LAPORAN MAGANG PT. ASDP
September 24, 2017 | Author: nanda tri | Category: N/A
Short Description
CONTOH LAPORAN MAGANG...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Keberadaan manusia merupakan motor penggerak utama yang baik dalam organisasi, apabila sebuah organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, memiliki struktur organisasi dan juga memiliki teknologi, tetapi didalam organisasi tersebut tidak ada manusia, maka komponen semua di atas tidak akan mempunyai arti apaapa dalam upaya menggerakkan organisasi. Tetapi sebaliknya dalam sebuah organisasi tidak memiliki teknologi, prosedur kerja dan struktur organisasi tetapi ada manusianya maka organisasi tersebut masih dapat berjalan. Keberadaan manusia sangatlah penting, karena manusia tidak bisa ditiru oleh orang lain, sementara teknologi, prosedur kerja dan struktur organisiasi dapat ditiru oleh orang lain. Sehingga karena itulah pemberdayaan sumber daya manusia menjadi penting. Pemberdayaan sumber daya manusia, suatu aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan cara yang amat praktis dan produktif untuk mendapatkan yang terbaik dari diri kita sendiri dan dari staf kita. Bukan hanya pelimpahan wewenang saja tetapi, melainkan
juga
menyangkut
tentang
pendelegasian
dalam
pengambilan
keputusasn dan tanggung jawab secara penuh. Dengan adanya pemberdayaan tersebut maka kita akan mendapatkan yang terbaik dari sumber daya manusia didalam melaksanakan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi dan informasi pun semakin berkembang. Berkembangnya teknologi dan informasi yang luar biasa membutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas, handal dan kompeten di bidangnya agar mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia serta mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat. SDM adalah orang yang memiliki keahlian, keterampilan, dan siap pakai dalam bidang kerja tertentu. Untuk menghasilkan SDM yang ahli dan terampil maka pemerintah maupun pihak swasta dalam dan luar negeri berupaya mendidik tenaga-tenaga 1
kerja menjadi SDM yang siap dipakai dibidangnya masing-masing. Keahlian (Skill) merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki seseorang untuk memasuki dunia kerja. Keahlian ini tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal saja, tetapi dapat juga diperoleh melalui pendidikan non formal. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan formal berperan untuk menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang professional serta mempunyai jiwa sebagai pemimpin yang tanggap terhadap kebutuhan pembangunan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara. Salah
satu upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Khairun Ternate mempersiapkan
mahasiswanya
dengan
melaksanakan
Magang.
Magang
merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah, Karena teori tanpa praktek tidak cukup sebagai bekal mahasiswa untuk dapat turun ke masyarakat. Dengan terjun langsung ke dunia kerja, diharapkan mahasiswa dapat belajar secara langsung dan memahami cara beradaptasi dalam mengambil realitas dunia kerja, serta memanfaatkan teori-teori yang didapat untuk diterapkan. Penulis salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi,
mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kesempatan magang di PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang ternate. 1.2 Ruang Lingkup Magang Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada waktu magang di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate adalah : 1. Karyawan mulai bekerja jam 08.00 WIT – 18.00 WIT setiap hari Senin sampai dengan hari sabtu dan pengecualian disaat tanggal merah. 2. Di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate memiliki 4 Divisi yaitu Divisi Keuangan, Divisi SDM & Umum, Divisi Teknik, dan Divisi Usaha, akan tetapi karna kurangnya karyawan yang ada di kantor maka divisi Keuangan digabung dengan SDM & Umum. Adapun tugas dan tanggung jawab masing – masing Divisi adalah :
2
1. Divisi Keuangan mempunyai tugas sebagai mengatur keuangan, Jurnal Kas Operasional, Jurnal Pendapatan dan Stok Tiket Besar yang akan dikirimkan oleh kantor pusat. 2. Divisi SDM & Umum mempunyai tugas sebagai mengatur Asset yang ada di seluruh Lingkungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate termasuk yang ada di Tobelo dan mengatur kebutuhan seluruh karyawan-karyawan. 3. Divisi Teknik mempunyai tugas merawat pelabuhan serta kapal yang dimiliki PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate 4. Divisi Usaha mempunyai tugas laporan hasil pendapatan pelayaran dan pelabuhan setiap hari kepada Divisi keuangan untuk dilaporkan ke kantor pusat. 1.3 Tujuan dan Manfaat Magang 1. Tujuan Magang Memberikan seperangkat kemampuan kepada mahasiswa berkenaan dengan aktivitas nyata pada dunia kerja atau dunia usaha. Hal ini akan memberikan
gambaran
sesungguhnya
tentang
dunia
kerja
yang
didalamnya terjadi akomodasi berbagai konsep dan teori dengan persoalan-persoalan praktis yang dihadapi serta upaya pemecahannya. Serta menyembatani dua aktivitas belajar yakni antara belajar teori di kelas dengan kondisi nyata yang ada di lapangan sesungguhnya. 2. Manfaat Magang Adapun manfaat Selama magang di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate : a. Saya dapat mengetahui ilmu akuntansi di dunia kerja dan saya mengetahui apa manfaat sebenarnya ilmu akuntansi dalam kehidupan pekerjaan. b. Saya dapat mengetahui cara pengelolaan karyawan yang baik untuk menunjang perusahaan. c. Saya dapat pengalaman kerja untuk beradaptasi di dunia luar.
3
BAB II DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Umum PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate 2.1.1
Sejarah Umum PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate Sejak tahun 1970 dibentuk Direktorat Lalu lintas Angkutan Sungai Danau
dan Ferry yang berada dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang akan menampung kegiatan tersebut, pada tahun 1973 tanggal 30 Desember 1973 dikeluarkan Surat Keputusan bersama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor DPP/2/42/2, tentang pengalihan wewenang Pelabuhan Ternate Nomor 13/PHBD/XII/73 dari Direktorat Perhubungan
Laut
ke
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat.
Untuk
memaksimalkan pelayanan kepada para pemakai jasa perhubungan maka dengan terbitnya PP 8 tahun 1996 tentang pembentukaan Perusahaan Umum Angkutan Danau dan Penyebrangan Cabang Ternate maka berubah status menjadi Cabang Pelabuhan Penyebrangan Kelas B, sejak 1 April 1997 pengelolaannya diserahkan pada Perum ASDP. Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 36 tahun 1999 tanggal 5 Agustus 1998 ditetapkan fungsi pemerintah di pelabuhan penyebrangan dilaksanakan oleh Kepala Cabang Pelabuhan Ternate ASDP setempat. Pada Tahun 1992 Perum ASDP diubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan PP 15 Tahun 1992, dengan stuktur organisasi yang diatur berdasarkan Keputusan Direksi PT. ASDP (Persero) Nomor KD 12/HK203/ASDP 1994 ditetapkan bahwa PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate dipimpin oleh Kepala Cabang, berdasarkan KD. 48 /HK. 001/ASDP-2000 tanggal 22 Maret tahun 2000 Kepala Cabang diubah menjadi GENERAL MANAGER PT. ASDP (Persero) Ternate sampai saat ini. Pada Tahun 1973, PT Indonesia Ferry (Persero) bernama Proyek ASD Ferry (PASDF) kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986 dan selanjutnya tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum ASDP menjadi Perusahaan Perseroan mengartikan bahwa pola usahanya diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan swasta maupun badan usaha
4
negara lainnya tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyedia penyeberangan perintis. Pada tanggal 5 Agustus 2008, dengan disaksikan oleh Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi,
PT
Indonesia
Ferry
(Persero)
melakukan
penandatanganan Pakta Integritas yang menandai diberlakukannya perubahan struktural perseroan dimulai dari perubahan nama dan logo dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadi PT Indonesia Ferry (Persero), redefinisi visi dan misi, penegasan usaha pokok, penciptaan usaha penunjang, revitalisasi dan investasi alat produksi, restrukturisasi total serta rencana strategis bisnis. Semua hal tersebut adalah bagian dari pelaksanaan program transformasi bisnis yang diharapkan dapat mengubah posisi PT Indonesia Ferry (Persero) menjadi BUMN yang dapat memberikan kontribusi bagi negara. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pemerintah dipelabuhan penyeberangan yang diusahakan, kegiatan pengusahaan jasa angkutan penyeberangan dengan kapal serta jasa pelabuhan penyeberangan, penyediaan pembangunan, pemeliharaan kapal, fasilitas kapal dan peralatan pelabuhan penyeberangan, keamanan dan ketertiban penumpang, kendaraan, barang. Dalam melaksankan tugasnya mempunyai tanggung jawab atas kelancaran angkutan, ketertiban dan keamanan, kualitas layanan, kemudahan sarana dan prasarana produksi, pengembangan dan pertumbuhan usaha serta pencapaian target kinerja. Perbedaan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate dengan instansi pemerintah lainnya, terletak dari pengupahan pegawai. Yaitu pegawai PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate di upah oleh perusahaan tersebut sedangkan instansi pemerintah mengupah pegawainya dari pemerintah itu sendiri. 2.1.2
Visi dan Misi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate Visi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate adalah Menjadi operator jasa penyeberangan dan pelayaran yang tangguh dan mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholder’s, Misi Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk dan pelayanan untuk dapat menyediakan jasa yang berkualitas dan kompetitif, 5
Mengelola portofolio bisnis dengan pola manajemen dan tenaga profesional untuk memaksimalkan nilai tambah bagi stakeholder’s secara seimbang, Memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui penugasan pemerintah di bidang jasa penyeberangan. 2.1.3
Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CABANG TERNATE KELAS “B”
GENERAL MANAGER
MANAGER USAHA
MANAGER TEKNIK
SUPERVISOR LINTAS
2.1.2
MANAGER KEUANGAN, SDM & UMUM
NAHKODA
Bidang-Bidang Kepala Bagian 1. General Manager a.
Fungsi : Membantu Direksi dan memimpin Cabang dalam pengelolaan dan pembangunan kepengusahaan jasa kepelabuhanan dan penyebrangan di cabang.
6
b.
Tugas Pokok : Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dan pembangunan kepengusahaan jasa kepelabuhan dan penyebrangan di cabang.
c.
Rincian Tugas : 1. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran cabang 2. Mengorganisir
kegiatan
pengelolaan
dan
pengembangan
kepengusahaan jasa kepelabuhan penyeberangan cabang. 3. Melakukan pembinaan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di cabang dalam rangka peningkatan kinerja. 4. Mengendalikan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan, pembangunan dan atau pemanfaatan lahan pelabuhan. 5. Melakukan koordinasi dengan Divisi / Biro terkait di kantor pusat yang
berhubungan
dengan
kegiatan
kepengusaahaan
jasa
kepelabuhan dan penyeberangan. 6. Melakukan pembinaan terhadap SDM di cabang. 7. Melaksanakan
kegiatan
pemerintahan
di
pelabuhan
penyeberangan. 8. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh bawahan. 9. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ke Kantor Pusat (Direksi) secara periodik. 2. Manager Usaha a. Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas GENERAL MANAGER dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan operasional pelabuhan dan kapal, produksi kapal dan pendapatan di cabang serta pelaporan. b. Tugas
Pokok
:
Mengkoordinir,
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiataan operasional dan kapal, produksi jasa dan pendapatan, kegiatan promosi dan pelaporan. c. Rincian Tugas : 1. Pendapatan dan persediaan tiket terpadu ke kantor pusat
7
2. Pencatatan persediaan dan pengeluaran/perindustrian tiket terpadu 3. Produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal 4. Pencatatan produksi dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapalnya. 5. Sistem pelayaran penyebrangan dan pelabuhan, menampung keluhan pelangan. 6. Koordinasi dengan manager cabang dan nahkoda. 7. Menyusun rencana kerja di bidang operasi. 8. Pelaporan pelaksanaan kegiataan kepada GENERAL MANAGER 3. Manager Teknik a. Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas GENERAL MANAGER dalam hal yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan pelabuhan penyebrangan. b. Tugas
Pokok
:
mengkoordinir,
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas terminal, dan peralatan pelabuhan, administrasi perkantoran serta pelaporan. c. Rincian Tugas
:
Mengkoordinir, merencanakan,
melaksanakn,
mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan. 1. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya 2. Koordinasi dengan mitra kerja/instansi yang berhubungan dengan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan 3. Memantau pelaksanaan docking kapal 4. Penyusunan rencana kerja cabang dibidang pemeliharaan 5. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada GENERAL MANAGER 4. Manager Keuangan a. Fungsi : membantu pelaksanaan tugas GENERAL MANAGER dalam mengelola kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi di cabang. b. Tugas
Pokok
:
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi,
mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ketatausahaan keuangan dan
8
akuntansi, penyelesaian utang piutang, perpajakan, kewajibamkewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran, jasa keuangan, pengelolaan kas/bank, ferivikasi atau pelaporan. c. Rincian tugas : merencanakan, pelaksanaan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan. 1. Pengelolaan dan pengawasan kas dan setara kas 2. Sistem keuangan dan akuntansi 3. Ketatausahaan keuangan dan akuntansi 4. Penyelesaian utang piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban lainnya 5. Jasa keuangan cabang 6. Penyusunan rencana dan realisasi arus kas 7. Peneliti perhitungan pembayaran pajak 8. Penerapan sistem penataandan pengendalian dokumen akuntansi di cabang 9. Pencatatan pendapatan dan produksi 10. Penerimaan tagihan jasa pelabuhan dan pendapatan tiket terpadu 11. Penyelesaian tidak lanjut serta temuan dari internal dan eksternal auditor. 12. Penyusunan rencana kerja dibidang keuangan dan akuntansi cabang 13. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada pemimpin cabang 5. Manager SDM dan UMUM a. Fungsi : membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM, ketata usahaan, perlengkapan, kerumah tanggaan serta pelaporan. b. Tugas
pokok
:
Mengkoordinir,
merencanakan,
mengevaluasi,
menganalisis, mengawasi dan melaksanakan kegiatan balas jasa, kedisiplinan, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan serta data karyawan, sistem administrasi perkantoran, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di Cabang serta Pelaporan.
9
c. Rincian tugas : Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, serta menganalisis kegiatan, 1. Pencatatan data karyawan 2. Informasi manajemen SDM 3. Kedisiplinan karyawan 4. Penyiapan usulan penghapusan asset Cabang 5. Penyusunan rencana kerja di bidang SDM dan Umum 6. Pelaporan pelaksanaan kegiatan pemimpin cabang. 6. Supervisor a. Fungsi : Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manager Usaha dalam kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta pelaporan. b. Tugas Pokok : Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan, dan mengavaluasi kegiatan operasional kapal dan pelabuhan dilapanggan. c. Rincian Tugas : Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan: 1. Penjualan tiket kendaraan, penumpang dan barang 2. Pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan 3. Melaporkan situasi dan kondisi di lapangan selama bertugas dalam shift 4. Rekapitulasi produksi/penjualan tiket (perTRIP) 5. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manager Usaha baik secara lisan maupun tertulis 2.2 Pelaksakanaan Magang 2.2.1
Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang Magang dilaksanakan sejak tanggal 08 September 2015 sampai dengan 02
Oktober 2015 dimana penulis ditempatkan di bagian Manager Keuangan, SDM & Umum dan penulis mendapat arahan dari pihak Staf mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab peserta-peserta magang dan peraturan-peraturan yang harus ditaati. Berikut ini adalah kegiatan magang yang dilakukan di PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) Cabang Ternate :
10
Di Bagian Staf Manager Keuangan, SDM & Umum a. Melakukan pencatatan atas jurnal pendapatan b. Melakukan pencatatan kas operasional c. Membuat Pertanggung Jawaban Keuangan d. Mencatat Aset yang ada di kantor Cabang 2.2.2
Prosedur Kerja Sebelum mulai melakukan kegiatan magang, penulis telah diberikan
arahan dan instruksi mengenai semua aturan yang ada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate terutama mengenai kerahasiaan dokumen maupun informasi yang harus penulis menjaga kerahasiaannya, mengenai waktu bekerja, pakaian yang digunakan,sampai pada pekerjaan yang nantinya akan dilakukan penulis selama magang. Kegiatan pencatatan, pencetakan, dan pengarsipan dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang telah tersedia dan seluruh kegiatan magang harus segera diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pegawai dari divisi yang bersangkutan. Beberapa kegiatan yang dilakukan ditunjang dengan fasilitas kantor yang digunakan seperlunya. 2.2.3 Kendala yang Dihadapi dan Upaya Untuk Memecahkannya a) Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama kurang lebih 1 bulan pada PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate, Kendala yang dihadapi
hanya pada regulasi dan
mekanisme kerja saja, maksudnya bahwa jika pekerjaan tertentu yang bersifat internal dan menyangkut dengan kerahasiaan (hanya bisa dikerjakan oleh pegawai saja) maka pekerjaan itu tidak diberikan pada kami (mahasiswa magang). b) Upaya Untuk Memecahkan Sebagai mahasiswa magang, saya ditugaskan untuk membantu atau melakukan pekerjaan di devisi Teknik dan SDM dan UMUM. Selain pemaparan kendala di atas, saya juga mengalami kesulitan untuk mengingat instruksi pekerjaan yang banyak dalam satu waktu. Oleh sebab itu, saya mencatat poin-poin penting dari instruksi dan arahan yang diberikan sebelum memulai pekerjaan. Disamping itu juga, saya menanyakan kembali kepada pegawai yang memberikan pekerjaan,
11
apabila terdapat kejanggalan dari data yang di berikan agar tidak terjadinya suatu kesalahan.
12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN c.1
Kesimpulan Magang merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi dan beradaptasi di dunia kerja secara nyata. Magang memberikan kesempatan bagi saya dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang saya dapat selama perkuliahan. Magang juga memberika saya pengalaman dan juga pengetahuan bagaimana caranya menghadapi dan beradaptasi dengan dunia kerja secara nyata. PT ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) Cabang Ternate adalah perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah yang bekerja di bidang transportasi dan umum untuk membantu masyarakat agar bisa membangun daerah perintis agar daerah tersebut bisa berkembang dan maju. c.2 Saran a. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Semoga kedepannya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate dapat berkembang menjadi perusahaan yang lebih maju dan semakain berkembang, serta dapat membantu masyarakat untuk menjangkau daerah terpencil. b. Mahasiswa Agar kedepan para mahasiswa lebih baik lagi dalam bersikap,berperilaku dan bekerja, dan semoga magang menjadi alat bantu untuk menggali kemampuan mahasiswa merasakan dan beradaptasi didalam dunia kerja nyata.
13
View more...
Comments