Laporan Kasus Varicella Zoster-finish
April 25, 2017 | Author: Yogi Agil Murdjito | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Varicella Zoster-finish...
Description
LAPORAN MANAJEMEN KASUS P2PL VARICELLA ZOSTER
Disusun Oleh : dr. Prayogi Agil
Dokter Pendamping : dr. Hj. Riska Susanti NIP : 19770127 200701 2 010
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEGEDONG KABUPATEN MEMPAWAH 2015
BAB I PENDAHULUAN Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus Varisela Zoster (VVZ) yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. Varisela juga dikenal sebagai cacar air atau chicken pox.1,2 Varisela merupakan penyakit yang tersebar luas diseluruh dunia menyerang terutama anak-anak, namun dapat pula menyerang orang dewasa. Epidemik varisela terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap tahunnya. Di Indonesia, insidennya cukup tinggi dan terjadi secara sproradis sepanjang tahun. Varisela merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan angka kematian tinggi pada dewasa, serta orang dengan imun yang terkompromi. Pada rumah tangga, presentasi penularan dari virus ini berkisar 65%-86%. VVZ merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral, udara atau sekresi respirasi dan terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui transmisi fetomaternal.2,3 Virus Varisela Zoster (VVZ) merupakan anggota famili herpesviridae dan sub famili alfa herpes. Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan varisela, sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes zoster.2 Berdasarkan gejala klinisnya, varisela memiliki tiga stadium yang terdiri dari: 1. Stadium Prodromal Biasanya 2 – 3 hari dan bervariasi seperti demam yang tidak terlalu tinggi, malase, dan nyeri kepala, batuk, sakit tenggorokan, gatal bervariasi dari ringan hingga berat. 2. Stadium Erupsi Pada mulanya timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini berupa tetesan embun (tear drops) dan kemudian menjadi pustul dan krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorf. Penyebarannya terutama didaerah badan, kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah dan ekstremitas, serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas bagian atas. 3. Stadium Penyembuhan
Masa penyembuhan sekitar 2 minggu dan pelepasan krusta bervariasi dalam 2 hari sampai 2 minggu. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan Tzanck dengan pewarnaan Giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.2 Pengobatan biasanya bersifat simptomatik, dengan pemberian antipiretik dan analgesik. Anti histamin oral dapat diberikan untuk menghilangkan rasa gatal, sedangkan pemberian anti virus dapat memperpendek perjalanan penyakit.2 Prognosis penyakit ini ditentukan oleh perawatan yang teliti dan komplikasi yang mungkin timbul, namun pada umumnya prognosisnya baik.
BAB II
LAPORAN KASUS 1. Identitas Pasien Nama
: An. RS
Umur
: 6 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Parit Lintang Bujur
Tgl. periksa
: 4 Agustus 2015 2. Anamnesis
-
Keluhan Utama Timbul bintil berisi cairan dan gatal
-
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan timbul bintil bintil berisi cairan yang sangat gatal pada kedua lengan, badan dan muka pasien sejak 2 hari yang lalu. Bintil ini sebelumnya berupa bentolbentol yang kemudian menjadi berisi cairan. Bintil ini diawali dari perut pasien dan kemudian ke lengan. 1 hari sebelum munculnya bintil, pasien demam dan tidak nafsu makan. Demam dirasakan terus menerus tidak pernah turun dan tidak disertai dengan menggigil.
-
Riwayat Penyakit Dahulu o
-
Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga o
Seminggu sebelumnya sepupu pasien yang baru saja pulang dari luar kota dan mengalami penyakit yang sama.
-
Riwayat alergi dan atopi: o Makanan : Disangkal o Obat : Ampicilin o Bersin pagi hari ataupun karena debu disangkal o
-
Riwayat asma disangkal
Riwayat Lingkungan, kebiasaan dan sosial ekonomi : o
Pasien mandi 2 kali sehari, handuk dipakai sendiri, air yang digunakan berasal dari air parit dan pakaian dalam diganti 2 kali sehari.
o
Pasien tinggal bersama kedua orang tua beserta seorang saudara yang tidur sekamar.
3. Pemeriksaan Fisik -
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
-
Kesadaran
: Kompos mentis
-
Tanda-tanda vital
:
Nadi
: 78 x/menit, (teratur, kuat angkat)
Nafas
: 20 x/menit
Suhu
: 37,50 C
-
Berat badan
: 20 kg
-
Kepala dan Leher o
Kulit dan Wajah
: dalam batas normal
o
Mata
: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
bulat, isokor , mata cekung (-)
-
o
Mulut
: lidah kotor (-), faring hiperemis (-), T1-T1
o
Leher
: KGB tidak membesar
Thorak Paru : o
Inspeksi
: Simetris, tidak ada bagian yang tertinggal
o
Palpasi
: Nyeri tekan (-), krepitasi (-)
o
Perkusi
: Sonor pada kedua lapangan paru
o
Auskultasi : Suara Dasar Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
-
-
o
Inspeksi
: ictus kordis tidak terlihat
o
Palpasi
: Trill (-)
o
Perkusi
: Batas Jantung Normal
o
Auskultasi
: Bunyi jantung III murni reguler, Gallop (), Murmur ()
Abdomen : o
Inspeksi
: Perut datar, terdapat vesikel seperti tetesan air di atas kulit.
o
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-)
o
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-)
o
Auskultasi : Bising usus (+), Normal
Ekstremitas : akral hangat, capiler refilling time
View more...
Comments