Laporan Lengkap Farmako

August 23, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Lengkap Farmako...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang

Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang dikeringkan. Selain itu dibidang kesehatan telah banyak berkembang berbagai macam  penemuan  penemua n obat yang berbahan dasar dari macam tumbuhan, hewan dan bahan-bahan mineral yang berkhasiat obat yang mana dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang dijadikan bahan dasar obat yang memungkinkan memiliki efek samping yang  berdampak negative bagi bagi kesehatan manusia. Pada dasarnya simplisia merupakan bahan alamiah yang dijadikan sebagai obat yang belum mengalami perubahan proses apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa  bahan yang dikeringkan. Akan tetapi pengguna penggunaan an simplisia masih dikatakan kurang efektif karena dilihat dari segi sterilisasi mudah rusak oleh ol eh bakteri dan serangga, selain itu simplisia juga sangat mudah bercampur dengan bahan-bahan atau bagian tanaman yang lain. Dalam bidang farmasi peran simplisia juga sangat penting karena peran simplisia yang cukup luas dalam bidang pengobatan. hal tersebut yang melatar belakangi dilakukannya

praktikum

mengenai

simplisia

dari

cara

pembuatan,

pengamatn

makroskopik dan mikroskopik hingga identifikasi pendahuluan serta pengamatan amilum. Selain alasan diatas hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena dapat memperoleh mempe roleh obat yang harganya lebih terjangkau,bermutu,mudah terjangkau,bermutu,mudah dilipat, dan kurang atau tidak ada efek sampingnya.

  1

 

I.2 Maksud Percobaan

1.  Pembuatan Simplisia Tanaman Mengetahui cara pembuatan simplisia tanaman 2.  Pengama Pengamatan tan Amilum Mengetahui

dan

memahami

pengidentifikasian

simplisia

yang

mengandung amilum secara organoleptik serta pemeriksaan secara mikroskopik  pada berbagai berbagai jenis amilum 3.  Pengama Pengamatan tan Makroskopik dan Mikroskopik Simplisia Memahami pengidentifikasian secara organoleptik dan pemeriksaan secara mikroskopik pada berbagai jenis simplisia 4.  Identifikasi Pendahuluan Mengetahui dan mempelajari kandungan kimia pada simplisia dan  pengidentifikasian kandunga kandungan n senyawa aktif alkaloid, saponin dan glikosida antarkuino yang terdapat terdapat pada simplisia I.3 Tujuan Percobaan

1.  Pembuatan Simplisia Tanaman Memahami cara pembuatan simplisia daun 2.  Pengama Pengamatan tan Amilum a.  Mengidentifikasi simplisia yang mengandung amilum secara organoleptik  b.  Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis amilum 3.  Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik   a.  Mengidentifikas Mengidentifikasii berbagai jenis simplisia secara organoleptik  b.  Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis simplisia

  2

 

4.  Identifikasi Pendahuluan a.  Mengetahui kandungan kimia pada simplisia  b.  Mengidentifikasi kandungan senyawa aktif alkaloid, saponin, dan glikosida antarkuinon yang terdapat pada simplisia

I.5 Prinsip Percobaan

1.  Pembuatan Simplisia Tanaman  Membuat tanaman daun sambung nyawa nyawa(Gynura (Gynura procumbens). melalui  proses pengambilan pengambilan sampel, lalu sortasi basah dan pencucian kemudian  perajangan dan pengeringan terakhir pembuatan menjadi serbuk dan disimpan  pada wadah pot yang telah diberi etiket.  2.  Pengamatan amilum  Mengidentifikasi bagian-bagian mikroskopik dan tipe stomata dari amilum  jagung (Amylum Maydis) Amilum padi (Amylum Oryzae ), amilum singkong (Amylum manihot) 3.  Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik, Mengamati simplisia Membuat tanaman daun sambung nyawa nyawa(Gynura (Gynura procumbens). Secara makroskopik dengan melihat warna,bentuk,bau, dan rasa serta secara mikroskop menggunakan mikroskopi dengan medium kloralhidrat 10% kemudian mengalami bagian bagian simplisia tersebut tersebut 4.  Identifikasi Pendahuluan Mengidentifikasi kandungan alkaloid dengan menggunakan pereaksi dragon dorff kandungan saponin dengan pengocokan dan mengamati busa yang terbentuk, kandungan flavanoid dengan menggunakan ammonia encer dan asam sulfat serta

  3

 

kandungan tannin dengan menggunakan besi (III) klorida dari simplisia daun sambung nyawa(Gynura nyawa(Gynura procumbens)  procumbens) 

  4

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Deskripsi tanaman

1.  Taksonomi Super Divisi

: Spermathopyta

Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Bangsa

: Asteridae

Suku

: Asterales

Marga

: Gynura  Gynura 

Jenis

: Gynura procumbens  procumbens 

 Nama daerah

: Lakatumpu ( Desa Kaliburukata),

 Nama asing

: daun dewa

(Melayu) , sambung nyawa dan

ngokilo (Jawa)

2.  Morfologi Tumbuhan Tanaman Gynura  procumbens   procumbens  berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun panjang

  5

 

½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap  pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna berwar na hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung  berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak 3.  Kegunaan Daun Gynura Daun  Gynura  procumbens oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat kanker kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3 lembar daun segar sehari selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat diperpanjang selama 1-3 bulan tergantung dari keadaan  penyakit

.

Tumbuhan

ini

dilaporkan

dapat

digunakan

untuk

 penyembuhan penyakit ginjal . Selain itu, Gynura itu, Gynura    procumbens  juga dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun, khusus bagian daunnya dapat digunakan untuk mengobati pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi . Manfaat lain dari bagian daun tanaman ini dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit

  6

 

gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar.

II.2 Uraian sampel dan bahan II.2.1 Uraian sampel

1.  Amylum Oryzae ( FI III, hal 93 )  Nama resmi

: AMYLUM ORYZAE

 Nama lain

: Pati beras

Pemerian

: Serbuk sangat halus, putih, tidak berbau, tidak berasa

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%)P

Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai sampel

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk

2.  Amylum Maydis ( FI III, hal 94 )  Nama resmi

: AMYLUM MAYDIS

 Nama lain

: Pati jagung

Pemerian

: Serbuk sangat halus ,putih

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol

  7

 

Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai sampel

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan Kering

II.2.1 Uraian bahan

1.  Aquadest ( FI III, Hal 96 )    Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

 Nama lain

: Air suling, Aquadest

RM/BM

: H2o/18,02

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai pelarut

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

2.  Alkohol ( FI III, hal 65 )  Nama resmi

: AETHANOLUM

 Nama lain

: Etanol, alcohol

RM/BM

: C2H6O/46,07

Pemerian

: jernih, tidak berbau, bergerak, cairan  pelarut menghasilkan bau yang khas khas dan rasa terbaka pada lidah.

Kelarutan

:Sangat mudah larut dalam air, dalam

  8

 

kloroform P dan dalam eter P Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai pelarut

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

3.  Kloralhidrat ( FI III, Hal 142 )   Nama resmi

: CLORALCIHYDRAS

 Nama lain

: Kloralhidrat

RM/BM

: C2H3CL3O2/165,40

Pemerian

:

Hablur transparan, tidak meleleh basah; tidak  bewarna, bau tajam dank has; rasa kaostik kaosti k dan agak pahit; melebur

pada suhu lebih kuran

55oC dan perlahn-lahan menguap. Kelarutan

: sangat mudah larut dalam air dan dalam minyak zaitun mudah larut dalam etanol (95 %) P, dan dalam Kloroform P dalam eter P.

Khasiat

: Hipnotikum

Kegunaan

: Memperjelas pengamatan

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

4.  Besi klorida ( FI III, Hal 659 )   Nama resmi

: FERRI KLORIDA

  9

 

 Nama lain

: Besi (III) Klorida

RM/BM

: FeCl3/162,2

Pemerian

: Hablur atau serbuk hablur bewarna hitam kehijauan, oleh pengaruh lembab udara  berubah menjadi jingga

Kelarutan

:Larut dalam air, larutan berupa lesensi  berwarna jingga

Khasiat

: Zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai pelarut

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat

5.  Kloroform ( FI III, HAL 151 )   Nama resmi

: CHLOROFORM

 Nama lain

: Kloroform

RM/BM

: CH3CL2/119,98

Pemerian

: Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, rasa manis, dan membakar

Kelarutan

:

Larut dalam ± 200 bagian air mudah larut dalam etanol mutlak, dalam eter, salam sebagian pelarut organic, dalam

minyak

atsiri, dan dalam minyak lemak Khasiat

: Anastetikum, pengawet, zat tambahan

Kegunaan

: Sebagai pereaksi

  10

 

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik bersumbat kaca, terlindung dari cahaya

6.  Eter ( FI III, HAL 66 )    Nama resmi

: AETER ANAESTETICUS

 Nama lain

: Etoksi etana/ Eter

RM/BM

: CH4H10O/174,12

Pemerian

: Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas, rasa manis dan meembakar; sangat mudah menguap,

sangat

mudah

terbakar;

campuran uapnya dengan oksigen, udara, atau dinitrogen oksida pada kadar tertentu dapat meledak. Kelarutan

:

Larut dalam 10 bagian air, dapat campur dengan etanol (95%) P dengan dengan kloroform P,minyak lemak, dan minyak atsiri

Khasiat

: Anastesi umum

Kegunaan

: Sebagai pereaksi

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya ditempat sejuk

7.   Natrium klorida ( FI III, HAL 403 )   Nama resmi

: NATRII CHLORIDUM

 Nama lain

: Natrium klorida

RM/BM

: NaCL/58,44

  11

 

Pemerian

: Hablur

heksahedral, tidak berwarna,atau

serbuk hablur, tidak berbau rasa asin Kelarutan

: Larut dalam 2,5 bagian air,dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam ±

10 bagian

gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) Khasiat

: Sumber ion klorida

Kegunaan

: Sebagai pereaksi

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik

II.2.1 Klasifikasi tanaman tanaman

Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Asterales

Famili

: Asteraceae

Genus

: Gynura

Spesies

: Gynura procumbens 

  12

 

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN III.1 Waktu dan tempat

Waktu - 02 Oktober 2015 s/d 21 November 2015 Pengambilan tanaman obat yang dijadikan simplisia yaitu daun sambung nyawa(Gynura nyawa(Gynura procumbens),  diperoleh dari desa Kaliburukata Kec.

Sindue Kab. Donggala Palu.

III.2 Alat dan bahan III.2.1 Alat

1.  Alat untuk percobaan pembuatan simplisia tanaman

  Cutter



  Karung



  Gunting



  Parang



  Loyang



  Blender



2.  Alat untuk percobaan pengamatan amilum secara mikroskopik

  Mikroskop



  Pipet tetes



  Objek gelas



  Deck gelas





  Lap kasar

  13

 

   Neraca analitik



  Sendok tanduk



3.  Alat untuk percobaan pengamatan simplisia umum secara mikroskopik

  Pipet tetes



  Objek gelas



  Deck gelas



  Pot palstik



  Mikroskop



4.  Alat untuk percobaan identifikasi pendahuluan

  Tabung reaksi



  Corong kaca



  Pipet tetes



  Gelas ukur



  Timbangan



  Botol semprot



  Rak tabung



  Lap kasar



  Gelas kimia



  14

 

III.2.2 Bahan

1.  Bahan untuk percobaan pembuatan simplisia tanaman

  Aquadest



  Daun lobak ( Raphanus  Raphanus satlus). satlus).



  Koran



  Kardus



  Selotipe



2.  Bahan untuk percobaan pengamatan amilum secara mikroskopik

  Amylum padi





  Amylum jagung

  Aquadest



  Alkohol



  Kapas



  Kertas perkamen



3.  Bahan untuk percobaan pengamatan simplisia umum secara mikroskopik

  Aquadest



  Klorahidrat Lp 1%



  Serbuk simplisia tanaman



4.  Bahan untuk percobaan identifikasi pendahuluan

  Aquadest



  HCl



  FeCl3 



  15

 

  Kertas perkamen



  Kertas saring



  Tissue



  Ekstrak simplisia Gynura procumbens 



  16

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

1.  Pembuatan simplisia tanaman A.

Identifikasi Bahan

1.

Nama

a.  daun sambung nyawa(Gynura nyawa(Gynura procumbens)  procumbens) 

Tanaman 2.

Bagian Tanaman Yang Digunakan

3.

Nama

daun sambung nyawa(Gynura nyawa(Gynura procumbens)  procumbens) 

simplisia 4.

5.

Kandungan

alkaloid, saponin, tannin, flavonoid dan zat aktif

Kimia

antineoplastic

Khasiat

Untuk mengobati tekanan darah tinggi, radang pita tenggorok, sinusitis, tumor, diabetes, mellitus lever, ambeien, kolestrol,tinggi, maag, kena bias ulat dan semut hitam, kanker kandungan, payudarah, dan kanker darah

B.

Uraian tahap pembuatan simplisia dengan mengisi tabel berikut ini

1.

Pemilihan bahan baku

  17

 

a.  Bahan baku tanaman

Daun

 b.  Waktu pengambilan pengambilan bahan baku

18 Oktober 2014

c.  Karakteristik bahan baku

  Warna

Hijau muda

  Bau

Bau serbuk the  

  Rasa

Tidak berasa







2.

Sortasi Basah a.  Jenis benda asing

Tanah dan kerikil

3.

Pencucian

Pada air yang mengalir

4.

Berat basah bahan baku

500 g

5.

Cara pengubahan bentuk bahan baku

Dengan cara di potong dengan

menggunakan

cutter/pisau 6.

Pengeringan

  Cara pengeringan



Dengan cara dianginanginkan tanpa sinar matahari langsung

  Lama pengeringan

3 hari

  Berat kering bahan baku

450 g





7.

Pemeriks Pemeriksaan aan organoleptis

  Warna

Kuning jingga

  Bau

Bau khas

  Rasa

Agak pahit







  18

 

2.  Pengamatan amilum Hasil

pengamatan

 Nama sampel sampel

Keterangan mikroskopik

Medium : aquadest Pati beras Perbesaran Perbesara n : 4/0.10

Medium : aquadest Pati jagung Perbesaran Perbesara n : 4/0.10

3.  Pengam Pengamatan atan makroskopik dan mikroskopik simplisia   N

 Nama

Pengamatan

Keterangan

o.

sampel

mikroskopik

Bau

Rasa

Warna

1.

......

Bau khas

Tidak

Hijau tua

 berasa

  19

 

2.

Menyengatt Menyenga

Pedis

Hijau muda

3.

Temulaw

Bau khas

ak

4.

Bau khas

Agak

Kuning

 pahit

 jingga

Tidak

Hijau

 berasa

5.

Bau teh

Tidak

Hijau tua

 berasa

6.

Bau tajam

Tawar

Hijau

7.

Bau khas

Tidak

Coklat

 berasa

kekuninga n

4.  Identifikasi pendahuluan  N

Nama

Identifikasi pendahuluan pendahuluan

  20

 

o.

sampel

Tannin Alkaloid

dan

Saponin  polifenol

Temula 1. wak

(+)

(-)

(+)

  21

 

IV.2 Pembahasan

Menurut Anonim (2015) simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami perubahan apapun dan terkecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Berdasarkan hal itu simplisia dibagi menjadi tiga golongan yaitu : a.  Simplisia nabati Simplisia nabati yang merupakan simplisia yang berasal dari tanaman utuh,  bagian tanaman yang merupakan merupakan isi sel yang secara spoontan keluar dari tanaman tanaman atau dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamanny tanamannyaa ( eksudat tanaman).  b.  Simplisia hewani Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murnii. c.  Simplisia pelican Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia beruba bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum  berupa bahan kimia kimia murni, contooh serbuk serbuk seng dann serbuk tembaga. tembaga. Simplisia dapa diuji makroskopik dan mikroskopik organoleptiis yaitu untuk  penentuan warna,bentuk,baud warna,bentuk,baud an rasanya dan pengujian makroskopik makroskopik digunakan untuk pengujian yang meliputi penentuan atau pengamatan bagian-bagian internal atau bagian dalam penyusun simplisia (A.Farn, 1995). Pati merupakan bahan berkhasiat menutupi porikulit sehingga member kesan halus dan sebagai pembersih. Tanama dengan kandungan amilum yang digunakan diibidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Monihot utilissima) (Gunawan,2004) (Gunawan,2004)

  22

 

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan  pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pangisi tablet,  bahan penikat, dan bahan penghancur. Sementara suspense amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dan amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan,2 ( Gunawan,2004) 004) Dalam praktikum farmakognosi praktikan melakukan empat percobaan antara lain yaitu : pembuatan simplisia tanaman, pengamatan amilum, pengamatan simplisia umum secara mikroskopik mikroskopik dan identifikasi pendahuluan. pendahuluan. Adapun sampel sampel yang digunakan yaitu simplisia daun sambung nyawa(Gynura nyawa (Gynura procumbens). untuk  pengamatan  pengam atan pada amilum digunakan digunakan amilum jagung (Amylum Maydis) Maydis) dan Amilum  padi (Amylum Oryzae ). Pada percobaan pembuatan simplisia dimana praktikan menggunakan sampel yaitu daun sambung nyawa nyawa(Gynura (Gynura procumbens).  Tanaman tersebut disortasi basah untuk memilih bagian daun yang baik untuk dijadikan simplisia setelah dipanen dari  pohonya kemudian dicuci menggunak menggunakan an air yang mengalir tujuan pencucian ini untuk memisahkan tanaman dari kerikil dan tanah yang masih tersisa lalu dilakukan  perajangan pada pada daun tanaman tanaman dengan menggunakan menggunakan gunting. Tujuan perajangan perajangan ini yaitu untuk mempercepat proses pengeringan.kemudian setelah dirajang selanjutnya dikeringkan dengan cara tidak terkena matahari langsung agar zat kimia dari rimpang tidak rusak dan hilang serta mencegah mencegah hilangnya hilangnya minyak atsiri akibat  penguapan. Setelah kering hampir 3 hari, simplisia diserbukan dengan cara diblender lalu dimasukkan kedalam wadah pot plastik yang telah dipasang etiketnya. Pada percobaan

pengamatan amilum amilum sampel yang digunakan yaitu amilum

oryzae,   dan amylum maydis. oryzae, maydis. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop dengan  perbesaran  perbesara n 40X pada medium aquades. Dimana medium aquades aquadestt digunakan karena

  23

 

adanya aquadest butir-butir pati dapat dilihat jelas akibat terlarutnya bahan-bahan lain. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan literature dimana pada saat amilum padi yang tebal menjadi satu sedangkan menurut literatur butir amilum padi seharusnya bergerombol menjadi beberapa  bagian. Ketidak sesuaian dengan literatur ini terjadi karena sampel amilum yang diletakkan pada objek gelas terlalu banyak sehingga penampakan butir pati menjadi tidak jelas. Pada percobaan pengamatan mikroskopik simplisia digunakan sampel simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens)).didapatkan procumbens)).didapatkan hasil warna hijau muda,  bau seperti serbuk tteh, eh, bentuknya halus dan tidak berasa. Hasil ini sesuai literatur lit eratur (Ariyanti,2011) dimana daun sambung nyawa (Gynura procumbens)).didapatkan procumbens)).didapatkan hasil warna hijau muda, muda, bau seperti serbuk teh, bentuknya bentuknya halus dan tidak berasa. berasa..

Dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10X pada medium kloralhidrat 10%. Tujuan penggunaan medium klorahidrat 10% yaitu untuk melarutkan molekulmolekul besar seperti protein pada serbuk simplisia sehingga dapat diamati dibawah mikroskop. Adapun hasil pengamatan mikroskopik yang diperoleh dimana untuk simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens). procumbens). terlihat hanya berupa serbukserbuk. Hasil ini tidak sesuai dengan literatur seharusnya akan terlihat jaringan  peridem. Ketidaksesuaian dengan literatur ini terjadi karena pada saat pengamatan pengamatan serbuk diletakkan pada objek gelas terlalu banyak sehingga tidak dapat dilihat dengan jelas kenampakan kenampakan mikroskopiknya. Pada percobaan yang terakhir yaitu identifiikasi pendahuluan simplisia juga digunakan sampel simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens).Pada procumbens).Pada  percobaan ini dilakukan identifikasi antara lain mengidentifikasi mengidentifikasi kandungan kandungan

  24

 

alkanoid, identifikasi kandungan saponin dengan pengocokkan pengocokkan dan mengamati mengamati  busa yang terbentuk. terbentuk.

  25

 

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan

1.  Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pegolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan merupaka n bahan yang dikeringkan. 2.  Simplisia yang dibuat merupakan simplisia daun sambung nyawa (Gynura  procumbens).    procumbens). 3.  Pengama Pengamatan tan makroskopik simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens).  procumbens).  yaitu warna hijau muda, muda, bau seperti serbuk teh, bentuknya bentuknya halus dan tidak berasa. berasa. 4.  Pengamatan mikroskopik simplisia rimpang temulawak simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens). Terlihat procumbens). Terlihat jaringan periderm 5.  Indentifikasi pendahuluan kandungan kimia simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens) yaitu mengandung alkanoid,tanin,dan polifenol

V.2 Saran

Praktikan menyarankan agar praktikum lebih dikembangkan dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada terutama untuk pada percobaan identifikasi pendahuluan agar bukan hanya mengidentifikasi empat kandungan kimia tapi juga bisa dikembangkan dikembangkan dengan menguji kandungan kimia lainnya. 

  26

 

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.1979.  Farmakope Indonesia Edisi III . Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Anonim. 2015. Penuntun 2015. Penuntun praktikum praktikum Farmakognosi. Farmakognosi. UNIVERSITAS  UNIVERSITAS TADULAKO. Palu Fahn,A.1995.  Anatomi Tumbuhan edisi ketiga. Yogyakarta Yogyakarta   . Gajah Mada University Press Gunawan,D.,Mulyani,S.2004 Gunawan,D., Mulyani,S.2004  Ilmu  .Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) (Farmakognosi) jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta Kurniawan,Arief. Kurniawan,Ar ief. 2007. Terampil Berkreasi . Grafino Media Pertama. Bandung www.plantamor.com.  

  27

 

KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM

Dengan ini menerangkan bahwa praktikan dibawah ini :

Telah

 Nama

: Reinchard Betteng

Stambuk

: G 701 14 162

Kelas/Kel

: C/III

memenuhi

segala

kewajiban

laboratorium

selama

mengikuti

praktikum

Farmakognosi. Palu, 18 November 2015 Menyetujui Nama Laboran

Laboratorium

SilvanaPamona,S.Si SilvanaPamona ,S.Si

Kimia Farmasi

Deniarta

MikrobiologiFarmasi

Ian Santoso, AMKL

Fitokimia-Fa Fitokimia-Farmakognosi rmakognosi

 Ni Wayan Madya Madya N.S.Si

Farmasetika Farmasetika

Wirahatni,S.P

Farmakologi

Paraf

  28

 

LEMBAR PENGESAHAN

Praktikum ini dilakukan dimulai tanggal 16 oktober 2015 sampai dengan 06 november 2015 dengan disahkan oleh: ASISTEN KELAS A 

Asisten kelas A

YULITA NELLIN SIPA G 701 12 087

Asisten kelas A

MOHAMMAD ANGGRIAWAN G 701 12 073

Asisten kelas A

SEPTIAWAN G 701 11 049

  29

 

ASISTEN KELAS B 

Asisten kelas B

Asisten kelas B

VERRA AMANDA LIMBUDATU G 701 12 0121

TEGUH PRAYITNO G 701 12 107

Asisten kelas B

MUHAMMAD YUSUF ISLAMI G 701 11 099

  30

 

ASISTEN KELAS C 

Asisten kelas C

Asisten kelas C

MELIA KURNIA WATI G 701 12 044

NI MADE SUSILAWATI G 701 12 005

Asisten kelas C

IRMAN SETIAWAN G 701 11 099

  31

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF