter diameter terkecil terkecil benda kerja dengan cara, handle eretan eretan meja meja diputa diputarr kearah kearah kiri kiri atau kearah kanan, setelah didapatkan diameter terkecil benda kerja, handle eretan tool  diputa diputarr kearah kearah kanan kanan hingga hingga benda benda kerja kerja menyen menyentuh tuh benda benda kerja kerja dan timbul percikan api. kemudian parameter handle eretan tool dinolkan.

19

Gambar 4.9 Parameter  Handle  Handle Eretan Tool Pada Posisi Nol

13. Coolant  diaktifkan dengan cara switch coolant diputar kearah kanan.

Gambar 4.10 Switch Coolant 

14. Untuk D1 kedalaman kedalaman potong potong awal 0,3 mm, dengan cara handle eretan

tool  diputar kekanan hingga pararmeter melewati 60 garis. Dimana 1 garis = 0,005 mm.

Gambar 4.11 Pararmeter Melewati 60 Garis

20

15. Setelah Setelah selesai, selesai, handle eretan meja diputar kekiri untuk pemakanan kearah kanan. Pemakanan benda kerja dilakukan sampai pada batas yang telah ditentukan.

Gambar 4.12 Handle Eretan Meja

16. Setelah Setelah selesai, selesai, kedalaman potong potong ditambah sebanyak 0,055 0,055 mm. Untuk  Untuk  itu handle eretan tool  diputar diputar kearah kanan hingga pararameter pararameter melewati melewati 11 garis.

Gambar 4.13 Pararameter Melewati 11 Garis

17. Setela Setelah h selesa selesai, i, handle eretan meja diputar diputar kekanan kekanan untuk untuk pemakanan pemakanan kearah kiri. Pemakanan benda kerja dilakukan sampai pada batas yang telah ditentukan. 18. Untuk Untuk proses proses  finishing  kedalaman potong benda kerja dilakukan sedalam 0,005 mm dan handle eretan tool  diputar diputar kearah kanan hingga hingga parameter  parameter  melewati 1 garis. Handle eretan meja diputar kekiri secara perlahan agar   permukaan benda kerja menjadi lebih halus. Total kedalaman potong 0,36 mm untuk D1.

21

Gambar 4.14 Parameter Melewati 1 Garis

19. Setelah selesai, diameter diameter benda kerja diperiksa dengan micrometer , apabila ukuran benda kerja belum sesuai dengan ukuran yang ditentukan maka  prosedur no 14-18 diulang. Apabila telah selesai pekerjaan dilanjutkan. 20. Untuk Untuk D2 kedalam kedalaman an potong potong awal 0,3 mm, dengan dengan cara handle eretan

tool  diputar kekanan hingga pararmeter melewati 60 garis. Dimana 1 garis = 0,005 mm.

Gambar 4.15 Pararmeter Melewati 60 Garis

21. Kemudi Kemudian an handle eretan eretan meja meja diputa diputarr kekiri kekiri untuk untuk pemaka pemakanan nan kearah kearah kanan. Pemakanan benda kerja dilakukan sampai pada batas yang telah ditentukan. 22. Setelah Setelah selesai, kedalaman kedalaman potong potong ditambah sebanyak sebanyak 0,1 mm. Untuk itu

handle eretan tool  diputar kearah kanan hingga pararameter melewati 20 garis.

22

Gambar 4.16 Parameter Melewati 20 Garis

23. Setela Setelah h selesa selesai, i, handle eretan meja diputar diputar kekanan kekanan untuk untuk pemakanan pemakanan kearah kiri. Pemakanan benda kerja dilakukan sampai pada batas yang telah ditentukan. 24. Setelah Setelah selesai, selesai, kedalaman potong potong ditambah sebanyak 0,085 0,085 mm. Untuk  Untuk  itu handle eretan tool  diputar kearah kanan hingga parameter melewati 17 garis.

Gambar 4.17 Parameter Melewati 17 Garis

25. Setelah Setelah selesai, selesai, handle eretan meja diputar kekiri untuk pemakanan kearah kanan. Pemakanan benda kerja dilakukan sampai pada batas yang telah ditentukan 26. Untuk Untuk proses proses  finishing  kedalaman potong benda kerja dilakukan sedalam 0,005 mm dan handle eretan tool diputar kearah kanan hingga parameter  melewati 1 garis. Handle eretan meja diputar kekanan secara perlahan agar   permukaan benda kerja menjadi lebih halus. Total kedalaman potong 0,49 mm untuk D2.

23

Gambar 4.18 Parameter Melewati 1 Garis

27. Setelah selesai, diameter diameter benda kerja diperiksa dengan micrometer, apabila ukuran benda kerja belum sesuai dengan ukuran yang ditentukan maka  prosedur no 20-26 diulang. 28. setelah setelah selesai, selesai, switch coolant , switch putaran tool , switch putaran  spindle ,

 switch hidroulik pump , dinon-aktifkan, dengan cara  switch diputar kearah kiri. 29. switch emergency diaktifkan, dengan cara switch ditekan. 30. Benda kerja kerja dilepas dilepas dari dari chuck  dengan kunci chuck . 31. Mesin dibersihka dibersihkan. n. 32. Ruangan Ruangan dibersihkan dibersihkan..

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Data hasil pengukuran.

Pemakanan secara berulang-ulang (per 1 baris : 0,005 mm)



Pada penggerindaan ke-6 di lakukan pengukuran : Hasil pengukuran pengukuran diameter I : 47,65 mm II : 47,66 mm III : 47,65 mm

Diameter rata-rata :47,65 mm

24



Pada penggrindaan ke-12 di lakukan pengukuran : Hasil pengukuran diameter I : 47,60 mm II : 47,61 mm III : 47,64 mm

Diameter rata-rata : 47,61 mm



Pada penggerindaan ke-17 (terakhir) dilakukan pengukaran : Hasil pengukaran diameter I : 47,50 mm II : 47,54 mm III : 47,53 mm

Diameter rata-trata : 47,52 mm

5.2 Perhitungan

Diketahui diameter batu gerinding( 350 mm) , putaran batu gerinda (1430 mm) dan putaran benda kerja(304 rpm) untuk melakukan perhitungan elemen dasar pada gerinda.

vs=π ds ns60000 =3,14 . 350 mm . 1430 rmp60000 =26,19ms

vw=π . dw . nw60000 =3,14 . 47,67 mm . 304 rpm60000 =0,75 m/s

q= vsvw =26,19 mmms0,75ms 25

=34,92

Keterangan : vs = Kecepatan periperal batu gerinda (m/s) ds = diameter batu gerinda (mm) vw = kecepatan periperal benda kerja (m/s) dw = diameter awal benda kerja (mm) nw = putaran benda kerja (rpm)

q = rasio kecepatan

z=π . dw . ap . Vfa = 3,14 . 47,67 mm . 0,005 mm . 0,137 mm/s

= 0,10 mm3/s (sekali pemakanan bolak - balik)

lt= lv+ lw+ ln

= 10 mm + 165,67 mm + 10 mm = 185,3

Keterangan : z = Kecepatan penghasilan geram (mm3/s) dw = diameter benda kerja (mm) ap = kedalaman penggerindaan (sekali gerinda ) (mm) Vfa = kecepatan gerak meja melintang / aksial (mm/s) lt = jarak gerak melintang (mm) lv = panjang langkah pengawalan (mm) lw = panjang penggerindaan (mm) ln = panjang langkah pengakhiran (mm)

26

5.3 Analis Analisa a

Analis Analisaa yang yang didapa didapatt selama selama melaks melaksana anakan kan prakti praktikum kum pemesi pemesinan nan Proses Proses Produksi II khususnya mengenai mengenai mesin gerinda adalah sebagai sebagai berikut : 1. Pada saat saat penggeri penggerindaan ndaan ada ada bagian bagian benda benda kerja kerja yang tidak termaka termakan n oleh disebabkan oleh, penentuan penentuan datum yang salah. Dimana pada tool . Hal ini disebabkan saat menentukan titik datum tidak pada diameter terkecil benda kerja 2. Hasil Hasil permuk permukaan aan benda benda kerja kerja yang yang telah telah diger digerind indaa kurang kurang halu halus. s. Hal ini ini disebabkan oleh, pada saat melakukukan pemakanan, pemutaran handle meja terlalu cepat, sehingga ada bagian-bagian yang tidak tergerinda oleh  batu gerinda.

27

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktikum Proses Produksi II pada mesin gerinda ini  penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu : 1. Pemutaran handle eret eretan an meja meja yang yang terl terlal alu u cepa cepatt pada pada saat saat pros proses es  pemakanan, akan mengasilkan permukaan yang kurang halus pada benda kerja. 2. Penentuan Penentuan titik datum pada diameter diameter terkecil terkecil benda kerja. 3. Hasil Hasil akhir benda benda kerja sangat sangat dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh kerataan kerataan dari permuka permukaan an  potong pada batu gerinda. 4. Kedalam Kedalaman an potong potong yang terlalu terlalu besar, besar, akan membuat membuat permuka permukaan an benda benda kerja yang dihasilkan tidak baik. 5. Pemutaran handle eretan meja secara perlahan pada saat pemakanan benda kerja, akan menghasilkan permukaan yang halus pada permukaan benda kerja.

6.2 6.2 Sara Saran n

Adapun saran-saran yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Sebaik Sebaiknya nya sebelum sebelum melaks melaksana anakan kan pengop pengopera erasia sian n mesin mesin gerind gerinda, a, terlebi terlebih h dahulu dahulu pahami pahami bagaim bagaimana ana cara-ca cara-cara ra mengop mengoperas erasika ikan n mesin mesin gerind gerindaa tersebut dengan baik dan benar. 2. Jangan Jangan mening meninggalkan galkan mesin pada saat mesin bekerja. bekerja. 3. Bersihkan Bersihkan mesin mesin apabila apabila proses proses pengger penggerindaan indaan telah selesai. selesai. 28

4. Gunakanlah coolant  pada saat proses penggerindaan berlangsung. 5. Sete Setela lah h sele selesa saii meng mengop opera erasi sika kan n mesi mesin, n, non-aktif -aktifkan kan mesin mesin agar agar tidak  tidak  terjadi kejadian yang tidak diinginkan 6. Utam Utamak akan an kese kesela lama matan tan ker kerja. ja.

DAFTAR PUSTAKA

B.H Amsted.1979.Tegnologi Mekanik.Jakarta Manual book, Mesin gerinda MYRON. L. BEGEMAN. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh, Erlangga : Jakarta PRIAMBODO, BAMBANG, Ir, MSME. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh, Erlangga : Jakarta Politeknik Mekanik. Teknik Bengkel . Swiss : ITB R.A HIGGINS,   Enggineering metallurgy Parts 1 and 2, The Higner Technikal Series B. H. Amstead. 1995. Teknologi Mekanik . Edisi ketujuh, Erlangga : Jak 

29

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF