LAPORAN KASUS malaria.doc
July 31, 2017 | Author: Bernadetta Christy | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN KASUS malaria.doc...
Description
LAPORAN KASUS
Disusun oleh: Bernadetta Christy 082011101009
Dokter Pembimbing: dr. Arief Suseno, Sp.PD
Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Penyakit Dalam di RSUD dr.Soebandi Jember
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
I.
Identitas
Nama
: Ny. Lindawati
Usia
: 31 thn
Jenis Kelamin
: perempuan
Alamat
: Kopang Krajan RT 1/1 Darsono Arjasa
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Suku
: Madura
Tgl MRS
: 26 Maret 2013
Tgl pemeriksaan
: 28 Maret 2013
II.
ANAMNESIS
Keluhan umum Riwayat penyakit sekarang
: demam :
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan hilang timbul dan tidak meningkat saat sore hari. Demam disertai menggigil tetapi tidak berkeringat. Keesokan harinya demam turun sendiri tanpa diberi obat dan pasien juga tidak menggigil. Hari ketiga pasien mengeluh demam lagi dan mengigil seperti sebelumnya dan mengeluh perut bagian ulu hati terasa sakit. Saat sebelum demam pasien mengeluh badannya terasa lemas dan terasa linu. Pasien tidak mengeluh batuk dan pilek saat demam terjadi. Lalu ibu pasien membwa pasien ke IGD dr.Soebandi dan diberi obat maag. Pasien merasa keluhannya tidak berkurang setalah minum obat lalu hari itu juga ke puskesmas dan rawat inap di sana selama 2 hari. Karena tidak membaik pasien dirujuk ke RSD dr.Soebandi. Pasien menceritakan bahwa sebelumnya pada akhir tahun 2012 pasien bepergian ke Irian Jaya selama 2 bulan ke tempat suaminya. Suaminya bekerja sebagai pegawai tambang emas. Suami dan pasien tinggal di camp yang disediakan untuk para pegawai. Camp berada di tengah hutan. Terdiri atas kamar, 2 kamar mandi dan 1 dapur. Kamar berbentuk barak yang terdiri atas 6 kasur. Pasien mengatakan setiap harinya banyak nyamuk dan ketika tidur tidak memakai tirai tetapi memakai lotion anti nyamuk (autan).
Bulan Februari awal pasien mengeluh badannya tiba-tiba menggigil dan demam. Sebelum demam pasien mengeluh kepalanya terasa pusing tetapi tidak mual dan tidak muntah. Lalu pasien dibawa ke rumah sakit terdekat. Pasien dirawat selama 1 minggu dan pasien didiagnosis menderita malaria tropika.Pasien mendapat obat kina yang diminum 2x sehari. Setelah dirawat selama seminggu pasien memutuskan untuk kembali ke Jember. Riwayat Penyakit Dahulu : malaria (+), HT (-), DM (-) Riwayat Penyakit Keluarga : alergi (-) Riwayat Pengobatan : kina 2x1 Riwayat Sosio Ekonomi •
Pasien tinggal di rumah bersama ibu, kakak dan seorang anak perempuannya yang berumur 3 tahun. ukuran 11x7x4 m2 dengan 2 buah kamar tidur, dapur, ruang tamu dan 1 kamar mandi dalam satu bangunan. Rumah berdinding tembok semen, berlantai semen, atap genting,terdapat ventilasi pada tiap ruangan, pencahayaan cukup. Sumber air menggunakan air sumur untuk minum, mandi, mencuci baju, dan lain-lain.
•
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Suaminya bekerja di Irian Jaya sebagai penambang emas dan telah bekerja selama 6 bulan. Pendapatan sebulan sekitar Rp. 2.500.000. Tiap bulan suami pasien mengirim uang sebesar 1.500.000,00 kepada pasien.
•
Kesan : Riwayat Sosio Ekonomi dan lingkungan cukup baik
•
•
Anamnesis Sistem – Sistem Serebrospinal
: demam, pusing
– Sistem Kardiovaskular
: tidak ada keluhan
– Sistem Pernafasan
: tidak ada keluhan
– Sistem Fonasi
: tidak ada keluhan
– Sistem Gastrointestinal
: tidak ada keluhan
– Sistem Urogenital
: tidak ada keluhan
– Sistem Integumen
: tidak ada keluhan
– Sistem Muskuloskeletal
: lemas dan linu-linu
Kesan : terdapat gangguan di sistem serebrospinal yaitu demam dan pusing serta gangguan di sistem muskuloskeletal yaitu lemas dan linu-linu
III.PEMERIKSAAN FISIK •
Keadaan umum
: cukup
•
Kesadaran
: composmentis
•
Vital sign
•
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 x/mnt
RR
: 20x/mnt
Suhu Axilla
: 37,8 ˚ C
Status Gizi BB sekarang
: 55 kg
TB sekarang
: 156 cm
IMT
: 22, 6 %
Kesan status gizi baik
Kulit
Turgor kulit normal, tidak ada nodul, ptekie (-), purpura (-), anemis (-), cyanosis (-) ikterik (-).
Kelenjar limfe
tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Otot
Tidak terdapat tanda peradangan dan nyeri tekan
Tulang
Tidak ada deformitas, tidak terdapat tanda radang
Sendi
Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tanda- tanda perad
Pemeriksaan Khusus 1. Kepala – – – – – – – –
Bentuk : simetris Ukuran : normosephal Rambut : hitam,lurus, panjang 5 jari dibawah bahu Mata : konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/- , Reflek cahaya +/+ Diameter pupil 3mm/3mm; isokor Hidung : sekret (-), bau (-), perdarahan (-) Telinga : sekret (-), bau (-), perdarahan (-) Mulut : dbn Lidah : dbn
2. Leher • •
Bentuk : simetris Kelenjar limfe :
perbesaran (-)
Kesan terdapat anemis 3. Thorax – Cor: I: ictus cordis tidak tampak P: ictus cordis tidak teraba P: redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/-
Pulmo :
ventral
Dorsal
I : simetris, retraksi -/P : fremitus raba +/+ P : sonor +/+ A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
I: simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+ P: sonor +/+ A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (7x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scuffner 3), ren tak teraba 5. Extremitas Akral hangat
+ +
+ +
Edema
-
-
JENIS PEMERIKSAAN
HASIL PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
Hemoglobin
6,0
11,4-15,1 gr/dl
Lekosit
3,4
4,3-11,3 x 10
Hematokrit
19,4
40-47 %
Trombosit
136
150-450 x 10
Malaria
P.falcifarum P. vivax
Negatif
Bilirubin direk
0,54
0,2-0,4 mg/dl
Bilirubin total
0,96
,1,2 mg/dl
SGOT
28
10-31 U/L
SGPT
24
9-36 U/L
Albumin
3,1
3,4-4,8 gr/dl
Natrium
135,0
135-155 mmol/L
Kalium
3,56
3,5-5,0 mmol/L
Chlorida
101,7
90-110 mmol/L
Calcium
1,96
2,15-2,57 mmol/L
Magnesium
0,88
0,77-1,03 mmol/L
Fosfor
1,05
0,85-1,60 mmol/L
Kreatinin serum
0,9
0,5-1,1 mg/dL
BUN
7
6-20 mg/dL
Urea
15
10-50 mg/dL
Asam urat
2,5
2,0-5,7 mg/dL
135
< 200 mg/dL
HEMATOLOGI
FAAL HATI
ELEKTROLIT
FAAL GINJAL
KADAR GULA DARAH Sewaktu
RESUME •
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam disertai menggigil dan pusing. Sebelum demam mengeluh badan lemas dan linu. Demam dikeluhkan hilang timbul tiap 2 hari sekali.
•
Riwayat bepergian ke Irian Jaya akhir tahun 2012. Di Irian Jaya pernah demam menggigil juga dan dirawat di Rumah Sakit selama 7 hari dan didiagnosis Malaria Tropika. Pasien mendapat obat kina diminum 2 kali sehari.
DIAGNOSIS Malaria Tropika + Malaria Tertiana (Double Infection) DIAGNOSIS BANDING Demam Tifoid DHF PENATALAKSANAAN Inf RL 20 tpm inj cefotaxime 3x1 gram (H1) inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o kina 2x1 Jika Hb < 10 transfusi PRC PROGNOSIS Dubia ad bonam
Follow up hari 2 MRS (Rabu, 27 Maret 2013)
S) pusing
5. Extremitas
O) KU : cukup
Kes : composmentis
v/s TD : 80/50 mmHg
RR : 18x/mnt
N : 80x/mnt
Tax : 35,8˚C
Akral hangat
+
+ Edema
K/L : a/i/c/d = +/-/-/Thorax :COR
+
+
-
-
-
-
A) Obs. Febris e.c Malaria + anemia
I: ictus cordis tidak tampak
P) Inf RL 20 tpm
P: ictus cordis tidak teraba
inj cefotaxime 3x1 gram (H2)
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/-
inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul
Pulmo :
p/o kina 2x1
I : simetris, retraksi -/-
transfusi PRC 1 kolf
P: fremitus raba +/+ P: sonor +/+ A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (7x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien
teraba (skala scufner 3), ren tak
teraba
Follow up hari 3 MRS (28 Maret 2013)
S) pusing, menggigil O) KU : cukup
5. Extremitas
Kes : composmentis
v/s TD : 100/60 mmHg
RR : 20x/mnt
N : 80x/mnt
Tax : 38,1 ˚ C
Akral hangat
+
Edema
K/L : a/i/c/d = +/-/-/Thorax :COR
+
+
+
-
-
-
-
A) Malaria + anemia
I: ictus cordis tidak tampak
P) Inf RL 20 tpm
P: ictus cordis tidak teraba
inj cefotaxime 3x1 gram (H3)
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/Pulmo :
inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o cloroquin 4-0-0 (HI &HII)
I : simetris, retraksi -/-
2-0-0 (HIII)
P: fremitus raba +/+
kina 3x1
P: sonor +/+
Primakuin 1x 50 mg
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (9x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scufner 3), ren tak teraba
Follow up hari 4 MRS (29 Maret 2013) S) pusing, tidak menggigil lagi O) KU : cukup
Kes : composmentis
v/s TD : 90/60 mmHg N : 72x/mnt
5. Extremitas Akral hangat
+
RR : 18x/mnt Tax : 36˚C
Edema
K/L : a/i/c/d = +/-/-/Thorax :COR
+
+
+
-
-
-
-
A) Malaria + anemia
I: ictus cordis tidak tampak
P) Inf RL 20 tpm
P: ictus cordis tidak teraba
inj cefotaxime 3x1 gram (H4)
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/Pulmo :
inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o cloroquin 4-0-0 (II)
I : simetris, retraksi -/-
kina 3x1
P: fremitus raba +/+
Primakuin 1x 50 mg
P: sonor +/+ A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (7x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scufner 2), ren tak teraba
transfusi PRC 1 kolf
Follow up hari 5 MRS (30 Maret 2013)
S) Pusing berkurang O) KU : cukup
5. Extremitas
Kes : composmentis
v/s TD : 100/70 mmHg
RR : 16x/mnt
N : 62x/mnt
Tax : 35,9˚C
Akral hangat Edema
K/L : a/i/c/d = +/-/-/Thorax :COR
+ +
+
-
-
-
-
A) Malaria + anemia
I: ictus cordis tidak tampak
P) Inf RL 20 tpm
P: ictus cordis tidak teraba
inj cefotaxime 3x1 gram (H5)
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/Pulmo :
inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o cloroquin 2-0-0 (III)
I : simetris, retraksi -/-
kina 3x1
P: fremitus raba +/+
Primakuin 1x 50 mg
P: sonor +/+
transfusi PRC 1 kolf
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
usul : stop antrain
4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (7x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scufner 2), ren tak teraba
Follow up hari 6 MRS (31 Maret 2013)
+
S) pusing O) KU : cukup
5. Extremitas Kes : composmentis
v/s TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/mnt
N : 72x/mnt
Tax : 36,5˚C
Akral hangat Edema
K/L : a/i/c/d = -/-/-/Thorax :COR
+ +
+
-
-
-
-
A) Malaria
I: ictus cordis tidak tampak
P) Inf RL 20 tpm
P: ictus cordis tidak teraba
inj cefotaxime 3x1 gram (H6)
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/Pulmo : I : simetris, retraksi -/P: fremitus raba +/+ P: sonor +/+ A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/4. Abdomen: I : flat A: BU(+) N (7x/menit) P: Tympani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba (skala scufner 2), ren tak teraba
Hasil Laboratorium tanggal 31 Maret 2013
inj ranitidin 3x1 ampul inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o
kina 3x1 Primakuin 1x 50 mg
+
JENIS PEMERIKSAAN
HASIL PEMERIKSAAN
NILAI NORMAL
Hemoglobin
13,9
11,4-15,1 gr/dl
Lekosit
7,6
4,3-11,3 x 10
Hematokrit
42,6
40-47 %
Trombosit
1275
150-450 x 10
HEMATOLOGI
Follow up hari 7 MRS (1 April 2013)
S) -
5. Extremitas
O) KU : cukup
Kes :
Akral hangat
composmentis v/s TD : 100/80 mmHg
RR : 18x/mnt
N : 64x/mnt
Tax : 36,4˚C
Edema
+ +
+
-
-
-
-
K/L : a/i/c/d = -/-/-/-
A) Malaria + anemia
Thorax :COR
P) Inf RL 20 tpm
I: ictus cordis tidak tampak
inj cefotaxime 3x1 gram (H7)
P: ictus cordis tidak teraba
inj ranitidin 3x1 ampul
P:redup di ICS VI MCL sinistra – ICS VII AAL sinistra A: S1S2 tunggal, reguler, e/g/m : -/-/-
inj antrain 2x 1 ampul inj omeprazole 2x1 ampul p/o
kina 3x1
Pulmo :
Primakuin 1x 50 mg
I : simetris, retraksi -/-
pasien KRS
P: fremitus raba +/+
obat pulang :
P: sonor +/+
kina 3x1
A: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
primakuin 1x 50 mg
4. Abdomen:
usul :KRS
I : flat A: BU(+) N (9x/menit) P: Timpani P: Soepel, nyeri tekan (-), hepar tak teraba, Lien teraba
teraba (skala scufner 2), ren tak
+
PEMBAHASAN
textbook
Kondisi pasien
Anamnesis
Anamnesis
Gejala utama (cardinal signs) à trias febris paroksismal malaria:
anemia
Febris paroksismal
Gejala ringan
Anemia
Gejala prodormal : menggigil (+)
Splenomegali Gejala bervariasi ringan-berat Gejala-2 prodromal: tidak selalu ada Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Anemia
anemia
Splenomegali
Splenomegali
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
laboratorium
Tetes tebal-tipis Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Pembagian menurut tempat bekerja obat:
Inf RL 20 tpm
Tissue schizontocide
inj cefotaxime 3x1 gram
Utk stad pre eritrositik à
inj ranitidin 3x1 ampul
mencegah siklus eritrositik
inj antrain 2x 1 ampul
Juga
inj omeprazole 2x1 ampul
efektif
utk
bentuk
hipnosoit Blood schizontocide
Plg banyak digunakan
Utk semua bentuk eritrositik
Klorokuin, Kuinine, Fansidar, dsb
Gametocytocide Sporontocide Antirelapse PENDAHULUAN
p/o cloroquin 2-0-0 (II) kina 3x1 Primakuin 1x 50 mg transfusi PRC
•
Malaria adalah penyakit protozoa Anopheles.
yang disebarkan melalui gigitan nyamuk
Protozoa penyebab malaria adalah genus plasmodium yang dapat
menginfeksi manusia . •
Diduga penyakit ini berasal dari Afrika dan menyebar mengikuti gerakan migrasi manusia melalui pantai Mediterania, India dan Asia Tenggara.
•
Nama malaria mulai dikenal sejak zaman kekaisaran Romawi, dan berasal dari kata Italia malaria atau “udara kotor” dan disebut juga demam Romawi.
Epidemiologi •
Penyakit infeksi yang tergolong tertua
•
Mal-area : udara buruk
•
Dikenal sejak 2700- 400 SM
•
Kosmopolitan à menyerang berjuta-juta penduduk
•
Angka kematian ± 1.5 – 2.7 juta/tahun
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK •
Bervariasi, ringan – berat
•
Gejala utama (cardinal signs) à trias malaria: •
Febris paroksismal
•
Anemia
•
Splenomegali
•
Gejala-2 prodromal: tidak selalu ada ≈ masa inkubasi intrinsik
•
Masa inkubasi tergantung beberapa faktor (agent + host)
•
•
Berbeda utk msg-2 spesies: •
P. vivax + ovale
•
P. falciparum : ± 12
•
P. malariae
: 13-17 hari hari
: 28-30 hari
Berdasarkan waktu : •
Malaria akut
•
Malaria kronik
Berdasarkan manifestasi klinik: •
Malaria tanpa penyulit – Pl. vivax / low parasitaemia – Dg. Dx dan penanganan yg tepat à prognosis baik
•
Malaria dengan penyulit (berat) àWaspadai bila: – Pl. falciparum – > 5% RBC terinfeksi – > 10% PRBC = double infection – Banyak schizon
TIPE DEMAM
DIAGNOSIS • • • • •
history of being in endemic area symptoms: fever, chills, headache, malaise splenomegaly, anemia microscopic demonstration of parasite (blood smear) antigen detection (ParaSight-F, OptiMal)
PENATALAKSANAAN
Fase eksoeritrositik ((HEPAR)
sporozoit ookista
hipnosoit
Skizintosida jaringan Pirimetamin Proguanil Tetrasiklin Primakuin
N
ookinet Sporontosida Pirimetamin Proguanil Primakuin
Sigot
Y A M U K
M A N
SIKLUS
U
ERITROSITIK
S
(SEL DARAH MERAH)
I A
Gametositosida : Primakuin
Skizintosida darah Klorokuin Kuinin Kuinidin Meflokuin Halofantrin Artemisinin Sulfadoksin Pirimetamin
Penderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut WHO didefinisikan sebagai infeksi P. falciparum dengan satu atau lebih komplikasi berikut : •
Malaria serebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih dari 30 menit serangan kejang
•
Academia / asidosis à pH darah
View more...
Comments