Laporan Konfigurasi DNS Server Dan Web Server
April 26, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Konfigurasi DNS Server Dan Web Server...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
NIM 09590043 NAMA TRIAJI ARIBOWO S1 Informatika Fakultas Teknik UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM
Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmatnya maka buku modul Praktikum Jaringan Komputer ini dapat kami selesaikan dengan baik. Buku ini disusun dengan tujuan sebagi pedoman atau petunjuk bagi mahasiswa Universitas Universitas Darul ‘Ulum yang sedang menempuh Praktikum Jaringan Komputer di Program Studi D3 Manajemen Informatika. Laporan ini
membahas mengenai
konfigurasi IP Address, DNS Server,
Webserver, Dan Mail server. Masing-masing modul berisi teori, kegiatan praktikumdan tugas. Semoga dengan Buku ini dapat bermanfaat terutama bagi peserta praktikum dan diharapkan peserta praktikum dapat menerapkannya di dunia Komputer dan Networking. Akhir kata, tim penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan praktikum ini, dan mohon maaf apabila terdapat kekuarangan-kekurangan dalam Laporan ini.
Jombang 13 Januari 2013
Konfigurasi IP,DNS,Web dan MailServer pada Linux Ubuntu 11.04
A. Landasan Teori Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya: Root-Level Domains atau Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Cara Kerja DNS DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level
Domain (TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabangcabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175
1
Klien
3 2
DNS SERVER
Gambar 2 Cara Kerja DNS Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya ditulis dalam urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275 prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk in-addr.arpa, cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari server 29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa. Dan cari informasi untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa. Pembalikan urutan angkanya memang bisa membingungkan.
B. Alat dan Bahan a. Alat - Komputer / Laptop dengan spesifikasi minimal memory 1 Gb dan FreeSpace Harddisk kurang lebih 10 Gb. b. Bahan - Installer SO Windows Xp ( CD Installer / ISO Image File ) - Installer SO OpenSource Linux Ubuntu 11.04 ( DVD Installer / ISO Image File )
NB: Anda sudah menginstal Ubuntu 11.04
C. Langkah Kerja 1. Mengkonfigurasi Ip Address dengan cara root@server :home/aihanamaru# vi /etc/network/interface
Untuk mengedit dengan cara tekan i atau insert, kemudian setelah selesai tekan tombol esc lalu tekan :wq Rubah.....
Check interfaces dial‐up dengan ifconfig , dial‐up akan muncul interfaces ppp0 # ifconfig
hasilnya :
--
IP address sudah berhasil dikonfigurasi. --
Selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada bind9 DNS Server. Langkah-langkah detail konfigurasi bind9 DNS Server Ubuntu Server 11.04 adalah sebagai berikut : terlebih dahulu install BIND a. Menginstall bind9 menggunakan perintah :~ # apt-get install bind9
1. Membuat zone master dan zone reverse domain. Masuk di file /etc/bind/named.conf.local dengan perintah Vi /etc/bind/named.conf.local kemudian tekan enter.
Selanjutnya adalah meng-copy-kan file /etc/bind/db.local ke file /etc/bind/db.triaji.org dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.triaji.org
Edit file /etc/bind/db.triaji.org dengan perintah pico /etc/bind/db.triaji.org
Setelah itu jangan lupa untuk me-restart service bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart
Langkah selanjutnya adalah meng-copy -kan file /etc/bind/db.127 ke file /etc/bind/db.192 dengan perintah cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192 lalu tekan enter. Setelah ter-copy , selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada file
/etc/bind/db.192 Edit file /etc/bind/db.192 dengan perintah vi enter.
/etc/bind/db.192 lalu tekan
Setelah itu jangan lupa untuk me-restart service bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart
Selanjutnya adalah melakukan sedikit konfigurasi pada file /etc/resolv.conf dengan perintah vi /etc/resolv.conf
Selanjutnya adalah me-restart service bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart Langkah selanjutnya adalah menguji apakah DNS Server sudah berjalan dengan menggunakan perintah nslookup diikuti nama domain. Misalnya nslookup
ns.triaji.org lalu tekan enter
Langkah terakhir adalah melakukan uji koneksi dengan DNS Server menggunakan ping. Misalnya kita coba dengan ping ns.lindung.org
--
DNS Server sudah berhasil dikonfigurasi. --
2. Mengkonfigurasi webserver a. Install paketnya menggunakan perintah :~ # apt-get install apache2 php5
b. Edit konfigurasinya :~ # vi /etc/apache/sites-avalaible/default
c. Restart konfigurasinya :~ #/etc/init.d/apache restart
d. Dan konfigurasi index.html
:~ # pico /var/www/index.html
Kemudian cek di browser dengan mengetikan Triaji.org
--
Web Server sudah berhasil dikonfigurasi. --
Konfigurasi mai server
D. Analisis 1. Pada awal mula instalasi linux debian mahasiswa belum mengerti perbedaan antara linux debian server dan desktop, paket apa saja yang dibutuhkan untuk membuat suatu server komplit dan apa harus pakai linux untuk membuat server, kini mahasiswa jadi mengerti akan kehandalan server pakai linux.
2. Karena masih belum familiar dengan yang namanya linux, Mahasiswa kadang merasa kesulitan pada waktu konfigurasi Debian dan hal ini menjadikan mahasiswa lebih mengenal lebih jauh perintah-perintah pada papan CLI mengerti perbedaan editor antara vim, mcedit, nano, gedit. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya untuk dijelaskan terlebih dahulu tentang hal-hal tersebut. Selain itu, ketika si user login tidak bisa mengunakan atau merubah file konfigurasi tersebut sebelum user berubah menjadi root, karena root merupakan user tertinggi dalam hirarki root.
3. Rata-rata mahasiswa masih bingung pada waktu konfigurasi karena belum paham konsep materi yang dipraktekkan yaitu DNS dan Web Server, tapi hal ini bukan halangan untuk belajar dan sharing antar teman menjadi soolusi yang tepat.
E. Kesimpulan 1. DNS Sever berfungsi untuk mentranslasikan alamat domain local kita agar dapat diakses oleh komputer lain, tanpa perlu memanggil ip komputer yang bersangkutan. 2. WebServer berfungsi untuk membuat web local agar dapat diakses oleh komputer-komputer lain secara local. 3. Dengan menggabungkan antara DNS maupun WebServer, kita dapat menciptakan Sistem Informasi secara Intranet sehingga tidak perlu membeli domain ataupun hosting. Hanya saja tentu dengan cakupan wilayah local saja. Biasanya Sistem Informasi Akademik untuk membatasi securitinya dengan cara seperti ini. Yaitu membuat server local dengan domain dan web server secara local.
View more...
Comments