laporan kerja praktek

May 22, 2018 | Author: Subandri Oo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

struktur beton...

Description

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktik 

Semakin berkembangnya teknologi, makin hari manusia makin melek teknologi makin melek seni. Berbagai Berbagai kemudahan kemudahan akses menjadi menjadi salah satu indikasi indikasi cepat dan berkembangnya pola fikir dan perubahan pada manusia. Bagaimana manusia  berinteraksi baik secara virtual maupun visual membuat dibutuhkan suatu ruang nyaman guna membentuk interaksi yang positif. Baik secara individual maupun holistik pembentukan ruang. Begitu pun arsitektur seiring berkembangnya teknologi manusia makin melek seni dan makin suka mencipta ruang. Dalam mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini, ilmu arsitektur tidak akan berarti bila hanya berkembang melalui teori-teori yang diperoleh diperoleh dari bangku bangku kuliah. kuliah. Oleh karena itu, kurikulum kurikulum disiplin disiplin ilmu arsitektur  harus ditunjang melalui praktik lapangan yang secara langsung membentuk sikap  profesionalisme mahasiswa. Semenjak kurikulum baru tahun 2001 Praktik  Lapangan kini disebut Kerja Praktik Profesi yang merupakan gabungan dari Kerja Prakti Praktik k I dan Kerja Kerja Prakti Praktik k II dari dari kuriku kurikulum lum lama, lama, yang yang mencak mencakup up bidang bidang  pelaksanaan, bidang pengawasan dan bidang perencanaan. Sebagian masalah terkadang muncul tak terduga, dan tidak tertulis di dalam buku. Bagaimana Bagaimana para arsitek menyelesaikanny menyelesaikannya, a, bagaimana bagaimana proses pengatasan dan resiko yang akan terjadi, ini yang menjadi dasar utama para mahasiswa dilibatkan di dalamnya. Maka Maka kami kami sebag sebagai ai Maha Mahasis siswa wa Tekn Teknik ik Juru Jurusan san Arsi Arsitek tektu turr ditu ditunt ntut ut untu untuk  k  mengikuti Kerja Praktik Profesi yang memberikan kesempatan untuk melibatkan diri secara langsung pada sebuah konsultan perencana, sehingga pada akhirnya menjadi seorang perencana/arsitek yang benar-benar benar-benar menguasai profesinya. 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik 

Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1.

Meng Menget etah ahui ui deng dengan an jelas jelas apa apa yang yang di maks maksud ud deng dengan an Biro Biro Pere Perenc ncan ana; a;

2.

Bagai agaima man na sis siste tem m ker kerja ja di dal dalam am Biro Biro Peren erenca can na;

3.

Piha Pihakk-pi piha hak k apa apa saja saja yang yang terl terlib ibat at di di dal dalam am Biro Biro Pere Perenc ncan ana; a;

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

1

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 4.

Meng Menget etah ahui ui baga bagaim iman anaa tahap tahapan an-t -tah ahap apan an di dal dalam am suat suatu u proye proyek, k, pros prosed edur  ur  dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan.

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1.

Syarat pe pemenuhan ku kurikulum.

2.

Memb Memberi erika kan n pen penge geta tahu huan an lapa lapang ngan an baga bagaim iman anaa Bir Biro o Per Peren enca cana na mela melaku kuka kan n sistem kerja.

3.

Memb Member erik ikan an peng pengal alam aman an nyat nyataa dan dan prose rosess perb erband anding ingan teori teori denga dengan n kerja di lapangan.

4.

Memb Member erik ikan an kes kesem empa pata tan n baga bagaim iman anaa pros proses es ker kerja ja di di Biro Biro ars arsit itek ektu tur. r.

5.

Memb Member erik ikan an peng pengal alam aman an pene penera rapa pan n teor teorii di dala dalam m prak prakti tik k lapan lapanga gan. n.

1.3 Lingkup Kerja Praktik 

Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan  pada suatu proyek dimana praktikan terjun langsung ke proyek melalui biro konsultan, dalam dalam hal ini menyangkut bagaimana suatu praktikan dapat turut serta melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan teknis maupun non teknis mengenai  perencanaan

proyek

dilapangan,

pemahaman

gambar-gambar

kerja,

dan

 pengamatan lapangan. 1.4 Waktu Kerja Praktik 

Pada ketentuannya kerja kerja praktik dilakukan minimal 1 bulan dengan intens kerja setiap hari kerja. Namun karena kerja praktik yang dilakukan dilakukan bersamaan dengan waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 Oktober – 31 Desember 2009. 1.5 Metoda Penulisan

Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : 1.

Studi Pustaka Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem dari dari Biro Biro Perenc Perencana ana yang yang ada, ada, guna guna memban membandin dingka gkan n dan menerap menerapkan kan sist sistem em ters terseb ebut ut keti ketika ka Kerj Kerjaa Prak Prakti tik. k. Kemu Kemudi dian an mela melaku kuka kan n stud studii kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan dengan penulisan penulisan laporan. Mengadakan diskusi / interview interview dengan dengan para arsitek dan staff yang ada pada konsultan perencana.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

2

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 4.

Meng Menget etah ahui ui baga bagaim iman anaa tahap tahapan an-t -tah ahap apan an di dal dalam am suat suatu u proye proyek, k, pros prosed edur  ur  dan pengatasan masalah dari proyek yang dikerjakan.

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik : 1.

Syarat pe pemenuhan ku kurikulum.

2.

Memb Memberi erika kan n pen penge geta tahu huan an lapa lapang ngan an baga bagaim iman anaa Bir Biro o Per Peren enca cana na mela melaku kuka kan n sistem kerja.

3.

Memb Member erik ikan an peng pengal alam aman an nyat nyataa dan dan prose rosess perb erband anding ingan teori teori denga dengan n kerja di lapangan.

4.

Memb Member erik ikan an kes kesem empa pata tan n baga bagaim iman anaa pros proses es ker kerja ja di di Biro Biro ars arsit itek ektu tur. r.

5.

Memb Member erik ikan an peng pengal alam aman an pene penera rapa pan n teor teorii di dala dalam m prak prakti tik k lapan lapanga gan. n.

1.3 Lingkup Kerja Praktik 

Lingkup kerja Praktik Bidang Perencanaan dibatasi dalam bidang perencanaan  pada suatu proyek dimana praktikan terjun langsung ke proyek melalui biro konsultan, dalam dalam hal ini menyangkut bagaimana suatu praktikan dapat turut serta melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan teknis maupun non teknis mengenai  perencanaan

proyek

dilapangan,

pemahaman

gambar-gambar

kerja,

dan

 pengamatan lapangan. 1.4 Waktu Kerja Praktik 

Pada ketentuannya kerja kerja praktik dilakukan minimal 1 bulan dengan intens kerja setiap hari kerja. Namun karena kerja praktik yang dilakukan dilakukan bersamaan dengan waktu kuliah maka kerja praktik dilakukan selama 2.5 bulan terhitung tanggal 15 Oktober – 31 Desember 2009. 1.5 Metoda Penulisan

Tahapan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini antara lain : 1.

Studi Pustaka Dimana penulis melakukan kajian secara teori apa dan bagaimana sitem dari dari Biro Biro Perenc Perencana ana yang yang ada, ada, guna guna memban membandin dingka gkan n dan menerap menerapkan kan sist sistem em ters terseb ebut ut keti ketika ka Kerj Kerjaa Prak Prakti tik. k. Kemu Kemudi dian an mela melaku kuka kan n stud studii kepustakaan dengan jalan mencari bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan dengan penulisan penulisan laporan. Mengadakan diskusi / interview interview dengan dengan para arsitek dan staff yang ada pada konsultan perencana.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

2

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 2.

Memp Mempel elaj ajar arii dat dataa-da data ta yang yang ada ada di di dal dalam am doku dokume men n kon kontr trak  ak 

3.

Memp Mempel elaj ajar arii stru struktu ktur org organis anisas asii serta serta pem pemb bagia agian n kerj kerjaa ( Job  Job Description) Description) konsultan perencana.

4.

Seca Secara ra lang langsu sung ng men mengi giku kuti ti pros proses es pere perenc ncan anaa aan n proye proyek k yang yang dil dilak akuk ukan an konsultan perencana.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara Secara umum umum penuli penulisan san lapora laporan n kerja kerja prakti praktik k ini disusu disusun n secara secara sistem sistematis atis,, mencakup mencakup uraian mengenai mengenai pendahulu pendahuluan an mengapa mengapa harus diadak kerja praktik,  bagaimana tata cara kerja praktik, dan apa saja yang di pelajari di dalam  pelaksanaan kerja praktik. Pembahasannya dijabarkan menjadi beberapa bab. Berikut adalah sistematika pembahasan laporannya. BAB

I Menjelaskan apa yang melatar belakangi perlunya kerja praktik, maksud,

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan arahan bagi pembahasan tahap-tahap  berikutnya, lingkup dan waktu pelaksanaan kerja praktik profesi, serta metode dan sistematika penulisan. BAB

Membah ahas as secara secara umum umum meng mengen enai ai sejar sejarah ah sing singka katt berd berdir irin inya ya II Memb

 perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kualifikasi perusahaan, lingkup  pelayanan perusahaan, cara perusahaan mendapatkan proyek, dan pengalaman kerja (referensi) perusahaan. BAB III Membahas teknis pelaksanaan kerja praktik profesi meliputi : data-data

 proyek yang dikerjakan, sistem bimbingan terhadap praktikan dalam mengerjakan  proyek, pembagiana tugas praktikan, pengalaman praktikan dalam mengerjakan  proyek, evaluasi waktu perancangan. BAB IV Membahas spesifikasi dan data teknis yang praktikan kerjakan baik 

secara akademis maupun lapangan. BAB V Menarik Kesimpulan dari hasil kerja praktik yang telah dilaksanakan dan

menyarankan apa yang sebaiknya di kerjakan dan tidak dikerjakan di kemudian hari.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

3

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa BAB II TINJAUAN UMUM BIRO PERENCANA 2.1 Tinjauan Umum Proyek 

Proyek adalah unit terkecil dari aktifitas investasi dengan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan. Metode

pelaksanaan suatu proyek merupakan bagian yang terpenting dalam

Manajemen Konstruksi, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan projek. Untuk menentukan keberhasilan proyek harus didasari dengan ide yang berasal dari metoda serta latar belakang yang telah disusun. Ide dasar yang dimaksud mencakup 3 aspek penting, antara lain: a. Hubungan antara pemilik proyek dengan para pelaksana (koordinator)  b. Jenis-jenis dan dokumen kontrak. c. Kriteria pemilihan

kontraktor yang sebelumnya dilakukan

proses

 pelelangan (tender). d. Pelaksanaan pembangunan. Dalam mengerjakan suatu proyek, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai pengertian proyek, berikut diuraikan mengenai pengertian projek dari dua narasumber, antara lain: 1.

Hira Nahuja adalah, suatu pekerjaan yang unik untuk membangun

(konstruksi atau diluar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya. 2.

Imam Soeharto, suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam

 jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. 2.2 Macam-Macam Proyek 

Menurut R.D. Achibald (1976) macam proyek adalah sebagai beikut : 1. Proyek Kapital (Modal) Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan dan konstruksi. 2. Proyek

Pengembangan

adalah

proyek

dimana

perencana

hanya

mengembangkan proyek yang telah ada. 3. Proyek Pengembangan dan penelitian. 4. Proyek Sistem Informasi. 5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahan

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

4

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

2.3 Sumber Proyek 

Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek yang berbeda keadaanya, antara lain: 1) Proyek Pemerintah: Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus  berbadan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar  kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan. Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan

Umum (DPU)

berhak mendapatkan

projek dari

 pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek   pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas  jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan

owner . Untuk 

melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan mengadakan proses  pemeriksaan guna mengatur keuangan yang berhubungan dengan uang pemerintah.

SUMBER PROYEK 

PEMERINTAH

PENUNJUKAN

SWASTA

TENDER  

PENUNJUKAN

TENDER 

Diagram 2.1 Perolehan sumber proyek 

2) Proyek Swasta Bila owner  berbentuk perusahaan pada umumnya direktur   perusahaan mengangkat seorang pemimpin projek tidak jarang  perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi  pekerjaan proyek.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

5

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

2.4 Cara Mendapatkan Proyek 

Secara umum konsultan perencana untuk mendapatkan pekerjaan dari Bouwer (pemilik proyek), antara lain : a. Berdasarkan Pada Petunjuk Langsung  Konsultan perencana diundang langsung oleh pemilik proyek (bouwer) dalam hal ini ada beberapa pertimbangan yang mendorong pemilik proyek  yang mengadakan kerjasama yaitu berdasarkan pada pengalaman kerja yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak, prestasi kerja, atau atas referensi dan masukkan dari pihak lain tentang konsultan yang  bersangkutan. Selanjutnya perencana menerima Kerangka Acuan Kerja (TOR) dari pemberi tugas sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan  perencanaan. Setelah menerima TOR, maka konsultan perencana membuat usulan Pra Rencana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pra Rencana ini meliputi : a. Konsep perencanaan.  b. Design awal (denah, tampak). c. Usulan penawaran biaya (fee) perencanaan. Kemudian usulan design dipresentasikan kepada pemberi tugas, di mana dalam tahap ini konsultan perencana akan mendapatkan koreksi atau langsung disetujui. Apabila belum disetujui, maka konsultan harus mengadakan revisi terhadap pra rencana yang diusulkan. Setelah usulan  pra rencana disetujui, maka pemberi tugas memberikan surat perintah (SPK) sebagai dasar konsultan perencana untuk melakukan kerja sepenuhnya. b. Berdasarkan Lelang Terbuka Proyek yang akan ke konsultan perencana oleh pemilik proyek  diumumkan baik itu melalui media massa maupun dengan cara-cara lain yang lazim dilakukan untuk memberitahukan kepada semua konsultan  perencana. Dalam hal ini semua konsultan yang sesuai klasifikasinya dan sudah memenuhi syarat sebagai rekanan pemilik proyek mengirimkan

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

6

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa dokumen sebagai peserta lelang. Pemilik proyek kemudian mengundang konsultan yang mendaftar dan memenuhi syarat untuk mengambil lelang dan TOR. Kemudian peserta lelang dalam batas waktu tertentu membuat usulan pra rancangan dan penawaran fee perencanaan. Bouwer akan meyeleksi dan memanggil konsultan yang dianggap mengajukan usulan terbaik dalam hal ini design maupun harga fee perencanaan. Bila semua sudah disetujui maka pemberi tugas akan menerbitkan surat perintah kerja (SPK) yang berarti konsultan perencana berhak untuk melakukan  perencanaan dan wajib tunduk terhadap segala ketentuan pada SPK. c. Berdasarkan Pada Lelang Terbatas Pada prinsipnya hampir sama dengan lelang terbuka hanya saja diundang  beberapa konsultan perencana saja. Hal ini bertujuan untuk memudahkan  proses penentuan konsultan dengan catatan rekanan yang diundang sudah diketahui reputasinya.

2.5

Tata Cara Penangan Proyek 

Sebuah proyek arsitektur selalu memerlukan keputusan tentang tatacara serah terima hasil pekerjaan. Uraian mengenai penyerahan hasil pekerjaan ( project  delivery) tidak dapat dipisahkan dengan keputusan awal tentang bagaimana  perancangan proyek akan diselenggarakan. tetapi sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai  project delivery, ada baiknya dijelaskan sedikit mengenai  beberapa istilah proyek untuk menyamakan persepsi. 1. Design as Building Istilah Design and Build  merupakan pengertian tentang tatacara penyelenggaraan  proyek dimana proses perencanaan dan proses pelaksanaan konstruksi proyek  dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat secara hukum melalui kontrak  dengan Pemberi Tugas. Secara umum, untuk proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola  Design and Build , terdapat 2 (pihak) yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Pelaksana Pekerjaan. Walaupun demikian, kadangkala diperlukan keahlian lain yaitu Konsultan Pengawas/Manajemen Proyek/Manajemen Konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan Pihak Pemberi Tugas.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

7

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

Tugasnya adalah melakukan dan melaporkan hasil pengawasan pekerjaan kepada Pemberi Tugas. Sementara itu, pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan (dengan tahapan pembayaran), atau dibayarkan setelah pekerjaan selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas (turn-key project ). 2. Turn Key Project. Proyek yang dilakukan dengan pola Turn-key Project  adalah pola pekerjaan dimana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi Pihak Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah  prestasi pekerjaan selesai 100% dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Dengan kata

lain,

Pelaksana

Pekerjaan

(Konsultan

Perencana,

Konsultan

Pengawas/Manajemen Konstruksi dan Kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus maupun kombinasi dari pihak-pihak tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai  pekerjaannya selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Pada cara ini sangat  penting pada saat awal untuk menyepakati hal-hal mengenai kualitas bangunan,  perkiraan nilai pekerjaan, tatacara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir   pekerjaan. 3. Fast Track  Sesuai dengan namanya, secara bebas istilah fast track dapat dibaca sebagai ‘jalur  cepat’, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan agar  diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil pekerjaan. Sebagai contoh pekerjaan  fast track  ini adalah, tahapan pekerjaan pelaksanaan konstruksi di lapangan sudah dimulai tanpa menunggu tahapan pekerjaan  perancangan selesai 100%. Umumnya pada pekerjaan dengan cara  fast track  adalah pentingnya kesepakatan mengenai hal-hal pokok yang tidak boleh berubah lagi pada tahap pekerjaan selanjutnya. Pilihan project delivery.

 Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas. Secara umum dikenal adanya 3 (tiga) cara penyelenggaraan proyek, yaitu:

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

8

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 4. Tradisional. Proses perancangan diselesaikan tuntas baru diadakan lelang pekerjaan untuk  Kontraktor. Dalam proses ini juga lazim bahwa  shop drawings (gambar detail  pekerjaan khusus, misalnya detail profil alumunium) disiapkan oleh Kontraktor   pelaksana pekerjaan dan atau pemasok terpilih. 5.  Design and Build . Kontrak kerja dilakukan terlebih dahulu antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor  design and build , dan kemudian seluruh perancangan, termasuk gambar kerja, dilakukan oleh Kontraktor tersebut. 6.  Bridging  Kombinasi antara kedua cara tersebut diatas. Seorang arsitek (kontrak ataupun inhouse) menyiapkan konsep rancangan dan atau pra-rancangan untuk dilelangkan kepada Kontraktor atau Kontraktor  design and build . Selanjutnya dokumen  pengembangan rancangan sampai dokumen pelaksanaan diselesaikan oleh Kontraktor tersebut. Dalam cara ini diperlukan 2 (dua) fungsi arsitek yang  berbeda, yaitu pada tahap awal perancangan, sebagai arsitek perancang, dan pada tahap penyelesaian dokumen perancangan, sebagai architect of record . Walaupun demikian, lazim juga ditemui arsitek kedua menyelesaikan seluruh dokumen  perancangan sebelum dilelangkan kepada Kontraktor. Contoh proyek seperti ini adalah, misalnya, Pemberi Tugas memilih arsitek asing untuk mengerjakan prarancangan dan kemudian menunjuk arsitek lokal untuk meneruskan pekerjaan  perancangan sampai selesai. Ketiga cara tersebut diatas dapat dilakukan dengan proses  fast track . Demikian  pula halnya dengan tatacara pembayaran; bila disepakati untuk dilakukan dengan turn-key maka pembayaran dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%, disetujui Pemberi Tugas dan dilakukan serah terima proyek. Saat ini sejalan dengan makin kompleksnya tata cara membangun dan bertambah rumitnya pola pembiayaan proyek, prinsip-prinsip dasar

tersebut diatas

menimbulkan variasi-variasi baru. 2.6

Konsultan Perencanan

Secara umum pengertian Konsultan Perencana dapat diuraikan sebagai berikut

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

9

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 1.

Konsultan Perencana adalah suatu perusahaan yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan dan  perancangan suatu bangunan. (Sumber : Dirjen Cipta Karya; Tentang   Pedoman Operasional Pengisian Pelaksanaan Dip.)

2.

Konsultan Perencana dalam kegiatannya merupakan suatu badan usaha yang dengan mempergunakan keahliannya

dan berdasarkan suatu

 pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan dan atau  pengawasan pembangunan di bidang teknik bangunan. (Sumber : Buku  IAI ; Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas ).

2.7 Klasifikasi Konsultan Perencana

Klasifikasi konsultan perencana dapat dijabarkan berdasarkan status atau  pelayanannya.

Berdasarkan

statusnya,

konsultan

perencana

dapat

diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Konsultan swasta

Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik. 2.

Konsultan pemerintah

Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang di dalamnya  bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh  pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam, yaitu : a.

Konsultan perencana murni

Konsultan yang demikian disebut murni karena kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun  pelaksanaannya diserahkan kepada pihak yang lain. b.

Konsultan perencana campuran

Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai  perencana dan sebagai pe

laksana. Atau paling tidak terlibat dalam

 proses pelaksanaannya

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

10

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 2.8 Tahapan Perancangan

Di dalam membangun suatu proyek sebelumnya harus di adakan terlebih dahulu  proses merancang, dan tahapan tersebut antaralain : 1. Tahap Persiapan, yaitu : a. Tahap Konseptual Kegiatan utama dalam tahap konseptual adalah melakukan studi kelayakan terhadap analisis pendahuluan dari gagasan yang telah disusun atau dirumuskan dan dapat digambarkan sebagai berikut : Memantau Peluang

3. Pengkajian Pendahuluan

4. Kerangka Acuan

5. Studi Kelayakan Pasar  Teknik  Jadwal dan biaya Financial Ekonomi AMDAL

Formulasi gagasan Lingkup Kerja

Pasar  Teknis Ekonomi Financial

Melihat keperluan

 b. tahap definisi atau Tahap Perencanaan dan pemantapan (PP) Pada tahap ini dilakukan pengkajian yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara gagasan dan peluang yang tersedia agar dapat ditarik  kesimpulan

yang

mantap

untuk

menanamkan

investasi

atau

melaksanakan proyek. Kegiatan utama dalam tahap ini adalah : 1. Melanjutkan analisis terhap hasil – hasil kegiatan tahap konseptual dalam arti lebih mendalam dan terperinci sehingga kesimpulanya cukup mantap untuk dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan  perihal kelangsungan investasi atau proyek. 2. Menyiapkan perangkat seperti data kriteria dan spesifikasi teknik  engineering dan komersial yang selanjutnya dipakai untuk  menyiapkan dokumen tender dan kontrak. 3. Menyusun perencanaan dan membuat keputusan strategis, yaitu  berkaitan dengan garis besar penyelenggaraan proyek seperti jenis kontrak, filosofi desain, komposisi pendanaan, dan lain – lain. 4. Memilih peserta proyek yang terdiri dari para kontraktor calon  peserta tender. Hasil yang diperoleh dari tahap Definisi (PP) adalah dokumen kontrak  tender yang terdiri dari : a.

Gambar – gambar rencana dan detail arsitektural dan struktur 

 b.

Spesifikasi teknis dan administrasi

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

11

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa c.

Waktu pelaksanaan

d.

Daftar volume pekerjaan (bill of quality)

e.

Rencana anggran biaya (RAB)

2. Tahap Implementasi Komponen kegiatan utama dalam tahap ini berbeda – beda untuk setiap macam  proyek, tetapi secara umum kegiatan utama dalam tahap ini dapat dibagi sebagai  berikut : a. Mengkaji

lingkup

kerja

proyek

dan

membuat

program

implementasi  b. Melaksanakan pekerjaan desain engineering terinci ( tahap drawing), pengadaan material dan peralatan, pabrikasi, instalasi (konstruksi). c. Melakukan perencanaan dan pengendalian biaya, waktu dan mutu. d. Menutup proyek, termasuk kegiatan inspeksi akhir, uji coba, starat – up dan praoperasi. e. Menyerahkan hasil proyek kepada pemilik. f. Menyelesaikan masalah asuransi, klaim dan keuntungan proyek. Tahap selanjutnya yaitu tahap operasi atau utilitas yang dilaksanakan setelah tahap implementasi tidak termasuk dalam tahap siklus proyek, karena dalam tahap ini ornasasi / owner mulai memakai, memproduksi dan memelihara “produk” hasil akhir proyek. Atau dengan perkataan lain tahap ini tidak termasuk dalam siklus proyek karena sudah merupakan kegiatan operasional. Untuk menghasilkan suatu perencanaan dan perancangan yang optimal, maka  prosesnya dilakukan melalui tahap – tahap tertentu. Tahapan tersebut secara terperinci sangat bergantung dari besar kecilnya suatu proyek. Tetapi secara umum, tahap – tahap perencanaan proyek tadi tidak terlepas dari langkah –  langkah berikut : a.

Pemberi tugas (owner), menyampaikan maksudnya kepada konsultan  perencana.

 b.

Konsultan perencana menerima maksud tersebut, menyusun program kebutuhan owner, melakukan studi literatur, survey lapangan dan menganalisanya.

c.

Bertitik tolak dari hasil analisa tersebut, kemudian diajukan usulan gambar – gambar skematik (denah, tampak dan potongan) atau studi maket serta taksiran biaya secara global.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

12

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa d.

Setelah mendapat persetujuan owner dengan segala penambahan dan  pengurangan, barulah gambar – gambar tersebut dikembangkan menjadi gambar-gambar pelaksanaan. Pada tahap ini, juga dibuat rencana kerja dan syarat-syaratnya serta rincian rencana anggaran biaya proyek tersebut. Adapun rangkaian  proses perencanaannya secara detail, tersusun sebagai berikut : 1).

Studi pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah pertama ini adalah menetapkan apa yang menjadi tujuan, seberapa besar biaya yang tersedia, studi awal pada lokasi / tapak yang akan direncanakan, menentukan program kebutuhan ruang serta alokasi waktu  perencanaan. 2).

Studi pendekatan

Langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan masalah untuk melahirkan beberapa alternatif pemecahan tentang standar  ruang, pengelolaan ruang, organisasi ruang, konsep dasar tapak, konsep dasar bentuk bangunan dan estimasi biaya. 3).

Desain skematik 

Berdasarkan

kegiatan

sebelumnya,

kemudian

arsitek 

mengevaluasikan hasil analisa ke dalam bentuk gambar. Yang menjadi output pada tahap ini adalah denah, tampak, potongan dengan atau tanpa perspektif. Usulan gambar -gambar skematik  ini disampaikan kepada owner untuk dimintai persetujuannya dan kemudian

dimasukkan

ke

Dinas

Tata

Bangunan

untuk 

mendapatkan izin membangun. 4). Pengembangan desain

Desain yang sudah disetujui tersebut kemudian dikembangkan lagi sampai ke gambar yang lebih detail. Pada tahap ini pula, gambar – gambar tersebut dilengkapi dengan uraian syarat dan kualitas bahan bangunan yang dipakai yang terhimpun dalam suatu rencana kerja dan syarta - syarat serta taksiran biaya (RAB). Keluaran dari tahap ini gambar - gambar kerja dengan semua syarat – syaratnya yang siap untuk dilaksanakan ( bestek en voor  waarden ). 5). Pelelangan

Dengan selesainya gambar - gambar kerja tersebut, oleh pemberi tugas kemudian dijual kepada kontraktor untuk dilaksanakan  pembangunannya. Untuk menghadapi proses pelelangan ini,

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

13

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa konsultan perencana wajib menyiapkan dokumen pelelangan sebanyak

jumlah

kontraktor

yang

mengikuti

pelelangan.

Kemudian diberikan kepada kontraktor beberapa hari sebelum lelang dimulai. Dokumen pelelangan yang harus dibuat tersebut, mencakup : a). Gambar - gambar perencanaan  b). Rencana kerja dan syarat - syarat c). Alokasi waktu pelaksanaan d). Volume pekerjaan (bill of quantity) e). Formulir

penawaran

dan

aturan-aturan

tentang

 pemasukannya. f). Aturan main lainnya yang dibutuhkan untuk mengikuti  pelelangan. Hasil akhir dari tahap ini adalah ditetapkannya kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek tersebut. 6). Pelaksanaan dan pengawasan

Kedua

langkah

ini

berjalan

bersamaan.

Pelaksanaan

 pembangunan dilakukan oleh kontraktor sedangkan pengawasan dilakukan oleh konsultan yang merencanakan proyek tersebut atau konsultan lain yang ditunjuk oleh pemberi tugas. Direksi lapangan selaku pengawas mempunyai beberapa tugas, yakni : a). Mengawasi jalannya pembangunan agar sesuai dengan gambar kerja dan syarat – syarat yang telah ditentukan.  b). Membuat berita acara tiap tahap pekerjaan. c). Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan untuk  memeriksa kemajuan pekerjaan untuk dibandingkan dengan time schedule yang ada. d). Mencatat kejadian - kejadian di lapangan. e). Memberi peringatan bila kontraktor menyimpang. f). Mengusulkan perubahan-perubahan jika memang perlu.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

14

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 7). Penyerahan

Akhir dari semua proses perencanaan adalah penyerahan proyek  oleh kontraktor pelaksana kepada pemberi tugas. Penyerahan  pertama dilakukan setelah pekerjaan telah rampung 100%, sedangkan penyerahan kedua dilakukan dalam kurun waktu tertentu setelah masa pemeliharaan selesai. Pada umumnya setelah penyerahan pertama, pembayaran termin disisakan 5 % hingga saat penyerahan kedua.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

15

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa BAB III TINJAUAN KHUSUS PT.Danepa Bertu Perkasa 3.1 Profile Perusahaan PT. Danepa Bertu Perkasa  bergerak dibidang konstruksi, rumah tinggal, tempat

wisata, gudang, gedung, dll. Dengan umur yang relatif muda yang mempunyai suatu visi ingin menjadi perusahaan berskala nasional yang berkualitas terhadap hasil pekerjaan dan sumberdaya manusia serta peduli pada keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk memenuhi hal tersebut maka PT. Danepa Bertu Perkasa menetapkan, menerapkan, memelihara serta mengembangkan Sistem Manajemen Intergrasi 9001:2000 dan OHSAS 18001 dalam kegiatan usahanya. III.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Danipa Bertu Perkasa dimulai oleh AGUNGPANGESTU WIJAYA, Ir

(tanpa akte pendirian) sejak tahun 1997 bersama dengan rekan-rekan yang bekerja  pada perusahaan dan biro konsultan di Bandung. Pada mulanya mengerjakan berbagai macam pekerjaan yang berkaitan dengan  pekerjaan civil, construction, design, mechanical, electrical . Pada tangga l7  November 2002, AGUNG PANGESTU WIJAYA, Ir  bersama dengan ALICE LINDRA menghadap notaris JUANITA SARI DEWI, SH untuk mendirikan PT. Danipa Bertu Perkasa dengan modal dasar perusahaans ebesar Rp.

100.000.000,-(SeratusJutaRupiah) dengan disahkan melalui akta notaris model 1 dengan nomor akta 1 pada tangga l7 November 2002.

3.1.2 Ruang Lingkup

General Contractor – Developer Real Estate – Consultant – Interior & Exterior   Design – Cable Networking – General Trading - Mechanical & Electrical –   Piping Civil (KonstruksiBaja & BetonuntukJalan, Jembatan, dll)

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

16

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 3.1.3 Surat Pengesahan Perusahaan

-

 Akta Notaris model 1 Nomor 1 yang disahkan oleh JUANITA SARIDEWI, SH pada tanggal 7 November 2002

-

 Surat Pengesahan Menteri Kehakimandan HakAsasi Manusia Republik   Indonesia  No. C-00671 HT.01.01.TH2003 yang disahkan melalui

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Januari 2003 -

 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)  Nomor 02.054.203.1-604.000 yang

disahkan oleh Departemen Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak Kantor  Wilayah IX Jawa Barat pada tanggal 27 November 2002 -

 Surat Ijin Usaha Perdagangan( SIUP)  Nomor510/265/402.4.12/2003

yang disahkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal pada tangga l4 Februari 2003 -

 Izin

Usaha

Jasa

Kontruksi

 Nomor188.4/1198/436.5.2/2006 yang

Nasional 

disahkan

oleh

Kepala

(IUJK)

Dinas

TataKota dan Pemukiman Kota Bandung. -

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas  Nomor13.01.1.52.14209

yang disahkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal pada tanggal 11 Februari2003 -

 Sertifikat

Badan

Usaha

Jasa

Pelaksanaan

Konstruksi  nomor 

0400/GABPEKNAS/13/5/07 yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional Jawa Barat.

-

Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GABPEKNAS) Nomor 

anggota 04 3578 02522

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

17

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 3.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan PT. Danadipa Bertu Perkasa

Bentuk Organisasi PT. Danadipa Bertu Perkasa adalah Perusahaan Terbatas dan memiliki Dewan Komisaris (terdiri dari dua komisaris), yang menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan, dan Dewan Direksi, yang bertanggungjawab atas

semua

kegiatan

perusahaan

dan

Team

Penasehat

yang memberi

nasihat-nasihat serta masukan-masukan teknik. Saat ini PT. Danadipa Bertu Perkasa memiliki 95 orang tenaga ahli dan  pendukung berkebangsaan Indonesia berada sebagian besar di Indonesia bagian Barat, dari berbagai disiplin ilmu antara lain Sipil, Arsitektur, Planologi dan Mekanikal Elektrical, yang kemampuan profesionalnya dibutuhkan dalam manajemen proyek tertentu. PT. Danadipa Bertu Perkasa telah membuktikan kemampuannya dalam memanfaatkan keahlian tenaga ahli.

3.1.5 Pengalaman Perusahaan Tahun 1998

-Pemb. Rumah Gemblongan III/1531 Agustus 1998 -Pemb. Rumah Raya Suko manunggal 589 Desember 1998 Tahun1999

-Pemb. Rumah Darmo PermaiTimurI/1521 Juni1999 -Pemb. Rumah Pantai MentariF-1606 September 1999 Tahun 2000

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

18

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa -Pemb. Rumah Walet Wonosalam 28 Januari2000 -Pemb. Gudang Wonosalam 06 Maret 2000 -Renovasi Rumah Kupang Baru II/3226 April 2000 -Pembangunan Rumah Citraland 29 Oktober 2000 -Renovasi Gudang Kalianak 5512 Des. 2000 Tahun 2001

-Renovasi Showroom Soekarno Hatta 18 Februari2001 -Pembangunan RumahWalet di Antapani 19 Maret2001 -Pemb. Rumah Pantai Mentari F-1711 Mei2001 Tahun 2002

-Pemb. RumahVilla KalijudanL-1227 Januari2002 -Pemb. RukoPasarKembang25 Februari2002 -Pembangunan Kantor Upa Jiwa 6 Mei2002 -Renovasi KantorPT. Kitchen Indonesia 17 Mei2002 -Renovasi KantorPT. Kedawung Setia 29 Mei2002 Tahun2004

-Pemb. RumahDarmoPermaiSelatanVI/5 06 Januari2004 -Pemb. RumahTamanHunianII12 Januari2004 -Pemb. RumahDarmoBaruBaratVI/214 Januari2004 Tahun2005

-Pemb. Hotel Wisata Bahari Lamongan April 2005 -Pemb. Kanto rSuri Mulia BlokIJuli2005I -Pemb. RmhBukitTelagaGlofTH IV/5Mei2005 -Pemb. RmhSukomanunggakXL-30Agustus2005 -Pemb. RenovasiPabrikTiger SukodonoNovember 2005 -Pemb. PondasiMesinDesmaHall II PT. ECCONovember 2005 Tahun2006

-Pekerjaan MesinII DesmaHall II PT. ECCO Maret2006 -Pekerjaan Atap Jack Roof Hall II PT. ECCOMei2006 -Pekerjaan Gudang Upper Hall II PT. ECCOMei2006 -Pekerjaan Waste Area PT. ECCOJuli2006 -Pekerjaan Merging Hall 2 danHall 3 (tahap1) PT ECCO Oktober2006 -Pekerjaan Merging Hall 2 danHall 3 (tahap2) PT. ECCONovember 2006 Tahun 2007

-

Pekerjaan Rumah Tinggal Suka Haji 20

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

19

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa -

Pekerjaan Rumah Darmawangsa

Tahun 2008

-

Pekerjaan perumahan Real Estate Ripsa Tangerang

-

Pekerjaan Pondasi Mesin Desma dan Pondasi Lift PT. ECCO April 2008

-

Pekerjaan Lantai Epoxy PT. ECCO Mei 2008

-

Pekerjaan Restoran & tempat Rekreasi Eldorado September 2008

-

Pekerjaan

Bagunan

Penghubung

Gedung

Rektorat

UniversitasPadjajaran September 2008 Tahun 2009

-

Pekerjaan perawatan Bandung Super mall Juni 2009

-

Pekerjaan Restaurant Sunda Kelapa juli 2009

-

Pekerjaan Rumah tinggal september 2009

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

20

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa BAB IV TINJAUAN KHUSUS KERJA PRAKTIK  4. 1 Lingkup Kerja Praktik 

Kerja Praktik yang dilakukan selama 2 bulan secara umum mengerjakan 2 tugas  besar, yaitu : 1. Proyek Rumah di Komplek Perumahan Tamansari, Ujung Berung. 2. Proyek Rumah di Cikutra. 4.1 Proyek Rumah di Komplek Perumahan Tamansari, Ujungberung. 4.1.1 Tinjauan Umum Proyek  4.1.1.1 Data Umum Proyek 

 Nama Proyek

: Proyek Rumah Bpk.Achmad

Lokasi

: Perumahan Tamansari Jalan Raden Panggigi 4 Blok E No.5

Luas Lahan

: 260m2

Pemilik

: Bapak Achmad Istadia ST.,MT.

Harga Proyek

: 146.089.000,-

Penanggung Jawab Proyek 4.1.1.2

: Parhandean ST.,

Latar Belakang Proyek 

Rumah

sudah

menjadi

kebutuhan

yang

mendasar.

Dengan

segala

 perkembangnnya kini rumah tidak hanya menjadi tempat berlindung, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup untuk bersosialisasi. Selain karena kembali ke dasar bahwa manusia harus mempunyai tempat berlindung. 4.1.2

Proses Kerja Praktik  

Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh praktikan pada saat melakukan Kerja Praktik II bidang Perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa, yaitu : a.

Pengenalan Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja  praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk  didalamnya : pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada PT. Danepa Bertu Perkasa, dan pengenalan akan  proyek yang sedang dikerjakan.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

21

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

 b.

Pengarahan Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan  perencanaan Rumah Bpk. Achmad praktikan diberikan pengarahan terlebih dahulu dari koordinator divisi perencanaan.

c.

Pembagian tugas Pembagian

tugas

oleh

koordinator

dilakukan

sesuai

dengan

kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan. Praktikan dibimbing dalam membuat gambar gambar 3D dari proyekan.

Pemilik  Bpk. Achmad

Arsitek  PT. Danepa Bertu Pusaka

Arsitek Projek  Parhandean ST.,MT

 Drafter 

Kontraktor 

Dirhan Aliya Dian Gita Utami

Hubungan Koordinasi Hubungan Kontrak 

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

22

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa Selama pelaksanaan kerja praktik pada PT. Danepa Bertu Perkasa, praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta permasalahan permasalahan desain sehingga menuntut adanya konsentrasi serta fokus pada setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Adapun tugas-tugas yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : •

Membuat 3D bangunan Rumah Bapak Achmadi



Mempelajari pembuatan konsep desain, proses pembuatan  Bill Of  Quantity.

Gambar 4.1 Denah Lantai Dasar Rumah Bpk. Achmadi

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

23

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

Gambar 4.2 Denah Lantai 2 Rumah Bpk. Achmadi

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

24

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

Gambar 4.3 3d keseluruhan bangunan

Gambar 4.4 Interior

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

25

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa 4.2 Proyek Rumah di Cikutra 4.2.1 Tinjauan Umum Proyek  4.2.1.1 Data Umum Proyek 

 Nama Proyek

: Proyek Rumah Bpk.Sutisna

Lokasi

: Jalan Cidadap handap No.51, Cikutra

Luas Lahan

: 100m2

Pemilik

: Bapak Sutisna Rahardian

Harga Proyek

:-

Penanggung Jawab Proyek

: Suyatna ST.,

4.2.1.2 Latar Belakang Proyek 

Rumah

sudah

menjadi

kebutuhan

yang

mumpuni.

Dengan

segala

 perkembangnnya kini rumah tidak hanya menjadi tempat berlindung, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup untuk bersosialisasi. Selain karena kembali ke dasar bahwa manusia harus mempunyai tempat berlindung. 4.2.2 Proses Kerja Praktik 

Berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh praktikan pada saat melakukan Kerja Praktik II bidang Perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa, yaitu : d.

Pengenalan Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat kerja  praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk  didalamnya : pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati yang bekerja pada PT. Danepa Bertu Perkasa, dan pengenalan akan  proyek yang sedang dikerjakan.

e.

Pengarahan Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan  perencanaan Rumah Bpk. Achmad praktikan diberikan pengarahan terlebih dahulu dari koordinator divisi perencanaan.

f.

Pembagian tugas Pembagian

tugas

oleh

koordinator

dilakukan

sesuai

dengan

kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam suatu proyek di lapangan. Praktikan dibimbing dalam membuat gambar gambar 3D dari proyekan.

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

26

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

Pemilik  Bpk. Sutisna

Arsitek  PT. Danepa Bertu Pusaka

Arsitek Projek  Suyatna ST.,

 Drafter  Dirhan Aliya  Nurul Nur Hadiyani

Kontraktor 

Hubungan Koordinasi Hubungan Kontrak 

Selama pelaksanaan kerja praktik pada PT. Danepa Bertu Perkasa, praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta permasalahan permasalahan desain sehingga menuntut adanya konsentrasi serta fokus pada setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Adapun tugas-tugas yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : •

Membuat 3D bangunan Rumah Bapak Sutisna



Mempelajari pembuatan konsep desain

Gambar 4.5

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

27

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa Sketsa Konsep design 1

Gambar 4.6 Sketsa Konsep design 2

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

28

Laporan Kerja Praktik II PT. Danepa Bertu Perkasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Pelaksanaan Kerja Praktik II ini, dalam bidang perencanaan pada PT. Danepa Bertu Perkasa pada proyek perencanaan 2 rumah dalam jangka waktu ± 2 bulan, dalam jangka waktu tersebut praktikan memperoleh sedikit banyak pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang kami tuntut di bangku kuliah khususnya dalam bidang konstruksi bangunan. Dari pengalaman dan informasi tersebut, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Umum Pelaksanaan kerja praktik ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sebagai  bahan pengamatan dan bahan komparasi antara teori-teori ilmiah yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan selama proses perencanaan. 2. Khusus a. Tahap pertama yang harus dilakukan oleh konsultan perencana adalah membuat suatu planning mengenai pembagian pekerjaan sesuai dengan time schedule agar dapat tercapai efektivitas waktu.  b. Dalam hal pelaksanaan pembangunan, pekerjaan berjalan lancar tanpa suatu masalah yang berarti, desain yang digambarkan kadang tidak  sesuai dengan keinginan pemilik bangunan/klien, sehingga dalam  pelaksanaan terjadi perubahan-perubahan terutama pada ukuranukuran dan bentuk-bentuk perencanaan yang tidak sesuai dengan konstruksi. c. Peran sebuah team work sangat dituntut dalam pengambilan sikap yang cepat dan tepat sehingga apa yang menjadi keinginan klien dapat terpenuhi. Serta kepuasan pada dua belah pihak juga tercapai. d. Peralatan yang lengkap dalam suatu perusahaan konsultan perencana sangat menentukan lancarnya pekerjaan perancangan

Nurul Nur Hadiyani |1.04.06.006

29

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF