laporan laboratorium elka analog ke-2 GARIS BEBAN DIODA
March 29, 2018 | Author: Sugeng Rizky Darmawanto | Category: N/A
Short Description
GARIS BEBAN DIODA laporan lab elka analog...
Description
LAPORAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
NO. 2 GARIS BEBAN DIODA
NAMA PRAKTIKAN
: SUGENG RIZKY DARMAWANTO
NAMA REKAN KERJA
: 1. HANNA CHAMAD AL-JAIDI 2. ZAINATUL FADILAH
KELAS/KELOMPOK
: TT 3B/3
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
: 1 SEPTEMBER 2015
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN
: 9 SEPTEMBER 2015
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Daftar Isi....................................................................................................................................... 1 1. Tujuan .......2 2. Dasar Teori .......2 3. Alat yang Dipergunakan .......3 4. Langkah Kerja .......4 5. Hasil Percobaan .......6 6. Analisis dan Pembahasan .......6 7. Kesimpulan .......8 8. Tugas .......8 Daftar Pustaka Lampiran
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
1
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
PERCOBAAN II GARIS BEBAN DIODA 1. TUJUAN Menggambarkan garis beban dioda dan menunjukkan penggunaanya 2. DASAR TEORI 2.1 Dioda Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Gambar1. Simbol dan Susunan Dioda
2.2 Garis Beban Dioda Beban yang diberikan pada rangkaian secara normal akan mempunyai implikasi pada daerah kerja (operasi) dan piranti elektronik. Bila analisis disajikan dalam bentuk grafik, sebuah garis dapat digambarkan sebagai karakteristik dioda yang mewakili efek dari beban.
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
2
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 2. Karakteristik Dioda
Garis beban Dioda (load line) adalah sebuah garis miring yang memotong sumbu ID dan sumbu VD. Garis ini didapat dengan cara berikut: - Pada sumbu VD , ID = 0, maka: Vs−VD ID = R 0= -
Vs−VD R
Vs = VD Pada sumbu ID , VD = 0, maka: Vs−VD ID = R ID =
Vs R
Setelah mendapatkan nilai VD dan ID, maka didapat garis lurus yang memotong kedua sumbu tersebut seperti pada gambar berikut.
Gambar 3. Garis Beban Dioda
Titik perpotongan antara garis beban dengan garis karakteristik disebut dengan titik operasi atau Q poin (Quiescent Point). 3. ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN 1. Sumber daya searah : 1 buah 2. Multimeter analog : 2 buah 3. Dioda Si : 1 buah 4. Dioda Ge : 1 buah 5. Resistor : 470 Ω, 1 kΩ, 2 kΩ 6. Kabel-kabel penghubung
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
3
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
4. LANGKAH KERJA A. Pembuatan garis beban dioda 1. Membuat garis beban dioda dengan tegangan sumber sebesar 1,5 V dan R sebesar 470 Ω pada kurva karakteristik dioda silikon yang telah dibuat pada percobaan 1. 2. Melengkapi tabel di bawah ini. Tegangan Dioda VD (V)
Arus Dioda ID (mA)
Silikon
Germanium
Silikon
Germanium
Titik Operasi (Q)
0,6
0,3
1,9
1,25
Titik Cut Off
0,4
0,1
0,2
0,14
Titik Saturasi
0,65
0,55
5,6
3,8
-
Pada titik cut off : tidak ada arus dioda (dioda putus) = dioda seperti saklar
-
terbuka Pada titik saturasi : arus dioda maksimum = dioda seperti saklar tertutup
Gambar 4. Rangkaian Dioda Sederhana
B. Pengkukuran arus dan tegangan dioda pada titik operasi, cut off, dan saturasi. 3. Membuat rangkaian seperti gambar 4, dengan R sebesar 470 Ω dan Vs sebesar 1,5 V. 4. Mengukur Id, Vd, dan Vo (pengukuran pada titik operasi). 5. Melepas salah satu kaki dioda dari rangkaian dan Vs tetap sebesar 1,5 V, lalu mengukur Id, Vd, dan Vo (pengukuran pada titik cut off). 6. Menghubung singkat dioda dan Vs tetap sebesar 1,5 V, lalu mengukur Id, Vd, dan Vo (pengukuran pada titik saturasi). 7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 6 dengan dioda yang sama tetapi nilai Vs sebesar 3V dan R sebesar 2 kΩ. 8. Melengkapi tabel di bawah ini. Tabel 1. Dioda silikon 02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
4
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Id (mA) Vs (V)
R (Ω)
Vd (volt)
Kondisi Dioda Kurva
Ukur
Kurva
Ukur
Vo (volt) Hitun g
Ukur
Terpasang 1,5
470
Lepas Hubung Singkat Terpasang
3
2000
Lepas Hubung Singkat
9. Ulangi langkai 1 sampai dengan 8 dengan menggunakan dioda germanium. Tabel 2. Dioda Germanium Id (mA) Vs (V)
R (Ω)
Vd (volt)
Kondisi Dioda Kurva
Ukur
Kurva
Ukur
Vo (volt) Hitun g
Terpasang 1,5
1000
Lepas Hubung Singkat Terpasang
3
2000
Lepas Hubung Singkat
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
5
Ukur
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
5. HASIL PERCOBAAN Tabel 1. Dioda silikon Id (mA) Vs (V)
R (Ω)
Kondisi Dioda
3
470
2000
Vo (volt) Hitun
Kurva
Ukur
Kurva
Ukur
1,9
1,6
0,6
0,64
0,8
0,85
0
0
1,5
1,46
0
0
Hubung Singkat
3,19
2,8
0
0
1,5
1,4
Terpasang
1,2
1,2
0,6
0,62
2,3
2,35
0
0
3
2,95
0
0
1,5
1,5
0
0
3
3
Terpasang 1,5
Vd (volt)
Lepas
Lepas Hubung Singkat
g
Ukur
Tabel 2. Dioda Germanium Id (mA) Vs (V)
R (Ω)
Kondisi Dioda
3
1000
2000
Vo (volt) Hitun
Kurva
Ukur
Kurva
Ukur
1,25
1
0,25
0,3
1,2
1,2
0
0
1,5
1,48
0
0
Hubung Singkat
1,5
1,2
0
0
1,5
1,5
Terpasang
1,3
1,1
0,3
0,32
2,7
2,65
0
0
3
2,95
0
0
1,5
1,3
0
0
3
3
Terpasang 1,5
Vd (volt)
Lepas
Lepas Hubung Singkat
g
Ukur
6. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Bandingkan nilai Id, Vd, Vo dari hasil pengukuran dan perhitungan pada dioda silikon dan dioda germanium. Setelah melakukan percobaan, maka didapatlah hasil pengukuran Id, Vd, dan Vo, baik dari dioda silikon maupun dioda germanium seperti yang ditunjukkan 02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
6
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 1 dan Tabel 2 di atas. Secara umum, hasil pengukuran dan pengukuran mempunyai nilai yang tak berbeda jauh. Misalnya saat percobaan dilakukan pada dioda silikon, saat Vs = 1,5 , R = 470 kΩ, dan kondisi diodanya terpasang, nilai Id jika dilihat dari kurva adalah 1,9 mA, dan apabila dilihat secara pengukuran adalah 1,6 mA. Untuk nilai Vd, di kurva tertera 0,6 V dan secara pengukuran sebesar 0,64 V. Serta nilai Vo, secara perhitungan sebesar 0,8 V dan secara pengukuran sebesar 0,85 V. Terlihat pada pengukuran ini perbedaan terpaut lumayan besar, hal ini karena multimeter yang kelompok praktikan gunakan kurang presisi. Pada saat percobaan dilakukan untuk dioda germanium, multimeter diganti dengan multimeter yang lain, sehingga didapat hasil yang lebih presisi. Misalnya saat Vs = 1,5 V , R = 1 kΩ, dan kondisi dioda terpasang, nilai Id jika dilihat dari kurva adalah 1,25 mA, dan apabila dilihat secara pengukuran adalah 1 mA. Untuk nilai Vd, di kurva tertera 0,25 V dan secara pengukuran sebesar 0,3. Serta nilai Vo, secara perhitungan sebesar 1,2 V dan secara pengukuran sebesar 1,2 V. 2. Buatlah prosentase perbedaan hasil pengukuran dan perhitungan nilai Id, Vd, Vo
lalu jelaskan kenapa terjadi perbedaan. Untuk mengetahui berapa prosentase perbedaannya, praktikan menggunakan rumus:
Prosentase=∑ Hitung -∑ Ukurx 100%
a Jumlah arus pada diode (Id) Prosentase Id=(13,34-11,7)x 100%=1,64 %
b Jumlah tegangan pada diode (Vd) Prosentase Vd=(10,75-10,72)x 100%=0,03 %
c Jumlah tegangan pada resistor (Vo) Prosentase Vo=(16-15,95)x 100%=0.05 %
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
7
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Perbedaan seperti di atas sering terjadi pada pengukuran dioda, karena secara teori dioda silikon mempunyai VD sebesar 0,7 V dan dioda germanium mempunyai VD sebesar 0,3 V. Namun, secara pengukuran terkadang dioda tidaklah mempunyai VD sebesar itu, terkadang untuk dioda silikon mempunyai nilai kurang dari 0,7 V atau lebih sedikit. Secara umum, rentang nilai VD untuk dioda silikon adalah 0,5 V – 0,7 V. Begitupun untuk dioda germanium, yang mempunyai rentang nilai dari 0,2 V – 0,3 V. Selain itu, Rd dalam alat ukur itu sendiri juga menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan seperti di atas.
7. KESIMPULAN - Secara teori, nilai tegangan untuk dioda silikon (VD) adalah 0,7 V dan untuk -
dioda germanium adalah 0,3 V. Secara umum, rentang tegangan untuk dioda silikon (VD) adalah 0,5V – 0,7V
-
dan untuk dioda germanium adalah 0,2 V – 0,3 V. Perbedaan perhitungan dan pengukuran dalam praktikum dioda terjadi karena faktor di atas. Yaitu adanya perbedaan untuk rentang nilai tegangan dioda (VD) pada masing-masing dioda.
8. TUGAS 1. Selain pada dioda, dimana lagi kita dapat menggunakan garis beban? Jelaskan jawaban saudara! 2. Apa sebenarnya fungsi dari garis beban? Jawab: 1. Selain pada dioda, garis beban juga terdapat pada komponen aktif lainnya, yaitu transistor. Karena transistor dan dioda keduanya terdiri dari bahan semi konduktor. Dengan kata lain bila hambatan pada Basis bervariasi mulai dari nol sampai tak terhingga maka akan menyebabkan arus Basis (IB) menjadi berubah sehingga arus Kolector (IC) dan VCE pun akan bervariasi pada daerah masingmasing. 2. Garis beban berfungsi untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu arus dan tegangan dioda pada suatu rangkaian dengan mudah. Dengan adanya garis beban dioda yang memotong sumbu VD, ID dan kurva karakteristik, maka ada pula titik potong yang memotong kurva karakteristik dengan garis beban itu sendiri yang dinamakan dengan Q point, atau titik operasi. Dengan kata lain, garis beban dioda juga berfungi untuk menentukan nilai dari Q poin atau titik kerja dari dioda itu sendiri. 02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
8
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Susanti, Anna. 2006. Laboratorium Elektronika Semester III. Jakarta: Poltikenik Negeri Jakarta. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/garis-beban-dc-dan-ac-transistor/
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
9
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
LAMPIRAN
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
10
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
Politeknik Negeri Jakarta
11
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
Politeknik Negeri Jakarta
12
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Kurva Dioda Silikon
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
13
Garis Beban Dioda @ Laboratorium Analog
Politeknik Negeri Jakarta
Kurva Dioda Germanium
02-03-TT3B-Sugeng Rizky Darmawanto
14
View more...
Comments