Laporan Kasus THT
August 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus THT...
Description
LAPORAN KASUS THT-KL THT-KL MASTOIDITIS DEXTRA
Pembimbing : dr.. Dina Permatasari, dr Permata sari, Sp. THT-KL
Disusun Oleh : Eko Setiono S. H2A008016
IDENTITAS PASIEN PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat
: Ny Ny.. Setianah 78 tahun Perempuan Islam Tidak sekolah ibu rumah tangga Jl. Nolokerto RT01/VI, RT01/VI,
: : : : : :
Jaminan No CM Tanggal periks periksa a
Kaliwungu, Kendal : Askes : 085706 : 28-1228-12-2013 2013
ANAMNESIS ANAMNESIS Anamnesa dilakukan secara 28/12/2013 jam 11.00 WIB.
autoanamnesis
tanggal
Keluhan utama utama Telinga kanan nyeri Riwayat Penyakit Sekarang : : ± 2 bulan yang lalu telinga kanan dan tenggorok nyeri, pasien mengaku bahwa telinga kanan sering dikorek-korek. Pernah mengalami radang dan sering mengeluarkan cairan, awal mula berwarna bening, terkadang berwarna agak putih dan berbau amis sejak ± 10 tahun yang lalu. Pasien mengaku mengalami kurang pendengaran sejak ± 7 tahun yang lalu, dan dirasakan semakin lama bertambah berat. mengaku 1 tahun pemeriksaan yang lalu mengalami keluhanPasien yang serupa dan±dilakukan Rontgen. Pada saat periksa di Poli THT, keluhan ditenggorok dirasakan sudah menghilang, sedangkan telinga kanan masih dirasakan nyeri (+), gatal (+), agak demam (+), pendengaran berkurang. Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-),BAK mual(+) (-),normal. muntah (-), pusing (-), sesak (-), BAB (+) normal,
Riwayat Penyakit Dahulu Dahulu Pasien sebelumnya pernah mengalami sakit serupa 10 tahun yang lalu Riwayat asma : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat diabetes melitus : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat operasi : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat seperti pasien. Riwayat Sosial Ekonomi Ekonomi Pasien merupakan ibu rumah tangga, dan tinggal bersama anaknya. Pasien menggunakan askes selama di rumah sakit untuk menanggung biaya pengobatan.
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 28/12 28/12/2013 /2013 jam 11. 15 WIB STATUS GENERALIS GENERALIS Keadaan umum : baik, kooperatif Kesadaran : compos mentis Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg Nadi : 82x/menit, reguler, reguler, isi dan tegangan cukup RR : 21x/menit
T : 37,7 º C ( axiller ) Kepala : mesosefal Mata : conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (/-) Leher : simetris, trakhea ditengah, pembesaran limfonodi (-)
Thorax Pulmo : simetris saat statis dan dinamis, suara dasar vesikuler, vesikuler, ronki -/-, wheezing -/
Cor : tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen Ekstremitas
: datar Superior
Inferior
Akral dingin -/-/Sianosis Edema -/Sensibilitas +/+ Motorik: Gerak +/+ Kekuatan 5/5 Tonus N/N Reflek fisiologis
Reflek patologis
-/-/-/+/+ +/+ 5/5 N/N tidak dilakukan pemeriksaan tidak dilakukan pemeriksaan
STATUS LOKALIS : TELINGA TELINGA Telinga Kanan
Telinga Kiri
Auricula
Trauma (-), Tanda radang (), Nyeri tekan tragus (),Posisi auricula normal
Trauma (-), Tanda radang (), Nyeri tekan tragus (-), Posisi auricula normal
Pre Auricula
Edema (-), Hiperemis (-),
Edema (-), Hiperemis (-),
Retro Auricula
Massa (-), Fistula (-), Abses (-) Tanda radang (-), Fistula (-), Abses (-), Nyeri tekan (-)
Massa (-), Fistula (-), Abses (-) Tanda radang (-), Fistula (-), Abses (-), Nyeri tekan (-)
Canalis Akusticus Serumen (+), discharge mp Eksternus
(+), Canal oedem (+),
Serumen (+), discharge (-), Canal oedem (-), Hiperemis
Hiperemis (+) Membran Timpani Granulasi (+), Cone of light (-), Retraksi (-), Bulging (-)
(-) Intak, Warna Warna putih, Cone of light (+), Retraksi (-), Bulging (-), sikatrik (+)
Tes Rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes Weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tes Swabach
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
HIDUNG Lubang Hidung Kanan Pemeriksaan Luar
Lubang Hidung Kiri
Bentuk dbn, deviasi (-), Bentuk dbn, deviasi (-), deformitas (-), nyeri tekan (-) deformitas (-), nyeri tekan (-)
Rhinoskopi Anterior Mukosa Hidung Hiperemis (-), Sekret (-), Massa (-), Atrofi (-)
Hiperemis (-), Sekret (-), Massa (-), Atrofi (-)
Septum
Deviasi (-), Perdarahan(-)
Deviasi (-), Perdarahan(-)
Konka Inferior dan Edema (-), Atrofi (-) Media
Edema (-), Atrofi (-)
Inferior Sekret (-), Massa (-)
Sekret (-), Massa (-)
Meatus dan Media
Rhinoskopi Posterior (Tidak Dilakukan)
TENGGOROKAN Keterangan
Arkus Faring
Simetris, Hiperemis (-)
Mukosa Faring
Hiperemis (-)
Dinding Posterior Faring
Hiperemis (-), granulasi (+)
Uvula
Letak tengah, Simetris, Hiperemis (-)
Tonsila Palatina
T1/T1, Hiperemis (-), Kripte (-), Detritus (-)
Laringoskopi Indirect
Tidak dilakukan
RESUME - Ny. Ny. Setianah datang dengan keluhan telinga kanan nyeri (+). -± 2 bulan yang yang lalu telinga kanan dan tenggorok tenggorok nyeri (+), telinga kanan sering dikorek-korek, radang (+). Sejak ± 10 tahun yang lalu telinga kanan keluar cairan (+), berbau amis. Mengalami kurang pendengaran sejak ± 7 tahun yang lalu. ± 1 tahun yang lalu dilakukan pemeriksaan Rontgen. Pada saat periksa di Poli THT, tenggorok nyeri (-), telinga kanan nyeri (+), gatal (+), agak demam (+), pendengaran berkurang. Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), sesak (-), BAB (+) normal, BAK (+) normal. Sebelumnya Sebelumnya pernah mengalami penyakit serupa 10 tahun yang lalu, riwayat penyakit asma, hipertensi, diabetes melitus, jantung, alergi disangkal, riwayat operasi juga disangkal. Pada riwayat keluarga, pasien menyangkal terdapat anggota keluarga yang memiliki penyakit serupa. Pasien menggunakan Askesdalam untukbatas biayanormal. pengobatan. Pada pemeriksaan status generalis Pada pemeriksaan status lokalis ditelinga kanan didapatkan CAE serumen (+), discharge mp (+), canal oedem (+), hiperemis (+); membran tympani granulasi (+), reflek cahaya (-). Sedangkan pada telinga kiri didapatkan CAE kiri serumen (+); membran tympani sikatrik (+). Padatenggorok pemeriksaan hidunggranulasi dalam batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG X- Foto rontgen mastoid proyeksi sculler dextra Struktur tulang normal Tak tampak reaksi litik dan sklerotik Cellulae mastoid (-) Kesan : Mastoiditis dextra
DIAGNOSA BANDING BANDING Suspect Otitis media supuratif kronis tipe maligna Otitis media supuratif kronis tipe benign DIAGNOSA KERJA KERJA Mastoiditis Kronis Dextra
PENATALAKSANAAN IP.Tx : Ear toilet : H2O2 3% 2xIII gtt AD Peroral :Cefixim 100 mg 2x1 tab Rhinofed 2x1 tab Kalium Diclofenac 25mg 2x1 tab IP.Mx IP .Mx : kontrol rutin AD IP.Ex : Menjelaskan kepada pasien mengenai efek samping pengobatan. Menjelaskan pada pasien bahwa dapat dilakukan tindakan operasi untuk penanganan lebih lanjut.
PROGNOSIS PROGNOSIS Quo ad Vitam : dubia ad bonam Quo ad Sanationam : dubia ad bonam Quo ad Fungsionam : dubia ad malam Quo ad Cosmeticam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Fisiologi Mastoid Mastoid Prosessus Mastoideus Mastoideus
Pneumatisasi tulang mastoid Struktur di dalam tulang mastoid Nervus fasialis segmen mastoid atau segmen vertikal
Patologi Patologi Infeksi kronis maupun infeksi akut berulang pada hidung dan tenggorok dapat menyebabkan gangguan fungsi tuba eustachius sehingga rongga timpani mudah mengalami gangguan fungsi hingga infeksi dengan akibat mengeluarkan sekret terus-menerus atau hilang timbul.........
Mastoiditis Mastoiditis Definisi Definisi Mastoiditis
adalah
segala
proses
peradangan pada prosesus mastoideus (tulang yang menonjol di belakang telinga) atau proses peradangan pada sel-sel mastoid yang terletak pada tulang temporal.
Etiologi Mastoiditis Mastoiditis Mastoiditis terjadi karena Streptococcus ß hemoliticus / pneumococcus pneumococcu s. Selain itu kurang dalam menjaga kebersihan pada telinga seperti masuknya air ke dalam telinga serta bakteri yang masuk dan bersarang yang dapat menyebabkan infeksi traktus respiratorius. respiratorius.
Klasifikasi Klasifikasi Mastoiditis akut
Mastoiditis kronis
Manifestasi Klinis Mastoiditis Mastoiditis Pada mastoiditis akut daerah biasanya menyebabkan nyeri, dimana post aurikuler menjadi nyeri tekan dan bahkan merah dan edema. Dan pembentukan kolestaetoma pada mastoiditis akut bila tidak segera ditangani, kolestaetoma dapat tumbuh terus dan menyebabkan paralisis nervus fasialis, kehilngan pendengaran sensorineural dan atau gangguan keseimbangan (akibat erosi telinga dalam), dan abses otak.
Diagnosa Diagnosa Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan (Terapi) Mastoiditis Mastoiditis Pemberian antibiotic sistemik
Pembedahan pada tulang mastoid.
Komplikasi Komplikasi Komplikasi di telinga tengah
Komplikasi di telinga dalam Komplikasi di ekstradural Komplikasi ke susunan saraf pusat
Prognosis Pengobatan yang adekuat akan memberikan penyembuhan yang optimal. Prognosis pasien baik selama belum terjadi komplikasi ke intrakranial. Pada kasus dengan komplikasi intrakranial dibutukan penatalaksanaan yang lebih komprehensif.
TERIMA KASIH
View more...
Comments