Laporan Kasus Herpes Zoster - Kelompok Bimbingan DR - DP

August 17, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Kasus Herpes Zoster - Kelompok Bimbingan DR - DP...

Description

 

LAPORAN KASUS HERPES ZOSTER Disusun Oleh :

Azzura Ja Jasmine Si Simanulang Gust Rajendra Yoga Praama Shina Kusuma Wardhani

190070200011129 190070200011141 190070200011034

Vigyan Dananjaya

190070200011167 Spv Pembimbing :

 dr. Dhany Prafa Ekasari, SpKK

 

BAB 1 PENDAHULUAN

 

LATAR BELAKANG •







Herpes zoser  penyaki ineksi yang disebabkan oleh reaktvasi virus  yang laen, endogen di ganglion sensoris radiks dorsalis Varicella zoster  yang seelah ineksi primer. primer. Daa dari Centre for Disease Control and Prevenon (CDC)   diperkirakan diperkirak an erdapa 1 jua ju a kasus herpes zoser tap ahunnya di Amerika Serika dan 1 dari 3 orang menderia herpes zoser selama kehidupannya Pasien dengan imunosupresi memiliki risiko 20-100 kali lebih besar dibanding pasien imunokompeen. Jika Herpes Zoser tdak erangani dengan baik  dapa menimbulkan berbagai macam komplikasi, sepert Post herpec neuralgia (PHN), Herpes zoster ophtalmicus, pneumonits, ensealits, dan lainnya.

 

BAB 2 KASUS

 

IDENTITAS PASIEN  Nama

: Tn. S



Usia

: 52 tahun



Jenis kelamin



Status



Pekerjaan





Alamat

: Pria : Menikah : Supir Pribadi (sudah pensiun) : Singosari, Malang



Ruang perawatan

: Rawat jalan (Poli)



Tanggal pemeriksaan

: 27 September 2021

 

ANAMNESA •

Keluhan Utama Lepuhan yang nyeri dan gatal di dada kiri

Pasien merasakan meriang sejak 2 minggu lalu selama 1 hari, besoknya muncul  bercak kemerahan pada dada kiri atas yang nyeri dan gatal. Kemudian  besoknya muncul lepuhan berisi cairan bening pada bercak kemerahan tersebut. 2 hari kemudian, bercak menyebar ke sepanjang dada kiri dan lengan atas selama kurang lebih 7 hari kemudian terdapat beberapa lepuhan pecah meninggalkan luka koreng berwarna kemerahan. Nyeri dirasakan pasien disekitar kulit yang kemerahan dengan VAS 7/10. Nyeri terasa seperti tertusuk dan tersetrum. Nyeri  bertambah hebat jika jika terpegang atau ber bergesekan gesekan dengan baj baju. u.

ANAMNESA

 

Riwayat Penyakit Dahulu

- HIV sejak 6 tahun lalu (2015)



H.Zoster 6 bulan yang lalu di dada kanan bawah



Varicella saat kelas 2 SD



DM tipe 2



Riwayat Keluarga - Tidak ditemukan keluarga yang memiliki keluhan serupa seperti pada pasien. Riwayat Pengobatan - Pasien mengonsumsi ARV sejak 6 tahun lalu namun berhenti 7 bulan lalu. Saat

itu keluhan H.Zoster muncul 1 bulan setelah pemberhentian konsumsi ARV. Saat ini kemerahan dan lepuhan belum pernah diberikan obat apapun.

Riwayat Alergi -Makanan (-), Oba (-)

 

ANAMNESA Riwayat Atopi - B iduran (-), asma (-), bersi bersin n saat dingin/rhinitis dingin/rhinitis alergi (-) Riwayat Sosial - Pasien dulunya seorang supir pribadi. Sekarang sudah pensiun.

Riwayat Higienitas - Pasien mandi 2 kali sehari dengan sabun antiseptik 

 

PEMERIKSAAN FISIK 



Keadaan umum: baik 



GCS: 456









 

TTV: 130/80 mmHg  Nadi: 76 kali/menit RR: 16 kali/menit Tax axilla: 36,8 derajat C

STATUS DERMATOLOGI

 



Lokasi

: Dada Sinistra Atas Sesuai Dermatom T1



Distribusi

: Lokalisata(Unilateral)



Ruam

: Vesikel bergerombol dengan dasar eritematosa, bentuk dan ukuran

 bervariasi, batas tidak tegas yang sebagian pecah meninggalkan erosi yang ditutupi krusta

kemerahan  

FOTO KLINIS PASIEN

 

DIAGNOSIS BANDING 1.Herpes zoster  2.Dermatitis Venenata 3.Gigitan serangga/Insect Bite

 

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tzanck smear 

Gambar Apusan Tzanck Pasien

Interpretasi: tidak didapatkan multinucleated giant cell   dan sel akantolisis

 

DIAGNOSIS Herpes Zoster Dermatom T1 Sinistra

 

TATALAKSANA 

Acyclovir 5x800mg selama 10 hari Gabapentin 3x300 mg



 

MONITORING DAN EDUKASI Pasien disarankan untuk meminum obat aniviral secara teratur dalam



 jangka waktu yang telah ditentukan Hindari menggaruk kemerahan di dada



 Nyeri dan gatal bisa saja menetap walaupun lepuhan dan kemerahan telah



 benar-benar hilang pada beberapa kasus kasus

 

PROGNOSIS Dubia ad Bonam

 

BAB 3 PEMBAHASAN KASUS

 

TATALAKSANA KASUS - Acyclovir 5x800mg selama 10 hari Gabapentin 3x300

TEORI Grup

Usia 50 tahun dan Famsiklovir 500 mg PO setiap 8  pasien dengan  jam selama 7 hari hari atau keterlibatan nervus Valasiklovir 1g PO setiap 8 jam kranialis selama 7 hari atau Asiklovir 800mg PO 5x/hari selama 7 hari Imunokompromais Imunokompromais Famsiklovir 500 mg PO setiap 8 ringan meliputi infeksi  jam selama 7-10 7-10 hari atau HIV-1 Valasiklovir 1g PO setiap 8 jam selama 7-10 hari atau Asiklovir 800mg PO 5x/hari selama 7-10 hari Imunokompromais  berat Resist sisteen asi asikl klov ovir ir

Asiklovir 10 mg/kg IV setiap 8  jam selama 7-10 7-10 hari Fo Fosc scaarne rnet 4 40m 0mg g/k /kg g IV IV sseeti tiaap 8 ja jam

sampai sembuh Kang, S., et al. 2019. Fitzpatrick’s Dermatology Dermatology 9 Ed. Unites state of America: Mcgraw Hill

 

TATALAKSANA KASUS - Acyclovir 5x800mg selama 7 hari

- Gabapentin 3x300 mg

TEORI •

Studi lain menunjukkan bahwa pemberian dosis tunggal 900 mg gabapentin saat fase akut herpes zoster meredakan nyeri yang lebih  baik dibandingkan placebo. p lacebo. Pada pasien dengan kemungkinan terjadinya neuralgia  pasca herpes zoster selain sel ain diberikan asiklovir asikl ovir  pada fase akut dapat diberikan dib erikan Antidepresan trisiklik(amitriptilin dosis awal 10 mg/hari ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari hingga 150 mg. Pemberian hingga 3 bulan, diberikan setiap malam sebelum tidur  Gabapentin 300 mg/hari 4-6 minggu Pregabalin 3x75 mg/hari 2-4 minggu 8 •





Kang, S., et al. 2019. Fitzpatrick’s Dermatolo Dermatology gy 9 Ed. Unites state of America: Mcgraw Hill

 

KOMPLIKASI •

Post Herpetic Neuralgia



Disseminated Herpes Zoster 



Herpes Zoster Opthalmicus

Saragih, I. V. (2014). Herpes Zoster Pada Geriatri. Jurnal Medula, 2(01), 14-21.

 

PROGNOSIS •



Herpes zoster pada imunokompeten dapat sembuh dengan sendirinya sehingga penatalaksanaan yang diberikan hanya bersifat suportif  Pasien usia lanjut dan imunokompromais membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih besar kemungkinannya untuk terjadinya komplikasi

Saragih, I. V. (2014). Herpes Zoster Pada Geriatri. Jurnal Medula, 2(01), 14-21.

 

PENCEGAHAN •







Pencegahan terhadap herpes zoster ditujukan untuk mencegah reaktivasi dan  penyebaran VZV tipe laten dengan diberikan vaksin. Vaksin zoster dapat diberikan tanpa adanya skrining terhadap riwayat ri wayat varisela atau herpes zoster sebelumnya. Di antara orang yang divaksinasi (dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi) yang mengalami herpes zoster, durasi nyeri secara signifikan lebih pendek dan tidak terlalu berat nyeri yang dirasakan oleh pasien.  Namun vaksin ini tidak mencegah terjadinya NPH

Pusponegoro EHD, Nilasari H, Lumintang H, Niode NJ, Daili SF, Djauzi S, editors. Buku Panduan Herpes Zoster di Indonesia 2014. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2015.

 

EDUKASI •

Untuk menjaga kebersihan lesi agar tidak terjadi infeksi sekunder  •









menggunakan losio kalamin untuk mengurangi gatal larangan menggaruk karena garukan  pasien tetap dianjurkan mandi mandi teratur 2x sehari menjaga lesi dari kontak dengan pakaian dapat digunakan dressing yang steril, nonoklusif, dan nonadherent.  perlu diedukasi bahwa pada pada orang yang belum pernah mengalami mengalami ca cacar car air air,, dapat terjadi  penyebaran virus VZV VZV ke peja pejamu mu lain, yang dapat m menimbulkan enimbulkan varice varicela la pada orang lain.

Saragih, I. V. (2014). Herpes Zoster Pada Geriatri. Jurnal Medula, 2(01), 14-21.

 

BAB 4 KESIMPULAN

 

KESIMPULAN •







Pada kasus ini pasien erdiagnosa herpes zoser horacalis dexra  pasien mempunyai riwaya riway a varisela saa SD, reaktvasi virus erjadi karena adanya penurunan sisem imun akiba diabees mellius tpe 2 dan kondisi HIV yang dialami pasien. Lesi pada regio horacalis dexra berupa vesikel bergerombol dengan dasar eriemaosa, eriemaosa, benuk dan ukuran bervariasi, baas ak egas yang sebagian pecah meninggalkan erosi yang diuupi krusa kemerahan diserai rasa nyeri dan erlokalisir pada dermaom T1   Suspek Herpes Zoser  Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, yaiu Tzanck Smear. Pasien diberikan erapi medikamenosa menggunakan antviral peroral asiklovir 5x800 mg selama 10 hari dan Gabapentn 300 mg 2x sehari selama 7 hari. Monioring yang perlu dilakukan pada kasus ini dilakukan 7-10 hari kemudian seelah oba antviral habis, pasien dianjurkan unuk kembali ke doker unuk dilakukan evaluasi erhadap nyeri Edukasi pasien mengenai komplikasi yang dapa erjadi  PHN (sepert yang saa ini sudah dialami pasien) pasien), , Herpes keerlibaan ke erlibaan der dermaom maom lain zoser ophalmicus, ramsay hun syndrome, dan

 

Daar Pusaka 1. Perhimpunan Doker Spesialis Kuli Indonesia. 2017. Panduan Prakek Klinis bagi Doker Spesialis Kuli dan Kelamin Di Indonesia.Perdoski.Jakara. 2. Kang, S., e al. 2019. Fizparick’s Dermaology 9 Ed. Unies sae o America: Mcgraw Hill. 3. Uami, D. N. T., Rusyat, L. M. M., & Sudarsa, P. S. S. (2021). Herpes zoser oalmikus dengan komplikasi okular: Laporan kasus. Herpes, 12(1), 420-427. 4. Murlisyarini S, Prawiasari S, Seyowate L, ediors. Intsari Ilmu Kesehaan Kuli dan Kelamin. Universias Brawijaya Press; 2018 Jan 31. 5. Ti Supura, I. G. A. B., Darmada, I. G. K., & Rusyat, L. M. M. Herpes zoser kruris dexra: laporan kasus, hal 1-8. 6. Nair, P. A., & Pael, B. C. (2020). (2020). Herpes zoser (shingles). SaPearls [In [Inerne]. erne]. 7. Saguil, A., Kane, S. F., Mercado, M. G., & Lauers, R. 2017. Herpes zoser and posherpetc neuralgia: preventon and managemen. American A merican amily physician, 96(10), 656-663. 656-663. 8. Pusponegoro EHD, Nilasari H, Luminang H, Niode NJ, Daili SF, Djauzi S, ediors. Buku Panduan Herpes Zoser di Indonesia 2014. Jakara: Badan Penerbi FKUI, 2015. 9. Purwoko, M.I.H. and Darmawan, H., 2020. Herpes Zoser: Clinical Maniesaton, Treamen, and Preventon. Bioscienta Medicina: Journal o Biomedicine and Translatonal R Research, esearch, 4(3), pp.34-44. 10. John, A. R., & Canaday, D. H. (2017). Herpes zoser in he older adul. Inectous Disease Clinics, 31(4), 811-826. 11. Karhikeyan, K., & Kumar, A. (2017). Paederus dermatts. Indian journal o dermaology, venereology and leprology, 83(4). 12. Hidaya, Nur, and Seniway Ismail. 2019 . DERMATITIS VENENATA. JURNAL MEDICAL PROFESSION 1.1: 23-27.

 

Daar Pusaka 13. Powers, J., & McDowell, R. H. 2020. Insec Bies. SaPearls [Inerne] 14. Z : dermnenz.org. (n.d.). Bee and wasp stngs | DermNe NZ. [online] Available a: hps://dermnenz.org/o hps://derm nenz.org/opics/bee-and-w pics/bee-and-wasp-stngs/. asp-stngs/. 15. Dworkin R, Johnson R, Breuer J, Gnann J, Levin M, Backonja M e al. Recommendatons or he Managemen o Herpes Zoser. Clinical Inectous Diseases. 2017;44(Supplemen_1) 2017;44(Supplemen_1):S1-S26. :S1-S26. 16. Gross G, Eiser L, Doerr H, Fickenscher H, Knu M, Maier P e al. S2k guidelines or he diagnosis and reamen o herpes zoser and posherpetc neuralgia. JDDG: Journal der Deuschen Dermaologischen Dermaologisch en Gesellscha. 2020;18(1):55-78. 2020;18(1):55-78. 17. Schmid SA, Kahler J, Vesergaard M, Schonheyder HC, Sorensen HT. Hospial-based herpes zoser diagnoses in Denmark: rae, paten characeristcs, and all-cause moraliy. BMC Inec Dis. Mar 2016;16(99):1-9. 18. Saragih, I. V. (2014). Herpes Zoser Pada Geriari. Jurnal Medula, 2(01), 14-21. 19. Paramiha L, Rihamadja R, Menaldi SL, Yusharyahya SN. TES TZANCK DI BIDANG DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI. Media Dermao Venereologica Indonesiana. 2019 Jul 23;46(1).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF