Laporan Konfigurasi Pengendalian Suhu

December 6, 2017 | Author: Fitri Gina Gunawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Suhu...

Description

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017

MODUL

: Konfigurasi Pengendalian Suhu

PEMBIMBING

: Shoerya Shoelarta, LRSC., M.T., DR.

Praktikum

:

09 Maret 2017

Penyerahan (Laporan) :

15 Maret 2017

Oleh : Kelompok

: XIII

Nama

: 1. Fitri Gina Gunawan

NIM. 151411008

2. Mega Suci Lestari

NIM. 151411017

Kelas

: 2A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya laporan ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Laboratorium Pengendalian Proses dalam praktek yang dibimbing Oleh Shoerya Shoelarta, LRSC., M.T., DR.. Laporan ini berisi tentang pemaparan hasil praktikum yang dilakukan oleh penulis dengan judul praktikum “Konfigurasi Pengendalian Suhu”. Hambatan dan kesulitan yang dihadapi peneliti dalam menjalankan penelitian telah dilewati sebagai suatu tantangan yang seharusnya dijalani, di samping sebagai pemenuhan kewajiban yang memang semestinya dilaksanakan. Terima kasih penulis panjatkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Untuk Shoerya Shoelarta, LRSC., M.T., DR.., selaku pembimbing dalam praktek Laboratorium Pengendalian Proses yang telah membantu kelancaran praktikum dan teman-teman yang telah membantu penyelesaian laporan ini. Berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya praktikum ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar penelitian ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang. Bandung, 12 Maret 2017

Penulis

Konfigurasi Pengendalian Suhu

I. TUJUAN  Melakukan identifikasi unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses;  Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses; 

Melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan media transmisinya.

II.

LANDASAN TEORI Gangguan

Setpoint Error PENGENDALI

+

Sinyal MV Kendali PV UNIT KENDALI AKHIR SISTEM PROSES (PLANT)

-

Sinyal Pengukuran UNIT PENGUKURAN

Gambar 1. Diagram blok umum pengendalian proses Keterangan: MV

– Manipulated Variable (variabel pengendali)

PV – Process Variable (variabel proses) Unit-unit/elemen pengendalian proses yang utama adalah sebagai berikut. a) Unit Proses (process). Unit tempat proses berlangsung proses yang akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini disebut dengan variabel proses terkendali (process variable disingkat PV), variabel yang dikendalikan (controlled variable), atau variabel terukur (measured variable). b) Unit Pengukuran (measurement unit). Unit pengukuran berfungsi mengubah informasi besaran fisik terukur (variabel proses) menjadi sinyal standar. Unit ini terdiri atas dua bagian besar yaitu sensor dan transmitter.

 Sensor (elemen perasa atau pengindera) adalah piranti yang merespon rangsangan fisik. Sensor berhubungan langsung atau paling dekat berhubungan dengan variabel proses. Disebut dengan detecting element (elemen pendeteksi) atau elemen primer.  Transmitter yaitu piranti yang berfungsi mengubah energi atau informasi yang datang dari sensor menjadi sinyal standar. Dua macam sinyal standar yang sering dapat dipakai yaitu sinyal listrik dan pneumatik. Tabel 1. Sinyal standar dalam pengendalian proses. SINYAL Pneumatik tekan) Listrik Umum

(udara

NILAI

NILAI

MINIMUM 3 psi(g)

MAKSIMUM 15 psi(g)

20 kPa(g) 4 mA 0%

100 kPa(g) 20 mA 100%

SIMBOL

c) Unit Kendali (controlling unit). Unit pengendali merupakan "otak" sistem dalam pengendalian. Pengendali adalah piranti yang melakukan perhitungan atau evaluasi nilai error menurut algoritma kendali (membandingkan pengukuran dari hasil variabel proses dengan setpoint). Evaluasi yang dilakukan berupa operasi matematika seperti, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integrasi dan diferensiasi. Hasil evaluasi berupa sinyal kendali yang dikirim ke unit kendali akhir. Sinyal kendali berupa sinyal standar yang serupa dengan sinyal pengukuran. d) Unit Kendali Akhir (Final Control Unit). Unit ini merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Kebanyakan unit ini berupa katup kendali (control valve) dan tindakan yang dilakukan berupa memperbesar atau memperkecil bukaan valve. Aksi kendali bergantung pada jenis katup yang dipakai pada saat praktikum. Biasanya untuk aksi kendali direct acting katup kendali memilik aksi fail-close sedangkan untuk aksi kendali reverse acting katup kendali memiliki aksi fail open.

Gambar 2. a) Katup kendali pneumatik Fail Close dan b) Katup Kendali pneumatik Fail Open

e) Unit pengubah (transducer/konventer). Unit ini mengubah informasi dalam besaran mekanik menjadi elektrik atau sebaliknya. Unit ini hanya diperlukan dalam sistem pengendali pneumatik pada pengendali elektronik. Pengubah yang umum adalah I/P (arus listrik ke tekanan udara) atau P/I (tekanan udara ke arus listrik.

III.

PROSEDUR PERCOBAAN

a) Penentuan peralatan yang terdapat dalam sistem pengendalian proses yang akan diidentifikasi. b) Identifikasi unruk semua unit atau elemen serta variabel/ sinyal dan peralatan tesebut. c) Penelusuran sinyal-sinyal yang menghubungkan antar unit/ elemen. d) Mengukur dan mencatat semua spesifikasi alat dan semua data dalam peralatan.

IV.

DATA PENGAMATAN

4.1 Data Skema Peralatan Diagram pengendalian Proses

 Skema Alat Penendalian Suhu

TC 3

TC 4

HE

VALVE MOTOR

TC 2

F1 T2

TC 1 V1 Pump

V2

T Stat V3

Cold Water Hot Water

Keterangan alat:

Heat Exchanger : berfungsi untuk menaikkan suhu

Control valve: berfungsi untuk melakukan tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali

PCT-10E: merupakan otak dari sistem yang diamati.

pengendalian suhu

1. Unit Proses MV (laju alir steam)

Heat Exchanger

2. Unit pengukuran Thermocouple

PV (Suhu)

PV (suhu)

Sinyal pengukuran

(sinyal elektrik) 3. Unit Kendali Sinyal pengukuran

Sinyal kendali (Sinyal

elektrik) Unit kendali (Temperature Control Module) (sinyal elektrik) 4. Unit Pengubah Sinyal Sinyal kendali (Sinyal elektrik) pneumatik (Tekanan)

I/P

5. Unit Kendali Akhir Sinyal pneumatik (Tekanan) alir steam)

Sinyal Converter MV (laju Valve Motor

4.2 Tabulasi  Alat Pengendalian Suhu

No 1.

Unit

Nama Alat

Unit Proses

Heat Exchangger

Unit Pengukuran - Sensor

Termokopel

Spesifikasi / Kapasitas

Sinyal Masuk Jenis Variabel sinyal Laju alir

Pneumatik

Suhu

Pneumatik

Suhu

Pneumatik

Sinyal Keluar Jenis Variabel sinyal Suhu

Pneumatik

2.

Transmitter

Type : PT-100

Arus Arus

Listrik Listrik

3.

Transmiter

Unit Kendali

4.

Unit Pengubah Sinyal (Transduser)

5.

Unit Kendali Akhir

Temp. PCT - 13

Arus

I/P converter

Control valve

Tipe : Q 2 0,2 A/ 220-240 V / 50-60 Hz Serial Number 122 819 GRANT Instrument (Cambridge) Limited Barrington Cambridge CB2 SQZ England 4322 010 76052 12 V, DC. 0587 MB 17 Made in Belgium

Listrik

Sinyal Penguku ran

Arus

Arus

Listrik

Listrik

Tekanan

Pneumatik

Pneumatik

Laju Alir

Pneumatik

(Gangguan) Laju alir aliran 1, Suhu aliran 1 dan 2 Suhu aliran 1 dan 2

4.3 Diagram Pengendalian Proses

(Unit Kendali Akhir)Proses) Heat Exchanger (Unit Pengendali) Temperature Control Module (Unit (Set Point) (PV) Valve Motor Suhu yang diinginkan di aliran 3 Suhu keluar aliran 3

(Unit Pengukuran) Sensor dan Transmiter Suhu = Thermocouple Termokopel

V.

PEMBAHASAN

Pada praktikum konfigurasi pengendalian proses ini dilakukan pemahaman system (alat) yang mengendalikan suhu sesuai dengan variabel dan unit/elemen pengendalian di sistem proses, jenis-jenis alat serta fungsi dari masing-masing unit/elemen dan melakukan identifikasi variabelvariabel/ sinyal-sinyal pada pengendalian proses.

Identifikasi dilakukan dengan cara mempelajari alur jalannya sistem sesuai dengan diagram blok. Dalam pengendalian proses ada dua jenis pengendalian yaitu pengendalian umpan maju dan pengendalian umpan balik. Peralatan pengendalian suhu yang diamati merupakan contoh dari pengendalian umpan balik karena pengendaliannya memakai variabel keluaran sistem untuk mempengaruhi masukan dari sistem yang sama. Pada konfigurasi pengendalian suhu sama dengan konfigurasi pengendalian proses yang lainnya, yaitu Process Variabel (PV) yang berupa suhu diukur oleh Termokopel. Termokopel mengirim besarnya tekanan yang terukur ini ke unit kendali yang berupa controller untuk dibandingkan nilainya dengan set point. Terlebih dahulu sinyal pengukuran ini diubah oleh transducer P/I menjadi sinyal elektrik. Setelah itu, unit kendali (controller) menerima sinyal elektrik ini kemudian membandingkan nilai PV dengan set point. Selisih dari PV dan setpoint ini merupakan error yang akan dijadikan sebagai evaluasi untuk unit kendali akhir (conrol valve pneumatik) untuk melakukan koreksi terhadap % bukaan valve. Sinyal keluaran dari controller ini berupa sinyal kendali yang akan diubah oleh transducer I/P untuk diubah menjadi sinyal pneumatik. Sinyal pneumatik yang masuk kedalam control valve pneumatik akan dijadikan koreksi terhadap % bukaan valve sehingga akan dihasilkan manipulated variabel (MV) yang berupa laju alir air panas masuk sehingga process variable sesuia dengan set point yang diinginkan. Pada pengendalian suhu memerlukan unit-unit atau elemen-elemen pengendalian, diantaranya : a. Unit proses merupakan tempat proses berlangsung yang akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini (PV) adalah temperatur. Unit proses ini berupa Heat Exchanger. Sinyal yang masuk dalam unit ini merupakan manipulated variabel yang berupa laju alir yang dikeluarkan dari unit kendali akhir. Sinyal keluaran dari unit proses ini merupakan proses variabel yang berupa suhu. b. Unit pengukuran, untuk mengukur variabel proses (PV), PV yang merupakan sinyal keluaran dari unit proses diukur besarnya dengan menggunakan termokopel. Sinyal terukur ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal kendali oleh transducer P/I yang selanjutnya besaran temperatur ini dikirimkan ke unit kendali (controller) untuk dibandingkan nilainya dengan nilai setpoint.

c. Unit pengubah , unit ini mengubah informasi dalam besaran mekanik menjadi elektrik atau sebaliknya. Pengubah yang umum adalah I/P (arus listrik ke tekanan udara) atau P/I (tekanan udara ke arus listrik). Pada praktikum ini, Transducer P/I mengubah sinyal keluaran yang berupa tekanan (PV) menjadi sinyal kendali yang berupa sinyal elektrik agar dapat dibaca oleh controller. Adapun I/P transducer berfungsi untuk mengubah sinyal keluaran dari controller yang berupa sinyal elektrik menjadi sinyal kendali yang berupa sinyal pneumatik yang merupakan masukan untuk unit kendali akhir. d. Unit kendali berfungsi menerima sinyal dari unit pengukuran dan membandingkan hasil pengukuran dari variabel proses (PV) untuk kemudian mengambil keputusan dan memberikan perintah kepada unit kendali akhir untuk melakukan tindakan tertentu. Unit ini berupa controller yang berfungsi untuk mengendalikan sinyal terukur yang telah diubah terlebih dahulu menjadi sinyal kendali (masukan) oleh transducer P/I. Besarnya PV yang terukur dibandingkan dengan set point. Selisih antara PV dengan set point ini menghasilkan error. Besarnya error ini digunakan untuk mengevaluasi besar kecilnya bukaan valve sehingga nantinya unit kendali akhir (control valve pneumatik) akan melakukan koreksi terhadap % bukaan valve. Sinyal keluaran dari controller ini berupa sinyal kendali (sinyal elektrik). Sinyal elektrik ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal pengukuran yang berupa sinyal pneumatik oleh I/P transducer agar dapat dibaca oleh control valve pneumatik. e. Unit kendali akhir, unit ini berupa control valve pneumatik yang berfungsi menerima perintah atau keputusan dari controller utuk mengoreksi % bukaan valve. Sinyal masukan berasal dari controller berupa sinyal kendali (sinyal pneumatik) dan menghasilkan sinyal keluaran manipulated variabel (MV) yang berupa laju alir tekanan yang akan masuk ke unit proses. Unit ini merupakan unit paling akhir dari sistem pengendalian proses. Sinyal-sinyal yang terdapat dalam pengendalian Suhu ini berupa sinyal pengukuran dan sinyal kendali. Sinyal pengukuran ini berupa sinyal elektrik, sedangkan sinyal kendali berupa sinyal pneumatik. Sinyal pengukuran ini berasal dari unit pengukuran yang diubah oleh transducer P/I menjadi sinyal elektrik. Selanjutnya dari controller sinyal elektrik ini diubah oleh I/P transducer menjadi sinyal pneumatik untuk dikrimkan ke unit kendali akhir (control valve pneumatik).

VI.

SIMPULAN Secara singkat mekanisme dalam pengendalan proses terdiri dari mengukur,

membandingkan variabel yang terukur dengan setpoint, mengevaluasi besar perbedaan (error), lalu mengoreksi dengan cara mengatur MV agar proses berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Sistem pengendalian proses memiliki empat unit utama yaitu unit proses, unit pengukuran, unit kendali, dan unit kendali akhir. Terdapat satu unit lainnya yaitu tranduser yang berfungsi sebagai pengubah sinyal agar suatu proses dapat dikendalikan. Namun tidak semua sistem pengendalian proses memiliki transduser pada alat pengendaliannya. Pada praktikum konfigurasi pengendalian proses ini dilakukan pemahaman sistem (alat) yang mengendalikan suhu sesuai dengan variabel dan unit/elemen pengendalian di sistem proses, jenis-jenis alat serta fungsi dari masing-masing unit/elemen dan melakukan identifikasi variabelvariabel/ sinyal-sinyal pada pengendalian proses. Dari hasil pengamatan didapatkan data sebagai berikut :

Pengendalian suhu Nama unit Proses

Alat Heat exchanger

Fungsi Sebagai tempatberlangsungnya proses pemanasan.

pengukura

1.sensor

1. mengukur suhu cairan dengan prinsip pemuaian

n

2.transmitter

2. suhu dari sensor selanjutnya diolah oleh transmitter dan dikirimkan ke pengendali, variabel proses yang terukur dibandingkan dengan set point

Kendali

Alat kendali

Oleh pengendali variabel proses yang terukur dibandingkan dengan set point sehingga diketahui nilai error.

Kendali

TC

Pengendali suhu melakukan perhitungan sesuai algoritma

(Temperatur

kendali untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output)

controller) Katup

yang berupa sinyal listrik atau pneumatic Katup ini akan membuka dan menutup oleh perintah sinyal

akhir

kendali , air panas yang mengalir diset dengan laju alir tertentu

Pengubah

Mengubah sinyal listrik

sinyal

kendali akhir terjadi tindakan pengendalian proses

menjadi pneumatik agar pada unit

DAFTAR PUSTAKA

Harriott, Peter, Process Control, McGraw-Hill, New York, 1964

ISA, Standards and Practices for Instrumentation and Control; 11th Edition, The Instrument Society of America, Research Triangel Park, 1992 Kane, L. (Ed.), Handbook of Advanced Process Control System and Instrumentation,Gulf Publishing, Houston, 1987 Liptak, B.,Instrument Engineers Handbook; Process Control (3rd Ed.), CRC press, Boca Raton, 1999. Marlin, Thomas, Process Control, Designing Processes and Control System for Dynamic Performance (2nd Ed), McGraw-Hill, New York, 2000 Matley, J. (Ed.), Practical Instrumentation and Control II, McGraw-Hill, New York, 1986 Staff of Chemical Engineering, Pratical Instrumentation and Control, McGraw-Hill, New York, 1980

LAMPIRAN KONFIGURASI PENGENDALIAN SUHU Pengendalian suhu Nama unit

Alat Sebagai

Proses

Heat exchanger

Fungsi tempat berlangsungnya

proses pemanasan. 1. mengukur suhu cairan dengan prinsip pemuaian

Pengukuran

1.sensor

2. suhu dari sensor selanjutnya

2.transmitter

diolah

oleh

transmitter

dan

dikirimkan ke pengendali, variabel proses yang terukur dibandingkan dengan set point Oleh pengendali variabel proses yang terukur dibandingkan dengan Alat kendali Kendali TC (Temperatur controller)

set point sehingga diketahui nilai error. Pengendali

suhu

perhitungan

sesuai

melakukan algoritma

kendali untuk menghasilkan sinyal kendali (controller output)

yang

berupa sinyal listrik atau pneumatik Katup ini akan membuka dan Kendali akhir

katup

menutup

oleh

perintah

sinyal

kendali , air panas yang mengalir diset dengan laju alir tertentu Mengubah sinyal listrik menjadi Pengubah sinyal

pneumatik agar pada unit kendali akhir terjadi tindakan pengendalian proses

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF