LAPORAN KERJA PRAKTIK.pdf

August 7, 2018 | Author: Sayuti Nurdin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN KERJA PRAKTIK.pdf...

Description

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

Oleh Nama: Sayuti Nim: 1262401059

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

LEMBAR PENGESAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Jalan Banda Aceh–Medan KM 280 Buket Rata–Lhokseumawe 24301 P.O.BOX 90 Telp. (0645) 42670, 42670, 42785 42785

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG LAPORAN INI TELAH DI SAHKAN/DISETUJUI OLEH

Lhokseumawe,

Agustus 2014

BPJS Kesehatan KLOK Sabang Pembimbing/Supervisor

Politeknik Negeri Lhokseumawe Pembimbing

Muhammad Nazar NPP. 04849

Mukhisul Muzahid, SE. M.Si. Ak. NIP. 197903232003121001

Mengetahui:

Politeknik Negeri Lhokseumawe Ketua Jurusan

Politeknik Negeri Lhokseumawe Koordinator OJT

Lukman, SE. M.Si. Ak. NIP. 197406292001121001 197406292001121001

Zusma Widiawaty, SE. SH. M.Si. Ak. NIP. 197205292001122001

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

KATA PENGANTAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang tepat pada waktunya. Shalawat dan Salam selalu tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW sang pembawa kebenaran dan kebahagiaan bagi seluruh umat dan membawa umatnya ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini. Praktik Kerja Lapangan dan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu bagian dari mata kuliah semester V pada Jurusan Tata  Niaga Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Negeri Lhokseumawe. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun oleh penulis berdasarkan  pengalaman yang diperoleh penulis selama melaksanakan Prakti k Kerja Lapangan yang berlangsung di BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang yang terhitung mulai dari tanggal t anggal 01 Juli 2014 sampai 29 Agustus 2014 . Pada proses pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan penulis tidak merasa kesulitan karena penulis selalu mendapat bantuan dari pembimbing akademik dan pembimbing (mentor) dari BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan tepat pada waktunya, oleh karena itu dengan rasa hormat, tulus dan ikhlas penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Orang tua yang telah mendoakan penulis dengan penuh keihklasan dan ketulusan tanpa rasa lelah yaitu Ayahanda tercinta Nurdin. A dan Ibunda tercinta Husni. N serta kakak dan adik yang telah mendukung penulis. 2. Bapak Ir. H. Ridwan, MT. selaku Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe. 3. Bapak Lukman, SE. M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Tata Niaga Politeknik  Negeri Lhokseumawe. 4. Bapak Syahrial, SE. M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 5. Bapak Mukhlisul Muzahid, SE. M.Si, Ak. selaku s elaku Dosen Pembimbing. 6. Ibu Elvina, SE. MM selaku Koordinator pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. 7. Ibu Zusma Widiawaty, SE. SH. M.Si. Ak, selaku Koordinator Prodi Akuntansi. 8. Bapak Samsul Kamar, selaku Kepala BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang. 9. Bapak Muhammad Nazar yang telah menjadi mentor penulis dan selalu membimbing penulis dalam menjalankan tugas-tugas rutin perkantoran. 10. Bapak Asril Anwar selaku Staf Pelayanan BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang. 11. Seluruh Staf Bagian Keuangan & Pelayanan BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang yang telah membantu dan mendukung  penulis dalam menyelesaikan laporan ini. 12. Seluruh Staf Training Center BPJS BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang.

13. Bapak Sertu APM Willy Deska Arianto AM, Kep. dan Ibuk Cut Saridewi, AM, Kep. yang telah banyak membimbing penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 14. Syarial, Safitri, Muhammad Akbar, Masykur, Mirzani, Teuku Muhammad  Nizam, dan Fadlul Ikhsan beserta teman-teman lainnya yang turut mendukung penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan terutama mahasiswa program studi Akuntansi khususnya kelas G3. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan masih  jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan dari laporan ini. Akhir kata hanya kepada Allah SWT jualah semua kita serahkan, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi pembaca umumnya.

Lhokseumawe, 29 Agustus 2014 Penulis

SAYUTI 1262401059

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

DAFTAR ISI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ........................................... ................................................................. .................................... ..............

ii

DAFTAR ISI ........................................... ................................................................. ............................................ ............................. .......

v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................ .................................................................. ................................. ...........

vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Latar Belakang Kerja Praktik ........................................... .............................................. ...

1

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ........................................... ...........................................

4

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ......................................... .........................................

5

1.4 Sistematika Penulisan Laporan............................................ ............................................

6

BAB II PENGALAMAN KERJA PRAKTIK PRAKTIK

2.1 Gambaran Umum BPJS Kesehatan ..................................... .....................................

8

2.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPJS Kesehatan ............

8

2.1.2 Landasan Hukum Terbentuknya Terbentuknya BPJS Kesehatan …………………………….. ................... 2.1.3 Transformasi Askes Menjadi BPJS Kesehatan …………

11 15

2.1.4 Gambaran Umum dan Sejarah Terbentuknya BPJS Kesehatan KLOK Sabang .......................................... ............................................................ ..................

20

2.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan ........................................... ...........................................

22

2.2.1 Visi BPJS Kesehatan ……………………………….

22

2.2.2 Misi BPJS Kesehatan ……………………………….

22

2.3 Stuktur Organisasi BPJS Kesehatan KLOK Sabang ..........

23

2.4 Kegiatan Umum BPJS Kesehatan ...................................... ......................................

27

2.4.1 Sistem Program OJT .......................................... ................................................. .......

27

2.4.2 Kegiatan Pekerjaan Yang Dilakukan Selama OJT ....

27

2.4.3 Tugas Khusus Yang Diberikan Oleh Perusahaan .....

38

2.5 Hambatan-hambatan selama di Perusahaan ........................ ........................

40

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................. .......

41

3.2 Saran-Saran ........................................... ................................................................. ............................. .......

42

3.2.1 Saran Untuk BPJS Kesehatan KLOK Sabang .........

42

3.2.2 Saran Untuk Politeknik Negeri Lhokseumawe .......

43

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

DAFTAR LAMPIRAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang

Lampiran 2

: Lampiran Lainnya Yang Menjadi Kewajiban Selama Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin hari semakin  pesat, yang kemudian diikuti dengan kebutuhan akan sumber da ya manusia yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai pula. Hal ini dibutuhkan agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disejajarkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusia yang handal. Oleh sebab itu persaingan dunia kerja akan semakin ketat dengan kebutuhan akan sumber daya manusia yang benar-benar bisa menguasai dan mampu berinovasi dengan dukungan perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi . Semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha mendorong setiap  perusahaan untuk mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan terampil dibidangnya supaya tercapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Dunia pendidikan adalah sarana dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintelektual, bermoral serta profesional guna memenuhi kebutuhan dunia usaha. Sumber daya manusia akan terwujud melalui ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibangun melalui pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai pedoman dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap pakai dimasa mendatang. Lembaga-lembaga ini mampu menciptakan manusia yang

siap menghadapi perkembangan dunia usaha maupun dunia kerja yang  profesional dan bersinergi. Politeknik

Negeri

Lhokseumawe

merupakan

salah

satu

lembaga

 pendidikan yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan Nasional, yang  bertujuan untuk mengahasilkan sumber daya manusia yang berpotensi dan  profesional dibidangnya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh Politeknik Polit eknik Negeri Lhokseumawe adalah dengan menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa pada perusahaan atau instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini  bertujuan agar setiap mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan  pengalaman bagaimana sebenarnya keadaan di dalam dunia kerja yang sesungguhnya dan juga dapat melatih mahasiswa dan mahasiswi yang siap pakai sesuai dengan misi Politeknik Negeri Lhokseumawe yang menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengantisipasi perkembangan IPTEK berlandasan IMTAQ serta menghasilkan penelitian dan pengembangan teknologi terapan serta memasyarakatkannya. Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan efektifitas dan efisiensi kerja yang dapat menguntungkan perusahaan tersebut. Melalui pelaksanaan praktek kerja lapangan, penulis akan menempuh suatu langkah awal mempelajari aktivitas langsung tentang penerapan teori-teori yang dipelajari di kampus kedalam bentuk aplikasi di lapangan, khususnya pada sistem akuntansi yang digunakan, sehingga nantinya penulis akan mendapatkan  banyak pengetahuan dalam memahami dan mengimplementasikan teori-teori tersebut secara nyata. Hal tersebut di atas didukung dengan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian, pengalaman dan

kepekaan dalam mengatasi dan menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang terjadi di dunia kerja. Berdasarkan hal tersebut maka praktek kerja lapangan akan sangat membantu penulis dalam mengenal dan memberikan gambaran nyata sehingga penulis tidak asing lagi ketika memasuki dunia kerja. Di samping itu, praktek kerja lapangan yang dilaksanakan oleh penulis  juga merupakan salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Tataniaga Prodi Akuntansi Politeknik Negeri Lhokseumawe dan dilakukan disuatu perusahaan yang berkaitan dengan disiplin ilmu Akuntansi. Dalam hal ini penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Layanan Operasional Kota Sabang selama 2 bulan mulai dari tanggal 01 Juli sampai dengan 29 Agustus 2014. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerja sama yang baik antara pihak Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan pihak perusahaan. Bentuk kerja sama tersebut adalah dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)  pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang. Sabang. BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang yang berada di Jl. O Surapati Kota Atas Sabang Provinsi Aceh adalah salah satu Kantor Layanan Operasional Kota dibawah pengawasan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banda Aceh. BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh sendiri merupakan salah satu kantor  perwakilan dari BPJS Kesehatan yang berada berad a dalam lingkup wilayah Regional I yang meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang memiliki  beberapa bagian yaitu, Bagian Sdm dan Umum, Bagian Kepesertaan, Bagian Keuangan, Bagian Pelayanan, Bagian Teknologi dan Informasi dan Bagian Perencanaan dan Pengembangan. Penulis ditempatkan pada bagian Keuangan dan Pelayanan.

1.2

Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah : A. Bagi Mahasiswa Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa adalah: 1. Agar penulis dapat melihat, mengetahui dan memahami secara langsung rangkaian proses yang ada pada BPJS Kesehatan serta mengetahui  bagaimana lingkungan kerja yang sesungguhnya sesungguhnya di perusahaan tersebut. 2. Meningkatkan keterampilan dan kreatifitas, disiplin kerja serta tanggung  jawab dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Menambah wawasan dan meningkatkan IPTEK dalam mengembangkan usaha. 4. Melatih diri agar dapat bekerja dengan profesional dan optimal pada  bidang-bidang pekerjaan. 5. Untuk lebih mengenal tentang dunia usaha serta penerapan ilmu tentang usaha itu sendiri.

B. Bagi Lembaga Pendidikan

Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi lembaga pendidikan adalah: 1. Agar

mahasiswa

dapat

menerapkan

dan

mengembangkan

ilmu

 pengetahuan yang diperoleh dari lembaga pendidikan, khususnya Politeknik Negeri Lhokseumawe. 2. Melatih mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri pada situasi kerja yang sebenarnya pada saat mereka berada di dunia kerja. 3. Meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang di laksanakan oleh Jurusan Tataniaga Prodi Akuntansi, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi instansi atau institusi  penerima mahasiswa praktik, serta mahasiswa praktik itu sendiri. Adapun manfaatnya adalah: A. Bagi Mahasiswa : 1. Untuk menambah pengetahuan dan mengetahui proses kerja yang ada  pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang. 2. Untuk mengembangkan keterampilan, kreatifitas, kedisiplinan kerja serta tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Untuk menambah wawasan serta melatih diri agar dapat bekerja secara  profesional dan optimal.

4. Sebagai suatu sarana perbandingan antara teori dengan praktek langsung di lapangan 5. Untuk lebih mengenal tentang dunia usaha serta penerapan ilmu tentang usaha itu sendiri

B. Bagi Lembaga Pendidikan 1. Sebagai sarana mahasiswa dalam penerapan dan pengembangan ilmu  pengetahuan yang telah diperoleh di Politeknik Negeri Negeri Lhokseumawe. 2. Sebagai sarana pelatihan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan situasi dunia kerja yang sebenarnya. 3. Untuk meningkatkan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan  perusahaan atau intansi tempat mahasiswa melaksanakan PKL

1.4

Sistematika Penulisan

Agar laporan praktik kerja lapangan ini sesuai dengan maksud dan tujuan,  penulis menata secara sistematis guna memperlancar dan mempermudah  penyelesaian penulisan isi dari laporan ini. Adapun sistematika sis tematika penulisan isi dari laporan ini dapat di uraikan dalam 4 (empat) bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini merupakan awal dari laporan praktek kerja lapangan,  penulis menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan, Tujuan Praktek Kerja lapangan, Manfaat Praktek Kerja Lapangan, Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan.

BAB II : PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang Sejarah Singkat Berdirinya BPJS Kesehatan, Gambaran Umum dan Sejarah Terbentuknya BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang, Visi dan Misi BPJS Kesehatan, dan Struktur Organisasi Beserta Fungsinya, serta Sistem Program OJT Serta Tempat Penugasan atau Area Kerja, Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan, Hambatan-hambatan Selama Praktek Kerja Lapangan. BAB III : PENUTUP

Dalam bab ini, penulis menguraikan kesimpulan dari tugas yang di kerjakan selama Praktek Kerja Lapangan, dan memberikan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi masa yang akan datang.

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

BAB II PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

BAB II PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

2.1

Gambaran Umum BPJS Kesehatan

2.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPJS Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi  asuransi  yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut  jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua  jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient (in-patient treatment) dan treatment) dan rawat jalan (out-patient (out-patient treatment ). ). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. Di Indonesia, Indonesia, PT Askes Indonesia  Indonesia  merupakan salah satu perusahaan asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri baik sipil maupun non-sipil. Anak-anak mereka juga dijamin sampai dengan usia 21 tahun. Para pensiunan beserta istri ataupun suami juga dijamin seumur hidup. PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan

khusus

oleh

pemerintah

untuk

menyelenggarakan

jaminan

 pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan sebagai berikut :

a.

Tahun 1968 Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur

 pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.  b.

Tahun 1984 Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

 peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan  bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara)  beserta anggota keluarganya. Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti. c.

Tahun 1991 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan

 program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke  badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela.

d. Tahun 1992 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas

pengelolaan

keuangan,

kontribusi

kepada

Pemerintah

dapat

dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri. e.

Tahun 2005 PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen

Kesehatan

RI,

sesuai

Keputusan

1241/MENKES/SK/XI/2004

dan

Penyelenggara

Jaminan

Program

Menteri

Nomor

Kesehatan

RI

Nomor

56/MENKES/SK/I/2005,

sebagai

Kesehatan

Masyarakat

Miskin

(PJKMM/ASKESKIN). Dasar penyelenggaraan: a) UUD 1945.  b) UU No. 23/1992 tentang Kesehatan. c) UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). d) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan  Nomor 56/MENKES/SK/I/2005. 56/MENKES/SK/I/2005. Prinsip penyelenggaraan Mengacu pada: a) Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas gotong royong sehingga terjadi subsidi silang.  b) Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.

c) Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. d) Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba. e) Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada  peserta. f) Adanya

akuntabilitas

dan

transparansi

yang

terjamin

dengan

mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.

f. Tahun 2014 Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama menjadi BPJS Kesehatan   sesuai dengan Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang BPJS.

2.1.2 Landasan Hukum Terbentuknya Terbentuk nya BPJS Kesehatan

Dasar hukum transformasi Askes menjadi BPJS Kesehatan ialah: 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial  Nasional. 2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, menjelaskan bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan  penyelenggaraan jaminan sosial. sosial . Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan  berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. Sistem Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan  jaminan terpenuhinya dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan pada prinsip: a. Kegotong-royongan Gotong-royong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam hidup bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan kita. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN bersifat wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu. Dengan demikian, melalui prinsip gotong royong jaminan sosial dapat menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  b.  Nirlaba Pengelolaan dana amanat oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba ( for profit oriented ). ). Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat, sehingga hasil pengembangannya, akan di manfaatkan sebesar besarnya untuk kepentingan peserta.

c. Prinsip Keterbukaan, Kehati-hatian dan Akuntabilitas Prinsip prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya. d. Portabilitas Prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan  jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah  pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. e. Kepesertaan Bersifat Wajib Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rakyat dan pemerintah serta kelayakan penyelenggaraan program. Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu sektor informal dapat menjadi peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dapat mencakup seluruh rakyat. f. Dana amanat Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada  badan-badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta. g. Hasil Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan  program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.pengelolaan Dana.

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, menjelaskan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya. BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan as as : a) kemanusiaan;  b) manfaat; dan c) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes  Askes  dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT Jamsostek . Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS. Ini sesuai  pasal 14 UU BPJS. Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota BPJS. Sedangkan orang atau keluarga yang tidak bekerja pada  perusahaan wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada BPJS. Setiap  peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan kemudian. Sedangkan

 bagi warga miskin, iuran BPJS ditanggung pemerintah melalui program Bantuan Iuran. Menjadi peserta BPJS tidak hanya wajib bagi pekerja di sektor formal, namun juga pekerja informal. Pekerja informal juga wajib menjadi anggota BPJS Kesehatan. Para pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan membayar iuran sesuai dengan tingkatan manfaat yang diinginkan. Jaminan kesehatan secara universal diharapkan bisa dimulai secara  bertahap pada 2014 dan pada 2019, diharapkan seluruh warga Indonesia sudah memiliki jaminan kesehatan tersebut. Menteri Kesehatan  Nafsiah Mboi menyatakan BPJS Kesehatan akan diupayakan untuk menanggung segala jenis  penyakit namun dengan melakukan melakukan upaya efisiensi. Kementerian Sosial mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berlaku pada awal 2014 akan menjadi program jaminan sosial terbaik dan terbesar di Asia. Namun pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial  Nasional   Nasional  oleh BPJS pada 2014 diperkirakan terkendala persiapan dan infrastruktur. Misalnya, jumlah kamar rumah sakit kelas III yang masih kurang 123 ribu unit. Jumlah kamar rumah sakit kelas III saat ini tidak bisa menampung 29 juta orang miskin. Kalangan DPR menilai BPJS Kesehatan belum siap  beroperasi pada 2014 mendatang.

2.1.3 Transformasi Askes menjadi BPJS Kesehatan

UU SJSN dan UU BPJS memberi arti kata ‘transformasi’ sebagai  perubahan bentuk BUMN Persero yang menyelenggarakan program jaminan

sosial, menjadi BPJS. Perubahan bentuk bermakna perubahan karakteristik karakteristik badan  penyelenggara jaminan sosial sebagai penyesuaian atas perubahan filosofi  penyelenggaraan program jaminan sosial.

Perubahan karakteristik berarti

 perubahan bentuk badan hukum yang mencakup pendirian, ruang lingkup kerja dan kewenangan badan yang selanjutnya diikuti dengan perubahan struktur organisasi, prosedur kerja dan budaya organisasi. Transformasi menjadi kosakata penting sejak tujuh tahun terakhir di Indonesia, tepatnya sejak diundangkannya UU SJSN pada 19 Oktober 2004. Transformasi akan menghadirkan identitas baru dalam penyelenggaraan program  jaminan sosial di Indonesia. Perintah transformasi kelembagaan badan penyelenggara jaminan sosial diatur dalam UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN). Penjelasan Umum alinea kesepuluh UU SJSN menjelaskan bahwa, bahwa, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dibentuk oleh UU SJSN adalah transformasi dari badan penyelenggara jaminan sosial yang tengah berjalan dan dimungkinkan membentuk badan penyelenggara baru. Transformasi badan penyelenggara diatur lebih rinci dalam UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Sosial (UU BPJS). UU BPJS adalah pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi atas Perkara No. 007/PUUIII/2005. Penjelasan Umum UU BPJS alinea keempat mengemukakan bahwa UU BPJS merupakan pelaksanaan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 UU SJSN pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Kedua pasal ini mengamanatkan pembentukan

BPJS dan transformasi kelembagaan kelembagaan PT ASKES (Persero),

PT ASABRI

(Persero), PT JAMSOSTEK (Persero) dan PT TASPEN (Persero) menjadi BPJS. Transformasi kelembagaan diikuti diikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, serta hak dan kewajiban. Dengan telah disahkan dan diundangkannya UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), pada tanggal 25  November 2011, maka PT Askes (Persero)

ditranformasi menjadi BPJS

Kesehatan. Transformasi tersebut meliputi perubahan sifat, organ dan prinsip  pengelolaan, atau dengan kata lain berkaitan dengan perubahan stuktur dan  budaya organisasi. UU BPJS menentukan bahwa PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi pada saat mulai beroperasinya BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014. Tranformasi PT Askes (Persero) menjadi badan hukum publik BPJS Kesehatan diantarkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Askes (Persero) sampai dengan mulai beroperasinya BPJS Kesehatan. Masa persiapan transformasi PT ASKES (Persero) menjadi BPJS Kesehatan adalah selama dua tahun terhitung mulai 25 November 2011 sampai dengan 31 31 Desember 2013. Dalam masa persiapan, Dewan Komisaris dan Direksi PT Askes (Persero) ditugasi untuk menyiapkan operasional BPJS Kesehatan, serta menyiapkan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Askes (Persero) ke BPJS Kesehatan. Penyiapan operasional BPJS Kesehatan mencakup: 1.  penyusunan sistem dan prosedur operasional operasional BPJS Kesehatan.

2. sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan. 3.  penentuan program jaminan kesehatan yang sesuai dengan UU SJSN. 4. koordinasi

dengan

Kementerian

Kesehatan

untuk

mengalihkan

 penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). 5. kordinasi

dengan

KemHan,TNI

dan

POLRI

untuk

mengalihkan

 penyelenggaraan program progra m pelayanan kesehatan bagi anggota TNI/POLRI dan PNS di lingkungan KemHan,TNI/POLRI; dan 6. koordinasi

dengan

PT

Jamsostek

(Persero)

untuk

mengalihkan

 penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek. Penyiapan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai serta hak dan kewajiban PT Askes (Persero) ke BPJS Kesehatan, mencakup penunjukan kantor akuntan  publik untuk melakukan audit atas: 1. laporan keuangan penutup PT Askes(Persero), 2. laporan posisi keuangan pembukaan BPJS Kes, 3. laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan kesehatan. Pada saat BPJS Kesehatan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014, 2014, PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi. likuidasi. Semua asset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum PT Askes (Persero) menjadi asset dan liabilitas serta hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan, dan semua pegawai PT Askes (Persero) menjadi pegawai BPJS Kesehatan. Pada saat yang sama, Menteri BUMN selaku RUPS mengesahkan laporan  posisi keuangan penutup PT Askes (Persero) setelah dilakukan audit kantor akuntan publik. Menteri Keuangan mengesahkan mengesahkan laporan posisi keuangan keuangan

 pembuka

BPJS

Kes

dan

laporan

keuangan

pembuka

dana

jaminan

kesehatan. Untuk pertama kali, Dewan Dewan Komisaris dan Direksi Direksi PT Askes (Persero) diangkat menjadi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan untuk jangka waktu paling lama 2 tahun sejak BPJS Kesehatan mulai beroperasi. Mulai 1 Januari 2014, program-program jaminan kesehatan sosial yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dialihkan kepada BPJS Kesehatan. Kementerian

kesehatan

Jamkesmas.

Kementerian

tidak

lagi

Pertahanan,

menyelenggarakan TNI TNI

dan

POLRI

program tidak

lagi lagi

menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi pesertanya, kecuali untuk  pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya yang ditentukan dengan dengan Peraturan Pemerintah. PT Jamsostek (Persero) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pekerja. Mencermati ruang lingkup pengaturan transformasi badan penyelenggara  jaminan sosial yang diatur dalam UU SJSN dan UU BPJS, keberhasilan transformasi bergantung pada ketersediaan peraturan pelaksanaan yang harmonis, konsisten dan dilaksanakan secara efektif. Kemauan politik yang yang kuat dari Pemerintah

dan

komitmen

pemangku

kepentingan

untuk

melaksanakan

trasnformasi setidaknya tercermin dari kesungguhan menyelesaikan agendaagenda regulasi yang terbengkalai. Peraturan perundangan jaminan sosial yang efektif akan berdampak pada kepercayaan dan dukungan publik akan transformasi badan penyelenggara. Publik hendaknya dapat melihat dan merasakan bahwa transformasi badan penyelenggara  bermanfaat bagi peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan SJSN,

sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan mewujudkan kesejahteraan sosial. Pembangunan dukungan publik diiringi dengan sosialisasi yang intensif dan menjangkau segenap lapisan masyarakat. Sosialisasi diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran

pentingnya

penyelenggaraan

SJSN

dan

penataan

kembali

 penyelenggaraan program jaminan sosial agar sesuai dengan prinsip-prinsip  jaminan sosial yang universal, sebagaimana diatur dalam Konstitusi dan UU SJSN. 2.1.4 Gambaran Umum dan Sejarah Terbentuknya BPJS Kesehatan KLOK 2Sabang

BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang adalah tranformasi dari PT Askes (persero) Cabang Banda Aceh yang merupakan salah satu unit kerja pada regional 1 Medan yaitu Sumatera Utara dan Provinsi Aceh yang mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan pada seluruh peserta PT Askes (persero) Kantor Layanan Operasional Kota Sabang yang kini telah  berganti menjadi BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang dimana kepesertaan kini bersifat wajib. Organisasi dan tata laksana PT Askes (persero) Kantor Layanan Operasional Kota Sabang yang kini telah berganti menjadi BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang berdasarkan  pada

surat

keputusan

direksi

PT

Askes

(persero)

Indonesia

No.

248/KEP/V.I/20/Oa/1993.Tanggal 1 Oktober 1993 tentang PKM (pelayanan Keseluruhan Masyarakat). Pembentukan BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang telah dilakukan sesuai surat keputusan kepala kantor regional provinsi Aceh

 No.15/KEP/01-UM/42 Dan/00495 tanggal 3 April 1995 tentang BKPKM (Badan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat) pada tahun 1968, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan penerima pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968. Menteri Kesehatan Membentuk Badan Khusus di Lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu BPDPK (Badan Penyelenggaraan Dana Pemeliharaan Kesehatan), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (prof. Dr. G. A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional. BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang memberikan  bermacam-macam fasilitas kesehatan dan jaminan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapat fasilitas kesehatan dan jaminan kesehatan berupa : 1. Puskesmas dan Fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya. 2. Rumah Sakit Pemerintah. 3. Rumah Sakit TNI/POLRI/Swasta. 4. Apotek. 5. Optikal. 6. Fasilitas kesehatan lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan, memberikan jaminan kesehatan berupa: 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama. 2. Pelayanan kesehatan tingkat pertama. 3. Rawat inap. 4. Persalinan.

5. Pelayanan obat sesuai daftar Dan plafon harga obat (DPHO). 6. Alat kesehatan meliputi: Kacamata, gigi tiruan, alat bantu dengar, kaki, tangan tiruan dan implant. 7. Operasi termasuk operasi jantung dan paru-paru. 8. Haemodialisis (cuci darah).

2.2 Visi Misi BPJS Kesehatan 2.2.1 Visi BPJS Kesehatan

Cakupan Semesta 2019 Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan  perlindungan

dalam

memenuhi

kebutuhan

dasar

kesehatannya

yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

2.2.2

Misi BPJS Kesehatan

1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong  partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan Jaminan Kesehatan  Nasional (JKN). 2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.

3. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan program. 4. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul. 5. Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan. 6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

2.3 Struktur Organisasi Organisasi BPJS Kesehatan Kesehatan KLOK KLOK Sabang

Organisasi merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Setiap orang dalam organisasi harus mempunyai tugas serta tanggung jawab yang jelas dan tergambar dalam struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu karangka yang menunjukkan seluruh kegiatan mencapai tujuan organisasi. Pembentukan struktur organisasi  bertujuan memudahkan organisasi mencapai tujuannya dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Sruktur organisasi BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang adalah bertipe organisasi garis lurus (line ( line organization), organization), yaitu bertipe organisasi

yang

sederhana.

Dalam

organisasi

tugas-tugas

perencanaan,

 pengendalian, dan pengawasan berada satu tangan garis kewenangan langsung dari pimpinan kepada bawahan yang berarti setiap tingkatan organisasi dikepalai oleh seorang kepala bagian atau pimpinan yang membawahi beberapa karyawan dan mengawasi secara langsung bawahannya. Dalam melakukan kegiatan usahanya BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang dipimpin oleh 1 orang

Kepala Kantor Layanan

Operasional dan dibantu oleh 2 (dua) Kepala Bagian serta BPJS Kesehatan Center yang bertempat di Rumah Sakit. Adapun tugas dan tanggung jawab masingmasing bagian adalah sebagai berikut : 1. Kepala Kantor Layanan Operasional Kota

Kantor Layanan Operasional Kabupaten atau Kota adalah kantor layanan operasional BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh yang ditempatkan di empat kabupaten dan kota yaitu untuk Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Layanan operasional di 4 (empat) Kabupaten tersebut bertujuan untuk dapat menunjang kegiatan pelaksanaan dan pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh baik dari pendataan peserta ataupun  pelayanan informasi untuk peserta pesert a BPJS Kesehatan di empat kabupaten dan kota tersebut. Tugas dan tanggung jawab kepala Kantor Layanan Operasional Kota meliputi: 1.

Membuat laporan layanan operasional kabupaten/kota.

2.

Melakukan administrasi layanan operasional kabupaten kota.

3.

Mengelola file layanan operasional kabupaten kota.

4.

Membuat file kepesertaan.

5.

Memberikan informasi pelayanan kesehatan maupun pelayanan pengurusan kartu.

6.

Membuat laporan kepesertaan jaminan kesehatan.

7.

Membuat Laporan Keuangan dan Pencatatan Kas Kecil untuk Kantor Operasional Kota.

8.

Mengawasi kerja tugas para bawahannya.

9.

Mengkoordinir penyusunan prosedur kerja kepala bagian.

10. Menetapkan dan melakukan penilaian hasil kerja pegawai. 11. Melakukan monitoring dan evaluasi kerja kepala bagian. 12. Menangani keluhan dan membuat laporan penanganan keluhan. 13. Melakukan tugas-tugas lain yang dibebankan Kantor Cabang untuk dilaksanakan di wilayah operasional masing-masing KLOK.

2. Kepala Bagian Pelayanan Peserta

Tugas dan tanggung jawab bagian pelayanan peserta meliputi: 1.

Menerbitkan Kartu Jaminan BPJS Kesehatan.

2.

Membuat laporan kepesertaan jaminan kesehatan.

3.

Menginformasikan data peserta mutasi dan pindah domisili

4.

Memberikan informasi pelayanan kesehatan maupun pelayanan pengurusan kartu.

5.

Melakukan administrasi kepesertaan BPJS Kesehatan.

6.

Mengelola file kepesertaan.

7.

Mengawasi kualitas mutu pelayanan peserta.

8.

Membuat laporan keluhan peserta.

9.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala BPJS Kesehatan KLOK Sabang.

3. Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawab bagian keuangan meliputi: 1.

Melakukan pembukuan semua administrasi kantor.

2.

Melakukan penerimaan uang.

3.

Melakukan penyimpanan uang (kas dan bank).

4.

Membuat laporan klaim dana kapitasi.

5.

Melakukan administrasi kepegawaian.

6.

Meremajakan/updating tabel-tabel referensi data base wilayah kerja BPJS Kesehatan KLOK Sabang.

7.

Menerima, menyimpan dan mendistribusikan barang dan dokumen.

4. BPJS Kesehatan Center

BPJS Kesehatan Center adalah pusat pelayanan untuk peserta BPJS Kesehatan yang ditempatkan di setiap rumah sakit, terdiri dari RSU, RSUP, RSUD, RSU TNI, RSU Bhayangkara POLRI dan Rumah Sakit Swasta, dengan tujuan untuk melaksanakan pelayanan dalam hal memberikan informasi kepada  peserta tentang segala hal yang kurang jelas mengenai pelayanan yang ada di rumah sakit untuk peserta BPJS Kesehatan dan mengawasi pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada peserta BPJS Kesehatan yang berobat di rumah sakit. Tugas dan Tanggung Jawab BPJS Kesehatan Center Meliputi:

1.

Membuat laporan pelayanan dan penanganan pengaduan peserta.

2.

Memonitoring pelaksanaan pemberian pelayanan kepada peserta.

3.

Melakukan utilisasi review data dan fasilitas pelayanan rumah sakit.

4.

Memberikan informasi mengenai pelayanan BPJS Kesehatan di rumah sakit kepada peserta.

2.4 Kegiatan Umum BPJS Kesehatan Kesehatan 2.4.1 Sistem Program OJT

Kegiatan Program On The Job Training (OJT) pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang. Selama kegiatan Program On The Job Training, penulis ditempatkan pada Bagian Keuangan dan Pelayanan, sedangkan lama pelaksanaan kegiatan tersebut 2 bulan yaitu dimulai pada tanggal 01 Juli sampai dengan 29 Agustus 2014. 2.4.2 Kegiatan Pekerjaan Yang Dilakukan Selama OJT

Selama menjalankan kegiatan On The Job Training dari tanggal 01 Juli sampai dengan 29 Agustus 2014. Penulis ditempatkan pada bagian  Keuangan dan  Pelayanan.  Pelayanan. Selama bekerja penulis dituntut untuk disiplin, karena BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia sangat mengutamakan kedisiplinan. Dan itu menjadi pelajaran paling berharga bagi penulis, karena mengajarkan penulis untuk lebih disiplin dalam melakukan berbagai hal. Untuk hari Senin – Kamis absen  pagi diterapkan pukul 07.30 Wib, dan absen sore diterapkan pada pukul 16.30 Wib, untuk hari Jum’at absensi pagi diterapkan pukul 07.30 Wib, dan absen sore diterapkan ada pukul 17.00 Wib.

Adapun tugas-tugas yang dikerjakan penulis pada saat melaksanakan On The Job Training antara lain : 1. Input Data Peserta Baru JKN dengan System dengan  System Portal BPJS Kesehatan Kesehatan.

Portal BPJS Kesehatan adalah program komputer yang dirancang khusus untuk menginput semua data yang berhubungan dengan kegiatan operasional pada BPJS Kesehatan. Peserta dan kepesertaan Jaminan Kesehatan diatur dalam Bab II, mulai dari Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 Perpres Nomor 12 Tahun 2013. 2013. Menurut Pasal 2 Perpres, Peserta Jaminan meliputi: a. Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu. Penetapan Peserta PBI Jaminan Kesehatan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang PBI Jaminan Kesehatan.  b. Bukan PBI Jaminan Kesehatan, yaitu orang yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas: 1. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya; 2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya; dan 3. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya. Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tidak membatasi jumlah anggota keluarga yang menjadi Peserta Jaminan Kesehatan. Ketentuan tersebut diatas berbeda dengan Pasal 20 ayat (1) UU SJSN yang menentukan ”Peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh

 pemerintah.” Kemudian pada ayat (2) ditentukan ”Anggota keluarga peserta  berhak menerima manfaat jaminan kesehatan.” Pada ayat (3) ditentukan ”Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain yang menjadi tanggungannya dengan penambahan iuran.” Dari Penjelasan ayat (3) dapat disimpulkan bahwa UU SJSN membatasi anggota keluarga peserta yang berhak menerima manfaat jaminan kesehatan paling banyak 5 (lima) orang yaitu suami/istri dan paling banyak 3 (tiga) orang anak sah, karena anak ke empat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua dapat diikutsertakan dengan menambah iuran. Perlu ditambahkan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat(6) Perpres, warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam bulan) termasuk dalam kelompok Pekerja Penerima Upah dan Pekerja Bukan Penerima Upah. Sedangkan Jaminan kesehatan bagi warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, menurut Pasal 4 ayat (7) Perpres diatur dengan peraturan perundang-undangan tersendiri.

A. Rincian Kelompok Peserta Rincian masing-masing kelompok Peserta Jaminan Kesehatan bukan PBI Jaminan Kesehatan diatur dalam Pasal 4 Perpres,sebagai berikut. 1. Pekerja Penerima Upah terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil;  b) Anggota TNI; c) Anggota Polri; d) Pejabat Negara; e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;

f) Pegawai swasta; dan g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah. 2. Pekerja Bukan Penerima Upah terdiri atas: a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan  b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan Penerima Upah. 3. Bukan Pekerja terdiri atas: a) Investor;  b) Pemberi Kerja; c)  penerima pensiun; d) Veteran; e) Perintis Kemerdekaan;dan f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar Iuran. g) Perpres juga mengatur secara rinci siapa yang dimaksud dengan  penerima pensiun yang dikelompokkan ke dalam kelompok Peserta Bukan Pekerja. 4. Penerima pensiun terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;  b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; c) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun; d)  penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c, dan

e) Janda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak  pensiun.

B. Anggota Keluarga Pekerja Penerima Upah Anggota keluarga Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan

dari Pekerja

Penerima Upah, menurut Pasal 5 ayat (1) Perpres meliputi: 1. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan 2. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria:

a) Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan  b) Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua  puluh lima) tahun yang masih melanjutkan melanjutkan pendidikan formal.

C. Kepesertaan Wajib Dan Pentahapan Kepesertaan Menurut Pasal 6 ayat (1) Perpres, ditentukan bahwa kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap sehingga mencakup seluruh penduduk. Pentahapan kepertaan Jaminan Kesehatan menurut ayat (2), dilakukan sebagai berikut: 1. Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014 paling sedikit meliputi: a) PBI Jaminan Kesehatan;  b) Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;

c) Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya; d) Peserta asuransi kesehatan Perusahaan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia dan anggota keluarganya; dan e) Peserta Jaminan Pemeliharaan kesehatan Perusahaan (Persero) Jaminan Sosial tenaga Kerja (Jamsostek) dan anggota keluarganya. 2. Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.

D. Peserta Yang Mengalami PHK dan Cacat Total Tetap Menurut Pasal 7 ayat(1) Perpres, Peserta yang mengalami PHK tetap memperoleh hak Manfaat jaminan kesehatan paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK tanpa membayar iuran. Pada ayat (2) ditentukan, Peserta yang terkena PHK dan telah bekerja kembali wajib memperpanjang status kepesertaannya dengan membayar iuran. Dalam hal Peserta yang terkena PHK tidak bekerja kembali dan tidak mampu,  berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan, demikian ditentukan pada ayat (3). Kemudian Pasal 8 ayat (1) Perpres menentukan, Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan yang mengalami cacat total tetap dan tidak mampu, berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan. Pada ayat (2) ditentukan, penetapan cacat total tetap dilakukan oleh dokter yang berwenang. E. Perubahan Status Kepesertaan Perubahan status kepesertaan dari Peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi  bukan Peserta PBI Jaminan Kesehatan, menurut Pasal 9 ayat (1) Perpres

dilakukan melalui pendaftaran ke BPJS Kesehatan dengan membayar iuran  pertama. Perubahan status kepesertaan sebagaiman tersebut diatas tidak mengakibatkan terputusnya Manfaat Jaminan Kesehatan.

Proses input data peserta baru adalah sebagai berikut: - Buka Portal BPJS Kesehatan - Mengisi user name dan user ID pengendali JKN - Mengisi data identitas peserta baru yang sesuai dengan KTP, Kartu Keluarga dan Data Kepegawaian (bila tersedia). - Mengisi daftar gaji yang tersedia. - Melakukan proses dan penyimpanan data identitas yang telah diisi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. - Mencetak kartu kepeserta.

2. Mengisi Laporan Kepesertaan JKN dan Membuat Laporan Keluhan Peserta

Proses pengisian laporan kepesertaan JKN dan membuat Laporan Keluhan  peserta yaitu sebagai berikut: - Penulis mengisi daftar peserta JKN pada buku yang telah disediakan pada BPJS Kesehatan KLOK Sabang . - Daftar peserta JKN diisi sesuai dengan formulir dan persyaratan-persyaratan yang telah dilengkapi oleh peserta yang telah mendaftar menjadi pesert a JKN. - Laporan keluhan peserta juga diisi pada buku yang telah disediakan pada BPJS Kesehatan KLOK Sabang.

- Laporan ini diisi sesuai dengan hasil keluhan yang disampaikan oleh peserta  pada BPJS Kesehatan KLOK Sabang.

3. Pindah PPK (Pusat Pelayanan Kesehatan)

Fasilitas kesehatan yang termasuk Faskes Tingkat Pertama adalah: a. Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Permenkes No. 128 Tahun 2004)  b. Praktik dokter umum Praktik dokter umum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter umum terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. (UU  No. 29 Tahun 2004) 2004) c. Praktik dokter gigi Praktik dokter gigi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. (UU No. 29 Tahun 2004) d. Klinik umum Klinik umum adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan  pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan menyediakan pelayanan medis dasar, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. (Permenkes No. 28 tahun 2011)

e. RS Kelas D pratama RS Pratama adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan kesehatan dasar yang tidak membedakan kelas  perawatan dalam upaya menjamin peningkatan akses bagi masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam, pelayanan rawat  jalan, dan rawat inap. Bila Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat menyatakan tidak ada dokter di daerah tersebut, BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan dan/atau praktik perawat untuk memberikan Pelayanan Kesehaan Tingkat Pertama.

Pelayanan

kesehatan

tingkat

pertama

adalah

pelayanan

kesehatan

 perorangan yang bersifat non spesialistik spesiali stik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan kesehatan tingkat pertama diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama tempat peserta terdaftar. 1. Cakupan Pelayanan Medis Pelayanan medis tingkat pertama meliputi: a. Kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;  b. Kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan c. Kasus medis rujuk balik; d. Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat  pertama;

e. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh  bidan atau dokter; f.

Rehabilitasi medik dasar;

g. Rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama; h. Rawat inap pada pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko tinggi; i.

Rawat inap pada pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau  penyulit pervaginam bagi Puskesmas PONED; PONED;

 j.

Rawat inap pada pertolongan neonatal dengan komplikasi; dan

k. Rawat inap pada pelayanan transfusi darah sesuai kompetensi Fasilitas Kesehatan dan/atau kebutuhan medis. 2. Pemilihan faskes tingkat pertama Setiap peserta wajib terdaftar pada salah satu faskes tingkat pertama. Saat  pertama kali melakukan pendaftaran, BPJS Kesehatan memilihkan fasilitas kesehatan peserta berdasarkan wilayah tempat tinggal. Sedangkan bagi peserta JKN yang berasal dari program peralihan. Peserta JKN dapat merubah pilihan faskes tingkat pertama jika sudah terdaftar minimal 3 (tiga) bulan pada faskes tingkat pertama sebelumnya. Untuk peserta yang ingin berpindah dari faskes yang telah terdaftar ke faskes yang lainnya dapat dilakukan dengan cara : -

Mengecek faskes tempat peserta terdaftar

-

Mengisi seluruh formulir perpindahan pusat pelayanan kesehatan

-

Menginput data perpindahan pusat pelayanan kesehatan yang sebelumnya telah diisi oleh peserta pada formulir yang diberikan penulis.

-

Membuat dan mencetak bukti perpindahan ke faskes lainnya, jika nanti peserta ingin berobat maka dapat membawa bukti tersebut kepada faskes yang baru didaftarkan, jangka waktu untuk peserta agar dapat berpindah ke faskes yang lain yaitu tiga bulan kemudian.

4. Menginput Klaim Masuk Dari RSUD Kota Sabang dan RSAL J. Lily Pory

Proses input data klaim pasien yang telah berobat di RSUD dan RSAL  bertujuan agar dana penggatian biaya pengobatan dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Klaim merupakan bukti transaksi antara pihak rumah sakit dengan  pihak BPJS Kesehatan . Proses input data klaim adalah sebagai berikut: berikut: -

Membuka Portal BPJS Kesehatan

-

Mengisi daftar biaya klaim yang telah disesuaikan dengan besaran biaya yang timbul ketika para peserta berobat di Rumah Sakit.

-

Memproses data yang telah diolah untuk dievaluasi pada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banda Aceh.

5. Menginput Data Peserta Jamkesmas Pada Microsoft Excel

- Buka master file peserta Jamkesmas kota Sabang. - Memperbaiki dan memperbaharui data peserta yang salah dan ti dak lengkap. - Menyimpan data yang telah direview.

 Tabel 1. Ketentuan Pemilihan Faskes Peserta JKN Program Peralihan  No

Jenis Peserta

Faskes Tingkat Pertama

1.

Askes Sosial

Sama dengan Faskes Tingkat Pertama sebelumnya

2.

JPK Jamsostek

Sama dengan Faskes Tingkat Pertama sebelumnya

3.

TNI

askes Tingkat Pertama TNI

4.

POLRI

askes Tingkat Pertama POLRI

5.

Jamkesmas

askes Tingkat Pertama terdekat dari tempat tinggal

Sumber : PT Askes. Penyiapan PT Askes (Persero) Menuju BPJS Kesehatan dan  Perluasan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Kesehatan SJSN. Jakarta. 2013

2.4.3 

Tugas Khusus Yang Diberikan Oleh Perusahaan Perusahaan

Mengarsipkan berkas-berkas dokumen Kepesertaan Dokumen kepesertaan merupakan dokumen tentang biodata yang harus disediakan oleh calon peserta yang ingin mendaftar sebagai peserta JKN pada BPJS Kesehatan. Dokumen kepesertaan terdiri dari: 1. Photo copy KTP 2. Photo copy KK 3. Photo copy Daftar Gaji bulan terakhir 4. Photo copy SK Kepegawaian/Ketenagakerjaan, 5. Pas photo 3X4 1 lembar dan 6. Photo Copy Akte Kelahiran



Mencatat pemakaian dana Kas Kecil/ Petty  Petty Cash Kas Kecil/ Petty  Petty Cash  Cash  adalah sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu, biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang berjumlah relatif kecil. Proses pencatatan kas kecil dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang Banda Aceh, yaitu seminggu sekali.



Mengarsipkan surat masuk bulan Juli dan Agustus 2014 Surat masuk pada BPJS Kesehatan KLOK Sabang terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. Surat masuk dari dalam Surat masuk dari dalam merupakan surat yang diterima dari ruang lingkup BPJS Kesehatan baik surat yang diterima dari BPJS Kesehatan antar KLOK, kantor cabang, kantor regional, maupun dari kantor pusat 2. Surat masuk dari luar Surat masuk dari luar merupakan surat yang diterima dari dinas/instansi luar, yang tidak berkaitan dengan BPJS Kesehatan. Misalnya: surat dari Dinkes, surat dari Walikota, surat dari Kemenkes, dll. Proses pengarsipan dilakukan sesuai dengan keten tuan yang telah ditentukan oleh Kantor Cabang Banda Aceh, yaitu seminggu sekali.



Mengagenda surat masuk di bagian Keuangan Surat masuk di bagian keuangan hanya terdiri dari surat perintah dan ketentuan yang bersangkutan dengan pengeluaran dana. Proses pengagendaan surat di

 bagian ini dilakukan seminggu sekali sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh Kantor Cabang Banda Aceh 

Menginput dokumen Klaim pasien dari rumah sakit untuk penggantian biaya  pengobatan pasien peserta BPJS Kesehatan Klaim pasien dari rumah sakit merupakan bukti pengobatan yang telah dijalani oleh pasien. Proses menginput dokumen klaim ini menggunakan aplikasi  Portal BPJS Kesehatan.

2.5 Hambatan-hambatan Hambatan-ha mbatan selama di Perusahaan

Ketika melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, sebenarnya penulis tidak mengalami kesulitan pada saat menjalankan tanggung jawab tugas yang diberikan oleh mentor, karena para mentor selalu membimbing penulis terlebih dahulu sebelum tugas diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan  baik.

Namun demikian ada beberapa hambatan yang penulis alami, adapun

hambatan – hambatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pelajaran teori yang penulis dapatkan didalam perkuliahan ada beberapa  perbedaan dengan praktiknya sehingga penulis harus beradaptasi terlebih dahulu dengan tugas yang diberikan, namun semua dapat diatasi dengan  bimbingan mentor yang setiap harinya memberikan ilmu sehingga kesulitan yang penulis alami dapat diatasi. 2. Waktu yang diberikan untuk On The Job Training terlalu singkat, sehingga sehingga  penulis tidak mendapatkan banyak ilmu baru dari tempat Praktik Kerja Lapangan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK PADA BPJS KESEHATAN KLOK SABANG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Men yelesaikan Kerja Praktik Pada Politeknik Polite knik Negeri Lhokseumawe Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi

BAB III PENUTUP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2014

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan On The Job Training  selama   selama 2 bulan, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan dari hasil Praktik Kerja Lapangan, yaitu: 1.

BPJS Kesehatan merupakan sebuah badan yang dibentuk oleh Menkes Republik Indonesia dan telah diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2014 dan menjadi

badan

penjamin

kesehatan

seluruh

rakyat

Indonesia

yang

 pengawasannya dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia. 2.

Struktur organisasi yang disusun oleh perusahaan sangat baik di tinjau dari segi Pengawasan/Pengendalian Internya, termasuk dalam hal Pembayaran Klaim maupun Penagihan Iuran peserta.

3.

BPJS Kesehatan adalah

sebuah badan atau lembaga negara yang yang dalam

 pengolahan data keuangan dan akuntansinya menggunakan program  Portal Care  Care  BPJS Kesehatan yang saling terintegrasi. Tentunya program ini digunakan karena memudahkan dalam memproses data akuntansi menjadi lebih baik, tepat, cepat dan akurat. 4.

Di dalam menjalankan Kerja Praktik pada BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang tentunya telah banyak ilmu dan pengalaman pengalaman baru yang didapat terutama bagaimana situasi dan suasana  perkantoran yang sesungguhnya. Kedisiplinan yang diterapkan oleh BPJS

Kesehatan membuat penulis menjadi sangat disiplin dari segi waktu dan juga dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan. 5.

Pengalaman penulis selama melaksanakan Kerja Praktik yaitu membantu karyawan pada bagian Keuangan & Pelayanan antara lain seperti input data kepesertaan, Pengelolaan Kas Kecil ( Petty Cash), Cash), pengarsipan dan menerima dokumen Penyetoran dana Klaim bulanan, Pengelolaan Kas dari iuran peserta BPJS Kesehatan, serta input klaim pasien dari rumah sakit.

6.

Kekerabatan dan sifat kekeluargaan terjalin selama berada di BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang.

3.2 Saran-saran

Pada bab terakhir ini penulis ingin menyampaikan beberapa masukan dan saran-saran baik kepada staf pengajaran di lingkungan Politeknik Lhokseumawe maupun kepada lingkungan perusahaan. Dimana yang ingin disampaikan adalah sebagai berikut: 3.2.1 Saran Untuk BPJS Kesehatan Kesehatan KLOK Sabang

a) Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat kota Sabang khususnya, sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan dengan adanya BPJS kesehatan ini, tapi yang mereka rasakan banyaknya keuntungan dan kenyamanan. Misalnya dengan meningkatkan pelayanan, penyuluhan penyuluhan tentang keunggulan dan keuntungan adanya asuransi kesehatan, mempermudah pengurusan dan pemakaian jaminan kesehatan tersebut dan memberikan pelayanan ekstra terhadap masyarakat di kota Sabang khususnya.

 b) Selain itu, saran penulis untuk BPJS Kesehatan Kantor Layanan Operasional Kota Sabang agar menerima mahasiswa PKL sedikit lebih  banyak khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe untuk mendapatkan bimbingan, karena mahasiswa merupakan aset masa depan  bangsa.

Alangkah

lebih

baik

apabila

mahasiswa

magang

bisa

dipercayakan untuk mengaudit suatu perusahaan, agar pengalaman dan ilmu yang didapat lebih banyak. Disamping itu agar peran BPJS Kesehatan semakin luas, bukan hanya jasa pelayanan kesehatan yang ditawarkan tetapi jasa pendidikan juga.

3.2.2

Saran Untuk Politeknik Negeri Lhokseumawe

a) Dalam

pelaksanaan

 pembimbing

ketika

kerja

praktek

magang

perlu

adanya

dilaksanakan

peninjauan

sehingga

dapat

meningkatkan kerja sama antara dunia pendidikan dan industri.  b) Sebelum terjun ke lapangan kerja, ada baiknya mahasiswa/mahasiswi mengikuti training beberapa minggu tentang bidang usaha yang di geluti perusahaan tempat praktik industri di terapkan dengan dosen di Politeknik

Negeri

Lhokseumawe

agar

mahasiswa/mahasiswi

mempunyai sedikit gambaran tentang keadaan dunia kerja sebelum terjun langsung ke dunia kerja. c) Sebaiknya waktu Praktik Kerja Lapangan Koordinator Praktik Kerja Lapangan

dapat

Lhokseumawe

mengirimkan

untuk

Dosen

mengunjungi

dari

Politeknik

mahasiswa/i

yang

Negeri sedang

melakukan Praktik Kerja Lapangan agar terciptanya efisiensi dan

efektivitas terhadap mahasiswa/i yang sedang melakukan Praktik Kerja Lapangan dan untuk menjaga hubungan baik antara Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan Perusahaan atau Intansi tempat mahasiswa/i melakukan Praktik Kerja Lapangan.

Struktur Organisasi BPJS Kesehatan KLOK Sabang Kepala BPJS Kesehatan KLOK Sabang Samsul Kamar

Pelasksana

Administrasi

Asril Anwar

Muhammad Nazar

Faskes Lanjutan

RSAL J Lilipory Sabang

RSUD Sabang

Faskes Tingkat Pertama

Puskesmas

Faskes TNI

Sukajaya

Balkes Lanal

Sukakarya

Sikes Lanud Maimun Saleh

Cot Bau

Satrad 233 Sabang

Pria Laot Iboih Jaboi

Faskes Polri Klinik Polres

Dr. Keluarga Dr. Ali Imran Dr. Togu Siburian

Klinik Klinik Atoz

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF