LAPORAN KK DAMPINGAN

August 20, 2017 | Author: dewa ayu | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

laporan kk dampingan kkn unud periode xiii tahun 2016...

Description

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI

: BLAHBATUH : BLAHBATUH : GIANYAR : BALI

DEWA AYU PARAMITA DEWI 1306305105

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa

: Dewa Ayu Paramita Dewi

Nomor Induk Mahasiswa

: 1306305105

Fakultas/PS

: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Tanda Tangan

:

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Blahbatuh, 23 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Dosen Pembimbing Lapangan

KK Dampingan

(Prof. Dr. Tjokorda Gde Tirta Nindhia, ST., MT) NIP.19720116 199803 1 0041 004 19720116 199803

(I Wayan Dana)

Mengetahui, Kepala Desa Blahbatuh

(I Gusti Ngurah Kapidada, SE) BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN KKN Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap – tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki daerah yang menjadi sasaran KKN PPM. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan selama masa KKN PPM yaitu program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang tersebar di setiap dusun yang ada di Desa Blahbatuh Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di dua belas Banjar di Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yaitu Banjar Tubuh, Banjar Tengah, Banjar Kebon, Banjar Tusan, Banjar Pande, Banjar Laud, Banjar Teruna, Banjar Pokas, Banjar Satria, Banjar Babakan, Banjar Antugan, dan Banjar Darmatiaga. Dengan petunjuk dan arahan dari Kepala Desa Blahbatuh serta kelian Banjar Antugan, pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Antugan yaitu Keluarga I Wayan Dana. 1.1 Profil Keluarga Dampingan Keluarga I Wayan Dana merupakan salah satu keluarga yang tinggal di Banjar Antugan Desa Blahbatuh. Keluarga ini masuk dalam kategori kurang mampu atau pra sejahtera. Keluarga I Wayan Dana tinggal satu pekarangan rumah dengan anak-anak, menantu, dan cucunya. I Wayan Dana memiliki istri yang bernama Ni Wayan Narsih. I Wayan Dana dan istrinya memiliki empat orang anak dan dua orang cucu. Namun, anak kedua beliau, Made Suartini sudah berkeluarga dan saat ini bertempat tinggal dengan suaminya. Data keluarga I Wayan Dana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Profil Keluarga Dampingan

No 1

Nama

Status

Umur

Pendidikan

I Wayan Dana

Kawin

(tahun) 56

SD

Pekerjaan

Ket

Petani

Kepala

2

Ni Wayan Narsih

Kawin

55

SD

Petani

Keluarga Istri

3

I Wayan Suwardana

Kawin

35

SMA

Satpam

Anak

4

Ni

Belum

26

SMA

Belum

Anak

5

Murtini Ni Ketut Juli Astuti

Kawin Belum

25

SMA

bekerja Belum

Anak

6

Ni Wayan Asih

Kawin Kawin

34

SMP

bekerja Mengurus

Nyoman

Ayu

Menantu

Rumah 7 8

I Gede Agus Arsyana

Belum

I

Kawin Belum

Made

Putra

Arwyahna

Kawin

8 2

TK

Tangga Belum

Cucu

-

bekerja Belum

Cucu

bekerja

I Wayan Dana merupakan warga dari banjar adat Antugan. Rumah beliau bertempat di lingkungan Banjar Antugan, beliau tinggal di rumah dengan luas ±8 Are. Dalam satu pekarangan tersebut terdapat satu kepala keluarga yaitu Bapak I Wayan Dana dan di dalam pekarangan rumah I Wayan Dana tersebut terdiri dari beberapa bangunan, yaitu bangunan yang diperuntukkan untuk kamar tidur, bangunan yang diperuntukkan untuk dapur, kamar mandi, serta terdapat pekarangan untuk tempat sembahyang. Di rumah Bapak I Wayan Dana terdiri atas dua kamar tidur, satu dapur serta satu kamar mandi. Kondisi bangunan di rumah Bapak I Wayan Dana dapat dikatakan sangat sederhana. Lantai rumah tersebut memakai semen tanpa keramik, kondisi plafon yang sudah rusak, serta keadaan rumah yang terlihat tidak tertata atau berantakan. Kondisi dapur Bapak I Wayan Dana merupakan bangunan semi permanen yang beralaskan semen serta berdinding papan kayu dan bambu sederhana. Kondisi kamar mandi Bapak I Wayan Dana juga terlihat sangat sederhana. Dalam melakukan aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK), keluarga Bapak I Wayan Dana menggunakan air sungai. Sedangkan untuk memasak (konsumsi), keluarga Bapak I Wayan Dana menggunakan air yang diperoleh dari sumber mata air Tukad Sada. Rumah Bapak

I Wayan Dana sudah dialiri listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan daya 450 watt. 1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari sebuah keluarga. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan dilakukan dengan mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan I Wayan Dana diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut: 1.2.1

Pendapatan Keluarga I Wayan Dana saat ini bekerja sebagai petani. Beliau menggarap sawah

milik orang lain yang terletak di desa Blahbatuh. Tanaman yang digarap oleh beliau adalah padi. Istri beliau, yaitu Ni Wayan Narsih juga bekerja sebagai petani. Ni Wayan Narsih tergabung dalam Kelompok Tani di Banjar Antugan dan biasanya ikut membantu suaminya dalam menggarap sawah. Selain menggarap sawah, I Wayan Dana juga mengelola ternak berupa sapi yang dimiliki oleh orang lain. Ternak sapi yang dikelola berjumlah dua ekor. Jika tidak ada upacara adat serta cuaca yang mendukung, I Wayan Dana selalu pergi ke sawah pada pagi hari hingga menjelang malam. Anak pertama beliau bekerja sebagai satpam. Anak kedua beliau, Made Suartini merupakan ibu rumah tangga dan kini bertempat tinggal bersama suaminya di kabupaten Klungkung. Anak ketiga beliau saat ini sedang tidak bekerja. Anak ke empat beliau saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Dwijendra. Berdasarkan hal tersebut, maka pendapatan keluarga I Wayan Dana berasal dari penjualan hasil panen dan hasil ternak sapi. Pendapatan per bulannya adalah kurang lebih Rp1.750.000,00. Jumlah pendapatan Bapak I Wayan Dana setiap bulan tidak tetap karena bergantung dari hasil panen dan harga jual gabah. Pendapatan tersebut digunakan untuk menanggung pengeluaran keluarga tetapi tidak termasuk anak – anak Bapak I Wayan Dana yang sudah menikah. Jadi,

jumlah tanggungan Bapak I Wayan Dana saat ini adalah tiga orang. 1.2.2

Pengeluaran Keluarga Pendapatan Keluarga I Wayan Dana dapat dikatakan pas-pasan karena

pendapatan yang diperolehnya dari hasil bertani dan berternak sangat tidak mungkin untuk ditabung melainkan habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sekolah dan kebutuhan hari raya. a. Kebutuhan sehari-hari Kebutuhan sehari-hari yang rutin dipenuhi oleh keluarga Bapak I Wayan Dana adalah kebutuhan makan dan minum. Kebutuhan tersebut biasanya dipenuhi dari hasil bertani dan mengurus ternak. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan tiga orang anggota keluarga yang masih ditanggung oleh Bapak I Wayan Dana. Kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Dana adalah membeli lauk pauk, beras, dan sarana sembahyang. Ibu Narsih mengatakan untuk makan seharihari keluarga dapat menghabiskan lima puluh ribu rupiah dan sisa pendapatan keluarga digunakan untuk biaya sekolah anaknya, biaya upacara agama, serta keperluan untuk mengelola sawah dan merawat ternak. Keluarga mengatakan dalam waktu-waktu tertentu pengeluaran untuk makan sehari-hari dapat berkurang. Hal ini terjadi ketika sedang ada upacara besar di balai banjar maupun tetangga, ketika penyelenggaraan upacara keagamaan keluarga biasanya mendapatkan lauk dari tetangga. Selain itu keluarga bapak I Wayan Dana juga mendapatkan jatah beras miskin (raskin) setiap bulan sebanyak 15 kg. Keluarga mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih dapat dipenuhi dengan sehemat mungkin, dan jika memang susah untuk dipenuhi biasanya keluarga meminta bantuan kepada sanak saudara untuk meminjam uang. Keluarga mengatakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi sulit ketika ada pengeluaran besar yang harus dilakukan, sehingga pada waktu-waktu tersebut keluarga akan meminjam uang. b. Kesehatan Untuk biaya kesehatan keluarga mengatakan tidak memiliki anggaran

khusus. Jika sakit keluarga hanya mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang disediakan oleh pemerintah. Namun untuk permasalahan kesehatan ringan seperti demam, pusing dan batuk keluarga hanya mengandalkan pengobatan tradisional yang bahannya dapat diperoleh di sekitar rumah dan dengan cara istirahat yang cukup. c. Sosial Dalam berkehidupan sosial keluarga mengatakan memiliki pengeluaran ketika ada kegiatan adat di balai banjar maupun pura, pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran dalam kegiatan adat istiadat dan upacara agama dalam lingkungan masyarakat, keluarga mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan di masyarakat tidak menentu, hal ini dikarenakan disesuaikan dengan besarnya upacara yang diselenggarakan. Untuk mengatasi pengeluaran untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, keluarga biasanya menggunakan uang yang ditabung dari sisa pendapatan yang diperoleh dari hasil bertani dan berternak. d. Rohani Pengeluaran kegiatan rohani adalah mebanten sehari-hari dan keperluan upacara agama sewaktu-waktu. Pengeluaran untuk kegiatan rohani di keluarga Bapak I Wayan Dana cukup sering dilakukan, misalnya untuk mebanten seharihari dan keperluan upacara untuk hari raya tertentu. Rata – rata pengeluaran harian untuk kegiatan kerohanian adalah Rp5.000,00. Biaya ini belum termasuk biaya jika ada hari raya keagamaan tertentu yang bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu rupiah. Pengeluaran kerohanian lainnya untuk keluarga Bapak I Wayan Dana adalah iuran-iuran yang dibayar setiap bulan, yaitu iuran kematian sebesar Rp20.000,00 dan iuran untuk upacara adat (odalan) sebesar Rp200.000 atau lebih tergantung dari besarnya acara yang diselenggarakan. e. Pendidikan Saat ini untuk pembiayaan pendidikan, Bapak I Wayan Dana hanya menanggung biaya pendidikan untuk anak keempatnya, yaitu Ni Ketut Juli Astuti. Ni Ketut Juli Astuti saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S1 di Universitas Dwijendra. Pengeluaran pendidikan yang dimaksud berupa biaya SPP dan keperluan kuliah seperti buku dan alat tulis. Bapak I Wayan Dana mengatakan

anggota keluarganya tidak ada yang buta huruf. Keempat anak beliau sudah menyelesaikan pendidikan sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1

Permasalahan Keluarga Untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga I Wayan

Dana, diperlukan pendekatan terlebih dahulu melalui wawancara yang dilakukan secara bertahap. Setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan, yaitu: 2.1.1

Masalah Ekonomi Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap keluarga I Wayan Dana

ditemukan bahwa keluarga ini memiliki sumber penghasilan yang minim, sehingga kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pendapatan yang diperoleh dari hasil bertani dan berternak sebesar Rp1.750.000 per bulan habis digunakan

untuk

memenuhi

kebutuhan

sehari-hari,

kebutuhan

upacara

keagamaan, dan kebutuhan pendidikan. Jika dibandingkan dengan pengeluaran

yang harus ditanggung keluarga pendapatan ini sangat tidak mendukung. Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga Bapak I Wayan Dana menimbulkan kekurangan dalam hal pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga, tidak jarang keluarga Bapak I Wayan Dana meminjam uang di kerabat beliau demi memenuhi kebutuhan keluarga. 2.1.2

Masalah Kesehatan Dari hasil wawancara dengan anggota keluarga Bapak I Wayan Dana,

diperoleh bahwa istri dari Bapak I Wayan Dana, yaitu Ni Wayan Narsih memiliki penyakit asam urat yang sudah diderita selama lima tahun terakhir. Wayan Narsih sudah sempat mencari pengobatan baik secara medis maupun nonmedis. Namun sampai saat ini penyakit tersebut masih diderita Ni Wayan Narsih. Untuk permasalahan kesehatan tersebut keluarga Bapak I Wayan Dana merasa masih dapat menangani sendiri dalam hal biaya pengobatan. Hanya saja, jika penyakit asam urat Ibu Ni Wayan Narsih kambuh, maka akan mengganggu aktivitas beliau. 2.1.3 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal Kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga I Wayan Dana dapat dikatakan kurang rapi dan teratur. Hal ini terjadi karena banyak barang-barang milik keluarga yang diletakkan sembarangan. Kondisi ini diakui sendiri oleh anak I Wayan Dana, ia beralasan karena kekurangan tempat sehingga barang-barng diletakkan begitu saja setelah selesai digunakan. Kondisi kebersihan rumah sendiri juga cukup kotor karena banyaknya barang-barang yang kurang tertata rapi. 2.2

Masalah Prioritas Identifikasi masalah keluarga dampingan bertujuan untuk memperoleh

informasi serta beberapa masalah yang menjadi prioritas dalam kehidupan keluarga I Wayan Dana. Adapun prioritas masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut: 2.2.1

Masalah Ekonomi Masalah perekonomian adalah masalah prioritas utama yang diidentifikasi.

Masalah ekonomi ini disebabkan karena minimnya penghasilan keluarga yang

dihasilkan keluarga Bapak I Wayan Dana, sedangkan pengeluaran kebutuhan keluarga lebih besar daripada pendapatan. Minimnya sumber pendapatan dari keluarga I Wayan Dana mengakibatkan adanya kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan dari bertani dan mengurus ternak belum dirasa mampu memenuhi kebutuhan hidup sehingga banyak sektor kesejahteraan keluarga yang lain menjadi kurang diperhatikan. Permasalahan ekonomi selain mempengaruhi status perekonomian keluarga juga menjadi sumber permasalahan yang lain dalam keluarga seperti masalah kesehatan dan kebersihan. Dengan meningkatkan pendapatan keluarga dirasa akan mampu meningkatkan kesejateraan keluarga dalam bidang yang lain. 2.2.2

Masalah Kesehatan Masalah kedua yang menjadi prioritas adalah masalah kesehatan. Masalah

kesehatan yang terjadi di keluarga Bapak I Wayan Dana adalah penyakit yang dimiliki oleh istri Bapak I Wayan Dana, Ibu Narsih. Ibu Narsih memiliki penyakit asam urat. Penyakit yang diderita Ibu Narsih ini dapat kambuh sewaktu-waktu dan menyebabkan terganggunya aktivitas beliau. Apabila penyakit asam urat tersebut kambuh, maka aktivitas Ibu Narsih akan terganggu dan menyebabkan menurunnya produktivitas kinerja beliau. Penyakit tersebut sudah pernah diobati secara medis dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS). 2.2.3

Masalah Kebersihan Tempat Tinggal Masalah ketiga yang menjadi prioritas adalah masalah kebersihan rumah.

Kebersihan adalah salah satu faktor penting untuk menunjang kemampuan aktivitas dan penampilan seseorang. Ketika kebersihan diri dan kebersihan tempat tinggal kurang diperhatikan, maka akan timbul masalah seperti penyakit dan pandangan psikologis. Kebersihan tempat tinggal di rumah keluarga Bapak I Wayan Dana terlihat masih kurang. Sehingga dengan meningkatkan kebersihan dan kerapian rumah diharapkan produktivitas keluarga akan meningkat dan terhindar dari risiko penyakit. Kebersihan tempat tinggal di rumah keluarga Bapak I Wayan Dana terlihat masih kurang.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1

Program Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah

usaha pemecahan-pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan programprogram yang akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Programprogram tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang diberikan adalah sebagai berikut: 3.1.1

Mengidentifikasi Sumber Daya Untuk Meningkatkan Pendapatan Untuk mengatasi permasalahn ekonomi adalah dengan meningkatkan

pendapatan keluarga, peningkatan pendapatan ini dapat diupayakan dengan memaksimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki keluarga. Setelah melihat kegiatan perekonomian keluarga, mahasiswa menyarankan untuk menggunakan potensi sumber daya manusia yang ada di keluarga Bapak I Wayan Dana, misalnya melalui anak-anak Bapak I Wayan Dana yang belum bekerja dan masih menempuh pendidikan. Anak ketiga beliau, Komang Ayu Murtini saat ini belum memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, mahasiswa menyarankan untuk segera mencari pekerjaan atau membuka usaha sehingga dapat menunjang pendapatan keluarga. Anak keempat beliau, Ketut Juliastuti saat ini sedang menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Dwijendra, setelah

selesai menempuh pendidikan maka dapat mahasiswa sarankan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditempuh. Solusi lainnya, bagi Bapak I Wayan Dana ataupun anak-anak beliau untuk mengajukan kredit di koperasi simpan pinjam. Dengan mengajukan pinjaman, keluarga beliau dapat menggunakan uang tersebut sebagai modal usaha. Usaha yang dapat dilakukan, misalnya dengan membeli ternak sapi yang nantinya dapat dipelihara sampai ternak tersebut siap dijual. Dengan demikian, pendapatan keluarga dapat meningkat sehingga kesejahteraan keluarga juga meningkat. 3.1.2 Memberikan Sosialisasi Kesehatan Untuk menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi di keluarga Bapak I Wayan Dana, maka mahasiswa dapat mengusulkan untuk memberikan sosialiasi kesehatan kepada keluarga beliau. Solusi lainnya adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan, khususnya mengenai penyakit asam urat yang diderita oleh Ibu Wayan Narsih. Penyuluhan kesehatan tersebut berupa pemberian informasi mengenai kebiasaan yang perlu dihindari, makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang perlu dihindari untuk dikonsumsi sehingga penyakit asam urat yang diderita Ibu Wayan Narsih tidak kambuh. Solusi lain yang diberikan adalah memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilakukan di rumah. Kesadaran dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk ditanamkan agar dapat terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh perilaku yang kurang sadar akan kebersihan. 3.1.3

Membersihkan dan Merapikan Barang di Rumah Untuk mengatasi masalah kebersihan dan kerapian di rumah, mahasiswa

menyarankan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dengan mengatur letak barang-barang di rumah dan menyediakan tempat sampah di rumah untuk menampung sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Selain itu mahasiswa juga menyarankan untuk secara rutin sebulan sekali mengatur barangbarang di rumah agar tetap rapi dan meningkatkan kenyamanan ketika beraktivitas. 3.1.4

Memberikan Motivasi Untuk meningkatkan semangat dan kerja keras keluarga dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga pemberian motivasi diras cukup penting dan berpengaruh. Motivasi yang dapat diberikan adalah bersemangat untuk bekerja

demi anak-anak mereka agar kelak dapat lebih berhasil, motivasi lain adalah dengan berusaha menjalankan kegiatan hidup bersih dan sehat yang telah diajarkan agar mampu menunjang aktivitas keluarga. Motivasi lain adalah selalu berusaha membuka pikiran terhadap segala hal yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga baik yang disediakan alam maupun yang disediakan pemerintah. 3.2

Jadwal Kegiatan Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XII tahun 2016 di Desa Blahbatuh dimana untuk kunjungan keluarga. No Tanggal 1 24-07-2016

Kegiatan Jumlah Jam Kunjungan ke Klian Dinas untuk meminta 3 informasi KK dampingan dan berkenalan

2 3

25-07-2016 26-07-2016

dengan KK dampingan Menggali permasalahan KK dampingan Mengunjungi KK dampingan, berbincang-

3 3

bincang mengenai aktivitas sehari-hari KK 4

27-07-2016

dampingan Menggali informasi lingkungan rumah KK

5

29-07-2016

dampingan Berbincang mengani lingkungan rumah dan

1 3

aktivitas sosial yang biasa dilakukan KK 6

30-07-2016

dampingan Mengunjungi KK dampingan membahas

2

mengenai keadaan sosial di lingkungan 7

03-08-2016

sekitar KK dampingan bertempat tinggal Mengunjungi KK dampingan, berbincang

4

tentang pendidikan dan pekerjaan yang 9

04-08-2016

menjadi sumber pendapatan Mengunjungi KK Dampingan

dan

5

berbincang mengenai kondisi kesehatan 10

05-08-2016

keluarga Mengunjungi

KK

Dampingan

dan

4

berbincang gaya hidup (kebiasaan) KK 11

08-08-2016

Dampingan Mengunjungi KK Dampingan dan mengajar

4

Matematika untuk cucu Bapak I Wayan 12

09-08-2016

Dana. Mengunjungi KK dampingan dan berkunjung

6

13

10-08-2016

ke sawah yang digarap oleh KK dampingan Mengunjungi KK dampingan untuk

2

11-08-2016

memberikan saran permasalahan ekonomi Mengunjungi KK Dampingan untuk

7

14

memberikan saran permasalahan ekonomi dan

membantu

membersihkan

halaman

12-08-2016

rumah Mengunjungi KK Dampingan, memberikan

5

16

14-08-2016

informasi mengenai penyakit asam urat Mengunjungi KK dampingan dan

7

17

16-08-2016

memberikan obat cacing untuk ternak Mengunjungi KK dampingan untuk

5

15

membantu

membersihkan

perabotan

18

17-08-2016

rumah Mengunjungi

19

18-08-2016

memberikan motivasi Mengunjungi KK

20

21-08-2016

berpartisipasi dalam aktivitas di sawah Mengunjungi KK dampingan

KK

dampingan dampingan

di

untuk

7

dan

7

dan

6

mengevaluasi kegiatan dan pendampingan 21

keluarga Mengunjungi

22-08-2016

KK

dampingan

dan

6

memberikan kenang-kenangan TOTAL JKEM

90

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1

Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XII di

Desa Blahbatuh dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. 4.1.1

Waktu Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah

termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. 4.1.2

Lokasi Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini

adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga I Wayan Dana adalah di Banjar Antugan Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 4.2

Hasil Seteah beberapa kali kunjungan dan pendampingan yang dilakukan oleh

mahasiswa didapatkan hasil perbaikan dari beberapa masalah yang ada dalam keluarga I Wayan Dana. Untuk permasalahan ekonomi keluarga sudah mencoba untuk mencari pekerjaan dan menyiapkan administrasi untuk pengajuan kredit di koperasi. Untuk masalah kesehatan, mahasiswa telah memberikan informasi mengenai penyakit asam urat secara lebih mendalam. Informasi tersebut, menurut Ibu Narsih sangat berguna untuk mencegah kambuhnya penyakit asam urat sehingga dapat menghambat aktivitasnya. Mahasiswa juga telah memberikan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Penyuluhan tersebut juga dirasa sangat bermanfaat bagi keluarga I Wayan Dana untuk mencegah masuknya kuman-kuman ke dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit. Untuk permasalahan kebersihan rumah mahasiswa telah turut membantu membersihkan rumah keluarga I Wayan Dana. Kemudian, telah dimanfaatkan pula sisa ember bekas cat sebagai tempat sampah keluarga. Hanya saja untuk merapikan barang di rumah belum sempat dilakukan karena terbentur masalah waktu antara keluarga dan mahasiswa. 4.3 Kendala

Terjadi beberapa kendala dalam melaksanakan program KK dampingan. Mahasiswa yang menjadi pendamping keluarga memiliki kemampuan yang terbatas sehingga dalam beberapa solusi belum dapat dilakukan secara maksimal kerena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai penyakit asam urat. Sehingga mahasiswa hanya bisa menyampaikan informasi yang bersumber dari buku dan internet mengenai penyakit tersebut. Kendala lainnya adalah dalam solusi dari masalah ekonomi yang diberikan mahasiswa belum dijalankan secara maksimal oleh keluarga I Wayan Dana. Hal ini dikarenakan mahasiswa tidak bisa memaksakan kehendak dari keluarga beliau yang masih ragu untuk mengajukan pinjaman. Kendala lainnya adalah terbatasnya waktu dalam melaksanakan solusi mengenai kebersihan rumah sehingga belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

BAB V PENUTUP 5.1

Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari hasil pendampingan keluarga kurang

mampu selama satu bulan satu minggu di Banjar Tengah Desa Blahbatuh, yaitu keluarga I Wayan Dana dimana keluarga ini termasuk keluarga pra sejahtera dan kurang mampu yang mengalami kendala utama dalam hal permasalahan perekonomian. Jika dilihat dari penghasilannya, perekonomian keluarga I Wayan Dana dapat dikatakan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar, memberikan informasi kesehatan

dan PHBS, membersihkan lingkungan rumah, dan memberikan motivasi kepada keluarga. Dengan adanya hal itu diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan kesejahteraan keluarga di segala bidang. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang juga diberikan untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga I Wayan Dana. 5.2

Rekomendasi

5.2.1

Untuk Keluarga I Wayan Dana Keluarga mampu memanfaatkan sumber daya di sekitar baik sumber daya

alam dan sumber daya manusia baik yang disedikan pemerintah maupun yayasanyayasan di sekitar desa Blahbatuh maupun kabupaten Gianyar guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. 5.2.2

Untuk Pemerintah Desa Blahbatuh Pemerintah desa dalam hal ini dapat membantu keluarga-keluarga kurang

mampu dan pra sejahtera untuk mendapatkan bantuan dari program-program desa dan program-program pemeritah provinsi dan pusat. Jika pemerintah desa dapat secara aktif mencari informasi yang dapat dimanfaatkan maka akan sangat membantu keluarga kurang mampu dan pra sejahtera. 5.2.3

Untuk Pemerintah Provinsi Bali Menambah kebijakan-kebijakan pemerintah yang mampu mendukung

perekonomian masyarakat pedesaan khususnya dalam meningkatkan sumber daya alam pertanian dan tidak hanya tergantung pada pengembangan industri. 5.2.4

Untuk LPPM Universitas Udayana Meningkatkan kualitas materi yang diberikan kepada mahasiswa sehingga

mahasiswa memiliki lebih banyak bekal untuk terjun kemasyarakat ketika KKN karena beberapa mahasiswa yang tidak berasal dari Bali memiliki kesulitan dalam beradaptasi dengan keluarga yang masih memiliki adat pedesaan dan pengetahuan minim sehingga dalam pendampingan keluarga terdapat beberapa kendala teknis.

LAMPIRAN

Kondisi pekarangan rumah KK Dampingan

Kondisi rumah KK Dampingan

Kondisi dapur KK Dampingan

Kondisi kamar mandi KK Dampingan

Berbincang bersama keluarga KK Dampingan Kondisi kamar KK Dampingan

Memberikan informasi mengenai penyakit kepada KK Dampingan

Membantu di sawah yang digarap oleh KK Dampingan

Memberikan obat cacing untuk ternak sapi KK Dampingan

Pemberian kenang-kenangan dan perpisahan dengan KK dampingan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF