Laporan Kasus Glaukoma
July 25, 2018 | Author: Adi Pee | Category: N/A
Short Description
Laporan Kasus mengenai Glaukoma yang berguna digunakan dalam SMF Mata, berisi mengenai tinjauan pustaka hingga kasus yan...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Glaukoma Glaukoma adalah sekelompok sekelompok penyakit mata yang ditandai oleh peningkatan peningkatan tekanan
intraocular yang mengakibatkan perubahan patologis pada diskus optikus dan defek lapang pandang yang khas.4 Hampir 60 juta orang terkena glaukoma. Glaukoma digolongkan dalam 4 golongan yakni: (1) glaukoma primer (!) glaukoma kongenital (") glaukoma sekunder dan (4) glaukoma absolut. Glaukoma sudut terbuka primer# bentuk tersering pada ras kulit hitam dan putih. Glaukoma sudut tertutup didapatkan didapatkan didap atkan pada 10 $ 1%& kasus ras kulit putih. 'as kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar mengalami onset dini# keterlambatan diagnosis# dan penurunan pengelihatan yang berat dibandingkan ras kulit putih.1 iperkirakan " juta penduduk merika *erikat terkena glaukoma# dan diantara kasus $ kasus tersebut# tersebut# sekitar %0& tidak terdiagnosis terdiagnosis.. *ekitar *ekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat glaukoma# termasuk 100.000 penduduk merika# menjadikan penyakit ini sebagai penyabab utama kebutaan yang dapat dap at di+egah di merika *erikat.1 Glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pro,gresif# bila tidak diobati se+ara se+ara dini. -ahap ahap kehilangan kehilangan pro,gresif pro,gresif berupa blind spot pada pengelihatan pengelihatan perifer# tunnel tunnel ision# hingga kebutaan total./ Glaukoma sudut terbuka primer tidak dapat di+egah# namun kerusa kerusakan kan optik, optik,sar saraf af dan hilangny hilangnyaa pengli penglihat hatan an akibat akibat glaukom glaukomaa dapat dapat di+egah di+egah dengan dengan diagnosis dini# pengobatan yang efektif# dan kepatuhan pengobatan. Glaukoma sekunder dapat di+egah dengan menghindari trauma pada mata dan pengobatan yang tepat pada radang mata dan penyakit lain dari mata atau kondisi tubuh yang dapat menyebabkan bentuk glaukoma sekunder. ampak buruk glaukoma dapat di+egah dan dikontrol melalui deteksi dini# pengobatan yang tepat dan pemantauan pemantauan rutin. leh karena itu penting penting bagi dokter umum mengetahui mengetahui gejala glaukoma# pen+egahan# pengobatan# dan patofisiologi dasar dari penyakit tersebut agar dampak buruk glaukoma dapat di+egah.
1.2 Manfaat Manfaat Penulisan Penulisan
1
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara praktis dapat menambah 3a3asan bagi dokter muda dalam bidang ilmu kedokteran khususnya dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa penambahan pustaka mengenai kasus penyakit glau+oma yang terjadi di '* *anji3ani Gianyar sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pustaka dikemudian hari.
2
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara praktis dapat menambah 3a3asan bagi dokter muda dalam bidang ilmu kedokteran khususnya dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa penambahan pustaka mengenai kasus penyakit glau+oma yang terjadi di '* *anji3ani Gianyar sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pustaka dikemudian hari.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anat!i Anat!i Su"ut Bilik Bilik Mata Mata De#an
*udut bilik mata depan terletak pada pertautan antara kornea perifer dan pangkal iris. 5iri,+iri anatom anatomis is utama utama sudut sudut ini adala adalah h garis garis *+h3al *+h3albe# be# anyaman anyaman trabek trabekul ulaa (yang (yang terlet terletak ak di atas atas kanal kanal *+hlemm)# dan taji sklera ( scleral spur ). ).1 natomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. imbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran des+ement dan membran 7o3man# lalu ke posterior 0#/% mm# kemudian ke dalam mengelilingi kanal *+hlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. khir dari membran des+ement disebut garis *+h3albe. 1#!#" imbus terdiri dari ! lapisan# epitel dan stroma. 8pitelnya ! kali setebal epitel kornea. i dalam stromanya terdapat serat,serat saraf dan +abang akhir dari arteri siliaris anterior. " 7agi 7agian an terp terpen enti ting ng dari dari sudu sudutt filt filtra rasi si adal adalah ah trab trabek ekul ula# a# yang yang terd terdir irii dari dari:: 1)-r 1)-rab abek ekul ulaa korneoskleral# serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju ke belakang# mengelilingi kanal *+hlemn *+hlemn untuk berinsersi berinsersi pada sklera. !)-rabe !)-rabekula kula ueal# serabut serabut berasal berasal dari lapisan dalam stroma stroma kornea# menuju ke taji sklera (insersi dari muskulus siliaris) dan sebagian ke muskulus siliaris meridional. ")*erabut berasal dari akhir membran des+ement (garis *+h3albe)# menuju jaringan pengikat muskulus siliaris siliaris radialis radialis dan sirkularis sirkularis.. 4)igamen 4)igamentum tum pektinatu pektinatum m rudimenter rudimenter## berasal berasal dari dataran dataran depan iris menuju depan trabekula. " -rabekula terdiri dari jaringan kolagen# jaringan homogen# elastis dan seluruhnya diliputi endotel. 2eseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang# sehingga ada darah di dalam kanal s+hlemn# dapat terlihat dari luar. 2anal *+hlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi# yang mengelilingi kornea. indingnya terdiri dari satu lapisan sel# diameternya 0.% mm. 9ada dinding sebelah dalam terdapat lubang,lubang sebesar ! # sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula dan kanal *+hlemn. ari kanal 3
*+hlemn# keluar saluran kolektor !0,"0 buah# yang menuju ke pleksus ena didalam jaringan sklera dan episklera dan ena siliaris anterior di badan siliar. "
$a!%ar 2.1 Anat!i su"ut %ilik !ata "e#an 2.2. &isilgi Hu!r Akueus
-ekanan intraokular ditentukan oleh ke+epatan pembentukan humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor akueus adalah suatu +airan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior mata# yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa. olumenya adalah sekitar !%0 ;# dan ke+epatan pembentukannya# yang berariasi diurnal# adalah 1#% $ ! ;eskipun penyakit ini biasanya berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular# teori,teori lain termasuk kurangnya pasokan darah yang memadai untuk saraf. 9eningkatan tekanan
6
okular ini disebabkan oleh : bertambahnya produksi +airan mata oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran +airan mata didaerah sudut bilik mata atau di +elah pupil. % ?aktor,faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko glaukoma yaitu: sia : orang,orang berusia di atas 60 tahun memiliki peningkatan risiko untuk penyakit ini. ntuk ras frika,merika# peningkatan risiko dimulai setelah usia 40. 'isiko glaukoma meningkat dengan penambahan usia 'as : ras frika, merika se+ara signifikan lebih mungkin menderita glaukoma daripada ras 2aukasia# dan mereka jauh lebih mungkin menderita kehilangan penglihatan permanen. rang,orang sia memiliki risiko lebih banyak menderita glaukoma sudut tertutup dan orang,orang keturunan @epang lebih rentan terhadap lowtension glaucoma 'i3ayat keluarga menderita glaukoma: memiliki ri3ayat keluarga yang menderita glaukoma meningkatkan risiko berkembangnya penyakit ini 2ondisi medis: beberapa studi menunjukkan bah3a diabetes# tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko glaukoma uka fisik pada mata : trauma parah# seperti dipukul di mata# dapat mengakibatkan peningkatan tekanan mata se+ara langsung dan di masa depan akibat kerusakan internal. 5edera juga dapat menyebabkan dislokasi lensa# penutupan sudut drainase# dan peningkatkan tekanan ?aktor risiko lain yang terkait: anatomi mata# ketebalan kornea dan penampilan saraf optik menunjukkan risiko glaukoma. 2ondisi seperti ablasi retina# tumor mata# dan radang mata juga dapat menyebabkan glaukoma. 7eberapa studi menunjukkan bah3a rabun jauh juga dapat menjadi faktor risiko glaukoma. 9enggunaan kortikosteroid: menggunakan kortikosteroid untuk jangka 3aktu yang lama tampaknya meningkatkan risiko beberapa orang terkena glaukoma sekunder. %
2.-. Klasifikasi $lauk!a Ta%el Klasifikasi $lauk!a Ber"asarkan Etilgi 1 . Glaukoma 9rimer 1. Glaukoma sudut terbuka a. Glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik# glaukoma simplek kronik) b. Glaukoma tekanan normal (glaukoma tekanan rendah) !. Glaukoma sudut tertutup a. kut b. *ubakut 7
+. 2ronik d. Aris plateau 7. Glaukoma 2ongenital 1. Glaukoma ongenital primer !. Glaukoma yang berkaitan dengan kelinan perkembangan mata lain a. *indrom $ syndrome pembelahan bilik mata depan *indrom Benfeld *indrom 'eiger *indrom 9eter b. nirida ". Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular a. *indrom *turge $ Ceber b. *indrom >arfan +. =eurofibromatosis 1 d. *indrom o3e e. 'ubela 2ongenital 5. Glaukoma *ekunder 1. Glau+oma pigmentasi !. *indrom eksfoliasi ". kibat kelinan lensa (fakogenik) a. islokasi b. Antumesensi +. ?akolitik 4. kibat kelainan traktus uea a. eitis b. *inekia posterior (seklusio pupilae) +. -umor d. 8dema +orpus +iliare %. *indrom iridokorneoendotelial (A58) 6. -rauma a. Hifema b. 2ontusio< resesi sudut +. *inekia anterior perifer /. 9as+aoperasi a. Glaukoma sumbatan siliaris (glaukoma maligna) b. *inekia anterior perifer +. 9ertumbuhan epitel keba3ah d. 9as+abedah tandur kornea e. 9as+abedah ablasio retina . Glau+oma neoaskular a. iabetes mellitus b. klusi ena +entralis retinae +. -umor intraokular D. 9eningkatan tekanan episklera a. ?istula karotis $ kaernosa b. *indrom *turge , Ceber 10. kibat steroid . Glaukoma bsolut : hasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras# tidak dapat melihat# dan sering n yeri.
8
Ta%el klasifikasi $lauk!a Ber"asarkan Mekanis!e Peningkatan Tekanan Intrakular.1 Glaukoma sudut terbuka 1. >embrane pratabekular : semua kelainan ini dapat berkembang menjadi glau+oma sudut tertutup akibat kontraksi membrane pratrabekular. a. Glau+oma neoaskular b. 9ertumbuhan epitel keba3ah +. *indrom A58 !. 2elainan trabekular a. Glau+oma sudut terbuka primer b. Glau+oma +ongenital +. Glau+oma pigmentasi d. *indrom eksfoliasi e. Glau+oma akibat steroid f. Hifema g. 2ontusio atau resesi sudut h. Aridosiklitis (ueitis) i. Glau+oma fakolitik ". 2elainan pas+a trabekular a. 9eningkatan tekanan ena episklera Glaukoma sudut tertutup 1. *umbatan pupil (iris bombe) a. Glau+oma sudut tertutup primer b. *eklusio pupilae (sinekia posterior) +. Antumesensi lensa d. islokasi lensa anterior e. hifema !. 9ergeseran lensa ke anterior a. Glau+oma sumbatan siliaris b. klusi ena sentralis retinae +. *kleritis posterior d. 9as+a bedah ablation retinae ". 9endesakan sudut a. Aris plateau b. Antumesensi lensa +. >idriasis untuk pemeriksaan fundus 4. *inekia anterior perifer a. 9enyempitan sudut kronik b. kibat bilik mata depan yang datar +. kibat iris bombe d. 2ontraksi membrane pratabekular *ugar mengklasifikasikan glaukoma menjadi:
1.
Glaukoma primer a.
e3asa
,
Glaukoma simpleks (glaukoma sudut terbuka# glaukoma kronis)
,
Glaukoma akut (sudut tertutup) b. 2ongenitalakin dangkal bilik mata makin dekat hubungan iris dengan kornea tepi. 9ada gonioskopi terlihat iris menempel pada tepi kornea. 7ila tekanan mata +ukup tinggi iris akan lebih terdorong ke depan sehingga makin tertutup jalan keluar
13
+airan mata dan akibatnya dapat menimbulkan serangan glaukoma akut. Aris terletak dekat anyaman trabekula.
2.-.'
$lauk!a Usia Mu"a
Glaukoma di usia muda dikenal dalam ! bentuk# yaitu glaukoma kongenital dan glaukoma juenil.
2.-.'.1 $lauk!a Kngenital
Glaukoma kongenital atau infantil dapat tidak disertai kelainan mata lain (primer) dan dapat bergabung dengan suatu sindrom# pas+a trauma# pas+a operasi# dan radang. Glaukoma kongenital primer disebabkan oleh gagal atau pembentukan tidak normal dari anyaman trabekulum. Glaukoma ini biasanya berjalan sporadik. -erdapat 10& dengan pola herediter dan diduga bersifat autosomal resesif. 9rognosis buruk bila gejala telah terlihat sejak lahir. 7iasanya glaukoma kongenital mengenai anak laki. Gejala mulai dilihat oleh ibu pasien dengan tanda,tanda : a. 7ola mata membesar b. 8dema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek
14
+.
7ayi tidak tahan sinar matahari
d. >ata berair e.
*ilau
f.
>enjauhi sinar dengan menyembunyikan mata dengan bantal 9engobatan atau pembedahan sangat perlu segera dilakukan.
2.-.'.2 $lauk!a Ju(enil
7iasanya bersifat herediter yang terdapat pada lengan pendek kromosom 1. -erlihat sebagai glaukoma sudut terbuka pada usia antara 10 , "% tahun. 7iasanya "%& menderita miopia tinggi. 2.-.*
$lauk!a sekun"er
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma akibat keadaan kesehatan lainnya. Glaukoma sekunder dapat terjadi pada keadaan berikut : a.
2atarak imatur ataupun hipermatur. 2atarak imatur menimbulkan glaukoma bila terdapat kondisi lensa men+embung (katarak intumesen) akibat menyerap air sehingga mendorong selaput pelangi yang akan menutup sudut bilik mata. 2atarak hipermatur mengakibatkan glaukoma akibat lensa yang terlalu matang bahan lensa yang degeneratif akan keluar dari kapsul (bungkusnya) dan menutup jalan keluar +airan mata pada sudut bilik mata (glaukoma fakolitik).
b. 5edera mata dapat mengakibatkan perdarahan ke dalam bilik mata depan (hifema) ataupun hal lain yang menutup +airan mata keluar. +.
eitis# radang di dalam bola mata akan mengakibatkan perlekatan antara iris dengan lensa (sinekia posterior) atau perlekatan antara pangkal iris dan tepi komea (goniosinekia).
d. -umor di dalam mata. e.
iabetes yang membangkitkan glaukoma neoaskular.
f.
-etes mata steroid yang dipakai terlalu lama.
2.-.+ $lauk!a tekanannr!al 15
*ebagian ke+il pasien dengan kelainan glaukomatosa pada diskus optikus atau lapangan pandang memiliki tekanan intraokular yang tetap di ba3ah !! mm Hg. 9ara pasien ini mengidap glaukoma tekanan normal atau rendah. 9atogenesisnya adalah kepekaan yang abnormal terhadap tekanan intraokular karena kelainan askular atau mekanis di kepala saraf optikus. 9erdarahan diskus lebih sering dijumpai pada tekanan normal dibandingkan pada glaukoma sudut terbuka primer dan sering menandakan progresiitas penurunan lapangan pandang. *ebelum diagnosis glaukoma tekanan rendah dapat ditegakkan# sejumlah entitas harus disingkirkan: (1)
8pisode peningkatan tekanan intraokular sebelumnya# seperti yang disebabkan oleh iridosiklitis# trauma# atau terapi steroid topikal.
(!)
ariasi diurnal yang besar pada tekanan intraokular dengan peningkatan men+olok# biasanya pada pagi hari.
(")
2elainan postural pada tekanan intraokular dengan peningkatan men+olok saat pasien berbaring datar.
(4)
9eningkatan tekanan intraokular intermiten seperti pada penutupan sudut subakut.
(%)
9enyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang lain# termasuk kelainan diskus kongenital dan atrofi didapat akibat tumor atau penyakit askular.
2.-.- Hi#ertensi /kular
Hipertensi okular adalah peningkatan tekanan intraokular tanpa kelainan diskus optikus atau lapangan pandang dan lebih sering dijumpai daripada glaukoma sudut terbuka primer. ngka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular adalah sekitar %,10 per 1000 per tahun. 'isiko meningkat seiring dengan peningkatan tekanan intraokular# bertambahnya usia# ri3ayat glaukoma dalam keluarga# miopia# diabetes melitus# dan penyakit kardioaskular. 'isiko itu juga meningkat pada orang berkulit hitam. -imbulnya perdarahan diskus pada pasien dengan hipertensi okular juga mengindikasikan peningkatan risiko terjadinya glaukoma. 9asien hipertensi okular dianggap tersangka mengidap glaukoma dan harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai tiga kali setahun) diskus optikus# tekanan intraokular# dan lapangan pandang.
2.0 Patfisilgi $lauk!a
16
-ekanan intraokular merupakan faktor risiko utama penyebab untuk pengembangan dan progresi glaukoma. 7ahkan pada glaukoma tekanan normal dimana tekanan intra okular tidak melebihi !1 mmHg# -ekanan intra okular merupakan faktor risiko untuk kerusakan progresif. 9eningkatan tekanan intra okular terkait dengan sebagian besar bentuk glaukoma dikaitkan dengan peningkatan resistensi terhadap aliran humor akueus# sedangkan laju formasi humor akueus tidak berbeda dari indiidu yang tidak mengalami glaukoma. 6 9ada glaukoma sudut tertutup# jalur outflow diblokir oleh oklusi fisik oleh iris. >ateri partikel menyumbat trabe+ular mesh3ork (->) dan mengganggu outflow +airan. 2erusakan dalam perkembangan jalur outflow bertanggung ja3ab untuk sebagian besar bentuk glaukoma kongenital. alam glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma steroid-induced # tidak ada temuan klinis yang dapat diamati untuk menjelaskan peningkatan resistensi outflow yang bertanggung ja3ab atas peningkatan -A. 6
$a!%ar 2.0 Mekanis!e Punurunan Aliran Keluar Hu!r Aueus #a"a $lauk!a 2eterangan: berbagai penyebab glaukoma mempengaruhi trabecular meshwork sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular dan berkembangnya neuropati optik glau+oma. 85># eBtra+ellular matriB A9# intrao+ular pressure >5# myo+ilin gene 9# pigmentary dispersion 98I# pseudoeBfoliation -G?,J!# transforming gro3th fa+tor beta,! -># trabe+ular mesh3ork 9'# unfolded protein response.
-idak ada konsensus yang jelas mengenai apa yang menyebabkan peningkatan resistensi outflow pada glaukoma sudut terbuka dan glaukoma steroid-induced . da penurunan jaringan selular trabekular
17
mesh3ork pada glaukoma sudut terbuka dan perubahan dalam bahan ekstraselular. >atriks ekstraselular memainkan peran penting dalam mengatur outflow humor akueus. 6 >ekanisme utama penurunan pengelihatan pada glau+oma adalah apoptosis sel ganglion retina yang menyababkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti,dalam retina serta berkurangnya akson di nerus optikus. iskus optikus menjadi atrofik# disertai pembesaran +a3an opti+. 8fek peningkatan tekanan intraokular dipengaruhi oleh perjalanan 3aktu dan besar peningkatan tekanan intraokular. 9ada glaukoma sudut tertutup akut# tekanan intraokular men+apai 60,0 mmHg# menimbulkan kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema edema kornea dan kerusakan nerus optikus. 9ada glaukoma sudut terbuka primer# tekanan intraokular biasanya tidak meningkat lebih dari "0mmHg dan kerusakan sel ganglion terjadi setelah 3aktu yang lama# sering setelah beberapa tahun. 9ada glaukoma tekanan normal# sel,sel ganglion retina mungkin rentan mengalami kerusakan akibat tekanan intraokular dalam kisaran normal# atau mekanisme kerusakannya yang utama mungkin iskemia +aput nervus optici.1 2. $e3ala Klinis
@enis yang paling umum dari glaukoma yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup memiliki gejala yang sama sekali berbeda. -anda dan gejala glaukoma sudut terbuka primer yaitu : kehilangan penglihatan perifer se+ara bertahap# biasanya pada kedua mata# Tunnel vision pada stadium lanjut. -anda dan gejala glaukoma sudut tertutup akut yaitu : sakit atau nyeri pada mata# mual dan muntah (yang menyertai nyeri mata yang parah)# gangguan isual mendadak seringkali dalam +ahaya rendah (redup)# penglihatan kabur# halo sekitar +ahaya# dan kemerahan mata. / Glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup dapat sebagai kondisi primer atau sekunder. >ereka disebut primer ketika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder ketika kondisi dapat ditelusuri dan diketahui penyebabnya# seperti +edera mata# obat,obatan# kondisi mata tertentu# peradangan# tumor# katarak lanjut atau diabetes. 9ada glaukoma sekunder# tanda,tanda dan gejala bisa seperti kondisi primer serta gejala khas glaukoma. / 2.4 Penegakan Diagnsa
18
Glaukoma didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif. ntuk menegakkan diagnosa glaukoma# beberapa faktor harus ada# karena glaukoma adalah penyakit progresif# yang berarti memburuk dari 3aktu ke 3aktu# perubahan dalam penampilan saraf optik# hilangnya jaringan saraf# dan hilangnya pengelihatan yang sesuai mengkonfirmasi diagnosis. 7eberapa saraf optik memiliki penampilan yang menyerupai saraf opti+ pada glaukoma# tetapi pasien mungkin tidak memiliki faktor risiko lain atau tanda,tanda glaukoma. 9asien,pasien ini harus diikuti dengan pemeriksaan komprehensif rutin untuk memantau perubahan. % 9emeriksaan meliputi : 'i3ayat pasien untuk menentukan gejala dan adanya masalah kesehatan umum dan sejarah keluarga yang dapat memberikan kontribusi terhadap masalah. 9engukuran ketajaman isual untuk menentukan sejauh mana penglihatan yang dipengaruhi. -onometri untuk mengukur tekanan di dalam mata untuk mendeteksi peningkatan faktor risiko pada glaukoma. 9a+hymetry untuk mengukur ketebalan kornea# orang dengan kornea tipis memiliki risiko mengalami glaukoma. ji lapangan pandang juga disebut perimetry# untuk memeriksa apakah lapang penglihatan telah terkena glaukoma. -es ini mengukur pengelihatan perifer dan penglihatan sentral dengan baik untuk menentukan jumlah dimmest +ahaya yang dapat dideteksi di berbagai lokasi dari penglihatan# atau dengan menentukan sensitiitas terhadap target lainnya dari +ahaya# dan membandingkannya dengan orang lain dengan usia yang sama. 8aluasi retina mata# untuk memantau setiap perubahan yang mungkin terjadi dari 3aktu ke 3aktu. 9emeriksaan tambahan mungkin termasuk gonios+opy# untuk melihat anatomi sudut bilik mata depan. pabila keseluruhan anyaman trabekular# taji s+lera# dan pro+essus iris dapat terlihat# sudut dinyatakan terbuka. pabila hanya garis *+h3albe atau sebagian ke+il dari anyaman trabekular yang dapat terlihat# sudut dinyatakan sempit. pabila garis *+h3albe tidak terlihat# sudut dinyatakan tertutup. -onometry serial merupakan prosedur untuk memperoleh ukuran tekanan bola mata selama beberapa 3aktu# untuk men+ari perubahan dalam tekanan bola mata sepanjang hari. -es lain meliputi penggunakan perangkat untuk mengukur ketebalan serat saraf# dan men+ari daerah tertentu dari lapisan serat saraf yang kehilangan jaringan. 1#%
19
2.15. Penatalaksanaan 2.15.1. Tera#i Me"is
*upresi pembentukan humor akueus : penyekat adrenergi+,beta dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain. arutan timolol maleat 0#!%& dan 0#% betaBolol 0#!%& dan 0#% leobunolol 0#!% dan 0#% metipranolol 0#" serta +arteolol 1& dua kalis sehari dan gel timolol maleat 0#1 0#!%& dan 0#%& sekali setiap pagi adalah preparat,preparat yang tersedia saat ini. 2ontraindikasi utama pemakaian obat,obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas kronik terutama asma dan defek hantaran jantung. 7etaBolol# dengan selektiitas yang relatie lebih tinggi terhadap reseptor J 1 lebih jarang menimbulkan efek samping respiratorik# tetapi obat ini juga kurang efektif dalam menurunkan tekanan intrao+ular. epresi# kebingungan# dan fatigue dapat timbul pada pemakaian obat penyekat beta topi+al. ?rekuensi timbulnya efek sistemik dan tersedianya obat,obat lain telah menurunkan popularitas obat penyekat adrenergi+,beta.1 pra+lonidine (larutan 0#%& tiga kali sehari dan 1& sebelum dan sesudah terapi laser) adalah suatu agonis adrenergi+,K ! yang menurunkan pembentukan humor akueus tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar. Ani terutama berguna untuk men+egah peningkatan tekanan intraokular pas+aterapi laser segmen anterior dan dapat diberikan dan dapat diberikan sebagai terapi jangka pendek pada kasus,kasus yang sukar disembuhkan. bat ini tidak sesuai untuk terapi jangka panjang karena bersifat takifilasis (hilangnya efek terapi dengan berjalannya 3aktu) dan tingginya insidens reaksi alergi. epinephrine dan dipiefrin memiliki sejumlah efek dalam pembentukan humor aLueous# tetapi belakangan ini jarang digunakan.1 7rimonidine (larutan 0#!& dua kali sehari) adalah suatu agonis adrenergik,K yang terutama menghambat pembentukan humor akueus dan juga meningkatkan pengaliran akueus keluar. bat ini dapat digunakan sebagai lini pertama atau sebagai tambahan# tetapi reaksi alergi sering ditemukan. orEolamide hydro+hloride larutan !& dan brinEolamide 1& (dua atau tiga kali sehari) adalah pengahambat anhidrase karbonat topi+al yang terutama efektif bila diberikan sebagai tambahan# 3alaupun
20
tidak seefektif penghambat anhidrase karbonat sistemik. 8fek samping utama adalah rasa pahit sementara dan blefarokonjungtiitis alergi. orEolamide juga tersedia bersama timolol dalam larutan yang sama. 1 9enghambat anhidrase karbonat sistemik: a+etaEolamide adalah yang paling banyak digunakan# tetapi ada terdapat alternatie# yaitu di+hlorphenamide dan methaEolamide. igunakan pada glau+oma kronik bila terapi topi+al kurang memuaskan serta pada glau+oma akut dengan tekanan intraokular yang sangat tinggi dan perlu segera dikontrol. +etaEolaimide dapat diberikan per oral dalam dosis 1!%,!%0 mg sampai empat kalis sehari atau sebagai iamoB *eLuels %00 mg sekali atau dua kali sehari# atau dapat diberikan se+ara intraena (%00mg). penghambat anhidrase karbonat menimbulkan efek samping sistemik mayor yang membatasi kegunaannya untuk terapi jangka panjang. 1 bat,obat hiperosmotik mempengaruhi pembentukan humor aLueous serta menyebabkan dehidrasi korpus itreum. 1 ?asilitasi liran 2eluar Humor kueus : analog prostaglandin : larutan bimatoprost 0#00" latanoprost 0#00% dan traoprost 0#004 masing,masing sekali setiap malam# dan larutan unoprostone 0#1%& dua kali sehari. >eningkatkan aliran aLueous melalui ueosklera. nalog prostaglandin merupakan obat,obatan lini pertama atau tambahan yang efektif. *emua analog prostaglandin dapat menimbulkan hyperemia konjungtia# hiperpigmentasi kulit periorbita# pertumbuhan bulu mata# dan penggelapan iris yang permanen (terutama iris hijau,+oklat dan kuning,+oklat). bat,obat ini juga sering dikaitkan dengan reaktiasi ueitis dan keratitis herpes 3alaupun jarang serta dapat menyebabkan edema ma+ula pada indiidu dengan fa+tor predisposisi. 1 bat parasimpatomimetik: meningkatkan aliran keluar humor akueus dengan bekerja pada trabekular mesh3ork melalui kontraksi otot siliaris. pilo+arpin jarang digunakan sejak ditemukannya analog prostaglandin# tetapi dapat bermanfaat pada sejumlah pasien. bat ini diberikan dalam bentuk larutan 0#%,6& yang diteteskan hingga empat kali sehari atau bentuk gel 4& yang diberikan sebelum tidur. 5arba+hol 0#/%,"& adalah obat kolinergik alternatie. bat,obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis disertai pengelihatan suram# terutama pada pasien katarak# dan spasme akomodatif yang mungkin mengganggu pada pasien usia muda. blasio retinae adalah kejadian yang jarang namun serius. 1 21
8pinephrine 0#!%,!& diteteskan sekali atau dua kali sehari# meningkatkan aliran keluar humor aLueous dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan humor akueus. -erdapat sejumlah efek samping o+ular eksternal# termsuk reflek asodilatsi konjungtia# endapan adrenokrom# konjungtiitis folikular# dan reaksi alergi. ipiefrin adalah suatu prodrug epinephrine yang dimetabolisme se+ara intrao+ular menjadi bentuk aktifnya. 7aik epinefrin maupun dipiefrin tidak boleh digunakan untuk mata dengan sudut bilik mata depan yang sempit. 2edua obat tersebut menimbulkan efek simpang pada hasil bedah drainase glau+oma sesudahnya. 1 9enurunan olume itreus : obat,obat hiperosmotik mengubah darah menjadihipertonik sehingga tertarik keluar dari itreus dan menyebabkan pen+iutan itreus. *elain itu juga terjadi penurunan produksi humor akueus. 9enurunan olume itreus bermanfaat dalam pengobatan glau+oma sudut tertutup akut dan glau+oma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa kristalina ke anterior (disebabkan oleh perubahan olume itreus atau koroid) dan menimbulkan penutupan sudut (glau+oma sudut tertutup sekunder).
1
Gly+erin (gly+erol) oral# 1 mliotik# >idriatik# dan *ikloplegik : konstriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glau+oma sudut tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. ilatasi pupil penting dan pengobatan penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior. 1 pabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa ke anterior# digunakan sikloplegik (+y+lopentolate dan atropine) untuk merelaksasikan otot siliaris sehingga apparatus Eonular menjadi ken+ang dlam upaya menarik lensa kebelakang. 1 2.15.2 Tera#i Be"a6 "an Laser
9embedahan melibatkan baik terapi laser# membuat flap drainase di mata# memasukkan katup drainase# atau menghan+urkan jaringan yang menghasilkan +airan dalam mata. *emua prosedur bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam mata. 9embedahan dapat membantu menurunkan tekanan bila obat tidak memadai# namun tidak dapat membalikkan kehilangan penglihatan. % 22
perasi aser: aser trabe+uloplasty membantu +airan mengalir keluar dari mata. *ebuah sinar laser berenergi tinggi digunakan untuk merangsang trabe+ular mesh3ork untuk bekerja lebih efisien pada drainase +airan. Hasilnya mungkin agak sementara# dan prosedur mungkin perlu diulangi di kemudian hari.% 7edah konensional: @ika obat tetes mata dan operasi laser tidak efektif dalam mengontrol tekanan mata# nda mungkin memerlukan prosedur penyaringan yang disebut
trabeculectomy.
9enyaringan mikro melibatkan pembuatan flap drainase# sehingga +airan meresap ke dalam dan kemudian mengalir ke dalam sistem askular.% rainase implant: -ipe lain dari operasi# yang disebut drainage valve implant surgery # mungkin menjadi pilihan bagi orang,orang dengan glaukoma tidak terkendali# glaukoma sekunder atau untuk anak, anak dengan glaukoma. *ebuah tabung silikon ke+il dimasukkan ke dalam mata untuk membantu mengeringkan humor akueus. %
2.11.
K!#likasi "an Prgnsis
@ika tidak diobati# glaukoma akan menyebabkan kehilangan penglihatan progresif# biasanya dalam tahap: Blind spot pada pengelihatan perifer# tunnel vision# kebutaan total. / Glaukoma sudut terbuka primer tidak dapat di+egah# namun kerusakan optik,saraf dan hilangnya penglihatan akibat glaukoma dapat di+egah dengan diagnosis dini# pengobatan yang efektif# dan kepatuhan pengobatan. Glaukoma sekunder dapat di+egah dengan menghindari trauma pada mata dan pengobatan yang tepat pada radang mata dan penyakit lain dari mata atau kondisi tubuh yang dapat menyebabkan bentuk glaukoma sekunder. 9asien dengan glaukoma perlu melanjutkan pengobatan selama sisa hidup mereka. 2arena penyakit ini dapat berkembang atau berubah se+ara diam,diam. 9engobatan mungkin perlu disesuaikan se+ara berkala. %
23
engan menjaga tekanan bola mata# kerusakan saraf optik dan kehilangan lapang pandang yang berkelanjutan dapat diperlambat atau dihentikan. -arget tekanan berbeda untuk setiap orang# tergantung pada tingkat kerusakan dan faktor lainnya. -arget tekanan dapat berubah selama seumur hidup. 9engobatan lebih baru sedang dikembangkan untuk membantu dalam memerangi glaukoma. % eteksi dini# pengobatan yang tepat dan pemantauan rutin dapat membantu mengontrol glaukoma dan karenanya mengurangi kemungkinan kehilangan penglihatan. %
24
BAB III LAP/,AN KASUS
'.1.
'.2.
I"entitas Pasien
=ama
: ==7
mur
: 6% tahun
@enis 2elamin
: 9erempuan
lamat
: 7anjar 9uanya 7atuan
gama
: Hindu
*uku< 7angsa
: 7ali< Andonesia
9ekerjaan
: A7'-
*tatus
: >enikah
=omor '>
: %!%"!
Ana!nesis a. ,i7a8at Pen8akit Sekarang
2eluhan tama
: 9andangan kabur pada kedua mata
9asien datang ke poliklinik >ata '* *anji3ani pada tanggal !4 =oember !01% dengan keluhan pandangan kabur sejak sebulan yang lalu. 3alnya pada tanggal 1
View more...
Comments