Laporan Kasus Phlegmon
October 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Phlegmon...
Description
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
1.1 DEFINISI PHLLEGMON
Phlegmon merupakan infeksi dan peradangan serius jaringan ikat (selulitis) pada area di bawa ba wah h lid lidah ah dan dan dagu dagu.. Pen Peny yaki akit ini ini te terrmas masuk dala dalam m gru grup p pen peny yaki kitt iinf nfek ekssi o odo dont ntog ogen en,, di di m man anaa inf infek ekssi b bak aktter erii berrasal be asal da dari gig gigii. Kar Karakt akter spe spesi siffik yang yang membe embeda daka kan n Phl Phlegm egmon dar darii infe infeks ksii oral oral lai lainn nny ya ial ialah infeksi ini harus melibatkan dasar mulut serta kedua ruang submandibularis (sublingualis dan submaksilaris) pada pa da ked kedua ua si sisi (bi (billater ateral al), ), selanjutnya menuju kavitas oral dengan menembus lapisan kortikal vestibular dan periosteum dari tulang rahang. 1 Fenomena ini biasanya terjadi di sekitar gigi penyebab infeksi, tetapi infeksi primer dapat meluas ke regio yang lebih jauh, karena adanya perlekatan otot atau jaringan lunak pada tulang rahang. alam hal ini, infeksi odontogenik dapat menyebar ke bagian bukal, fasial, dan subkutan servikal kemudian berkembangan menjadi phlegmon, yang apabila tidak segera ditangani akan mengakibatkan kematian. !elain itu infeksi odontogenik merupakan fokal infeksi yang dapat memyebabkan infeksi meluas melalui melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe menyebabkan metastase bakteri sekunder ke paru"paru, otak, hati, ginjal dan organ"organ organ"organ lainnya. Phlegmon merupakan selulitis dengan lokasi tersering pada area gigi molar kedua dan molar ketiga rahang bawah melibatkan spasia submandibular, sublingual dan submental. alam kondisi ini, infeksi bakteri (biasanya streptokokus) yang berasal dari gigi rahang bawah, dimana apes gigi tersebut terletak dibawah mus#ulus mylohyoid memiliki hubungan sangat dekat dengan spasia submandibular.
1.2 ETIOLOGI PHLEGMON
ilaporkan sekitar $%& kasus phlegmon disebabkan oleh odontogen baik melalui infeksi dental prim primer er,, post post"e "eks kstr trak aksi si gigi gigi maup maupun un oral oral hygi hygien enee yang yang kur kuran ang. g.' !elain itu, $& kasus Phlegmon melibatkan ruang submandibular bilateral dan gangguan jalan nafas merupakan komplikasi paling berbahaya yang Phlegmon mon atau ngina ngina *udwig *udwig berawal berawal dari infeksi odontogenik, odontogenik, sering seri ng kali merenggut nyawa. Phleg khususnya dari molar dua (+) atau molar tiga (+-) bawah. igi"gigi ini mempunyai akar yang terletak pada tingkat otot mylohyoid dan abses di sini akan menyebar ke ruang submandibula /a /all ini
mengakibatkan pentingnya mendapatkan konsultasi gigi untuk molar bawah ketiga pada tanda pertama sakit sak it,, perdar perdaraha ahan n dari dari gusi, gusi, kepekaa kepekaan n terhada terhadap p panas0d panas0ding ingin in atau atau adanya adanya bengkak bengkak di sudut sudut rahang. !elain !el ain gigi gigi molar molar ketiga ketiga,, gigi gigi molar molar kedua kedua bawah bawah juga juga menjad menjadii penyeba penyebab b odonto odontogen genik ik dar darii phle ph legm gmon on.. igi igi"g "gig igii ini ini me memp mpun unya yaii akar akar yang yang te terl rlet etak ak pada pada ti ting ngka katt m.myoh m.myohyl yloi oid, d, dan dan abse absess se sepe pert rtii peri pe rima mand ndib ibul ular ar abse absess akan akan men menye yeba barr ke rua ruang ng sub subma mand ndib ibul ular ar.. is isam ampi ping ng itu itu,, pera perawa wata tan n gigi gigi ter terak akhi hirr juga juga dapat menyebabkan phlegmon, antara lain penyebaran organisme dari gangren pulpa ke jaringan periapikal saat dilakukan terapi endodontik, serta inokulasi Streptococcus Streptococcus yang yang berasal dari mulut dan tenggorokan ke lidah dan jaringan submandibular oleh manipulasi instrumen saat perawatan gigi. ' da juga juga penyebab penyebab lain yang yang sediki sedikitt dil dilapo aporka rkan n antara antara lai lain n sia sialad ladeni enitis tis kelenjar kelenjar submand sub mandibu ibula, la, fraktur mandibula mandib ula terbuka, terbuk a, infeksi i nfeksi sekunder sekund er akibat a kibat keganasan kegan asan mulut, abses pe peri rito tons nsil ilar ar,, in infe feks ksii kis kista ta ductus thyroglossus thyroglossus,, epiglotitis epiglotitis,, injeksi obat intravena obat intravena melalui melalui leher, trauma oleh karena bronscopie bronscopie,, intubasi endotrakeal, laserasi oral, luka tembus di lidah, infeksi saluran pernafasan atas, dan trauma pada dasar mulut. ' 2rga 2rgani nism smee ya yang ng pa pali ling ng banya banyak k dite ditemu muka kan n pa pada da pe pend nderi erita ta Phleg Phlegmo mon n mela melalu luii isolasi adalah Streptococcus viridians dan viridians dan Staphylococcus aureus. aureus.'
1.3 PATOGENESIS PHLEGMON 3erawal dari etiologi di atas seperti infeksi gigi. 4ekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawat dan periodontal dan periodontal pocket dalam yang merupakan jalan bakteri untuk men#apai jaringan periapikal. Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar men yebar ke tulang spongiosa sampai tulan tulang g kortik kortikal. al. 5i 5ika ka tulang tulang in inii tip tipis, is, mak makaa infeks infeksii akan akan menemb menembus us dan masuk masuk ke jaring jaringan an lunak lunak.. Penyebaran infeksi ini tergantung dari daya tahan jaringan tubuh. 6 Odontogen Odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (percontinuitatum), (percontinuitatum), pembuluh pembuluh darah (hematogenous hematogenous), ), dan pembuluh limfe (lymphogenous (lymphogenous). ). 7ang paling sering terjadi adalah penjalaran se#ara perkontinuitatum karena adanya #elah0ruang di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya pus.6 Penjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses submukosa, abses gingiva, cavernous sinus thrombosis, abses labial, dan abses fasial. Penjalaran infeksi pada rahang bawah dapat membentuk abses subingual, abses submental, abses submandibular, abses submaseter, dan phlegmon (angina *udwig). 6 8jung akar molar kedua (+) dan ketiga (+-) terletak terletak di belakang bawah line linea a mylohyoide mylohyoidea a (temp (tempat at melekatny melekatnyaa m. m. mylohyoideus mylohyoideus)) yang terletak di aspek dalam mandibula, sehingga jika molar kedua dan ketiga terinfeksi dan membentuk abses, pusnya dapat menyebar ke ruang submandibula dan dapat meluas ke ruang parafaringeal. 6 bses pada akar gigi yang menyebar ke ruang submandibula akan menyebabkan sedikit ketidaknyamanan pada gigi, 4yeri terjadi jika terjadi terjadi ketegangan pada tu tulang lang •
+elibatkan bilateral space
•
angren serosanguis, infiltrasi pus sedikit0 tidak ada
•
+elibatkan jaringan ikat, fas#ia dan muskulus tetapi tidak melibatkan glandula
•
Penyebaran melalui fas#ia lebih sering daripada melalui sistem limfatik
•
danya pembengkakan besar
•
9enderness (:)
•
Konsistensi keras seperti papan (woody)
•
Kulit mengkilap, merah, panas0 hangat
5ika lokasinya di dasar mulut •
*idah terangkat
•
9rismus
•
+ulut0 bibir terbuka
•
ir ludah sering mengalir keluar
•
Kepala #enderung tertarik ke belakang
ambar . Linea mylohyoidea mylohyoidea,, tempat perlekatan m. mylohyoideus. mylohyoideus.
ambar ;. fek yang sangat berbahaya dari sepsis adalah terjadinya kerusakan organ dan dalam fase lanjut akan melibatkan lebih dari satu organ orga n seperti seperti sistem sistem kardiovaskul kardiovaskular. ar. Pada sepsis sepsis juga dapat berkembang endo#arditis endo#arditis.. >ndo#arditis dapat disebabkan karena infeksi agen infeksius seperti bakteri.
.
2bst 2bstru ruks ksii jala jalan n na napa pass ya yang ng be bera rat. t.
-.
+ediastinitis +ediastinitis adalah suatu infeksi yang mengenai mediastinum, kondisi ini membahayakan kehidupan oleh karena dapat menyebabkan kematian jika terlambat diketahui atau tidak diberi terapi yang benar.1
1. PEN"EGAHAN
1. pemeriksaan pemeriksaan gigi ke dokter dokter se#ara se#ara rutin rutin dan teratur teratur
2. penanganan infeksi gigi dan mulut yang tepat dapat men#egah kondisi yang akan
meningkatkan terjadinya angina *udwig.
1./ P*OGNOSIS PHLEGMON
Prognosis phlegmon tergantung pada ke#epatan proteksi jalan napas untuk men#egah asfiksia, asfi ksia, eradikasi infeksi infeksi dengan antibiotik, antibiotik, serta pengurangan pengurangan radang. !ekitar !ekitar '& ;& penderita memerlukan insisi dan drainase pada area yang terinfeksi, disertai dengan pemberian antibiotik untuk memperoleh hasil pengobatan yang lengkap. !elain itu, -& dari individu yang terinfeksi memerlukan intubasi dan trakeostomi. 1% Phlegm Phl egmon on dapat dapat beraki berakibat bat fatal fatal karena karena membahay membahayakan akan jiwa.' jiwa.' Kemati Kematian an pada pada era preantibiotik adalah sekitar %&. 4amun dengan diagnosis dini, perlindungan jalan nafas yang segera ditangani, pemberian antibiotik intravena yang adekuat serta penanganan dalam =8, penyakit ini dapat sembuh tanpa mengakibatkan komplikasi.
BAB II LAPO*AN KASUS
4o. ponym ?ilh ?ilhelm elm Frederi#k Frederi#k von *udwig.5o *udwig.5ournal urnal of 2ral Pathology M +edi#ine.ugust $ 1$$;. . Fa#hruddin Fa#hruddin . 3uku jar jar =lmu Kesehatan Kesehatan 9eli 9elinga, nga, /idung, /idung, 9enggoro 9enggorok, k, Kepala, dan *eher .5akarta 3alai Penerbit FK8=C %%$. -. amayanti. amayanti. Kumpulan Kumpulan Kuliah Kuliah !tomatologi !tomatologi.. 5akarta 5akarta Fakultas Fakultas Kedokteran Kedokteran 8niversit 8niversitas as 9arumanagara. '.
View more...
Comments