Laporan Manajemen PDF
September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Manajemen PDF...
Description
LAPORAN PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ISOLASI SELAMA PANDEMIK COVID-19 RSUD Dr. AGOESDJAM KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2020
OLEH ZULKARNAEN NIM : SRP 19316012
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN NON REGULER SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMAD MUHAMMADIYAH IYAH PONTIANAK TAHUN 2020
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1 Latar Belakang........................................................................ 1.2 Tujuan Penulisan..................................................................... 1.3 Manfaat Penulisan................................................................... 1.4 Sistematika Penulisan..............................................................
BAB II PERSPEKTIF PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANGAN 2.1 Konsep Manajemen Keperawatan........................................... 2.2 Konsep Pelayanan Keperawatan Di Ruang Perawatan solasi BAB III KAJIAN SITUASIONAL MANAJEMAN KEPERAWATAN.. 3.1 Analisa Situasi Ruangan.......................................................... 3.2 Analisa SWOT........................................................................ 3.3 Rumusan dan Prioritas Masalah..............................................
BAB IV PLANNING OF ACTION ............................................................ BAB V PEMBAHASAN............................................................................ BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia Indonesia
No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”. Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : “Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”. kesehatan”. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek, 2008) Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etikal). .
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan suatu pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan
teknis,
hubungan
antar
manusia,
konseptual
yang
mendukung asuhan keperwatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Ciri – – ciri ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain : memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik. (Arwani, 2002) Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana keperawatan, asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan asuhan keperawatan yang profesional. Model pemberian asuhan keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas. (Nursalam, 2002) Ruang solasi RSUD Dr.Agoesdjam dalam pengelolaan asuhan keperawatan profesionalnya belum menerapkan model pembagian tim dalam pemberian asuhan keperawatan, sehingga kerja kelompok belum terkoordinasi dengan tepat dan benar serta menyeluruh lengkap terhadap pasien. Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi kepemimpinan dan
manajemen keperawatan juga melakukan praktek langsung di lapangan. Dalam kesempatan ini mahasiswa mengambil ruang isolasi di RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang dengan arahan pembimbing akademik. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman keperawatan di Ruang isolasi RSUD Dr.Agoesdjam Ketapang mahasiswa mampu melakukan pengelolaan
pelayanan
keperawatan
profesional
tingkat
dasar
secara
bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang profesional. 2. Tujuan Khusus Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman keperawatan selama 4 minggu di Ruang isolasi RSUD Dr.Agoesdjam Ketapang mahasiswa mampu : 1. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur proses dan unsur output. 2. Membuat
identifikasi
permasalahan
yang
ada,
memprioritaskan
masalah tersebut dan menyusun rencana kegiatan. 3. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah
disusun. C. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program profesi ners dalam aplikasi konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara langsung. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan bagi perawat khususnya di Ruang isolasi RSUD Dr.Agoesdjam Ketapang untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang mangacu kepada model praktek keperawatan profesional (MPKP).
D. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C. Manfaat Penulisan D. Sistematika Penulisan BAB II PERSPEKTIF PELAYANAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN DI RUANGAN BAB III KAJIAN SITUASIONAL MANAJEMEN KEPERAWATAN KEPERAWATAN A. Analisa Situasi Ruangan B. Analisa SWOT C. Perumusan dan Prioritas Isolsi BAB IV PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB V PEMBAHASAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II PERSPEKTIF PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANGAN
A. Definisi
manajemen
menurut
Fayol
adalah
memperkenalkan
dan
merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinasi, dan mengendalikan. Memperkirakan dan merencanakan berarti mempertimbangkan masa depan dan menyusun rencana aktifitas. (Fayol dalam bukunya Russel, 2000). Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang
harus
dilaksanakan
oleh
pengelola
keperawatan
untuk
merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.
B. Fungsi Manajemen
Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut : 1. Perenacanaan (planning), perncanaan merupakan : 1) Gambaran apa yang akan dicapai 2) Persiapan pencapaian tujuan 3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai 4) Persiapan tindakan – tindakan – tindakan tindakan 5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja 6) Tiap Tiap – – tiap tiap organisasi perlu perencanaan 2. Pengorganisasian
(organizing),
merupakan
pengaturan
setelah
rencana,
mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat – alat, alat, keuangan dan fasilitas. 3. Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval. 4. Pengendalian / pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang – orangnya, orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki. 5. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan manajemen. Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah man, money, material, methode, machine, minute dan market. C. Prinsip Prinsip Yang Mendasari Manajemen Keperaatan
Prinsip – Prinsip – prinsip prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah : a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi
perencanaan,
pimpinan
dapat
menurunkan
resiko
pengambilan
keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana. b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan
memerlukan
pengambilan
keputusan
di
berbergai
tingkat
manajerial. d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan. e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.. f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik. h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai. i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan. j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan. Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja bersama – sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. D. Metode Penugasan Dalam Manajemen
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan, akan selalu menggunakan salah satu metode pendekatan di bawah ini : a. Metode fungsional pengorganisasian
tugas
pelayanan
keperawatan
yang
didasarkan
kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara umum, sebagai berikut : 1) Kepala Ruangan, tugasnya : Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi dokter. 2) Perawat Pelaksana, tugasnya : Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu tindakan sederhana (ADL).
3) Tenaga Admionistrasi ruangan, tugasnya : Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan. Kerugian metode fungsional: a). Pasien mendapat banyak perawat. b). Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan c). Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan. d). Pelayanan terputus-putus e). Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai Kelebihan dari metode fungsional : a). Sederhana b). Efisien. c). Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu. d). Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas. e).Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana. f). Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu. b. metode penugasan pasien/metode kasus Pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU. Kekurangan metode kasus : 1) Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh
2) Membutuhkan banyak tenaga. 3) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. 4) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas. Adapun kelebihan metode kasus 1) Kebutuhan pasien terpenuhi. 2) Pasien merasa puas. 3) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat. 4) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai. c. metode penugasan tim Pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien. Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Ketenagaan dari tim ini terdiri dari ketua tim, pelakaaan perawatan, dan embantu perawata Adapun tujuan dari perawatan tim adalah : memberikan asuhan yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang tersedia. Kelebihan metode tim: 1) Saling memberi pengalaman antar sesama tim. 2) Pasien dilayani secara komfrehesif 3) Terciptanya kaderisasi kepemimpinan 4) Tercipta kerja sama yang baik . 5) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
6) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif. Sedangkan kekurangan metode tim adalah : 1) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung jawabnya. 2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat. 3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim. 4) Akontabilitas dalam tim kabur. d. metode perawatan primer pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat. Tugas perawat primer primer adalah : a) Menerima pasien b) Mengkaji kebutuhan c) Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi. d) Mengkoordinasi pelayanan e) Menerima dan menyesuaikan rencana f) Menyiapkan penyuluhan pulang Konsep dasar :
a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat b. Ada otonomi c. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya Ketenagaan :
a. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side. b. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat c. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
d. Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai asisten. Kepala bangsal :
a. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer b. Orientasi dan merencanaka karyawan baru. c. Menyusun jadwal dinas d. Memberi penugasan pada perawat asisten. Kelebihan dari metode perawat primer:
a. Mendorong kemandirian perawat. b. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat c. Berkomunikasi langsung dengan Dokter d. Perawatan adalah perawatan komfrehensif e. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. f. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat g. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan. Kelemahan dari metode perawat primer:
a) Perlu kualitas dan b) kuantitas tenaga perawat, c) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional. d) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain. e. Metode Modul (Distrik), yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan Metode perawatan primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang. 1. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Model Praktik Keperawatan Profesional Kelebihan model praktek keperawatan professional : : 1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. 2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan. 3) Memungkinkan dan
komunikasi
antar
tim
sehingga
konflik
mudah
diatasi
memberikankepuasan pada anggota tim
4) Bila diimplementasikan di RS dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan
5) Ruang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajar 6) Ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan Nursing Kekurangan model praktek keperawatan professional : 1) Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim, membutuhkan waktu dimana sulit melaksanakannya pada waktu-waktu sibuk. 2) Akuntabilitas pada tim 3) Beban kerja tinggi 4) Pendelegasian tugas terbatas 5) Kelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien tugas.
2. Karateristik MPKP
1) Penetapan jumlah tenaga keperawatan
2) Penetapan jenis tenaga keperawatan
3) Penetapan standar rencana asuhan keperawatan 4) Penggunaan metode modifikasi keperawatan primer 3. Langkah-Langkah Implementasi MPKP
Tahap` persiapan : 1) Pembentukan team Terdiri dari coordinator departemen, kepala ruang rawat, perawat ruangan, ketua MPKP. 2) Rancangan penilaian mutu Kelompok kerja yang membuat rencana asuhan keperawatan yang meliputi kepuasan klien. 3) Presentasi MPKP Untuk mendapatkan nilai dukungan dari semua yang terlibat pada saat presentasi. 4) Penetapan tempat implementasi
Dalam menentukan tempat implementasi perlu memperhatikan : mayoritas tenaga perawat apakah ada staf baru. 5) Identifikasi jumlah klien Kelompok klien terdiri dari 3 kriteria, yaitu : minimal, parsial, dan total) 6) Penetapan tenaga keperawatan 7) Penetapan jenis tenaga a) kepala ruang rawat b) clinical care manager c) perawat primer d) perawat asociate 8) Pengembangan standar asuhan keperawatan Bertujuan untuk mengurangi waktu perawat untuk menulis, sehingga waktunya habis untuk melakukan tindakan keperawatan 9) Penetapan format dokumentasi keperawatan
10) Identifikasi fasilitas
a) Badge atau atau kartu nama tim b) Papan nama c) Papan MPKP Tahap pelaksanaan : 1. Pelatihan MPKP 2. Memberikan bimbingan kepada PP dalam melakukan konferensi 3. Memberi bimbingan kepada PP dalam melakukan ronde PA 4. Memberi bimbingan kepada PP dalam memanfaatkan standar Renpra 5. Member bimbingan kepada PP dalam membuat kontrak dengan klien 6. Member bimbingan dalam melakukan presentasi dalam tim 7. Memberikan bimbingan kepada CCM dalam bimbingan PP dan PA 8. Memberi bimbingan tentang dokumentasi keperawatan Tahap evaluasi : 1. Memberikan instrument evaluasi kepuasan klien / keluarga untuk setiap klien pulang 2. Mengevaluasi kepatuhan perawat terhadap standar penilaian
3. Penilaian infeksi nosokominal di ruang rawat 4. Penilaian rata-rata lama hari rawat. E. Fungsi Manajemen Dalam Keperawatan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori manajemen umum yang memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara efektif. Empat elemen besar dari teori manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan atau memimpin, dan mengendalikan atau mengevaluasi. Seluruh aktifitas manajemen, kognitif, dan psikomotor, berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak secara simultan. Fungsi manajemen keperawatan adalah sebagai berikut : 1. Planning Planning atau perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan nntuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan semua anggaran belanja, memutuskan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staff serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2002) 2. Organizing a. Struktur Organisasi Masing-masing organisasi memiliki struktur formal dan informal yang menentukan alur kerja dan hubungan timbal balik antar pribadi. Struktur fotmal direncanakan dan dipublikasikan, struktur informal tidak direncanakan dan samar. Seorang manajer perawatan harus mengerti dan memakai keduanya secara efektif. Struktur formal organisasi merupakan penyusunan resmi jabatan kedalam pola hubungan kerja yang akan mengatur usaha banyak pekerja dari bermacam-macam kepentingan dan kemauan. Struktur informal organisasi terdiri dari hubungan timbal balik pribadi yang tidak resmi diantara para pekerja yang mempengaruhi efektifitas kerja mereka. Kualitas hubungan timbal balik seorang manajer dengan lainnya langsung dikaitkan
dengan kemampuan kepemimpinannya. Mengingat struktur formal dan informal organisasi saling melengkapi, manajer perawat bisa memakai struktur organisasi informal unttuk mengganti kerugian karena kekurangan atau kegagalan dalam struktur formal. b. Job Deskriptions Merupakan suatu uraian pembagian tugas sesuai peran yang ia jalankan, misalnya sorang kepala ruang maka tugas dan tanggung jawabnya, jadi antara satu dengan yang lainnya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan perannya. c. Metode Penugasan Metode penugasan yang ditetapkan harus dapat memudahkan pembagian tugas perawat yang disesuaikan dengan pengetahuan dan ketrampilan perawat dan sesuai dengan kebutuhan klien. Apabila metode penugasan tidak diterapkan maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien menjadi tidak opimal. Jenis model asuhan keperawatan menurut Grant & Massey (1997) dan Marquis & Houston (1998), antara lain : 1) Model Fungsional Metode fungsional dilakukan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke II. Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya melakukan 1 sampai 2 jenis intervensi (merawat luka kepada semua pasien di bangsal).
BAB III KAJIAN SITUASIONAL MANAJEMEN KEPERAWATAN A. Analisa Situasi Ruangan 1. Man a. Pasien
Ruang isolasi adalah ruang rawat inap untuk pasien dengan kasus covid yang tidak berdasrkan kelas namun sama
ruang kelas
dan ruang isolasi
dengan kapasitas 21 tempat tidur. Ruang iso yang sekaarang merupakan ruang iso penyanggah yang digunakan dalam penangan covid yang mana sebelumnya ruangan ini merupakan ruang perawatan anak. Jadi secara keseluhan belum memiliki BOR ataupun dta terkait berupa jumlah hari rawat inap maupun jumlah pasien. Rata – Rata – rata rata pasien covid yang dirawat di ruang iso penyanggah antara 15 sanpai 20 hari tergantung pada kondisi pasien dan hasil pemeriksaan yang berhubungan dengan hasil pemeriksan swab. b. Ketenagaan
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesipikasi pekerjaan Tabel 1.1 Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan di Ruang Isolasi Tahun 2020 Spesifikasi Pekerjaan
Jumlah
Persen
Perawat
13
81,25
Klining Servis
1
6,25
Administrasi
1
6,25
Inventarisasi
1
6,25
16
100
Jumlah
b. Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 1.2 Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruang Isolasi Tahun 2020 Tingkat Pendidikan
Jumlah
%
D III Keperawatan
8
84,62
/SI Keperawatan
5
15,38
Jumlah
13
100
o
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, sebagian besar (84,62%) tenaga keperawatan di Ruang Isolasi berpendidikan Diploma III III ((perawat perawat terampil). c. Karakteristik tenaga keperawatan berdasarkan Diklat yang diperoleh
Tabel 1.3 Distribusi Tenaga Keperawatan Keperawat an Berdasarkan B erdasarkan Diperoleh di Ruang Isolasi Tahun 2020 Diklat
o
Pernah diklat Tidak pernah diklat Jumlah
Diklat yang
Jumlah
%
8
92,31
5
7,65
13
100
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 1.3 di atas, ada sekitar 5 orang (7,65%) tenaga keperawatan di isolasi isolasi tidak belum memperoleh pendidikan atau pelatihan tambahan tambahan (seperti : diklat perawatan luka, PPGD, BTCLS, dan lain-lain)
.
c. Struktur Organisasi Ruang Nusa Indah Struk tur Organisasi Ruang isolasi covid Tahun 2020 Kepala Ruangan Se Seti tiaa i AM.Ke M.Ke
Pengawas Zulkarnaen AM.Kep
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 11.. 12 12.. 13 13..
Pelaksana Perawatan Enny A, A, A AM M.Ke .Kep Agu Agustin tina AM. AM.Ke Kep p Hadi Hadija jah h AM.Ke M.Kep p Ns Ns.G .Gun untu turr S.K S.Kep ep Erna AM AM.Kep Risk iska AM.Ke .Kep Ns.I Ns.Ido do G. S. S.Ke Kep p Erm Ermaw awat atii A Am. m.Ke Kep p Ns.W Ns.Waw awan an S. S.Ke Kep p Ns.Rism Ns.Rismawa awati ti S S.Ke .Kep p Ns. Ns. Fitri Fitri S S.Ke .Kep p Mira Mira Am.K Am.Kep ep Lilis Lilis Am Am.Ke .Kep p
Adm Erlitha Am.Kep
CS yati manto
B. Material 1. Kapasitas Ruang Nusa Indah
Ruang isolasi memiliki kapasitas 21 tempat tidur namun tidak dibagi berdasarkan kelas perawatan, 1 kamar HCU yang terdiri dari 2 bed serta 3 tempat tidue\r untuk anak – anak – anak.tempat anak.tempat tidur dengan klasifikasi : 2. Fasilitas Untuk Petugas
Ruang nurse station
Ruang ganti pakaian
Ruang pelepasan APD
Kamar mandi
MPKP
a. Penerapan MPKP Ruang isolasi covid belum melaksanakan MPKP dengan metode Tim, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam daftar dinas Ruang NusIsolasi Covid terdiri dari 4 petugas di tambah
karu, admin dan penangung jawab
Operan shift dan pengaturan shift tiap hari terbagi menjadi 3 shift, yaitu shift
pagi dari jam 07.30 WIB – WIB – 14.00 14.00 WIB, shift sore dari jam 14.00 WIB -21.00 WIB dan shift malam dari jam 21.00 WIB – WIB – 07.00 07.00 WIB. b. Discharge planning Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan setelah pasien diperbolehkan pulang. 3. Money
Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung diperoleh
melalui amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
Penyediaan
alat/fasilitas
ruangan
dapat
dilakukan
melalui
prosedur
permintaan barang yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.
B. Analisa SWOT
Nomor
1
Strength
Weaknes
a. Sulitnya Pihak mendapatkan manajemen APD rumah sakit b. Bantuan yang berusaha didapat menyiapkan memiliki keperluan kendala bahan terutama APD kurang baik bagi petugas isolasi dalam c. Rumah sakit kesulitan melaksanakan tugas
mencari tender
Opportunity
a. Banyak permintaan APD diseluruh rumah sakit dan yankes lainnya serta melambungnya harga mengakibatkan susahnya mendaapatkan APD
Threath
a. Kemungkinan krisis APD akan terjadi apabila manajemen rs tidak memeiliki trik khususu dlam mensiasati pengadaaan barang. b. Akan terhambatnya
2.
. Bantuan yang diterima belum merata berdasarkan keperluan yang prioritas
a. Dengan a. Pemenuhan Penutupan penutupan ruang akan ruangan ruangan VIP dan VIP dan yang memadai memindahkan dialihkankanya tidak dpt ruangan ruanga dilakukan perawatan anak dalam waktu perawatan biasa menjadi ruang cepat. diharapkan isolasi b. Rumah sakit dapat merupakan merubah ruang menampung tindak lanjut perawatan biasa pasien yang ada. pihak rumah menjadi ruang sakit guna iso demi menampung pasien yang berstatu ODP yang terus c. meningkat
3
yang daapat menyipkan APD dalam waktu tidak lama karena kosong.
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien diruangan
a. Pendapatan yang diterima rumah sakit akan berkurang berhubungan dengan ditutupnya ruangan VIP
pemenuhan jumlah pasien yang masuk Keputusan menjadi rumah sakit rujukan membuat persiapan yang dilakukan pihak rumah sakit kesulitan menentukan lokasi isolasi
d. Dukungan pemda setempat dalam penyedian tempat pasien isolasi belum terlihat maksimal Dengan a. Pemahaman Dengan penerimaan tentang isolasi penambahan karyawan baru menjadi sulit tenaga baru pihak khususnya b. Skill yang rumah sakit tidak tenaga perawat dimiliki petugas kekurangan tenaga diharapkan dapat iso masih perlu dalam memberikan
a. Resiko pemberian asuhan keperawan menjadi lebih lama
Rumah sakit a. Dapat mengadakan menghambat pelatihan proses terhadap petugas pemberian
a. Pembekalan pelatihan dasar dalam penanganan
b. Pembagian tugas atau kerja diruangan kan terkendala c. Karu akan kesulitan dalam pembagian tugas dan pembagian jadwal d. Pemborosan BHP berkenaaan dengan tindakan yang diberikan. e. Memicu tingkat stress petugas. a. Pelayanan dirunagan akan menjadi lambat b. Pemahaman
kesehatan asuhan lingkungandalam rs keperawatan tentang b. Resiko terjadi penangan coviddikomunikas dalam 19 pekerjaan c. Pembagian jam kerja jadi tidak seimbang d. Diperlukan waktu khusus dalam membimbing
covid-19 tenaga bagi kesehatan merupakan hal yang harus dalam pelaaksaanaan dilapangan b. Menyiapkan tenaga yang dapat menjalankan pekerjaan
petugas tentang penanganan minim sehingga akan resiko nterjadi kealahan kerja c. Resiko kecaacatan dan mungkin penularan penyakit d. Kesalahan dalam perlukan APD
pelayanan dipada memenuhi di asah dan masyarakat kebutuhan pihak diarahkan rs dalam c. Kesulitan dalam penangan kasus pembagian covid-19 diruang kerja iso d. Resiko pemborosan APD bs terjadi e. Resiko kesalahan kerja
4
petugas baru
5
Rumah sakit a. Tingkat stress petugas iso menyediakan mempengaruhi anggaran khusus berupa inshentif kinerja bagi petugas b. Banyaknya yang diruang iso petugas iso yang mengundurkan diri. c. Pembekalan
dilapangan berdasarkan SPO yang berlaku a. Kesehatan dan kesejahteraaan petugas harus di jadikan prioritas utama
diruangan
a. Kesejahteraan petugas tidak terpenuhi b. Semangat kerja menurun c. Resiko kerja yang dirasa besaar tidak menjadi perhatian khusus
6
Pihak rumah sakit dan petugas iso selalu memberikan edukasi kepada pasien yang disolasi
tentang covid19 kepadaa petugas masih minim. d. Cara pemakaian APD yang baik dan benar harus sering dipantau. a. Petugas a. Masih adanya senantiasa klien yang memberikan merasa tidak edukasi kepada betah pasien di saat diruangan. pemberian b. Klien merasa asuhan tidak keperawatan diperhatikan c. Klien meminta b. Menciptakan rasa saling dikembalikan percaya sangat ke tempat tinggalnya menjalani dan isolasi mandari
diperlukan guna mengurangi tingkat stress yang di alami baik petugas maupun pasien.
.
a. Klien akan mudah stress dalam penerumaan skit yang dialami b. Klien dapat menjadikan orang lain diluar sebaagai
C. Perumusan dan Prioritas Masalah
PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH NO 1 2 3
4 5 6
MASALAH Ketersedian stok APD yang mulai sedikit SDM yang diditempatkan belum memiliki pelatihan Banyaknya petugas baru yang belum memiliki pengalaman kerja Penutupan ruangan VIP dan membuka ruangan baru Kesejahteraan dan kesehatan petugas Edukasi bagi pesian
Mg 5
Sv 5
Mn 3
Nc 4
Af 4
SKOR 1200
3
4
3
2
2
144
3
4
3
3
3
324
5
5
4
3
2
600
5
3
4
4
3
720
3
3
3
3
3
243
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH NO 1
2
3
4
5 6
ALTERNATIVE PEMECAHAN MASALAH Melakukan kolaborasi dengan komite PPI dan CSSD untuk melakukan re use APD yang memenuhi standar re use Pemberian bekal skill berupa pelatihan interna oleh petugas yang berkompeten Petugas baru tidak dipokuskan ada tindakan dan ruang iso perlu orientasi Pemindaahan ruangan jalan yang tepat guna memperlancar pelayanan. Pemberian insentif khusus sebagai bentuk penghargaan
C
A
R
L
TOTAL
5
5
4
3
300
5
5
4
3
300
4
4
3
2
96
5
4
3
2
120
4
4
3
2
96
Pembekalah pengetahuan kepada pasien
4
4
3
2
96
PLAN OF ACTION Kegiata n Banyakn Diharap Manajem Pengaju ya ak en RS an APD kebutuha pemerint dinas n APD ah dan kesehata diseluruh dinas n dan yankes pemda terkait membuat dapat harga menyedi yang akan ditawark kebutuh an an APD meningk at pesat serta minimny a persedia n Masih Diharap Manajem Pelatiha minimny ak en RS n dasar a skil rumah khususny dalam petugas sakit a bagian penanga dalam menyedi mutu dan nan penanga akan yanmed covid n kasus sarana diruang civid-19 dalam iso di ruang peningk iso atan mutu dan kemamp uan petugas dalam penanga Masalah
Tujuan
n diruang
Sasaran
Meto de Presen tasi
Pelati han
Wa ktu
Hambata n Dinas Susahnya kesehatan menemuk akan an pabrik mendistrib yang siap usikan dan harga bantuan terjangka APD dari u pemerintah provinsi dan rumah sakit ters berusahan untuk menyediak an ADP sesuai keperluan Hasil
Petugas masih ada kesulitan dalam pemakaian dan pelepasan baju astronot (hazmat) serta dalam penangana n jenazah kasus covid-19
Tenaga pelaatih sedikit dan waktu singkat
RTL
Kolabora si dengan pihak terkait dalam pengadaa an APD dan pengolah an re use
Adanya pelatiahn dan sosialisas i ulang dalam pengguna an APD
Penuruna n pendapat an rumah sakit akibat penutupa n ruang rawat inap VIP
Penempa tan
iso Diharap ak rumah sakit memiliki ruangan iso yang standard an tepat guna sehingga tidak terjadi krisis pendapat an Diharap akan
Manajem en RS khususny a bidang perencan aan
Mengada kan masterpla n yang lebih baik
Pengaju an ruang iso
Disku si
Pendapat karyawan menjadi turun sehubunga n dengan jumlah kunjungan yang sedikit
Pembang unan tidak dapat dikerjaka n secepat mungkin karena peraturan pengajua n dan anggaran daerah
Manajem Adanya en RS rolling
Disku si
Pemberian asuhan
Pemilaha Bebean kerja tidk n petugas
petugas tidak sesuai dengan kreteria ruangan
penempa bag. Kepegaw tan aian, petugas disesuai yanmed dan kan komkep dengan kriteria daan kemamp uan yang dimiliki petugas
Kesejaht eraan karyawa n
Diharap akan kesejaht eraan dan kesehtan petugas menjadi perhatia n demi pelaksan aan asuhan keperaw
Direktur RS, yanmed perencan aan dan keuanga n
petugas baru disetiap bangsal perawat an
keperawata rata n diruangan menjadi sedikit terganggud an lamaban
Pengaju Presen tasi an pemerik saan kesehat an berkerja sama dengan dengan K3RS
Direktur dan pihak terkait mengusaha n agar kesejahtera an dan kesehatan petugas terpenuhi
Proses penagaju an akan memakan waktu lama
berdasark an PK dan kriteria ruangan dan skil petugas
Adanya prioritas dalam kesejahte raaan petugas
Edukasi pasien
atan yang lebih baik Diharap Pasien akan pengetah uan pasien terhadap status yang di dapat tidak membeb ani klien dan dapat terlebih klien dapat melakuk an perawata n sencara mandari
Member ikan penkes kepada pasien baik pasien iso maupun rawat jalan
Disku si presen tasi dan video
Edukasi kesehatan dalam pemakaian masker dan etika batuk dan cuci tangan yang benar bagi pasien iso dan pasien di rawat jalan
Tingkat pengetah uan dan pemaham an akan mempeng aruhi proses penyamp aian materi
Menyedi akan brosur bagi keluarga yang dirawat maupun rawat jalan
DAFTAR PUSTAKA
Arwani & Heru Suprayitno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi I. Jakarta: Salemba Medika Profil RSUD Dr.Agoesdjam Ketapang Tahun 2019 Sugiyanto. 1999. Lokakarya Mutu Keperawatan dan Holistik Nursing: Mutu Pelayanan Kesehatan. Surakarta Suchri Suarli & Yanyan Bahtiar. 2007. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Bandung: Balatin Pratama
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PENKES KOLABORASI TENTANG HAND HYGIENE ETIKA BATUK DENGAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI CORONAVIRUS CORONAVIRUS HAND HYGIENE DI RUANG TUNGGU LOKET RAWAT JALAN, TANGGAL 8 APRIL 2020, OLEH ZULKARNAEN
SATUAN ACARA PENYULUHAN ETIKA BATUK Topik Sub Topik
: Etika Batuk : Pengertian etika batuk, tujuan etika batuk, penyebab batuk, kebiasaan batuk yang salah, dampak dari batuk dan cara batuk yang baik dan benar.
Sasaran Tempat
: Pasien dan keluarga pasien. : Ruang Tunggu Loket Rawat Jalan.
Hari Tanggal
: 8 April 2020
Waktu
: 08.00 s/d 08.30 wib
Penyuluh
: Zulkarnaen
A. Tujuan Intruksional Umum Setelah mengikuti Kegiatan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang etika batuk. B. Tujuan Intruksional Khusus Setelah mengikuti kegitan penyuluhan mengenai etika batuk selama 1 X 30 menit pasien dan keluarga pasien , mampu : 1. Menjelaskan pengertian etika batuk. 2. Menjelaskan tujuan etika batuk 3. Menjelaskan penyebab batuk 4. Menyebutkan kebiasaan batuk yang salah 5. Menyebutkan dampak dari batuk 6. Menjelaskan cara batuk yang baik dan benar. C. Materi ( terlampir ) 1. Pengertian etika batuk. 2. Tujuan etika batuk
3. Penyebab batuk 4. Kebiasaan batuk yang salah 5. Dampak dari batuk 6. Cara batuk yang baik dan benar.
D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab E. Media 1. Materi Penyuluhan. 2. Laptop 3. LCD proyektor 4. Leaflet F. Kegiatan Penyuluhan No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
1
5 menit
Pembukaan : 1. Memberikan salam 2. Perkenalan 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menyebutkan materi yang akan diberikan Pelaksanaan : 1. Memberikan leaflet kepada sasaran. 2. Menjelaskan materi penyuluhan
2
20 menit
secara berurutan dan teatur tentang : a. Pengertian etika batuk. b. Tujuan etika batuk c. Penyebab batuk d. Kebiasaan batuk yang salah e. Dampak dari batuk f. Cara batuk yang baik dan benar. 3. Memberikan kesempatan kepada pasien / keluarga untuk bertanya. 4. Memberikan jawaban kepada pasien atau keluarga tentang
Kegiatan Sasaran Menjawab
salam. Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarhan
dan
memperhatian penyuluhan.
Bertanya
bila masih ada yang belum jelas.
Mendengarkan
dan memperhatikan
pertanyaan yang disampaikan.
3
5 menit
5. Memberikan pertanyaan kepada pasien / keluarga tentang etika batuk. Penutup : 1. Menyimpulkan materi yang disampaikan. 2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan oleh peserta penyuluhan. 3. Mengucapkan salam penutup
jawababan dari penyuluh. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh penyuluh.
Memperhatikan. Menjawab salam.
G. Kreteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Persiapan media yang akan digunakan. b. Persiapan tempat yang akan digunakan. c. Kontrak waktu. d. Persiapan SAP 2. Evaluasi proses a. Selama penyuluhan sasaran memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh penyuluh. b. Selama penyuluhan sasaran aktif bertanya tentang materi penyuluhan yang disampaikan oleh penyuluh. c. Selama penyuluhan sasaran aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh. 3. Evaluasi hasil akhir Diharapkan sasaran penyuluhan dapat : a. Menjelaskan pengertian etika batuk. b. Menjelaskan tujuan etika batuk c. Menjelaskan penyebab batuk d. Menyebutkan kebiasaan batuk yang salah e. Menyebutkan dampak dari batuk f. Menjelaskan cara batuk yang baik dan benar.
Nama : Zulkarnaen Nim
: SRP19316012 Masalah Ruang Isolasi covid-19 RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang
Nomor
Strength
Weaknes
Opportunity
Threath
1
d. Sulitnya Pihak mendapatkan manajemen APD rumah sakit e. Bantuan yang berusaha didapat menyiapkan keperluan memiliki terutama APD kendala bahan bagi petugas kurang baik isolasi dalam f. Rumah sakit melaksanakan kesulitan tugas mencari tender yang daapat menyipkan APD dalam waktu tidak lama karena kosong.
c. Banyak permintaan APD diseluruh rumah sakit dan yankes lainnya serta melambungnya harga mengakibatkan susahnya mendaapatkan APD d. Bantuan yang diterima belum merata berdasarkan keperluan yang prioritas
c. Kemungkinan krisis APD akan terjadi apabila manajemen rs tidak memeiliki trik khususu dlam mensiasati pengadaaan barang. d. Akan terhambatnya pemberian asuhan keperawatan kepada pasien diruangan
2.
Penutupan e. Pemenuhan ruangan VIP dan akan ruangan memindahkan yang memadai ruangan tidak dpt
. Dengan penutupan ruang VIP dan dialihkankanya
b. Pendapatan yang diterima rumah sakit akan berkurang
perawatan anak dilakukan menjadi ruang dalam waktu isolasi cepat. merupakan f. Rumah sakit tindak lanjut merubah ruang pihak rumah perawatan biasa sakit guna menjadi ruang menampung iso demi pasien yang pemenuhan berstatu ODP jumlah pasien yang terus yang masuk meningkat g. Keputusan menjadi rumah sakit rujukan membuat
ruanga perawatan biasa diharapkan dapat menampung pasien yang ada.
berhubungan dengan ditutupnya ruangan VIP
3
persiapan yang dilakukan pihak rumah sakit kesulitan menentukan lokasi isolasi
h. pemda Dukungan setempat dalam penyedian tempat pasien isolasi belum terlihat maksimal Dengan Dengan f. Pemahaman penambahan penerimaan tentang isolasi tenaga baru pihak menjadi sulit karyawan baru rumah sakit tidak g. Skill yang khususnya dimiliki petugas kekurangan tenaga tenaga perawat iso masih perlu dalam memberikan diharapkan dapat pelayanan dipada di asah dan memenuhi masyarakat diarahkan kebutuhan pihak rs dalam h. Kesulitan dalam pembagian penangan kasus kerja covid-19 diruang i. Resiko iso pemborosan APD bs terjadi j. Resiko kesalahan kerja
4
Rumah sakit e. Dapat menghambat mengadakan proses pelatihan pemberian terhadap petugas asuhan kesehatan dalam keperawatan lingkungan rs f. Resiko terjadi tentang dikomunikas penangan coviddalam 19 pekerjaan g. Pembagian jam
c. Pembekalan pelatihan dasar dalam penanganan covid-19 bagi tenaga kesehatan merupakan hal yang harus dalam pelaaksaanaan
f. Resiko pemberian asuhan keperawan menjadi lebih lama g. Pembagian tugas atau kerja diruangan kan terkendala h. Karu akan kesulitan dalam pembagian tugas dan pembagian jadwal i. Pemborosan BHP berkenaaan dengan tindakan yang diberikan. j. Memicu tingkat stress petugas. e. Pelayanan dirunagan akan menjadi lambat f. Pemahaman petugas tentang penanganan minim sehingga akan resiko nterjadi kealahan kerja g. Resiko
kerja jadi tidak seimbang h. Diperlukan waktu khusus dalam membimbing petugas baru
5
6
Rumah sakit e. Tingkat stress petugas iso menyediakan anggaran khusus mempengaruhi berupa inshentif kinerja bagi petugas f. Banyaknya yang diruang iso petugas iso yang mengundurkan diri.
Pihak rumah sakit dan petugas iso selalu memberikan edukasi kepada pasien yang disolasi
g. Pembekalan tentang covid19 kepadaa petugas masih minim. h. Cara pemakaian APD yang baik dan benar harus sering dipantau. d. Masih adanya klien yang merasa tidak betah diruangan. e. Klien merasa tidak diperhatikan f. Klien meminta dikembalikan ke tempat tinggalnya dan menjalani isolasi mandari
dilapangan d. Menyiapkan tenaga yang dapat menjalankan pekerjaan dilapangan berdasarkan SPO yang berlaku b. Kesehatan dan kesejahteraaan petugas harus di jadikan prioritas utama
kecaacatan dan mungkin penularan penyakit h. Kesalahan dalam perlukan APD diruangan
d. Kesejahteraan petugas tidak terpenuhi e. Semangat kerja menurun f. Resiko kerja yang dirasa besaar tidak menjadi perhatian khusus .
c. Petugas senantiasa memberikan edukasi kepada pasien di saat pemberian asuhan keperawatan d. Menciptakan rasa saling percaya sangat diperlukan guna mengurangi tingkat stress yang di alami baik petugas maupun pasien.
c. Klien akan mudah stress dalam penerumaan skit yang dialami d. Klien dapat menjadikan orang lain diluar sebaagai
PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH NO 1 2 3
4 5 6
MASALAH Ketersedian stok APD yang mulai sedikit SDM yang diditempatkan belum memiliki pelatihan Banyaknya petugas baru yang belum memiliki pengalaman kerja Penutupan ruangan VIP dan membuka ruangan baru Kesejahteraan dan kesehatan petugas Edukasi bagi pesian
Mg 5
Sv 5
Mn 3
Nc 4
Af 4
SKOR 1200
3
4
3
2
2
144
3
4
3
3
3
324
5
5
4
3
2
600
5
3
4
4
3
720
3
3
3
3
3
243
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH NO 1
2
3 4
5 6
ALTERNATIVE PEMECAHAN MASALAH Melakukan kolaborasi dengan komite PPI dan CSSD untuk melakukan re use APD yang memenuhi standar re use Pemberian bekal skill berupa pelatihan interna oleh petugas yang berkompeten
C
A
R
L
TOTAL
5
5
4
3
300
5
5
4
3
300
Petugas baru tidak dipokuskan ada tindakan dan ruang iso perlu orientasi Pemindaahan ruangan jalan yang tepat guna memperlancar pelayanan. Pemberian insentif khusus sebagai bentuk penghargaan
4
4
3
2
96
5
4
3
2
120
4
4
3
2
96
4
4
3
2
96
Pembekalah pengetahuan kepada pasien
PLAN OF ACTION Kegiata n Banyakn Diharap Manajem Pengaju ak en RS an APD ya kebutuha pemerint dinas n APD ah dan kesehata n dan diseluruh dinas pemda terkait yankes membuat dapat menyedi harga akan yang ditawark kebutuh an APD an meningk at pesat Masalah
serta minimny a persedia n Masih minimny a skil petugas dalam penanga n kasus civid-19
Tujuan
Sasaran
Meto de Presen tasi
Wa ktu
Hambata n Susahnya Dinas menemuk kesehatan an pabrik akan mendistrib yang siap dan harga usikan terjangka bantuan APD dari u pemerintah provinsi dan rumah sakit ters berusahan untuk Hasil
RTL
Kolabora si dengan pihak terkait dalam pengadaa an APD dan pengolah an re use
menyediak an ADP sesuai keperluan Diharap ak rumah sakit menyedi akan sarana dalam
di ruang peningk iso atan mutu dan kemamp uan petugas dalam penanga n diruang iso Penuruna Diharap n ak pendapat rumah
Manajem en RS khususny a bagian mutu dan yanmed
Pelatiha Pelati n dasar han dalam penanga nan covid diruang iso
Petugas masih ada kesulitan dalam pemakaian dan pelepasan baju
Tenaga pelaatih sedikit dan waktu singkat
Adanya pelatiahn dan sosialisas i ulang dalam pengguna an APD
Pembang unan tidak
Mengada kan masterpla
astronot (hazmat) serta dalam penangana n jenazah kasus covid-19
Manajem Pengaju en RS an khususny ruang
Disku si
Pendapat karyawan menjadi
an rumah sakit akibat penutupa n ruang rawat
sakit a bidang iso memiliki perencan ruangan aan iso yang standard an tepat
inap VIP
guna sehingga tidak terjadi krisis pendapat an Penempa Diharap Manajem akan tan en RS penempa bag. petugas tan tidak Kepegaw petugas sesuai aian, disesuai yanmed dengan kreteria ruangan
Kesejaht eraan karyawa n
kan dengan kriteria daan kemamp uan yang dimiliki petugas Diharap akan kesejaht eraan dan kesehtan petugas menjadi perhatia n demi pelaksan aan asuhan keperaw atan yang lebih baik
Adanya rolling petugas baru disetiap bangsal
Disku si
turun sehubunga n dengan jumlah kunjungan yang
dapat n yang dikerjaka lebih n secepat baik mungkin karena peraturan
sedikit
pengajua n dan anggaran daerah
Pemberian asuhan keperawata n diruangan menjadi
Bebean Pemilaha kerja tidk n petugas rata berdasark an PK dan kriteria ruangan dan skil petugas
dan komkep
perawat an
sedikit terganggud an lamaban
Direktur RS, yanmed perencan aan dan keuanga n
Pengaju Presen an tasi pemerik saan kesehat an berkerja sama dengan dengan K3RS
Direktur dan pihak terkait mengusaha n agar kesejahtera an dan kesehatan petugas terpenuhi
Proses penagaju an akan memakan waktu lama
Adanya prioritas dalam kesejahte raaan petugas
Edukasi pasien
Diharap akan pengetah uan pasien terhadap status yang di dapat tidak membeb ani klien dan dapat terlebih klien dapat melakuk an perawata n sencara mandari
Pasien
Member ikan penkes kepada pasien baik pasien iso maupun rawat jalan
Disku si presen tasi dan video
Edukasi kesehatan dalam pemakaian masker dan etika batuk
Tingkat pengetah uan dan pemaham an akan mempeng
Menyedi akan brosur bagi keluarga yang
dan tangan cuci yang benar bagi pasien iso dan pasien di rawat jalan
aruhi proses penyamp aian materi
dirawat maupun rawat jalan
View more...
Comments