Laporan Manajemen ICU
July 23, 2019 | Author: Echoz Sttiawandd Silva | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Manajemen ICU...
Description
LAPORAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN MANAJEMEN Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Disusun Oleh :
A. Gambaran Umum RS : Deskripsi Rumah sakit
Gambaran Umum
Nama
:
RSI Sultan Agung Semarang
Lokasi Rumah Sakit
:
Jalan Raya Kaligawe KM. 4
Nomor Telepon
:
+62 24 6580019 6580019
Penanggung Jawab
:
Dr. Ratna Indarni ,MM
Jenis Pelayanan Medis
:
Umum Swasta
Permodalan
:
Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
1927 – 1942 1942 : Kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit Bandarjo milik Tuan Zending dipimpin dr. Ny. Slymers Kapasitas tempat tidur 40 tt termasuk ruang bersalin. Pimpinan berikutnya adalah dr. dr. R. Soewandi dan dr. Sampurno. Sampurno. 1942 : Pindah sementara ke soko lerep Ungaran dipimpin oleh dr. R Sumoharjo. 1942 : Pindah kembali ke Bandarjo Ungaran 1942 – 1945 1945 : Pindah ke Mijen Ungaran 1945 : Untuk beberapa bulan kemudian pindah ke desa Cingkrengan sebelah selatan Giri Sonta Karangjati. 1946 – 1947 1947 : Pindah lagi ke Mijen Ungaran 1947 – 1949 1949 : Rumah Sakit Bubar karena ada perang sebagian peralatan di pindah ke Rumah Sakit Ambarawa. Tahun 1949 dr.R.Sumohardjo wafat. 1949 : Rumah Sakit berdiri lagi sebelah Timur Alun – alun alun depan Gedung Bioskop Rina pimpinan dr. Bhe Tiang Hie Dilanjutkan oleh Bapak Mirno Hadisutjipto (perawat/mantri) 1950 – 1953 1953 : Pindah ke Desa Genuk Jl. Diponegoro 125 Ungaran dan namanya diganti menjadi Rumah Sakit Pembantu Ungaran Status : Milik Pemda Swantra Pimpinan : Dr.R.Sugiarto
Hamzah MS 29 Januari 1998 : Terjadi Demo Reformasi (penggantian Direktur)17 Juli 1998 : RSUD Ungaran Dipimpin PLH Direktur dr. H. Soemardi Oemar ,SpA 29 Januari 1999 : RSUD Ungaran di pimpin Dr. Heriyanto, M.Kes 24 Juni 2004 : RSUD Ungaran dipimpin Dr. H. Mundjirin ES ,SpOG Februari 2007 s/d September 2011 : RSUD Ungaran dipimpin oleh Dr. Ani Raharjo ,MPPM September 2011 s/d Sekarang : RSUD Ungaran dipimpin oleh Dr. Ratna Indarni, MM.
B. Motto, Visi dan Misi Motto “Mencintai Allah dan Menyayangi Sesama”
VISI
Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan Rumah Sakit
I : ikhlas dan berintegritas tinggi dalam melayani pelanggan
Tujuan :
1. Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis yang bermutu dengan fasilitas yang memadai, memiliki SDM yang professional dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. 2. Terwujudnya kerjasama yang baik dan kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.
secara struktural sudah baik dan sesuai dengan kemampuan perawat dibidangnya. Dalam hal ini Wakil Kepala ruang bertugas membagi tugas anggotanya sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Kepala TIM bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan tugas perawat asosiate dan menyusun asuhan keperawatan yang nantinya tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat asosiate. Perawat asosiate bertugas sebagai perawat pelaksana. Saat dilakukan wawancara, wakil kepala ruang menjelaskan tugas kepala ruang sudah optimal dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Kinerja ketua tim/PP sudah sesuai dengan tanggung jawab sebagai ketua dan sudah berkompeten dan berpengalaman di bidangnya, yaitu membuat perencanaan, membuat penugasan, evaluasi, mengenal/mengetahui kondisi pasien, dapat menilai tingkat kebutuhan pasien, mengembangkan kemampuan anggota, menyelenggarakan konferensi.
antara lulusan S1 keperawatan ataupun yang sudah Ns. dengan lulusan D3 keperawatan pendapatannya berbeda untuk karyawan yang masih baru. Hal ini dikarenakan pada waktu perekrutan perawat di rumah sakit ini yang dibutuhkan adalah
perawat
D3
keperawatan,
sehingga
bagi
pendaftar
yang
berlatarbelakang pendidikan S1/Ners jika bersedia ditempatkan di rumah sakit ini, pendapatan yang diperoleh tidak disamakan dengan D3. Jumlah perawat yang berlatarbelakang pendidikan S1 hanya 2 orang, dan D3 keperawatan sebanyak 8 orang.
Tabel Daftar ketenagaan yang ada di ruang Intensif Care Unit (ICU) No
Nama Perawat
Jenis kelamin
Pendidikan
Masa kerja
Keterangan
adalah 8 jam, shif siang adalah 7 jam dan shif malam adalah 11 jam. Rata-rata jumlah jam bekerja selama 1 bulan adalah
780 jam . namun setelah shift
malam 2 kali mendapatkan libur 2kali.
Wakil kepala ruang mengatakan bahwa ada kesempatan untuk cuti sakit, hamil dan melahirkan, ataupun ada masalah pribadi yang tidak bisa untuk ditinggalkan dengan membuat surat ijin yang di Acc oleh kepala ruang dan Kabag karena tidak bisa menjalankan tugasnya. Selain itu terkait dengan ijin cuti adalah 1 bulan sebelumnya, kecuali apabila sakit. Namun, dalam hal ini perawat diberikan kesempatan cuti 12 hari dan maksimal periode pengambilan cuti hanya 4 hari. Serta tidak boleh dilakukan selama 2 bulan berturut-turut.Di ruangan Intensif Care Unit (ICU) tidak ada peran POS/perawat pembantu, karena perawat ruangan sudah mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI RUANG INTENSIF CARE UNIT (ICU) 2013-2014
Gino Susanto, S.kep Wakil Kepala Ruang
Gino Susanto, S.kep Ketua Tim I
Yuli Marhaen,Amk
Anik Retnowati,Amk
Nanik Setiyo N,Amk
Dwi Hartanti, S,kep Ketua Tim II
Heny Arifah,Amk
Ambar sucianingrum,Amk
Irma Fauziati,Amk
Agnes Tyas M,Amk Cahyaning W,Amk
Jumlah perawat yang ideal terdapat diruang ICU menurut perhitungan rumus: a. Model Depkes RI, 2005
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :
Jadi, jumlah tenaga keperawatannya adalah 9 orang L oss day
=
(dibulatkan)
F aktor Koreksi
(jml tenaga keperawatan + Loss day)x 25%
C = Jumlah hari/tahun D = Jumlah hari libur masing-masing perawat E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat F = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun G = Humlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
( ) Dibulatkan menjadi 9 orang
L oss day
Tingkat Ketergantungan Tingkat Jumlah Ketergantungan Pasien Minimal 7 Parsial 3 Total 4 Jumlah 14 Kebutuhan Perawatan
Jumlah Kebutuhan Tenaga Pagi 7x0,17= 1,19 3x0,27= 0,81 4x0,36= 1,44 3,44 3
Sore 7x0,14= 0,98 3x0,15= 0,45 4x0,36= 1,44 2,87 3
Malam 7x0,07= 0,49 3x0,10= 0,3 4x0,20= 0,8 1,59 2
Total Tenaga Perawat; Pagi : 3 Orang Sore : 3 Orang Malam : 2 Orang + 8 Orang Jumlah tenaga lepas dinas per hari 77x8
616
288
= 288 = 2,13, dibulatkan menjadi 2 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di
No
Shift Pagi
Perawat N 5 jam 5/7 x 100 = 71
Perawat D 5 jam 5/7 x 100 = 71
Perawat I 6 jam 6/7 x 100 = 86
Perawat S 6 jam 6/7 x 100 = 86
TOTAL = 400/5=80 Beban kerja : No
Shift
Siang
Perawat A
Perawat O
Perawat A
4 jam
5 jam
4 jam
4/7x100=
5/7x100=
4/7x100=
57
71
57
TOTAL= 185/3=62
No
Shift Malam
Perawat K 3,5 3,5/10x100=
Perawat D 3,5 3,5/10x100 =
Perawat H 3,5 3,5/10x100 =
Perawat P 6 jam 6/7x100= 86
2. Material
a. lokasi dan denah. Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan dilakukan pada ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan uraian denah sebagai berikut :
Ruang
IBS
dokter
Ruang perawat
BED 1
Wc BED 2 Alm
BED 1
ari
BED 3
b. Peralatan dan Fasilitas Berikut ini data mengenai sarana dan prasarana di Ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD Demak disesuaikan dengan standar sarana dan prasarana dari Departemen Kesehatan RI tahun 2001. Tabel 1.1 Daftar Fasilitas untuk Pasien Ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD Demak No 1
Nama Barang Tempat Tidur
Jumlah 6 buah
Kondisi Baik
Ideal 1:1
Keterangan Cukup
2 3 4 5 6 7 8
Meja dan lemari AC Kursi Roda White board Jam Dinding Timbangan Badan Kamar Mandi dan Toilet Ember sampah Wastafel
9 buah 4 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 kamar
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
5 buah 2 buah
Baik Baik
1:1 4/ruangan 2-3/ruangan 1/ruangan 1/ruangan 1/ruangan Kls 2=1:2 Kls 3=1:5 1/kamar 2/ruangan
9 10
Cukup Cukup
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
sedang Tensimeter Bengkok Suction Lemari obat Spuit gliserin Troly obat Standard baskom Standard infus Ambu bag Manometer O2 lengkap
17
Standard O2
18 19
Thermometer digital Troly emergency
2 buah 4 1 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 4 buah 4 buah
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 2/ruangan 1/ruangan 2/ruangan 1:1 1/ruangan 2/ruangan
Ditambah -
Mobile 1, sentral tiap tempat tidur 2 buah 1 buah
Baik
2/ruangan
-
Baik Baik
5/ruangan 1/ruangan
-
c. Administrasi penunjang Sarana dan prasarana di Ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUD Ungaran
b. Pendokumentasian Pendokumentasian di yang digunakan di IGD rumah sakit Islam sultan agung adalah secara manual, seluruh item telah terisi lengkap yang terdiri dari lembar pengkajian pasien masuk yang diisi leh perawat dan dokter. c. supervise Hasil identifikasi di IGD rumah sakit islam sultan agung, selain dari supervise yang dilakukan dari pihak structural rumah sakit, supervise dari ruangan juga sudah diterapkan, yaitu supervise yang dilakukan oleh kepala ruang. d. ronde keperawatan Hasil identifikasi yang dilakukan di Ruang IGD diperoleh hasil bahwa ronde keperawatan tidak diterapkan di IGD, hal tersebut dibuktikan dengan tindakan yang dilakukan di IGD adalah tindakan kegawatan dan pasien yang dirawat di ruang IGD tidak lama dan segera di pindahkan ke ruangan rawat sehingga tindakan yang dilakukan di IGDbukan Ronde keperawatan melainkan tindakan kolaborasi. e. Penerimaan pasien baru Penerimaan pasien baru di IGD rumah sakit Islam sultan agung sudah dilakukan dengan baik, sebelum memasuki ruangan, pasien akan m elawati TRIAGE untuk menentukan ke ruang mana pasien akan di tangani.
Rata-rata banyak yang bekerjasebagaiburuhpabrikdanwiraswasta. Usaha-usaha yang telahdilakukanruanganuntukmeningkatkanmutupelayananpasienadalahpelatih an-pelatihan, rapatkoordinasi yang dimanadalamrapattersebutterkadangsebagaipengisimateridanbisasebagaiajang untukbertukarinformasi, sertaadanya audit-audit. Ada unit penjaminanmutudiruangan, yaitu GPM (GugusPengendaliMutu). GPM adalahsuatu program yang dilakukan di IGD dengankasus fast respon, pasiengawatterlayani 5 menitkhusus yang triasemerah. Jadiuntukpenerimaandanpelayanan di IGD tidakberdasarkansiapa yang dating lebihawal, tetapiberdasarkantriasekegawatdaruratan. Unit penjaminanmutubelumbekerjasecara optimal karenakendalanyaadalah multi job, dimanaterkadangperawatdiruangantidakada yang berada di mejatriase, merekaberada di konterperawatuntukmengerjakanadministrasi,file-file dansebagainya. Namunmerekatetapmemperhatikantriase/tingkatkegawatdaruratanpasien. Sebagianpasiendankeluargapasienpuaskarenamerekatertanganidenganbaik, parapasienmengertimana yang harusditanganiterlebihdahulusaatadapasiendatangdengantingkatkegawatdarur atan yang berbeda. Hal inidibuktikandenganwawancaradanobservasisecaralangsungkepadapasiendan
2.
3.
4.
5.
10. Rata-rata pasientidakmengetahuitentangpenyakitnyadanhanyamembiarkannyasampaise tengahharibarumemeriksakankepuskesmas, klinik, ataupunrumahsakit. Untukkasuskecelakaankerja, pasienlangsungmembawanyakerumahsakituntukmendapatkanperawatan yang lebihintensif. Kebutuhan personal hyginepasiensaat di ruang IGD hanyadirapikansajakarena IGD
hanyasebagaigardaawalpasienmasuk,
hyginelengkappasien
di
untuk
lakukansaatpasiensudahberada
personal di
bangsal.
Untukpasiendenganperdarahan, Pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Intensif Care Unit (ICU) sebagian besar berasal dari Demak. Usia pasien bervariasi kisaran usia 35 – 70 tahun. Perawat memberikan perawatan secara optimal,sehingga pelayanan di ruang Intensif Care Unit (ICU) cukup baik .
5. Money Menanyakan apakah kepala ruang dilibatkan dalam
JAMKESMASKOT
TRAUMA CENTER
TAGIHAN PERUSAHAAN
5. Mengidentifikasi tarif untuk masing-masing tindakan yang dilakukan di ruangan? Jawab :
Pasang infus dewasa
:Rp 10.000
GDS
:RP 3.000
NGT
:Rp 4.000
Lepas dan pasang kateter
:Rp 4.500
Masker /jam
:Rp 2.000
Creatinin
:Rp 2.000
HR
:Rp 5.000
Ureum
:Rp 2.000
Infus anak
:Rp 30.000
D3 Kep : 14 orang e. Adanya perawat yang dipilih untuk mengikuti pelatihan/pendidikan diluar.
0,4 Total
1,0
Perawat kurang disiplin sehingga dalam melakukan overan jaga sering tidak tepat waktu (terlambat) Total / Peluang Opportunity a. Perawat primer menyatakan sebagian besar perawat di ruangan Intensif Care Unit (ICU) mempunyai kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi b. Rumah sakit memberikan kebijakan untuk memberi beasiswa dan pelatihan bagi perawat ruangan yang bersedia serta sesuai dengan kemampuan yang dimiliki c. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme perawat Total Threatment /Ancaman
1,0
3
1,2 2,6
Weakness/ Kelemahan
4
1,0
4,0
4,0
0,5
3
1,5
0,3
4
1,2
0,2
2
0,4
1,0
3,1
O-T= 3,1-2,8 = 0,3
3.
Total FAKTOR EKSTERNAL (EFAS) / Peluang Opportunity a. Adanya kesempatan menambah anggaran untuk pembelian set balutan.
1,0
0,5
3
1,5
b. Adanya kesempatan untuk penggantian alatalat yang tidak layak pakai Total Threatment /Ancaman a. Adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk melengkapai syarana dan prasarana
0,5
2
1,0
b. Adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang diperlukan. Total M3 : Metode MAKP (Tim) Faktor Internal (IFAS) Kekuatan/strength a. Sudah ada model asuhan keperawatan yaitu metode tim b. Pelaksanaan keperawatan kepada pasien
2,0
1,0
O – T= 2,5 – 2,0= 0,5
2,5
0,5
2
1,0
0,5
2
1,0
1,0
2,0
0,2
3
0,9
0,3
3
0,6
S-W = 3,0-2,5= 0,5
Ancaman/threatment a. Adanya kompetisi dengan Rumah Sakit umum yang lain. b. Tuntuntan masyarakat akan pelayanan yang maksimal. c. Media cetak yang mendapatkan informasi terhadap keluhan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Total Faktor Internal (IFAS) Overan Kekuatan/strength a. Overan merupakan kegiatan rutin yaitu dilaksanakan tiga kali dalam sehari. b. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas. c. Overan dipimpin oleh kepala ruang. d. Ada klarifikasi, tanya jawab, dan validasi terhadap semua yang dioverankan. e. Semua perawat tahu hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam operan. f. Selalu ada interaksi antara perawat dengan pasien dalam overran.
0,5
3
1,5
0,3
2
0,6
0,2
2
0,4
1,0
2,5
0,05
4
0,2
0,1
3
0,3
0,05 0,1
3 4
0,15 0,4
0,15
2
0,3
0,1
2
1,2
S – W = 2,95-2,0= 0,95
yang diberikan oleh perawat b. Adanya lembaga LSM yang selalu memperhatikan keluhan yang dirasakan masyarakat.
0,4
2
Total 1,0 Faktor Internal (IFAS) Ronde Keperawatan Kekuatan/strength a. Ruangan mendukung adanya ronde keperawatan. b. Perawat di ruangan mengerti tentang kegiatan ronde keperawatan, c. Adanya pembentukan tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan. d. Adanya kasus-kasus bedah yang memerlukan perhatian khusus. Total Kelemahan/weakness a. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata. b. Pelaksanaan ronde keperawatan belum optimal
2,0
0,3
2
0,6
0,3
2
0,6
0,2
2
0,4
0,2
3
0,6
1,0
2,2
0,4
3
1,2
0,3
2
0,6
Total 1,0 Faktor Eksternal (EFAS)
0,8
2,4
S – W = 2,2-2,4= 0,9
d. Format pengkajian sudah ada dan dapat memudahkan perawat dalam pengkajian dan pengisiannya e. Sebanyak perawat mengatakan mengerti cara pengisian format dokumentasi yang digunakan dengan benar dan tepat. f. Sebanyak perawat mengatakan melakukan dokumentasi segera setelah melakukan tindakan g. Sebanyak perawat mengatakan format yang digunakan sangat membantu dalam melakukan pengkajian. Total Kelemahan/weakness a. Sistem dokumentasi masih dilakukan secara manual (belum ada komputerisasi) b. Belum semua tindakan perawat di dokumentasikan c. Perawat mengatakan model dokumentasi yang digunakan menambah beban kerja perawat d. Perawat mengatakan model dokumentasi yang digunakan menyita banyak waktu perawat Total
0,13
2
0,26
0,2
3
0,6
0,05
2
0,1
0,02
2
0,04
1,0
2,2
0,3
2
0,6
0,3
3
0,9
0,2
3
0,6
0,2
2
0,4
1,0
2,5
b. Adanya umpan balik dari supervisor untuk setiap ada tindakan c. Para perawat menginginkan adanya perubahan untuk setiap tindakan sesuai dengan hasil perbaikan dari dilakukannya supervise Total Kelemahan/weakness a. Paraperawat di ruang Intensif Care Unit (ICU) belum pernah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang supervise b. Belum ada format baku yang digunakan dalam supervise Total Faktor Eksternal (EFAS) Peluang/opportunity a. Terbukanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan b. Adanya mahasiswa profesi yang praktik manajemen keperawatan c. Supervisi dilakukan 3 kali sehari sesuai dengan shift yang ada. Total Ancaman/threatment
0,3
3
0,9
0,2
2
0,4
1,0
2,8
0,6
2
1,2
0,4
2
0,8
1,0
2,0
0,4
3
1,2
0,3
2
0,6
0,3
2
0,6
0,1
2,4
O-T = 2,4-2,0= 0,4
4.
pulang b. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan Total Faktor Eksternal (EFAS) Peluang/opportunity a. Adanya kemauan pasien atau keluarga untuk mendengarkan anjuran perawat b. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan praktek klinik Total Ancaman/threatment a. Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan b. Persaingan antar ruang dalam memberikan pelayanan keperawatan yang semakin ketat Total M5 (Market dan Mutu) Faktor Internal (IFAS) Kekuatan/strength a. Di ruang Intensif Care Unit (ICU) sudah menetapkan upaya mengurangi infeksi dengan indikator penilaian flebitis, ILO, ISK,
0,5
2
1,0
1,0
2,5
0,6
3
1,8
0,4
2
0,8
1,0
2,6
0,6
2
1,2
0,4
3
1,2
1,0
0,2
O-T 2,6-2,5 = 0,1
2,5
3
0,6
S-W = 3,0-2,0= 1,0
DIAGRAM LAYANG ANALISA SWOT 1) Ruang Intensif Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak
S
M5 TT
RK
SV DP M3 M2
O
T
Identifikasi Masalah a. Ketenagakerjaan/ M an (M1)
a)
Tidak adanya karyawan khusus untuk mengelola data/ informasi keperawatan sehari-hari sehingga perawat harus merangkap tugas
b)
Pendidikan perawat rata-rata D3 oleh karena itu perawat masih memerlukan pendidikan yang lebih tinggi lagi dengan harapan pihak rumah sakit mau mengadakan beasiswa bagi perawat,untuk meningkatkan kinerja perawat dan mutu pelayanan.
c)
Ketidakdisiplinan perawat dalam hal waktu kehadiran, sehingga operan jaga seringkali terlambat.
Prioritas Masalah:
a)
Tidak adanya karyawan khusus untuk mengelola data supervisi sehari-hari sehingga perawat harus merangkap tugas.
b)
Ketidakdisiplinan perawat dalam hal waktu kehadiran sehingga operan jaga seringkali terlambat.
b) Overan Jaga
Ketidakdisiplinan perawat hadir sesuai jadwal sehingga kegiatan operan jaga sering terlambat. c) Ronde Keperawatan
Belum terjadwalnya ronde keperawatan. d) Supervisi
Supervisi tidak dilakukan per ruangan, tetapi supervisi dilakukan secara keseluruhan langsung rumah sakit RSUD Sunan Kalijaga Demak. Prioritas Masalah:
a)
Pembagian tugas antara PP dan PA belum terarah dengan jelas.
b)
Ketidakdisiplinan perawat hadir sesuai jadwal sehingga kegiatan operan jaga sering terlambat.
c)
Belum terjadwalnya ronde keperawatan.
d)
Perawat ada yang belum pernah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi.
Planning Of A ction
No
1
Masalah
Tujuan
Program/ Kegiatan
Indikator Keberhasilan
Waktu
Penanggung Jawab
M1 (ketenagaan)
a. Tidak terdapat a. Untuk administratorsistem mempermudah informasi dan manajemen meningkatkan keperawatan sistem informasi manajemen keperawatan
. Ketidakdisiplinan perawat
. Meningkatkan kedisiplinan perawat
1) Mahasiswa merekomendasikan kepada Kepala Ruang Intensif Care Unit (ICU) untuk membuat surat permohonan Open rekrutmen bagi lulusan teknik informatika kepada pihak Rumah Sakit
1)
Adanya pendokumentasian secara komputerisasi 2) Beban kerja perawat menurun 3) Kualitas pelayanan meningkat
6-12 Januari 2014
A. Subkhan
1) Memotivasi perawat 1) Perawat tiba di untuk meningkatkan ruangan tepat kinerjanya dan waktu sesuai jadwal merekomendasikan ke sift Kepala Ruang Intensif Care Unit (ICU) untuk memberikan penghargaan bagi perawat yang kompeten 2) Memberi rangking 2) Kinerja perawat pada perawat yang baik dan terlambat dan perawat memuaskan yang disiplin terhadap pasien
6-12 januari 2014
A. Subkhan
2
3
aterial (M2) a. Belum tersedianya fasilitas berupa media penyuluhan yang dapat dibaca pasien/ klien secara bebas (informasi yang ditempel di papan informasi belum lengkap)
a. Pengetahuan a. Menyediakan bahan a. Tersedia leaflet/ pasien danklien bacaan seperti leaflet poster yang dapat meningkat atau poster mengenai dengan mudah penyakit yang sering dibaca terjadi di ruang Intensif Care Unit (ICU)
6-12 Januari 2014
etode (M3) AKP Tim a. Pembagian antara a. Pembagian a. Merencanakan tugas a. PP merencanakan 6-12 Januari 2014 PP dan PA belum tugas di ruangan yang dikerjakan PP dan Tindakan terarah dengan jelas menjadi teratur PA dalam melakukan Keperawatan,mencat sesuai metode dan terarah asuhan keperawatan at tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan kepada pasien keperawatan yang metode yang dilakukan dan PA digunakan membantu tugas PP dalam melakukan tindakan keperawatan kepada pasien onde keperawatan . Belum dilaksanakan . Perawat dapat b. Melakukan ronde b. Masalah 6-12 Januari 2014 ronde keperawatan melakukan keperawatan keperawatan teratasi ronde keperawatan
Jania Reniswa
Ayin Natussofa
Khalimah S,M
Supervisi c. Perawat belum 1) Perawat c. Merekomendasikan pernah mendapatkan mengerti dan diadakannya pelatihan pelatihan dan memahami dan mengadakan sosialisasi supervisi mengenai sosialisasi mengenai supervisi supervisi kepada ) Untuk seluruhperawat di Memberikan ruang Intensif Care wawasan Unit (ICU) serta kepada perawat merencanakan tentang jadwalnya supervisi yang dilakukan
4
c. Perawat dapat menjelaskan mengenai supervisi (hal-hal yang dinilai dalam kegiatan supervisi) dan dapat mengaplikasikan di ruangan bagi perawat yang mendapat pelatihan supervisi
arket (M5) a. Kurangnya a. Meningkatkan a. Memotivasi perawat 2) Klien (pasien dan pelayanan kepuasan pasien untuk selalu keluarga) pemberian informasi memberikan informasi mengatakan puas mengenai mengenai (selalu mendapat perkembangan perkembangan kondisi informasi kesehatan pasien pasien guna perkembangan (40% responden meningkatkan kondisi pasien) kurang puas) pelayanan terhadap pelayanan perawat di Ruang Intensif Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak
6-12 januari 2014
Ayin Natussofa
6-12 Januari 2014
IlhamOkta, R
View more...
Comments