Laporan Kasus Kolelitiasis
March 30, 2017 | Author: An ORdinary K-Chazwin | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Kolelitiasis...
Description
LAPORAN KASUS
KOLESISTITIS AKUT + KOLELITIASIS
Oleh : Baiq Fariani Zuhra H1A 007 007
Pembimbing : dr. I.G.N Ommy Agustriadi, Sp.PD
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS MATARAM 2012 1
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
I.
Nama
: Tn. S
Umur
: 30 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Dasan Agung
Pekerjaan
: Tukang Sablon
Suku
: Sasak
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Jumlah anak
: 2
No. RM
: 068576
MRS
: 2/12/2012 (IGD), 3/12/2012 (Ruangan Mawar)
Waktu Pemeriksaan
: 5/12/2012 jam 11.30 Wita
SUBJECTIVE a. Keluhan Utama Nyeri perut kanan atas.
b. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 4 hari SMRS. Nyeri dirasakan tiba-tiba dan menetap dengan intensitas berat selama ± 1-3 jam kemudian menghilang perlahan-lahan. Selanjutnya nyeri muncul kembali. Nyeri dirasakan dari perut kanan atas hingga bagian ulu hati namun tidak menjalar sampai ke bahu kanan dan punggung.
Nyeri seperti ini dirasakan terus-
menerus selama 4 hari terakhir. Jika nyeri muncul pasien sampai keringat dingin menahan rasa nyeri dan tidak dapat melakukan aktivitas apapun. Pasien biasanya hanya berbaring di tempat tidur jika serangan nyeri datang. Nyeri dirasakan bertambah apabila pasien menarik napas dalam. Sesak dan nyeri dada disangkal. 2
Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Pasien muntah 2 kali, isi makanan, darah (-). Setiap kali makan pasien mengaku sering merasa mual. Nafsu makan menjadi menurun semenjak sakit. Pasien juga mengatakan mengalami demam sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan terus menerus, naik-turun, dan tidak disertai menggigil. Demam meningkat terutama saat nyeri muncul. Demam turun jika diberi obat penurun panas. Pasien juga mengeluhkan matanya menjadi kuning. Pasien tidak memperhatikan sejak kapan matanya menjadi kuning, namun menurut pasien saat sebelum masuk rumah sakit ( di rumah), matanya belum sekuning seperti saat ini. Namun sejak di rumah sakit selama
3 hari ini, makin hari makin terlihat jelas mata
menjadi semakin kuning. Pasien juga mengatakan bahwa buang air besar berwarna putih sejak 4 hari SMRS. Terakhir pasien buang air besar tadi pagi, dan warnanya putih pucat. Frekuensi buang air besar 2 kali/hari, padat, nyeri saat BAB (-), darah/ kehitaman (-).
Selain itu, menurut
pasien warna kencing menjadi kuning kecoklatan (gelap) sejak 4 hari SMRS hingga saat ini dengan frekuensi BAK 2-3x/hari, nyeri saat BAK (-), kencing berpasir (-).
c. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Akan tetapi, pasien mengaku memiliki riwayat sakit maag sejak lama namun jarang kambuh. Jika terasa nyeri biasanya hanya di bagian ulu hati saja dan sembuh jika minum antasid. Riwayat hipertensi (-), DM (-), penyakit jantung (-) dan keganasan (-). Riwayat sakit kuning (-)
d. Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada di keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa dengan pasien. Riwayat hipertensi (-), DM (-), penyakit jantung (-), 3
riwayat asma (-). Riwayat keganasan (+) pada paman dan kakak pasien. Riwayat batu empedu (-).
e. Riwayat Pengobatan Pasien hanya minum antasid dan paracetamol untuk mengatasi keluhannya tersebut. Riwayat minum obat penghilang rasa nyeri atau obat rematik disangkal.
f. Riwayat Alergi : Pasien tidak pernah memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan dan makanan tertentu.
g. Riwayat Pribadi dan Sosial Pasien bekerja sebagai tukang sablon. Pasien mengaku tidak pernah minum alkohol. Pasien merokok sejak usia remaja hingga saat ini, biasanya 5-8 batang rokok per hari.
II.
OBJECTIVE a. Status Present Keadaan Umum
: Sedang
Kesan Sakit
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis / E4V5M6
BeratBadan
: 50 kg
Tinggi badan
: 155 cm
IMT
: 20,81 (Normal)
b. Vital Sign Tekanandarah
: 100/ 60 mmHg
Nadi
: 92 x / menit, kuat angkat, teratur
Pernapasan
: 18 x / menit
Suhu
: 37,1° C 4
c. Status Generalis Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : Normosefali. Permukaan Kepala
: tidak tampak benjolan, lesi, malar
rash, edema, maupun hiperpigmentasi. Ekspresi wajah normal : tidak tampak paralisis fasialis.
Mata
Rambut
: berwarna hitam, tidak mudah dicabut.
Nyeri tekan kepala
: negatif
Bentuk
: dalam batas normal
Alis
: dalam batas normal
Bola mata
: kesan eksoftalmus - /- dan anoftalmus -
/ Palpebra
: edema - / - , ptosis - / -
Konjungtiva
: anemis - / - , hiperemi - / -
Sklera
: ikterik + / +, perdarahan - / - , pterygium
-/ Pupil
: refleks cahaya + / +, isokor +
Lensa
: tampak jernih
Bentuk aurikula
: normal
Lubang telinga
: sekret (-)
Hidung
Bentuk
: normal, simetris, deviasi septum (-)
Mulut
Bentuk
: simetris
Bibir
: sianosis (-), edema (-), perdarahan (-)
Lidah
: leukoplakia (-)
Telinga
Leher
Tidak tampak deviasi trakea Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening. Tidak tampak hipertrofi SCM dan SCM tidak aktif JVP : 5 ± 2 cm
Toraks
Inspeksi: Pada keadaan statis, bentuk
dinding dada kanan dan kiri
terlihat simetris. Bentuk dan ukuran dinding dada kanan dan kiri terlihat sama. Pada keadaan dinamis, dinding dada kanan dan kiri terlihat 5
simetris dan tidak terlihat pergerakan dinding dada kanan maupun kiri tertinggal pada waktu pernafasan. Tidak terdapat retraksi atau penggunaan otot pernapasan tambahan. Pada permukaan dada : massa (-), jaringan sikatrik (-), jejas (-), spider naevi (-) Fossa supraklavikula dan infraklavikula tidak cekung dan simetris. Fossa jugularis : tidak tampak deviasi trakea. Pulsasi ichtus kordis tidak tampak Tipe pernafasan : torako-abdominal dengan frekuensi nafas 18 kali/ menit
Palpasi: Pergerakan dinding dada simetris. Vokal fremitus dinding dada kiri dan kanan teraba dan simetris. Ichtus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra. Nyeri tekan (-), massa (-), thrill (-), krepitasi (-)
Perkusi: Pada kedua lapangan paru sonor +/+. Batas Paru – Hati
:
-
Inspirasi
: ICS IV linea midklavikula dextra
-
Ekspirasi
: ICS V linea midklavikula dextra
-
Ekskursi
: 1 ICS
Batas Paru-Jantung
:
-
Batas atas
: ICS 2
-
Batas bawah
: ICS 5
-
Batas kanan
: ICS 5 linea parasternal dextra
-
Batas kiri
: ICS 5 linea midclavikula sinistra
Auskultasi: Bunyi paru vesikuler +/-, ronki -/-, wheezing -/-. 6
Bunyi jantung S1dan S2 tunggal, murmur(-), gallop (-). Abdomen
Inspeksi : Dinding abdomen simetris, massa (-), distensi (-), vena kolateral (-), caput medusa (-), jaringan sikatrik (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal, metalic sound ( -), bising aorta (-)
Palpasi : Turgor
: Normal
Tonus
: Normal
Nyeri tekan (+) di epigatrik dan hipokondrium dextra , Murphy sign (+), distensi abdomen (-), defense muscular (-), Nyeri tekan mac burney (-), rovsing sign (-), psoas sign (-), obturator sign (-), Hepar / Lien / Ren : tidak teraba
+ -
+
-
-
-
-
-
Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen Nyeri ketok CVA (-)
Punggung
Tampak dalam batas normal. Tidak terlihat kelainan bentuk tulang belakang.
Ekstremitas atas dan bawah
Akral hangat
+
+
+ +
7
Deformitas
-
-
- Sianosis
Edema
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak dievaluasi
Genetelia
d. Pemeriksaan Penunjang Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap ( 02/12/2012 ): Parameter
Hasil
Normal
HGB
12,0
L : 13,0-18,0 g/dL
RBC
6,36
L : 4,5 – 5,8 [106/µL]
WBC ↑
25,60
4,0 – 11,0 [103/ µL]
HCT
34,6
L : 40-50 [%]
MCV ↓
54,4
82,0 – 92,0 [fL]
MCH ↓
18,9
27,0-31,0 [pg]
MCHC ↓
34,7
32,0-37,0 [g/dL]
PLT
285
150- 400 [103/ µL]
ICT Malaria (-) Widal (-) HbSAg : (-) / non-reaktif Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik (2/12/2012) : Parameter
Hasil 107
GDS 8
Normal
View more...
Comments