LAPORAN MATRIKS

August 27, 2018 | Author: Amalia Anggreini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Matriks...

Description

0

MATRIKS LAPORAN PRAKTIKUM MATEMATIKA DASAR

Oleh AMALIA ANGGREINI NIM

161810301057

LABORATORIUM MATEMATIKA DASAR JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2016

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Persoalan yang berkaitan dengan masalah matematika sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Persoalan tersebut akan lebih mudah diselesaikan apabila kita mengubahnya ke dalam bahasa atau persamaan matematika. Matriks,  pada dasarnya merupakan suatu alat atau instrumen yang cukup ampuh untuk memecahkan persoalan tersebut. Dengan menggunakan matriks memudahkan kita untuk membuat analisa-analisa yang mencakup hubungan variabel-variabel dari suatu persoalan. Matriks yang sering dijumpai adalah matriks yang entri-entrinya  bilangan-bilangan real atau kompleks. Seperti diketahui bahwa himpunan  bilangan real merupakan field terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. Salah Sala h satu contoh matriks yang entri-entrinya merupakan field adalah matriks yang dapat didiagonalisasi. Matriks yang dapat didiagonalisasi banyak diterapkan dalam berbagai ilmu khususnya dalam matematika sendiri. Seringkali di dalam menuliskan atau mengoperasikan matriks terdapat kekeliruan karena kurangnya ketelitian dalam mengerjakannya. Terutama matriks yang berordo 3 atau mungkin lebih. Berbagai aplikasi dan pemrograman telah ada dan dirancang untuk menyelesaikan kesulitan dalam matematika khususnya untuk  pengoperasian matriks. Salah satu aplikasi yang cukup sering kita gunakan adalah matlab. Dengan menggunakan matlab, kita dapat mengetahui benar atau salahnya  jawaban dengan mudah asalkan kita mengetahui dan menggunakan syntaq yang diperlukan untuk mengoperasikan matriks pada matlab.

1.2

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada praktikum matriks adalah sebagai berikut : a. Apa yang dimaksud dengan matriks?  b. Bagaimana cara membuat matriks pada matlab? c. Bagaimana cara mengoperasikan matriks pada matlab?

2

1.3

Tujuan

Adapun tujuan dalam praktikum matriks adalah sebagai berikut : a. Mengetahui pengertian matriks  b. Mengetahui cara membuat syntax matriks pada matlab c. Mengetahui cara mengoperasikan matriks pada matlab

1.4

Manfaat

Adapun manfaat pada praktikum matriks adalah sebagai berikut : a. Mahasiswa dapat memahami pengertian matriks  b. Mahasiswa dapat membuat syntax matriks dengan tepat c. Mahasiswa dapat melakukan pengoperasian matriks yang berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Matriks

Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris-baris dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta termuat diantara sepasang tanda kurung.

Matriks juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan beberapa

vector kolom atau vector baris. Matriks dapat dinyatakan seba gai : Am x n = |aij| . Dimana : aij = elemen atau unsur matriks . I = 1,2,3,… m, indeks baris J = 1,2,3,.. n, indeks kolom Matriks dapat dinyatakan dalam huruf besar A,B,P, atau huruf yang lain(Wikaria,2005). Tanda kurung yang biasa digunakan dalam matriks yakni kurung biasa ,kurung siku

 ,

atau kurung bergaris dua



. Setiap bilangan pada matriks

disebut elemen(unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris dan kolom di mana unsur tersebut berada. Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . . . dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya. Matriks A dan matriks B dikatakan berordo sama atau berukuran sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom pada

 2

1

 0

3

matriks B. Misalnya : A = 

3 

 3  dan B =  2   5

Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu

2

1 

4

6 



23.

Sehingga didapatkan

definisi : Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B, jika dan hanya jika : a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama  b. Unsur-unsur yang seletak pad matriks A dan matriks B sama (Ruminta,2009).

4

2.2

Macam-Macam Matriks

Di dalam matematika kita juga mengenal berbagai macam jenis matriks diantaranya sebagai berikut : 1.

Matriks Baris

Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris

1

Contoh : A = 2.

5

 2

3

Matriks Kolom

Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom

  2     Contoh : A =  1    3     3.

Matriks Persegi atau Matriks Bujur Sangkar

Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang mempunyai

 jumlah baris = jumlah kolom

  1  Contoh : A =  2  2   4.

3

5 

4

0

3

7 



, jumlah baris = jumlah kolom



Matriks Nol

Matriks Nol adalah Suatu matriks m n

 yang setiap unsurnya 0 berordo

,ditulis dengan huruf O.

 0

0

0 

 0

0

0 

Contoh : O23  =  5.

m n



Matriks Segi Tiga

Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas diagonal utama semuanya 0 .

  2   3 Contoh : C =  9    4

0

0

7

0

5

8

1

3

0 

 0 , 0  5 

 8  0 D=  0   0

2

1

6

5

0

3

0

0

 3   4   7  9  

Matriks C disebut matriks segi tiga bawah dan matriks D disebut matriks segitiga atas.

5

6.

Matriks Diagonal

Matriks Diagonal adalah

suatu matriks bujur sangkar yang

semua

unsurnya , kecuali unsur-unsur pada diagonal utama adalah nol.

 5  0 Contoh : E =  0  0   7.

0

0

0 

7

0

0

0

2

0

0



   8  0

Matriks Skalar

Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya sama.

 7  0 Contoh : F =  0   0 8.

0

0

0 

7

0

0

0

7

0

0



  7  0

Matriks Identitas atau Matriks Satuan

Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsurunsur pada diagonal utama semuanya satu ditulis dengan huruf I.

 1  Contoh : I3 =  0 0  

 1  0 , I4 =  0  0  

0 

0

 0  1 

1 0

0

0

0 

1

0

0

0

1

0

0

0



   1 

I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I 4 adalah matriks identitas ordo 4 9.

Matriks Simetris

Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga a ij

 1  3 Contoh : G =  2  5  

3

2

5 

4

6

9

6

7

8

9

10



a  ji .



   2 

Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2  juga 9.

6

10.

Matriks Mendatar

Matriks Mendatar adalah matriks yang banyaknya baris kurang dari  banyaknya kolom . Contoh : 11.

 H 2

3





 3   5

2

1 

4

6 



Matriks Tegak

Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari  banyaknya kolom.

Contoh :

12.

 K 3



2

 5 6      =  2 1  9  7    

Matriks Transpos ( notasi A t )

Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom pertama = elemen  baris pertama matriks A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga= elemen baris ketiga matriks A. 8    1  2 5   Misal Matriks A =  9 1 4 2   0 3  2  3    

  1   2 Maka Transpos A adalah At =  5   8  

9 1 4 2

   3   2   3  0

Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3. Sifat-sifat dari matriks transpos antara lain : 1) ( A + B ) t = At + Bt 2) ( At )t = A 3) ( AB )t = Bt At (Josep,2005).

7

2.3

Operasi Matriks

Beberapa jenis pengoperasian pada matriks yang dikenal dalam matematika yaitu : 1.

Penjumlahan dan Pengurangan 2 Matriks.

Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordonya sama. Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.

 3

2

 5

4

Contoh : Jika A = 

1 

 dan B = 6 

3 7

25

 5   2

4 1

 

Maka A + B = 

 

A –  B = 

37

 5 

25

 2

4 1

1

  7    2

1

 3 

60 1

 3   0  

5

 10   =      3

 2   6  

7 5

 3 

60

  4  3   =  3     7

4 



6 

Beberapa sifat yang berlaku pada penjumlahan matriks antara lain : 1) A + B = B = A

( Sifat Komutatif)

2) (A + B) + C = A + ( B + C)

(Sifat Asosiatif)

3) A + 0 = 0 + A = A

(Sifat Identitas tambah)

2.

Perkalian Bilangan Real dengan Matriks

Jika A suatu ordo m  n  dan k suatu bilangan real (disebut juga sutu skalar), maka k A adalah metriks ordo m  n  yang unsur-unsurnya diperoleh dengan memperkalikan setiap unsur matriks A dengan k . Perkalian seperti ini

 a

a

 a

a

disebut  perkalian skalar . Sehingga, apabila A  

 ka

11

ka12  

 ka21

ka22 

 2  1

0 

 1

2 

maka:

k A  

Misalnya

A = 

maka

3A = 3 

3





 2  1  1

3

 6  3   =  2   3 9 0 

0 



6 

11 21

12

    

22

8

Sifat-sifat perkalian matriks dengan bilangan real jika dan b bilangan real, yaitu :

1) ( a + b )A = aA + bA 2) a ( A + B ) = aA + aB 3) a( bA ) 3.

= (ab)A

Perkalian Matriks dengan Matriks (Perkalian 2 Matriks)

Matriks A yang berordo m  p dangan suatu matriks B yang berordo p  n adalah matriks yang berordo m  n.

A m  p.B  p  n = C m  n.

Dalam perkalian matriks ini yang perlu diperhatikan adalah banyaknya kolom  pada matriks A harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B. Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.

 a11

a

 

a

Secara umum jika A =  a

12

21

 b  B = b b  

22

11

b12  

21

b22 

31

b32 

   a 23  a

13



 



 ordo matriks 2   3

 ordo matriks 3   2

C=A.B

 c

c

 

21

c

c11



c12

 a11.b12  a12 .b22  a13.b32

c21



a21.b11



a22 .b21

 a 23 .b31

c22



a21.b12



a22 .b22



=  Dimana

(Ruminta,2009).

11

c

12

    

 ordo matriks 2   2



22

a11.b11  a12 .b21



a13 .b31

a23 .b32

9

4.

Menentukan Determinan dan Invers

a.

Determinan Matriks Persegi Berordo 2

 a

b 

 c

d  

Matriks A = 



Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal samping disebut determinan matriks A. Notasi determinan matriks A adalah

 A

  1   3

2 

 atau det A = ad – bc. Contoh : Jika A = 

Maka

det A =

1

2

3

4



4 

= ( 1)(4) –  (2)(-3) = 4 +6 = 10 b.

Determinan Matriks Persegi Berordo 3

 a  Matriks A =  a a  

a

a

a

a

11

12

21

a

31

13

22

a

32

      

23

33

Cara menentukan det A sebagai berikut : a

a

22

Cara 1 : det A =

a

32



23

a

33

a11 a22 .a33

a

21

 a12

11

a

=

a

23

a

 a13

a

31

33

a

a

a

a

21

31

22

32

 a23 .a32   a12 a21.a33  a23a31   a13 a21a32  a22 a31 

Cara 2 : menggunakan aturan Saurrus a

a

a

a

a

a

a

a

a

a

11

det A =

21

a

31

=

a

11

.a22 .a33

-

12

22

a

32

-

13

23

a

33

11

12

21

a

a

31

+

22

32

+

+

 a12 .a23 .a31  a13 .a21.a32  a13 .a22 .a31  a11.a23 .a32  a12 .a21.a33

10

c.

Invers Matriks Bujur Sangkar

Jika A dan B matriks ordo nxn, maka B adalah invers matriks A atau B adalah invers dari matriks A dan hanya jika AB = BA = I, I adalah matriks identitas.

  2  5     dan B =   2    1 3  

 3

5 

Misal A = 

 1

  2  5   3    1 3      1

5 

 1   =  2   0

Maka BA = 

0 

  = I

1 

Dengan demikian, B adalah invers dari A, di tulis B = A -1.Oleh karena BA = I dan B = A-1 maka A-1A = I.

 a

Jika A = 

 c

b 

  maka invers A (ditulis A -1) d    A

Dapat dirumuskan

1



  d   b    a   ad   bc   c 1

Harga (ad –   bc) disebut determinan dari matriks A atau det A.

 a

b 

 c

d  

Matriks 

  mempunyai invers jika dan hanya jika (ad –  bc)  a

b 

 

d  

Jika (ad  –   bc) = 0 maka matriks  c



 0.

 tidak mempunyai invers. Matriks yang

determinannya = 0, dinamakan matriks  Singular  (Wikaria,2005). 5.

Penyelesaian Persamaan Linier Dengan Matriks

Untuk menyelesaikan persamaan linier dua variabel yang bentuknya seperti :

ax  by  c  px  qy  r  Diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi D , Dx dan Dy dengan : D=

a

b

 p

q

= a.q  b. p

11

Dx =

Dy =

c

b

r  q a

c

 p



= c.q  b.r 

= a.r   c. p

Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan

 x

 Dx 

 D

 dan  y

 Dy 

 D

(Ruminta,2009).

12

BAB 3. METODOLOGI 3.1

a.

Alat dan Bahan

Alat 1. Laptop ASUS X453M

 b.

Bahan 1. Software Matlab

3.2

Cara Kerja

1. Hidupkan laptop. 2. Pastikan bahwa dalam laptop tersebut sudah terinstal aplikasi matlab. 3. Jika sudah terinstal, buka software matlab. 4. Tuliskan syntax matriks yang akan kita operasikan

pada command

window. 5. Screenshoot atau simpanlah hasil perhitungan yang kita kerjakan pada matlab saat praktikum.

13

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Matriks merupakan kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris baris dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta t ermuat diantara sepasang tanda kurung.

Matriks juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan beberapa

vector kolom atau vector baris. Matriks didefinisikan dengan kurung siku ([ ]) dan  biasanya dituliskan baris perbaris. Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan  baris. Kita juga dapat menggunakan spasi untuk memisahkan kolom dan menekan enter ke baris baru untuk memisahkan baris. Matlab dapat kita gunakan untuk membuat skalar, vektor maupun matriks. Dalam membuat skalar kita dapat mendefinisikannya dengan atau tanpa kurung siku. Berbeda dengan skalar, dalam menuliskan vektor kita harus menggunakan kurung biasa.

Tanda koma (,) dalam penulisan vektor digunakan untuk memisahkan baris, sedangkan tandatitik koma (;) digunakan untuk memisahkan kolom.

14

Penulisan matriks dalam matlab dapat kita definisikan dengan cara mendefinisikan

matriks

secara

langsung,

misalnya

matriks

3x3

atau

mendefinisikannya elemen per elemen.

Mendefinisikan matriks secara langsung hampir sama dengan vektor yakni menggunakan tanda titik koma untuk memisahkan kolom. Dalam pendefinisian matriks kita juga harus menggunakan kurung siku.

 baris kolom Sedangkan apabila kita mendefinisikan matrix elemen per elemen kita dapat menuliskan syntax mat(1,1)=100, yang berarti elemen pada baris ke 1 kolom ke 1 adalah 100. Di dalam pengoperasian matriks menggunakan matlab, kita juga dapat menggabungkan variabel yang ada untuk membentuk matriks baru. Penulisan syntaxnya yakni denagn manggunakan kurung siku.

15

Jumlah baris dan kolom pada matriks gabungan harus valid agar dapat membentuk matriks persegi panjang. Apabila kita ingin mengetahui ukuran atau dimensi dari matriks yang ada, kita dapat menggunakan  command   size dan length. Command size digunakan untuk mengetahui ukuran matriks, sedangkan length digunakan untuk mengetahui ukuran suatu vektor.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa panjang vektor 2 adalah 3 elemen, dan ukuran matriks 1 adalah 3 baris-3 kolom(3x3). Kita juga dapat menyimpan keluaran command  dalam variabel baru.

Istilah lain yang perlu kita ketahui didalam pengoperasian matriks pada matlab adalah ‘manipulasi matriks’. Dalam vektor maupun matriks, indeks digunakan untuk menunjuk satu atau beberapa elemen dari vektor atau matriks. Indeks dituliskan di dalam tanda kurung ( ) dengan pola umum sebagai berikut: Untuk vektor : nama_vektor(indeks) Untuk matriks: nama_matriks(indeks_baris,indeks_kolom).

16

Dalam suatu vektor, elemen pertama diberi indeks 1, sementara dalam matriks, indeks menunjukkan nomor baris dan kolom dari elemen yang ingin ditunjuk.

Kita juga dapat mengambil beberapa baris dan kolom sekaligus dari suatu matriks dengan operator titik dua ( : ). Dalam hal ini, tanda titik dua berarti ‘sampai dengan ‘.

17

Mengambil elemen baris ke-1 sampai ke-2, dan kolom ke-2 sampai ke-3 dari matriks dapat dilakukan dengan menuliskan syntax matrix(1:2,2:3).

Untuk mengambil seluruh elemen dari suatu vektor atau matriks kita dapat menggunakan tanda titik dua ( : ).

18

Apabila kita ingin mengambil seluruh elemen dalam suatu matriks namun hanya dalam baris tertentu saja dapat menggunakan syntax matriks (1,:) atau (: ,2) apabila kita ingin mengambil seluruh elemen matriks dalam kolom tertentu, misalnya kolom ke-2.

Mengubah nilai elemen suatu matriks yang telah ada dapat kita lakukan dengan menggunakan indeks seperti vektor_ini(1)=1000.

19

Perintah ones pada gambar tersebut maksudnya, kita ingin mengubah elemen matriks dengan nilai seratus hanya pada baris ke-1 kolom ke-3. Di dalam matriks terdapat beberapa operasi penjumlahan yang sudah sangat kita kenal, diantaranya yaitu penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Hampir sama dengan semua operasi pada matlab, untuk penjumlahan menggunakan tanda ‘+’, pengurangan’-‘, dan perkalian ‘*’.

20

Untuk perkalian matriks, nilai AxB ≠ BxA.

21

BAB 5. PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris-baris dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta termuat diantara sepasang tanda kurung.

Matriks juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan beberapa

vector kolom atau vector baris. Matriks dapat dinyatakan sebagai : Am x n = |aij| . Dimana : aij = elemen atau unsur matriks. Beberapa bentuk pengoperasian matriks yang terdapat dalam matlab antara lain pendefinisian skalar, vektor dan matriks, menentukan ukuran dari vektor dan matriks, manipulasi suatu matriks, dan operasi dari matriks itu sendiri yakni berupa penjumlahan, pengurangan dan perkalian. 5.2

Saran

Praktikan hendaknya selalu mengasah kemampuan matlab mereka diluar  jam praktikum, agar dapat lebih memahami dan menguasai tentang matlab terutama yang berkaitan dengan matriks. Apabila terjadi error selama praktikum  berlangsung,jangan ragu untuk bertanya kepada asisten apa yang menyebabkan  pengoperasian matlab milik kita menjadai error. Selain itu, apabila kita menemukan hal yng tidak kita mengerti atau pahami selam melakukan praktikum  jangan ragu untuk bertanya kepada asisten.

22

DAFTAR PUSTAKA

Gazali,Wikaria.2005. Matriks

dan

Transportasi

Linear

Edisi

Ke-1.

Yogyakarta:Penerbit Graha Ilmu Kalangu,Josep Bintang.2005. Matematika Ekonomi untuk Bisnis Edisi Ke-1. Jakarta:Penerbit Salemba Empat Ruminta.2009. Matriks Persamaan Linear dan Pemrograman Linear Edisi Ke-1. Bandung:Penerbit Rekayasa Sains

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF