Laporan Lengkap Resonansi RLC

December 7, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Lengkap Resonansi RLC...

Description

Resonansi R-L-C Andi Riska Fitria Pebriyanti San, Muh.Ali Resky, Sri Merdekawati J Fisika 2012 Abstrak Praktikum “Resonansi Rangkaian RLC Seri” ini dilakukan 3 kali pengambilan data dengan nilai resistor yang berbeda-beda yaitu 15 Ω, 56 Ω dan 100 Ω. Praktikum ini memiliki tujuan yaitu (1) menyelidiki pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap karakteristik rangkaian RLC seri, berbedanya nilai frekuensi yang digunakan menyebabkan nilai tegangan ikut berubah, semakin tinggi nilai frekuensinya maka semakin besar pula nilai teganganya hingga mencapai frekuensi resonansi yang menyebabkan menurunnya nilai tegangan (2) menginterpretasikan kurva respon frekuensi rangkaian RLC seri, yaitu grafik hubungan antara kuat arus dengan frekuensi yang dipengaruhi oleh perubahan nilai resistor yang digunakan. Semakin kecil resistansi maka semakin sempit lengkungan grafik dan semakin besar resistansi maka semakin luas lengkungan grafik yang diperoleh. (3) menentukan frekuensi resonansi dan faktor kualitas rangkaian RLC seri dan parallel, dengan nilai resistor 15 Ω, 56 Ω dan 100 Ω maka berturut turut nilai frekuensi resonansi dan factor kualitas yaitu 15600 Hz, 15600 Hz, 15200 Hz dan 13, 4,88 , 3,8. Kata kunci: Rangkaian RLC, frekuensi resonansi , faktor kualitas, resistansi, kapasitansi dan induktansi.

gelombang radio yang sangat lebar (Tim

1. Metode Dasar Rangkaian R – L – C adalah

elektronika dasar, 2013:18-19)

suatu rangkaian listrik yang terdiri atas

Tinjau sebuah sebuah rangkaian

komponen resistor (R), induktor (L), dan

yang terdiri atas hambatan R, induktansi

kapasitor (C) yang disusun secara seri

L dan kapasitor C yang terhubung secara

atau paralel. Konfigurasi ini membentuk

seri dan dihubungkan dengan sebuah

suatu

sumber tegangan yang berubah terhadap

sistem

osilator

harmonik.

Rangkaian R – L – C sering disebut

waktu vs (t) seperti pada Gambar 1.

rangkaian penala (tuner) dan rangkaian resonansi

(Tim

elektronika

dasar,

2013:18).

Arus

I 

VS , dengan VS adalah Z

tegangan rms kompleks sumber.

Rangkaian R – L – C banyak digunakan dalam perangkat-perangkat osilator harmonik dan pesawat radio penerima. Rangkaian R – L – C berfungsi untuk memilih suatu rentang frekuensi yang cukup sempit dari spektrum total (Abdul haris, dkk, 2008:85)

Dalam impedansi

rangkaian

total

seri

rangkaian

RLC

Besaran ini dikenal sebagai factor

dapat

kualitas dinyatakan dengan Q (Abdul haris, dkk, 2008:85)

dituliskan sebagai berikut: Ztot = R + j (XL – XC)

(1.1)

Pada waktu resonansi, sangat mungkin

Dari hubungan ini akan terlihat bahwa

terjadi bahwa tegangan pada L atau pada

reaktansi induktif dan kapasitif selalu

C lebih besar dari tegangan sumbernya.

akan saling mengurangi. Bila kedua

Pembesaran tegangan pada L atau pada C

komponen ini sama besar, maka akan

pada saat resonansi ini didefinisikan

saling meniadakan, dan dikatakan bahwa

sebagai faktor kualitas Q. Makin besar

rangkaian dalam keadaan resonansi.

nilai

Resonansinya adalah resonansi seri. (Tim

resonansinya, dan berarti makin tinggi

elektronika dasar, 2013:19)

kualitas resonansinya. (Q berasal dari

Q,

makin

sempit

lengkung

kata “quality”) (Tim elektronika dasar, Keadaan resonansi dicapai pada

2013:19)

saat XL = XC maka Ztot = R merupakan Zmin, sehingga akan diperoleh arus atau tegangan yang maksimum pada suatu harga frekuensi :

a. Variabel manipulasi : Frekuensi (f) dalam satuan Hz

b. Variabel respon :Tegangan

1

o 

2. Identifikasi Variabel

(1.2)

LC

(V)

dalam satuan Volt (V) dn arus (I) dalam satuan ampere (A)

c. Variabel kontol :Induktansi (L) dan

atau

Kapasitansi (C) dalam satuan farad

fo 

1

(1.3)

2 L C

ohm (Ω)

Yang disebut frekuensi resonansi (Tim elektronika dasar, 2013:19) 0 adalah frekuensi resonansi, yaitu  o 

1 LC

𝜔0 𝐿 1 = 𝑅 𝜔0 𝑅𝐶

(F) serta resistansi (R) dalam satuan

. Akibatnya :

3. Defenisi Operasional Variabel a. Frekuensi adalah variabel manipulasi dalam satuan Hz yang nilainya diatur menggunakan alat Audio Function Generator. b. Tegangan adalah variabel respon dalam satuan volt (V) yang diukur menggunakan multimeter AC.

c. Arus adalah variabel respon dalam

b.

menghubungkan

rangkaian

Audio

Function

satuan ampere (A) yang diukur

dengan

menggunakan Multimeter AC.

Generator (AFG) pada gelombang

d. Resistansi adalah

output

vi

variabel kontrol

sinus dengan amplitudo 5 Vrms

dalam sattuan ohm (Ω) dan dalam

(mengukur secara langsung dengan

praktikum ini nilai resistansi yang

menggunakan digital AC voltmeter).

digunakan yaitu 15 Ω, 56 Ω ,100 Ω.

c.

e. Induktansi adalah variabel kontrol

digital

AC

voltmeter pada keluaran rangkaian

yang di peroleh dengan mengetahui nilai lilitan pada induktor yaitu 500

Menghubungkan

(titik a dan b). d.

Untuk mengamati perubahan arus I

lilitan, kemudian dengan menggunkan

(= VR/R) sebagai fungsi frekuensi dan

rumus di ketahui nilai induktansi yang

pada

digunkana yaitu 3,79 x 10-3.

keadaan resonansi, yaitu nilai arus

f. Kapasitansi adalah variabel kontrol

frekuensi

berapa

terjadi

(atau tegangan pada R) menjadi

dalam satuan farad (F) dan dalam

maksimum,

menaikkan frekuensi

praktikum ini nilai kapasitor yang

AFG

digunakan yaitu 22 x 10-9 F.

mengamati besar tegangan pada

dengan

cepat

sambil

digital AC voltmeter, setelah itu menurunkan kembali ke frekuensi

4. Alat dan Bahan a. Audio Function generator (AFG), 1

Perlu diingat bahwa : Pada keadaan

buah

resonansi untuk RLC seri, impedansi

b. Multimeter AC, 1 buah

rangkaian menjadi minimum atau

c. LCR Meter, 1 buah

arus menjadi maksimum. Namun

d. Papan Rangkaian, 1 buah

dalam

e. Resistor, 1 buah f.

100 Hz.

praktek,

lebih

mudah

mengukur tegangan pada rangkaian

Kapasitor, 1 buah

daripada

g. Induktor, 1 buah

mengukur

arus.

Amperemeter AC yang peka sukar

h. Kabel Penghubung

diperoleh

5. Prosedur kerja

apalagi

yang

mampu

bekerja pada frekuensi tinggi.

a. Merakit rangkaian seri RLC berikut e. Menaikkan frekuensi AFG dengan

di atas papan kit. +

L

interval 100 Hz dan mencatat besar

C

tegangan pada R untuk setiap interval

a vi

R

b _

tersebut hingga

memperoleh nilai

tegangan yang kurang lebih sama pada saat frekuensi mula-mula.

6. Data/ Analisis Data a. Tabel pengamatan n= 500 lilitan C= 22 x 10-9 F Data 1 R=15 Ω

Tabel 1.1 hubungan antara frekuensi dengan tegangan

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

f(Hz)

400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600 4000 4400 4800 5200 5600 6000 6400 6800 7200 7600 8000 8400 8800 9200 9600 10000

Vo

I (10-3A)

(10-3V)

(V/R)

5.6 5.8 6 6.2 6.4 6.7 7 7.2 7.5 7.8 8 8.2 8.5 8.7 8.8 9 9.4 9.7 10 10.7 11 11.4 11.9 12.3 13.1

0.37 0.39 0.4 0.41 0.43 0.45 0.47 0.48 0.5 0.52 0.53 0.55 0.57 0.58 0.59 0.6 0.63 0.65 0.67 0.71 0.73 0.76 0.79 0.82 0.87

no 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66

f(Hz) 10400 10800 11200 11600 12000 12400 12800 13200 13600 14000 14400 14800 15200 15600 16000 16400 16800 17200 17600 18000 18400 18800 19200 19600 20000 20400 20800 21200 21600 22000 22400 22800 23200 23600 24000 24400 24800 25200 25600 26000 26400

V(mV) 13.9 14.7 15.6 17 18.6 20.7 23.3 26.9 31.9 39.2 50.4 68.9 99.6 125.1 100 66.8 46.7 34.7 27.1 21.8 18.2 15.5 13.5 12 10.8 9.9 9.2 8.6 8.2 7.9 7.5 7.3 7.1 7 6.8 6.8 6 5.9 6 5.7 5.5

I(mA) 0.93 0.98 1.04 1.13 1.24 1.38 1.55 1.79 2.13 2.61 3.36 4.59 6.64 8.34 6.67 4.45 3.11 2.31 1.81 1.45 1.21 1.03 0.9 0.8 0.72 0.66 0.61 0.57 0.55 0.53 0.5 0.49 0.47 0.47 0.45 0.45 0.4 0.39 0.4 0.38 0.37

Data 2 R= 56 Ω Tabel 1.2 hubungan antara frekuensi dengan tegangan No

f(Hz)

Vo

I

(10-3V)

(10-3A) (V/R)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600 4000 4400 4800 5200 5600 6000 6400 6800 7200 7600 8000 8400 8800 9200 9600 10000 10400 10800 11200 11600 12000 12400 12800 13200 13600 14000

7.2 8.2 9.6 11.2 13 14.9 16.7 18.4 20.1 21.7 23.4 25 26.6 28.1 29.7 31.3 33 34.7 36.5 38.5 39.9 41.8 44.1 42.5 46.1 48.8 51.2 59 62 64.5 70 77.6 95.4 109.4 121.9

0.13 0.15 0.17 0.2 0.23 0.27 0.3 0.33 0.36 0.39 0.42 0.45 0.48 0.5 0.53 0.56 0.59 0.62 0.65 0.69 0.71 0.75 0.79 0.76 0.82 0.87 0.91 1.05 1.11 1.15 1.25 1.39 1.7 1.95 2.18

No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

f(Hz) 14400 14800 15200 15600 16000 16400 16800 17200 17600 18000 18400 18800 19200 19600 20000 20400 20800 21200 21600 22000 22400 22800 23200 23600 24000 24400 24800 25200 25600 26000 26400 26800 27200 27600 28000 28400 28800 29200 29600 30000 30400 30800 31200 31600

V(mV) 136.7 151.2 160.7 168.4 158.9 141.3 138.7 116.7 99.6 81.3 70.5 61.3 54.2 48.2 42.9 38.3 34.7 31.5 28.7 26.2 24 22.1 20.4 18.9 17.8 16.4 15.4 14.4 13.6 12.7 12 11.4 10.8 10.3 9.9 9.4 9 8.7 8.4 8.1 7.9 7.6 7.4 7.3

I(mA) 2.44 2.7 2.87 3.01 2.84 2.52 2.48 2.08 1.78 1.45 1.26 1.09 0.97 0.86 0.77 0.68 0.62 0.56 0.51 0.47 0.43 0.39 0.36 0.34 0.32 0.29 0.28 0.26 0.24 0.23 0.21 0.2 0.19 0.18 0.18 0.17 0.16 0.16 0.15 0.14 0.14 0.14 0.13 0.13

No 80

f(Hz) 32000

V(mV) 7.2

I(mA) 0.13

Data 3 R=100 Ω Tabel 1.3 hubungan antara frekuensi dengan tegangan No f ( Hz)

Vo

I -3

(10 V)

(10-3A) (V/R)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600 4000 4400 4800 5200 5600 6000 6400 6800 7200 7600 8000 8400 8800 9200 9600 10000 10400 10800 11200 11600 12000 12400 12800

6.9 10.4 13.9 17.9 21.7 22.5 29.1 32.4 35.7 38.9 42 45 48 51 54 56.9 60 63.1 66.3 69.5 73.3 77.1 81.4 86 91 104.4 106.6 112.8 123.7 133 143.7 158.1

0.07 0.1 0.14 0.18 0.22 0.23 0.29 0.32 0.36 0.39 0.42 0.45 0.48 0.51 0.54 0.57 0.6 0.63 0.66 0.7 0.73 0.77 0.81 0.86 0.91 1.04 1.07 1.13 1.24 1.33 1.44 1.58

No 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76

f(Hz) 13200 13600 14000 14400 14800 15200 15600 16000 16400 16800 17200 17600 18000 18400 18800 19200 19600 20000 20400 20800 21200 21600 22000 22400 22800 23200 23600 24000 24400 24800 25200 25600 26000 26400 26800 27200 27600 28000 28400 28800 29200 29600 30000 30400

V(mV) 170.1 184.4 199.1 215.5 228.2 235.6 234.4 223.9 207.1 186.9 166.6 147.8 130.5 116.1 103.7 93 83.8 75.8 68.9 62.4 57.2 56.5 51.7 48 44.5 41.3 38.3 35.4 33.3 31.1 29.2 27.2 25.6 24.1 22.7 21.4 20.2 19.1 17.9 17.1 16.2 15.4 14.6 13.9

I(mA) 1.7 1.84 1.99 2.16 2.28 2.36 2.34 2.24 2.07 1.87 1.67 1.48 1.31 1.16 1.04 0.93 0.84 0.76 0.69 0.62 0.57 0.57 0.52 0.48 0.45 0.41 0.38 0.35 0.33 0.31 0.29 0.27 0.26 0.24 0.23 0.21 0.2 0.19 0.18 0.17 0.16 0.15 0.15 0.14

No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94

f(Hz) 30800 31200 31600 32000 32400 32800 33200 33600 34000 34400 34800 35200 35600 36000 36400 36800 37200 37600

V(mV) 13.3 12.7 11.9 10.7 10.2 9.9 9.6 9.2 8.9 8.5 8.2 8 7.7 7.5 7.4 7.2 7.1 6.9

I(mA) 0.13 0.13 0.12 0.11 0.1 0.1 0.1 0.09 0.09 0.09 0.08 0.08 0.08 0.08 0.07 0.07 0.07 0.07

b. Analisis data N=500 lilitan 𝐿= 𝜇

𝑁2𝐴 𝑙

𝐿 = 4𝑥𝜋𝑥10−7

5002 𝑥 (4𝑥10−4 ) 3,4 10−2

400 𝑥 3.14𝑥10−7 𝐿= 3,4 𝑥10−2 𝐿=

1256 −5 10 3,4

𝐿 = 369,6 𝑥10−5 𝐿 = 3,69 𝑥10−3

c. Analisis grafik Data 1 (untuk R=15Ω) 9

Imax = 8,34 . 10-3 A

8.5 8 7.5 7 6.5 6

I (10-3A)

5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5

2

f1

f2

1.5 1

15600 Hz

0.5 0 0

1200 2400 3600 4800 6000 7200 8400 9600 10800 12000 13200 14400 15600 16800 18000 19200 20400 21600 22800 24000 25200 26400 27600 28800

f (Hz)

Tabel 1.1 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnyan frekuensi (f)

Data 2 (untuk R= 56Ω) 3.2 3

Imax= 3,01. 10-3 A

2.8 2.6 2.4 2.2

I (10-3A)

2 1.8 1.6 1.4 1.2 1

f2

f1

0.8 0.6

15600 Hz

0.4 0.2 0 0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

f (Hz)

\\ Tabel 1.2 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnya frekuensi (f)

20000

22000

24000

26000

28000

30000

32000

34000

Data 3 (untuk R=100Ω) 2.6

I max = 1,67 10-3 A 2.4 2.2 2 1.8

I (10-3A)

1.6 1.4 1.2 1 0.8

f1

f2

0.6 0.4 0.2

15200 Hz

0 0

2000

4000

6000

8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000 26000 28000 30000 32000 34000 36000 38000 40000

f (Hz)

Tabel 1.3 grafik hubungan antara kuat arus (I) dengan besarnya frekuensi (f)

Analisis untuk grafik 1.1

𝑄 = 27,30



Menghitung frekuensi resonansi (fo)

Q secara praktikum

fo secara teori

Mencari lebar pita ∆f

𝑓𝑜 = 𝑓𝑜 = 𝑓𝑜 =

1

= 0,707 (𝐼 𝑚𝑎𝑥)

2𝜋√𝐿𝐶 1

= 0,707 (8,34 10−3 𝐴)

2𝜋√(3,69. 10−3 )(22. 10−9 )

= 5,7 10−3 𝐴

1 2(3,14)√(81,18. 10−12 )

maka

𝑓𝑜 =

1 6,28 (9,01.10−6 )

f1= 15200 Hz

𝑓𝑜 =

1 56,58 . 10−6

f2= 64200 Hz ∆𝑓 = 𝑓2 − 𝑓1

𝑓𝑜 = 17674 𝐻𝑧

∆𝑓 = (16400 − 15200)𝐻𝑧 fo secara praktikum ∆𝑓 = 1200 𝐻𝑧

fo = 15600 Hz %𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

𝑓𝑜 𝑡 − 𝑓𝑜 𝑝 𝑓𝑜 𝑡+𝑓𝑜 𝑝 2

Jadi | 𝑥 100% 𝑄=

(17674 − 15600)𝐻𝑧 (17674+15600)𝐻𝑧

| 𝑥 100% %𝑑𝑖𝑓𝑓 =

2

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

𝑄𝑡 − 𝑄𝑝

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Menghitung faktor kualitas (Q) %𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Q secara teori 𝑄=

2𝜋𝑓𝑜 𝐿 𝑅

𝑄=

2𝜋(17674) 3,69.10−3 15

6,28 (65217,06. 10−3 ) 15

𝑄 = 27304,21 . 10

𝑥100%

27,30 − 13 27,30+13 2

| 𝑥100%

14,3 | 𝑥100% 20,15

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 70,96%

2(3,14)(65217,06. 10−3 ) 𝑄= 15 𝑄=

𝑄𝑡+𝑄𝑝 2

2074 𝐻𝑧 | 𝑥 100% 16637 𝐻𝑧

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 12,47% 

𝑓𝑜 15600 𝐻𝑧 = = 13 ∆𝑓 1200 𝐻𝑧

−3

Analisis untuk grafik 1.2 

Menghitung frekuensi resonansi (fo) fo secara teori 𝑓𝑜 =

1 2𝜋√𝐿𝐶

𝑓𝑜 = 𝑓𝑜 =

1

= 0,707 (3,01 10−3 𝐴)

2𝜋√(3,69. 10−3 )(22. 10−9 )

= 2,13 10−3 𝐴

1 2(3,14)√(81,18. 10−12 )

maka

𝑓𝑜 =

1 6,28 (9,01.10−6 )

f1= 14000 Hz

𝑓𝑜 =

1 56,58 . 10−6

f2= 17200 Hz ∆𝑓 = 𝑓2 − 𝑓1

𝑓𝑜 = 17674 𝐻𝑧

∆𝑓 = (17200 − 14000)𝐻𝑧 fo secara praktikum ∆𝑓 = 3200 𝐻𝑧

fo = 15600 Hz %𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

𝑓𝑜 𝑡 − 𝑓𝑜 𝑝 𝑓𝑜 𝑡+𝑓𝑜 𝑝 2

Jadi | 𝑥 100% 𝑄=

(17674 − 15600)𝐻𝑧 (17674+15600)𝐻𝑧

| 𝑥 100% %𝑑𝑖𝑓𝑓 =

2

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

𝑄𝑡 − 𝑄𝑝

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Menghitung faktor kualitas (Q) %𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Q secara teori 𝑄=

𝑄𝑡+𝑄𝑝 2

2074 𝐻𝑧 | 𝑥 100% 16637 𝐻𝑧

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 12,47% 

𝑓𝑜 15600 𝐻𝑧 = = 4,88 ∆𝑓 3200 𝐻𝑧

2𝜋𝑓𝑜 𝐿 𝑅

𝑥100%

7,31 − 4,88 7,31+4,88 2

| 𝑥100%

2,43 | 𝑥100% 6,095

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 39,87%

2𝜋(17674) 3,69.10−3 𝑄= 56 𝑄=

2(3,14)(65217,06. 10−3 ) 56

Analisis untuk grafik 1.3 

Menghitung frekuensi resonansi (fo)

6,28 (65217,06. 10−3 ) 𝑄= 56

fo secara teori

𝑄 = 7313,62 . 10−3

𝑓𝑜 =

1 2𝜋√𝐿𝐶

𝑄 = 7,31 Q secara praktikum

𝑓𝑜 =

Mencari lebar pita ∆f 𝑓𝑜 = = 0,707 (𝐼 𝑚𝑎𝑥)

1 2𝜋√(3,69. 10−3 )(22. 10−9 ) 1 2(3,14)√(81,18. 10−12 )

𝑓𝑜 =

1 6,28 (9,01.10−6 )

f1= 13200 Hz

1 56,58 . 10−6

f2= 17200 Hz

𝑓𝑜 =

∆𝑓 = 𝑓2 − 𝑓1

𝑓𝑜 = 17674 𝐻𝑧

∆𝑓 = (17200 − 13200)𝐻𝑧 fo secara praktikum

∆𝑓 = 4000 𝐻𝑧

fo = 15200 Hz Jadi %𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

𝑓𝑜 𝑡 − 𝑓𝑜 𝑝 𝑓𝑜 𝑡+𝑓𝑜 𝑝 2

| 𝑥 100% 𝑄=

(17674 − 15200)𝐻𝑧 (17674+15200)𝐻𝑧

| 𝑥 100%

𝑓𝑜 15200 𝐻𝑧 = = 3,8 ∆𝑓 4000 𝐻𝑧

%𝑑𝑖𝑓𝑓 =

𝑄𝑡 − 𝑄𝑝 𝑄𝑡+𝑄𝑝 2

2

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |



2474 𝐻𝑧 | 𝑥 100% 16437 𝐻𝑧

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 15,05%

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Menghitung faktor kualitas (Q)

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = |

Q secara teori 𝑄=

2𝜋𝑓𝑜 𝐿 𝑅

𝑄=

2𝜋(17674) 3,69.10−3 100

𝑥100%

4,09 − 3,8 4,01+3,8 2

| 𝑥100%

0,29 | 𝑥100% 3,945

%𝑑𝑖𝑓𝑓 = 7,35%

7. Pembahasan Rangkaian RLC adalah rangkaian

2(3,14)(65217,06. 10−3 ) 𝑄= 100

yang terdiri dari komponen resistor (R),

6,28 (65217,06. 10−3 ) 𝑄= 100

tersusun

induktor (L) dan kapasitor (C) yang secara

seri

atau

paralel.

𝑄 = 4095,63 . 10−3

Sedangkan keadaan

𝑄 = 4,09

ketika reaktansi induktif dan kapasitif

Q secara praktikum

sama besar dan saling meniadakan.

Mencari lebar pita ∆f

resonansi yaitu

Pada percobaan ini terdapat 3 tujuan yang harus dipenuhi yaitu menyelidiki

= 0,707 (𝐼 𝑚𝑎𝑥)

pengaruh perubahan frekuensi sumber

= 0,707 (2,36 10−3 𝐴)

terhadap karakteristik rangkaian RLC,

= 1,67 10−3 𝐴 maka

mengiterpretasik kurva respon frekuensi rangkaian

RLC

seri,

menentukan

frekuensi resonansi dan faktor kualitas rangkaian RLC seri dan pararalel.

Berdasarkan grafik yang buat ingin diketahui yaitu besarnya nilai frekuensi

Pada percobaan ini dilakukan 3 kali

resonansi dan faktor kualitas secara

pengambilan data dengan menggunakan

praktikum

resistor (R) yang berbeda yaitu R=15Ω,

membandingkannya

R= 56Ω dan R=100Ω, pada setiap

frekuensi resonansi dan faktor kualitas

resistor

untuk

secara teori. Paada R=15Ω dan R=56Ω,

memperoleh tegangan keluaran maka

%diff untuk frekuensi resonansi yaitu

frekuensi dimanipulasi dengan besar

12,47%, dan R=100Ω,

rentang frekuensi 400Hz. perubahan

frekuensi

besarnya nilai resistor berpengaruh pada

Sedangkan untuk nilai faktor kualitas,

lengkungan resonansi pada grafik yaitu

R=15Ω yaitu 70,96%, R=56Ω yaitu

semakin kecil nilai resistornya makan

39,87% dan R=100Ω yaitu 7,35.

yang

digunakan

semakin

sempit

resonansinya

ini

lengkungan

diakibatkan

kemudian dengan

resonansi

nilai

%diff untuk yaitu

15,05%.

Besarnya nilai kesalahan pada faktor

oleh,

kulaitas (Q) disebabkan oleh hasil dari

semakin kecil nilai resistornya semakin

mencari nilai pitanya yaitu tidak tepat

cepat

tegangan

pada nilai arus (I) yang terdapat pada

semakin

grafik sehingga penujukkan pada f1 dan

besar nilai resistornya maka semakin

f2 hanya berdasar pada nilai lebar pita I

besar

yang mendekati nilai arus yang terdapat

mencapai

maksimumnya.

sebaliknya

lengkungan

resonansi

ini

diakibatkan oleh, semakin besar nilai resistornya

maka

semakin

pada grafik.

lambat

mencapai tegangan maksimumnya.

8. Kesimpulan

Berdasarkan teori besarnya nilai

Berdaasarkan

tujuan

dan

hasil

resistor tidak mempengaruhi frekuensi

praktikum dapat disimpulkan bahwa

resonansinya

saat

a. Frekuensi resonansi yaitu frekuensi

tegangan mencapai nilai maksimumnya)

saat tegangan mencapai keadaan

dengan kata lain frekuensi resonansinya

maksimum.

(frekuensi

pada

akan selalu sama, tetapi pada praktikum

b. Semakin besar hambatannya maka

ini hanya 2 nilai frekuensi resonansi yang

semakin cepat mencapai frekuensi

sama yaitu ketika menggunakan resistor

resonansi

15Ω dan 56Ω yaitu 15600 Hz, tetapi

faktor kulitasnya sedangkan semakin

pada resisitor 100Ω nilai frekuensi

kecil hambatannya maka semakin

resonansinya yaitu 15200 Hz.

lambat mencapai frekuensi resonansi

dan semakin kecil nilai

dan semakin besar nilai faktor kualitasnya. c. Frekuensi resonansi pada R=15Ω dan R=56Ω adalah 15600 Hz dan pada R=100Ω adalah 15200 Hz. Faktor kualitas pada R=15Ω adalah 13 dan R=56Ω adalah 4,88 serta pada R=100Ω adalah 3,8

9. Daftar pustaka Abdul haris bakri, dkk (2008). Dasardasar

Elektronika.

Makassar:

Badab Penerbit UNM. Tim Elektronika Dasar. (2013). Penuntun Praktikum Elektronika Dasar 1. Makassar: Elektronika

Laboratorium &

Init

instrumentasi

jurusan Fisika FMIPA UNM.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF