LAPORAN KEGIATAN POSYANDU
July 22, 2018 | Author: Safrina Dwiyunarti | Category: N/A
Short Description
coass ikk...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada saat sekarang posyandu menjadi primadona. Semua pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat telah ada didalam kegiatan posyandu. Kegiatannnya antara lain penimbangan berat badan serta pemberian immunisasi pada bayi dan balita, pemeriksaan ibu hamil, pelayanan Kb serta pemeriksaan terhadap lansia. Sesuai dengan Kepmenkes yang bertujuan untuk melanjutkan pembangunan kesehatan.1 Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang diukur dengan indeks manusia (IPM). Permasalahan dibidang kesehatan meliputi masih cukup tinggimya disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kecamatan dan pedesaan, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, kondisi kesehatan lingkungan masih rendah, perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah, keterbatasan pelayanan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang masih kurang merata, pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal, akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal, masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan diposyandu yaitu pada bayi dan balita, masih rendahnya kinerja SDM kesehatan, peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal.1 Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Sel;ain itu, posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non-profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan balita pos imunisasi, pos KB, pos kesehatan. Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi: KB, KIA, gizi imunisasi, dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain.2
1
Posyandu dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan yaitu3 : 1.
Posyandu Pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.Keadaan dinilai gawat, sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinnya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi. 2.
Posyandu Madya (warna kuning) Posyandu pada tingkat madtya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Untuk ini perlu dilakukan penggerakkan masyarakat secara intensif,serta penambahan program yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu : - Pelatihan Toma dengan modul ekskalasi Posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda stimulasi. -
Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan
masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. 3.
Posyandu Purnama (warna hijau) Posyandu pada tingkat purnama adalah Posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata junlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi posyandu tingkat ini adalah : -
Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan masyarakat
menentukan sendiri pengembangan program di Posyandu.
2
kuat, 4.
Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang dengan
cakupan
anggota
minimal
50%
kk
atau
lebih.
Posyandu Mandiri (warna biru) Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat, telah menjangkau lebih dari 50% KK. Untuk Posyandu tingkat ini, intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM. Posyandu yang berada di wilayah Puskesmas Abeli secara keseluruhan terdapat 17 buah posyandu yang tersebar di delapan kelurahan. Di Kelurahan Puday terdapat 2 buah posyandu yaitu Posyandu Mutiara dan Posyandu Flamboyan, di Kelurahan Lapulu terdapat 3 buah posyandu yaitu Posyandu Cempaka, Posyandu Sejahtera, Posyandu Trans, di Kelurahan Abeli terdapat 2 Posyandu yaitu Posyandu Melati 1 dan Posyandu Bersama, di Kelurahan Benuanirae terdapat 2 Posyanndu yaitu Posyandu Nenas dan Posyandu Jambu, di Kelurahan Tobimeita terdapat 2 Posyandu yaitu Posyandu Teratai dan Posyandu Dahlia, di Kelurahan Poasia terdapat 2 Posyandu yaitu Posyandu Anggrek dan Posyandu Melati 2, dan di Kelurahan Talia terdapat 2 Posyandu yaitu Posyandu Mujur Jaya dan Posyandu Matahari. Secara keseluruhan seluruh posyandu di wilayah Puskesmas Abeli termasuk dalam kategori Posyandu Purnama.4 Posyandu Nenas, Posyandu Melati, Posyandu Mujur Jaya dan Posyandu Melati termasuk dalam posyandu tingkat purnama karena kegiatan bulanan Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan serta pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK. Secara umum penyelenggaraan posyandu terdiri atas pendaftaran, penimbangan bayi & anak balita, pengisian KMS, penyuluhan perorangan (balita, ibu hamil, PUS),
pelayanan o/ tenaga professional (KIA, KB, Imunisasi,
Pengobatan).
3
Pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut terbagi ats 5 meja yaitu sbb : Meja 1 1. Pendaftaran Balita a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan. c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan. 1.
Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di meja 5.
Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.
Kegiatan di Meja 2
Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.
Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.
Kegiatan di Meja 3
Buka KMS balita yang bersangkutan.
Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.
Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.
4
Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya.
Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat.
Kegiatan di Meja 4
Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan atau bidan
Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul iodium/garam iodium dan vitamin A.
Kegiatan di Meja 5 Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. B. Pelaksanaan Posyandu Posyandu Nenas 1. Tempat
: Kantor Kelurahan Benuanirae
2. Waktu pelaksanaan a. Tanggal : Sabtu, 12 Juli 2014 b. Jam
: 09.00-12.00 WITA
Posyandu Melati 1 1. Tempat
: Kantor Kelurahan Abeli
2. Waktu pelaksanaan a. Tanggal
: Rabu, 6 Agustus 2014
b. Jam
: 09.00-12.00 WITA
5
Posyandu Mujur Jaya 1. Tempat
: Balai posyandu mujur jaya
2. Waktu pelaksanaan a. Tanggal
: Jumat, 8 Agustus 2014
b. Jam
: 09.00-12.00 WITA
Posyandu Melati 1. Tempat
: Kantor Kelurahan Poasia
2. Waktu pelaksanaan a. Tanggal : Kamis, 14 Agustus 2014 b. Jam
: 09.00-12.00 WITA
C. Sasaran Posyandu Sasaran : bayi, balita, ibu hamil dan pasangan usia subur. D. Lingkup Posyandu Lingkup posyandu ini terletak di Kelurahan Benuanirae, Kelurahan Abeli, Kelurahan Talia dan Kelurahan Poasia di wilayah KecamatanAbeli. E. Penyelenggaraan Posyandu Sistem Informasi Posyandu (SIP) di posyandu di wilayah Puskesmas Abeli ini belum menggunakan sistem komputerisasi tetapi masih menggunakan sistem manual yaitu pendataannya dengan tulisan tangan. Pelaksanaan posyandu di Posyandu Melati 1 dan Posyandu Mujur Jaya meliputi 5 meja yaitu: 1.
Meja 1 : Pendaftaran
2.
Meja 2 : Penimbangan bayi & anak balita
3.
Meja 3 : Pengisian KMS
4.
Meja 4 : Penyuluhan perorangan (balita, ibu hamil, PUS)
5.
Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga professional (KIA, KB, Imunisasi, Pengobatan). Sedangkan di Posyandu Nenas dan Posyandu Melati 2 hanya
menggungakan 3 meja tetapi pelaksanaan kegitan posyandu ini sudah mencakup 5 meja, yaitu 1. Meja 1 + Meja 2 : Pencatatan/registrasi data dan penimbangan balita
6
2. Meja 2 + Meja 4 : Pencatatan KMS dan penyuluhan kepada bayi, balita, dan ibu hamil. 3. Meja 5 :Pelayanan Kesehatan Balita dan Bumil a. Dari pihak Puskesmas mengutus bidan desa dan perawat untuk memberikan pelayanan kesehatann yang berupa pemeriksaan ANC (Ante Natal Care) b. Pemberian Imunisasi Balita diberikan imunisasi dasar sesuai jadwal imunisasi yang tertera pada KMS c. Pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus F. Kunjungan Puskesmas ke Posyandu Kunjungan Puskesmas ke Posyandu minimal 1 bulan sekali dan bergilir dari posyandu 1 ke posyandu yang lain. G. Pelayanan Posyandu Pelayanan posyandu yang sudah dilakukan adalah pemeriksaan ibu hamil, dan pelayanan Imunisasi, pemberian vitamin A, pemberian Fe bagii ibu hamil, penyuluhan gizi, imunisasi TT bagi ibu hamil tetapi sejak bulan Februari 2014 sampai sekarang tidak terlaksana oleh karena tidak tersedia vaksin. H. Jenjang Posyandu Jenjang posyandu Nenas, Posyandu Melati, Posyandu Mujur Jaya dan Posyandu Melati ialah posyandu Purnama dimana Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan program tambahan serta pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
7
BAB II KEADAAN DAN MASALAH A. Keadaan 1.
Indikator input a. Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 4 orang (2 bidan, 1 petugas gizi, 1 perawat sebagai juru imunisasi), dan jumlah kader yang telah dilatih sebanyak 5 orang dan semua kader aktif bekerja. Tetapi biasanya 1 posyandu dalam 1 bulan tenaga kesehatan yang datang lengkap yang terdiri atas dokter, perawat, bidan, petugas promosi kesehatan, petugas P2M, dan petugas kesling. Dalam kegiatan posyandu dokter bias any melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarkat ataupun pelayanan kesehatan. b. Sumber dana penyelenggaraan posyandu berasal dari dana BOK Puskesmas dan BPJS Kesehatan. c. Sarana dan prasarana posyandu yang ada berupa meja 5 buah, kursi, timbangan bayi + sarung 1 buah, timbangan BB 1 buah dan tempat tidur pasien. d. Jenis vaksin imunisasi yang disediakan ialah BCG, Polio, DPT-Hep-B, dan Campak e. Tersedia Vitamin A di bulan Februari dan Agustus. f. Tersedia Fe bagi ibu hamil.
2.
Indikator proses a. P1 (Perencanaan) Rencana pelaksanaan program lintas program (KIA-KB, gizi, dan imunisasi) dan masyarakat b. P2 (Pelaksanaan) Petugas kesehatan melakukan pelayanan kesehatan bayi, balita dan ibu hamil dan PUS. c. P3 (Pengawasan dan Pengendalian)
8
Laporan program dilaporkan kepuskesma setiap bulan dan ke dinas kesehatan kabupaten tiap bulan dan di evaluasi setiap tiap bulan mengenai pencapaian program melalui pertemuan minlok. 3.
Indikator output Meningkatnya cakupan kegiatan terhadap pelayanan kesehatan bayi, balita, bumil, dan pasangan usia subur setiap bulannya.
B. Masalah 1. Sarana dan prasarana kurang memadai dimana kurangnya meja, kursi, tempat tidur, dan gedung posyandu itu sendiri sehingga sebagian besar kegiatan posyandu dilakukan di rumah warga. 2. Partisipasi masyarakat masih kurang. 3. Vaksin TT untuk ibu hamil dan terkadang vaksin lainnya tidak tersedia sejak bulan Februari.
9
BAB III PEMBAHASAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.5 Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya menyinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi , pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga , ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial.5 UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.3 Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.3 Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dari yang mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice).1 Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan Ibu dan Anak
10
(KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi , Gizi, dan penanggulangan diare. Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat utamanya adalah bayi, Anak Balita, Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS).2 Secara umum kegiatan Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Abeli sudah memenuhi sudah mencakupi seluruh kegiatan yang wajib dilakukan. Akan tetapi dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat kegiatan Posyandu ada beberapa masalah yang ditemukan yaitu : 1.
Sarana dan prasarana belum lengkap. Secara keseluruhan tempat posyandu di wilayah Puskesmas Abeli belum
ada yang permanen, beberapa posyandu harus menumpang di aula kantor kelurahan ataupun di rumah-rumah penduduk untuk menjalankan kegiatannya, Untuk tempat pelaksanaan Posyandu dilakukan di kantor kelurahan seperti di Posyandu Nenas, Posyandu Melati 1 dan 2, balai posyandu yang sederhana seperti di Posyandu Mujur Jaya yang berada dibawah naungan PuskesmasAbeli Disamping itu, sarana dan prasarana posyandu seperti meja, kursi, masih sangat minim yaitu hanya terdapat 1 meja dan 2 buah kursi yang disediakan sehingga anak-anak dan ibu hamil yang sedang menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan harus duduk melantai dan berdiri. 2.
Partisipasi masyarakat masih kurang. Partisipasi masyarakat yang kurang disebabkan karena alasan pekerjaan
yang mana waktu pelaksaanan posyandu pada jam-jam bekerja bagi masyarakat yang PNS ataupun pedagang, buruh pabrik, dan nelayan. 3.
Vaksin TT untuk ibu hamil tidak tersedia sejak bulan Februari. Hal ini disebabkan oleh karena vaksin TT juga tidak tersedia di dinas
kesehatan kota dikarenakan vaksin TT juga tidak tersedia di logistik dinas kesehatan propinsi.
11
BAB IV PENUTUP A. Simpulan 1. Sarana dam prasarana posyandu di wilayah Puskesmas Abeli masih kurang memadai yaitu di Posyandu Nenas dan Posyandu Mujur Jaya. 2. Partisipasi masyarakat masih kurang karena alasan pekerjaan 3. Kurangnya perhatian dari dinas kesehatan dalam hal penyediaan vaksin TT. B. Saran 1. Penyediaan sarana dan prasaran posyandu yang lebih efektif demi pelayanan posyandu yang lebih baik. 2. Penyuluhan mengenai pentingnya kegiatan posyandu masih harus dilakukan sehingga pasrtisipasi masyarakat dapat meningkat. 3.
Pihak dinas kesehatan perlu segera menyediakan vaksin TT yang sangat penting dalam ANC pada ibu hamil.
12
DAFTAR PUSTAKA 1.
Anugrah D. Posyandu BAlita.[Serial online] 2012. [cited 2014 Agustus 18]. Available from: http:// [Serial online] 2012. [cited 2014 Mei 20]. Available from: http://jurnal.usu.ac.id/index.php/persos/article/view/2917/1402
2.
Sakira. Posyandu [Serial online] [cited 2014 August 18]. Available from http://e-medis.blogspot.com/2013/05/pengertian-definisi-posyandu-dan.html
3.
http://makalahposyandu.blogspot.com/2013/11/posyandu-dapat-digolongkanmenjadi-4.html
4.
Profil Puskesmas Perawatan Abeli tahun 2013.
5.
http://www.radarbanten.com/read/berita/50/11531/Peranan-Posyandu.html
13
LAMPIRAN
Gambar 1. Tempat pendaftaran
Gambar 3, Meja imunisasi
Gambar 2. Tempat Penimbangan
Gambar 4. Pengisian KMS
14
Gambar 5. Penyuluhan gizi
Gambar 6. Penyuluhan Kesehatan
15
View more...
Comments