Laporan Kerja Praktek
March 2, 2018 | Author: Sinta Marthanela | Category: N/A
Short Description
laporan kerja praktek tentang tata letak...
Description
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan
semua
mahasiswanya
untuk
melaksanakan
kerja
praktik sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa
untuk
mengenali
suasana
di
industri
serta
menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja simulasi
praktek
profesi
dapat
mahasiswa
dikatakan Teknik
sebagai
Industri.
ajang
Paradigma
yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah: 1. Mengenali ruang lingkup perusahaan. 2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu. 3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan. 4. Mengamati perilaku sistem. 5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis. 6. Melaksanakan ujian kerja praktek.
1
1.2.
Tujuan Hal-hal
yang
ingin
dicapai
melalui
pelaksanaan
Kerja Praktek ini adalah: 1. Melatih kedisiplinan. 2. Melatih
kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan
kerja, dan atasan dalam perusahaan. 3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
kerja. 4. Mengamati
secara langsung aktivitas perusahaan dalam
berproduksi dan menjalankan bisnis. 5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan
praktek yang ada di perusahaan. 6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem
bisnis. 1.3.
Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan
kerja
praktek
dimulai
dari
1
Juli
2013 hingga 2 Agustus 2013 di PT. PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yang terletak di Jalan Lirik Komperta Kenali Asam
Atas
Jambi.
Pada
kerja
praktek
ini,
mahasiswa
ditempatkan di Fungsi Supply Chain Management dan General Service barang
yang atau
bertugas inventori
untuk yang
mengadakan digunakan
dan
mengelola
untuk
keperluan
produksi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.
2
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.
Sejarah Singkat Perusahaan PT
PERTAMINA
menyelenggarakan
EP
kegiatan
adalah usaha
di
perusahaan sektor
hulu
yang bidang
minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, PERTAMINA EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama. PT PERTAMINA EP didirikan pada pada 10 Desember 1957 dengan
nama
PT
Perusahaan
Minyak
Nasional,
disingkat
PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971,
yang
menempatkan
PERTAMINA
sebagai
perusahaan
minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. Sementara di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya. Sejalan dengan pembentukan PT PERTAMINA EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT PERTAMINA (Persero) telah
melaksanakan
(KKS)
dengan
penandatanganan
BPMIGAS
–
yang
3
Kontrak
berlaku
Kerja
surut
Sama
sejak
17
September 2003 – atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT PERTAMINA (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT PERTAMINA EP. Pada saat bersamaan, PT PERTAMINA EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang berlaku sejak 17 September 2005. Dengan demikian WK PT PERTAMINA EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT PERTAMINA (Persero) sendiri dan WK
yang
dikelola
(Technical
PT
PERTAMINA
Assistance
(Persero)
Contract)
dan
melalui
JOB
EOR
TAC
(Joint
Operating Body Enhanced Oil Recovery). Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen
per
optimisme terbesar
tahun,
kuat PT
sekaligus
PT
untuk
PERTAMINA tetap
PERTAMINA
untuk
menjadi
(Persero).
menjawab
EP
memiliki penyumbang
Keyakinan
tantangan
modal laba
itu
juga
pemeritah
dan
masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional. Saat
ini
tingkat
produksi
PERTAMINA
EP
adalah
sekitar 127.635 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.054 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas. Wilayah Kerja (WK) PERTAMINA EP seluas 138 ribu kilometer persegi merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT PERTAMINA (PERSERO). Pola pengelolaan usaha WK seluas itu dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama dalam
bentuk
kemitraan,
yakni
4
Technical
Assistant
Contract (TAC) sebanyak 27 kontrak dan Kerjasama Operasi (KSO)
sebanyak
25
kontrak.
Jika
dilihat
dari
rentang
geografinya, PERTAMINA EP beroperasi hampir di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. WK
PERTAMINA
EP
terbagi
ke
dalam
lima
Asset.
Operasi kelima Asset terbagi ke dalam 19 Field, yakni Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan Ramba di Asset 1,
Prabumulih,
Pendopo,
Limau
dan
Adera
di
Asset2
,
Subang, Jatibarang dan Tambun di Asset 3, Cepu di Asset 4 serta Sangatta, Bunyu, Tanjung, Sangasanga, Tarakan dan Papua di Asset 5. Di samping pengelolaan WK tersebut di atas, pola pengusahaan
usaha
pengelolaan
melalui
Makmur
yang
Development
Development
Project
adalah
proyek-proyek, Project
Project
Development
lain
di di
di
Jawa
model
lain
Pondok
antara
Jawa
Sumatera
dengan
Barat,
Paku
Selatan,
Tengah,
dan
Gajah
Jawa
Gas
Matindok
Gas
Development Project di Sulawesi Tengah. PT
PERTAMINA
sertifikasi.
Sampai
EP
dengan
juga Desember
memiliki 2011,
telah
beberapa dilakukan
proses sertifikasi ISO 9001:2008 di 14 Lapangan yaitu Lapangan Cepu, Jatibarang, Subang, Tambun, Prabumulih, Pendopo, Rantau, Pangkalan Susu, Bunyu, Sangatta, Papua, Limau, Tarakan dan Sangasanga.
oleh
3
Selain itu Sertifikat ISO 9001 juga diraih
Fungsi
di
PT
PERTAMINA
EP
yaitu
Supply
Chain
Management (Kantor Pusat), Human Resources (Region Jawa) dan Keuangan (Region Jawa). Untuk meningkatkan kinerja dan mencapai Operating Excellence di tahun 2014, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan sertifikasi
5
menggunakan
standar
internasional.
Tahun
2011
lapangan
yang telah berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 14001 dan OHSAS
18001
Prabumulih,
adalah
Lapangan
Pendopo,
Cepu,
Rantau,
Jambi,
Pangkalan
Limau,
Susu,
Sangasanga
–
Tarakan dan Bunyu. Selain itu juga ada tujuh PROPER Hijau dari
Kementerian
mendapatkan lapangan
Lingkungan
sertifikasi
yang
Hidup.
ini
dioperasikan
Lapangan
terdiri oleh
dari
yang
beberapa
PERTAMINA
EP
yaitu
lapangan Rantau, Jambi, Tanjung, Subang dan Tambun. Serta dua
lapangan
PERTAMINA
-
yang
dikelola
bersama
mitra
Semberah Persada Oil dan TAC
yakni
TAC
PERTAMINA
–
Binawahana Petrindo Meruap. 2.2.
Struktur Organisasi Struktur organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field
Jambi
tergolong
organization)
kedalam
dimana
organisasi
organisasi
garis
dijalankan
(line
berdasarkan
perintah sesuai dengan garis vertikal dari atas sampai ke bawah. Jabatan
tertinggi
di
PT
PERTAMINA
EP
Asset
I
Field Jambi dipegang oleh seorang Field Manager dibantu dengan sekretaris. Dibawah Field Manager masing – masing divisi terbagi ke dalam 2 fungsi. Fungsi pertama disebut core function atau fungsi inti dari aktivitas eksploitasi di
PT
berada
PERTAMINA dalam
EP
core
Asset
I
Field
function
Jambi.
antara
Divisi
lain
yang
Operation
Planning, Petroleum Engineering, Workover/Well Service, Production
Operation
dan
RAM.
Selain
itu
ada
pula
supporting function yang berfungsi untuk menunjang fungsi
6
utama di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Divisi yang berada
dalam
resource),
supporting
Finance,
function
HSSE
adalah
(Health
HR
Safety
(human Security
Environment), Legal & Relation, SCM & GS (Supply Chain Management
&
General
Service)
dan
ICT
(Information
Communication Technology). Masing
–
masing
divisi
dipimpin
oleh
Assisten
Manager divisi. Terdapat sebelas divisi didalam struktur organisasi PT
PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi yaitu
Human Resource, Finance, HSSE, Legal & Relation, SCM dan ICT. Untuk memperjelas struktur organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
7
1.
Field Manager Field Manager bertanggung jawab terhadap aktivitas ataupun proses bisnis yang berjalan di PT PERTAMINA EP
Asset
I
Field
Jambi.
Field
Manager
memiliki
wewenang untuk mengambil keputusan terhadap setiap aktivitas yang ada di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 2.
Sekretaris Field Manager Sekretaris
Field
Manager
bertugas
untuk
membantu
Field Manager dalam urusan administrasi. 3.
Operation Planning Assistant Manager Operation
Planning
Assistant
penyampai
perintah
Field
Operation
Planning.
Operation
Manager
Manager
merupakan
untuk
Planning
divisi
Assistant
Manager bertanggug jawab terhadap aktivitas di divisi Operation
Planning.
Aktivitas
dalam
Operation
Planning sendiri meliputi perencanaan operasi surface (operasi yang berjalan di permukaan tanah) dan sub surface (operasi di bawah tanah seperti pengeboran workover, dan lain – lain) dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahunan. Operation Planning Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 4.
Petroleum Engineering Assistant Manager Petroleum penyampai Petroleum Assistant
Engineering perintah
Assistant Field
Engineering. Manager
Manager
merupakan
untuk
Petroleum
bertanggung
8
Manager
Jawab
divisi
Engineering terhadap
aktivitas
di
divisi
Petroleum
Petroleum
Engineering
Engineering.
berfungsi
sebagai
Divisi
konsultan
sekaligus konseptor dari aktivitas pembuatan sumur di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Aktivitas yang dilakukan
divisi
Petroleum
mengonsep
optimalisasi
sumur
Engineering seperti
adalah
menentukan
jumlah sumur optimal dan menentukan peralatan apa serta berapa banyak yang dibutuhkan sumur. Petroleum Engineering Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 5.
Workover / Well Services Assistant Manager Workover / Well Services Assistant Manager merupakan penyampai
perintah
Field
Manager
untuk
divisi
Workover / Well Services. Workover / Well Services Assistant
Manager
aktivitas
di
bertanggung
divisi
Workover
jawab
terhadap
Well
Services.
/
Aktivitas yang menjadi tanggung jawab divisi Workover /
Well
Services
pelaksana
antara
keputusan
Engineering,
operator
hasil rig,
lain
perawatan
konsep
dari
serta
sumur,
Petroleum
merupakan
wakil
perusahaan dalam menggerakan operator di lapangan. Workover / Well Services Assistant Manager memiliki tanggung jawab
langsung terhadap
Field
Manager
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 6.
Production Operation Assistant Manager Production penyampai
Operation perintah
Assistant Field
Manager
Manager
merupakan
untuk
divisi
Production Operation. Production Operation Assistant
9
Manager
bertanggung
Jawab
terhadap
aktivitas
di
divisi Production Operation. Aktivitas yang dilakukan Production Operation adalah memonitori operasi sumur, memonitori operasi transfer arus migas dan memonitori pencapaian produksi. Production Operation Assistant Manager
memiliki
tanggung
jawab
langsung
terhadap
Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 7.
Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager Reliable
Applicable
merupakan
penyampai
divisi
Reliable
Maintenance perintah
Applicable
Assistant
Field
Manager
Manager
Maintenance.
untuk
Reliable
Applicable Maintenance Assistant Manager bertanggung jawab
terhadap
Applicable
aktivitas
di
divisi
Reliable
Maintenance.
Divisi
Reliable
Applicable
bertanggung
jawab
terhadap
perawatan
Maintenance
penunjang aktivitas produksi di PT PERTAMINA EP Asset I
Field
Jambi.
Tanggung
jawab
divisi
Reliable
Applicable Maintenance meliputi utilities (electrical & instrument
dan
power plant),
mekanik (perbaikan
kendaraan dan pompa), topografi perawatan
area
sumur)
dan
–
sipil (meliputi
Planner
(aktivitas
perencanaan jadwal perawatan fasilitas dan kebutuhan peralatan
untuk
Applicable
Maintenance
tanggung jawab
perawatan
fasilitas).
Assistant
langsung terhadap
Reliable
Manager Field
memiliki
Manager
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 8.
Human Resource Assistant Manager Human Resource Assistant Manager merupakan penyampai perintah Field Manager untuk divisi Human Resource.
10
Reliable
Applicable
Maintenance
Assistant
Manager
bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Human Resource.
Aktivitas
dalam
divisi
Human
Resource
antara lain menjamin kesejahteraan pekerja, menetukan job description masing – masing divisi beserta Staff nya dan menentukan jumlah kebutuhan pekerja dalam satu
kali
periode
perekrutan.
Human
Resource
Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 9.
Finance Assistant Manager Finance
Assistant
Manager
merupakan
penyampai
perintah Field Manager untuk divisi Finance. Finance Assistant
Manager
bertanggung
jawab
terhadap
aktivitas di divisi Finance. Aktivitas yang ada dalam divisi
Finance
merupakan semua hal yang berkaitan
dengan keuangan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Divisi Finance bertugas sebagai pengendali anggaran dan
juga
invoicing.
Invoicing
merupakan
aktivitas
pengeluaran anggaran untuk membayar barang dan jasa yang
dikirimkan
memiliki
vendor.
tanggung
jawab
Finance
Assistant
langsung
terhadap
Manager Field
Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 10. Health Safety Security Environment Assistant Manager Health Safety Security Environment Assistant Manager merupakan divisi Safety
penyampai
Health
perintah
Safety
Security
Security
Environment
Field
Manager
Environment. Assistant
untuk Health Manager
bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Health
11
Safety Security Environment. Aktivitas yang ada dalam divisi Health Safety Security Environment antara lain pengawasan dan penjaminan kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja dan lingkungan di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Human Resource Assistant Manager memiliki
tanggung
jawab
langsung
terhadap
Field
Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 11. Legal & Relation Assistant Manager Legal
&
Relation
Assistant
Manager
merupakan
penyampai perintah Field Manager untuk divisi Legal & Relation.
Legal
&
Relation
Assistant
Manager
bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Legal & Relation. Aktivitas dalam divisi Legal & Relation meliputi
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
hukum, hubungan masyarakat dan juga tanggung jawab pelaksanaan Coorporate Social Responsibility (CSR). Legal & Relation Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 12. Supply Chain Management & General Service Assistant Manager Divisi
Supply
Assistant
Chain
Management
merupakan
divisi
&
General
dimana
Service
mahasiswa
ditempatkan untuk melaksanakan Kerja Praktek.Fungsi Supply Chain Management dan General Service pada PT PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi
dikepalai
oleh
seorang Asisten Manajer. Asisten Manajer Suppy Chain Management
dan
General
Service
bertanggung
jawab
langsung kepada Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I
12
Field
Jambi.
General
Dalam
Service
Pengadaan,
Supply
terdapat
Penerimaam,
Chain
empat
Inventori
Management
dan
sub
fungsi
yaitu
dan
Transportasi.
Masing – masing Sub Fungsi dikepalai oleh seorang Staff.
Struktur
Management
dan
Organisasi General
Fungsi
Service
Supply
Chain
ditunjukkan
pada
gambar 2.2.
Assisten Manajer Supply Chain Management & General Service
Staff Pengadaan
Gambar
Staff Penerimaan
2.2
Struktur
Staff Inventori
Organisasi
Divisi
Staff Transportasi
Supply
Chain
Management & General Service di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
Uraian
tugas
dan
wewenang
masing-masing
jabatan
adalah sebagai berikut : 1)
Asisten Manajer Fungsi Supply Chain Management
dan General Service Memimpin, mengelola dan bertanggung jawab terhadap aktifitas – aktifitas yang ada pada Fungsi Supply Chain Management yang meliputi pengadaan material, penerimaan material, inventori dan juga transportasi.
13
Asisten Manajer memiliki tanggung jawab langsung ke Field Manajer PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. 2) Staff Pengadaan Staff Pengadaan bertanggungjawab terhadap pengadaan barang dan jasa untuk keperluan operasional di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Staff Pengadaan memiliki
wewenang
untuk
menentukan
supplier
atau
vendor mana yang berhak untuk menyediakan barang atau jasa untuk PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Staff Pengadaan
memiliki
tanggung
jawab
langsung
kepada
Assistant Manager Supply Chain Management & General Service. 3) Staff Penerimaan Staff Penerimaan bertanggung Jawab terhadap barang yang masuk ke dalam gudang. Staff Penerimaan memiliki wewenang barang
untuk kepada
tidak
menerima
vendornya
jika
atau
mengembalikan
diketahui
barang
tersebut dikirim tidak sesuai spesifikasi, jumlah dan dikirim
dengan
dokumen
yang
tidak
lengkap.
Staff
Pengadaan bertugas pula untuk memberikan informasi ke bagian keuangan melalui Goods Receipt sebagai bukti bahwa barang sudah diterima oleh gudang dan vendor sudah dapat menagih barang biaya pengadaan barang tersebut. Staff Penerimaan memiliki tanggung jawab langsung
kepada
Assistant
Manager
Supply
Chain
Management & General Service. 4) Staff Inventori Staff
Inventori
bertanggung
jawab
terhadap
ketersediaan stok dalam gudang di PT PERTAMINA EP
14
Asset I Field Jambi. Staff inventori juga bertanggung jawab
untuk
diambil
memeriksa
oleh
User
spesifikasi,
barang
baik
sesuai
yang
dalam
hal
dengan
keluar
untuk
jumlah
yang
maupun
tertera
di
Reservation Slip. Staff Inventori memiliki otoritas dalam
mengesahkan
(Security tanggung
Gate jawab
formulir
Pass).
tanda
Staff
langsung
keluarnya
Inventori
kepada
barang
memiliki
Assistant
Manager
Supply Chain Management & General Service. 5) Staff Transportasi Staff
Transportasi
menyediakan
sarana
bertanggung transportasi
jawab bagi
untuk
User
untuk
memindahkan barang yang diperlukan ke lokasi yang dituju
oleh
User.
Staff
transportasi
bertugas
menganalisis kendaraan apa yang diperlukan oleh User sesuai dengan Work Order yang diberikan oleh User. Selain untuk kebutuhan alat angkut material, Staff transportasi
juga
bertugas
mengelola
kendaraan
penumpang yang ada di PT PERTAMINA Asset I Field Jambi.
Staff
langsung
Transportasi
kepada
memiliki
Assistant
Manager
tanggung
jawab
Supply
Chain
Management & General Service. 13. Information
Communication
Technology
Assistant
Communication
Technology
Assistant
Manager Information
Manager merupakan penyampai perintah Field Manager untuk
divisi
Information Manager
Information
Communication
Communication
bertanggung
Jawab
15
Technology terhadap
Technology. Assistant
aktivitas
di
divisi
Information
Aktivitas
yang
ada
Communication
Technology.
dalam
Information
divisi
Communication Technology meliputi pengelolaan sistem informasi dan komunikasi di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan teknologi
pekerja
yang
berkaitan
dengan
pembuatan
program, mengelola aktivitas jaringan informasi dan komunikasi dalam PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Information Manager
Communication
memiliki
tanggung
Technology jawab
Assistant
langsung
terhadap
Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.
2.3.
Manajemen Perusahaan
2.3.1. Visi dan Misi Setiap perusahaan pastilah memiliki visi dan misi perusahaan.
Visi
dan
misi
merupakan
tujuan
dari
perusahaan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Lewat visi
dan
misi
maka
perusahaan
akan
mengerti
tentang
eksistensinya dan mejadi pedoman dalam bekerja. Visi : 1. REPETITA I (2006-2008)
:“Menjadi perusahaan minyak
dan gas bumi yang efektif dan efisien” 2. REPETITA II (2009-2011)
:“Menjadi
produsen
migas
nomor satu di Indonesia”. 3. REPETITA III (2012-2014) :”Menjadi Kelas Dunia”.
16
PERTAMINA
EP
Misi : Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan, sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Selain visi dan misi terdapat pula tata nilai yang diterapkan
dalam
PT
PERTAMINA
EP.
Tata
nilai
tersebut adalah : 1. Sincere PT PERTAMINA EP dalam menjalankan usahanya selalu bertindak
jujur
dan
bersih
dari
konflik
kepentingan 2. Strong PT PERTAMINA EP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri, kukuh, dan kompeten 3. Sensible PT PERTAMINA EP senantiasa berwawasan luas dan peduli
pada
lingkungan
dalam
menjalankan
operasinya 2.3.2. Kebijakan Perusahaan PT
PERTAMINA
EP
berkeyakinan
bahwa
penerapan
prinsip-prinsip dan praktik terbaik GCG merupakan suatu keharusan Class
dalam
Company”
rangka pada
mewujudkan tahun
2014
visi
yaitu
diperolehnya manfaat sebagai berikut :
17
menjadi dengan
“World akan
1. Mendorong melalui
tercapainya pengelolaan
transparansi,
kesinambungan
yang
perusahaan
didasarkan
akuntabilitas,
pada
asas
responsibilitas,
independensi serta kewajaran dan kesetaraan. 2. Mendorong
pemberdayaan
fungsi
dan
kemandirian
masing-masing organ perusahaan. 3. Mendorong
pemegang
saham,
anggota
Dewan
Komisaris
dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang
tinggi
dan
kepatuhan
terhadap
peraturan
perundang-undangan. 4. Mendorong sosial
timbulnya
kesadaran
perusahaan
kelestarian
dan
terhadap
lingkungan
tanggung
jawab
masyarakat
dan
terutama
di
sekitar
perusahaan. 5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan
tetap
memperhatikan
pemangku
kepentingan
lainnya. 6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional. Penerapan Tata Kelola Perusahaan dengan standar tertinggi merupakan komitmen dari seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja PT PERTAMINA EP. Prinsipprinsip
Tata
Kelola
Perusahaan
yang
baik,
yaitu
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan
kewajaran,
telah
tertanam
dalam
nilai-nilai
perusahaan sekaligus menjadi Budaya Kerja Perusahaan.
18
2.3.3. Ketenagakerjaan a. Jumlah Karyawan Jumlah tenaga kerja (karyawan tetap) di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi adalah sebanyak 552 orang. Karyawan di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi terbagi kedalam dua kelompok yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap adalah karyawan yang secara resmi bekerja dengan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan diterima lewat cara perekrutan yang diadakan. Perekrutan terbagi dua
jenis
yaitu
perekrutan
untuk
personal
baru
dan
perekrutan untuk pegawai kontrak yang sudah bekerja di PT PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi.
Untuk
perekrutan
karyawan baru PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi melalui PT
PERTSMINS
EP
pusat
membuka
lowongan
bagi
lulusan
perguruan tinggi dengan tingkat pendidikan D3 dan S1. Sedangkan untuk perekrutan karyawan tetap bagi karyawan kontrak diadakan sesuai dengan kebutuha PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Jumlah karyawan tetap PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi 552 orang dengan rincian yang terdapat dalam tabel 1.1.
19
Tabel 1.1. Jumlah Karyawan Tetap di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi Divisi / Posisi Field Manager Sekretaris FM Operation Planning Petroleum Engineering Workover / Well Services Production Operation Reliable Aplicable Maintenance Human Resource Finance HSSE Legal & Relation Supply Chain Management & General Services Information, Communication & Technology Jumlah
Jumlah Pekerja (orang) 1 1 70 85 75 83 46 42 24 45 36 24 20 552
Sedangkan untuk karyawan kontrak (saat mahasiswa sedang melaksanakan kerja praktek) berjumlah 327 orang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1.2. Jumlah Karyawan Kontrak di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi Divisi Operation Planning Petroleum Engineering Workover/ Well Services Production Operation Reliable Applicable Maintenance Supply Chain Management & General Services HSSE Jumlah
20
Jumlah (orang) 42 46 31 80 33 52 43 327
b. Jam Kerja Jam masuk dan jam pulang karyawan setiap harinya sama, yaitu : 1. Senin–Jumat
: 07.00 WIB s/d 16.00 WIB
2. Istirahat Senin-Kamis : 12.00 WIB s/d 13.00 WIB 3. Istirahat Jumat
: 11.30 WIB s/d 13.30 WIB
Bagi karyawan yang bekerja secara shift maka jam kerja disesuaikan dengan shift yang sudah diatur PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
juga
mengizinkan
adanya
lembur
bagi
karyawan.
Karyawan yang bekerja diluar dari jam kerja yang sudah ditentukan intensif
termasuk lembur.
dihari
Uang
libur
lembur
akan
dihitung
mendapatkan per
jam
dan
dibayarkan bersamaan dengan gaji. 2.3.4. Fasilitas PT
PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi
menunjang
kebutuhan pekerjanya selain dengan wilayah kantor yang nyaman
juga
perumahan
dengan
dan
fasilitas
mess),
rumah
tempat ibadah
tinggal (masjid),
(komplek Klinik
Kesehatan, Gedung Olahraga, Fasilitas Olahraga (lapangan sepak bola dan Sport Hall), Fasilitas Pendidikan (TK, SD dan SMP) dan Gedung Pertemuan. Selain itu fasilitas yang ditawarkan meliputi instalasi listrik, air dan gas yang memadai.
untuk
PERTAMINA
EP
memenuhi Asset
I
kesehatan Field
jasmani
Jambi
juga
pekerja,
PT
menydiakan
fasilitas medical check up rutin dan senam pagi dengan jadwal yang tentatif.
21
BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1
Proses Bisnis Perusahaan Aktivitas bisnis utama pada PT PERTAMINA EP Asset
I
Field
Jambi
eksploitasi bumi,
adalah
meliputi
pembuatan
tanah,
serta
mentah.
Dalam
aktivitas aktivitas
eksploitasi. pencarian
sumur,
pengambilan
pengolahan
minyak
pelaksanaan
sumber
minyak
bumi
aktivitas
Aktivitas minyak
dari
menjadi
dalam minyak
eksploitasi
ini,
terdapat enam divisi yang terlibat baik dari fungsi inti maupun
fungsi
pendukung.
Aktivitas
eksploitasi
dimulai
dari perencanaan jumlah sumur yang akan dibuka. Aktivitas perencanaan
ini
ditangani
oleh
divisi
Petroleum
Engineering. Divisi Petroleum Engineering juga bertugas menentukan
titik
–
titik
sumur
yang
akan
dibuka
berdasarkan hasil pencarian dengan menggunakan seismik. Setelah
penetapan
lokasi
pengeboran
dilaksanakan,
maka
divisi Operation Planning akan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengeboran. Selain menyiapkan alat, divisi Operation Planning juga menyiapkan anggaran biaya untuk melakukan proses pengeboran tersebut. Jika ada peralatan yang tidak dimiliki oleh PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi maka divisi Operation Planning harus menghubungi divisi Supply Chain Management and General Service peralatan
untuk yang
mengadakan diperlukan
peralatan sudah
22
tersebut.
tersedia
maka
Jika divisi
Workover
and
Well
service
dapat
melakukan
proses
pengeboran. Divisi Workover and Well Service merupakan divisi yang bertanggung jawab terhadap proses pengeboran dan perawatan sumur yang dimiliki PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Dalam melaksanakan pekerjaannya, dilakukan pemeriksaan secara terus menerus terhadap peralatan yang digunakan dalam proses pengeboran. Jika terdapat masalah pada alat tersebut maka divisi Workover and Well Service harus
melaporkan
kerusakan
tersebut
kepada
divisi
Reliable Acceptable Maintenance. Tidak hanya saat terjadi kerusakan
namun
peralatan
juga
berkala,
saat maka
sudah divisi
Maintenance
harus
melakukan
jadwal
sudah
ditentukan.
yang
tiba
waktu
Reliable
perawatan Jika
perawatan Acceptable
sesuai
tidak
ada
dengan masalah
dengan peralatan pengeboran, maka aktivitas pengambilan minyak
bumi
dari
dalam
tanah
sudah
dapat
dilakukan.
Jumlah minyak bumi yang diproduksi menjadi tanggung jawab divisi
Production
Operation.
Jika
jumlah
minyak
yang
dapat diproduksi mengalami penurunan terus menerus, maka divisi Petroleum Engineering akan mencari sumber minyak yang baru untuk dibuka. Jika sumur yang ada sudah dapat memenuhi target produksi maka aktivitas eksploitasi akan terus
dilanjutkan
Production Operation
dengan
Operation. juga
pemantauan
Selain
bertugas
itu
untuk
ketat
oleh
divisi
mengolah
divisi
Production minyak
bumi
menjadi minyak mentah. Setelah melalui proses pengolahan dan
minyak
mentah
dihasilkan,
maka
divisi
Production
Operation mengirimkan minyak mentah tersebut lewat pipa – pipa
pengalir
ke
Pertamina
23
Tempino
yang
merupakan
Pertamina pengolah minyak mentah menjadi minyak murni. Berikut
adalah
diagram
alir
proses
bisnis
produksi di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.
24
aktivitas
Operation planning
Petroleum engineering
mulai
SCM dan GS
Reliable applicable maintenance
Workover / well service
Production operation
Menentukan lokasi sumur yang akan dibuka
Menemukan sumur yang dapat dieksplorasi ?
ya
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengeboran
tidak Alat yang dibutuhkan tersedia ?
tidak
Melakukan proses pegadaan barang yang diperlukan fungsi terkait
ya Melakukan operasi pengeboran sumber minyak
Merencanakan pembukaan sumur baru
Peralatan yang digunakan bermasalah ?
ya
Melakukan perbaikan peralatan yang bermasalah
tidak Sumur baru disetujui untuk digunakan ?
Mengelola hasil minyak bumi menjadi minyak mentah
Mengembalikan peralatan yang selesai diperbaiki sesuai deadline
Melaporkan hasil produksi kepada operation planning
tidak
Hasil produksi mencukupi ya Mengirimkan minyak mentah siap jual ke Pertamina sektor pengolahan minyak mentah
Gambar
3.1.
Proses
bisnis
perusahaan
PT
25
PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
selesai
Jambi
Pada PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi, Fungsi Supply Chain Management dan General Service bertanggung jawab
terhadap
ketersediaan
material
proses produksi di PT PERTAMINA
untuk
menunjang
EP Asset I Field Jambi.
Terdapat sedikit perbedaan antara Supply Chain Management dan
General
Service.
Pada
Supply
Chain
Management,
aktivitas yang terjadi adalah aktivitas penyediaan barang dan
jasa
untuk
kepentingan
produksi.
Sementara
pada
General Service, aktivitas yang terjadi adalah penyediaan barang dan jasa untuk kepentingan Sumber Daya Manusia yang ada di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi semisal pengadaaan rumah dinas pekerja, pengadaan barang – barang konsumtif dan non konsumtif, pelayanan inventori kantor, pelayanan perawatan fasilitas penunjang yang dibutuhkan dan
digunakan
pekerja
PT
PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi. Pada kerja praktek ini mahasiswa berfokus kepada Supply Chain Management. Supply Chain Managemet sendiri mempunyai
4
sub
fungsi
yaitu
Pengadaan,
Penerimaan
Inventori dan Transportasi. Aktivitas yang terjadi pada Supply Chain Management ditunjukkan dalam Proses Bisnis Fungsi Supply Chain Management di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yang ditunjukkan dalam gambar 3.2.
26
User
Membuat Purchase Requisition
Pengadaan
Penerimaan
Inventori
Transportasi
Vendor
Melakukan seleksi vendor
Membuat kesepakatan dengan vendor
menyediakan barang dan dokumen sesuai dengan Purchase Order
Membuat Purchase Order
Menerima barang dan dokumen dari vendor
Barang sudah sesuai spesifikasi dan dokumen sudah lengkap ?
tidak
ya Membuat reservation slip untuk mengambil barang yang diperlukan
Butuh transportasi ?
Membuat Goods Receipt
Memberikan barang yang diminta user
tidak
ya
Membuat Work Order
Membuat security gate pass
Menyediakan kendaraan sesuai Work Order Menerima barang dan atau kendaraan dari fungsi inventori dan atau transportasi
tidak
Barang sudah diberi ke user dan dokumen dari user lengkap ?
ya Membuat Good Issue
Memeriksa keadaan inventori secara berkala
tidak Stok perlu ditambah ya Membuat purchase requisition
Gambar 3.2 Proses Bisnis Divisi Supply Chain Management dan General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
27
3.2
Produk yang Dihasilkan Produk yang dihasilkan PT PERTAMINA EP Asset I
Field Jambi adalah minyak mentah. Minyak mentah tersebut kemudian diolah agar kadar air dan gas. Karena minyak mentah
tidak
dapat
dilihat
wujud
aslinya
disebabkan
berada di dalam tanki, maka berikut adalah contoh minyak mintah siap jual yang dijadikan sampel untuk diukur kadar airnya.
Gambar 3.3 Sampel Miyak Mentah Siap Jual Area eksploitasi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi membagi wilayah operasinya kedalam dua bagian yaitu Produksi Jambi Utara dan Produksi Jambi Selatan. Produksi Jambi
Utara
Ketaling
terdiri
Barat,
Sungai
atas
Lapangan
Gelam,
Ketaling
Setiti,
Timur,
Barbosela,
dan
Tanjung Obi sedangkan produksi Jambi Selatan terdiri dari lapangan Kenali Asam, Tempino, Bajubang dan Bungin Batu. Produksi
minyak
mentah
ini
selanjutnya
akan
dikirim
dengan cara dipompakan melalui pipa – pipa pembawa minyak ke
Tempino
lanjutan
yang
sebelum
merupakan akhirnya
tempat dikirim
28
pengolahan ke
Pertamina
minyak Plaju
untuk diolah menjadi minyak murni. Kapasitas Produksi PT Pertamina EP Asset I Field Jambi adalah rata – rata 4100 barrel perhari yang merupakan hasil kumulasi dari kedua wilayah produksi tersebut. Berikut adalah tabel jumlah produksi harian minyak mentah pada tanggal 29 Juli 2013. Tabel
3.1
Jumlah
Produksi
Minyak
Mentah
Harian
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
UTARA
SELATAN
JAMBI
Structure Kenali Asam Tempino Bajubang Bungin batu Sub Total Ketaling timur Ketaling barat Sungai gelam Setiti Barbosela Tanjung Obi Sub Total TOTAL
Cara
Today (barel) Yesterday (barel) 1211.3 1227.7 712.2 711.9 179.2 179.1 36.3 28.6 2139 2147.3 794.6 884.3 83.5 98.3 883.6 914.9 75.8 76 12.1 12.1 61.8 1849.6 2047.4 3988.6 4194.7
mengukur
jumlah
minyak
mentah
yang
dihasilkan atau yang terdapat dalam satu tanki adalah dengan menggunakan bantuan pasta air. Pasta air dioleskan kepada sebagai
alat
ukur
pemberat.
berupa
tali
Selanjutnya
yang alat
diikatkan ukur
bandul tersebut
dimasukkan kedalam tanki minyak. Alat ukur tersebut akan berubah warna menjadi merah saat terkena air. Dari sana akan didapatkan berapa ketinggian air dan minyak dalam satu tanki tersebut.
29
3.3
Proses Operasi Proses operasi yang terlaksana di PT PERTAMINA EP
Asset
I
Field
Jambi
merupakan
aktivitas
eksploitasi.
Aktivitas ini meliputi aktivitas pencarian minyak bumi, pengangkatan minyak bumi, pemisahan minyak bumi menjadi minyak mentah dengan kadar air sangat sedikit. Seperti
yang
tertulis
sebelumnya
bahwa
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi mempunyai dua bagian wilayah
operasi
yaitu
Jambi
Utara
dan
Jambi
Selatan.
Mahasiswa ditempatkan di PT Pertamina Asset I Field Jambi wilayah produksi Jambi Selatan yaitu Kenali Asam. Untuk wilayah Kenali Asam terdapat lima sumur penghasil minyak yang beroperasi. Sumur – sumur tersebut memiliki tiga jenis
berbeda
buminya
tergantung
dari
Pump
Progressive
yaitu
Jet,
cara
pengambilan
minyak
Centrivugal
Pump
(PCP), dan ESP. Pump Jet mengambil minyak dengan cara memindahkan, PCP dengan cara mengangkat, dan ESP dengan cara
menghisap.
Sarana
pengolahan
minyak
bumi
menjadi
minyak mentah terdapat di Central Facility Kenali Asam. Pada
Central
Facility
terdapat
bebagai
pemisahan minyak dengan komponen lainnya.
30
peralatan
Gambar 3.4.
Central Facility
PT PERTAMINA EP
Asset I
Field Jambi Minyak yang berasal dari sumur – sumur tersebut dikumpulkan munipool
melalui
yang
Header,
berfungsi
lalu
sebagai
dialirkan
pengatur
ke
laju
dalam aliran.
Setelah itu semua minyak tersebut masuk kedalam Separator Group. untuk
Separator
Group
memisahkan
terpisah memisahkan
gas
mengalir air
merupakan dengan
ke
dengan
alat
fluida.
Scrubber. gas.
Gas
yang Gas
digunakan
yang
Scrubber
yang
sudah kembali
dihasilkan
bisa
langsung digunakan dan dialirkan ke powerplant, perumahan milik
Pertamina
dan
digunakan
untuk
kepentingan
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Fluida
hasil
pemisahan
dari
Separator
Group
tersebut masuk ke dalam FWKO. FWKO merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan minyak dengan air. Minyak yang dihasilkan
dari
proses
pemisahan
31
tersebut
dialirkan
menuju tanki minyak yang siap didistribusikan ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU). Pemompaan minyak ke dalam tanki minyak dibantu dengan alat Gould Pumps. Sedangkan air hasil pemisahan dalam FWKO dialirkan kedalam Skim Tank. Air dalam Skim Tank tersebut diolah kembali yaitu dengan dipisahkan kandungan pasir, air dan minyaknya. Dalam Skim Tank terdapat Bioxide. Bioxide berfungsi untuk mengikat bakteri – bakteri minyak.
Hasil pengolahan Skim Tank
berupa pasir, air dan minyak. Pasir disalurkan ke dalam tempat pembuangan limbah yang disebut pit. Air disalurkan langsung
ke
dalam
tanki
air
dan
minyak
disalurkan
langsung kedalam tanki minyak dengan menggunakan Gould Pumps. Limbah
yang
dihasilkan
dari
hasil
proses
pemisahan ini berupa lumpur, pasir dan air tanah. Lumpur dan pasir yang dihasilkan dikumpulkan ke dalam pit. Pit khusus lumpur berbeda dengan pit khusus pasir. Limbah lumpur
akan
dikemas
kedalam
dibuang. PT PERTAMINA EP membuang berisi
limbah
lumpur
Asset
lumpurnya
tersebut
karung
ke
denga
untuk
selanjutnya
I Field
Jambi
sendiri
cara
membawa
karung
Cirebon.
Limbah
pasir
yang
dihasilkan dikumpulkan dan selanjutnya dibawa dan dikubur kembali
kedalam
tanah.
Untuk
limbah
air
tanah
yang
dihasilkan dibuang kembali ke dalam tanah dengan cara diinjeksikan dengan menggunakan Weathley. Setelah minyak terkumpul di tanki minyak, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mendistribusikan minyak tersebut ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU).
32
Gambar 3.5. Stasiun Pengumpul Utama PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi Selain didistribusikan ke SPU, ada pula sedikit minyak yang diambil untuk dijadikan sampel. Minyak untuk sampel ini dibawa ke laboratorium untuk diujikan kadar air dan minyak didalam minyak tanah tersebut. Setiap hari dilakukan sampling sebanyak satu kali. Setelah dilakukan sampling
maka
petugas
hasilnya
kepada
laboratorium
petugas
central
akan
memberitahuka
facility.
Data
hasil
sampling tersebut digunakan sebagai acuan petugas central facility
untuk
pengaturan
melakukan
lainnya
dalam
setting setiap
bukaan proses
valve di
ataupun central
facility. Minyak tanah dari central facility dipompakan ke SPU menggunakan Gould Pumps. Selanjutnya minyak tersebut akan masuk kedalam tanki pengumpul di SPU. SPU merupakan tempat
pengumpulan
semua
minyak
33
hasil
produksi
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Masing – masing minyak hasil
produksi
tersebut
dimasukkan
kedalam
tank
yang
berbeda – beda sesuai dengan daerah produksinya. Pada SPU terdapat berisi
tujuh
air
tanki
yang
pengumpul
termasuk
minyak
dalam
dan
peralatan
satu
tanki
keselamatan
milik divisi HSSE. Minyak mentah hasil produksi Kenali Asam berada pada tanki ke-tujuh. Dalam SPU ini, dilakukan pengukuran kadar minyak dan air dengan prosedur yang sama dengan yang terdapat di central facility yaitu dengan menggunakan pasta air. Tanki minyak di SPU memiliki besar muatan yang berbeda – beda antar tanki. Selain berbeda muatan juga berbeda tingkat ketinggian air maksimalnya. Tiap
tanki
Tingkat
memiliki
ketinggian
ketinggian
air
tingkat air
yang
ketinggian
maksimal
diizinkan
air
maksimal.
merupakan berada
tingkat
dalam
tanki
tersebut. Hal ini dikarenakan agar tidak ada air yang tersedot
oleh
pompa
saat
melakukan
distribusi
minyak
mentah dari tanki tersebut ke tempat lain. Karena itu saat air sudah mendekati batas maksimal ketinggian air maka petugas SPU akan mengeluarkan air tersebut dengan cara membuka saluran valve sehingga air akan mengalir melalui
parit
pembuangan
air.
–
parit Air
yang
tersebut
sudah
disediakan
mengalir
ke
pit
untuk yang
terdapat di SPU. Selanjutnya air yang tergolong kedalam limbah dalam pit tersebut disalurkan kembali ke central facility untuk selanjutnya diolah oleh central facility sebagai limbah.
34
Gambar 3.6. Pit sebagai Tempat Pembuangan Limbah (air)
3.4
Fasilitas Produksi Fasilitas produksi yang dimiliki PT PERTAMINA EP
Asset
I
Field
Jambi
terdiri
Fasilitas
yang
menjadi
fasilitas
yang
terdapat
Stasiun
Pengumpul
aktivitas
fokus
Utama
pemisahan
dari utama
dalam bumi
fasilitas.
mahasiswa
Central
(SPU).
minyak
banyak
Hal hasil
adalah
Facility
ini
dan
dikarenakan
eksploitasi
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi menjadi minyak mentah dilakukan
di
Central
Facility
dan
SPU
sebagai
tempat
pengumpulan akhir minyak mentah yang siap didistribusikan untuk Field Jambi. Fasilitas
produksi
yang
terdapat
Facility Kenali Asam terdapat pada tabel 3.1.
35
di
Central
Tabel
3.2.
Fasilitas
Produksi
di
Central
Facility
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Material Separator Group Separator Test FWKO Scrubber Weathley Skim Tank Pit Tank air kapasitas 5000 barrel Tank minyak kapasitas 2000 barrel Gould Pump Compressor Sand Jet
13 14 15 16 17
Generator Waukesha G2-1 Waukesha G2-2 Dorman G2-2 Dorman G2-4 GEJ
Jumlah 1 3 2 2 5 1 3 1 1 5 1 2 1 1 1 1 1
Berikut adalah uraian kegunaan dari fasilitas produksi yang dimiliki PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yang terdapat di Central Facility dan SPU. 1.
Separator Group Separator Group berfungsi untuk memisahkan gas dan fluida.
36
Gambar 3.7 Separator Group 2.
Separator Test Separator
Test
berfungsi
sebagai
pemisah
gas
dan
fluida dan nantinya akan menghitung kadar gas, minyak dan air yang terdapat dalam aliran minyak ini.
Gambar 3.8. Separator Test 3.
FWKO FWKO berfungsi sebagai alat untuk memisahkan antara minyak dengan air yang terdapat dalam minyak bumi.
37
Gambar 3.9. FWKO 4.
Scrubber Scrubber merupakan alat untuk memisahkan antara gas dan
air
sebelum
gas
didistribusikan
pengguna yang memerlukan.
Gambar 3.10. Scrubber
38
langsung
ke
5.
Weathley Weathley merupakan pompa injeksi yang berfungsi untuk menginjeksikan air asin hasil pemisahan dengan minyak kedalam bumi.
Gambar 3.11. Weathley 6.
Skim Tank Skim
Tank
merupakan
tempat
pengumpulan
air
yang
didalamnya terdapat proses pengikatan kembali minyak – minyak dengan bantuan bioxide. 7.
Pit Pit merupakan tempat pembuangan limbah berupa pasir dan lumpur yang terbawa minyak bumi.
39
Gambar 3.12. Pit 8.
Tank air kapasitas 5000 barrel Tank
air
khusus
untuk
menampung
air
asin
yang
tergantung dalam minyak bumi.
Gambar 3.13. Tank air kapasitas 5000 barrel 9.
Tank minyak kapasitas 2000 barrel Tank khusus untuk menampung minyak mentah yang siap dikirimkan ke SPU
40
Gambar 3.14. Tank minyak kapasitas 2000 barrel 10. Gould Pump Gould
pump
menyalurkan
merupakan air,
pompa
minyak,
yang
pasir
dan
pipa dalam setiap tahapan prosesnya.
Gambar 3.15. Gould Pump
41
digunakan limbah
untuk melalui
11. Compressor Compressor digunakan untuk memberikan tenaga berupa udara
agar
fluida)
flowline
dan
(media
untuk
penampil
mendorong
ukuran
demulsifier
aliran dan
corrosion.
Gambar 3.16. Compressor 12. Sand Jet Sand
jet
memompakan
merupakan pasir
pompa yang
penyaringan minyak mentah.
Gambar 3.17. Sand Jet
42
yang
digunakan
untuk
didapat
dalam
proses
13. Generator Digunakan untuk membangkitkan listrik semua fasilitas produksi. Tidak hanya untuk faslitas produksi namun juga
seluruh
kebutuhan
listrik
untuk
PT
PERTAMINA
Asset I Field Jambi wilayah Kenali Asam. 14. Tank minyak SPU Tanki minyak SPU merupakan tempat pengumpulan semua minyak
mentah
yang
dihasilkan
di
10
lapangan
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.
Gambar 3.18. Tanki SPU 15. Heater Heater berguna untuk memisahkan antara air dan minyak khusus
untuk
minyak
yang
didistribusikan
melalui
vacuum truck. 16. Sarana loading Sarana
loading
digunakan
untuk
memindahkan
minyak
dari vaccum truck kedalam tanki khusus yang berbeda
43
untuk
selanjutnya
diukur
kembali
jumlah
air
minyak yang dibawa oleh vaccum truck tersebut.
Gambar 3.19. Sarana Loading
44
dan
BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1.
Lingkup Pekerjaan
4.1.1. Penempatan Mahasiswa Dalam kerja praktek ini mahasiswa ditempatkan di salah
satu
Asset
yang
dikelola
Divisi
Supply
Chain
Management dan General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yaitu gudang material. Tipe inventori di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi adalah inventori untuk Maintenance/repair/operating
supply.
Artinya
adalah
barang – barang yang disediakan atau barang – barang yang ada dalam daftar inventori PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi merupakan barang – barang pendukung proses produksi yaitu kegiatan eksploitasi di PT PERTAMINA EP Asset I Field
Jambi
seperti
spare
part,
pipa,
alat
–
alat
elektronikal, alat – alat yang dibutuhkan dalam proses pengeboran dan peralatan lainnya yang semuanya merupakan barang penunjang proses produksi. Gudang di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi tersebar di tiga lokasi berbeda. Gudang pertama terletak di area kantor utama PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi di
Kenali
Asam
Atas,
dekat
dengan
area
produksi
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Gudang kedua terletak di wilayah Kasang, Jambi Selatan dan memuat
barang
–
barang yang sudah tidak terdaftar dalam daftar inventori di gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Gudang
45
ketiga terletak di Sebapo dan gudang ini merupakan gudang khusus
bahan
peledak.
Mahasiswa
ditempatkan
di
gudang
pertama karena seluruh aktivitas yang berkaitan dengan Supply
Chain
Management
baik
pengadaan,
penerimaan,
inventori dan transportasi, semuanya berlokasi di Kenali Asam Atas. Pada Gudang PT PERTAMINA Asset I Field Jambi yang berlokasi di wilayah Kenali Asam Atas sendiri terbagi lagi menjadi 5 bagian yang masing – masing disebut Gudang A, Gudang B, Gudang C, Gudang D, Yard dan Shelter. Staff Inventori dan Staff Penerimaan berkantor di Gudang A, sehingga mahasiswa ditempatkan di Gudang A bersama dengan Staff
Inventori
divisi
Supply
dan Chain
Staff
Pengadaan
Management
dan
beserta
pekerja
General
Service
lainnya. 4.1.2. Tugas Mahasiswa Selama
melakukan
kerja
praktek
kurang
lebih
selama satu bulan di Divisi Supply Chain Management & General Service
PT PERTAMINA
EP
Asset
I
Field
Jambi,
mahasiswa mendapat beberapa pekerjaan yang diselesaikan secara bertahap. Pekerjaan tersebut antara lain : 1.
Menyunting Tata Kerja Organisasi TKO Minggu
kedua
pelaksanaan
Kerja
Praktek,
mahasiswa
mendapat tugas untuk menyunting Tata Kerja Organisasi (TKO).
TKO
melakukan
merupakan
tiap
–
tiap
pedoman
para
pekerjaannya.
pekerja Di
dalam
dalam
TKO
dimuat pula flowchart proses bisnis masing – masing aktivitas yang ada pada TKO tersebut. Sebelum berubah
46
nama
menjadi
Service,
Supply
divisi
yang
Chain
Management
menangani
pemenuhan
&
General kebutuhan
material di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi ini bernama
divisi
Logistik.
Divisi
Logistik
mempunyai
TKO sendiri yang selama ini digunakan di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Namun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013, terjadi perubahan struktur organisasi di PT PERTAMINA EP Jambi sehingga divisi Logistik berubah nama menjadi divisi Supply Chain Management & General
Service.
Dengan
adanya
perubahan
ini
maka
terbentuk pula sub fungsi baru dalam divisi Supply Chain Management & General Service yang mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan aktivitas dan deskripsi pekerjaan dalam divisi tersebut. Selama ini Supply Chain Management & General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi belum memiliki TKO sendiri sejak perubahan struktur organisasi tersebut. Karena itu, dengan mengacu pada TKO yang dimiliki Supply Chain Management PT PERTAMINA EP, PT PERTAMINA EP Asset I Field
Jambi
aktivitas
membuat
yang
TKO
sekarang
baru
yang
berjalan
relevan
di
dengan
Supply
Chain
Management & General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. TKO baru merupakan suntingan dari TKO lama.
Perubahan
yang
terjadi
hanya
terletak
pada
penamaan subfungsi. Mahasiswa melakukan penyuntingan dengan
cara
mengetikkan
dokumen word.
47
TKO
baru
kedalam
bentuk
2. Membuat rancangan rak penyimpanan Mahasiswa
diberikan
tugas
untuk
merancang
rak
penyimpanan material di Gudang B yaitu gudang yang berisikan ukuran. elbow
Valve,
Selama hanya
Flange ini
dan
Elbow
penempatan
diletakkan
dalam
valve,
dilantai
berbagai
flange
dengan
dan cara
ditumpukkan. Seringkali barang yang terletak dibawah tidak digunakan karena kesulitan dalam pengambilan. Karena
itu
mahasiswa
diminta
untuk
merancang
rak
penyimpanan yang sesuai untuk menangani permasalahan pengambilan material namun juga tetap ergonomis. 3. Membuat rancangan tata letak gudang valve Bersama dengan adanya rancangan rak yang baru, maka layout gudang menjadi berubah. Untuk itu mahasiswa diminta merancang gudang valve menyeseuaikan dengan rak yang baru beserta dengan komponen gudang lainnya seperti alat pemindahan material. 4. Membuat perhitungan biaya dan rencana pengadaan tata letak gudang valve Mahasiswa diminta untuk melakukan perhitungan biaya pengadaan
rak
dirancang
oleh
pengadaannya. melebihi langsung, menjadi
dan
tata
letak
mahasiswa Jika
nominal
maka
rencana
beberapa
beserta
biaya
batas
bagian
48
gudang
dengan
pengadaan
pengadaan pengadaan hingga
valve
yang
rencana
keseluruhan
dengan
tunjuk
harus
dibagi
akhirnya
dapat
dilakukan tunjuk langsung untuk pengadaan rak dan relokasi gudang tersebut. 4.1.3. Rekan Kerja Mahasiswa Dalam
menyelesaikan
tugas
khusus
yaitu
perancangan media penyimpanan valve dan usulan tata letak gudang
valve,
tugas
secara
mahasiswa
ditugaskan
individual.
untuk
Seluruh
menyelesaikan
rangkaian
proses
pengumpulan data hingga selesainya hasil akhir dilakukan sendiri
oleh
mahasiswa.
memperbolehkan lainnya
mahasiswa
mengenai
penyelesaian melakukan
hal
tugas
tukar
Namun untuk
yang
khusus
pikiran
pembimbing
lapangan
bertanya
kepada
pekerja
dibutuhkan
selama
proses
Mahasiswa
banyak
tersebut. dengan
Staff
Penerimaan
dan
Pengadaan karena kedua orang Staff tersebut selalu ada di dalam gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan merupakan
staff
yang
dianggap
ahli
dalam
masalah
pergudangan. Sementara untuk mengumpulkan data mengenai spesifikasi
material
dan
pengukuran
gudang
valve,
mahasiswa dibantu oleh beberapa pekerja gudang. Selain itu
mahasiswa
pekerjaan
juga
mahasiswa
selalu kepada
mengkonsultasikan pembimbing
lapangan
progress sebelum
akhirnya dipresentasikan. 4.2
Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan Selama melaksanakan kerja praktek di PT PERTAMINA
EP Asset I Field Jambi, mahasiswa mendapat tanggung jawab untuk
menyelesaikan
pekerjaan
membuat
rancangan
alat
penyimpanan valve yang ergonomis. Rancangan berupa rak
49
penyimpanan yang terbuat dari tubing (pipa) yang dapat menyimpan
masing
–
masing
valve,
flange
dan
elbow.
Selain itu mahasiswa juga bertanggung jawab untuk membuat denah
gudang
valve
beserta
dengan
anggaran
biaya
dan
rencana pengadaan seluruh rak penyimpanan dan alat – alat pendukung
yang
menyelesaikan kewenangan
ada
didalam
tugas
yang
ini
dapat
gudang
mahasiswa
tersebut. memiliki
dilakukan
selama
Dalam
beberapa
masa
kerja
praktek. Mahasiswa diizinkan untuk berkunjung ke semua sub fungsi di divisi Supply Chain Management & General Service
guna
mencari
data
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan tugas seperti saat merapikan TKO yang baru. Untuk
menyelesaikan
tugas
merapikan
Tata
Kerja
Organisasi, mahasiswa diizinkan untuk mendapatkan semua dokumen TKO baik TKO lama
maupun TKO baru.
Mahasiswa
diizinkan untuk bertanya kepada semua pekerja yang berada di
divisi
Supply
Chain
Management
&
General
Service.
Mahasiswa diperbolehkan mengambil gambar semua material yang
ada
gudang.
di
gudang
beserta
Selain
itu
mahasiswa
gambar juga
lingkunga
sekitar
diperbolehkan
untuk
masuk kedalam gudang valve setiap saat dengan didampingi oleh
seorang
pekerja
gudang.
Mahasiswa
diperbolehkan
melakukan pengukuran valve dan gudang sendiri di dalam gudang valve. Selain itu mahasiswa diberi tanggung jawab untuk
memastikan
berpindah dilakukan yang
tempat
tidak
akibat
mahasiswa.
diberikan
presentasi
bahwa
mengenai
hasil
material
pekerjaan
Setelah
mahasiswa
ada
selesai
berkewajiban pekerjaan
50
valve
yang
pengukuran
yang
mengerjakan
tugas
untuk
melakukan
mahasiswa
selama
kerja
praktek
dihadapan
pembimbing
lapangan
beserta
dengan pekerja lainnya. 4.3.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Dalam menyelesaikan tugas khusus yaitu merancang
rak untuk valve, flange dan elbow serta merancang tata letak gudang valve dengan menggunakan beberapa metode, antara lain : 1. Observasi Langkah
pertama
melakukan
yang
observasi.
dilakukan
mahasiswa
adalah
Observasi
dilakukan
untuk
mengetahui keadaan gudang valve saat ini. Mahasiswa melakukan
observasi
keadaan
gudang
flange
dan
dengan
beserta
elbow.
cara
kondisi
Mahasiswa
melihat peletakan
langsung valve,
mendokumentasikan
keadaan gudang valve saat ini melalui beberapa foto. Selain itu melalui proses observasi ini mahasiswa juga mendapatkan data mengenai jumlah material yang ada dalam gudang. Data didapatkan dari dokumen yang dimiliki oleh gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Berikut adalah keadaan gudang valve saat ini.
51
Gambar 4.1. Gudang Tampak Luar
Gambar 4.2. Kondisi Gudang Valve Saat Ini
52
Gambar 4.3. Penempatan Flange
Gambar 4.4. Penempatan Elbow
Gambar 4.5. Penempatan Check Valve 2. Pengukuran Mahasiswa tidak memiliki data pasti mengenai ukuran luas gudang dan ukuran masing – masing material yang ada dalam gudang. Karena itu mahasiswa melengkapi data
lewat
metode
pengukuran.
Pengukuran
yang
dilakukan mahasiswa meliputi pengukuran luas gudang dan pengukuran dimensi masing – masing material yang ada
di
gudang
valve.
Pengukuran
53
dilakukan
dengan
menggunakan mahasiswa.
meteran Untuk
dan
luas
dilakukan
gudang,
langsung
mahasiswa
oleh
melakukan
pengukuran panjang dan lebar bangunan gudang. Untuk dimensi
material,
mahasiswa
melakukan
pengukuran
lebar, tinggi dan diameter lingkaran pada valve dan melengkapi data pengukuran berat dengan cara mencari informasi dari internet. 3. Perancangan Setelah semua
mendapatkan material
data
yang
ukuran
ada
yang
dalam
pasti
gudang
dari
valve,
mahasiswa memulai merancang rak untuk valve, flange dan
elbow.
Dalam
melakukan
perancangan
ini,
mahasiswa melakukan beberapa metode antara lain : 1. Brainstorming Mahasiswa
melakukan
pembimbing
lapangan
brainstorming mengenai
dengan
rancangan
rak
seperti apa yang sesuai untuk menempatkan valve, flange
dan
elbow.
Melalui
proses
brainstorming
ini mahasiswa mendapatkan masukan mengenai bentuk rak yang dapat digunakan. Selain itu mahasiswa juga
mendapat
masukan
mengenai
ukuran
panjang
tiap rak yang ideal serta dimensi seperti tinggi rak. Dalam penentuan dimensi panjang dan tinggi rak, keputusan didasari oleh pertimbangan dimensi produk
(panjang
dan
lebar
valve,
flange
dan
elbow), ketersediaan area di dalam gudang, jumlah material yang akan disimpan dalam gudang tersebut
54
dan
kemampuan
manusia
untuk
memindahkan
rak
tersebut sewaktu – waktu jika dibutuhkan. Dari
pertimbangan
dimensi
produk
maka
ditentukan panjang rak valve adalah 150cm. hasil ini didapat dari jumlah valve yang mungkin dapat masuk kedalam rak tersebut tidak terlalu banyak sehingga saat sudah disusun terlihat lebih rapi. Selain itu dengan ukuran rak yang tidak terlalu panjang maka tidak akan menyulitkan pekerja untuk mengangkat rak tersebut jika ingin dipindahkan. Untuk
lebar
valve
rak
memiliki
penentuan
valve,
masing
lebar
yang
lebar
pengelompokan
rak
valve
–
masing
berbeda
valve
ukuran
sehingga
didasari
berdasarkan
dari
tebal
kaki
(inchi) dari valve tersebut. kaki valve adalah dua buah lingkaran yang terdapat disamping kiri dan kanan badan valve. Check valve dan get valve dengan dengan ketebalan kaki sama akan dihitung rata – rata lebarnya hingga didapatlah masing – masing nilai rata – rata untuk tiap tebal kaki valve.
Valve
2”
memiliki
lebar
rata
–
rata
26,5cm, valve 3” selebar 29,4cm, valve 4” selebar 40cm, dan valve 6” selebar 50,5cm. Untuk ukuran rak flange, panjang rak yang direncanakan adalah 360cm. alasan dari penentuan ukuran ini adalah karena ukuran panjang yang
cukup
panjang
sehingga
tidak
flange
memungkinkan
untuk membuat banyak rak karena keterbatasan area gudang,
sehingga
diputuskan
55
untuk
mengakomodir
semua flange didalam satu rak memanjang. Lebar rak
flange
100cm.
yang
direncanakan
Pertimbangannya
flange
terbanyak
adalah
adalah
berukuran
selebar
karena
diameter
45cm.
sehingga
dikondisikan dalam 1 rak hanya terdapat dua baris flange
sehingga
diambil
atau
tidak
dimasukkan
menyulitkan
saat
dalam
Selain
rak.
akan itu
juga karena pertimbangan luas gudang yang tidak memungkinkan untuk membuat rak yang lebih lebar. Rak
flange
tingkat
yang
dengan
diterima
rak
direncanakan pertimbangan
tidak
terdiri beban
memungkinkan
dari
yang
untuk
2
harus
menumpuk
banyak flange. Tinggi masing – masing rak yang direncanakan adalah 99cm dengan diameter flange terbesar yaitu 45cm, maka agar dapat dipindahkan dengan
mudah
dan
tempat
yang
digunakan
tidak
boros, ketinggian tiap rak direncanakan setinggi 99cm.
Mahasiswa
tidak
melakukan
analisis
beban
secara teoritis namun dengan cara brainstorming dengan pembimbing lapangan. Untuk
rak
elbow,
panjang
rak
yang
direncanakan adalah 402cm. Penentuan ukuran ini didasari oleh banyaknya elbow yang harus disimpan dalam rak dan keterbatasan ruang gudang. Lebar rak elbow yang direncanakan adalah 100cm dengan pertimbangan diameter elbow, banyaknya elbow yang harus
disimpan
diameter
elbow
dan
keterbatasan
rata
56
–
rata
ruang.
50cm,
maka
Dengan elbow
dikondisikan untuk disusun dua baris menyamping sesuai
dengan
lebar
rak
sehingga
elbow
tidak
sulit untuk dipindahkan. Proses
brainstorming
tidak
hanya
berlangsung satu kali saja namun beberapa kali sesuai
kebutuhan
hingga
akhirnya
mahasiswa
mendapat desain yang paling sesuai. 2. Pengsketsaan desain Mahasiswa menuangkan ide desain yang didapat dari proses
brainstorming
kedalam
sketsa
desain.
Sketsa dilakukan dengan maksud untuk mempermudah dalam
proses
penggambaran
dengan
software
nantinya. Desain yang disketsa adalah desain rak valve, flange dan elbow. Pengsketsaan dilakukan secara manual dengan menggambar sketsa dikertas. 3. Penggambaran desain Penggambaran desain dilakukan dengan menggunakan software Powershape. Powershape digunakan karena merupakan software gambar 3 dimensi yang paling dikuasai yang
oleh
telah
mahasiswa.
dibuat,
Dengan
mahasiswa
bantuan
sketsa
menggambar
dengan
menggunakan powershape. Selain gambar 3 dimensi, mahasiswa membuat gambar 2 dimensi dari masing – masing rak untuk memperjelas bentuk desain rak tersebut. 4. Perhitungan
57
Tahap untuk
selanjutnya ketiga
dilakukan
adalah
jenis
adalah
melakukan
rak.
perhitungan
Perhitungan
perhitungan
untuk
yang
menentukan
kapasitas satu rak. Untuk menentukan jumlah rak yang
dibutuhkan
sederhana penyimpanan
yaitu
maka
digunakan
dengan
membagi
dengan
panjang
perhitungan panjang
material
yang
rak akan
ditempatkan di rak tersebut. Pada
rak
perhitungan
penyimpanan jumlah
Valve, rak
berikut
penyimpanan
adalah yang
diperlukan. a. Valve 2 inchi Jumlah Valve (gate Valve, check Valve, ball Valve) 2 inchi dalam gudang = 36 unit Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm Lebar rata – rata Valve 2 inchi = 26.5 cm Jumlah Valve dalam 1 rak = =
= 5.66 = 5 valve Jumlah rak yang dibutuhkan
= = = 7,2 = 8 rak
b. Valve 3 inchi Jumlah Valve (gate Valve, check Valve, ball Valve) 3 inchi dalam gudang = 241 unit
58
Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm Lebar rata – rata Valve 3 inchi = 29,4 Jumlah Valve dalam 1 rak = = = 5,1 = 5 valve
Jumlah rak yang dibutuhkan
= = = 48.2 = 49 rak valve
c. Valve 4 inchi Jumlah Valve (gate Valve, check Valve, ball Valve) 4 inchi dalam gudang = 26 unit Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 200 cm Lebar rata – rata Valve 4 inchi = 40 cm Jumlah Valve dalam 1 rak = =
= 5 valve Jumlah rak yang dibutuhkan
= = = 5,2 = 6 rak
d. Valve 6 inchi Jumlah Valve (gate Valve, check Valve, ball Valve) 6 inchi dalam gudang = 24 unit
59
Panjang rak penyimpanan yang direncanakan = 150 cm Lebar rata – rata Valve 6 inchi = 50,5 cm Jumlah Valve dalam 1 rak = =
= 3 valve Jumlah rak yang dibutuhkan
= = = 8 rak
Untuk
rak
penyimpanan
Flange
dan
Elbow
45°
tidak menggunakan perhitungan yang sama dengan rak penyimpanan valve. Rak untuk Flange dan Elbow dibuat dengan dimensi panjang dan lebar 350 cm x 100 cm serta . Jumlah Flange yang dapat disimpan pada rak ini adalah sebagai berikut dihitung dengan asumsi sebagai berikut : Diameter Flange paling besar (8” SCH 80 600lbs)= 45 cm Tinggi Flange paling besar (8” SCH 80 600lbs)= 18 cm Panjang rak
=350 cm
Lebar rak
=100 cm
Tinggi rak bagian bawah
= 99 cm
Banyak Flange yang dapat dimuat di 1 rak =
x
= 96,8 = 96 flange
60
Diameter Flange paling banyak (4” SCH 80 600lbs)= 26 cm Tinggi Flange paling banyak (4” SCH 80 600lbs)=12 cm Panjang rak
= 360 cm
Lebar rak
= 100 cm
Tinggi rak bagian bawah
= 99 cm
Banyak Flange yang dapat dimuat di 1 rak =
x
= 432.25 = 432 flange Untuk yang
rak
digunakan
Flange
dan
penyimpanan sama
Elbow
Elbow
dengan
45°.
Rak
90°,
perhitungan
perhitungan penyimpanan
pada
rak
Elbow
90°
memiliki panjang 402 cm dengan lebar 100 cm. Panjang Elbow rata – rata
= 50 cm
Diameter Elbow rata - rata
= 50 cm
Tinggi Elbow paling besar
= 20 cm
Panjang rak
=402 cm
Lebar rak
=100 cm
Banyak Elbow yang dapat dimuat di 1 rak =
x
= 80,4 = 81 flange Ukuran Elbow yang dapat ditempatkan dalam rak tersebut besi
fleksibel.
penyangga
Hal
dibuat
ini
dapat
selebar
terjadi
mungkin
karena
agar
menyangga Elbow dengan berbagai lingkar ukuran.
61
dapat
5. Pembuatan gambar desain tata letak Setelah mengetahui jumlah kebutuhan rak, mahasiswa menggambar desain tata letak gudang valve. Mahasiswa menggunakan
Microsoft
Visio
dalam
menggambar
tata
rancangan
rak
letak gudang usulan. 6. Evaluasi Setelah
mahasiswa
penyimpanan melakukan
dan
menggambar
tata
evaluasi
letak
dibantu
gudang, dengan
mahasiswa pembimbing
lapangan. Mahasiswa menyampaikan hasil desain yang sudah
dikerjakan
lapangan. mengenai
mahasiswa
Pembimbing rancangan
mahasiswa
kepada
lapangan rak
dan
menyempurnakan
pembimbing
memberikan tata
lagi
letak,
hasil
saran lalu
rancangan
tersebut hingga akhirnya selesai menjadi rancangan akhir. 7. Perhitungan biaya Biaya yang dihitung adalah biaya pengadaan rak dan alat
pemindahan
material.
Saat
akan
melakukan
perhitungan biaya maka mahasiswa melakukan observasi untuk mengetahui harga komponen dan material yang dibutuhkan.
Perhitungan
sederhana
dilakukan
yaitu
dengan mengalikan jumlah kebutuhan material dengan harga satuannya.
4.4
Hasil Pekerjaan
62
Selama
melakukan
kerja
praktek,
mahasiswa
sudah
menyelesaikan tugas khusus dengan hasil sebagai berikut : 1.
Rancangan Rak a. Hasil Desain Rak Rak
penyimpanan
Valve
didesain
untuk
menampung
Valve sesuai dengan diameter kaki Valve. Kedua piringan di bagian bawah Valve, yang selanjutnya disebut
kaki
diameternya.
Valve
diukur
Setelah
masing
diukur
maka
–
masing
didapatkan
persamaan antara Valve 2 inchi (gate, check dan ball Valve), Valve 3 inchi, Valve 4 inchi dan penyimpanan yang mampu untuk menahan kaki – kaki Valve
tersebut.
Gambar
desain
rak
Valve dapat dilihat pada gambar 4.6.
63
penyimpanan
Gambar 4.6. Desain Rak Penyimpanan Valve Rak
penyimpanan
Flange
berbeda
dengan
rak
penyimpanan Valve. Rak penyimpanan Flange berupa rak dengan dua tingkat. Terdapat dua rak untuk menyimpan sama.
Flange.
Hanya
saja
Bentuk agar
dan
lebih
ukuran teratur
keduanya maka
rak
pertama ditujukan untuk menyimpan Flange dengan ukuran lebih besar yakni khusus Flange 8 inchi. Rak
lainnya
Flange
dengan
dapat
digunakan
uluran
yang
untuk
beragam.
menyimpan Gambar
penyimpanan Flange terdapat pada gambar 4.7.
64
rak
Gambar 4.7. Desain rak Penyimpanan Flange & Elbow 45° Rak
penyimpanan
dipasangkan
kaki
Elbow –
berupa
kaki
plat
dengan
besi
besi
yang
12
mm
dirangkaikan 2 buah pada bagian ujung plat besi tersebut. Fungsi dari kedua besi tersebut adalah untuk
menahan
Elbow
yang
ditumpukkan
pada
rak
penyimpanan tersebut. Dengan adanya besi 12 mm teersebut
maka
Elbow
vertikal,
bukan
dengan
dapat bentuk
ditumpukkan piramida
lurus seperti
kondisi saat ini sehingga terlihat lebih rapi dan mengurangi
luas
ruangan
yang
terpakai.
Gambar
desain rak penyimpanan untuk Elbow dapat dilihat pada gambar 4.8.
65
Gambar 4.8. Desain rak Penyimpanan Elbow 90° b. Hasil Perencanaan Dimensi Rak Setelah
mengetahui
melalui
proses
desain
yang
brainstorming
akan
digunakan,
ditentukanlah
dimensi masing – masing rak penyimpanan. Lebar rak penyimpanan untuk valve didapat dari hasil pengurangan diameter walve dengan panjang sebesar 5cm sebagai toleransi yang digunakan agar valve
66
dapat diletakkan dengan baik di atas rak. Dimensi rak penyimpanan dapat dilihat di tabel 4.1. Tabel 4.1. Dimensi Usulan Rak Penyimpanan NO
Material yang Dapat Dimuat
1
Get Valve
2
Get Valve
3
DIMENSI Panjang
Lebar
Tinggi Kaki
dan check Valve 3"
150 cm
16 cm
15 cm
dan check Valve 2"
150 cm
12 cm
15 cm
Get Valve dan check Valve 4"
200 cm
22 cm
15 cm
4
Get Valve dan check Valve 6"
150 cm
29 cm
15 cm
5
Flange dan Elbow 45o
200 cm
200 cm
18 cm
400 cm
100
18 cm
6
o
Elbow 90
c. Spesifikasi
material
untuk
membuat
rak
penyimpanan Spesifikasi
material
untuk
membuat
rak
penyimpanan adalah spesifikasi bahan untuk membuat semua
rak
penyimpanan
yang
sudah
direncanakan.
Spesifikasi material juga meliputi jumlah material yang
dibutuhkan
untuk
membuat
rak
tersebut.
Spesifikasi material yang dibutuhkan dapat dilihat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2. Spesifikasi Material yang dibutuhkan untuk Membuat Rak Penyimpanan di Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi NO
BAHAN
GAMBAR BAHAN
67
SPESIFIKASI
JUMLAH
1
Tubing 2
Panjang =
3/8
304,8cm
74 pcs
Diameter = 6,0325cm 2
Triplek
Panjang = 122cm Lebar =
5 pcs
244cm Ketebalan = 12mm 3
Besi SNI
Panjang = 12
polos
m
1 pcs
Diameter = 12mm
2. Rancangan Tata Letak Gudang Valve a. Tata Letak Gudang Sebelum Direlokasi Setelah melakukan observasi, mahasiswa mendapatkan data berupa tata letak gudang valve beserta dengan ukuran
gudang.
Gudang
valve
yang
dimiliki
PT
PERTAMINA EP Asset I Field Jambi berukuran 17m x 5,2m. Tata letak gudang valve saat ini dapat dilihat pada gambar 4.9.
68
CHECK VALVE
X
X
GATE VALVE
X
X GATE VALVE
X
ELBOW
CHECK VALVE
GATE VALVE
FLANGE
GATE VALVE
GATE VALVE
Gambar 4.9. Tata Letak dalam Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi Saat Ini
69
Pada
awalnya,
kondisi
gudang
penyimpanan
Valve,
Flange dan Elbow di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
tidak
sesuai
dengan
ynag
diharapkan
karena
masih terdapat kekurangan sehingga membuat aktivitas perpindahan diletakkan
material tidak
tidak
beraturan
efektif
karena
dan
tidak
barang memiliki
rak. Material yang masuk diletakkan di tempat yang kosong, sehingga tidak ada tempat yang pasti untuk meletakkan masing – masing barang. b. Hasil pengukuran dimensi Hasil
yang
dimensi
didapat
valve,
dari
flange
proses dan
pehitungan
elbow
yang
adalah
meliputi
panjang, lebar, diameter dan jumlah material dalam gudang. Data dimensi valve, flange dan elbow dapat dilihat pada tabel 4.3.
70
Tabel 4.3. Dimensi dan Jumlah Material dalam Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi NO
MATERIAL
DIAMETER LEBAR
TINGGI
JUMLAH(PCS)
1
Check Valve 6" 600
36 cm
55 cm
56 cm
10
2
Check Valve 4" 600
28 cm
44 cm
38 cm
16
3
Check Valve 3" 150
19 cm
25 cm
28 cm
38
4
Check Valve 2" 150
18 cm
27 cm
26 cm
10
5
Check Valve 6" 300
32 cm
45 cm
47 cm
14
6
Check Valve 4" 300
26 cm
36 cm
39 cm
10
7
Check Valve 2" 600
17 cm
30 cm
35 cm
17
8
Get Valve 3" 300
21 cm
28 cm
55 cm
61
9
Get Valve 3" 150
20 cm
21 cm
45 cm
100
10 Get Valve 3" 600
21 cm
36 cm
61 cm
38
11 Get Valve 2" 150
15 cm
19 cm
35 cm
11
12 Get Valve 2" 600
17 cm
30 cm
50 cm
13
13 Flange SCH 80 4" 600
26 cm
13 cm
14 Flange SCH 80 8" 600
45 cm
18 cm
15 Flange SCH 40 6" 300 16 Flange SCH 40 6" 150 17 Flange SCH 40 6" 300 18 Elbow 90°
17 cm
19 Elbow 45° c. Hasil
perhitungan
kebutuhan
jumlah
rak
penyimpanan Jumlah kebutuhan rak penyimpanan didapat dari hasil perhitungan seperti yang terdapat dalam bab 4 bagian perhitungan. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel 4.4.
71
Tabel 4.4. Jumlah usulan kebutuhan rak penyimpanan dalam Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi NO
Rak Penyimpanan
Jumlah Kebutuhan
1 2 3 4 5
Valve 3" Valve 2" Valve 4" Valve 6" Flange dan Elbow 45o
50 8 6 9 3
6
Elbow 90o
1
d. Rancangan tata letak usulan Setelah
proses
perancangan
tata
letak
sudah
dilakukan, maka output yag terlihat adalah template rancangan
tata
letak.
Berikut
rancangan
tata
letak
yang
adalah
baru
dari
template gudang
penyimpanan Valve, Flange dan Elbow di PT Pertamiana EP Asset I Field Jambi. Template tata letak usulan untuk gudang Valve, Flange dan Elbow terlihat dalam gambar 4.10. Tabel 4.5. Keterangan denah tata letak Nomor 1 2 3 4 5 6 T HT
Keterangan Valve 3" Valve 2" Valve 4" Valve 6" Flange Elbow Troli Hand Pallet Truck
72
1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
1 1
1 1 1 1
2 2 2 2
35cm
1 1
PALLET
1 1 1 1
PALLET
1 1 1 1 1 1
5
1 1
1 1 1 1 PALLET
1 1
1 1 1 1 PALLET
1 1
1m
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1,375 m
6
3 3
3 3
T
3 3 HPT
Gambar 4.10. Tata Letak Usulan untuk Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
73
Sesuai dengan yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya mengenai penentuan jumlah rak penyimpanan yang diperlukan maka tata letak didalam gudangpun menyesuaikan.
Namun
pertama
kali
dilihat
terlebih
dahulu berat materialnya. Material yang besar dan berukuran lebih berat diprioritaskan diletakkan di bagian
depan
pengambilan
gudang
dan
dengan
peletakan
alasan
kemudahan
material.
Material-
material terebut antara lain adalah Valve berukuran 6 inchi dan Valve berukuran 4 inchi. Untuk Valve berukuran
3
inchi
dan
Valve
berukuran
2
inchi
diletakkan dibagian dalam setelah Valve 6 inchi dan 4
inchi.
Untuk
rak
Elbow
dan
Flange
dietakkan
berdampingan di salah satu sisi gudang. didepan rak Elbow dan Flange tersebut teradapat jalan selebar 137,5cm. Ukuran ini dirasa cukup sebagai sarana lalu lintas dalam gudang dengan alat pemindahan material berupa hand pallet truck dengan palet berukuran 120 cm x 80 cm.
Untuk bagian tengah gudang diisi dengan
rak penyimpanan Valve 3 inchi dan Valve 6 inchi pada bagian
depan
mengarah
ke
jalan
masuk
dan
keluar
gudang. Untuk rak penyimpanan Valve 3 inchi, rak penyimpanan diletakkan di bagian tengah gudang, di seberang rak Elbow dan Flange. Rak penyimpanan Valve 3 inchi didempetkan masing – masing sebanyak 4 unit, setelah
itu
diberi
jarak
selebar
100cm
dari
rak
penyimpanan Valve disebelahnya. Jarak ini diberikan agar
orang
gudang.
dapat
Untuk
rak
dengan
mudah
penyimpanan
74
berjalan Valve
didalam 6
inchi
didempetkan sampai sebanyak 3 unit. Pada bagian tepi gudang
lainnya
terdapat
jajaran
rak
penyimpanan
Valve 3 inchi pada bagian dalam dan Valve 4 inchi pada bagian depan mengarah ke pintu masuk dan keluar gudang. masing
Rak
penyimpanan
didempetkan
Valve
sebanyak
3
inchi
2
unit.
masing Hal
–
ini
dilakukan karena jika mendempetkan lebih dari 2 unit maka akan membuat jalan di seberangnya menjadi lebih sempit. Karena itu diputuskan untuk mendempetkan 2 unit rak penyimpanan sehingga terdapat jalan selebar 100cm
didepan
melakukan
rak
penyimpanan
penyusunan
dan
tersebut.
penempatan
Setelah
seluruh
rak
penyimpanan maka masih terdapat sedikit ruang kosong dalam
gudang.
Ruang
kosong
tersebut
dapat
dimanfaatkan untuk meletakkan hand pallet truck dan troli. Pallet dapat diletakkan dibawah rak Flange karena
rak
menyimpan
tersebut
pallet
memang
sehingga
didesain
dapat
untuk
menghemat
dapat tempat
didalam gudang. e. Spesifikasi alat pemindahan material Untuk
membuat
perincian
sebuah
mengenai
gudang
spesifikasi
diperlukan alat
pula
pemindahan
material. Data spesifikasi komponen berisikan nama komponen, gambar komponen, bahan pembuat komponen, dimensi
komponen
dibutuhkan.
dan
jumlah
Komponen
total
yang
komponen
diperlukan
yang dalam
pelaksanaan usulan relokasi gudang di PT PERTAMINA EP
Asset
I
Field
Jambi
75
ini
terbagi
atas
3
klasifikasi.
Pertama
Spesifikasi
alat
pendukung
yang
adalah
meliputi
spesifikasi
spesifikasi
diperlukan
untuk
alat.
peralatan aktifitas
pergudangan. Tabel 4.6. menunjukkan spesifikasi alat yang dibutuhkan dalam usulan relokasi gudang di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Tabel 4.6. Spesifikasi Alat Pemindahan Material di Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi NO
ALAT
GAMBAR ALAT
SPESIFIKASI
1
Hand Pallet Truck
Kapasitas : 2000 kg Ketinggian garpu minimal : 85 mm Ketinggian garpu maksimal : 195 mm Lebar keseluruhan : 600mm
2
Pallet kayu
Panjang = 120cm Lebar = 80cm Tinggi = 14cm
3
Troli
JUMLAH KEBUTUHAN 2
3
1
76
3. Estimasi biaya dan Rencana Pengadaan Gudang Valve a. Estimasi Biaya Pengadaan Gudang
rak
B
dan
relokasi
memerlukan
tata
beberapa
letak
material
dalam baru
sebagai bahan baku dari pembuatan rak tersebut maupun
pengadaan
alat
perpindahan
materialnya.
Bahan utama pembuat rak terbuat dari tubing 2 3/8 bekas sehingga tidak terhitung dalam biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan. Peralatan dan material yang merupakan produk baru terdiri dari alat hand lift truck, pallet, troli, triplek dsn besi
polos
SNI
12mm.
biaya
lainnya
yang
diperlukan adalah biaya penglasan dan pemotongan tubing 2 3/8 untuk pembuatan rak. Estimasi biaya pengadaan rak dan prancangan tata letak didalam Gudang B terdapat dalam tabel 4.7.
77
Tabel 4.7. Estimasi Biaya Usulan Pengadaan Rak dan Relokasi Tata Letak dalam Gudang B di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi No.
Material
Harga per Unit
Jumlah
Biaya Total
1
Pallet Kayu 800mmx1200mmx140mm
Rp
115,000.00
2
unit
Rp
230,000.00
2
Hand Pallet Truck
Rp
2,300,000.00
1
unit
Rp
2,300,000.00
3
Trolley
Rp
800,000.00
1
unit
Rp
800,000.00
4
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 3" biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
304
titik
Rp
18,127,991.20
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
304
titik
Rp
19,243,525.28
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
64
titik
Rp
3,816,419.20
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
64
titik
Rp
4,051,268.48
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
32
titik
Rp
1,908,209.60
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
32
titik
Rp
2,025,634.24
Rp
59,631.55
72
titik
Rp
4,293,471.60
Rp
63,301.07
72
titik
Rp
4,557,677.04
triplek 12mm (122x244)
Rp
144,000.00
3
lembar
Rp
432,000.00
biaya pemotongan tubing 2 3/8 biaya pengelasan per titik
Rp Rp
59,631.55 63,301.07
28 28
titik titik
Rp Rp
1,669,683.40 1,772,429.96
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
14
titik
Rp
834,841.70
biaya pengelasan per titik triplek
Rp Rp
63,301.07 144,000.00
14 2
titik lembar
Rp Rp
886,214.98 288,000.00
Rp
67,237,366.68
5
6
7
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 2"
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 4"
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 6" biaya pemotongan tubing 2 3/8 biaya pengelasan per titik
8
9
o
Pembuatan rak Flange dan Elbow 45
o
Pembuatan rak Elbow 90
TOTAL BIAYA KESELURUHAN
78
b. Rencana pengadaan Pada PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi, segala bentuk material dan jasa yang menjadi kebutuhan seluruh dahulu
divisi
akan
diadakan
melaksanakan
pengadaan
ini
proses
menjadi
dengan
terlebih
pengadaan.
tanggung
Pengadaan.
Proses
pengadaan
penunjukan
vendor
yang
pengadaan.
Sebelum
menyeleksi
akan
Proses
jawab
fungsi
merupakan
proses
mendukung
proses
vendor
yang
akan
bekerja sama dengan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi,
Staff
jumlah
Pengadaan
biaya
yang
pengadaan
barang
PERTAMINA
EP
proses
harus
atau
Asset
pemilihan
tunjuk
terlebih
I
melihat
dikeluarkan
jasa Field
supplier
langsung,
dulu
tersebut. Jambi
yaitu
untuk Di
terdapat
melalu
pemilihan
PT 3
proses
langsung
dan
pelelangan umum. Barang penunjukan
dan
jasa
langsung
yang
merupakan
melalui barang
proses
dan
jasa
dengan nilai dibawah Rp 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah).
merupakan
proses
yang
dalam
ada
Proses
penunjukan
langsung
memilih
e-Procurement
PT
langsung
satu
vendor
PERTAMINA
EP
maupun dari list vendor PT PERTAMINA EP Asset I Field
Jambi.
dengan
nilai
rupiah) ratus
Untuk Rp
sampai juta
pemilihan
pengadaan
50.000.000,dengan
rupiah)
Rp
barang (lima
79
Pada
jasa
puluh
juta
500.000.000,-
dilakukan
langsung.
dan
dengan
proses
(lima proses
pemilihan
langsung
ini
minimal
tiga
pekerjaan
Staff
Pengadaan
vendor
yang
sesuai
membandingkan
memiliki
dengan
lingkup
spesifikasi
yang
diinginkan User. Dari vendor – vendor tersebut Staff
Pengadaan
akan
diajak
akan
memilih
bekerjasama.
satu
vendor
Pemilihan
yang
didasarkan
pada vendor yang mamapu mengadakan barang atau jasa
sesuai
spesifikasi
dan
vendor
yang
mampu
memberikan harga terendah. Untuk barang dan jasa yang memiliki nilai juta
rupiah)
(satu
Rp 500.000.000,- (lima ratus
sampai
milyar
dengan
rupiah)
Rp
akan
1.000.000.000,melalui
proses
pelelangan umum. letak
Proses
pengadaan
dalam
Gudang
rak
B
dan
relokasi
memerlukan
tata
biaya
Rp
67.237.366,68 (enam puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh tujuh ribu tiga ratus enam puluh enam rupiah
enam
puluh
delapan
sen).
Agar
dapat
melalui proses penunjukan langsung maka mahasiswa memutuskan relokasi
untuk tata
membagi
letak
dalam
pengadaan Gudang
B
rak
dan
tersebut
kedalam dua tahap. Tahap pertama adalah pengadaan hand pallet truck, pallet, troli, pembuatan rak Flange dan Elbow 45º dan pembuatan rak Valve 3 inchi.
Tabel
estimasi
biaya
pertama terdapat dalam tabel 4.8.
80
pada
pengadaan
Tabel 4.8. Estimasi Biaya untuk Pengadaan Tahap Pertama di Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi No. 1
2
3 4 5
Pekerjaan / Material Pembuatan rak Flange dan Elbow triplek 12mm (122x244) biaya pemotongan tubing 2 3/8 biaya pengelasan per titik Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 3" biaya pemotongan tubing 2 3/8 biaya pengelasan per titik
Harga per unit
Jumlah
Biaya Total
Rp
144,000.00
3
lembar
Rp
432,000.00
Rp Rp
59,631.55 63,301.07
28 28
titik titik
Rp Rp
1,669,683.40 1,772,429.96
Rp Rp
59,631.55 63,301.07
304 304
titik titik
Rp Rp
18,127,991.20 19,243,525.28
2 1 1
unit unit unit
Rp Rp Rp Rp
230,000.00 2,300,000.00 800,000.00 44,575,629.84
Pallet Kayu 800mmx1200mmx140mm Rp 115,000.00 Hand Pallet Truck Rp 2,300,000.00 Trolley Rp 800,000.00 TOTAL BIAYA KESELURUHAN
81
Pada tahap pertama pengadaan rak dan relokasi tata letak Gudang B PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi ini direncanakan
untuk
mengadakan
peralatan
pemindahan
material karena peralatan ini sangat penting dan pasti digunakan didalam Gudang B. Tanpa adanya alat pemindah material
maka
aktivitas
memasukkan
dan
mengeluarkan
barang tidak dapat dilakukan, karena material yang ada pada gudang B memiliki berat diatas batas angkat normal manusia. Untuk pengadaan rak yang diprioritaskan adalah rak Flange dan Elbow 45º. Alasan dari pengadaan rak ini adalah karena material Flange dan Elbow ini merupakan material dengan jumlah terbanyak. Sehingga diprioritaskan untuk diadakan terlebih dulu. Demikian pula untuk rak Valve 3 inchi. Valve berukuran 3 inchi memliki jumlah yang
paling
banyak
sehingga
diputuskan
untuk
diadakan
lebih dulu. Dengan pengadaan kedua rak ini lebih dulu akan berdampak pada kerapian gudang, karena sebelumnya Flange
dan
Elbow
45º
cukup
menyita
ruangan
Gudang
B
dengan diletakkan disembarang tempat. Demikian pula untuk Valve 3 inchi yang selama ini hanya disusun bertumpuk. Karena jumlah yang cukup banyak maka Valve yang ditumpuk juga semakin banyak sehingga mengakibatkan barang sulit untuk diambil. Estimasi biaya untuk pengadaan rak dan relokasi tata letak didalam Gudang B tahap kedua terdapat dalam tabel 4.9.
82
Tabel 4.9. Estimasi Biaya Pengadaan Gudang Tahap Kedua No. 1
2
3
4
Pekerjaan
Harga per unit
Jumlah
Biaya Total
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 2" biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
64
titik
Rp 3,816,419.20
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
64
titik
Rp 4,051,268.48
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
32
titik
Rp 1,908,209.60
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
32
titik
Rp 2,025,634.24
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
72
titik
Rp 4,293,471.60
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
72
titik
Rp 4,557,677.04
biaya pemotongan tubing 2 3/8
Rp
59,631.55
14
titik
Rp
834,841.70
biaya pengelasan per titik
Rp
63,301.07
14
titik
Rp
886,214.98
2
lembar
Rp
288,000.00
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 4"
Pembuatan rak untuk check Valve dan get Valve 6"
Pembuatan rak Elbow 90o
Rp triplek
144,000.00 TOTAL BIAYA KESELURUHAN
Rp 20,652,680.16
83
84
View more...
Comments