Laporan LAPAROTOMI Kucing
January 20, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan LAPAROTOMI Kucing...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laparotomi berasal dari kata laparo yang berarti abdomen, dan dari kata tomy yang berarti penyayatan. Jadi, pengertian laparotomi secara umum adalah penyayatan pada dinding abdominal atau atau lapi lapisa sann peri perito tone neal, al, sehi sehing ngga ga dapa dapatt menc mencap apai ai orga organn-or orga gann visc viscera erall seca secara ra lang langsu sung ng.. Organ abdominal yang dapat ditemukan antara lain organ pencernaan, organ urinarius, organ reproduksi, serta organ limfatik. Berdasarkan daerah penyayatan, laparotomi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : laparotomi medianus, paramedianus, inguinalis, dan pararektus. Berdasarkan target target organn organnya ya,, laparo laparotom tomii median medianus us dibagi dibagi menjadi menjadi dua jenis, jenis, yaitu yaitu laparo laparotom tomii medianu medianuss anterior dan posterior. Laparotomi medianus anterior bertujuan untuk mencapai diaphragma, hati, lambung, ginjal, sebagian usus halus, dan ovarium. edangkan laparotomi medianus posterior dilakukan untuk mencapai uterus, sebagian usus halus, vesica urinaria, dan kelenjar prostat. Bany Banyak ak kasu kasuss beda bedahh yang yang ditan ditanga gani ni deng dengan an mela melaku kukan kan tind tindak akan an lapa laparo roto tomi mi,, baik baik medianus, paramedianus anterior maupun posterior, serta laparotomi flank. !asing-masing posisi memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. "emilihan posisi penyayatan laparotomi ini didasarkan didasarkan kepada organ target yang dituju. #al ini untuk untuk menegakkan menegakkan diagnosa diagnosa berbagai berbagai kasus kasus yang terletak di rongga abdomen. $ujuan laparotomi adalah untuk menemukan dan mengetahui kead keadaa aann orga organn visc viscera erall yang yang ada ada di dalam dalam ruan ruangg abdo abdomi mina nall secar secaraa lang langsu sung ng serta serta untu untuk k menegakkan diagnosa. 1.2 Tujuan
$ujuan pelaksanaan praktikum laparotomi ini adalah untuk menemukan dan mengetahui keadaan organ visceral yang ada di dalam ruang abdominal secara langsung serta melakukan teknik jahitan pada he%an kucing. 1.3 Fungsi
&ungsi pelaksanaan praktikum laparotomi ini adalah agar mahasis%a dapat menemukan dan mengetahui keadaan organ visceral yang ada di dalam ruang abdominal secara langsung serta melakukan teknik jahitan pada he%an kucing.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Laparotomi Laparotomi
berasa berasall dari dari dua kata terpisah terpisah,, yaitu yaitu laparo dan tomi. Laparo sendiri berati
perut atau abdomen sedangkan tomi to mi berarti penyayatan. ehingga laparotomi dapat didefenisikan sebagai penyayatan pada dinding abdomen atau peritoneal. 'stilah lain untuk laparotomi adalah celiotomi. Laparotomi terdiri dari tiga jenis yaitu laparotomi flank, medianus dan paramedianus. !asing-masing jenis laparotomi ini dapat digunakan sesuai dengan fungsi, organ target yang akan dicapai, dan jenis he%an yang akan dioperasi. (mumnya pada he%an kecil laparotomi yang dilakukan adalah laparotomi medianus dengan daerah orientasi pada bagian abdominal ventral tepatnya di linea alba ) &ossum, *++. Organ-organ pada saluran pencernaan, saluran limfatik, saluran urogenital dan saluran reproduksi merupakan organ tubuh yang berada di ruang abdomen. emua organ tersebut dapat ditemukan dengan menggunakan teknik operasi laparotomi. $indakan bedah biasa dilakukan untuk menangani kasus kasus yang terjadi pada he%an kesayangan diantaranya dilakukan di daerah abdomen. Jenis-jenis tindakan bedah yang sering dilakukan diantaranya adalah laparotomi, cystotomi, histerektomi, ovariohisterektomi, kastrasi, caudektomi, enterektomi dan lain sebagainya
) &ossum, *++. /ksplorasi organ dilakukan setelah ruang abdomen terbuka. /ksplorasi dilakukan dengan cara palpasi karena terdapat banyak lemak di ruang abdomen, organ-organ yang ditemukan di dalam rongga abdomen pada saat operasi antara lain adalah usus halus, usus besar, ginjal kiri, ginjal kanan, vesika urinaria dan lambung. (sus merupakan organ yang paling mudah ditemukan karena karena posisi posisi penyay penyayatan atan yang yang dilaku dilakukan kan tepat tepat di ventrom ventromedi edial al abdom abdomen. en. (sus (sus memilik memilikii konsis konsisten tensi si yang yang lunak, lunak, licin, licin, dan lumenn lumennya ya koson kosongg ketika ketika dipalp dipalpasi asi.. 0esika sika urinar urinaria ia dapat dapat diketahui dengan palpasi bagian hipogastricum. 0esika urinaria berisi urin memiliki konsistensi lunak dan padat. 1injal kanan dan kiri dapat teraba ketika dilakukan palpasi. palpasi. Bentuk Bentuk dari kedua ginjal ginjal bulat bulat seperti seperti kacang kacang dengan dengan konsis konsisten tensi si yang yang lunak lunak dan padat. padat. Organ Organ lainny lainnyaa tidak tidak terpalpasi pada saat eksplorasi abdomen )2spinall, *++3. 2neste 2nestesi si (mum (mum adalah adalah tindak tindakan an meniad meniadaka akann nyeri nyeri secara secara sentra sentrall disert disertai ai hilang hilangny nyaa kesadaran dan bersifat reversible. 2nestesi umum yang sempurna menghasilkan ketidaksadaran, anal analge gesi sia, a, relak relaksa sasi si otot otot tanp tanpaa menim menimbu bulk lkan an resi resiko ko yang yang tida tidakk diin diingi gink nkan an dari dari pasi pasien en.. $ujuan $u juan anestesi anestesi umum adalah hipnotik, hipnotik, analgesik, analgesik, relaksasi relaksasi dan stabilisasi stabilisasi otonom. otonom. Obat obat anestesi umum bisa diberikan melalui "erenteral )'ntravena, 'ntramuscular, perektal, "erinhalasi )4at5ug, *++*.
$ahapan dalam anestesi terdiri dari 3 stadium yaitu stadium pertama berupa analgesia sampai kehilangankesadaran, stadium * sampai respirasi teratur, stadium 6 dan stadium 3 sampai henti napas dan henti jantung. 7alam memberikan anestesi kita perlu mengetahui stadium-stadium anestesi untuk memonitoring sejauh manapasien bisa diberikan intervensi seperti pembedahan. Staiu! I "analgesia sa!#ai kesaaran $ilang%
tadium ' )t. 2nalgesia8 t. 9isorientasi dimulai dari saat pemberian 5at anestetik sampai hilangnya kesadaran. "ada stadium ini pasien masih dapat mengikuti perintah dan terdapat analgesi )hilangnya rasa sakit. $indakan pembedahan ringan, seperti pencabutan gigi dan biopsi kelenjar, dapat dilakukan pada stadium ini. tadium ini berakhir dengan ditandai oleh hilangnya refleks bulu mata. Staiu! II "sa!#ai res#irasi teratur%
tadium '' )t. /ksitasi t. 7elirium !ulai dari akhir stadium ' dan ditandai dengan pernapasan yang irreguler, pupil melebar dengan reflekss cahaya );, pergerakan bola matatidak teratur, lakrimasi );, tonus otot meninggi dan diakhiri dengan hilangnya refle< menelan dan kelopak mata. Staiu! III
tadium ''' yaitu stadium sejak mulai teraturnya lagi pernapasan hingga hilangnya pernapasan spontan. tadia ini ditandai oleh hilangnya pernapasan spontan, hilangnya reflekss kelopak mata dan dapat digerakkannya kepala ke kiri dan kekanan dengan mudah.tadium ''' dibagi menjadi 3 plane yaitu: = "lane = "ernapasan teratur, spontan, dada dan perut seimbang, terjadi gerakan bola mata yang tidak menurut kehendak, pupil midriasis, refleks cahaya ada, lakrimasi meningkat, refleks faring dan muntah tidak ada, dan belum tercapai relaksasi otot lurik yang sempurna. )tonus otot mulai menurun. * "lane * "ernapasan teratur, spontan, perut-dada, volume tidak menurun, frekuensi meningkat, bola mata tidak bergerak, terfiksasi di tengah, pupil midriasis, refleks cahaya mulai menurun, relaksasi otot sedang, dan refleks laring hilang sehingga dikerjakan intubasi. 6 "lane 6
"ernapasan teratur oleh perut karena otot interkostal mulai paralisis, lakrimasi tidak ada, pupil midriasis dan sentral, refleks laring dan peritoneum tidak ada, relaksasi otot lurik hampir sempuma )tonus otot semakin menurun. 3 "lane 3 "ernapasan tidak teratur oleh perut karena otot interkostal paralisis total, pupil sangat midriasis, refleks cahaya hilang, refleks sfmgter ani dan kelenjar air mata tidak ada, relaksasi otot lurik sempuma )tonus otot sangat menurun. Staiu! I& "$enti na'as an $enti jantung%
7itandai dengan kegagalan pernapasan )apnea yang kemudian akan segera diikuti kegagalansirkulasi8 henti jantung dan akhirnya pasien meninggal. "asien sebaiknya tidak mencapaistadium ini karena itu berarti terjadi kedalaman anestesi yang berlebihan )4at5ug, *++*.
BAB III MET(D(L()I
3.1 Alat an Ba$an
a.
2lat 2dapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
• • • • • • • • • • • • • • • • •
b.
calpel handle Blade $o%el8duk clamp 2rteri clamp >etractor 1unting tajam-tajam "inset anatomis "inset 9hirurgis 2llis $issue forceps ?eedle holder ?eedle $o%el87uk $ali kekang 1loves !asker puit = ml $ampon Bahan 2dapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
• • • • • • • •
9airan infus ?a9l fisiologis abun "ovidone iodine 2lkohol Obat-obatan )2tropine, 4etamin, @yla5in, $olfen, 2moespirasi
: *E8menit
I. PE,HITUN)AN D(SIS (BAT
1. A*EP,(MA-INE
7osis
: +,+mg8kg BB )'!
4onsentrasi
: =mg8ml
"erhitungan 7osis
: +,+ < 6,* F +,+=ml =
2. AT,(PINE
7osis
: +,+3 mg8kg BB )9
4onsentrasi
: +,* mg8ml
"erhitungan 7osis
: +,+3 < 6,*
F +,=* ml
+,*
3. +ETAMINE
7osis
: =+mg8kg BB )'!
4onsentrasi
: =++mg8ml
"erhitungan 7osis
: =+ < 6,* F +,6* ml =++
. /0LA-INE
7osis
: =+mg8kg BB )'!
4onsentrasi
: =++mg8ml
"erhitungan 7osis
: =+ < 6,* F +,6* ml =++
. AM(/0*ILIN
7osis
: *+mg8kg BB )"O
4onsentrasi
: =*8 mg8ml
"erhitungan 7osis
: *+ < 6,* F *,A ml *
. T(LFEN
7osis
: 3 mg8kg BB )9
4onsentrasi
: 3+ mg8ml
"erhitungan 7osis
: 3 < 6,* F +,6* ml
3+ . BETAM(/
7osis
: +,= mg8kg BB
"erhitungan 7osis
: +,= < 6,* F +,6* ml
4. &I**ILIN
7osis
: = mg8kg BB
4onsentrasi
: =++ mg8ml
"erhitungan 7osis
: = < 6,* F +,3Eml =++
II. SI)NALEMENT
?ama
: 4opet
Jenis #e%an
: 4ucing
4elamin
: Betina
>as8Breed
: 7omestic hort #air
Garna Bulu84ulit
: 1rey and Ghite
(mur
: H =. $ahun
Berat Badan
: 6,* kg
$anda 4husus
: 9orak grey pada /$
: ?ormal )D * detik
#ydration
: ?ormal
Body Geight : 6,* kg
9olor I consistency feces : Body 9ondition
:
(nder%eight
Over%eight
?ormal
S5ste! ,e6ie7
a. 'ntegumentary b. Otic
c. Opthalmic
d. !uskuloskeletal
?ormal
?ormal
?ormal
?ormal
2bnormal
2bnormal
2bnormal
2bnormal
e. ?ervus
f. 9ardiovaskular
g. >espiration
h. 7igesty
?ormal
?ormal
?ormal
?ormal
2bnormal
2bnormal
2bnormal
i. Lympatic
j. >eproduction
k. (rinaria
?ormal
?ormal
?ormal
2bnormal
2bnormal
2bnormal
2bnormal
F(,M (PE,ASI LAPA,(T(MI
?ama "emilik 2lamat ?ama Jenis 4elamin Jenis #e%an >as8Breed
: 4elompok 96 : !alang :4opet : Betina : 4ucing : 7omestic short hair
$emp !embran !ucosa 9>$ "ulsus >espirasi #ydration
: 6CO9 : "ink : ?ormal : CA8!enit : *E8!enit : Baik
+(NT,(L ANESTESI
(8at
)9l9ngan (8at
D9sis "!g:kg BB%
+9nsentrasi "!g:!l%
&9lu!e (8at "!l%
,ute
;aktu
2mo$ : ?ormal
(rinasi : ;
uhu : 6,C 9
L : 2ppetice : ;;;
"ulsus : C+8menit
7efekasi : -
9>$ : ?ormal
(rinasi : ;
uhu : 6,E 9
L : 2ppetice : ;;;
"ulsus : =++8menit
7efekasi : ;
9>$ : ?ormal
(rinasi : ;
uhu : 6,C 9
L : 2ppetice : ;;;;
"ulsus : ==+8menit
7efekasi : -
9>$ : ?ormal
(rinasi : ;
+
A8 K=
+
8 K=
+
E8 K=
+
C8 K=
uhu : 6,C 9
L : 2ppetice : ;;;;
"ulsus : ==+8menit
7efekasi : ;
9>$ : ?ormal
(rinasi : ;
+
=+8 K=
uhu : 6,C 9
L : 2ppetice : ;;;;
"ulsus : CE8menit
7efekasi : -
9>$ : ?ormal
(rinasi : -
+
==8 K=
L
=*8 K=
=68 K=
2ppetice : ;;;;
"ulsus : CE8menit
7efekasi : ;
9>$ : ?ormal
(rinasi : ;
$8 2mouang abdomen akan terlihat setelah peritoneum disayat. "ada a%alnya akan terlihat omentum, kemudian terlihat organ-organ abdominal. etelah dilakukan ekplorasi terhadap organ-organ tersebut maka ruang abdomen dapat ditutup kembali. 7ilakukan penjahitan dengan metode jahitan sederhana atau kontinyu untuk petoneum8peritoneum dengan aponeurose8peritoneum dengan otot menggunakan benang cat gut. 4ulit dan subkutis atau subkutis dan lemak kemudian kulit dijahit dengan metode jahitan sederhana atau kontinyu menggunakan benang silk. Bekas jahitan diberi dengan sofratulle, setelah itu ditutup dengan kasa dan perban. "asangkan gurita yang telah dibuat dari kain dan dilubangi berdasarkan posisi kaki. "emasangan gurita berfungsi untuk melindungi luka agar tidak dijilati oleh he%an serta membatasi gerak he%an tersebut setelah operasi.
P(ST>(PE,ATIF
"ada post operasi, he%an ditunggu hingga sadar dan menunjukkan temperatur 6 +9. 7an setelah itu dilanjutkan dengan pera%atan post operatif. "era%atan tersebut meliputi manajemen luka, kontrol rutin, pemantauan rutin. #al ini dilakukan dengan maksud agar kondisi kucing dapat kembali normal dan luka operasi tersebut dapat segera mengering. 7ilakukan pemberian bioplacenton pada daerah jahitan untuk mempercepat proses pengeringan pada luka jahit, kucing juga dipasangi gurita agar tidak menjilat-jilat daerah jahitan. "emberian obat analgesik $olfenamic juga dilakukan pada post operatif, hal ini dimaksudkan agar nyeri pada jahitan dapat dikurangi. .2 ANALISA HASIL .2.1 (8at>98at 5ang Digunakan
•
AT,(PIN SULFAT
&armakologi &armakodinamik8&armakokinetik 2ksi onset: '0: cepat 2bsorpsi : Lengkap 7istribusi : $erdistribusi secara luas dalam badan, menembus plasenta masuk dalam air susu menembus sa%ar darah otak. !etabolisme : hepatik $ eliminasi )half-life elimination : *-6 jam /kskresi: urine )6+ hingga + dalam bentuk obat yang tidak berubah dan metabolitnya. 4ontra 'ndikasi 2ntimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma )glaukoma sudut sempit, myasthenia gravis ) tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek samping muskarinik dari antikolinesterase, paralytic ileus, pyloric stenosis, pembesaran prostat. /fek amping /fek samping antimuscarinik termasuk kontipasi, transient )sementara bradycardia ) diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia, penurunan sekret bronkial, retensi urin, dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi, fotophobia, mulut kering kulit kering dan kemerahan. /fek samping yang terjadi kadangkadang : kebingungan )biasanya pada usia lanjut , mual, muntah dan pusing. 'nteraksi Obat !eningkatkan efek8toksisitas : 2ntihistamin, fenotia5in, $92s dan obat lain dengan aktivitas antikolinergik dapat meningkatkan efek antikolinergik dari atropin jika digunakan secara bersamaan. 2mine sympathomimetic dapat menyebabkan tachyrrhytmias hindari penggunaan secara bersamaan. !enurunkan efek: /fek antagonis terjadi dengan obat phenothia5ine. /fek levodopa dapat diturunkan )data klinik
tervalidasi
terbatas.
Obat-obat
dengan
mekanisme
cholinergic
)metochlopramide, cisapride, bethanecol menurunkan efek antikolinergik atropin. "arameter !onitoring #eart rate, tekanan darah, pulsa, status mental monitor jantung Bentuk ediaan 'njeksi "eringatan 7igunakan secara hati-hati pada penderita refluks gastroesofageal, diare, ulcerative colitis, infark miokardiak akut, hipertensi, kondisi yang ditandai dengan takikardi )termasuk hipertiroidism,insufisisiensi jantung, bedah jatung, pyre
View more...
Comments