Laporan krim Gentamisin Sulfat_Ajeng Septhiani.docx
June 25, 2018 | Author: AjengSepthiani | Category: N/A
Short Description
Download Laporan krim Gentamisin Sulfat_Ajeng Septhiani.docx...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA “Sediaan Krim dengan Bahan Aktif Gentamiin S!"fat#
Di!!n $"eh%
Nama
% A&eng Se'thiani
NIM
% P()**+((,-*,
Ke"$m'$k
% I. /em'at0
Ke"a
% I1 A
D$en Pem2im2ing% 3anifa Rahma4 M5 Si54 A't5
POLITEKNIK KESE3ATAN KEMENKES BANDUNG 6URUSAN D1III 7ARMASI 8-(+
SEDIAAN KRIM DENGAN BA3AN AKTI7 GENTAMISIN GENTAMISIN SUL7AT DENGAN KADAR -4(9
I5
II5
TU6UAN PER:OBAAN 1. Mampu Mampu mene menent ntuan uan form formul ulaa dan dan mengev mengeval aluas uasii deng dengan an tepat tepat sediaa sediaan n krim
dengan bahan aktif gentamisin sulfat. LATAR BELAKANG Pada praktikum ini akan dibuat sediaan krim dengan bahan aktif gentamisin sulfat.
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Kemenkes RI, 21!". Krim merupakan istilah yang digunakan dalam dunia farmasi, kedokteran dan kosmetik. Krim biasanya digunakan untu untu pema pemaka kaia ian n pada pada kuli kulitt atau atau memb membra ran n muko mukosa. sa. Krim Krim adala adalah h sediaa sediaan n soli solid d kent kental al,, umumnya berupa emulsi M#$ (krim berair" atau emulsi $#M (krim berminyak" (%he &oun'il of %he Royal Pharma'euti'al o'iety of )reat *ritain, 1++!". Pada praktikum ini dibuat krim tipe air dalam minyak. Karena bahan aktif yang digunakan memiliki kelarutan yang larut dalam air, sehingga bahan aktif disimpan dalam fase dalam yaitu air. *ebe *eberap rapaa keun keuntu tung ngan an sedi sediaa aan n krim krim yaitu yaitu muda mudah h dipa dipaka kai, i, muda mudah h di'u di'u'i 'i dan dan dihil dihilan angk gkan an dari dari kuli kulitt dan dan paka pakaian ian,, tida tidak k lengk lengket et untu untuk k tipe tipe miny minyak ak dalam dalam air air dan dan memberikan dispersi obat yang baik pada permukaan kulit. )entami )entamisin sin adalah adalah antibi antibioti otik k golong golongan an aminog aminoglik likosi osida da yang yang bersifa bersifatt bakter bakterisid isidaa terhada terhadap p banyak banyak bakteri bakteri aerob, aerob, gramn gramnega egatif tif dan terhad terhadap ap bebera beberapa pa strain strain stafilo stafilokok kokus. us. -alam sel, aminoglikosi aminoglikosida da mengikat sub unit ribosom , dan sampai batas tertentu untuk sub unnit ribosom /, menghambat sintesis protein dan menghasilkan kesalahan dalam transkr transkrips ipsii kode kode genetik genetik bakteri bakteri.. 0rgani 0rganisme sme patoge patogen n beriku berikutt biasany biasanyaa sensiti sensitiff terhad terhadap ap gent gentam amis isin in,, dian diantar tarany anya a strai strain n )ram )ramn neg egat atif, if, spesi spesies es Brucella, Calymmatobacterium, Campyloba Campylobacter cter,, Citrobacte Citrobacter, r, Escherichia, Escherichia, Enteroba Enterobacter cter,, Francisella, Francisella, Klebsiella, Klebsiella, Proteus, Proteus, Providencia, Pseudomonas, Serratia, Vibrio, Vibrio, Yersini Yersini dan Neisseria. Neisseria . -i antara organisme )rampo )rampositi sitiff seperti seperti strain Staphyloc Staphylococcus occus aureus, Listeria monocytoenes monocytoenes dan beberapa strain Staphylococcus strain Staphylococcus epidermidis, Enterococci dan dan Streptococcus! Streptococcus! (eetman, 2+". )ent )entami amisi sin n 3uga 3uga telah telah dite ditera rapk pkan an untu untuk k pema pemaka kaian ian topi topika kall pada pada infek infeksi si kuli kulitt diguna digunakan kan gentam gentamisin isin dengan dengan konsen konsentras trasii ,14, ,14, kadar kadar terseb tersebut ut merupa merupakan kan kadar kadar yang yang disaran disarankan kan,,
tetapi tetapi penggu penggunaa naan n tersebu tersebutt 3uga 3uga dapat dapat menyeb menyebabk abkan an timbul timbulny nyaa resiste resistensi nsi..
SEDIAAN KRIM DENGAN BA3AN AKTI7 GENTAMISIN GENTAMISIN SUL7AT DENGAN KADAR -4(9
I5
II5
TU6UAN PER:OBAAN 1. Mampu Mampu mene menent ntuan uan form formul ulaa dan dan mengev mengeval aluas uasii deng dengan an tepat tepat sediaa sediaan n krim
dengan bahan aktif gentamisin sulfat. LATAR BELAKANG Pada praktikum ini akan dibuat sediaan krim dengan bahan aktif gentamisin sulfat.
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Kemenkes RI, 21!". Krim merupakan istilah yang digunakan dalam dunia farmasi, kedokteran dan kosmetik. Krim biasanya digunakan untu untu pema pemaka kaia ian n pada pada kuli kulitt atau atau memb membra ran n muko mukosa. sa. Krim Krim adala adalah h sediaa sediaan n soli solid d kent kental al,, umumnya berupa emulsi M#$ (krim berair" atau emulsi $#M (krim berminyak" (%he &oun'il of %he Royal Pharma'euti'al o'iety of )reat *ritain, 1++!". Pada praktikum ini dibuat krim tipe air dalam minyak. Karena bahan aktif yang digunakan memiliki kelarutan yang larut dalam air, sehingga bahan aktif disimpan dalam fase dalam yaitu air. *ebe *eberap rapaa keun keuntu tung ngan an sedi sediaa aan n krim krim yaitu yaitu muda mudah h dipa dipaka kai, i, muda mudah h di'u di'u'i 'i dan dan dihil dihilan angk gkan an dari dari kuli kulitt dan dan paka pakaian ian,, tida tidak k lengk lengket et untu untuk k tipe tipe miny minyak ak dalam dalam air air dan dan memberikan dispersi obat yang baik pada permukaan kulit. )entami )entamisin sin adalah adalah antibi antibioti otik k golong golongan an aminog aminoglik likosi osida da yang yang bersifa bersifatt bakter bakterisid isidaa terhada terhadap p banyak banyak bakteri bakteri aerob, aerob, gramn gramnega egatif tif dan terhad terhadap ap bebera beberapa pa strain strain stafilo stafilokok kokus. us. -alam sel, aminoglikosi aminoglikosida da mengikat sub unit ribosom , dan sampai batas tertentu untuk sub unnit ribosom /, menghambat sintesis protein dan menghasilkan kesalahan dalam transkr transkrips ipsii kode kode genetik genetik bakteri bakteri.. 0rgani 0rganisme sme patoge patogen n beriku berikutt biasany biasanyaa sensiti sensitiff terhad terhadap ap gent gentam amis isin in,, dian diantar tarany anya a strai strain n )ram )ramn neg egat atif, if, spesi spesies es Brucella, Calymmatobacterium, Campyloba Campylobacter cter,, Citrobacte Citrobacter, r, Escherichia, Escherichia, Enteroba Enterobacter cter,, Francisella, Francisella, Klebsiella, Klebsiella, Proteus, Proteus, Providencia, Pseudomonas, Serratia, Vibrio, Vibrio, Yersini Yersini dan Neisseria. Neisseria . -i antara organisme )rampo )rampositi sitiff seperti seperti strain Staphyloc Staphylococcus occus aureus, Listeria monocytoenes monocytoenes dan beberapa strain Staphylococcus strain Staphylococcus epidermidis, Enterococci dan dan Streptococcus! Streptococcus! (eetman, 2+". )ent )entami amisi sin n 3uga 3uga telah telah dite ditera rapk pkan an untu untuk k pema pemaka kaian ian topi topika kall pada pada infek infeksi si kuli kulitt diguna digunakan kan gentam gentamisin isin dengan dengan konsen konsentras trasii ,14, ,14, kadar kadar terseb tersebut ut merupa merupakan kan kadar kadar yang yang disaran disarankan kan,,
tetapi tetapi penggu penggunaa naan n tersebu tersebutt 3uga 3uga dapat dapat menyeb menyebabk abkan an timbul timbulny nyaa resiste resistensi nsi..
Konsen Konsentras trasii ,4 ,4 diguna digunakan kan dalam dalam penggu penggunaan naansed sediaan iaan topika topikall untuk untuk mata mata dan telinga telinga (eetman, 2+". ediaan ditu3ukan untuk penggunaan topikal pada kulit dan gentamisin sulfat sebagai bahan aktif memiliki kelarutan yang larut dalam air (Kemenkes RI, 21!", maka dibuat sediaan krim tipe air dalam minyak agar bahan aktif yaitu gentamisin berada di fase dalam yaitu air. elain itu bahan aktif memiliki pemerian yang tidak berbau, untuk menambah nilai tampilan dalam hal aroma dan untuk meningkatkan akseptabilitas pasien maka pada sediaan ditambahkan pengaroma. -osis -osis pemakai pemakaian an krim gentamisi gentamisin n sulfat sulfat yaitu yaitu 2 sampai sampai kali kali sehari, sehari, dioleskan dioleskan (-epartemen Kesehatan Republik Indonesia, 1+56".
III5
TIN6AUAN PUSTAKA
1. *ahan *ahan aktif aktif )entam )entamisin isin ulfat ulfat 7at $ktif
)entamisin ulfat
truktur
(Martindale 8th ed. 2+, p 262" Rumus molekul
(*ritish Pharma'opoeia 2+, p 25/1" %itik lebur
216259& (http##.'hemi'albook.'om#&hemi'alProdu'tProperty:; I (>I ? hlm. lm. !+1" +1"
Kelar elarut utan an
@aru arut dal dalam am air= air= tida tidak k lar larut ut dala dalam m eta etano nol, l, dala dalam m ase aseto ton n, dal dalam am kloroform, dalam eter dan dalam benAen. (>I ? hlm. !+1"
tabilitas
•
Panas )entamisin ulfat bila disimpan pada suhu !9 atau 2/9 dalam 3arum suntik plastik sekali pakai selama hari hari menimb menimbulk ulkan an endapa endapan n 'okelat 'okelat dibebe dibeberap rapaa kasus. kasus.
•
(Martindale 8th ed. 2+, p 262" &ahaya %idak ditemukan dalam literatur Martindale 8 th ed. 2+, BP 1/ th ed., *P ed. 2+, >I ?, ;uropean pharm
•
/th ed., CP 2/, %P& 12 th ed. 1++2. $ir $ir )entam )entamisin isin ulfat ulfat dalam dalam laruta larutan n air 'ukup 'ukup asam samp ampai
sang angat
basa
se'a e'ara
kimiai
stabil
dan
menun3ukkan dekomposisi di air buffer mendidih (pD 2 •
1!". (%P& 12 th ed. 1++2, p 66" pD @arutan )entamisin ulfat dalam pD asam mungkin membasakan membasakan karbondio karbondioksida. ksida. (Martindale (Martindale 8th ed. 2+, p 262"
Inkomp Inkompabil abilita itass
$minog $minoglik likosi osida da yang aktif aktif dalam dalam vitro vitro oleh berbag berbagai ai penisili penisilin n dan sefalosporin melalui interaksi dengan 'in'in betalaktam, tingka tingkatt inakti inaktivasi vasi tergan tergantun tung g pada pada suhu, suhu, konsen konsentra trasi, si, dan durasi kontak. Perbedaan Perbedaan aminogliko aminoglikosida sida bervariasi bervariasi dalam stabilitas mereka, dengan amikasin rupanya yang paling tahan dan tobramy'in paling rentan terhadap inaktivasi= gentamisin dan netilmisin adalah stabilitas menengah. *eta laktam 3uga bervariasi dalam kemampuan mereka untuk menghasilkan inaktivasi, inaktivasi, dengan dengan ampisilin, ampisilin, benAilpenisi benAilpenisilin, lin, penisilin penisilin dan anti antip pseu seudom domonal nal memp mempro rodu duks ksii
sepe sepert rtii
karb arbenis enisil ilin in
dan
tika tikars rsil ilin in
inak inakti tiva vasi si ditan ditanda dai. i. Inak Inaktiv tivasi asi 3uga 3uga telah telah
dilaporkan dilaporkan dengan asam klavulanat. klavulanat. )entamisin 3uga tidak
sesuai dengan furosemid, heparin, sodium bikarbonat (pD asam larutan gentamisin mungkin membebaskan karbon dioksida", dan beberapa solusi untuk nutrisi parenteral. Interaksi dengan persiapan memiliki pD basa (seperti sulfadiaAin sodium" , atau obat yang tidak stabil pada pD asam ( misalnya eritromisin garam ", yang 'ukup dapat diharapkan
.
Mengingat
potensi
mereka
untuk
ketidak'o'okan, gentamisin dan lainnya aminoglikosida harus umumnya tidak di'ampur dengan obat lain dalam 3arum suntik atau larutan infus atau diberikan melalui intravena yang sama line. Ketika aminoglikosida diberikan dengan beta laktam, mereka umumnya harus diberikan pada lokasi terpisah. (Martindale 8th ed. 2+, p 262" Keterangan
Merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang
lain
memiliki aksi bakterisida terhadap banyak bakteri aerob, gram negatif dan terhadap beberapa strain stafilokokus. (Martindale 8th ed. 2+, p 262"
Penyimpanan
-alam adah tertutup rapat. (FI V hlm. 492)
Kadar
-alam sediaan digunakan )entamisin ulfat dengan kadar
penggunaan
,14.
2. Parafin &air 7at
Parafin &air
inonim
"vatech= #ra$eol = minyak mineral berat= petrolatum 'air berat= petrolatum 'air= minyak parafin= para%%inum Li&uidum= Sirius= putih minyak mineral. (D0P; 8th ed. 2+ p !!/"
truktur
%idak ditemukan dalam literatur Martindale 8th ed. 2+, BP 1/th ed., *P ed. 2+, >I ?, ;uropean pharm / th ed., CP 2/, %P& 12 th ed. 1++2.
Rumus
C14-C18 (D0P; 8th ed. 2+ p !!8"
molekul %itik lebur
29& (http##.perrigo.'om.au#upload#produ't#do'ument#@IE1! 55>:M-.pdf"
Pemerian
&airan berminyak, 3ernih, tidak berarna, bebas atau praktis bebas dari fluoresensi. -alam keadaan dingin tidak berbau, tidak berasa dan 3ika dipanaskan berbau minyak tanah lemah. (>I ? hlm. 68+"
Kelarutan
Parafin &air tidak larut dalam air, dan dalam etanol= larut dalam minyak menguap= dapat ber'ampur dengan minyak lemak= tidak ber'ampur dengan minyak 3arak. (>I ? hlm.68+"
tabilitas
Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas dan 'ahaya. 0ksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida, yang menun3ukkan periode induksi. -alam kondisi biasa, periode induksi mungkin aktu berbulanbulan atau bertahun tahun. I ?, ;uropean pharm / th ed., CP 2/, %P& 12th ed. 1++2.
Rumus
etostearil alkohol 'ampuran alkohol alifatik padat terutama
molekul
terdiri dari stearil (&16D60" dan setil (&18D!0" alkohol. (D0P; 8th ed. 2+ p 1/"
%itik lebur
!+G/8 H& (D0P; 8th ed. 2+ p 1/"
Pemerian
Massa putih atau arna krem, serpihan, pellet, atau granul. Mempunyai karakteristik aroma manis yang lemah. Pada pemanasan, 'etostearil al'ohol melebur men3adi 'airan bebas bahan tersuspensi, 3ernih, tidak berarna atau kuning pu'at. (D0P; 8th ed. 2+ p 1/"
Kelarutan
@arut dalam etanol (+/4", eter dan minyak= praktis tidak larut dalam air. (D0P; 8th ed. 2+ p 1/"
tabilitas
&etostearil alkohol stabil di baah kondisi normal penyimpanan. &etostearil alkohol harus disimpan di adah tertutup baik, tempat se3uk dan kering. (D0P; 8 th ed. 2+ p 1/"
Inkompabilita
Inkompatibel dengan oksidator kuat dan garam logam. (D0P; 8th
s
ed. 2+ p 1/"
Keterangan
;molien, emulgator, peningkat viskositas. (D0P; 8 th ed. 2+ p
lain
1/"
Penyimpanan
-alam adah tertutup baik, 3auh dari oksidator kuat, di tempat se3uk dan kering. (D0P; 8 th ed. 2+ p 1/"
Kadar penggunaan
2G/ 4 (D0P; 8th ed. 2+ p 1/" -alam sediaan kadar yang digunakan adalah /4.
4. &etoma'rogolum 1
7at
&etoma'rogolum 1
inonim
Collone N2) Crode3 N) Emulade ((( N2) Ester 4a3 NF) Lipo5a3 P) 6asur% Emulsi%yin 4a3 NF) Permulin #) Pola5a3) 7itachol 8((() 0.4a3! (D0P; 8th ed. 2+ p 555"
truktur
(http##apps.ho.int#phint#en#p#do'f#" Rumus
(&2D!0"n&18D!0 (http##apps.ho.int#phint#en#p#do'f#"
molekul %itik lebur
%idak kurang dari 6 H&. (http##apps.ho.int#phint#en#p#do'f#"
Pemerian
Putih atau putih pu'at lilin padat atau serpihan yang men'air ketika dipanaskan untuk memberikan 'airan hampir tidak berarna yang 3elas. @ilin pengemulsi nonionik memiliki bau samar dari setostearil alkohol! (D0P; 8th ed. 2+ p 555"
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air (formula emulsi", larut dalam alkohol dan mudah larut dalam eter, kloroform, lebih larut dalam pada pelarut hidrokarbon dan aerosol propellants. (D0P; 8 th ed. 2+ p 555"
tabilitas
&etoma'rogolum 1 merupakan bahan stabil dan harus disimpan dalam adah tertutup baik ditempat yang se3uk dan kering. (D0P; 8th ed. 2+ p 555"
Inkompabilita
&etoma'rogolum 1 inkompatibel dengan tannin, phenol dan
s
bahan fenolik, resirsinol dan benAokain. -apat mengurangi khasiat antibakteri senyaa amonium kuartener. (D0P; 8th ed. 2+ p 555"
Keterangan
Emulsi%yin aent) solubili+in aent) sti%%enin aent! (D0P;
lain
8th ed. 2+ p 555"
Penyimpanan
&etoma'rogolum 1 harus disimpan dalam adah tertutup baik ditempat yang se3uk dan kering. (D0P; 8th ed. 2+ p 555"
Kadar
Emulsi%yin aent dengan konsentrasi 1/4 untuk krim. (D0P;
penggunaan
8th ed. 2+ p 555" -alam sediaan kadar yang digunakan adalah 4.
/. *D% (*util Didroksi %oluen" 7at
*D% (*util Didroksi %oluen"
inonim
$gidol=
*D%=
2,8bis(1,1dimethylethyl"!methylphenol=
butylhydroFytoluene=
butylhydroFytoluenum=
-alpa'=
dibutylated hydroFytoluene= 2,8ditertbutylp'resol= ,/di tertbutyl!hydroFytoluene= ;21= ;mbanoF *D%= Impruvol= Ionol
&P=ormulasi %opikal .5/G.14 ?itamin $ 1 mg per 3uta unit (D0P; 8 thed. 2+ p 5/" Kadar yang digunakan pada sediaan ,14.
8. Darus disimpan di adah tertutup, terlindungi dari 'ahaya, dalam tempat se3uk dan kering. :;andboo$ *% Pharmaceutical E3cipients - th Ed 8((', hal =/8>
Kadar
;molien krim topikal 14
penggunaan
;mulsi topikal
! 2/4
alep topikal
sampai 14
:;andboo$ *% Pharmaceutical E3cipients - th Ed 8((', hal =/8 Kadar yang digunakan pada sediaan 2/4. >
6. Propilen glikol 7at
Propilen glikol
inonim
1,2 -ihidroksipropana = ;1/2 = 2 hidroksipropanol = metiletilenaglikol = metilglikol = propana 1,2 diol = propilenglikolum . (D0P; 8 th ed. 2+ p /+2"
truktur
(D0P; 8th ed. 2+ p /+2" Rumus
&D602 (D0P; 8th ed. 2+ p /+2"
molekul %itik lebur
/+ 9&.(D0P; 8 th ed. 2+ p /+2"
Pemerian
%idak berarna, kental, 'airan praktis tidak berbau 3elas dengan manis, rasa sedikit pedas menyerupai glisein. (D0P; 8th ed. 2+ p /+2"
Kelarutan
@arut dalam aseton, kloroform, etanol +/4, glisein, air, larut pada 1 dalam 8 bagian eter, tidak larut dalam minyak mineral ringan atau minyak tetap, tetapi akan melarutkan beberapa mintak esensial. (D0P; 8th ed. 2+ p /+2"
tabilitas
Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam adah yang tertutup, tetapi pada suhu tinggi, ditempat terbuka 'enderung mengoksidasi
sehinggal
menimbulkan
produk
seperti
propionaldehida, asam laktat, asam piruvat, asam asetat. Propilen glikol se'ara kimiai stabil bila di'ampur dengan etanol +/4, gliserin, air. @arutan dalam air dapat disterilkan
dengan autoklaf. Propilen glikol higroskopis dan harus disimpan dalam adah tertutup baik, terlindung dari 'ahaya, ditempat se3uk dan kering. (D0P; 8th ed. 2+ p /+" Inkompabilita
Propilen glikol tidak kompatibel dengan reagen pengoksidasi
s
seperti kalsium permanganat.(D0P; 8th ed. 2+ p /+"
Keterangan
Kegunaan Pelarut metilparaben dan propilparaben. (D0P;
lain
ed. 8th p /+2"
Penyimpanan
Propilen glikol bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam adah tertutup baik, terlindung dari 'ahaya, di tempat yang se3uk dan kering. (D0P; ed. 8 th p /+2"
Kadar penggunaan
Dumektan %opikal 1/4 Pengaet larutan dan semisolida 1/4 Pelarut atau pelarut 'ampuran larutan aerosol 14 larutan oral 12/4 parenteral 184 %opikal /64 (D0P; 8 thed. 2+ p /+2" Kadar yang digunakan pada sediaan 4.
+. Metilparaben 7at
Metilparaben
inonim
$septoform M= &oept M= ;216= metil ! hidroksibenAoikasam ester= metagin= Metil &hemosept= metilis parahidroksibenAoat=metil phidroksibenAoat= Metil Parasept= I ? hlm. 152"
tabilitas
@arutan en'er propilparaben pada pD 8 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada pD 8, larutan stabil (kurang dari 14 dekomposisi sampai sekitar ! tahun pada suhu kamar, sedangkan pada pD 6 atau diatas akan ter3adi hidrolisis 'epat (14 atau lebih setelah 8 hari pada suhu kamar.(D0P; 8th ed. 2+ p /+5"
Inkompabilita
$ktivitas antimikroba dari propilparaben berkurang 3auh pada
s
surfaktan nonionik sebagai akibat dari mi'elliAation. Penyerapan propilparaben oleh plastik telah dilaporkan, dengan 3umlah yang diserap tergantung pada 3enis plastik. Magnesium silikat alumunium, magnesium trisilikat, oksida besi kuning, dan biru laut 3uga telah dilaporkan dapat menyerap propilparaben sehingga mengurangi efektivitas pengaet. Propilparaben berubah arna dengan adanya besi dan ter3adi hidrolisis 'epat oleh basa lemah dan asam kuat. (D0P; 8th ed. 2+ p /+5"
Keterangan lain Penyimpanan
Pengaet antimikroba. $-I metilparaben 1 mg#kg bb. (D0P; 8 th ed. 2+ p /+6" Propilparaben harus disimpan dalamadah yang tertutup dalam se3uk dan kering. (D0P; 8th ed. 2+ p /+5"
Kadar
@arutan oral dan suspensi ,1,24. (D0P; 8 th ed. 2+
penggunaan
p /+8" Kadar yang digunakan pada sediaan ,14.
11. Jater 7at
Jater
inonim
$Lua purifi'ata= Didrogen 0ksida. (D0P;8 thed. 2+ p 588"
truktur
D
D
0 Rumus
D20 (D0P;8 th ed. 2+ p 588"
molekul %itik lebur
& (D0P;8 thed. 2+ p 588"
Pemerian
&airan 3ernih tidak berarna, tidak berbau dan tidak berasa. (D0P; 8thed. 2+ p 588"
Kelarutan
*er'ampur dengan sebagian besar pelarut polar. (D0P; 8thed. 2+ p 588"
tabilitas
$ir se'ara kimiai stabil di semua keadaan fisiknya, ('air, es dan uap". (D0P; 8 th ed. 2+ p 588"
Inkompabilita
-alam formulasi farmasetika air dapat bereaksi dengan obat
s
obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis (terdekomposisi dengan adanya air atau uap air" pada peningkatan suhu, air bereaksi se'ara kuat dengan logam alkali dan bereaksi 'epat dengan alkali tanah dan oksidasinya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. $ir 3uga bereaksi dengan komposisi yang bervariasi,dengan beberapa bahan organi' dan kalsium karbida. (D0P;8thed. 2+ pg 586"
Keterangan
Kegunaan Pelarut. (D0P; 8 thed. 2+ p 588"
lain Penyimpanan
-alam penyimpanan dan distribusi air harus dilindungi dari ion dan organik kontaminasi, yang akan menyebabkan peningkatan konduktivitas dan 3umlah karbon organik. $ir 3uga harus dilindungi terhadap masuknya partikel asing dan mikroorganisme
sehingga
pertumbuhan
mikroba
dapat
di'egah atau diminimalkan. $ir untuk tu3uan tertentu harus disimpan dalam adah yang sesuai. (D0P;8th ed. 2+ p 588"
SPESI7IKASI SEDIAAN
1 2 ! / 8 5
*entuk sediaan Jarna *au pD sediaan Kadar sediaan ?olume sediaan ?iskositas
Krim Putih Maar !,/8,/ ,14 / gram#tube 12 'Ps
DOSIS
2 sampai kali sehari setelah mandi, dioleskan. (>ornas edisi II 1+56 hlm. 1/"
TIN6AUAN PUSTAKA
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (mengandung air tidak kurang dari 84". Krim ada dua tipe yakni krim tipe M#$ dan tipe $#M. Krim yang dapat di'u'i dengan air (M#$", ditu3ukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vagina (yamsuni, 28". tabilitas krim akan rusak 3ika sistem 'ampurannya terganggu oleh perubahan suhu dan perubahan suhu dan perubahan komposisi ( adanya penambahan salah satu fase se'ara berlebihan". Pengen'eran krim hanya dapat dilakukan 3ika sesuai pengen'eran yang 'o'ok, yang harus dilakukan dengan teknik aseptis. Krim yang sudah dien'erkan harus digunakan dalam aktu 1 (satu" bulan (yamsuni, 28". *asis pada krim dan salep adalah sama, terbagi men3adi ! kelompok, yaitu $. *asis berminyak#hidrokarbon (oleagenous" *asis hidrokarbon 3uga dikenal sebagai basis berminyak, bebas air, inkoporasi air hanya dalam 3umlah ke'il dan dengan kondisi yang 'ukup sulit. Peran utama untuk basis ini meliputi efek emuliensa (melunakkan", dapat bertahan pada kulit untuk periode aktu yang 'ukup lama, men'egah penguapan kelengasan kelembaban dari kulit menu3u atmosfer dan tidak mudah ter'u'i. *asis hidrokarbon berker3a pula sebagai pembalut oklusif sehingga meningkatkan hidrasi kulit dengan 'ara menurunkan ke'epatan hilangnya air permukaan. Buga tidak mengering atau berubah pada proses penuaan. *asis hidrokarbon semisolida
meliputi hidrokarbon 'air &18 hingga & rantai lurus dan ber'abang, ter3erat dalam matriks kristal halus dari hidrokarbon solida berbobot molekul tinggi. *. *asis absorpsi (absorption base" *asis absorpsi bersifat hidrofilik, material anhidrous atau basis hidrous (emulsi $#M" yang mempunyai kemampuan mengabsorpsi air tambahan. -engan penambahan lanolin, lanolin isolat, kolesterol, lanosterol atau sterol terasetilasi membuat basis hidrokarbon men3adi hidrofil. &uran hidrofil tersebut dikenal sebagai basis absorpsi, hanya sa3a kata absorpsi kurang tepat. Jalaupun basis mengabsorpsi larutan air dianggap emulsi $#M, sebetulnya basis absorpsi tidak mengabsorpsi air pada saat berkontak, hanya sesudah 'ukup diagitasi basis absorpsi men3adi salap konvesional yang mengandung pengemulsi $#M dalam 3umlah yang 'ukup besar. &. *asis ter'u'i air (ater removable base" Kelompok ini merupakan basis emulsi yang luas digunakan karena dapat ter'u'i dari kulit atau pakaian dengan air. -apat mengandung komponen larut air atau tidak larut air. -ari sudut teurapeutik, basis ter'u'i air menun3ukkan kemampuan mengabsorpsi buangan serum (serous" pada kondisi dermatologi. *asis ter'u'i air membentuk lapis tipis (film" semi permeabel pada lokasi aplikasi sesudah penguapan air. -alam hal ini basis terdiri dari bagian komponen= fasa minyak, pengemulsi, dan fasa air. >asa minyak merupakan fasa internal, terdiri dari petrolatum atau liLuid petrolatum. Komponen lain yang ditambahkan ke dalam fasa minyak, seperti setil dan stearil alkohol, membentuk fasa minyak se'ara menyeluruh. -. *asis larut air (ater soluble base" *asis ini hanya mengandung komponen larut air. *asis larut air dia'u 3uga sebagai bebas lemak (minyak" karena tidak mengandung minyak (oleagenious". Inkoporasi larutan air sulit dilakukan karena sistem akan segera melunak dengan penambahan air, baik digunakan untuk bahan nonair maupun bahan padat. Mayoritas komponen basis terdiri dari polietilenglikol yang merupakan basis larut air ($goes, 212 >! Pengg$"$ngan Krim
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asamGasam lemak atau alkohol berantai pan3ang dalam air, yang dapat di'u'i dengan air dan lebih
ditu3ukan untuk pemakain kosmetika dan estetika. Krim dapat 3uga digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. $da 2 tipe krim yaitu krim tipe minyak dalam air (m#a" dan krim tipe air dalam minyak (a#m". Pemilihan Aat pengemulsi harus disesuaikan dengan 3enis dan sifat krim yang dikehendaki. Cntuk krim tipe a#m digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, kolsterol dan 'era. edangkan untuk krim tipe m#a digunakan sabun monovalen, seperti trietanolamin, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. elain itu 3uga dipakai teen, natrium lauryl sulfat, kuning telur, gelatinum, 'aseinum, 'm' dan emulygidum. Kestabilan krim akan terganggu#rusak 3ika sistem 'ampurannya terganggu, terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan perubahan salah satu fase se'ara berlebihan atau Aat pengemulsinya tidak ter'ampurkan satu sama lain. Pengen'eran krim hanya dapat dilakukan 3ika diketahui pengen'ernya yang 'o'ok dan dilakukan dengan teknik asepti'. Krim yang sudah dien'erkan harus digunakan dalam 3angka aktu 1 bulan. ebagai pengaet pada krim umumnya digunakan metil paraben (nipagin" dengan kadar ,124 hingga ,164 atau propil paraben (nipasol" dengan kadar ,24 hingga ,/4. Penyimpanan krim dilakukan dalam adah tertutup baik atau tube ditempat se3uk, penandaan pada etiket harus 3uga tertera obat luar. &ream M#$ *iasanya digunakan pada kulit, mudah di'u'i, sebagai pembaa dipakai pengemulsi 'ampuran surfaktan. istem surfaktan ini 3uga bisa mengatur konsistensi. &uran Pengemulsi Nang ering -ipakai ifat ;mulsi M#$ Cntuk *asis &ream -apat dien'erkan dengan air. Mudah di'u'i dan tidak berbekas. Cntuk men'egah ter3adinya pengendapan Aat maka ditambahkan Aat yang mudah ber'ampur dengan air tetapi tidak menguap (propilen glikol". >ormulasi yang baik adalah 'ream yang dapat mendeposit lemak dan senyaa pelembab lain sehingga membantu hidrasi kulit.
&ream $#M Konsistensi dapat bervariasi, sangat tergantung pada komposisi
fasa minyak O fasa 'air. &ream ini mengandung Aat pengemulsi $#M yang spesisifik, seperti ;ster asam lemak dengan sorbitol. )aramG garam dari asam lemak dengan logam bevalensi ($nsel, 1+6+".
•
A"aan Pem2!atan Sediaan Krim
$lasan Pembuatan $lasan pembuatan preparat ini untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut 3aringan dari preparat tersebut dan keadaan permukaan kulit. Karena emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m#a (minyak dalam air" atau emulsi a#m (air dalam minyak", tergantung pada berbagai faktor seperti sifat Aat
terapeutik yang akan dimasukan ke dalam emulsi. 7at obat yang akan mengiritasi kulit umumnya kurang mengiritasi 3ika ada dalam fase luar yang mengalami kontak langsung dengan kulit. %entu sa3a dapat ber'ampurnya dan kelarutan dalam air dan dalam minyak dari Aat obat yang digunakan dalam preparat yang di emulsikan menentukan banyaknya pelarut yang harus ada dan sifatnya yang meramalkan fase emulsi yang dihasilkan . Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. uatu emulsi air dalam minyak 3uga lebih lembut ke kulit, karena ia men'egah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. ebaliknya 3ika diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air. eperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit (absorpsi perkutan" bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam ($nsel, 1+6+".
Ke"e2ihan mengg!nakan ediaan ;ream ada"ah% Mudah menyebar rata Praktis @ebih mudah dibersihkan atau di'u'i dengan air terutama tipe m#a (minyak dalam air" &ara ker3a langsung pada 3aringan setempat %idak lengket, terutama pada tipe m#a ( minyak dalam air " *ahan untuk pemakaian topi'al 3umlah yang diabsorpsi tidak 'ukup bera'un, sehingga
pengaruh aborpsi biasanya tidak diketahui pasien. $man digunakan deasa maupun anakG anak. Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe a#m ( air dalam minyak " *isa digunakan untuk men'egah le'et pada lipatan kulit terutama pada bayi, pada fase
a#m ( air dalam minyak " karena kadar lemaknya 'ukup tinggi. *isa digunakan untuk kosmetik, misalnya mas'ara, krim mata, krim kuku, dan deodorant. *isa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak menyebabkan kulit
•
berminyak ($nsel, 1+6+". Kek!rangan mengg!nakan Sediaan Krim ada"ah % Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a#m ( air dalam minyak " karena
•
terganggu system 'ampuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase se'ara berlebihan atau pen'ampuran 2
tipe 'rem 3ika Aat pengemulsinya tidak tersatukan. usah dalam pembuatannya, karena pembuatan 'ream mesti dalam keadaan panas. Mudah lengket, terutama tipe a#m ( air dalam minyak " gampang pe'ah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas. pembuatannya harus se'ara asepti'
Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. uatu emulsi air dalam minyak 3uga lebih lembut ke kulit, karena ia men'egah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air. ebaliknya 3ika diinginkan preparat yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air, harus dipilih suatu emulsi minyak dalam air. eperti untuk absorpsi, abnsorpsi melalui kulit (absorpsi perkutan" bisa ditambah dengan mengurangi ukuran partikel dari fase dalam ($nsel, 1+6+".
•
7$rm!"ai dan Met$de Pem2!atan
>ormula pembentuk krim Krim merupakan sediaan semi solid, berupa emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak. *erikut ini adalah bahanGbahan penyusun sediaan krim
7at berkhasiat ifat fisika dan kimia dari bahan atau Aat berkhasiat dapat menentukan 'ara
pembuatan dan tipe krim yang dapat dibuat, apakah krim tipe minyak dalam air atau tipe air dalam minyak.
Minyak alah satu fase 'air yang bersifat nonpolar
$ir. alah satu fase 'air yang bersifat polar. Cntuk pembuatan digunakan air yang telah
dididihkan dan segera digunakan setelah dingin.
Pengemulsi Cmumnya berupa surfaktan anion, kation atau nonion.pemilihan surfaktan didasarkan
atas 3enis dan sifat krim yang dikehendaki. Cntuk krim tipe minyakGair digunakan Aat pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, poliglikol, sabun. Cntuk membuat krim tipe airminyak digunakan Aat pengemulsi seperti lemak bulu domba, setil alkohol, stearil alkohol, setaseum dan emulgida ($nsel, 1+6+".
•
Bahan tam2ahan< Unt!k ediaan emi $"id agar 'eningkatan 'enetrai 'ada k!"it% 7at untuk memperbaiki konsistensi Konsistensi
ediaan topikal diatur untuk mendapatkan bioavabilitas yang maksimal, selain itu 3uga dimaksudkan untuk mendapatkan formula yang estetisQ dan a''eptableQ. Konsistensi yang disukai umumnya adalah sediaan yang dioleskan, tidak meninggalkan bekas, tidak
terlalu melekat dan berlemak. Dal yang penting lain adalah mudah dikeluarkan dari tube. Perbaikan konsistensi dapat dilakukan dengan mengatur komponen sediaan emulsi diperhatikan ratio perbandingan fasa. Cntuk krim adalah 3umlah konsentrat 'ampuran Aat pengemulsi.
7at pengaet. Pengaet yang dimaksudkan adalah Aat yang ditambahkan dan dimaksudkan untuk
meningkatkan stabilitas sediaan dengan men'egah ter3adinya kontaminasi mikroorganisme. Karena pada sediaan krim mengandung fase air dan lemak maka pada sediaan ini mudah ditumbuhi bakteri dan 3amur. 0leh karena itu perlu penambahan Aat yang dapat men'egah pertumbuhan mikroorganisme tersebut. 7at pengaet yang digunakan umumnya metil paraben .12 4 sampai ,16 4 atau propil paraben ,24 ,/ 4.
Pendapar Pendapar dimaksudkan untuk mempertahankan pD sediaan untuk men3aga stabilitas
sediaan. pD dipilih berdasarkan stabilitas bahan aktif. Pemilihan pendapar harus diperhitungkan keter'ampurannya dengan bahan lainnya yang terdapat dalam sediaan, terutama pD efektif untuk pengaet. Perubahan pD sediaan dapat ter3adi karena perubahan kimia Aat aktif atau Aat tambahan dalam sediaan pada penyimpanan karena mungkin pengaruh pembaa atau lingkungan. Kontaminasi logam pada proses produksi atau adah (tube" seringkali merupakan katalisator bagi pertumbuhan kimia dari bahan sediaan.
Pelembab Pelembab atau hume'tan ditambahkan dalam sediaan topi'al dimaksudkan untuk
meningkatkan hidrasi kulit. Didrasi pada kulit menyebabkan 3aringan men3adi lunak, mengembang dan tidak berkeriput sehingga penetrasi Aat akan lebih efektif. &ontoh Aat tambahan ini adalah gliserol, P;), sorbitol.
Pengompleks (seLuestering" Pengompleks adalah Aat yang ditambahkan dengan tu3uan Aat ini dapat membentuk
kompleks dengan logam yang mungkin terdapat dalam sediaan, timbul pada proses pembuatan atau pada penyimpanan karena adah yang kurang baik. &ontoh itrat, ;-%$, dsb.
$nti 0ksidan $ntioksidan dimaksudkan untuk men'egah te3adinya ketengikan akibat oksidasi oleh
'ahaya pada minyak tidak 3enuh yang sifatnya autooksidasi, antioksidan terbagi atas a. $nti oksidan se3ati (anti oksigen" Ker3anya men'egah oksidasi dengan 'ara bereaksi dengan radikal bebas dan men'egah reaksi 'in'in. &ontoh tokoferol, alkil gallat, *D$, *D%. b. $nti
oksidan sebagai agen produksi. 7atAat ini mempunyai potensial r eduksi lebih tinggi sehingga lebih mudah teroksidasi dibandingkan Aat yang lain kadangGkadang beker3a dengan 'ara bereaksi dengan radikal bebas. &ontoh= garam a"!ai
6!m"a h am'e"
0rganoleptik
7ISIKA Pemeriksaan visual meliputi 1 tube
3ai" 'engamatan
Jarna Putih
S=arat
Jarna Putih
pengamatan bau dan arna
1.
*au Maar
terhadap 'ampuran.
*au Maar 7at arna tidak
ediaan
%eteskan sedikit krim pada 2.
%ipe Krim
ka'a arlo3i, tambahkan pearna methylene blue.
termasuk ke 1 tube
dalam krim tipe air dalam
$mati perubahan yang ter3adi.
minyak.
terlarut dan tidak berdifusi homogen pada fase eksternal berupa air. (Martin, >armasi >isika, hlm. 11!! 11!/". Ckuran globl berkisar ,11
Menentukan ukuran globul .
Penentuan ukuran globul
μm dan
ratarata dan distribusinya dalam selang aktu tertentu
1 tube
-ispensasi
dengan menggunakan
distribusi normal
mikroskop.
!.
?iskositas
mengikuti
(>armasi >isika, ?iskositas
hlm. 11!!". ?iskositas sediaan
viskosimeter stormer.
sediaan 1/ P
12 'P.
%ekan tombol on#off yang
setara dengan
terdapat dibagian belakang
1/. 'P.
-engan menggunakan
hingga viskometer dalam
keadaan on. %ombol pengun'i berfungsi agar kotakan tidak dapat turun dan naik saat kita pakai maka tombol pengun'i harus diputar hingga benarbenar
terkun'i rapat. %ombol putaran berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan spindle ke
dalam 'airan. Pilih spindle yang tepat
1 tube
sesuai dengan kekentalan 'airannya. pindel yang besar digunakan pada larutan yang 'air#en'er dan
sebaliknya. ebelum spindle dimasukkan dalam 'airan, maka harus dipasang dulu dengan memegang bagian atas kemudian dipasangkan pada viskometer bagian baah diputar searah 3arum
3am. etelah 'airan dimasukkan ke dalam beaker, spindle yang sudah terpasang di'elupkan dalam 'airan dengan tombol putaran sampai u3ung bagian baah tenggelam dan penyangga men'apai dasar beaker tetapi tidak
menempel. %ekan tombol on pada bagian depan dan ba'a angka yang paling lama
mun'ul. Bika spindle yang digunakan tidak sesuai dengan kekentalan 'airan maka data tidak akan
/.
Domogenitas
terba'a pada layar. Mengamati keragaman
1 tube
ediaan
Partikel berukuran
distribusi ukuran partikel di
dinyatakan
seragam dan
ka'a arlo3i.
homogen.
terdistribusi
merata. Menentukkan pD krim dengan menggunakan indikator pD universal, dengan 'ara 8.
pD sediaan
mengen'erkan terlebih dulu
1 tube
sediaan krim yang telah dibuat
pD sediaan
pD sediaan sekitar
8,.
!,/8,/.
dengan se3umlah air sebelum di'ek pDnya. *obot bersih rata
5.
Isi minimum
$mbil 'ontoh 1 adah berisi
rata dari 1 adah
Aat u3i. Dilangkan etiket yang
tidak kurang dari
dapat mempengaruhi bobot
%ube kosong
bobot yang tertera
pada aktu isi adah
2,21 g
dikeluarkan. *ersih dan
ediaan dalam
keringkan adah, timbang
tube 5,26 g
satu persatu. Keluarkan isi
*obot sediaan
se'ara kuantitatif dari masing
dalam tube
masing adah, potong u3ung
1 tube
adah, 'u'i dengan pelarut
bobot sediaan dalam tube G
sesuai, hatihati agar tutup
bobot tube
adah dan bagian lain tidak
kosong S
terpisah, keringkan, timbang
5,26 g G
adah kosong tersebut .
2,21S /,+5 g
pada etiket, dan tidak ada satu adah pun yang bobot bersih isinya kurang dari 64 dari bobot yang tertera pada etiket untuk bobot 8 gram atau kurang. %idak kurang dari +/4 dari bobot
Perbedaan antara dua
yang tertera pada
penimbangan adalah bobot
etiket untuk bobot
bersih isi adah.
lebih dari 8 gram dan kurang dari
6.
1 tube
-ispensasi
1/ gram. *ahan aktif
C3i pelepasan
C3i pelepasan bahan aktif
bahan aktif
dengan menggunakan kulit
dinyatakan mudah
ular atau selofan.
terlepas dari sediaan apabila aktu tunggu (bahan aktif dapat
meleati kulit ular atau selofan" semakin ke'il. C3i difusi Aat aktif dari sediaan
+.
C3i difusi Aat
dengan menggunakan
aktif dari
membran yang memiliki
sediaan
komposisi lemak yang sesuai
1 tube
-ispensasi
dengan kulit manusia. Nield value antara 11. dines#'m
1.
Nield value suatu sediaan
menun3ukkan
viskoelastis dapat ditentukan
kemampuan
dengan menggunakan
mudah
penetrometer. -ilakukan u3i
tersebar.I ?, hlm.1/8"
@akukan penentapan potensi seperti tertera pada penetapan
-ispensasi
potensi antibiotik se'ara mikrobiologi. (>I ?, hlm. !+2" Dasil yang diperoleh sesuai dengan
Kandungan 1!.
Aat antimikroba
parameter @akukan dengan 'ara
operasional
1 tube
menggunakan proses
kromatografi gas
kromatografi gas.
seperti yang tertera pada tabel. KIMIA
Menun3ukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang pektrum serapan inframerah 11.
Identifikasi Aar aktif
Aat yang didispersikan dalam
sama seperti pada 1 tube
-ispensasi
gentamisin sulfat
kalium bromida P. (>I ?, hlm.
*P>I. Menun3ukkan
!62"
rekasi sulfat seperti pada u3i identifikasi umum. (>I ?, hlm. !62" Potensi setara dengan tidak kurang
12.
Penetapan
@akukan penetapan dengan
kadar Aat
'ara kromatografi 'air kiner3a
aktif
tinggi seperti tertera pada
terhadap Aat yang
kromatografi. (>I ?, hlm.!62"
telah dikeringkan. .
dari /+Ug per mg 1 tube
-ispensasi
gentamisin dihitung
(>I ?, hlm.!62"
.III5 PEMBA3ASAN
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Kemenkes RI, 21!". Krim ada dua tipe yakni krim tipe M#$ dan tipe $#M. Krim yang dapat di'u'i dengan air (M#$", ditu3ukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vagina (yamsuni, 28". Pada praktikum ini dibuat krim tipe air dalam minyak, karena bahan aktif yang digunakan bersifat larut air sehingga bahan aktif diinginkan berada di fase dalam yaitu air. Krim terdiri atas dua fase terpisah yaitu air dan minyak, sehingga diperlukan penambahan suatu emulgator yang dapat menyatukan kedua fase yang tidak saling ber'ampur tersebut men3adi emulsi yang homogen dan stabil. Cntuk men'egah penggabungan kembali globulglobul minyak, dengan membentuk lapisam film diantara globulglobul tersebut sehingga proses penggabungan men3adi terhalang, pada formulasi sediaan krim gentamisin sulfat ditambahkan emulgator yaitu 'etostearil alkohol dan 'otema'rogolum 1. Penambahan basis krim 'etostearyl alkohol dan 'etoma'rogolum 1 dikarenakan sediaan krim yang dibuat adalah tipe air dalam minyak. &etostearyl alkohol dan 'etoma'rogolum 1 merupakan emulgator yang 'o'ok untuk krim tipe air dalam minyak. emua krim memerlukan bahan antimikroba karena fase air mempermudah pertumbuhan mikroorganisme. elain itu, sediaan digunakan sebagai multiple dose
dan
disimpan dalam 3angka aktu lama. 0leh karena itu pada sediaan ditambahkan bahan pengaet yaitu metilparaben dan propilparaben. Kombinasi metilparaben dan propil paraben sebagai pengaet digunakan untuk meningkatkan aktivitas pengaet dan spektrum yang lebih luas. Metilparaben memiliki kelarutan yang sukar larut dalam air dan propilparaben memiliki kelarutan yang sangat sukar larut dalam air (Kemenkes RI, 21!". Metilparaben dan propilparaben memiliki kelarutan yang mudah larut dalam propilen glikol. Maka dalam hal ini, pada sediaan digunakan propilen glikol yang berfungsi sebagai pelarut metilparaben dan propil paraben. Propilen glikol dengan konsentrasi 14 seharusnya digunakan pada sediaan. Karena propilen glikol 14 dapat berfungsi sebagai penetration enhancer atau peningkat penetrasi. *ahan aktif yang digunakan yaitu gentamisin sulfat memiliki log P atau koefisien partisi yang bernilai negatif.
View more...
Comments