July 28, 2019 | Author: Verelcare Elgave | Category: N/A
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan
Disusun oleh OCTAVIN GARING
NIM. B01.12.0194 B01.12.0194
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA SEMARANG 2014
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA PROGRAM STRATA SATU – AKUNTANSI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
NAMA PENYUSUN
: OCTAVIN GARING
NIM
: B01.12.0194
JUDUL LAPORAN
: PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI
DI
PT.
INDUSTRI
JAMU
FARMASI SIDO MUNCUL
Telah diperiksa dan disetujui Semarang, 12 Desember 2014 2014
Puket I STIE Pelita Nusantara,
Dosen Pembimbing KKL,
Tri Joko Utomo, S.Sos, SE
Panca Wahyuningsih,SE. M.Si
ii
DAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan anugerah dan kekuatan-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan
Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) serta dapat menyelesaikan Laporan KKL yang berjudul “PERSEDIAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL” ini dengan baik. Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan kunjungan perusahaan (kegiatan Kuliah Kerja Lapangan) yang telah tel ah dilakukan pada pa da tanggal 11 November 2014 di PT. SIDO MUNCUL yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu, Kabupaten Semarang, Indonesia. Dalam penyusunan laporan hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. PT. SIDO MUNCUL yang telah bersedia menjadi objek company visit KKL mahasiswa STIE Pelita Nusantara; 2. Bapak Luhgiatno, SE, MM, M.Si selaku Ketua STIE Pelita Nusantara; 3. Ibu Panca Wahyuningsih,SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dan juga penyelesaian laporan ini; 4. Bapak-Ibu dosen yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penyusun; 5. Orang tua, Alfinus D dan Lertjie S, yang telah memberi dukungan materil dan dorongan moril serta spiritual, serta kakak dan adik-adik tercinta, Yafet Bryen, Stevanus dan Jeniver;
iii
6. Kakanda tercinta, Arther Evert Samuel, yang dengan setia mendampingi dan menyemangati penyusun, serta turut memberikan dukungan mareril dan dorongan moril serta spiritual. 7. Keluarga keluarga Lumingkewas-Repi telah turut memberikan dukungan dan dorongan moril serta spiritual. 8. Keluarga besar Panti Asuhan Mefiboset Tomohon dan sahabat D’Star Z yang ku kasihi telah memberikan dukungan doa. 9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen dan Akuntansi peserta kegiatan KKL, yang dengan rela berbagi referensi dan informasi yang berguna bagi penyusunan penyusunan laporan ini;
10. Semua pihak, yang telah memberikan dukungan, bantuan dan kemudahan serta semangat dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. Menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKL ini tidaklah sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, besar harapan penyusun semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................
1
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ...............................................................
3
2.1.Rumusan Masalah ..............................................................................
3
2.2. Tujuan ................................................................................................
3
2.3. Manfaat ..............................................................................................
3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................
4
3.1. Gambaran Objek ................................................................................
4
3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul .......................................
4
3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul ...........................................................
5
3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul ................................................
6
3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul................................
7
3.2. Landasan Teori ...................................................................................
8
3.2.1. Persediaan Bahan Baku............................................................
8
v
3.2.2. Proses Produksi .......................................................................
14
3.3. Hasil Pengamatan ............................................................................... 19 3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul......................................................... 19 3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul...................................................................................... 22 3.3.3 Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ...............................................
23
BAB IV PENUTUP .........................................................................................
27
4.1. Kesimpulan ........................................................................................
27
4.2. Saran ..................................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 28 LAMPIRAN ..................................................................................................... 29
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto – foto Objek KKL .......................................................................
29
2. Foto - foto saat KKL berlangsung .......................................................
34
3. Curiculum Vitae .................................................................................. 35
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perekonomian saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih.Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba atau keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktorfaktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai masalah kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yangdiperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan dapat tercapai, tetapi apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi. Perusahaan manapun baik perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan
1
yang seharusnya ia dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa. PT. Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan besar, yang memproduksi beragam jenis jamu tradisional dan tidak hanya mencari profit secara
materisemata
(mengejar
penjualan
yang
tinggi
dengan
tujuan
memaksimalkan perolehan laba). Dengan perolehan laba yang tinggi maka perusahaan akan mengalami kemakmuran keuangan atau kesejahteraan yang layak. Dengan memperhatikan pelayanan kepada masyarakat, PT. Sido Muncul selalu mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang optimal serta tanggap terhadap perubahan selera dengan menjaga dan menjamin kualitas produk serta penciptaan produk-produk baru atau varian-varian baru dari produk yang sudah ada. Hal tersebut dapat dilakukan karena PT. Sido Muncul memiliki ketersediaan bahan baku untuk pembuatan produk yang dengan kualitas yang baik melalui proses pengujian yang dilakukan di laboratorium yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan PT. Sido Muncul dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu, dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi / pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari
terjadinya
kekurangan
bahan
baku.
Keterlambatan
jadwal
pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik.
2
BAB II RUMUSAN MASALAH DAN MANFAAT
2.1.Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang pada bab sebelumnya maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam laporan ini yaitu apakah persediaan bahan baku dalam proses produksi di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ?
2.2 Tujuan KKL
Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui persediaan bahan baku dalam proses produksi secara langsung yang berada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 2.3 Manfaat KKL
Hasil laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis. Adapun kegunaan laporan ini adalah : 1.
Kegunaan bagi penulis Hasil laporan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan di bidang produksi khususnya pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan pada PT. Sido Muncul.
2.
Kegunaan teoritis Menambah referensi pembelajaran dan pengalaman serta wawasan terkait pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan pada PT. Sido Muncul.
3.
Kegunaan praktik Dapat memberikan manfaat sebagai sarana membandingkan antara teori yang didapat saat perkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan , dan juga dapat memberikan manfaat yaitu sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam hal pengelolaan persediaan bahan baku produk dalam proses produksi suatu perusahaan.
3
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Objek 3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul
Pada awalnya PT. Sido Muncul (tahun 1940), hanya sebuah industri rumah tanggayang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, aktivitasnya adalah membuat jamu tradisional, dengan mempekerjakan tiga orang karyawan.Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jalan Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai digandrungi masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat. Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jalan Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe, Semarang. Guna mengakomodir market demand yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan, dimana saat ini jumlah karyawan mencapai lebih dari 2000 orang. Sebagai bentuk antisipasi kemajuan dimasa datang, dipandang perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal
Pengawasan
Obat
dan
Makanan
saat
itu,
Drs.
Wisnu
Kaltim.Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran,
4
dengan luas 29 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu tradisional berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik. Agrowisata PT. Sido Muncul terbuka untuk umum, dan biasanya dalam sebulan menerima minimal empat kali kunjungan. Program kunjungan Agrowisata biasanya dilakukan setelah pengunjung melakukan peninjauan ke proses produksi pabrik, yang letaknya tidak jauh. Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi Public Relations Department , PT. Sido Muncul, baik yang berada di Jakarta maupun yang ada di Semarang. Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia.Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi
seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur. Agar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun dunia ” ke-ilmu-an “.
3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul
Alamat Pabrik : JL.Soekarno Hatta Km 28 Kec. Bergas-Klepu, Semarang Indonesia
5
Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515 Fax 024 6580-332, 0298 523-509 Email:
[email protected]
Kantor Pemasaran: Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765 6522 Email:
[email protected]
Humas / PR PT.Sido Muncul: Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410 Website :www.sidomuncul.com
3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul
Visi :
Menjadi perusahaan obat herbal, makanan- minuman kesehatan, dan pengelolaan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Misi :
1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian. 2. Mengembangkan research / penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan. 3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal. 4. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy. 5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.
6
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan. 7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia. Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik.Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat, jaminan kualitas maupun sampling pasar melalui Departemen Riset dan Pengembangan yang dimiliki. Untuk memberikan, setiap langkah produksi mulai dari barang datang, hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul :
1. Berpengalaman dan fokus dalam bidang obat-obat alami, makanan, minuman kesehatan dan pengolahan bahan-bahan alam selama 72 tahun. 2. Berdasarkan sertifikat CPOTB Perusahaan mempunyai izin sebagai pabrik jamu dan pabrik farmasi yang ramah lingkungan. Perusahaan adalah satu-satunya perusahaan jamu yang mempunyai standar farmasi. 3. Perusahaan mempunyai pengolahan bahan baku sendiri dan bahan bahan pembuatan jamu 99% berasal dari Indonesia hasil kerjasama dengan 102 kelompok tani yang telah terjalin sejak tahun 1994. 4. Produk-produk utama perusahaan telah melalui penelitian dan mendapat sertifikat penelitian untuk keamanan dan uji khasiat sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada konsumen. 5. Produk-produk utama perusahaan adalah salah satu pemimpin pasar.
7
6. Perusahaan perusahaan yang inovatif dan progresif. 7. Mempunyai 108 distributor lokal yang telah dibangun sejak tahun 1972 yang berasal dari UKM dan distributor di beberapa Negara. 8. Perusahaan mempunyai sumber daya manusia yang loyal, berdedikasi serta berpengalaman dalam bidang research & development , produksi untuk industri bahan-bahan alam, makanan dan minuman kesehatan.
3.2.
Landasan Teori
3.2.1. Persediaan Bahan Baku a)
Pengertian Persediaan
Dalam perusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang industri, persediaan merupakan suatu aktiva lancar yang sangat penting
keberadaannya
karena
persediaan
akan
berpengaruh
langsung pada perasional perusahaan. Persediaan merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya
selalu
berubah-ubah
sesuai
dengan
kebutuhan.
Persediaan menurut jenis barangnya dapat dibedakan menjadi lima bagian,
yaitu persediaan bahan baku, persediaan bagian produk
yang dibeli,
persediaan bahan pembantu, persediaan barang
setengah jadi dan persediaan barang jadi. Untuk
lebih
memahami
pengertian
persediaan
berikut
inidikemukakan pengertian dari beberapa penulis : 1.
Menurut Riyanto (2001:69), Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dan secara terusmenerus mengalami perubahan.
2.
Menurut Ishak (2010:159), Persediaan (inventory) sebagai sumber dayamenganggur (idle resource). Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut.
8
3.
Menurut Handoko (1994:333), Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atas sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
b) Pengertian Bahan Baku
Pengertian Bahan Baku menurut Hanggana (2006:11) adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi. Pengelompokan bahan baku dan bahan penolong bertujuan untuk pengendalian bahan dan pembebanan biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian bahan diprioritaskan pada bahan yang nilainya relatif tinggi yaitu bahan baku. c) Fungsi Persediaan
Efisiensi operasional suatu perusahaan dapat di tingkatkan karena
berbagai
fungsi
penting
persediaan.
bahwapersediaan
adalah
sekumpulan
produk
Harus phisikal
diingat pada
berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses dan kemudian barang jadi. Fungsi persediaan ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier menurut Handoko (1994:335). Sedangkan menurut Render (2005:60) fungsi persediaan adalah : 1. Untuk memisahkan beragam bagian produksi, sebagai contoh jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan-persediaan tambahan men-decouple proses produksi dari pemasok. 2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permitaan dan menyediakan
persediaan
barang-barang
yang
akan
memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran.
9
3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang. 4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. d) Jenis-jenis Persediaan
Menurut Render (2005:61), untuk mengakomendasi fungsi persediaan, perusahaan memiliki empat jenis persediaan, yaitu: 1. Persediaan Bahan Baku Material yang ada umumnya dibeli tetapi belum memasuki proses pabrikasi. 2. Persediaan Barang Setengah Jadi. Bahan baku/komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai/belum menjadi produk jadi. 3. MRO (Maintenance Repair Operating) Persediaan
yang
diperuntukkan
pemeliharaan/perbaikan/operasi
yang
bagi
pasokan
diperlukan
untuk
menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan
dan
perbaikan
beberapa
peralatan
tidak
diketahui. 4. Persediaan Barang Jadi Sebuah produk akhir yang siap untuk dijual, tetapi tetap merupakan sebuah asset dalam buku perusahaan. e) Tujuan Persediaan
Menurut Ishak (2010:164), untuk devisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda yaitu : 1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.
10
2. Produksi beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk mengurangi set up mesin). Di samping itu juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan. 3. Pembelian
(purchasing) dalam
rangka
efisiensi,
juga
menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil dalam jumlah yang banyak. Pembelian ini juga ingin ada persediaan sebagai pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk. 4. Keuangan (finance) menginginkan minimasi semua bentuk investasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian aset (return of asset) perusahaan. 5. Personalia
(personel
and
industrial
relationship)
menginginkan adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja danPHK tidak perlu dilakukan. 6. Rekayasa (engineering) menginginkan persediaan minimal untuk
mengantisipasi
jika
terjadi
perubahan
rekayasa/engineering . f) Manfaat Persediaan
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2008), ada banyak alasan mengapa perusahaan memiliki persediaan, antara lain: 1. Untuk men-“decouple” atau memisahkan beragam bagian proses produksi. 2. Untuk men-“decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada perdagangan eceran.
11
3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang. 4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. g) Metode Penilaian Persediaan
Metode FIFO (First in First Out) Barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.
Metode LIFO (Last in First Out) Barang (bahan baku) yang masuk terakhir merupakan barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.
h) JUST-IN-TIME ( JIT )
Pengertian JIT
Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. Just in time (JIT) adalah suatu filosofi yang memusatkan pada
pengurangan aktivitas
pemborosan
dengan
cara
memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi. Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikan pada operasi perusahaan manufaktur yang memiliki tiga kelas persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Bahan baku( raw materials ) adalah bahan mentah atau bahan
dasar
yang
digunakan
untuk
membuat
suatu
produk. Barang dalam proses ( work in process ) adalah persediaan barang yang proses produksinya baru diselesaikan sebagian dan masih membutuhkan pekerjaan lebih lanjut sebelum siap untuk di pasarkan. Barang jadi ( finished good ) adalah unit produk yang telah selesai sepenuhnya tetapi belum dijual kepada pelanggan.
12
JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut: 1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu,misalnya persediaan sedapat mungkin nol. 2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat. 3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement )dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. 4. Menekankan
pada
penyederhanaan
aktivitas
dan
meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan
Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka penilaian persediaan.Jika terdapat persediaan, maka persediaa n tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturanaturan tertentu untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam JIT diusahakan persediaan nol (atau paling tidak pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial. Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan misalnya: a) Penetapan harga jual berdasar cost-plus,
13
b) Analisis trend biaya, c) Analisis profitabilitas lini produk, d) Perbandingan dengan biaya para pesaing, e) Keputusan
membeli
atau
membuat
sendiri,
dan
sebagainya. 3.2.2. Produksi a. Pengertian Produksi
Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. Lapangan produksi digolongkan menjadi 3 bidang produksi yaitu: 1. Produksi
primer,
mencakup
produksi
pertanian
dan
pertambangan yang terutama menyediakan bahan-bahan dasar. 2. Produksi sekunder, yang meliputi industri kerajinan tangan atau konstruksi (pembuatan bangunan). 3. Produksi
tersier,
menghasilkan
jasa
yang
membantu
memperlancar, menyalurkan dan menghubungkan baik untuk produksi maupun konsumen. b. Faktor-faktor Produksi
Faktor-faktor produksi terdiri dari : 1. Faktor produksi alam
Tanah dan keadaan alam
Kekayaan hutan
Kekayaan yang terdapat dalam tanah (tambang)
Kekayaan air sebagai tenaga penggerak, pengangkutan, sumber bahan makanan, sebagai sumber pengairan
2. Faktor produksi tenaga kerja 1) Tenaga kerja rohani, yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kegiatan pikiran yang produktif dalam produksi. Misalnya : kerja para pimpinan.
14
2) Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan yang lebih banyak merupakan kegiatan pelaksanaan yang produktif dalam produksi. Dibagi menjadi :
Skilled labour / tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus.
Trained labour / tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan latihan dan pengalaman terlebih dahulu.
Unskilled labour / tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu.
3. Faktor produksi modal / capital Benda modal /capital goods
Modal tetap / fixed capital , yaitu setiap benda yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi. Misal : mesin-mesin dan bangunan kantor.
Modal lancar / variabel capital , yaitu setiap benda yang hanya dapat dipergunakan sekali dalam proses produksi.
Modal uang / capital of money Menurut Von Bohm Bawerk, dilihat dari fungsinya modal
terbagi atas :
Modal individu, yaitu setiap benda yang merupakan sumber pendapatan bagi pemiliknya yang hasilnya tidak tergantung pada kerja sipemiliknya. Contoh: rumah, tanah,dan efek
Modal masyarakat, yaitu setiap hasil yang digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Contoh: semua modal individu kecuali efek.
4. Faktor skill Dibedakan menjadi :
15
a) Managerials
kill ,
yaitu
mengorganisasifaktor-faktor kemampuan
menggunakan
keahlian
dalam
produksi
dan
teknik-teknik
serta
metode-metode baru dalam proses produksi. b) Technological skill , yaitu keahlian khusus dalam hal teknik ekonomi yang diperguanakan dalam kegiatan ekonomi dan produksi. c) Organasation
skill ,
yaitu
keahlian
mengatur
berbagai usaha perusahaan. c. Proses Produksi
Proses produksi adalah sistematika pembuatan barang sejak pemasukan bahan mentah pada alat-alat produksi sampai menjadi barang jadi siap pakai. d. Jenis-jenis Produksi
Jenis-jenis proses produksi dibedakan menjadi : 1. Menurut jangka waktu produksi
Proses terus-menerus (continoes process) atau jangka panjang.
Proses terputus-putus (intermittent process) atau jangka pendek
2.
Menurut sifat produksi
Produksi standard, yaitu memproduksi barang untuk dikirim kepada pembeli dan penyalur tetapi juga untuk persediaan.
Produksi pesanan, yaitu produksi bilamana para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, kemampuan produksi tersebut.
e. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi dibedakan menjadi : 1. Perencanaan produksi
16
Perencanaan
produksi
meliputi
keputusan
yang
menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
Jenis dan jumlah barang yang akan dibuat Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai) Kedua masalah pokok tersebut dipengaruhi oleh data
tentang kebutuhan pasar dari bagian pemasaran serta perkiraan penjualan. 2. Organisasi produksi Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi yang mana didalamnya terdapat para spesialis ahli dalam perencanaan supervisi atau pelaksanaan dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan tergantung besarnya perusahaan
dan
kompleksnya
proses
pengolahan
yang
diinginkan. 3. Pengendalian produksi Pengendalian produksiadalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi (pekerja,mesin,peralatan dan material) kedalam satu aliran, dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat. 4. Pengendalian persediaan bahan baku Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Persediaan dalam jumlah besar mengandung resiko seperti :
Resiko hilang dan rusak
Biaya pemeliharaan dan pengawasan
Resiko using
Uang yang digunakan untuk persediaan terlalu besar
17
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan
menghitung
jumlah
persediaan
paling
ekonomis.Sedangkan jumlah yang ekonomis dipengaruhi oleh pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu :
Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
Biaya pemesanan
Biaya penyimpanan
Harga bahan baku
5. Pemeliharaan peralatan Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan penting. Bilamana hal ini diabaikan, maka perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak kecil. Untuk mencegah kerugian tersebut, terdapat 2 (dua) sistem mengorganisasi pemeliharaan yaitu :
Desentralisir menurut biaya atau departemen Masing-masing bagian atau departemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.
Sentralisasi Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang
khusus
menangani
perbaikan
dan
pemeliharaan peralatan. 6. Pengawasan kualitas dan inspeksi Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja, tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemampuan menghasilkan barang kembali, dan persaingan. Terdapat 4 (empat) tahapan pengawasan kualitas yaitu : 1) Penentuan kebijakan tentang penerapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)
18
2) Tahapan penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar. 3) Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi 4) Tahap
penggunaan
dilapangan,
dimana
pengawasan akan berpengaruh pada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang. 3.3. Hasil Pengamatan 3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul 1.
Proses Persediaan Bahan BakuPT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku
Pada PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul untuk proses penerimaan dan
penyimpanan persediaan bahan baku yang
nantinya akan digunakan dalam proses produksi dilakukan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan untuk proses produksi, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Gudang penyimpanan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1) Gudang simplisia
Gudang simplisia berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan baku yang akan di proses. Di dalam gudang simplisia ini menyimpan berbagai bahan simplisia nabati, setidaknya terdapat 160 jenis tanaman obat yang diambil dari alam.
19
2) Gudang Non simplisia.
Gudang non simplisia sebagai tempat bahan baku yang tidak perlu mengalami proses seperti gula, susu, krimmer dan lain-lain. Bahan baku yang diambil oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah bahan baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpanan secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku pun didapat dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control ).Beberapa tugas TQC adalah sebagai berikut : a. Mengecek tentang kebenaran bahan baku. Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan. b. Mengecek tentang kebersihan bahan baku. Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan. c. Mengecek kadar air bahan baku. Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang.
Proses Pengawasan kualitas bahan baku
Dalam pengawasan kualitas bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul harus memenuhi syarat :
20
a) Bahan masuk benar b) Bahan baku harus bersih c) Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering Pengawasan kualitas bahan baku yang dilakukan ialah : 1. Pemisahan kotoran (penyortiran) 2. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan 3. Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar benar Bersih. 4. Dikeringkan menggunakan oven. 5. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih. 6. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan bakumemenuhi standar. 2. SupplierUntuk Persediaan Bahan Baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Bahan-bahan baku yang ada di PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul di datangkan dari berbagai daerah antara lain : 1) Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. 2) Daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), 3) Daerah Kalimantan, dan 4) Daerah di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki Bahan Baku untuk Produk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. 3. Metode Penilaian Persediaan Pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Metode PenilaianPersediaan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menggunakan sistem FIFO ( First In, First Out ) dimana barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan barang (bahan baku) yang akan pertama kali diproses.Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.
21
3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Setiap langkah produksi yang dilakukan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul mengikuti standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Proses produksi jamu di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ini adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan Bahan Baku Bahan baku yang datang segera diperiksa QC ( Quality Control ), untukmengetahui apakah memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan. 2. Penyimpanan Bahan Baku Setelah memenuhi standar penerimaan dan penggunaan bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. 3. Disortasi Bahan Baku Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi. 4. Pencucian Bahan Baku Setelah disortasi kemudian bahan baku yang akan digunakan untuk diproduksi harus dicuci. 5. Pengerinngan Setelah
bahanbakusudah
melalui
pencucian
langkah
selanjutnyabahan baku dikeringkan. 6. Penggilingan Selesai bahan baku di keringkan kemudian bahan baku yang sudah dikeringkan tersebut digiling. 7. Pencampuran Proses selanjutnya sesudah bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi selesai
digiling, baru kemudian dicampur
(mixing ).Dalam proses pencampuran bahan baku dalam proses produksi produk tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. 8. Pengemasan
22
Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan yang terdiri 2 bagian : 1) Proses
pengemasan
primer
( packagingprimer )
menggunakan mesin two line dan eight line. 2) Proses pengemasan sekunder ( packaging sekunder ), disini produk yang sudah jadi diperiksa kembali dengan cara uji sampel. 9. Pendistribusian Produk Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
Jenis Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Jenis proses produksi yang ada pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah proses produksi yang dalam jangka waktu produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau dalam jangka waktu yang panjang serta
menggunakan
produksi
standar,
yaitu
memproduksi barang atau produk untuk dikirim kepada pembeli dan penyalur tetapi juga untuk persediaan.
Hasil Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul :
a) Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus. b) Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat c) Tipe saset hisap : Tolak angin Permen d) Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu e) Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G 3.3.3
Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk dalam proses produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
23
Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Secara umum persediaan bahan baku akan berpengaruh dalam menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Pengaruh Metode Penilaian Persediaan FIFO
Dengan menggunakan metode FIFO pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
akan berpengaruh sebagai
berikut : 1) Keunggulan
Laba
yang
dihasilkan
lebih
tinggi
dibandingkan metode lainnya, yang bisa membuat
pandangan
yang
lebih
baik
terhadap performance perusahaan.
Pengukuran
stok
akhir
lebih
tepat
dikarenakan menggunakan ongkos barang yang di beli terlebih dahulu. 2) Kelemahan
Dikarenakan Laba yang dihasilkan lebih tinggi, jumlah pajak yang harus di bayarkan adalah lebih tinggi.
Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul belum menerapkan system JIT dalam Ketersediaan bahan baku untuk membantu proses prouksi. Tatkala PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul memiliki persediaan yang berlebihan, sebab kelebihan itu lazimnya dapat ditelusuri kepada lima faktor, yaitu : 1. Mebutuhkan persediaan yang sangat besar dalam upaya menjaga jangan sampai kehabisan stok.
24
2. Kesalahan mungkin terjadi dalam proses produksi, yang mengakibatkan menumpuknya bahan baku dan barang jadi. 3. Stasiun-stasiun
kerja
mungkin
tidak
terkoordinasi
sehingga mengakibatkan barang-barang dalam proses ditumpuk di gudang menunggu tahap pengolahan lebih lanjut. 4.
Departemen produksi mungkin bersikeras terhadap ukuran gugus yang banyak dari suku cadang, subrakitan, dan barang jadi karena meyakini bahwa gugus yang banyak itu lebih ekonomis untuk diolah ketimbang gugus yang sedikit.
5. Stasiun kerja mungkin diarahkan untuk menghasilkan barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Berdasarkan keadaan bagian penyimpanan persediaan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang memiliki persediaan yang berlebihan sehingga berpengaruh dalam hal, sebagai berikut :
Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan bahan baku yang terlalu banyak.
Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan persediaan bahan baku.
Kinerja
yang
mengakibatkan
kurang
baik
kerusakan
karena
dapat
persediaan
akibat
penumpukan barang yang melebihi kapasitas. Karena itu perlunya penerapan JIT untuk meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan dengan cara: 1) Pengendalian atas persediaan dengan mengurangi persediaan, 2) Meningkatkan mutu,
25
3) Mengendalikan
aktivitas
supaya
biaya
rendah
(sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat), dan 4) Memperbaiki kinerja persediaan.
26
BAB IV PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Memiliki persediaan bahan baku yang berlebihan, PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempengarui hal-hal sebagai berikut :
Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan bahan baku yang terlalu banyak.
Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan persediaan bahan baku.
Kinerja yang kurang baik karena dapat mengakibatkan kerusakan persediaan akibat penumpukan barang yang melebihi kapasitas.
Dengan penggunaan metode FIFO terhadap penilaian persediaan yang ada di , PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempengaruhi laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan metode lainnya namun dengan tingginya laba yang dihasilkan akan mengakibatkan jumlah pajak yang harus juga lebih tinggi.
4.2.
Saran
Untuk PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan bahan baku yang ada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul maka perlunya penerapan sistem JIT yang menawarkan alternatif penyelesaian masalah-masalah mengenai persediaan, namun tidak memerlukan sediaan dengan cara-cara diantaranya
yaitu,
meminimumkan
biaya
pemesanan
dan
biaya
penyimpanan, agar kinerja tepat waktu, menghindari kemacetan dan meningkatkan reliabilitas proses, memperoleh harga lebih murah, dan dengan mengantisipasi kenaikan harga di masa depan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari,
Agus.
(1986).
Manajamen
Produksi
Pengendalian
Produksi.
Yogyakarta:BPFE Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta. Heizer,Jay. (2006).Operations Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Heizer, Jay dan Render, Barry .2008. Manajemen Operasi, Edisi ketujuh, , buku 2 : Salemba Empat, hal 57-61 Rangkuti, Freddy. (1996). Manajemen Persediaan . Jakarta: Rajawali Pers SU, Martono dan Harjito, Agus .2010. Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, jilid 1: EKONISIA, hal 84. http://seputarsemarang.com, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37 http://SumberLink/Campur/sido.htm, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37 http://www.sidomunculherbal.com/id/10-sido-muncul-sari-kunyit.html, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37 http:// perhitungan-persediaan-dengan-metode.com/2014/11/17.html
28
LAMPIRAN
Foto-foto Objek KKL (PT. SIDO MUNCUL)
Objek KKL – Pabrik PT. Industri Ja mu dan Farmasi Sido Muncul Semarang (Sumber: www.Sido Muncul.com)
Gudang Penyimpanan Bahan Baku Simplisia (Sumber: www.Sido Muncul.com)
29
Divisi Humas PT SidoMuncul sedang memandu rombongan kunjungan industri (Sumber: www.Sido Muncul.com)
Berbagai Jenis Bahan baku yang digunakan PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Sumber: www.Sido Muncul.com)
30
Pengolahan bahan baku dari gudang persediaan sampai dengan pengemasan (Sumber: www.Sido Muncul.com)(Sumber: www.Sido Muncul.com)
31
Produk – Produk Di PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Ekstrak Sari Daun Pepaya SidoMuncul
Ekstrak Sari Daun Sirsak SidoMuncul
Ekstrak Sari Kulit Manggis SidoMuncul
Ekstrak Sari Kunyit SidoMuncul
32
Tolak Angin Cair SidoMuncul
Jahe Wangi / Doos SidoMuncul
Anak Sehat Strawberry SidoMuncul
Alangsari Plus Jeruk Nipis SidoMuncul
33
Foto-Foto Saat KKL Berlangsung
Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL di area Agtowisata PT. Sido Mncul (Sumber: KKL Simun@koleksi pribadi)
Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL Selesai sesi diskusi (Sumber: KKL Simun@koleksi pribadi)
34