Laporan Kasus PPOK
August 12, 2018 | Author: Fatwa M | Category: N/A
Short Description
p...
Description
LAPORAN KASUS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) Oleh :
Belinda Apriananti B, S,Ked Fariz Fadhly Tanjung, S,Ked Fatwa Maratus S, S.Ked Karimah Ihda Husnayain, S,Ked
Perceptor :
dr Nina Marlina, Sp..
KEPANITERAAN KLINIK RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOK TERAN UNIERSITAS LAMPUN! BANDAR LAMPUN! "#
%$BAB I TIN&AUAN PUSTAKA
PENYAKIT PENYAKIT PARU PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
A. De'e* Menu Menuru rutt !H" !H" yang yang
ditua dituang ng#a #an n
dalam dalam
and andua uan n Glob Global al
Init Initia iati tive ve
for for
Chro Chroni nicc
Obstructive Lung Disease $%"&'( tahun )*+*, Chronic Obstructive Pulmonary Disease $"'( atau enya#it aru "-stru#ti Kr/nis $"K( dideenisi#an se-agai penya#it yang yang di#ara di#ara#te #terisa risasi si /leh /leh adanya adanya /-stru /-stru#si #si saluran saluran perna pernaasan asan yang yang tida# tida# reversible sepenuhnya. Sum-atan aliran udara ini ini umumnya -ersiat pr/gresi dan -er#aitan dengan resp/n inlamasi inlamasi a-n/rmal a-n/rmal paru0paru paru0paru terhadap parti#el atau gas yang -er-ahaya. -er-ahaya. 'ua gangguan yang terjadi terjadi pada "K adalah -r/n#itis #r/nis #r/nis atau emisema.
Br/n#itis #r/ni# merupa#an #elainan saluran napas yang ditandai /leh -atu# #r/ni# -erdaha# minimal 1 -ulan dalam setahun, se#urang0#urangnya dua tahun -erturut 0turut, tida# dise-a-#an dise-a- #an penya#it p enya#it lainnya. lainn ya. Sedang#an Sedang #an emis emisem emaa mer merup upa# a#an an suatu #elainan #elaina n anat/mis anat/mi s paru yang ditandai /leh pele-aran r/ngga udara distal -r/n#i/lus terminal, disertai #erusa#an dindin dinding g al2e/l al2e/li. i. ada ada pra#te pra#te#ny #nyaa 3u#up 3u#up -anya -anya# # pender penderita ita -r/n#i -r/n#itis tis #r/ni# #r/ni# juga juga memperlihat#an tanda0tanda emisema, termasu# penderita asma persisten -erat dengan /-stru#si jalan napasyang tida# re2ersi-el penuh, dan memenuhi #riteria "K.
B. Ep+e,olo- ada studi p/pulasi selama 4* tahun, didapati -ahwa hiperse#resi mu#us merupa#an suatu gejala yang paling sering terjadi pada "K, penelitian ini menunju##an -ahwa -atu# #r/nis, se-agai me#anisme me#anis me pertahanan a#an hiperse#resi mu#us di dapati se-anya# +50516 +50516 pada pada pria pria paruh paruh umur, umur, dengan dengan pre2al pre2alensi ensi yang yang le-ih le-ih rendah rendah pada pada wanita wanita se-anya# 70))6.
!H" memper#ira#an pada tahun )*)* pre2alensi "K a#an terus mening#at dari urutan 8 menjadi pering#at #e01 di dunia penye-a- #ematian tersering. re2alensi "K mening#at dengan mening#atnya usia. re2alens ini juga le-ih tinggi pada pria daripada wanita. re2alensi "K le-ih tinggi pada negara0negara di mana mer/#/# merupa#an gaya hidup, yang menunju##an -ahwa r/#/# merupa#an a#t/r risi#/ utama, dimana ang#a #esa#itannya mening#at dengan usia dan le-ih -esar pada pria daripada wanita.
2
PENYAKIT PENYAKIT PARU PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK)
A. De'e* Menu Menuru rutt !H" !H" yang yang
ditua dituang ng#a #an n
dalam dalam
and andua uan n Glob Global al
Init Initia iati tive ve
for for
Chro Chroni nicc
Obstructive Lung Disease $%"&'( tahun )*+*, Chronic Obstructive Pulmonary Disease $"'( atau enya#it aru "-stru#ti Kr/nis $"K( dideenisi#an se-agai penya#it yang yang di#ara di#ara#te #terisa risasi si /leh /leh adanya adanya /-stru /-stru#si #si saluran saluran perna pernaasan asan yang yang tida# tida# reversible sepenuhnya. Sum-atan aliran udara ini ini umumnya -ersiat pr/gresi dan -er#aitan dengan resp/n inlamasi inlamasi a-n/rmal a-n/rmal paru0paru paru0paru terhadap parti#el atau gas yang -er-ahaya. -er-ahaya. 'ua gangguan yang terjadi terjadi pada "K adalah -r/n#itis #r/nis #r/nis atau emisema.
Br/n#itis #r/ni# merupa#an #elainan saluran napas yang ditandai /leh -atu# #r/ni# -erdaha# minimal 1 -ulan dalam setahun, se#urang0#urangnya dua tahun -erturut 0turut, tida# dise-a-#an dise-a- #an penya#it p enya#it lainnya. lainn ya. Sedang#an Sedang #an emis emisem emaa mer merup upa# a#an an suatu #elainan #elaina n anat/mis anat/mi s paru yang ditandai /leh pele-aran r/ngga udara distal -r/n#i/lus terminal, disertai #erusa#an dindin dinding g al2e/l al2e/li. i. ada ada pra#te pra#te#ny #nyaa 3u#up 3u#up -anya -anya# # pender penderita ita -r/n#i -r/n#itis tis #r/ni# #r/ni# juga juga memperlihat#an tanda0tanda emisema, termasu# penderita asma persisten -erat dengan /-stru#si jalan napasyang tida# re2ersi-el penuh, dan memenuhi #riteria "K.
B. Ep+e,olo- ada studi p/pulasi selama 4* tahun, didapati -ahwa hiperse#resi mu#us merupa#an suatu gejala yang paling sering terjadi pada "K, penelitian ini menunju##an -ahwa -atu# #r/nis, se-agai me#anisme me#anis me pertahanan a#an hiperse#resi mu#us di dapati se-anya# +50516 +50516 pada pada pria pria paruh paruh umur, umur, dengan dengan pre2al pre2alensi ensi yang yang le-ih le-ih rendah rendah pada pada wanita wanita se-anya# 70))6.
!H" memper#ira#an pada tahun )*)* pre2alensi "K a#an terus mening#at dari urutan 8 menjadi pering#at #e01 di dunia penye-a- #ematian tersering. re2alensi "K mening#at dengan mening#atnya usia. re2alens ini juga le-ih tinggi pada pria daripada wanita. re2alensi "K le-ih tinggi pada negara0negara di mana mer/#/# merupa#an gaya hidup, yang menunju##an -ahwa r/#/# merupa#an a#t/r risi#/ utama, dimana ang#a #esa#itannya mening#at dengan usia dan le-ih -esar pada pria daripada wanita.
2
Kematian a#i-at "K sangat rendah pada pasien usia di -awah 45 tahun, dan mening#at dengan -ertam-ahnya usia.
T/el $. re2alensi "K pada Negara0negara mis#in
Ind/nesia sendiri -elum memili#i data pasti mengenai "K ini sendiri, hanya Sur2ei Kesehatan 9umah Tangga 'epKes 9I +::) menye-ut#an -ahwa "K -ersama0sama dengan asma -r/n#hial mendudu#i pering#at #e08 dari penye-a- #ematian ter-anya# di Ind/nesia. Ting#at m/r-iditas dan m/rtalitas "K sendiri 3u#up tinggi di seluruh dunia. Hal ini di -u#ti#an dengan -esarnya #ejadian rawat inap, seperti di Ameri#a Seri#at pada tahun )*** terdapat 7 juta penderita "K rawat jalan dan se-esar +,5 juta #unjungan pada ;nit %awat 'arurat dan 8> hyp/ hyp/gam gamma magl gluu-ul ulin in(( TB TB
dan dan
atau atau
-r/n# r/n#ie ie#t #tas asis is.. "ran "rang g
yang pertum-uhan parunya tida# n/rmal #arena lahir dengan -erat -adan rendah, ia memili#i risi#/ le-ih -esar untu# mengalami "K. $AAT( +. redisp/sisi geneti#, yaitu deisiensi a+0antitripsin $AAT(
4
'eisiensi AAT ini terutama di#ait#an dengan emisema, yang dise-a-#an /leh hilangnya elastisitas jaringan di dalam paru0paru se3ara pr/gresi #arena adanya #etida#seim-angan antara enzim pr/te/liti# dan a#t/r pr/te#ti.
D. Pto'*olo- r/ses p/t/genesis "K
.
!,/r $. %am-aran pitel saluran naas pada "K dan /rang sehat
er-edaan pat/genesis asma dan "K
5
Bela#angan ini -anya# -u#ti terhadap inlamasi sistemi# pada "K pening#atan #adar sit/#in pr/ inlamasi dan pr/tein ase a#ut tampa# pada "K yang sta-il, dimana se-elumnya memang sudah di#etahui luas -ahwa #edua a#t/r inlamasi itu ter#ait dengan e#saser-asi pada "K. Inlamasi ini #emudian a#an mempengaruhi -anya# sistem sehingga menelur#an pendapat -ahwa "K se-agai penya#it multi #/mp/nen. Ham-atan aliran udara pada saluran naas, ter#ait dengan peru-ahan0peru-ahan seluler dan stru#tural pada "K #eti#a pr/ses inlamasi terse-ut meluas #eparen#im dan arteri pulm/nalis. Asap r/#/# diamati memang meman3ing rea#si inlamasi yang ditandai dengan iniltrasi lim/sit T, neutr/pil dan ma#r/ag pada dinding saluran naas. 'isamping itu terjadi juga pergeseran a#an #eseim-angan lim/sit CD!"#CD$"% dimana lim/sit T sit/t/#si# &CD$"' a#an menginiltrasi saluran naas sentral dan perier. Neutr/il yang juga mening#at pada #elenjar -r/n#us pasien dengan "K mem-eri#an peranan yang penting juga terhadap hiperse#resi mu#us, dimana hal ini #emudian mema3u e#spresi gen IL-! yang menge#spresi#an sejumlah -esar sel0sel inlamasi pada su-epitel -r/n#us dan #elenjar su-mu#/sa penghasil se#ret. () α yang merupa#an sit/#in pr/inlamasi yang p/tensial a#an -er#//rdinasi dan menye-a-#an pening#atan sit/#in0sit/#in lainnya seperti IL-1 dan IL-* yang #emudian a#an mengindu#si angi/genesis. ening#atan sit/#in0sit/in diatas selain -erada didalam saluran naas, juga -eredar di sir#ulasi sistemi#. ening#atan sit/#in0sit/#in pr/inlamasi pada saluran naas se-agai petanda inlamasi l/#al, juga a#an mem-eri#an gam-aran pada pening#atan sel0sel inlamasi se3ara sistemi#, termasu# didalamnya neutr/il dan lim/sit pada gam-aran darah tepi. Asal inlamasi sistemi# pada "K se-enarnya tida#lah terlalu jelas dimengerti, tetapi terdapat -e-erapa jalur yang diperhitung#an dapat
6
menjelas#an pr/ses terse-ut. Me#anisme pertama yang telah di#etahui luas adalah salah satu a#t/r risi#/ yaitu asap r/#/#.
!,/r ". Me#anisme Inlamasi pada "K
Selain menye-a-#an inlamasi pada saluran naas, asap r/#/# sendiri se3ara independen menye-a-#an ee# e#stra pulm/ner seperti #ejadian #ardi/2as#ular dan inlamasi sistemi# melalui stres /#sidati sistemi# dan disungsi end/tel 2as#ular perier dan menari#nya #ejadian ini juga a#an dialami /leh per/#/# pasi mes#i hanya terpapar -e-erapa tahun. Me#anisme #edua yang -ert/la# -ela#ang dari me#anisme pertama menyata#an -ahwa resp/n inlamasi l/#al -er diri sendiri, -egitu juga inlamasi sistemi#. Hal ini di-u#ti#an dari penelitian a#an #adar ()α+ dan IL$ pada sputum yang ternyata mes#ipun tinggi pada sputum, ternyata tida# menunju##an adanya inlamasi sistemi# yang -erat.
Begitu juga pada /rang sehat yang dipapar#an a#an pr/du# -a#terial yang pr/ inlamasi, lip/p/lisa#arida memang menunju##an adanya pr/ses inlamasi l/#al -erupa #enai#an temperatur tu-uh, rea#tiitas saluran naas dan penurunan F+, hanya saja terjadi per-edaan dimana memang inlamasi sistemi# tampa# pada su-je# yang mengalami demam, tetapi tida# pada su-je# yang hanya mengalami gangguan saluran naas tanpa demam. Me#anisme #etiga yang diduga adalah hip/#sia, dan ini merupa#an masalah -erulang pada "K, dimana hip/#sia yang terjadi a#i-at penyempitan saluran naas,
7
a#an menga#ti2asi sistem () dan ma#r/ag yang menye-a-#an pening#atan sit/#in pr/inlamasi pada sir#ulasi perier.
!,/r 1. &ing#aran terjadinya pr/ses #erusa#an pada "K $. Bro2t* Kro*
Se3ara n/rmal silia dan mu#us di -r/n#us melindungi dari inhalasi iritan, yaitu dengan menang#ap dan mengeluar#annya. Iritasi yang terus0menerus seperti asap r/#/# atau p/lutan dapat menye-a-#an resp/n yang -erle-ihan pada me#anisme pertahanan ini. Asap r/#/# mengham-at pem-ersihan mu#/siliar $mucociliary clearance(. Fa#t/r yang menye-a-#an gagalnya mu#/siliar adalah adanya pr/lierasi sel g/-let dan pergantian epitel yang -ersilia dengan yang tida# -ersilia. Hiperplasia dan hipertr/i #elenjar penghasil mu#us menye-a-#an hiperse#resi mu#us di saluran naas. Iritasi asap r/#/# juga menye-a-#an inlamasi -r/n#i/lus $-r/n#il/litis( dan al2e/li $al2e/litis(. A#i-atnya ma#r/ag dan neutr/il -eriniltrasi #e epitel dan memper#uat ting#at #erusa#an epitel. Bersama dengan adanya pr/du#si mu#us, terjadi sum-atan -r/n#i/lus dan al2e/li. 'engan -anya#nya mu#us yang #ental dan leng#et serta menurunnya pem-ersihan mu#/siliar menye-a-#an mening#atnya risi#/.
Inlamasi yang terjadi pada -r/n#itis #r/nis dengan pengeluaran mu#us dan penyempitan lumen, juga dii#uti i-r/sis dan #etida#teraturan dari saluran pernaasan yang #e3il, yang ma#in mempersempit saluran pernaasan. Aut/psi menunju##an -ahwa pasien dengan -r/n#itis #r/nis mempunyai diameter jalur pernaasan yang #urang dari *,4 mm. Br/n#itis #r/ni# -er#em-ang selama -e-erapa tahun, peru-ahan pada saluran naas #e3il menye-a-#an -er#urangnya 2entilasi $(, dimana perusi $C(
8
tetap, sehingga terjadi #etida#seim-angan >C dan hip/#semia. Hip/#semia menga#i-at#an hipertensi pulm/nary dengan -eri#utnya terjadi gagal jantung #anan $3/r pulm/nale(. asien dengan hipertensi pulm/nari mengalami pening#atan persentasi intima dan media pada arteri pulm/nari.
Hip/#semia persisten menstimulasi eritr/p/iesis dengan a#i-at p/lisitemia dan mening#atnya 2is#/sitas darah, yang a#an mend/r/ng terjadinya mental 3/nusi/n dan thr/m-/ti3 str/#e. Karena adanya mu#us dan #urangnya jumlah silia dan gera#an silia untu# mem-ersih#an mu#us ma#a pasien dapat menderita ine#si -erulang. Ba#teri yang dapat menyerangnya yaitu ,treptococcus pneumonia dan aemophilus influen.a. Tanda0tanda ine#si adalah peru-ahan sputum seperti mening#atnya 2/lume mu#us, mengental, dan peru-ahan warna. 'emam dapat terjadi atau pun tida#. Ine#si yang -erulang dapat menye-a-#an #eparahan a#ut pada status pulm/nar dan -er#/ntri-usi se3ara signii#an pada per3epatan penurunan ungsi pulm/nar #arena inlamasi mengindu#si i-r/sis pada -r/n#us dan -r/n#i/lus.
". E,'*e,
misema #hususnya meli-at#an asinus yaitu -agian dari paru0paru yang -ertanggung jawa- untu# pertu#aran gas. Asinus terdiri= respirat/ry -r/n#i/lus, du#tus al2e/lus dan #ant/ng al2e/lar. ada emisema terjadi #erusa#an dinding dalam asinus sehingga permu#aan untu# pertu#aran gas -er#urang. Ada -e-erapa tipe emisema -erdasar#an p/la asinus yang terserang, tetapi yang paling -er#aitan dengan "K adalah emisema sentril/-ular. misema tipe ini se3ara sele#ti menyerang -agian -r/n#i/lus. 'inding0dinding mulai -erlu-ang, mem-esar dan -erga-ung dan 3enderung menjadi satu ruang. Mula0mula du#tus al2e/laris dan #antung al2e/laris yang le-ih distal dapat dipertahan#an. enya#it ini sering#ali le-ih -erat menyerang pada -agian atas paru0paru, tetapi a#hirnya 3enderung terse-ar tida# merata. misema sentril/-ular le-ih -anya# ditemu#an pada /rang yang mer/#/#, dan jarang dijumpai pada /rang yang tida# mer/#/#.
9
!,/r 3. Me#anisme terjadinya emisema
Asap r/#/# dan p/lusi udara dapat menye-a-#an inlamasi paru0paru. Inlamasi menye-a-#an re#rutmen neutr/il dan ma#r/ag #e tempat inlamasi yang a#an melepas#an enzim pr/te/liti# $elastase% /olagenase(. ada /rang n/rmal, #erja enzim ini a#an diham-at /leh D+0antitripsin% namun pada #/ndisi dimana terjadi deisiensi D+-antitripsin,
enzim proteoliti/ a#an
menye-a-#an
#erusa#an
pada
alveous menye-a-#an emfisema0
E. Pe,er2* + D-o** %ejala dan tanda "K sangat -er2ariasi, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan hingga -erat. ada pemeri#saan isis tida# ditemu#an #elainan jelas dan tanda inlasi paru. 'iagn/sis "K di tega##an -erdasar#an= +. Anamnesis -9iwayat mer/#/# atau -e#as per/#/# dengan atau tanpa gejala pernapasan. -9iwayat terpajan zat iritan yang -erma#na di tempat #erja. -9iwayat penya#it emisema pada #eluarga. -Terdapat a#t/r predisp/sisi pada masa -ayi>ana#, mis -erat -adan lahir rendah $BB&9(, ine#si saluran napas -erulang, ling#ungan asap r/#/# dan p/lusi udara, -atu# -erulang dengan atau tanpa daha#, sesa# dengan atau tanpa -unyi mengi. ). emeri#saan Fisi# "K dini umumnya tida# ada #elainan a( Inspe#si
10
• • • • • •
Pursed - lips breathing $mulut setengah ter#atup men3u3u(. arrel chest $diameter anter/ 0 p/steri/r dan trans2ersal se-anding(. enggunaan /t/t -antu napas. Hipertr/pi /t/t -antu napas. ele-aran sela iga. Bila telah terjadi gagal jantung #anan terlihat denyut 2ena jugularis di leher dan
edema tung#ai. -( alpasi ada emisema remitus melemah, sela iga mele-ar. 3( er#usi ada emisema hipers/n/r dan -atas jantung menge3il, leta# diaragma rendah, hepar terd/r/ng #e -awah. d( Aus#ultasi Suara napas 2esi#uler n/rmal, atau melemah. • Terdapat r/n#i dan atau mengi pada wa#tu -ernapas -iasa atau pada e#spirasi • • •
pa#sa. #spirasi memanjang. Bunyi jantung terdengar jauh.
1. emeri#saan enunjang a( 'arah rutin H-, Ht, leu#/sit -( 9adi/l/gi F/t/ t/ra#s A dan lateral -erguna untu# menying#ir#an penya#it paru lain. ada emisema terlihat gam-aran= • • • • •
Hiperinlasi Hiperlusen 9uang retr/sternal mele-ar 'iaragma mendatar @antung menggantung $jantung pendulum > tear drop # eye drop appearance(
ada -r/n#itis #r/ni#= • •
N/rmal /ra#an -r/n#/2as#uler -ertam-ah pada )+ 6 #asus
'iagn/sis "K harus dipertim-ang#an pada setiap pasien #r/nis, pr/du#si daha# atau dispnea dan yang memili#i a#t/r risi#/ penya#it ini. Adanya #eter-atasan aliran udara dapat dijelas#an le-ih lanjut dengan spir/metri. Spir/metri merupa#an penilaian #/mprehensi dari #apasitas dan 2/lume paru. Spir/metri yang di#/m-inasi#an dengan pemeri#saan isi# dapat mening#at#an a#urasi diagn/sis "K. Spir/metri juga diguna#an untu# menentu#an ting#at #eparahan penya#it, -ersama dengan penilaian gejala dan adanya #/mpli#asi. Keuntungan utama dari spir/metri adalah dapat
11
mengidentii#asi indi2idu yang memili#i #emampuan arma#/terapi untu# mengurangi e#saser-asi.
r/sedur pengujian re2ersi-ilitas= +. ersiapan engujian harus dila#u#an #eti#a pasien se3ara #linis sta-il dan -e-as dari ine#si pernaasan. asien tida# di-eri#an inhalasi -r/n#/dilat/r sh/rt0a3ting 8 jam se-elumnya, l/ng0a3ting E0ag/nis +) jam se-elumnya, atau te/ilin S9 )4 jam se-elumnya. ). Spir/metri F+ harus
diu#ur
di-eri#an dengan
se-elum
di-eri#an
metered0d/se
'/sis umum-iasanya 4**m3g,
E0ag/nis
-r/n#/dilat/r.
inhaler
Br/n#/dilat/r
$M'I(
+8*m3g,
anti#/linergi#
dapat
atau ne-ulisasi. atau #/m-inasi
#eduanya. F+ dapat diu#ur +*0+5 menit setelah pem-erian E0ag/nis atau 1*045 menit setelah #/m-inasi di-eri#an. 1. Hasil ening#atan
F+ yang
le-ih
-esar
dari
)**
ml
dan
+)6
di
atas
pre-r/n3h/dilat/r F+ dianggap signii#an.
emeri#saan #husus $tida# rutin( yang dapat dila#u#an antara lain= $. Faal paru /lume 9esidu $9(, Kapasiti 9esidu Fungsi/nal $K9F(, Kapasiti aru T/tal $KT(, -
9>K9F, 9>KT mening#at '&" menurun pada emisema 9aw mening#at pada -r/n#itis #r/ni# Sgaw mening#at aria-iliti Harian A #urang dari )* 6 ". ;ji latih #ardi/pulm/ner Sepeda statis $erg/3y3le( @entera $treadmill( @alan 8 menit, le-ih rendah dari n/rmal 1. ;ji pr/2/#asi -r/n#us ;ntu# menilai derajat hiperea#ti2iti -r/n#us, pada se-agian #e3il "K terdapat -
-
-
-
-
-
hiperea#ti2iti -r/n#us derajat ringan. 4. ;ji 3/-a #/rti#/ster/id Menilai per-ai#an aal paru setelah pem-erian #/rti#/ster/id /ral $prednis/n atau metilprednis/l/n( se-anya# 1* 0 5* mg per hari selama )minggu yaitu pening#atan + pas3a-r/n#/dilat/r )* 6 dan minimal )5* ml. ada "K umumnya tida# terdapat #enai#an aal paru setelah pem-erian #/rti#/ster/id 5. Analisis gas darah Terutama untu# menilai=
12
-%agal napas #r/ni# sta-il -%agal napas a#ut pada gagal napas #r/ni# 8. 9adi/l/gi -T s3an res/lusi tinggi -Mendete#si emisema dini dan menilai jenis serta derajat emisema atau -ula yang tida# terdete#si /leh /t/ t/ra#s p/l/s -S3an 2entilasi perusi, mengetahui ungsi respirasi paru 0 0
13
T/el 1. er-andingan gejala antara "K dan asma PPOK A*, 9iwayat Klinis "nset -iasanya pada usia tua. "nset -iasanya pada umur yang 9iwayat paparan r/#/#. le-ih muda Tida# ada riwayat at/pi# padaaparan allergen. #eluarga. 9iwayat at/pi atau asma pada ariasi diurnal tida# -egitu jelas. #eluarga. Ber#aitan dengan p/la n/#turnal dan mem-erat pada pagi hari. Tes 'iagn/sti# Spir/metri "-stru#si tida# re2ersi-le"-stru3ti/n dapat re2ersi-le Kapasitas sepenuhnya sepenuhnya 9adi/l/gy Ber#urang $dengan emphysema( Biasanya n/rmal Hiperinlasi 3enderung le-ihHiperinlasi hanya pada persisten. enya#it -ull/us dapat e#saser-asi, namun n/rmal di luar ditemu#an serangan at/l/gi Metaplasia #elenjar mu3us Hyperplasia #elenjar mu3us Kerusa#an jaringan al2e/lar Stru#tur al2e/lar utuh $emphysema( Inlamasi Ma#r/ag dan neutr/il Sel Mast dan e/sin/phils mend/minasi mend/minasi &im/sit '7G &im/sit '4G
enatala#sanaan K/rti#/ster/id Inhalasi &eu#/triene m/diier Anti3h/linergi3 inhalasi
;ntu# #asus sedang hingga -erat ;ntu# #asus ringan hingga -erat Tida# dire#/mendasi#an persisten 'iguna#an untu# maintenan3e dan 'iguna#an se-agai medi#asi selama e#saser-asi peng/ntr/l Hanya diguna#an pada e#saser-asi. Tida# diindi#asi#an untu# maintenan3e
T/el 3. Ting#at Keparahan "K Berdasar#an Nilai F + dan %ejala Menurut %"&' )*+* T-2t Nl FE$ + !e4l I F+>F ? F ? mem-uru#, dengan naas pende#0pende#.
III Berat
F+>F ? F ? hari selama 4* tahun
R5t pe52t 2el6r- -
9iwayat penya#it di #eluarga dengan #eluhan yang sama disang#al
R5t *o*oe2oo, -
Status e#/n/mi #urang
Stt6* -;
'iet se-elum sa#it= ma#an 1 #ali sehari, teratur, p/rsi satu piring. ariasi diet= Kar-/hidrat
= nasi, se-anya# + piring
r/tein
= tahu, tempe sering
&ema#
= i#an, ayam, daging, P+p/t/ng, jarang
Sayur
=sering, sayur -ayam atau #ang#ung
Susu
= jarang
II. PEMERIKSAAN FISIK
22
Keadaan umum Keadaan umum = Tampa# sa#it Keadaan saa#it = Sa#it sedang Kesadaran
= /mp/s mentis
%izi
= #urang
'ehidrasi
=0
Te#anan darah
= +1*>7* mmHg
Nadi
= :8 > menit
ernapasan
= )7> menit
Suhu
= 18,7Q
BB
= 4* #g
TB
= +55 3m
IMT
= +8,85 #g>m1
9B!
= $4* = 4:,5( +**6 R 7*,7+6
Ke+ *pe*'2 K6lt
!arna saw/ matang, aga# #emerahan, turg/r #em-ali 3epat, i#terus pada #ulit $0(, sian/sis$0(, s3ar $0(, #eringat umum $0(, #eringat setempat $0(,pu3at pada telapa# tangan dan #a#i, pertum-uhan ram-ut n/rmal. K!B
Tida# ada pem-esaran K%B pada daerah ailla, leher, inguinal dan su-mandi-ula serta tida# ada nyeri pene#anan. Kepl
Bentu# /2al, simetris, e#spresi sa#it sedang, de/rmasi $0( Mt
23
#s/talmus $0(, end/talmus $0(, edema palpe-ra $0(, #/njungti2a palpe-ra pu3at $0(, s#lera i#teri# $0(, pupil is/#/r, rele#s 3ahaya n/rmal, pergera#an mata #e segala arah -ai#. H+6-
Bagian luar tida# ada #elainan, septum dan tulang0tulang dalam pera-aan -ai#, tida# ditemu#an penyum-atan maupun pendarahan, pernapasan 3uping hidung $0(. Tel-
T/phi $0(, nyeri te#an pr/sesus mast/ideus $0(, pendengaran -ai#. M6l6t
T/nsil tida# ada pem-esaran, pu3at pada lidah $0(, atr/i papil $0(, gusi -erdarah $0(, st/matitis $0(, rhagaden $0(, -au pernapasan #has $0(, aring tida# ada #elainan, pursed lips breathing $G(. Leher
em-esaran #elenjar getah -ening $0(, pem-esaran #elenjar tir/id $0(, @ $5G*( 3mH )", #a#u #udu# $0(. D+
dada simetris pada #/ndisi statis, -entu# barrel chest , pada #/ndisi dinamis dada #anan dan #iri tida# ada yang tertinggal, retra#si suprasternal $G(, nyeri te#an $0(, nyeri #et/# di dada $0(, #repitasi $0(. Pr6 menit, murmur $0(, gall/p $0( A/+o,e
I= 'atar = &emas, nyeri te#an $0(, hepar tera-a ) jari di -awah ar3us 3/stae, tumpul, rata, #/nsistensi #enyal, lien tida# tera-a = thympani, nyeri #et/# $0( A= B; $G( N/rmal Alt 2el,
Tida# diperi#sa
E2*tre,t* t*
ut/ni, eutr/i, gera#an -e-as, #e#uatan G5, nyeri sendi $0(, edema $0(, jaringan parut $0(, pigmentasi n/rmal, jari ta-uh $G(, a#ral hangat, turg/r #em-ali 3epat. E2tre,t* /h
ut/ni, eutr/i, gera#an -e-as, #e#uatan G5, n yeri sendi $0(, edema preti-ial $0(, jaringan parut $0(, pigmentasi n/rmal, jari ta-uh $0(, a#ral hangat, turg/r #em-ali 3epat.
III. PEMERIKSAAN PENUN&AN!
M9IKSAAN &AB"9AT"9I;M $)* "#t/-er )*+5(
25
Hasil emeri#saan Hemat/l/gi=
emeri#saan
Hasil +1,8 g>dl
N/rmal +10+7 g>dl
4* 2/l6
4*05) 2/l6
&eu#/sit
+1.mm1
4***0++.***>mm1
Tr/m-/sit
1:).***> mm 1
+5*.***04**.***> mm 1
&'
)* mm>jam
& ? +* mm>jam, ? +5 mm>jam
Bas/il
*6
*0+ 6
/sin/il
76
)046
Batang
*6
1056
Segmen
menit 'iet BB
Farma#/l/gis • • • • • •
IF' 9& gtt >menit ipr/l/a3in in> +) jam Fur/semid + amp>+) jam 9anitidine ) + amp Sal-utam/l *,5 mg Methyl rednis/l/ne ta- )4 g
Pro-o**:
Cu/ ad 2itam
= 'u-ia ad -/nam
Cu/ ad sanati/nam
= ad malam
Cu/ ad Fun3ti/nam
= 'u-ia ad Malam PERKEMBAN!AN SELAMA RA=AT INAP
Tanggal S= "= #eadaan umum -
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
)+ "#t/-er)*+5 Sesa# naas, -atu#, nyeri dada #iri 03/mp/s mentis 0++*>mnt 01)>mnt 018,:Q
28
Keadaan spesii# Kepala
03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( &eher
0 s#lera i#teri# $0(
Th/ra#s
0$5G*( 3mH )"
/r=
0K%B $0(
0H9=:)>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/= .
0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(, 9BH di #edua -asal paru, wheezing e#sp $G>G(
A-d/men= 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0(, Bising ;sus $G( N #stremitas = A= =
0dema preti-ial $0(,A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut N/narma#/l/gis= 0istirahat p/sisi dudu# 0") 105 lt>mnt 0'iet BB Farma#/l/gis= 0IF' 9& gtt >mnt 03/m-i2ent G le/tide ne-u> +) jam 0amin/ilin + amp>drip +) jam 0laadin 1+ 0th> terus#an
Tanggal S=
)) "#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu#, nyeri dada #iri
29
"= #eadaan umum -
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
03/mp/s mentis 0+)*>mnt 014>mnt 018,7Q
Keadaan spesii# Kepala 03/njun3ti2a pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0@ $5G*( 3mH )" Th/ra#s
0K%B $0(
/r= 0H9=77>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0hipers/n/r pada #edua lapangan paru 02es $G(, 9BH di #edua -asal paru, wheezing e#sp $G( A-d/men = 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0( Bising ;sus $G( N #stremitas =
A= =
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut Th. terus#an
9en3ana= 09/ th/ra
Tanggal S= "= #eadaan umum
)1 "#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu#, nyeri dada #iri
30
-
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
Keadaan spesii#
03/mp/s mentis 0+1*>8* mmHg 078>mnt 018>mnt 018,8Q
Kepala 03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0$5G*( 3mH )" 0K%B $0( Th/ra#s /r= 0H9=78>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(,9BH di #edua -asal paru, wheezing A-d/men =
e#sp $0(
0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri #stremitas
A= =
te#an $0( Bising ;sus $G( N
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut Th>terus#an
9en3ana= 0Spir/metri 0Sputum
Tanggal S=
)4 "#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu#, nyeri dada #iri
31
"= #eadaan umum -
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
03/mp/s mentis 0+)*>mnt 018>mnt 015,1Q
Keadaan spesii# Kepala 03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0$5G*( 3mH )" 0K%B $0( Th/ra#s /r= 0H9= :*>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(, wheezing e#sp $0( A-d/men = 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0( Bising ;sus $G( N #stremitas =
A= =
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut Th> Terus#an -
Sym-i3/rt ) +
9en3ana= 0Spir/metri 0Sputum
32
Tanggal S= "= #eadaan umum -
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
)8 "#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu# 03/mp/s mentis 0+1*>7* mmHg 077>mnt 0)5>mnt 018Q
Keadaan spesii# Kepala 03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0$5G*( 3mH )" Th/ra#s
0K%B $0(
/r= 0H9=77>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(N, wheezing e#sp $0(, r/n#hi $0( A-d/men = 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0( Bising ;sus $G( N #stremitas =
A= =
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut Th> terus#an 0Inj. 'eamethas/n amp>7 jam
Tanggal S= "= #eadaan umum
)< /#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu# ↙
33
-
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
03/mp/s mentis 0+4*>:* mmHg 0:)>mnt 0)7>mnt 018,:Q
Keadaan spesii# Kepala 03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0$5G*( 3mH )" 0K%B $0( Th/ra#s= /r = 0H9=:)>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(N, wheezing e#sp $0(, r/n#hi$0( A-d/men 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0( Bising ;sus $G( N #stremitas =
A= = Tanggal S= "= #eadaan umum -
Sens/rium T' $mmHg( Nadi $>mnt( ernapasan $>mnt( Suhu $Q(
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut Th>terus#an )7 /#t/-er )*+5 Sesa# naas, -atu# ↙ 03/mp/s mentis 0+1*>+** mmHg 0:*>mnt 01)>mnt 018,8Q
34
Keadaan spesii# Kepala 03/njun3ti2a palpe-ra pu3at $0( 0s#lera i#teri# $0( &eher 0$5G*( 3mH )" 0K%B $0( Th/ra#s= /r = 0H9=:)>mnt, reg, murmur $0(, gall/p $0( ulm/ = 0statis, dinamis simetris #ananR#iri 0stem remitus #ananR#iri 0s/n/r 02es $G(N, wheezing e#sp $0(, r/n#hi$0( A-d/men 0datar, lemas, hepar tera-a ) j-a3, tepi tumpul, #enyal, permu#aan rata, lien td# tera-a, nyeri te#an $0( Bising ;sus $G( N #stremitas = A= =
0dema preti-ial $0(, A#ral dingin $0( "K #saser-asi A#ut asien -/leh pulang Th> 09a3i#an 0Sym-i3/rt 0ipr/l/a3in
35
BAB III ANALISIS KASUS
+. Apa#ah penega##an diagn/sis pada #asus ini sudah tepat ). Apa#ah tatala#sana yang di-eri#an terhadap penya#it ini sudah tepat
asien la#i0la#i -erumur 85 tahun datang dengan #eluhan utama sesa# naas yang -ertam-ah yang sudah dirasa#an seja# + -ulan SM9S. r/ses diagn/sis pada pasien ini dengan anamnesis, pemeri#saan isi#, dan pemeri#saan penunjang. ada pasien ini ditega##an diagn/sa "K e#saser-asi a#ut. 'ari anamnesis pada #asus ini, yang pertama #ali harus diperhati#an adalah -atu# -erdaha# dan sesa# naas. Keluhan terse-ut juga disertai dengan adanya dada yang -erde-ar0de-ar serta mengguna#an 104 -antal saat tidur. asien juga menga#u sesa# sema#in -ertam-ah apa-ila mela#u#an a#ti2itas dan hanya mampu -erjalan P 5* meter. Selain itu, pasien menga#u awalnya terdapat -atu# yang tida# disertai dengan daha# namun ) hari SM9S didapat#annya -atu# yang disertai daha# -erwarna putih dan #ental +,5 send/# teh. Keluhan ini juga dapat di#ait#an dengan riwayat dahulu pasien ini yaitu adanya #e-iasaan mer/#/# ) -ung#us>hari selama 4* tahun. Hal terse-ut dapat di#arena#an adanya inhalasi yang -ersiat t/#si# yang dapat -erasal dari #e-iasaan mer/#/# ataupun udara di ling#ungan se#itar sehingga terjadi pr/ses inlamasi pada jaringan paru yang menga#i-at#an adanya pr/du#si -erle-ihan mu#us, destru#si paren#im, dan juga penyempitan pada saluran pernapasan. Selain itu, hal ini juga dapat di#arena#an a#t/r usia, sema#in -ertam-ah usia, sema#ian -esar risi#/ menderita "K. ada pasien yang didiagn/sa "K se-elum usia 4* tahun, #emung#inan -esar dia menderita gangguan geneti# -erupa defisiensi α1-antitripsin. Namun #ejadian ini hanya dialami ?+6 pasien "K. 'apat juga dise-a-#an adanya gangguan
ungsi
paru0paru
merupa#an
a#t/r
risi#/
terjadinya
"K , misalnya deisiensi Immun/gl/-ulin A IgA> hyp/gammaglu-ulin( atau ine#si pada masa #ana#0#ana# seperti TB dan -r/n#ie#tasis. "rang yang pertum-uhan parunya tida# n/rmal #arena lahir dengan -erat -adan rendah, ia memili#i risi#/ le-ih -esar untu# mengalami "K, serta pasien dengan nutrisi yang #urang sehingga adanya penurunan imunitas tu-uh.
36
Berdasar#an pemeri#saan isi#, terdapat penemuan yang a-n/rmal. ada pemeri#saan th/ra#s didapat#an Stem remitus yang melemah serta hipers/n/r pada #edua lapang paru, p, -atas paru0 hepar IS II0III. ada aus#ultasi didapat#an 2esi#uler melemah pada #edua lapangan paru, r/n#hi -asah sedang pada #edua -asal paru, serta wheezing saat e#spirasi. Tida# ditemu#annya edema pada e#stremitas serta @ masih dalam -atas n/rmal sehingga dari hasil pemeri#saan isi# dapat dising#ir#an -ahwa sesa# naas -u#an -erasal dari jantung. 'ari pemeri#saan la-/rat/rium ditemu#an &eu#/sit +1.mm 1 dan dari pemeri#saan r/ntgen th/ra didapat#an #esan terdapat iniltrat diupper z/ne pulm/ sinstra suspe# r/und pneum/nia, eusi pleura -ilateral dengan hiperinlasi pulm/ -ilateral, T- paru duple# lama a#ti dengan -esar 3/r n/rmal. Hal ini menunju##an -ahwa adanya gangguan pada paru0paru. 'iagn/sis "K harus dipertim-ang#an pada setiap pasien #r/nis, pr/du#si daha# atau dispnea dan yang memili#i a#t/r risi#/ penya#it ini. Adanya #eter-atasan aliran udara dapat dijelas#an le-ih lanjut dengan spir/metri. Spir/metri merupa#an penilaian #/mprehensi dari #apasitas dan 2/lume paru. Spir/metri yang di#/m-inasi#an dengan pemeri#saan isi# dapat mening#at#an a#urasi diagn/sis "K. Spir/metri juga diguna#an untu# menentu#an ting#at #eparahan penya#it, -ersama dengan penilaian gejala dan adanya #/mpli#asi. Keuntungan utama dari spir/metri adalah dapat mengidentii#asi indi2idu yang memili#i #emampuan arma#/terapi untu# mengurangi e#saser-asi.
Indi#at/r #un3i untu# mempertim-ang#an diagn/sis "K adalah se-agai -eri#ut= +. Batu# #r/nis= terjadi -erselang atau setiap hari, dan sering#ali terjadi sepanjang hari. ). r/du#si sputum se3ara #r/nis 1. Br/n#itis a#ut= terjadi se3ara -erulang. 4. Sesa# naas $dispnea(= -ersiat pr/gresi sepanjang wa#tu, terjadi setiap hari, mem-uru# ji#a -er/lahraga, dan mem-uru# ji#a ter#ena ine#si pernaasan. 5. 9iwayat paparan terhadap a#t/r risi#/= mer/#/#, parti#el dan senyawa #imia, asap dapur.
ada pasien ini di-eri#an terapi n/n arma#/l/gi dan arma#/l/gi. Terapi n/n arma#/l/gi yang di-eri#an diantaranya
37
+. Berhenti mer/#/# adalah strategi yang paling ee#ti untu# mengurangi risi#/ "K dan satu0satunya inter2ensi yang ter-u#ti mempengaruhi penurunan F+ jang#a panjang dan memperlam-at per#em-angan "K. reha-ilitasi paru termasu# latihan -ersama ). r/gram
dengan
-erhenti mer/#/#, latihan pernapasan, peng/-atan medis yang /ptimal, du#ungan psi#/s/sial, dan pendidi#an #esehatan. Tam-ahan /#sigen, du#ungan nutrisi, dan perawatan
psy3h/edu3ati/nal
$misalnya,
rela#sasi(
adalah
penting yang -erarti dalam pr/gram reha-ilitasi paru. 1. a#sinasi tahunan dengan 2a#sin intramus#ular a#ti yangdire#/mendasi#an. 4. Satu d/sis 2a#sin pneum/#/#us
p/li2alen
tam-ahan
inluenza
diindi#asi#an
untu#
tida# pasien
pada setiap usia dengan "KJ 2a#sinasi ulang dianjur#an -agi pasien yang le-ih tua dari 85 tahun ji#a 2a#sinasi pertama adalah le-ih dari 5 tahun se-elumnya dan pasien le-ih muda dari 85 tahun. 5. Terapi /#sigen jang#a panjang. enggunaan terapi /#sigen dapat mening#at#an #ualitas hidup pasien "K dengan hip/#semia #r/nis.
Adanya pem-erian anti-i/ti# pada pasien ini -erdasar#an indi#at/r %"&' pada tahun )*+* mere#/mendasi#an penggunaan anti-i/ti#a pada pasien0pasien yang=
a( 'engan e#saser-asi a#ut dengan 1 tanda utama yaitu= pening#atan dyspnea $sesa# naas(,
pening#atan
2/lume sputum,
dan pening#atan
purulensi sputum, atau -( 'engan e#saser-asi a#ut dengan ) tanda utama, ji#a pening#atan purulensi sputum merupa#an salah satunya, atau 3( 'engan e#saser-asi parah yang mem-utuh#an 2entilasi me#ani#, -ai# in2asi maupun
n/n0in2asi.
Be-erapa
adalah Strept/3/33us
-a#teri
pneum/nia,
yang
-iasa
Haem/philus
mengine#si parainluenzae,
dan M/raella 3atarrhalis.
T/el . Terapi anti-i/ti#a yang dire#/mendasi#an untu# e#saser-asi a#ut "K Kr2ter*t2 p*e
Pto-e pe5e//
Terp 5-
#saser-asi tanpa
5- ,6-2 ,0pneumoniae% 0Influ
+re2o,e+*2 Ma#r/lid $azitr/misin,
#/mpli#asi
ensa% 0
#laritr/misin(,
? 4 e#saser-asi setahun
Paraenfluen.ae,
seal/sp/rin generasi )
Tida# ada penya#it
dan
atau 1, d/#sisi#lin
penyerta
catarrhalis umumnya
60
38
F+ 5*6
tida# resisten
#saser-asi #/mple#s
0 Influensa, 60
Am/#sisilin>#la2ulanat,
;mur 85 th,
Catarrhalis, ,
Flu/r/#uin/l/n
O 4 e#saser-asi pertahun
pneumoniae penghasil
$le2/r/#sasin,
F+ ? 5*6 tapi 156
-etala#tamase,
gatil/#asin,
nter/-a3tera3eae $ 70
m/#sil/#sasin(,
Pneumoniae, 80 coli%
Seal/sp/rin generasi )
Proteus, nter/-a3ter,
dan 1
#saser-asi #/mple#s
dll( Seperti di atas,
Flu/r/#uin/l/
dengan risi#/ .
ditam-ah P0
$le2/r/#sasin,
aerugin/sa
aeruginosa
gatil/#asin, m/#sil/#sasin(, terapi I ji#a perlu= seal/sp/rin generasi 1 atau 4
em-erian diureti# yaitu ur/semid pada pasien ini di#arena#an pasien dalam #eadaaan "K -erat, pasien sering#ali mengalami #/mpli#asi a#i-at hip/#semia yang -er#epanjangan, yaitu terjadinya 2as/#/nstri#si #r/nis pada arteri pulm/nary yang menye-a-#an terjadinya gagal jantung #anan atau 3/r pulm/nale. Selain "K0n ya harus ditangani se3ara tersendiri, cor pulmonale juga perlu mendapat penanganan agar tida# mem-awa a#i-at atal -erupa #ematian. 'iureti# diguna#an dalam terapi cor pulmonale, terutama ji#a 2/lume pengisian 2entri#el #anan mening#at tajam, dan juga pada pengel/laan edema yang terjadi. "-at diureti# dapat memper-ai#i ungsi #edua -elah 2entri#el, #iri dan #anan, tetapi diureti# dapat menghasil#an ee# samping hem/dinami# ji#a tida# diguna#an se3ara hati0hati.
Se3ara te/ri, pem-erian /orti/osteroid mempunyai me#anisme #erja se-agai antiinlamasi dan mempunyai #euntungan pada penanganan "K yaitu= meredu#si permea-ilitas #apiler untu# mengurangi mu/us, mengham-at pelepasan enzim proteoliti/ dari leu/osit , dan mengham-at prostaglandin.
39
Br/n#/dilat/r merupa#an peng/-atan simt/mati# utama pada "K. "-at ini -isa diguna#an sesuai #e-utuhan untu# mel/nggar#an jalan naas #eti#a terjadi serangan, atau se3ara reguler untu# men3egah #e#am-uhan atau mengurangi gejala. e# samping /-at -r/n#/dilat/r umumnya dapat dipredi#si dan tergantung d/sis. @arang menim-ul#an ee# /-at yang tida# di#ehenda#i $ adverse drug reaction(, dan #alaupun terjadi umumnya segera hilang ji#a /-at dihenti#an.
DAFTAR PUSTAKA
40
View more...
Comments