Laporan Kerja Praktek

January 19, 2017 | Author: BangKarim | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Pemeliharaan data Center...

Description

LAPORAN KERJA PRAKTEK MAINTENANCE DAN TROUBLE SHOOT PADA UNIT BISNIS DATA CENTER DI PT. INDONESIA COMNETS PLUS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek pada Strata Satu (S1) Program Study Jurusan Teknik Elektro

Oleh : Nuryadi (NIM.2010010054)

PROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN 2013

i

LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK

Laporan Kerja Praktek ini disusun oleh : Nama

: Nuryadi

Nim

: 2010010054

Program Study

: Teknik Elektro

Tanggal Kerja Praktek: 15 Juni 2013 s/d 15 Juli 2013 Judul Laporan

: Maintenance dan Trouble shoot pada Unit Bisnis Data Center di PT.Indonesia Comnets Plus Pamulang,15 September 2013

Dosen Pembimbing

Pembimbing Instansi

(Faraida Nafiri,ST,M.Sc)

(Uki Andi Purwanto)

NIDN. 0406027603 Mengetahui Ketua Program Study Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang

(Syaiful Bakhri ,ST.M.Eng.Sc Ph.D.) NIDN.04021127402

ii

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

: Nuryadi

Nim

: 2010010054

Jurusan

: Teknik Elektro

Fakultas

: Teknik

Universitas

: Universitas Pamulang (UNPAM)

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa laporan Kerja Praktek yang saya tulis ini merupakan hasil karya sendiri berdasarkan penelitian dan analisa yang saya lakukan selama melaksanakan kerja praktek di sebuah instansi / perusahaan, kecuali pada bagian – bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai referensi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh isi/materi yang ada pada Laporan Kerja Praktek ini.

Pamulang, 15 September 2013 Pembuat pernyataan,

( Nuryadi ) NIM : 2010010054

iii

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, pencipta Alam Semesta yang senantiasa melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, serta kesabaran dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang berjudul “ Maintenance dan Trouble shoot pada Unit Bisnis Data Center ” dengan sebaik – baiknya yang berlokasi di Gedung PT.Indonesia Comnets Plus yang beralamat di Jalan PLN EHAVE GANDUL Kec.Limo – Kota depok. Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan atas hasil yang diperoleh selama Kerja Praktek dalam kurun waktu 1 bulan, yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kurikulum Sarjana Strata Satu (S1) Program Study Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Pamulang. Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini penulis tidak lepas dari bantuan yang berupa bimbingan, saran dan fasilitas – fasilitas dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Syaiful Bakhri, ST.M.Eng.Sc Ph.D. selaku ketua jurusan Teknik Elektro,Universitas Pamulang. 2. Bapak Uki Andi Purwanto selaku Deputy Manager PT.ICON+ pada Unit Bisnis Data Center yang telah mengijinkan penulis melaksanakan Kerja Praktek, juga atas waktu dan bimbingannya yang diberikan kepada penulis. 3. Seluruh Karyawan dan Staff Pada unit Bisnis Data Center yang sudi meluangkan waktu,pikiran dan Ilmunya untuk saya untuk mengkaji dan belajar di perusahaan tersebut yang tidak dapat sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala bantuannya.

iv

4. Kedua Orang Tua, Istri tercinta, dan segenap keluarga penulis yang senantiasa telah

memberikan dukungan serta doa yang tak henti –

hentinya. Penulis mengharapkan Laporan Kerja Praktek ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri maupun semua pihak khususnya Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Pamulang.

Jakarta, 15 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

v

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….

i

LEMBAR PERNYATAAN PENULIS………………………………….….

iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………..

vi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang ………………………………………………………

1

1.2

Maksud dan Tujuan ………………………………………………....

2

1.3

Ruang Lingkup ………………………………………………………

3

1.4

Metode Penelitian

1.5

1.4.1 Metode Observasi …………………………………………….

3

1.4.2 Metode Wawancara ………………………………….……….

3

1.4.3 Metode Penelitian Kepustakaan …………………….………...

4

Sistematika Penulisan ……………………………………..………….

4

BAB II. KEORGANISASIAN PERUSAHAAN 2.1

Profil umum PT.Indonesia Comnets Plus …………………………..

6

2.2

Tinjauan Umum PT.Indonesia Comnets Plus ……………………….

7

BAB III. OPERASIONAL UNIT KERJA 3.1

3.2

SUMBER PENYEDIA DAYA UTAMA 3.1.1 Perawatan / Maintenance …………………………..................

9

3.1.2 Perbaikan / Trouble shoot ….………………………………….

9

3.1.3 Perangkat Power ………………………………………………

10

POWER UTAMA

vi

3.2.1 Kubikel atau PMT/Switch Pengaman Tegangan menengah...

10

3.3

TRANSFORMATOR STEP DOWN (Penurun tegangan) ………....

11

3.4

GENSET …………………………………………………………….

12

3.5

ATS / AMF

3.6

3.7

3.8

3.5.1 Panel ATS (Automatic Transfer Switch)….………………….

13

3.5.2 Panel AMF (Automatic Main Failure) ……………………….

14

PERANGKAT POWER DISTRIBUSI 3.6.1 Panel Listrik (ACPDB) ……………………………………….

15

3.6.2 Panel Listrik (DCPDB) ……………………………………….

16

PERANGKAT POWER KHUSUS 3.7.1 Rectifier ………………………………………………….......

17

3.7.2 UPS (Uninterupted Power Sistem) ………………………….

18

3.7.3 Inverter ………………………………………………………

18

3.7.4 Battery ……………………………………………………….

20

PERANGKAT SUPPORT 3.8.1 Air Condisioning ……………………………………………

21

3.8.2 Fire Extinguisher ……………………………………………

22

BAB IV. PEMBAHASAN 4.1. PERAWATAN/MAINTENANCE 4.1.1. Preventive Maintenance ..…………………………………

23

4.1.2. Corrective Maintenance ……………………………………

24

4.2. Form Perawatan/Maintenance .……………………………………

24

4.3. Jadwal Perawatan/Maintenance …………………………………..

25

vii

4.4

Kegiatan Perawatan/Maintenance ………………………………..

26

4.5

Perbaikan/Troubleshoot ….………………………………………

27

4.6

Penanganan Gangguan/Troubleshoot…………………………….

28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Menjadi seorang sarjana tidak lantas memberi jaminan apapun pada

seseorang untuk bisa langsung mendapatkan pekerjaan dengan mudah.Apalagi jika

memang

pekerjaan

tersebut

banyak

diimpikan

oleh

sebagian

kalangan.Memiliki nilai akademis di atas rata-rata tidaklah menjadi prioritas bagi sebagian besar perusahaan untuk merekrut karyawan yang nantinya bekerja pada perusahaan mereka.Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini sarjana lulusan perguruan tinggi paling baik di Indonesia sekalipun belum dapat diserap secara langsung oleh pihak Perusahaan ataupun dunia Industri.Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha / industri masih menerapkan Pedidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan.Biasanya periode Pendidikan dan Pelatihan itu berlangsung selama tiga bulan.Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan perguruan tinggi belum diakui sepenuhnya oleh pihak dunia industri.Jika kita kaji secara saksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia industri, karena memang pada kenyataannya tujuan dari mereka mendirikan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dengan modal yang tidak sedikit.Karenanya para pelaku industri tersebut harus bersikap sangat selektif dalam memilih sumber daya manusia yang potensial dan handal.

Oleh karena itulah, mengapa kegiatan Kerja Praktek menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.Kerja Praktek bahkan dijadikan sebagai salah satu

1

mata kuliah yang harus ditempuh untuk dapat memenuhi salah satu syarat kelulusan

bagi

seorang

mahasiswa.Dengan

diadakannya

Kerja

Praktek

diharapkan, para lulusan perguruan tinggi sudah mendapat gambaran tentang bagaimana keadaan dunia industri yang sebenarnya. Mahasiswa dapat terjun langsung dan menerapkan ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi di saat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek. Mengikuti Kerja Praktek walaupun dalam waktu yang tidak lama akan memberikan nilai tambah pada mahasiswa, mempersiapkan mental dan keahlian mereka untuk nantinya benar-benar terjun ke dunia kerja setelah lulus dari bangku perguruan tinggi. 1.2

Maksud dan Tujuan Ada pun maksud dan tujuan dilaksanakannya program Kerja Praktek ini

antara lain adalah sebagai berikut : a.

Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Fakultas Tehnik , Jurusan Tehnik Elektro

b.

universitas Pamulang. Untuk dapat lebih mengerti dan memahami serta mengembangkan kemampuan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima

c.

selama mengikuti perkuliahan Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk

d.

memperluas cakrawala wawasan kerja Mahasiswa dapat memahami dan mengerti secara langsung system pengaturan daya pada perusahaan maupun dunia industri sesungguhnya, dengan hal ini diharapkan akan meningkatkan hubungan yang baik antara dunia industri kerja dan pendidikan.

1.3

Ruang Lingkup

2

Dengan maksud agar pokok bahasan tidak meluas dan melewati batas kemampuan serta kapasitas penulis, maka ruang lingkup dari laporan Kerja Praktek ini hanya mencakup pada maintenance dan trouble shooting perangkat power dan support central office sesuai dengan yang penulis lakukan sehari-hari selama program Kerja Praktek berlangsung. Pokok bahasan lainnya yang keluar dari pokok bahasan utama hanya bersifat sebagai pengantar sekaligus pelengkap agar laporan Kerja Praktek ini dapat lebih mudah untuk dimengerti oleh pembaca. 1.4

Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang akurat dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja

Praktek ini, maka penulisan ini menggunakan beberapa metode sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan penulis dalam penyusunan laporan. Berbagai macam metode yang penulis gunakan yaitu sebagai berikut : 1.4.1 Metode Observasi Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi sumber informasi terkait untuk memeperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penulisan. 1.4.2 Metode Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada narasumber yang terkait dengan permasalahan.

1.4.3 Metode Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku maupun catatan perkuliahan sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3

1.5

Sistematika Penulisan Sistematika Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disajikan secara ringkas dan

disusun dalam beberapa bab, dimana masing-masing bab akan menjelaskan halhal sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan gambaran umum tentang maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup serta sistematika penulisan. BAB II: KEORGANISASIAN PERUSAHAAN 2.1 Profil Umum PT.Indonesia Comnets Plus (PT.ICON+) Dalam bab ini penulis memaparkan tentang profil perusahaan tempat penulis melaksanakan program Kerja Praktek yang meliputi tentang gambaran umum perusahaan. 2.2 Tinjauan umum PT.Indonesia Comnets Plus (PT.ICON+) Dalam bab ini penulis memaparkan asal mula berdirinya PT.Indonesia Comnets plus dan tentang produk / Jasa yg dijual oleh perusahaan tersebut.

BAB III OPERASIONAL UNIT KERJA Dalam bab ini penulis menerangkan jenis pekerjaan yang dilakukan dalam unit kerja dimana penulis melaksanakan praktek kerja pada unit kerja Central Office di Unit Bisnis Data Center BAB IV PEMBAHASAN

4

Dalam bab inilah penulis menjabarkan tentang maintenance dan trouble shooting perangkat power dan support pada Unit Bisnis data center secara umum dan bagaimana Unit Bisnis Data Center sebagai salah satu subsystem perusahaaan BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari semua hal yang telah dibahas dan saran- saran yang berhubungan dengan system.

BAB II

5

KEORGANISASIAN PERUSAHAAN

2.1. Profil Umum PT.Indonesia Comnets Plus (PT.ICON+) PT.Indonesia Comnets Plus didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000 Sebagai salah satu anak perusahaan ,yang sahamnya 100 % dimiliki oleh PT.PLN (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi dan teknologi informasi (TI) berkomitmen untuk memajukan industri telekomunikasi dan TI di indonesia PT.Indonesia Comnets Plus adalah perusahaan yang memiliki backbone berbasis fiber optic yang terbentang diwilayah jawa dan bali, dan secara bertahap akan diperluas ke pulau-pulau lain. Konfigurasi backbone yang dibangun secara ring ,memungkinkan ICON+ dapat memberikan layanan yang handal kepada pelanggan. saat ini layanan ICON+ sudah dapat dinikmati oleh lebih dari 100 kota dijawa dan bali. PT.Indonesia Comnets Plus memilik berbagai jenis layanan sebagai berikut: Produk telekomunikasi data dan service antara lain : Clear Chanel ,Multi Protocol Label

Switching

(MPLS),Metronet,Internet

Corporate,IFAST,ICyber,Telicon,

Video Converence serta aplikasi IT,yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan yang belum lama ini baru selesai dibangun yaitu UBDC (Unit Bisnis Data Center) yg mana berfungsi sebagai Pusat penyimpanan Data dari berbagai jenis transaksi yg dilakukan oleh pelanggan PT.ICON+. Untuk kali ini saya akan membahas bagaimana system kelistrikan pada salah satu Produk ICON+ yaitu UBDC (Unit Bisnis Data Center) dimana berfungsi sebagai penyimpanan data pada sebuah perusahaan yang mana peran serta kelistrikan

6

sangat diperlukan sebagai Link Back Up kalau kalau terjadi pemadaman listrik dari PLN.

2.2

Tinjauan Umum PT.Indonesia Comnets Plus (PT.ICON+) PT.Indonesia Comntes Plus adalah sebuah anak perusahaan PLN yg

berfokus pada penyediaan jaringan jasa dan content telekomunikasi khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi pada PT. PLN (Persero). Sebagai anak perusahaan yang dimilik sepenuhnya oleh PLN,pada awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan telekomunikasi,seiring dengan kebutuhan Industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat Avaibility peluang

usaha

baru

dan reliability yang konsisten,PT.ICON+ melihat

untuk

mengembangkan

usahanya

yaitu

dengan

mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optic milik PLN di jawa dan Bali. Berdasarkan pemikiran tersebut PT.ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan

berbagai

perusahaan

terutama

kegiatan

yang

operasionalnya

membutuhkan jaringan telekomunikasi yg ekstensif dan handal,hingga saaat ini PT. ICON+ sudah melayani lebih dari 930 perusahaan di Indonesia antara lain industri – industri utama yaitu telekomunikasi,perbankan,keuangan,pemerintahan dan manufaktur. Dalam upaya menyediakan layanan yang handal dengan downtime seminimal mungkin sehingga memenuhi service level agreement,PT. ICON+ didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman serta

7

jaringan serat optic yang terbentang luas sepanjang hampir 891.000 km yang mencangkup Sumatera,Jawa,Bali,Nusa Tenggara,Sulawesi dan Kalimantan.

8

BAB III OPERASIONAL UNIT KERJA

3.1. SUMBER PENYEDIA DAYA UTAMA 3.1.1 Perawatan/Maintenance Maintenance bisa didefinisikan perawatan dalam bahasa Indonesia, maksud dan tujuan maintenance sendiri adalah untuk mencegah terjadinya masalah pada suatu perangkat atau mesin dalam konteks ini adalah yang berhubungan dengan power dan perangkat support yang ada di lingkungan kerja Unit Bisnis Data Center khususnya perangkat yang ada di dalam central office itu sendiri, adapun jenis perangkat yang ditangani oleh unit kerja ini antara lain: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Trafo penurun tegangan 20 KV / 380 V Panel – panel listrik UPS ( Uninterupting Power Supply ) Genset Inverter Rectifier Air conditioning Fire alarm system Battery

3.1.2. Perbaikan/Trouble shooting Penanganan masalah yang terjadi sewaktu – waktu yang timbul akibat berbagai sebab yang mengharuskan unit kerja yang bersangkutan untuk segera menanganinya agar perangkat kembali beroperasi secara normal dalam waktu yang cepat, adalah definisi dari trouble shooting dalam unit kerja dimana penulis melakukan kerja praktek.Dalam hal ini perangkat yang ditangani unit kerja dimana penulis melakukan kerja praktek yaitu seperti yang tersebut diatas. 9

3.1.3. Perangkat Power Perangkat yang mencatu suatu device atau peralatan adalah perangkatperangkat power yang penggunaannya sesuai kebutuhan masing masing peralatan atau device.

Disini diterangkan jenis – jenis perangkat power yang ada

dilingkungan unit kerja dimana penulis melaksanakan kerja praktek antara lain adalah :

3.2 POWER UTAMA (POWER AC) Perangkat ini adalah sumber tenaga dari semua sumber tenaga listrik yang mencatu kebutuhan power listrik didalam perangkat telekomunikasi yang ada didalam Unit Bisnis Data Center itu sendiri. Adapun perangkatnya terdiri dari: 3.2.1. Kubikel atau PMT/Switch Pengaman Tegangan Menengah +/- 20 KV Perangkat ini berfungsi sebagai pemutus apabila terjadi masalah dari sisi beban yang dicatu oleh tenaga listrik yang disuplai oleh PLN sebelum diturunkan tegangannya oleh trafo penurun tegangan / step down trafo.

Gambar. Kubikel Kubikel juga mempunyai spesifikasi masing – masing tergantung kebutuhan beban yang akan disuplai oleh listrik dari PLN itu sendiri. Pada

10

gambar diatas adalah salah satu kubikel yang menjadi tanggung jawab unit kerja central office.

3.3

TRANSFORMATOR STEPDOWN (Penurun Tegangan) Fungsi dari trafo adalah sebagai penaik atau penurun tegangan, dalam hal ini

trafo yang digunakan dalam unit kerja ini adalah trafo penurun tegangan, kenapa tegangan perlu diturunkan, Antara pelanggan dan generator sumber PLN jaraknya pastilah sangat jauh, oleh karena itu jika supply tegangan ke pelanggan sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan pelanggan maka pastilah diperlukan kabel penghantar yang sangat besar untuk menyalurkan tegangan sumber ke pelanggan sebab pasti akan terjadi drop tegangan/tegangan jatuh yang sangat tinggi dikarenakan jarak antara sumber ke pelanggan listrik itu sendiri, maka dari itu untuk menghemat dan menghindari tegangan jatuh yang tinggi maka tegangan dari sumber harus dinaikan terlebih dahulu melalui trafo penaik tegangan/trafo step up pada sisi sumber PLN, dan setelah itu disalurkan ke pelanggan, sebelum digunakan pastilah tegangan harus diturunkan kembali karena kebutuhan peralatan yang digunakan membutuhkan tegangan yang lebih rendah maka dari itu diperlukanlah trafo penurun tegangan/ trafo stepdown.

11

Gambar Transformator Step Down

3.4. GENSET Pada saat listrik PLN padam maka supply ke perangkat pun akan padam juga, dikarenakan system telekomunikasi harus selalu menyala maka diperlukan backup sumber listrik sesuai kapasitas yang diperlukan, hal ini diperlukan untuk menghindari outage yang cukup lama pada perangkat Unit Bisnis data Center yang merupakan pusat dari system telekomunikasi, pemakaian genset dilakukan secara otomatis dengan menggunakan panel ATS (Automatic Transfer Switch)yang sudah disetting sedemikian rupa sehiingga jika terjadi listrik padam dari supply PLN maka dengan otomatis genset menyala dan mensupply listrik untuk perangkat – perangkat yang ada di Unit Bisnis data Center tersebut.

12

Gambar Unit Genset

3.4

ATS/ AMF

3.5.1 Panel ATS (Automatic Transfer Switch): Pemakaian Panel ATS pada instalasi dalam system power dimaksudkan untuk mengantisipasi pada saat PLN gagal dalam mensuplai listrik (mengalami pemadaman), maka dalam hal ini genset yang akan menggantikan peranan dari PLN untuk mensuplai sumber daya listrik, disini peranan Panel ATS adalah memindahkan secara otomatis distribusi dari PLN ke Genset, sehingga Genset tersebut dapat menggantikan peranan dari PLN untuk mensuplai sumber daya listik pada Gedung/lokasi tersebut. Selanjutnya apabila PLN kembali normal, maka Fungsi ATS secara otomatis memindahkan distribusi daya listrik dari Genset ke PLN.

13

3.5.2. Panel AMF (Automatic Main Failure) Jika kita ingin agar dalam menghidupkan atau mematikan (ON–OFF) Engine Genset secara otomatis (tanpa peranan operator), maka Panel AMF yang akan menggantikan peranan operator untuk. mengoperasikan Genset. Untuk proses perawatan, sebaiknya Genset perlu dilakukan pemanasan setiap seminggu sekali selama 10-15 menit untuk sirkulasi pelumas/Oli ke seluruh bagian mesin. Dalam hal ini pemakain Panel AMF akan menggantikan peranan Operator untuk melakukan tugas pemanasan Genset (Warming-up). Dengan dilengkapi sebuah Timer, maka Genset tersebut dapat di-setting untuk melakukan proses pemanasan sendiri secara otomatis tanpa bantuan operator. Kita tinggal men-setting pada hari apa, berapa menit dan dalam seminggu ada berapa kali proses warming-up dilakukan. Gabungan antara Panel ATS AMF memberikan solusi yang terpadu untuk meng-otomatis-kan dalam menangani masalah kegagalan PLN. Pemasangan Panel ATS AMF memiliki beberapa keuntungan: 1. Sistim perpindahan secara otomatis dari PLN ke Genset atau sebaliknya hanya perlu waktu yang sangat singkat, hanya dengan hitungan detik saja setelah PLN padam, Genset langsung start dan listrik segera dapat mensuply perangkat telekomunikasi. 2. Sistem maintenance Warming-up Genset secara Otomatis, dengan metode sistem

warming-up

(optional)

pada

Panel

ATS

AMF

kami,

Secara periodik genset perlu juga dilakukan proses warming-up untuk menjaga sirkulasi pelumasan oil dan pemeliharaan Accu agar tetap berjalan dengan baik (sama dengan tujuan pemasanasan /warming-up pada mobil), dalam hal ini nantinya Genset akan melakukan sistem warming-up /pemanasan sendiri secara terjadwal tanpa harus mematikan listrik PLN, tanpa

14

mengganggu sistim dan roda aktifitas kantor, tanpa perlu operator 'dadakan' semuanya menjadi mudah dan otomatis.

Gambar ATS/AMF

3.5

PERANGKAT POWER DISTRIBUSI:

3.5.1. Panel listrik ( ACPDB ) Sebelum arus listrik disalurkan ke masing – masing perangkat pastilah ada pengaman terlebih dahulu antara lain pengaman dari petir, hubung singkat dan beban lebih untuk mengamankan perangkat agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah pada perangkat jika terjadi kerusakan, oleh karena itu diperlukan panel listrik distribusi agar lebih mudah dalam hal mendata perangkat dan kebutuhan arusnya selain fungsi diatas tadi sebagai pengaman.

3.5.2. Panel Listrik (DC PDB)

15

Sama dengan panel – panel listrik pada point diatas begitu juga dengan DC PDB hanya saja jika panel listrik diatas tadi mengamankan tegangan AC / bolak balik maka DC PDB adalah panel listrik untuk mengamankan tegangan DC yang disupply rectifier.

Gambar Panel DCPDB Type Standing

Gambar Panel DCPDB Wall Mounted

3.7. PERANGKAT POWER KHUSUS

16

Mengapa disebut perangkat power khusus, dan apa saja yang dikategorikan perangkat power khusus, Antara lain sebagai berikut : 3.7.1. Rectifier Fungsi rectifier adalah mengubah tegangan dari tegangan bolak balik atau AC menjadi tegangan searah atau DC adapun pemakaiannya adalah untuk mensupply listrik kearah perangkat yang membutuhkan arus DC pada perangkat tersebut, dan kebanyakan perangkat telekomunikasi yang ada di Unit Bisnis Data Center disupply listrik DC oleh karenanya diperlukan kapasitas rectifier yang cukup besar.

Gambar Unit Rectifier

3.7.2. UPS (Uninterupted Power Sistem)

17

Fungsi dari UPS sendiri adalah untuk mensupply listrik tegangan bolak balik untuk menghindari jika terjadi listrik yang disupply PLN off maka perangkat yang disupply tegangan AC tersebut tidak ikut mati sebelum diback up sepenuhnya oleh genset yang ada.UPS sendiri didalamnya terdiri dari inverter dan rectifier, trafo serta batterey tentu saja.Yang fungsi masing – masing dari peralatan itu adalah sebagai back up power sesaat sebelum berpindah ke supply power listrik yang dihasilkan oleh genset.

Gambar Unit UPS

3.7.2. Inverter Inverter adalah sebuah perangkat power yang berfungsi mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC kebalikan dari rectifier,di Unit Bisnis Data Center sendiri inverter di fungsikan untuk mensupply perangkat yang tidak mempunyai redundansi atau back up perangkat hal ini dilakukan karena inverter terinstalasi 18

berhubungan dengan rectifier yang cukup besar kapasitasnya, dan ini memungkinkan back up yang cukup lama pada perangkat jika terjadi listrik PLN ataupun listrik yang disupply oleh genset bermasalah sehingga sebelum listrik PLN dan genset kembali normal perangkat yang disupply oleh inverter cukup aman dalam hal backup timenya, biasanya perangkat yang disupply oleh inverter adalah perangkat yang cukup critical dalam hal fungsi dan kegunaannya dalam system telekomunikasi maupun IT.

Gambar Unit Inverter

3.7.2 Battery

19

Ketiga perangkat diatas tidak akan bekerja sesuai fungsinya jika terjadi listrik PLN mati jika tidak ada batterey fungsi batterey sendiri adalah membackup sementara maupun jangka waktu yang lama jika terjadi masalah listrik baik dari supply PLN maupun genset sebelum masalah pada supply PLN maupun genset diperbaiki, adapun kapasitas batterey bervariasi sesuai dengan desain dan kebutuhan supply listrik kearah perangkat. Di Unit Bisnis Data Center sendiri batterey yang digunakan adalah batterey yang yang kapasitasnya cukup tinggi antara 300 – 6000 Ah, hal ini dikarenakan perangkat telekomunikasi merupakan pusat atau jantungnya telekomunikasi sehingga pada kemungkinan terburuk jika terjadi blank out power maka batterey akan memback up dalam waktu yang cukup lama.

Gambar Bank Battery

3.8 PERANGKAT SUPPORT (Pendukung) Adapun perangkat power support di Unit Bisnis Data Center adalah air conditioning

dan fire exthinguiser.Kenapa perangkat ini disebut perangkat

20

support, hal ini dikarenakan perangkat ini berfungsi mensupport dan memproteksi peralatan Utama. Jika Airconditioning berfungsi untuk mempertahankan suhu ruangan sesuai dengan kebutuhan suhu ruangan pada perangkat – perangkat telekomunikasi agar tetap bekerja dan beroperasi dengan baik sesuai fungsinya masing – masing.Sedangkan fire exthinguiser adalah alat proteksi jika terjadi kebakaran pada suatu ruangan perangkat yang didalamnya terdapat perangkat – perangkat telekomunikasi.

3.8.1. Air Conditioning Sesuai fungsinya pengkondisian udara ini adalah memindahkan suhu panas diruangan ke luar ruangan melalui media kondenser pengkondensasi, hal ini agar suhu didalam ruangan tetap sesuai dengan suhu yang dibutuhkan operasional kerja perangkat telekomunikasi.

Gambar AC Presisi

21

3.8.2. Fire Exthinguiser Alat pemadam kebakaran ini beroperasi jika ada indikasi smoke dan ion pada sensor kemudian mengirim sinyal pada control boardnya untuk membuka solenoid pada tabung pemadam.

Gambar Tabung Fire exthinguiser

22

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perawatan/Maintenance Perawatan/Maintenance

merupakan

element

penting

yang

harus

diperhatikan, karena itu di Unit Bisnis Data Center khususnya area centrall office melakukan maintenance secara terjadwal, berikut jenis maintenance: 1. Preventive 2. Corrective 3. Break Down 4. 4.1.1. Preventive Maintenace adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang umur peralatan yang bersangkutan. Tujuan preventive maintenance adalah untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharaan yang baik dan handal terhadap semua peralatan Preventive maintenance biasanya dilakukan secara berkala seperti: a. b. c. d. e.

Mingguan Bulanan Triwulan Catur Wulan Tahunan.

4.1.2.

Corrective Maintenance Adalah tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari sebab-

sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa. Untuk mencegah terulangnya

kerusakan

yang

serupa

perlu

dipikirkan

hal

hal

dengan

mantap.Corrective maintenance biasanya menindak lanjuti dari hasil preventive.

23

4.2

Form Perawatan/Maintenance Dalam mencatat data dari hasil maintenance tentunya ada form tersendiri

untuk Semua perangkat yang akan dimaintenance, berikut ini adalah form maintenance yang digunakan untuk mencatat data maintenance

Gambar Form Maintenance 4.3. Jadwal Perawatan/Maintenance Untuk mengetahui kapan suatu perangkat power harus dilakukan maintenance maka diperlukan jadwal untuk mengontrol maintenance itu sendiri.Berikut ini jadwal maintenance untuk perangkat power dan support.

24

Gambar Jadwal Perawatan

4.4. Kegiatan Perawatan/Maintenance Hari Sabtu

Tanggal 15 Juni 2013

Unit Trafo

Kegiatan Pengecekan kebersihan ruangan Pengcekan Suhu ruangan

25

Minggu

16 Juni 2013

Genset

Senin

17 Juni 2013

Rectifier Emerson

Selasa

18 Juni 2013

Rabu

19 Juni 2013

Kamis

20 Juni 2013

Jumat

21 Juni 2013

Senin

22 Juni 2013

Selasa

23 Juni 2013

Rabu

24 Juni 2013

Kamis

25 Juni 2013

Jumat

26 Juni 2013

Penegcekan kondisi oli Penegcekan Air Radiator Pengecekan kondisi dan posisi oli Pengecekan air accu dan tegangan accu Test running tanpa Beban Test running dengan Beban

Cek Tegangan DC Cek Parameter setting Cek Load UPS Liebert Cek tegan Input Cek Tegangan Output Cek Tegangan Battery Simulasi Bypass Inverter Cek Tegangan Battery Cek Tegangan keluar ( Output) Cek Load ( Ampere) PAC Liebert Cek Tekanan Preon Cek Filter AC Cek evaporator Cek Suhu evaporator Cek Outdor Unit PAC Hiros Cek Tekanan Preon Cek Filter AC Cek evaporator Cek Suhu evaporator Cek Outdor Unit AC Split Cek Tekanan Preon Cek Filter AC Cek evaporator Cek Suhu evaporator Cek Outdor Unit Panel Panel Cek Kondisi panel Cek Kebersihan Cek Kondisi terminal Battery Recifier Cek Terminal battery Cek Kekencangan baud Battery Cek Tegangan Battery Cek Kondisi Battery Battery UPS Cek Terminal battery Cek Kekencangan baud Battery Cek Tegangan Battery Cek Kondisi Battery Fire Alrm System Cek Kondisi Tabung dan Instalasi

26

Cek Presure Gas Cek Sistem elektrik Simulasi alrm Untuk selanjutnya pengecekan selalu berputar sesuai jumlah perangkat dan akan kembali ke no pertama bila semua perangkat sudah dilakukan pengecekan semua jadwal pemeliharaan biasanya dilakukan per dua minggu. 4.5 Perbaikan/Troubleshooting Trouble shooting adalah kegiatan korektif yang sifatnya tidak rutin, penyebabnya adalah adanya kerusakan yang diakibatkan suatu kejadian diluar dari preventive maintenance, adapun trouble shooting ini dikerjakan apabila adanya suatu alarm yang timbul dari suatu perangkat yang telah dikonfigurasi alarmnya seperti: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Alarm Main Fail Alarm High Temperature Alarm AirCond Fail Alarm UPS Fail Alarm Inverter Fail Alarm Rectifier Fail Dan lain sebagainya

4.6 Penanganan Gangguan (Trouble Shooting) Pekerjaan Trouble shooting adalah kegiatan korektif yang sifatnya tidak rutin, pekerjaan ini timbul bilamana adanya kerusakan suatu perangkat yang diakibatkan suatu kejadian diluar dari preventive maintenance, adapun trouble shooting ini dikerjakan apabila adanya suatu alarm yang timbul dari suatu perangkat yang telah dikonfigurasi alarmnya seperti berikut ini : 1.

Alarm Main Fail

2.

Alarm High Temperature room

27

3.

Alarm Air Cond Fail

4.

Alarm UPS Fail

5.

Alarm Inverter Fail

6.

Alarm Rectifier Fail

Dari alarm – alarm tersebut diatas diklasifikasikan menjadi beberapa bagian antara lain : 1.

Alarm Major

2.

Alarm Minor

3.

Alarm Critical Alarm ini adalah indikasi gangguan yang bisa mengakibatkan suatu

perangkat menjadi shut down atau mati total, jenis alarm critical adalah : Alarm Main Fail, Alarm High Temp room, Alarm AirCond Fail. Apabila alarm ini muncul

maka respon team penerima trouble ticket harus sesegera mungkin

melakukan tindakan trouble shooting, Sehingga tidak berakibat fatal terhadap gangguan perangkat telekomunikasi yang seharusnya tidak boleh mati sama sekali. 1.

Alarm Major Alarm major ini ditimbulkan oleh beberapa alarm yang bisa mengganggu

system peralatan telekomunikasi, diantaranya adalah : Alarm UPS Fail, Inverter Fail, Rectifier Fail. Respon team penerima trouble ticket juga harus secepatnya menangani trouble / gangguan yang terjadi meskipun tidak crtitical, seperti alarm critical sebelumnya diatas,

namun jika alarm ini dibiarkan akan mengakibatkan

28

perangkat lain yang berhubungan dengan perangkat telekomunikasi juga akan terganggu dan mengakibatkan layanan telekomunikasi juga akan terganggu. 2.

Alarm Minor Alarm Minor adalah alarm peringatan bahwa suatu perangkat memerlukan

suatu perlakuan / tindakan seperti maintenance atau setting ulang parameter yang ada, dikarenakan masa maintenance sudah harus dilakukan, alarm ini biasanya ada pada perangkat rectifier, Generator set dan Air cond. yang sedemikian rupa telah di setting waktu kerjanya sebelum dilakukan maintenance berikutnya, sehingga dalam kata lain alarm ini adalah alarm peringatan bagi team operasional yang bertanggung jawab atas kelangsungan kehandalan perangkat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN Perawatan/Maintenance

memang

sangat

diperlukan

dalam

menjaga

kehandalan dan mempertahankan fungsi operasional suatu perangkat, apalagi yang berhubungan dengan power dan sarana penunjangnya, ini dikarenakan power atau sumber tenaga listrik adalah pondasi dari suatu system telekomunikasi sehingga harus sangat diperhatikan kelayakan, kehandalan serta kemampuan usia kerja perangkat power tersebut. Tanpa power atau tenaga listrik maka perangkat telekomunikasi tidak akan bekerja dan beroperasi sesuai dengan fungsinya masing – masing.

29

5.2. SARAN Secara keseluruhan selama penulis melaksanakan kerja praktek di Unit Bisnis Data Center, maintenance dan trouble shooting sudah cukup baik dan intensif, tinggal di perketat fungsi kontrolnya agar jika terjadi suatu masalah pada perangkat power, back up maupun spare atau cadangan part yang dibutuhkan bisa tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.iconpln.co.id 2. http://www.emersonnetworkpower.com/enUS/Products/PrecisionCooling/LargeRoomCooling/Pages/Liebert 2003 3. Job Description PT.Indonesia Comnets Plus 2013 4. PT.Jaya Teknik,Wiring diagram power MSC. 2010 5. http://www.hardydiesel.com/diesel-generators/perkins. 1997 6.http://www.emersonnetworkpower.com/enUS/Products/DCPower/ensys_Batteri esAndAccessories.2003 7. Exide Technologies, Handbook for Gel-VRLA-Batteries Part.1.Germany. 2003. 8. http://maintenance-group.blogspot.com/2009

30

31

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF