Laporan Kasus KK (Morbus Hansen)

July 8, 2019 | Author: Vina Wine | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

kasus kk untar ikm...

Description

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Kedokt Kedokteran eran keluar keluarga ga adalah adalah upaya upaya pelay pelayanan anan kesehat kesehatan an yang yang menyelu menyeluruh ruh yang yang memusat memusatkan kan pelaya pelayanan nannya nya kepada kepada keluar keluarga ga sebagai sebagai suatu suatu unit, unit, dimana dimana tanggu tanggung ng jaab jaab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin  pasien, juga tidak oleh organ tubuh tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. -'ar 'rul, )//01 )//01 Pelayanan dokter keluarga melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring di tingkat  primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter  spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan raat inap, diselenggarakan seara komprehensi2, kontinu, integrati2, holistik, koordinati2  dengan mengutamakan penegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta  pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta 2aktor+2aktor lainnya. -#epkes, )//01 Kusta3 Lepra 3 Morbus Hansen adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan tetapi tetapi angka angka morbid morbidita itasny snyaa tinggi tinggi karena karena berkai berkaitan tan dengan dengan keaat keaatan an atau disabi disabilita litas. s. Meskipun Meskipun pre4alensi kusta telah menurun seara bermakna bermakna selama (& tahun terakhir, terakhir, tetapi kusta masih merupakan masalah yang ukup serius di masyarakat karena pandangan negati2  terhadap penderita kusta dan keaatan permanen yang dapat terjadi pada penderita kusta. Menurut laporan dari )&% negara, pre4alensi kusta pada akhir bulan ketiga tahun (&)5 yaitu terdapat terdapat )6&.505 )6&.505 kasus, dengan jumlah kasus baru yang terdeteksi selama tahun (&)% yaitu ()*. ()*.** **7 7 -tida -tidak k terma termasu suk k kasu kasuss yang yang juml jumlah ahny nyaa sang sangat at kei keill di 8rop 8ropa1. a1. Seda Sedang ngka kan n  berdasarkan data epidemiologi jumlah kasus baru pada penyakit kusta tahun (&)( di $ndone $ndonesia sia yaitu yaitu sebany sebanyak ak )7./6 )7./6& & orang orang,, angka angka ini turun turun dari dari (&)) (&)) yaitu yaitu (&.&(% (&.&(% orang. orang. Sedangkan prevalensi Sedangkan prevalensi (&)( (&)( yaitu yaitu (%.(*( (%.(*( orang orang -&,/03 -&,/03)&. )&.&&& &&&1, 1, dengan dengan kriteri kriteriaa elimina eliminasi si adalah 9 ) 3 )&.&&& penduduk, karena itu $ndonesia sudah masuk dalam kriteria negara yang sudah mengeliminasi kusta. :ntuk aat tingkat ( -aat yang terlihat1 tahun (&)( sebesar  &,6* 3 )&&.&&& penduduk. Kini lebih banyak ditemukan hidd hidden en cases cases antara lain karena  penarian kasus meningkat dengan dana "antuan ;perasional Kesehatan, active active case case

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! 

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*  finding  dan  dan lain+lain serta jumlah kasus baru anak 9 )* tahun pada (&)( adalah sebesar )./*/ atau )&,/< dari total kasus baru. -Kemenkes, (&)*1

Alasan dilakukannya kun$ungan rumah adalah karena Tn% & datang ke Puskesmas Puskesmas 'rengseng dengan keluhan (er)ak putih di pipi kirinya* dari anamnesa diketahui (ah+a pasien sudah mengalami (er)ak putih se$ak , (ulan se(elumnya dan (elum pernah (ero(at% Tn% & masih sangat akti-  (eker$a dan melakukan aktivitas (aik dirumah maupun lingkungannya dan tidak menyadari penularan dari penyakit kusta yang dideritanya% Aki(at yang dapat ditim(ulkan (ila pasien tidak dikun$ungi adalah dalam $angka pend pendek ek akan akan ter$ ter$ad adii penu penula lara ran n ke oran orang" g"or oran ang g seki sekita tarr dan $ang $angk ka pan$angnya akan ter$adi ke)a)atan% Untuk men)egah hal terse(ut maka dilak dilakuk ukan an kun$u kun$unga ngan n rumah rumah agar agar pasien pasien menge mengetah tahui ui )ara )ara penula penularan ran penyakitnya dan aki(at yang dapat ditim(ulkan $ika tidak teratur (ero(at%

I.2

Perumusan masalah

1.2.1

Pernyataan masalah

Tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N 1.2.2

Pertanyaan masalah

). 'pa yang yang menyebabk menyebabkan an munulny munulnyaa penyakit penyakit Morbus Morbus Hansen Hansen pada Tn. Tn. N= (. 'pa 2aktor 2aktor internal internal yang yang menyebab menyebabkan kan tidak teratasi teratasiny nyaa penya penyakit kit Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= %. 'pa 2aktor 2aktor eksternal eksternal yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratasiny teratasinyaa penyak penyakit it Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= 5. 'pa alternati alternati22 jalan keluar keluar dari masalah yang dihadapi dihadapi Tn. Tn. N=

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! 2

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*

I.3

Tujuan

1.3.1

Tujuan Tu juan umum

Teratasinya Teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N 1.3.2

Tujuan Tu juan khusus

). #iketahuiny #iketahuinyaa sumber sumber penularan penularan penyak penyakit it Morbus Morbus Hansen Hansen pada pada Tn. Tn. N (. #iketah #iketahuin uinya ya 2aktor 2aktor internal internal yang yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratasi teratasiny nyaa penyak penyakit it Morbus Hansen pada Tn. N %. #iketah #iketahuin uinya ya 2aktor 2aktor eksternal eksternal yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratas teratasiny inyaa penyaki penyakitt Morbus Hansen pada Tn. N 5. #iketahuiny #iketahuinyaa alternati2 alternati2 jalan keluar keluar dari masalah masalah yang yang dihadap dihadapii Tn. N

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! ,

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*

BAB II KEAN!KA TE"I

II.1.

De#$n$s$

Morb Morbus us Hans Hansen en adala adalah h peny penyak akit it in2e in2eks ksii kron kronik ik yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh bakt bakteri eri  Mycobacterium leprae yang yang memili memiliki ki si2at si2at obliga obligatt intrase intraselul luler er.. Masa Masa inkuba inkubasi si  M. leprae sangat ber4ariasi ber4ariasi mulai dari 5& hari sampai 5& tahun, tahun, dengan aktu rata+rata %+* tahun. tahun. Hal ini disebabkan karena multiplikasi dari kuman tersebut bersi2at sangat lambat. "akteri ini aalnya menyerang sistem sara2 peri2er, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa, saluran  pernapasan bagian atas, sistem retikulo-endothelial , mata, otot, tulang, hingga testis. Lesi  pada sistem sara2 peri2er dapat menyebabkan kehilangan 2ungsi sara2 meliputi sensorik, motorik, dan otonom. Lesi pada kulit menyebabkan gangguan integritas dan estetika kulit. -#juanda et al. (&)&1

II.2.

Et$%l%g$

"akteri penyebab panyakit ini adalah Mycobaterium adalah  Mycobaterium leprae yang ditemukan oleh >.'. H'NS8N pada tahun )675 di Noregia. M leprae berbentuk basil dengan ukuran %+6 ?m @ &,6 ?m. "akteri ini tergolong dalam kelompok gram positi2, bersi2at tahan asam dan belum dapat dibiakkan dalam media arti2isial. Seara mikroskopis, kuman ini memiliki bentuk khas yaitu terlihat seperti basil yang bergerombol seperti ikatan erutu. Pada pemeriksaan dengan menggunakan miskroskop elektron, basil ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Aang  paling sering terlihat yaitu berbentuk  filament  yang   yang agak sedikit bengkok. -#juanda et al. (&)&B WH;, (&)(1

II.3.

E&$'em$%l%g$

Penularan Morbus Hansen diduga dapat terjadi melalui dua ara, pertama yaitu kontak  langsung dalam jangka aktu yang lama dan erat. Kedua yaitu dapat menular melalui droplet yang keluar dari mulut dan hidung dengan jarak yang dekat dan 2rekuensi yang sering dengan  penderita yang belum mendapat pengobatan. pengobatan. -#juanda et al. (&)&1 8liminasi Morbus Hansen seara global telah terapai pada tahun (&&&. Hampir )0  juta pasien Morbus Hansen telah sembuh dengan pengobatan M#T - Multi - Multi Drug Treatment  Treatment 1

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! .

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)* dalam (& tahun terakhir. terakhir. Menurut laporan dari )&% negara, pre4alensi Morbus Hansen pada akhir bulan ketiga tahun (&)5 yaitu terdapat )6&.505 kasus, dengan jumlah kasus baru yang terdeteksi selama tahun (&)% yaitu ()*.**7 -tidak termasuk kasus yang jumlahnya sangat keil di 8ropa1. !umlah kasus baru menunjukkan transmisi in2eksi yang masih terjadi di suatu komunitas. Sejumlah )% negara melaporkan tidak ada kasus baru sama sekali pada tahun (&)%. Statistik global memperlihatkan ada (&0.)&7 -/0ambaran histopatologik tipe tuberkuloid adalah tuberkel dan kerusakan sara2 yang lebih nyata, tidak ada kuman atau hanya sedikit. Pada tipe lepromatosa terdapat kelim sunyi subepidermal - subepidermal clear one1, yaitu suatu daerah langsung dibaah epidermis yang jaringannya tidak patologik. Pada tipe borderline, terdapat ampuran unsur+ unsur tersebut. -#juanda et al. (&)&1 Pemeriksaan serologik dilakukan apabila diagnosis Morbus Hansen masih meragukan akibat tanda klinis dan hasil pemeriksaan bakteriologik yang tidak jelas. Pemeriksaan ini  berdasar pada antibodi yang terbentuk pada tubuh seseorang yang terin2eksi  M. leprae. Terdapat dua jenis antibodi yang dapat terbentuk, yaitu antibodi spesi2ik dan non+spesi2ik. 'ntibodi spesi2ik diantaranya anti phenolic glycolipid-+ -P>L+)1 dan antibodi antiprotein )0 k# serta %* k#. Sedangkan antibodi yang non+spesi2ik antara lain antibodi anti+ lipoarabinomanan -L'M1, yang juga dihasilkan oleh kuman  M. tuberculosis. Pemeriksaan serologik yang dapat dilakukan yaituC -#juanda et al. (&)&1 :ji MLP'- Mycobacterium )eprae "article $glutination1 • :ji 8L$S' - ,nyme )inked #mmuno-sorbent $ssay1 •  M) dipstick test  - Mycobacterium leprae dipstick test 1 •

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •

II.*.

 M) flo* test  - Mycobacterium leprae flo* test 1

Klas$#$kas$

Penyakit Morbus Hansen memiliki banyak klasi2ikasi dan hal ini berdasarkan pada sistem imun seluler -S$S1 penderita. Klasi2ikasi tersebut diantaranya adalah klasi2ikasi Didley+!opling, klasi2ikasi $ndia, klasi2ikasi Madrid, dan klasi2ikasi WH;. -#juanda et al. (&)&1 Pada klasi2ikasi Didley+!opling -)/001, Morbus Hansen dianggap sebagai suatu spektrum determinate klinis mulai dari daya kekebalan tubuh yang rendah pada suatu sisi sampai mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap  M.leprae di sisi yang lainnya. Kekebalan seluler -cell mediated imunity  EM$1 seseorang yang akan menentukan apakah dia akan menderita Morbus Hansen apabila indi4idu tersebut mendapat in2eksi  M.leprae dan tipe Morbus Hansen yang akan dideritanya pada spektrum penyakit Morbus Hansen. Kelima tipe Morbus Hansen menurut Didley+!opling adalah tipe  )epromatous -LL1, tipe  orderline )epromatous -"L1, tipe  Mid + orderline -""1, tipe  orderline Tuberculoid  -"T1, dan tipe Tuberculoid -TT1. -#juanda et al. (&)&B Wol22 et al. (&&61 Tuberculoid polar  -TT1 merupakan tipe tuberkuloid )&&< dan lepromatous polar  -LL1 merupakan tipe lepromatosa )&&ambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik Morbus Hansen pausibasilar -P"1 Si2at

Tuberkuloid  -TT1

 orderline

 #ndeterminate -$1

Tuberkuloid  -"T1 Lesi "entuk

!umlah #istribusi Permukaan "atas 'nesthesia

Makula sajaB makula

Makula dibatasi

dibatasi in2iltrat

in2iltratB in2iltrat saja

Satu, dapat beberapa

"eberapa atau satu

Satu atau beberapa

'simetris Kering bersisik !elas

dengan satelit Masih asimetris Kering bersisik !elas

ariasi Halus, agak berkilat #apat jelas atau

!elas

dapat tidak jelas Tak ada sampai tidak

!elas

Hanya makula

 jelas "T' Lesi kulit Tes lepromin

Hampir selalu negati2

Negati2 atau hanya

"iasanya negati2 

Positi2 kuat -%1

) Positi2 lemah

#apat positi2 lemah

atau negati2  Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)( II.,.

Penatalaksanaan

Pengobatan Morbus Hansen sejak tahun )/7) menggunakan multi drug treatment  -M#T1 sesuai dengan rekomendasi WH;. Tujuan penggunaan M#T pada terapi Morbus Hansen yaitu sebagai usaha untuk menegah dan mengobati resistensi, memperpendek masa  pengobatan dan memperepat pemutusan mata rantai penularan. Eara pemberian M#T sesuai dengan rekomendasi WH; yang digunakan di $ndonesia terbagi menjadiC -#juanda et al. (&)&1 ). Degimen M#T untuk M" -"", "L, LL, atau semua tipe dengan "T' positi21 yaituC • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan • ##S )&& mg setiap hari • Klo2aiminC %&& mg setiap bulan, dalam pengaasan, diteruskan *& mg sehari atau )&& mg selama sehari atau % kali )&& mg setiap minggu Mula+mula kombinasi obat ini diberikan )( dosis dalam )( sampai )6 bulan dengan syarat bakterioskopis harus negati2. 'pabila masih positi2, pengobatan dilanjutkan sampai bakterioskopis negati2. Selama pengobatan dilakukan pemeriksaan klinis

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* setiap bulan dan bakterioskopis minimal setiap % bulan. Data+rata lama pengobatan Morbus Hansen M" ini selama ( sampai % tahun. Penghentian pemberian obat disebut  Release (rom Treatment -DGT1. Setelah DGT dilakukan tindak lanjut seara klinis dan  bakterioskopis minimal setiap tahun selama * tahun. !ika bakterioskopis tetap negati2  dan klinis tidak terdapat lesi baru, maka dinyatakan bebas dari pengamatan atau disebut Release (rom !ontrol  -DGE1. (. Degimen M#T untuk P" -$, TT, "T, dengan "T' negati21 yaituC • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan • ##S )&& mg setiap hari Kedua obat ini diberikan dalam 0 dosis selama 0 sampai / bulan. DGT dapat dilakukan setelah 0+/ bulan. Selama pengobatan, harus dilakukan pemeriksaan klinis setiap bulan dan bakterioskopis setelah 0 bulan pada akhir pengobatan. Setelah DGT,  pemeriksaan minimal dilakukan setiap tahun selama ( tahun seara klinis dan  bakterioskopis. !ika tidak ada keakti2an baru, maka dapat dinyatakan DGE. %. Pengobatan Lesi TunggalC Kasus P" dengan lesi tunggal ditatalaksana dengan Di2ampisin 0&& mg  ;2loksasin 5&& mg  Minosiklin )&& mg -dosis tunggal1. 5. Pengobatan Situasi Khusus )1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi ri2ampisin -karena e2ek samping atau resisten ri2ampisin1. #ilakukan pengobatan selama (5 bulanC +

0 bulan pertamaC Setiap hari mengkonsumsi *& mg Klo2aimin ditambah dengan dua dari antara -)1 ;2loksasin 5&& mg, -(1 Minosiklin )&& mg, dan -%1 Klaritromisin *&& mg

+

)6 bulan berikutnyaC Setiap hari konsumsi *& mg Klo2aimin, ditambah dengan )&& mg Minosiklin 'T': ;2loksasin 5&& mg. 'pabila tersedia, ;2loksasin dapat diganti dengan Moksi2loksasin 5&& mg. (1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi Klo2aimin -e2ek samping1 #apat diganti dengan o2loksasin 5&& mg, atau monisiklin )&& mg, atau moksi2loksasin 5&& mg dalam regiemen M" )( bulan. #apat juga diganti regimen M#T )( bulan dengan konsumsi ri2ampisin 0&& mg  o2loksasin 5&& mg  minosiklin )&& mg setiap bulan selama (5 bulan. %1 Pasien yang tidak dapat konsumsi dapson3##S

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Pada regimen pengobatan M", ##S distop segera. Pada regimen pengobatan P", klo2aimin dapat digunakan untuk menggantikan ##S, dengan dosis yang sama dengan dosis pada regimen pengobatan M".

II.-.

eaks$ %r/us Hansen

Deaksi Morbus Hansen merupakan suatu reaksi pada penyakit Morbus Hansen yang  bersi2at akut pada perjalanan penyakit yang kronis. Mekanisme reaksi ini belum jelas, tetapi diduga karena reaksi imun pada penderita saat dilakukan pengobatan. Terdapat dua reaksi kusta yaituC ). 8NL -8ritema Nodosum Leprosum1 8NL biasanya terjadi pada tipe Morbus Hansen M", terutama LL dan "L. Deaksi ini diduga terjadi karena respon imun humoral yang membentuk kompleks imun antigen antibodi. 8NL banyak terjadi pada saat pengobatan karena banyak  kuman Morbus Hansen yang mati, sehingga banyak antigen yang dilepaskan dan  bereaksi dengan antibodi, serta mengakti2kan sistem komplemen. >ejala klinis yang timbul pada reaksi ini berupa nodus eritema yang nyeri dengan tempat predileksi di lengan dan tungkai. 'pabila sudah mengenai organ lain, bisa menimbulkan gejala seperti iridosiklitis, neuritis akut, lim2adenitis, artritis, orkitis dan ne2ritis akut. (. Deaksi re4ersal Deaksi re4ersal hanya dapat terjadi pada tipe borderline -Li, "L, "", "T, Ti1. Aang berperan dalam terjadinya reaksi ini yaitu sistem imunitas seluler -S$S1, dimana terjadi peningkatan seara mendadak pada S$S tersebut, sehingga biasanya tipe kusta akan bergerak kearah TT. Mekanisme terjadinya reaksi ini juga diperkirakan  berhubungan dengan reaksi hipersensiti4itas tipe lambat. >ejala klinis reaksi re4ersal ialah umumnya sebagian atau seluruh lesi akan bertambah akti2 dan bisa juga timbul lesi baru.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* II.0 Kerangka te%r$

Mor(us 4ansen

5aya tahan tu(uh Host 3

Bakteri Mycobacterium leprae  Agent 3

'um(er penularan Faktor lingkungan3

>ambar ). Kerangka teori Sumber C Trias

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! /

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

BAB III DATA KLINI

III.1. I'ent$tas

 Nama Pasien

C Tn. N

:mur Pasien

C 50 tahun

!enis Kelamin

C Laki+laki

'lamat

C Srengseng DT * DW (

'gama

C $slam

Suku

C "etai

Suku bangsa

C $ndonesia

Pekerjaan

C 'sisten Dumah Tangga

III.2. Anamnes$s

'utoanamnesis dan alloanamnesis -istri1 pada tanggal / Mei (&)* di rumah pasien. Keluhan utama "erak putih di pipi kiri Keluhan tam/ahan Tangan dan kaki terasa baal $ayat &erjalanan &enyak$t

Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Srengseng dengan keluhan berak putih di  pipi kiri sejak % bulan yang lalu. "erak putih tersebut berbentuk bulat dengan tepi kemerahan dan berdiameter  5+* m. Pasien merasa berak tersebut tidak menimbulkan rasa gatal. "erak di pipi kiri mulai menyebar ke dada, punggung, paha, sekitar selangkangan, tungkai atas, tungkai baah dan kaki sejak ( bulan yang lalu. "erak aalnya rata dengan  permukaan kulit, tetapi kemudian meninggi sejak ) bulan yang lalu. Pasien juga merasa baal  pada tempat yang terdapat berak putih tersebut, disertai rasa baal pada kedua tangan dan kedua kaki yang semakin bertambah parah sejak ) bulan terakhir. Keluhan ini beraal munul sejak % bulan yang lalu, tetapi pasien tidak menghiraukannya dan mengganggap  berak tersebut akan hilang dengan sendirinya, sehingga pasien tidak pergi berobat ke 2asilitas kesehatan terdekat. Sampai keluhan+keluhan tambahan yang lain munul, sehingga mulai mengganggu pasien dan akhirnya pasien pergi berobat ke Puskesmas. Satu tahun yang

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 7

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* lalu pasien pernah mengalami keluhan yang serupa, tetapi pasien tidak pergi berobat dan  pasien mengatakan keluhan tersebut hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Keluhan yang dirasakan pasien tidak mengganggu akti4itas sehari+hari nya, sehingga pasien tetap berakti4itas seperti biasa dan pergi bekerja setiap hari. Sebelumnya pasien bekerja sebagai sopir pribadi, sekarang pasien tetap bekerja tetapi hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga dirumah majikannya. Hal tersebut karena majikan pasien takut pasien menularkan penyakitnya kepada anak+anaknya, sehingga untuk sementara pasien tidak  diperbolehkan mengendarai kendaraannya. Pasien sudah bekerja selama ( tahun sebagai sopir   pribadi, tetapi pasien mengaku baha di lingkungan tempat ia bekerja tidak ada orang yang mengalami keluhan yang serupa. Sebelumnya pasien pernah bekerja sebagai pegaai bank   bagian keuangan selama * tahun dan mandor proyek bangunan selama )& tahun. #an pasien  juga menyangkal baha terdapat orang yang mengalami keluhan serupa dengan dirinya di lingkungan tempat ia bekerja dahulu. Pasien tergabung dalam kegiatan Majelis Taklim di masjid dekat rumahnya dan tidak ada anggota Majelis Taklim yang mengalami keluhan yang sama. Diayat buang air besar normal, lanar, teratur satu kali sehari, arna oklat, konsistensi normal, tidak ada lendir, tidak ada darah, tidak nyeri. Diayat buang air keil lanar dengan 2rekuensi 5+*@ sehari, arna kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah. $ayat &enyak$t 'ahulu Diayat darah tinggi Diayat kening manis Diayat asam urat Diayat alergi Diayat penyakit kulit lain $ayat &enyak$t keluarga Diayat darah tinggi Diayat kening manis Diayat asam urat Diayat alergi Diayat penyakit kulit lain Diayat penyakit serupa

C #isangkal C #isangkal C #iakui C #isangkal C #isangkal C #isangkal C $bu pasien C #isangkal C #isangkal C #isangkal C #isangkal

$ayat $mun$sas$ Pasien mengatakan pasien tidak mendapat imunisasi apapun sejak keil. $ayat makan Makan pagi C Nasi putih, telur eplok, nugget  Makan siang C Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam Makan malam C Nasi putih, ayam goreng, sayur lodeh Selingan C Pisang goreng tepung, teh manis

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kesan C Kualitas C >ii ukup  Kuantitas C Porsi yang dimakan ukup $ayat %lahraga Pasien tidak pernah berolahraga. $ayat &eng%/atan Pasien pertama kali pergi berobat ke Puskesmas, kemudian pasien dirujuk ke DS. Sitanala. Pasien rutin berobat setiap bulan. Pasien berobat dengan menggunakan kartu "P!S.

III.3. Pemer$ksaan #$s$k 

Tanggal

C / Mei (&)*

Pukul

C )&.&& W$"

TempatC Dumah Tn. N Pemer$ksaan umum

Keadaan umum

C "aik  

Kesadaran

C Eompos mentis, >ES )* 85M0*

tatus general$s

C Nadi

C /& @3menit, regular, kuat angkat

Perna2asan

C (&@3menit

Suhu

C %0,76E

T#

C ))&37& mmHg

Data antr%&%metr$



• •

"erat badan

C 7* kg

Tinggi badan

C )06 m

$MT

C (*.07 kg3m (

Kesan

 "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+

Pemer$ksaan #$s$k  Kepala "entuk dan ukuran

C

terdapat benjolan. Dambut dan kulit

C Dambut berarna hitam, terdistribusi merata, dan tidak mudah

diabut. Wajah Mata

C Simetris C Palpebra superior et in2erior tidak edema, konjungti4a anemis

Normoephali,

bagian anteroposterior

mendatar,

tidak 

+3+, sklera ikterik +3+, pupil bulat, isokor, diameter %mm, re2lek ahaya 3, jarak antar  mata normal

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 1

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •

Hidung



hidung +, polip + Telinga C "entuk normal, sekret +3+, serumen +3+, tidak ada nyeri tekan dan nyeri



tarik  Mulut dan bibir



tenang, 2aring tenang, mukosa mulut tidak ada kelainan, stomatitis +, karies gigi + Kelenjar getah beningC Tidak teraba membesar -submental, suprakla4ikular, ser4ikal,

• •

C "entuk normal, de4iasi septum nasi +, sekret +3+, na2as uping

C "ibir sianosis +, lidah tidak kotor, u4ula di tengah, T)+T)

aksila, regio olli, dan inguinal Leher C Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak membesar. Thora@ Paru $nspeksi C Simetris dalam diam dan pergerakan na2as , retraksi dinding dada -+1 Palpasi

C Stem 2remitus kanan dan kiri sama kuat

Perkusi

C Sonor di kedua lapang paru

'uskultasi

C esikuler, ronkhi -+3+1, *heeing -+3+1

5antung



$nspeksi

C Tidak tampak pulsasi ictus cordis

Palpasi

C Teraba pulsasi ictus cordis di $ES  MELS

Perkusi

C Pekak, dalam batas normal

'uskultasi

C "unyi !antung $ dan $$ regular, Murmur -+1, >allop -+1

A/'%men

$nspeksi

C Tampak datar 

'uskulatsi

C "ising usus normal

Perkusi

C Timpani di empat kuadran abdomen

Palpasi

C Supel, nyeri tekan di ke+empat kuadran -+1, hepar dan lien tidak teraba

membesar  • •

8kstremitas Kulit

C 'kral hangat, edema -+3+1, hipotro2i otot -+3+1 C

Status dermatologikusC + + + + + +

Degio #istribusi Warna :kuran !umlah 82loresensi primer

C Seluruh tubuh C >eneralisata C Putih dengan tepi kemerahan C Plakat C Multipel C Plak 

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 20

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

• •

+ 82lorensensi sekunder C + + Kon2igurasi C+ + "atas C Tegas Kuku C !aringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan Pemeriksaan sara2 C + Keadaan umum C compos mentis + >ES C )*, 85M0* + Dangsang meningeal C + Kaku kuduk -+1 + Kernig sign -+1 + "rudinski $ -+1 + "rudinski $$ -+1 + LaseF -+1 +

Sara2 kranial

C #alam batas normal

+

Motorik

C

+ >erak in4olunter -+1 + Kekuatan ekstremitas atas

*3*3*3*

e@tremitas baah *3*3*3* +De2leks 2isiologisC "iseps -31 Trisep, -31 Patella -31 'hilles -31 + De2leks patologisC "abinski -+3+1 Ehaddok -+3+1 ;ppenheim -+3+1 >ordon -+3+1 Shue22ner -+3+1 Ho22man+tromner -+3+1 •

Pemeriksaan sensibilitas #i daerah lesiC +

Halus kasar

C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,

+ +

kaki Panas dingin Tajam+tumpul

C Tidak dilakukan C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,

kaki

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •

>enitalia

C Tidak dilakukan pemeriksaan

III.(. Pemer$ksaan Penunjang C -"akterioskopis, tanggal (0 Gebruari (&)*1

Lokasi "$ M$ S G Euping telinga kanan ) & & )&& Euping telinga kiri ) #ahi ) #agu ) !ari tengah tangan kanan ) !ari tengah tangan kiri ) Tabel 5. Hasil pemeriksaan penunjang bakterioskopis Tn. N

> &

Sumber C Dumah Sakit Kusta Sitanala

III.). D$agn%sa

#iagnosa Kerja

C Morbus Hansen tipe multibasilar 

#iagnosa tambahan

C ;besitas tingkat ) -'sia Pasi2ik1

#iagnosa banding

C Ptyriasis 4ersikolor 

III.*. Tera&$ yang telah '$/er$kan %leh umah ak$t $tanala

Garmakologis

C Paket obat Kusta tipe M" yang berisiC Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)

 Non+2armakologis

C Kontrol ke Dumah Sakit

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 22

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

BAB I6 DATA KELUA!A DAN LIN!KUN!AN

I6.1.

truktur keluarga

Pasien adalah laki+laki berusia 50 tahun, anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Kedua orang tua pasien sudah meninggal dunia. Pasien memiliki tiga orang anak, dua orang laki+laki dan satu orang perempuan. Saat ini pasien tinggal serumah bersama istri dan ketiga anaknya.

 No. ). (. %. 5. *.

Nama

L3

:mur

Pekerjaan

Pendidikan

Hub. #engan

Tn. N Ny. A Tn. GD

P L P L

-thn1 50 5) ()

 pokok  'sisten DT $bu DT +

terakhir  SM' SM' S)

 pasien Pasien $stri 'nak

"elum

'nak

menikah "elum

'nak

menikah "elum

Nn. DD 'n. ''

P L

)* *

+ +

SMP TKK

Ket. Pasien

menikah Tabel *. #a2tar anggota keluarga Tn. N menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan pokok,  pendidikan terakhir dan hubungan keluarga SumberC Modi2ikasi penulis

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2,

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* I6.2.

!en%gram keluarga

Tn. D   bC= #C(&))

 Ny. S  bC= #C(&))

Tn. 8  bC= #C)//)

 Ny. $  bC=

m

m

Tn. N  bC )/0/

 Ny. A  bC )/75

m11

G'  bC )//5

DD   bC (&&&

''  bC (&)&

KeteranganC Laki+laki

C

Perempuan

C

'lm. Laki+laki

C

'lm. Perempuan

C

Tinggal ) rumah

C

Menikah

Cm

Lahir

Cb

Meninggal

C# >ambar (. >enogram Keluarga Tn. N

I6.3.

$ayat $mun$sas$

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2.

keluarga

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

#a2tar

!K

:mur

Keluarga -tahun1 Tn. N L 50  Ny. A P 5) Tn. GD L ()  Nn. DD P )* 'n. '' L * Sumber C Modi2ikasi penulis

Eampak

"E>

+ +   

+ +   

aksinasi #PT + +   

Polio

H"

+ +   

+ +   

KeteranganC !K

C !enis kelamin

H"

C Hepatitis "

"E>

C "aille+Ealmette >uerin

L

C Laki+laki

#PT

C #iphteri Pertussis Tetanus

P

C Perempuan

KesimpulanC Tn. N dan Ny. A tidak mendapat imunisasi sama sekali, sedangkan anak+anak Tn. N mendapat imunisasi lengkap.

I6.(.

K%n'$s$ ek%n%m$

Penghasilan keluarga berasal dari pasien sendiri yang bekerja sebagai sopir pribadi dengan  penghasilan Dp %.&&&.&&&,+ per bulan dan kos+kosan yang berada dirumah pasien dengan  jumlah pendapatan Dp *.*&&.&&&,+ per bulan. !adi, total penghasilan yang pasien dapatkan dalam sebulan yaitu sekitar Dp 6.*&&.&&&,+. :ang yang didapat pasien digunakan untuk biaya  pendidikan anak+anaknya dan untuk keperluan sehari+hari. Perinian pengeluaran rutin tiap bulanC Makanan dan minuman -Dp *&.&&&,+3hari1

C Dp ).*&&.&&&,+

"iaya pendidikan anak+anak

C Dp 7.&&&.&&&,+

"iaya rekening listrik dan air

C Dp

0&&.&&&,+

"iaya lain+lain

C Dp

5&&.&&&,+

Total

C Dp /.*&&.&&&,+

9

Tidak terdapat sisa uang untuk ditabung, tetapi setiap bulan pasien kekurangan Dp ).&&&.&&&,+ dan untuk kekurangan nya itu biasanya pasien meminjam ke ibu mertuanya.

I6.).

P%la /er%/at

Pasien pergi berobat ke Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan Kembangan yang berada dekat rumah pasien menggunakan kartu "P!S.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2!

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

I6.*.

P%la makan sehar$7har$

"ahan makanan sehari+hari dibeli oleh istri pasien di pasar. Pasien seringkali makan masakan rumah yang dimasak oleh istrinya, tetapi terkadang pasien juga membeli makanan diluar. enu makan keluarga 'an 8ar$as$ makanan Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis 3energen Makan siang dan malamC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam,

teh manis 3nasi putih, ayam goreng, mie goreng, sayur lodeh Makan selinganC Pisang goreng tepung3melon3apel3pisang3pempek, teh manis "ahan makanan dibeli di pasar yang kemudian diolah sendiri oleh istri pasien. Pasien •

mengatakan jarang membeli makanan diluar, hanya sesekali saja. P%la makan Tn. N sehar$7har$ Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis "ahan "eras Telor  Nugget  Minyak >ula Subtotal

"erat -g1 )&& *& )*& (& )&

8nergi -kkal1

Protein -g1

Lemak -g1

Karbohidrat -g1

%5/ 7/ )/( )6& %7,0 6%7,0

0,6 0,5 /,/0 & & (%,)0

&,7 *,7* )(,&5 (& & %6,5/

76,/ &,%* )&,55 & /,5 //,&/

Makan siangC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam, teh manis "ahan

"erat -g1 "eras )&& $kan baal )&& Tempe *& "ayam )&& Minyak )* >ula )& Subtotal

8nergi -kkal1

Protein -g1

Lemak -g1

Karbohidrat -g1

%5/ 6*,%) 6& 5* )%* %7,0 7%),/)

0,6 )7,6) /,)* %,* & & %7,(0

&,7 ),*/ ( &,* )* & )/,7/

76,/ & 0,%* 0,* & /,5 )&),)*

Selingan soreC Pisang goreng tepung, teh manis "erat

"erat -g1 Pisang raja )&& Tepung )& Minyak )*

8nergi -kkal1

Protein -g1

Lemak -g1

Karbohidrat -g1

)%% %*,7 )%*

),( &,6/ &

&,( &,)% )*

%),0 7,7% &

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2/

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* >ula Subtotal

)&

%7,0 (/0,%

& (,&/

& )*,%%

/,5 56,7%

Makan malamC Nasi putih, ayam goreng, sayur lodeh, teh manis "ahan

"era t -g1 )&& )&& *& (* (*

"eras 'yam Labu siam Tempe Kaang  belinjo !agung *& Kaang *&  panjang Santan *& Minyak )& >ula )& Subtotal T;T'L "erat "adanC 7* kg

8nergi -kkal1

Protein -g1

Lemak -g1

%5/ /* )5,* 5& 5%,*

0,6 )6,( &,% 5,*7* ),*

&,7 (,* &,&* ) &,)67*

Karbohidrat -g1 76,/ & %,(* %,)7* 6,/%7*

)/,* ((,*

),) ),%*

&,&* &,)*

%,7 (,7

05 /& %7,0 77*,0 (05),5) kkal

),& & & %5,6(* /7,%%* g

*,& )& & )/,0%7* /%,(5 g

%,6 & /,5 )))%,60 %0(,6% g

Tinggi "adanC )06 m :siaC 50 tahun $MTC (*.07 kg3m ( tatus g$9$ "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+

"MD -tabel1C (%,* @ 7* kg  ).770(,* kkal3hari  7%,5% kkal3jam "MD -Harris "ennedit1  00  -)%,7 @ ""1  -* @ T"1  -0,6 @ :1  00  -)%,7 @ 7*1  -* @ )061  -0,6 @ 501  ).0(&,7 kkal3hari  07,*( kkal3jam Perh$tungan Energy E:&en'$ture 'kti4itas Tidur "ekerja "erjalan #uduk "erdiri Pekerjann DT Lain+lain

Lama -jam1 7 5

Perhitungan 7 @ ) @ 7%,5% 5 @ ),7 @ 7%,5%

Total -kkal1 *)5,&) 5//,%(

5

5 @ ),* @ 7%,5%

55&,*6

) 5 ) ) ( (5

) @ %,( @ 7%,5% 5 @ ),5 @ 7%,5% ) @ ),5 @ 7%,5% ) @ ),6 @ 7%,5% ( @ ),5 @ 7%,5%

(%5,/7 5)),(& )&(,6& )%(,)7 (&*,0& (.*5&,0*

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 27

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kebutuhan per jamC (.*5&,0* kkal3(5  )&*,60 kkal3jam 'kti4itasC )&*,6037%,5%  ),55 : 'kti4itas ringan ProteinC ),( g3kg""3hari : ),(g @ 7*  /& g3hari : /&g @ 5 kkal  %0& kkal3hari P38 DatioC O-/&g @ 5 kkal13 (.*5&,0* kkal @ )&&<  )5,)0< LemakC (*< : (*3)&& @ (.*5&,0* kkal  0%*,)0 kkal3hari : 7&,*7 g3hari KarbohidratC )&&'D1 −  $daptation 'nak anak pasien dapat mengikuti saran kedua orang tua terhadap •

keputusan yang akan diambil. Pasien dapat mendukung dan memberi masukan yang lebih baik dalam pendidikan dan pekerjaan anak+anaknya. -(1 −  "artnership Komunikasi antara pasien dan istri berlangsung baik, dapat saling  berbagi dan saling mengisi. Namun komunikasi antara pasien dengan anak+anaknya berlangsung kurang baik dikarenakan aktu untuk   berkomunikasi sangat sedikit karena pasien sibuk bekerja dan berbagai −

akti2itas sosial masyarakat lainnya. -)1 1ro*th #ukungan keluarga terhadap masalah kesehatan pasien masih kurang dikarenakan ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kusta dan kesibukan masing+masing anggota keluarga. -)1

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,1

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* −

 $ffection Hubungan kasih sayang berlangsung baik namun kurangnya interaksi

antar anggota keluarga. -)1 −  Resolve Pasien dan istri merasa kurang puas terhadap kebersamaan dan aktu yang dihabiskan bersama dengan anak+anaknya dikarenakan kurangnya

o

aktu dan kesibukan masing+masing. -)1. Total skorC 0 -ukup1 Patologis -SED88M1 − /ocial  C $nteraksi keluarga dengan lingkungan sekitar baik. − !ulture C Keluarga pasien menghormati dan menghargai budaya, tatakrama, sopan+santun masyarakat di lingkungan tempat tinggal  pasien. −  Religious C Setiap anggota keluarga taat beribadah sholat * aktu dan mengaji. −  ,conomic C Status ekonomi keluarga kurang ukup untuk memenuhi − 

hidup sehari+hari.  ,ducation Tingkat pendidikan terakhir pasien dan istrinya yait u SM', sedangkan ketiga anak pasien masih bersekolah dengan tingkat

 pendidikan terakhir S), S# dan TKK. −  Medical C Pelayanan kesehatan keluarga ditanggung "P!S.

6.(.

$klus Keluarga 4Du8all+

 2



+

7 /

% Tahap a+al perka+inan 2% Tahap keluarga dengan (ayi ,% Tahap keluarga dengan anak pra sekolah .% Tahap keluarga dengan anak usia sekolah !% Tahap keluarga dengan anak usia rema$a /% Tahap keluarga dengan anak anak meninggalkan orang tua 7% Tahap orang tua usia menengah % Tahap keluarga $ompo

>ambar Siklus Keluarga -#u4all1 Bagian Ilmu0.Kesehatan Masyarakat Sumber aC Modi2ikasiUniversitas penulis Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .0

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

BAB 6I EN=ANA PENATALAKAAN H"LITIK  DAN K"PEHENI>

6I.1. A:$s I 4as&ek &ers%nal+

Setelah mendapatkan a@is $ pada Tn. N, maka disusun renana penatalaksaan sebagai  berikutC >ejalaC •

"erak putih dengan tepi kemerahan di seluruh tubuh Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC Tidak ada o  Non 2armakologisC Menjelaskan tentang penyakit yang dialami, pengobatan, komplikasi 

dan prognosis Menggunakan masker  Tangan dan kaki baal Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC itamin ")( (* ?g %@) o  Non 2armakologisC Tidak ada 



6I.2. A:$s II 4as&ek kl$n$s+

Setelah mendapatkan a@is $$ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan sebagai berikutC #iagnosaC •

#iagnosa utamaC Morbus Hansen tipe Multi "asiler  Denana penatalaksanaanC Garmakologis -)(+)6 bulan1 o Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)   

o

 Non 2armakologisC Menjelaskan tentang ara minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi 

dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur 

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* 

Memberikan in2ormasi tentang ara penularan dan penegahan agar  tidak menularkan ke orang lain terutama keluarga pasien dan orang+



orang di tempat ia bekerja #iagnosa tambahanC ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1 Denana penatalaksanaanC GarmakologisC Tidak ada o o  Non 2armakologisC Mengurangi jumlah kalori yang dimakan sebesar *&&+)&&& kkal3hari Konsumsi makanan tinggi serat -buah dan sayur1 Makan perlahan+lahan Porsi makan terbagi *+0@3hari Makan terakhir % jam sebelum tidur  "erolahraga minimal minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga      

minimal *& menit

Karena Tn. N men'er$ta "/es$tas I? maka 'ar$ asu&an 4menu+ yang '$anjurkan '$kurang$ )
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF