November 7, 2017 | Author: Ni Putu Yuliastri | Category: N/A
LAPORAN LIPID A.JUDUL PERCOBAAN : LIPID B.DASAR TEORI Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil eter,dan karbon tetraklorida.Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid sederhana (simple lipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zatzat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida. Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan. A.ALAT DAN BAHAN a. Reaksi uji lipid 1).Uji Akrolein Alat-alat - Mortir - Spatula - Tabung reaksi - Pipet tetes - Penjepit tabung - Neraca analitik - Pembakar bunsen Bahan-bahan - Gliserol - KHSO4 - Lemak - Aquades 2). Uji Penyabunan Alat-alat - Tabung reaksi - Penangas air - Pipet tetes - Gelas kimia - Gelas ukur
Bahan-bahan - KOH alkoholis 10 % - Lemak - Aquades 3). Uji Peroksida Alat-alat - Gelas ukur - Pipet tetes - Tabung reaksi Bahan-bahan - Minyak olive - laritan KI 10 % - Kloroform - Asam asetat glasial b. Sifat-sifat kimia lipid 1). Penentuan Angka Iod Alt-alat - Neraca analitik - Statif dan buret - Erlemeyer - Pipet tetes - Gelas ukur Bahan-bahan - Lipid - Kloroform - Larutan iodin hanus - Larutan KI 15 % - Na2S2O3 0,1 N - Larutan kanji 1 % A.HASIL PENGAMATAN PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN 1). Uji Akrolein - 0,5 gr lemak + 0,5 gr KHSO4, dipanaskan - 0,5 gr gliserol + 0,5 gr KHSO4, dipanaskan 2). Uji Penyabunan - 10 ml larutan KOH alkoholis 10 % + minyak,dikocok - Dipanaskan di atas penangas air - + 10 ml air - Dipanaskan sampai semua alkohol menguap
3). Uji Peroksida - 1 ml minyak olive + 1 ml kloroform - + 1 ml asam asetat glasial,dikocok - + 1 tetes larutan KI 10 % - didiamkan selama 5 menit - Bau lemak (tengik) - Berbau - Larutan berwarna kuning muda tidak saling bercampur - Minyak larut dalam KOH alkoholis dan larutan berwarna kuning muda - KOH alkoholis bercampur dengan lemak dan larutan berwarna kuning muda. - minyak larut dalam kloroform - terbentuk 2 lapisan,lapisan atas minyak yg berwarna kuning dan lapisan bawah berwarna putih. - larutan berwarna kuning - terbentuk 2 lapisan,lap.atas berwarna putih dan lap. Bawah kuning 4). Penentuan Angka Iod - 0,25 gr lipid padat + 10 ml kloroform - + 30 ml larutan iodin hanus - didiamkan selama 30 menit - + 10 ml larutan KI 15 % - + 100 ml aquades - dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N - + 2 ml indikator kanji
- dititrasi kembali dengan Na2S2O3 sampai larutan berwarna biru - lipid tidak larut dalam kloroform - Larutan berwarna cokelat tua -larutan berwarna cokelat muda - larutan berwarna kuning - larutan berwarna putih - tidak terjadi perubahan warna larutan
B.PEMBAHASAN Lipid merupakan senyawa yang banyakterjadi di alam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan jalan mengekstraksi bahan-bahan alam baik tumbuhan maupun hewan dengan pelarut tidak polar sperti petroleum eter, benzena, kloroform, dan lain-lain. Dilihat dari strukturnya senyawa lipida tersusun oleh rantai hidrokarbon yang panjang, sehingga lipida ini tidak larut dalam air. Senyawa lipida diberi nama berdasarkan sifat fisikanya (kelarutan) dari pada secara struktur kimianya. Secara umum lipid dibagi menjadi dua golongan besar yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid yang termasuk dalam golongan sederhana adalah senyawa-senyawa yang tidak mempunyai gugus ester dan tidak dapat dihidrolisis. Golongan ini merupakan steroid. Golongan lipida kompleks tersusun oleh senyawa-senyawa yang mempunyai gugus ester dan dapat dihidrolisis, yang melipti minyak lemak dan lilin. Yang dimaksud dengan lemak disini adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon.Jadi tiap atom karbon mempunyai gugus –OH.Satu molekul gliserol dapat mengikat satu,dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester,yang disebut monogliserida,digliserida atau trigliserida. Pada lemak,satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak,oleh karena itu lemak adalah Suatu trigliserida, R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH ialah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama,boleh berbeda. Pada percobaan ini dilakukan 3 reaksi uji lipid, yaitu uji akrolein, uji penyabunan, dan uji peroksida. Selain itu dilakukan percobaan penentuan angka iod untuk sifat larutan kmia lipid. 1.Uji akrolein Uji akrolein untuk gliserol tergantung pada dehidrasi dan oksidasi gliserol menjadi akrolein. Dalam uji ini ada dua percobaan yaitu percobaan pertama 0,5 gram lemak cair +
0,5 gram KHSO4 yang sudah digerus, kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi kering, selanjutnya dipanaskan dengan pembakar Bunsen, mula-mula dengan api kecil kemudian dilanjutkan dengan api dengan nyala besar. Pada saat dan KHSO4 medidih menghasilkan bau lemak (tengik). Pada percobaan yang kedua untuk uji akrolein, 2 ml gliserol ditambahkan dengan 0,5 gr KHSO4 kemudian dipanaskan. Dari hasil yang diperoleh, campuran tersebut menghasilkan bau. Reaksi yang terjadi adalah: Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati,akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. Oleh karena timbulnya bau yang tajam itu,akrolein mudah diketahui dan reaksi ini telah dijadikan reaksi untuk menentukan adanya gliserol atau senyawa yang mengandung gliserol seperti lemak dan minyak. Bila lemak dan minyak dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati juga akan terjadi akrolein. Glierol digunakan dalam industri kosmetika sebagai bahan dalam pembuatan preparat yang dihasilkan. Disamping itu gliserol berguna bagi kita untuk sintesis lemak didalam tubuh 2.Uji Penyabunan Uji penyabunan untuk asam-asam lemak dilakukan dengan menambahkan 10 ml KOH alkoholis 10% kedalam minyak yang hendak diuji, kemudian dikocok. Pencampuran ini menghasilkan larutan berwarna kuning muda yang tidak saling campur. Setelah itu minyak dan KOH alkoholisis 10% dipanaskan diatas penangas air. Pada proses pemanasan ini minyak dapat larut dalam KOH alkoholisis dan larutan berwarna kuning muda. Adapun reaksi kimia yang terjadi adalah: Reaksi di atas dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi ini bertujuan untuk pengambilan asam-asam lemak dari minyak, sehingga dihasilkan campuran sabun dan gliserol yang mudah larut dalam air dan alkohol. Pada pengambilan asam lemak ini, minyak dihidrolisis dengan larutan alkali yaitu KOH (Kalium hidrosida). Proses hidrolisis yang menggunakan basa disebut proses penyabunan. Jumlah mol basa yang digunakan dalam proses penyabunan ini tergantung pada jumlah mol asam lemak.Untuk lemak dengan berat tertentu,jumlah mol asam lemak tergantung pada panjang rantai karbon pada asam lemak tersebut. Apabila rantai karbon itu pendek,maka jumlah mol asam lemak besar,sebaliknya apabila rantai karbon itu panjang,jumlah mol asam lemak kecil. Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1gram lemak disebut bilangan penyabunan. Jadi besar atau kecilnya bilangan penyabunan ini tergantung pada panjang atau pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat dikatakan juga bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada berat molekul lemak tersebut. Makin kecil berat molekul lemak,makain besar bilangan penyabunannya. 3.Uji Peroksida Minyak atau lemak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksi dari oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Apabila minyak mengalami oksidasi maka senyawa peroksida yang dihasilkan akan meningkat.
Pada percobaan ini 1 ml minyak olive ditambahkan dengan 1 ml kloroform. Pada proses penambahan ini minyak larut dalam kloroform, karena kloroform merupakan pelarut nonpolar. Campuran minyak olive dan kloroform kemudian ditambahkan 1 ml asam asetat glasial, kemudian dikocok. Peranan asam asetat glasial dalam pemisahan asam lemak yaitu sebagai katalis, artinya asam asetat dapat mempercepat reaksi yang sedasng berlangsung sehingga reaksinya lebih cepat membentuk asam lemak. Minyak olive yang ditambahkan 1 ml kloroform dan 1 ml CH3COOH glasial kemudian dikocok, menyebabkan terbentuknya 2 lapisan, yaitu pada lapisan atas minyak berwarna kuning dan pda bagian bawah berwarna putih. Campuran tersebut kemudian ditambahkan dengan 1 tetes larutan KI 10% sehingga larutan berwarna kuning. Langkah selanjutnya didiamkan selama 5 menit. Dari proses ini kembali terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berwarna putih dan bawah berwarna kuning. 4.Penentuan Angka Iod Lipid mengandung bermacam-macam asam lemak tak jenuh yang bereaksi dengan ion. Jumlah iod yang diabsorpsi menetukan jumlah ketidak jenuhan dalam lipid. Jadi angka iod didefinisikan sebagai berikut: banyaknya gram iod diabsorpsi oleh 100 gr lipid. Dua metode yang umumnya dipakai yaitu: metode Hanus yang memakai iodin bromida sebagai carrier dan metode Wijs yang memakai iodin klorida. Namun metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode iodin Hanus. Sebanyak 0,25 gr lipid padat ditambahkan 10 ml kloroform. Lipid padat ini tidak larut dalam kloroform karena lipid yang digunakan adalah lipid padat, bukan lipid yang sudah dicairkan dengan proses pemanasan. Selanjutnya ditambahkan 30 ml larutan iodin Hanus kemudian didiamkan selama 30 menit dengan sesekali dikocok. Hasil yang diperoleh, larutan menjadi cokelat tua. Setelah 30 menit larutan ini ditambahkan dengan 10 ml larutan KI 15%. Larutan berubah warna menjadi cokelat muda. Selanjutnya ditambahkan 100 ml aquadest kemudian dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N, larutan menjadi kuning, setelah itu ditambahkan dengan 2 ml indikator kanji sampai larutan berwarna putih dan dititrasi lagi dengan Na2S2O3. Pada titrasi kedua ini larutan tidak berubah atau tidak terjadi perubahan warna larutan. Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan,sedangkan lemak yang barasal dari tumbuhan berupa zat cair.Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,sedangkan lemak cair atau yng basa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang berbeda-beda. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karenanya makin banyak ikatan rangkap,makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.
Bilangan lodium ialah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Jadi makin banyak ikatan rangkap makin besar bilangan iodium KEISMPULAN 1.Uji akrolein untuk gliserol tergantung pada dehidrasi dan oksidasi gliserol menjadi akrolein. 2.Reaksi pembentukan sabun dari minyak dilarutkan dengan cara mereaksikan alkali dengan minyak sehingga didapatkan suatu sabun. 3.Pada reaksi safonifikasi dihasilkan campuran gliserol dan sabun 4.Minyak atau lemak mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. 5.Pada percobaan angka iod tidak dihasilkan seperti yang diharapkan, mungkin karena kesalahan pada prosedur kerja. KEMUNGKINAN KESALAHAN Adapun kemungkinan keslahan pada saat percobaan adalah: 1.Saat mereaksikan larutan. 2.Pemanasan larutan. 3.Pengukuran larutan. 4.Pengamatan warna. DAFTAR PUSTAKA Anwar Chairil. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Kristian. 2003. Kimia Organik I JICA. Malang: Universitas Negeri Malang Teaching Team. 2007. Penuntun Praktikum Biokimia. Gorontalo: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNG. Diposkan oleh Ilmu Kimia di 9:02 PM
Join Multiply to get updates from Qonita
• • • • • • • •
Home Notes Blog Photos Music Calendar Reviews Links
Karbohidrat
Jan 13, '08 3:53 AM for everyone
Pengertian Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur qforq karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11, sellulosa (C6H10O5)n. Rumus • Photos of Qonita umum karbohidrat Cn(H2O)m. • Personal Message • RSS Feed [?] Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, • Report Abuse senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5 gugus hidroksil (OH). Klasifikasi Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok; 1. monosakarida, yi terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
menjadi karbohidrat yg lebih sederhana. 2. disakarida, yi senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. 3. polisakarida, yi senyawa yg terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Fungsi Bagi manusia; sbg sumber energi. Bagi tumbuhan; amilum sebagai cadangan makanan, sellulosa sbg pembentuk kerangka bagi tumbuhan. Tumbuhan mendapat amilum dan selulosa dari glukosa. Glukosa dihasilkan pada fotosintesis Beberapa monosakarida penting Glukosa Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Fruktosa Fruktosa terdapat dalam buah2an, merupakan gula yang paling manis. Bersama2 dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga fruktosa disebut juga levulosa. Ribosa dan 2-deoksiribosa Ribosa da 2-deoksiribosa adalah gula pentosa yg membentuk RNA dan DNA. Sifat2 monosakarida
1. semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air. 2. larutannya bersifat optis aktif. 3. larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi. 4. contoh larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada + 52,7`. 5. umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi polisakarida tidak. 6. semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi. Identifikasi monosakarida 1. uji umum utk karbohidrat adalah uji Molisch. bila larutan karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfanaftol, kemudian H2SO4 pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua lapisan itu terbentuk cincin ungu. 2. gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dg pereaksi Fehling atau Bennedict. Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling atau Benedict menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Selain Pereaksi Benedict dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Tollens. 3. reaksi Seliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa). Pereaksi seliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila fruktosa diberi pereaksi seliwanoff dan dipanaskan dlm air mendidih selama 10 menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua.
O ║ C H │ (CHOH)4 │ CH2OH Glukosa
O ║ C OH │ + 2CUO (CHOH)4 + CU2O↓ Fehling │ cermin tembaga CH2OH as. glukonat
(wah susah juga buat reaksi...) Tags: karbohidrat, monosakarida, disakarida Prev: Aditif Makanan Next: Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah reply share
Sponsored Links Shop at the Multiply Marketpla ce
Hi-Def Video Upgrade to Multiply Premium
Low Prices on * Your photos & Shoes, Jewelry, videos as large as Clothing, Food, possible for all your Accessories, Tfriends and family * Shirts, Electronics Your video in HD and much more. Safe (up to 1080p) * Shopping from Automated backup friendly, trusted and permanent sellers. Great deals storage * Ad-free on local items. browsing.. 16 CommentsChronological Reverse Threaded
reply fatryana wrote on Mar 1, '08 thanx for the info! ^ ^ reply qforq wrote on Mar 3, '08 ur very welcome. reply mfathur wrote on Mar 5, '08 eh mbak saya mau nanya nih. Hubungannya dengan kecepatan pelepasan energy, mana lebih bagus (untuk tubuh kita) yang mono atau yang poli? Sekalian minta ijin untuk ngereferece blog ini ke blog saya(http://sehatoptimal.wordpress.com). Boleh? reply qforq wrote on Mar 6, '08 maf, bukan org jawa :) Dlm hal pelepasan energy, berdasarkan struktur molekulnya maka polisakarida memerlukan waktu utk mengurai mjd mono. Misalnya HCl dan Cl, dari HCl utk mendapatkn Cl mk HCl perlu terurai dl mjd H + Cl. Dan polisakarida ga larut dalam air. So, u can decide which is better. Ngereference? boleh. reply litha2607 wrote on May 18, '08 mbak boleh nanya ya... kalo reaksinya antara fehling A, fehling B ma karbohidrat tu kayak gimana sih... makasih....^_^ reply okvlielyne wrote on Aug 18, '08 mbak saya mw tanya tapi ne keluar jalur dikit.. menurut mbak knapa ada gula fermentasi dan gula tidak terfermentasi? alasan nya apa? makasih.. klu bisa bales ke mail saya
[email protected] reply qforq wrote on Aug 22, '08 gula fermentasi n gula non fermentasi? baru denger. Bukan gula pereduksi n nonpereduksi? Alrite, i'll try to answer it. Fermentasi: proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob. Nah klo dikaitin ma gula, maka gula fermentasi akan menghasilkan produk baru seperti
alkohol (biasanya klo gula difermentasikan akan menghasilkan alkohol). Sedangkan gula nonfermentasi berarti gula yg ga mengalami fermentasi, dg kata lain gula itu tdk mengalami proses dlm keadaan anaerobik. contoh sehari2: untuk membuat wine maka anggur harus diragi/difermentasi slm bbrp hari supaya menghasilkan alkohol, semakin lama proses fermentasi maka kadar alkohol dlm wine semakin tinggi. So, decide by urself what d reason is. reply nisauzzakiyah wrote on Mar 15, '09 Ambil ilmunya dikit teh........ reply gede070107 wrote on Mar 28, '09 misi...aku mau nanya...kan kita udah uji karbohidrat dengan tes MOLISCH,BENEDICT,trus udah uji sulfat dengan hasil endapan putih...trus tes fosfor menghasilkan warna biru...pertanyaan saya...endapan putih itu apa???trus kenapa pas uji fosfor warnanya biru...kenapa dya berwarna biru???kenapa tidak warna lain...terima kasih sebelumnya...tolong dijawab ya mba... reply qforq wrote on Apr 11, '09 hadooh...maap sodara2. ud lama ga eksis di multiply, jd bru buka skrang dah. pengen jawab, tar ud telat lagi, ya next dah. reply gegewerehere wrote on May 19, '09 mau tanya: kalo uji molish yang jangan dikocok itu pas penambahan pertama ( pereaksi molish) atau pada penambahan yang kedua (as. sulfat pekat).makasih reply cherlie05690 wrote on Jul 23, '09 mbk mo nanya nech: "gman cranya menentukan karbohidrat dg menggunakan uji cara Luff-Schoorl?" dan bgaiman uji kimia (luffschrool) untuk karbohidrat di kentang gimana sih caranya?????? reply ikameilaty wrote on Sep 12, '09 makasih.... reply ennol wrote on Sep 26, '09 mbak mo nanya nih... bntar lagi aku maw praktikum identifikasi karbohidrat
trus ada pretest.nya kira2 yang perlu dipe;ajarin apa aja ya??? thx b4 reply iqbalr2hmi wrote on Dec 7, '09 kunjungi juga iqbal-tembilahan.blogspot.com kategori Ilmu Gizi --> KARBOHIDRAT mari kita diskusikan bersama. Thanks. reply mbu2007saveu wrote on Sep 24 Hello... Would you mind translating those sentences for me? audio reply video reply Add a Comment
Quote original message Submit
Preview & Spell Check
© 2010 Multiply · English · About · Blog · Terms · Privacy · Corporate · Advertise · Translate · API · Contact · Help j