Laporan Kasus Febris
October 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Febris...
Description
laporan kasus Febris
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN FEBRIS DIRUANG KLINIK ANAK RS. Dr KARIADI SEMARANG
Disusun oleh : Ricky Priyatmoko
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG 2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN FEBRIS DIRUANG KLINIK ANAK RS. Dr KARIADI SEMARANG
PENGKAJIAN Tanggal masuk
: 2012
: 09.19 WIB
Praktikan NIM
Ruang
: Klinik Anak
No. Reg.
: B357492
:
:
Identitas Nama pasien
: An. R
Umur
: 7 tahun
Jenis kelamin
: laki- laki
Suku/ bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
: Jatingaleh, Jl. Ngesrep, Banyumanik, Semarang : 3 April 2012, Jam 09.19 WIB Tgl. Pengkajian
: 3 April 2012, Jam 10.00 WIB
Diagnosa Medis
: Febris
Penanggung Jawab
Nama
: Tn. T
Umur
: 37 tahun
Hubungan dg pasien
: Ayah
Suku/ bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
: Jatingaleh, Jl. Ngesrep, Banyumanik, Semarang n Utama
Panas dengan suhu 40,40 C 1.1 Riwayat Keperawatan
1.1.1
Riwayat Perawatan Sekarang 3 hari sebelum masuk rumah sakit, ayah pasien mengatakan anak panas tinggi, secara terus menerus. Pasien mengeluhkan adanya batuk serta pilek. Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang, panas menurun ketika diberi obat turun panas. Pasien tidak mengalami mual serta muntah. Pasien ketika masuk rumah sakit juga mengalami nyeri ulu hati tapi tidak menjalar. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang. BAB dan BAK tidak mengalami kelainan. Saat datang ke klinik anak suhu anak 40,40 C dan diberi minum paracetamol 500mg
1.1.2
Riwayat Keperawatan yang Lalu Pasien pernah melakukan perawatan di Rumah Sakit Kariadi dengan riwayat penyakit kulit dermatitis atropi pada tahun 2011 dan telah menjalani pengobatan saat itu sampai penyakitnya sembuh. Pasien mengaku sejak sembuh sembuh sampai sekarang, tidak pernah mengalami penyakit kulit lagi. Anak tidak mengalami alergi obat. Pasien
1.1.3
Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan telah sembuh. Tidak ada riwayat DM maupun hipertensi ataupun penyakit menular. 1.1.4 Riwayat Tumbuh Kembang Anak tidak terdapat kelainan dalam pertumbuhan maupun perkembangannya.
1.1.4 Pola Fungsional (Gordon) 1. Pola manajemen kesehatan Menurut orang tua klien, kesehatan merupakan hal yang penting sehingga setiap ada anggota keluarga kelua rga yang sakit selalu dibawa ke puskesmas puskesmas atau instalansi instalansi kesehatan terdekat. Klien berasal dari keluarga yang mampu dan orang tua selalu menjaga kesehatan klien.
2. Pola kebutuhan nutrisi Saat dirumah, dirumah, klien menjaga menjaga pola makannya makannya sesuai dengan dengan kebutuhan tubuhnya. tubuhnya. Pasien makan 4-5 x sehari dengan porsi sedang. Setelah sakit pasien mengalami penurunan penurunan nafsu makan, 2-3 x sehari. BB saat ini 31,1 kg.
3. Pola eliminasi Pola eliminasi pasien sebelum sakit BAB 1-2x / hari dan BAK 4 x / hari.
4. Pola aktifitas Sebelum Sebelu m sakit pasien sering bermain bersama teman-temann teman-temannya. ya. Ayahnya Ayahnya mengatakan mengatakan klien sangat periang dan sering bermain di dalam rumah. Namun, terkadang bermain di sungai mencarii ikan. Saat dikaji klien tampak kesakitan dan lemah. Saat berjalan mencar berjalan kaki kanan terasa sakit sehingga kaki tidak diangkat ketika berjalan.
5. Pola istirahat Pola istirahat tidur pasien sebelum sakit tidak ada masalah yaitu 8 – 9 jam/ hari.
6. Pola persepsi kognitif Klien mengeluhkan seluruh tubuh terasa sakit.
7. Pola konsep diri Pasien belum mengerti tentang dirinya dan masih membutuhkan membutuhkan bantuan orang tua untuk setiap tindakan yang dilakukannya. 8. Pola peran dan hubungan Pasien sangat dilindungi oleh keluarganya, terlihat selalu dalam pengawasan orang tua saat dilakukan pengkajian.
9. Pola reproduksi dan seksual Pasien seorang anak.
10. Pola pertahanan diri Klien Kli en belum belum dapat dapat men menjag jagaa diriny dirinyaa dan masih masih dalam dalam pengaw pengawasan asan orang orang tuanya tuanya.. Setiap Setiap merasa terganggu pasien menangis dan memanggil ayahnya.
11. Pola keyakinan dan nilai Klien belum mengerti tentang kebutuhan spiritualnya, pasien beragama islam. .
1.2 Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: GCS : E= 4, M= 6, V= 5 Composmentis
Nadi
: 110x/ menit dengan kekuatan kekuatan lemah
Pernafasan
: 28x/ menit dengan irama reguler 40
Suhu tubuh Tekanan darah
: 40 C : 120/ 90 mmHg
Kulit :
▪
Berkeringat, lembab, turgor baik, tampak kemerahan di seluruh tubuh.
▪
Warna kulit pucat.
Mata :
▪
Konjungtiva
: tidak anemis
▪
Sclera
: tidak ikteric
Pupil
: normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri dan reflek cahaya ( + ) langsung
Kepala :
▪
Rambut
: warna hitam, lurus,
▪
Kulit kepala
: tidak ada laserasi, kulit kepala berminyak.
Hidung :
▪
Septum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, rongga hidung bersih, tidak ada cuping hidung Telinga :
▪
Daun telinga
▪
Liang telinga : terdapat serumen
▪
Fungsi pendengaran : teling kiri masih dalam masa pengobatan
: simetris antara kanan dan kiri, bersih
Mulut :
▪
Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, mukosa lembab Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
Dada : Paru- paru
Inspeksi Inspek si
: Bentuk Bentuk simetris simetris dengan dengan perbandin perbandingan gan anteropos anteroposterior terior:lateral :lateral kanan kanan kiri=2:1 kiri=2:1,, pergerakan pergerakan dada sewaktu ekspirasi dan inspirasi simetris
Palpasi
: tactil fremitus normal antara sisi kanan dan kiri. Perkusi
: sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak terdapat bunyi ronchi Perut :
Inspeksi
: Perut datar, tidak ada massa, lemas.
Auskultasi : Peristaltik usus normal 12 x/ menit. Palpasi
: Tidak terdapat distensi abdominal maupun pembesaran hepar
Perkusi
: Timpani
Genetalia : Tidak ada jamur, Testis tindak oedem, skrotum tidak membesar, penis normal. Pada anus tidak terdapat hemoroid. Ekstrimitas : Ekstrimitas atas
: Simetris, tidak ada oedem, tidak terdapat sianosis
Ekstrimitas bawah
: Simetris, tidak ada edema, tidak terdapat sianosis
1.3 Pemeriksaan Diagnostik I. Laboratorium
Tanggal 3 April 2012 Hematologi Hb
: 11,46 gr/ dL
Hematokrit
: 33 %
Erythrosit
: 4,86 juta/ mmk
MCV
: 67,74 fL
MCH
: 23,56 pg
MCHC
: 34,78 gr/ dL
Leukosit
: 18,74 ribu/ mmk
Trombosit
: 316,6 ribu/ mmk
RDW
: 12,97 %
MPV
: 7,11 fL
Program Terapi ( 3 April 2012 ) Salbutamol tab 4 mg 3x1 hari Ambroksol tab 15 mg 3x1 hari
Rhinofed tab 40 mg 3x1 hari Metil prednisolon tab 8 mg 3x1 hari
DAFTAR MASALAH TGL/ JAM
DATA FOKUS
MASALAH/DP
NO 1.
Pasien panas tinggi 3 April 2012 10.00 WIB
Suhu tubuh 40,4 0 C
TGL/JAM TERATASI 3 April 2012
Hyperthermia berhubungan
dengan
proses infeksi
2.
3 April 2012 10.00 WIB
Pasien mengatakan tubuhnya
In Into tole lera rans nsii
ak akti tivi vita tass5 April 2012
seperti tidak bertenaga, lemas, berhubungan jika berjalan kaki kanan terasa sakit jika diangkat
RR : 28 x/ menit Nadi : 110x/menit Kulit dan bibir pucat
kelemahan fisik.
dengan
TTD
RENCANA PERAWATAN
DP No
TGL/JAM
TUJUAN
INTERVENSI
1. 3 April 2011 11.00 WIB
Hype Hy pert rterm ermia ia b.d b.dTemperatur dalamtindakan batas normal 1.Pan 1.Pantau tau suhu klien, klien, perhatikan perhatikan setelah dilakukan proses infeksi menggigil / diaforsis keperawatan selama 1 x 24 jam 2. Berikan minuman sesuai 0 ▪ Suhu tubuh stabil 36-37 C kebutuhan 3. Berikan methylprednisolon 3x 15mg /hari
2.
Toleransi aktivitas pasien meningkat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 Ukur tanda – tanda vital sebelum Intoleransi dan sesudah beraktivitas x 24 jam aktivitas b.d. 3 Agustus 2011 Tingkatkan aktivitas perawatan kelemahan fisik : diri klien ▪ RR :20 kali/menit 11.00 WIB Ajarkan pasien metode ▪ Nadi: 116 kali/menit penghematan energy untuk ▪ Kulit dan bibir tidak pucat aktivitas: Luangkan waktu istirahat selama aktivitas, lebih baik duduk daripada berdiri saat melakukan aktivitas kecuali hal ini memungkinkan Identifikasi dan dorong kemajuan klien
TTD
CATATAN KEPERAWATAN No TGL/JAM DP 1. 3 April 2012 Hypertermia
b.d proses
CATATAN KEPERAWATAN RESPON Pan anta tau u su suhu hu klie klien n se seti tiap ap 2 ja jam, m, Suhu pasien 400 C
perhatikan menggigil / diaforsis Pasien minum air putih
infeksi
Berika Ber ikan n methyl methylpre predni dnisol solon on 3x 15mg 15mg /hari Ukur tanda – tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas
3 April 2012 2.
Intoleransi aktivitas b.d
sesuai kebutuhan
Berikan minuman sesuai kebutuhan
Pasien meminum obat tanpa alergi
Sebelum Nadi : 110x/menit Nafas: 28x/menit
Setelah kelemahan fisik Tingkatkan aktivitas perawatan diri klien Nadi : 110x/menit Ajarkan pasien metode penghematan Nafas: 24x/menit energy untuk aktivitas: Pasi Pasien en bek beker erja jasa sam ma Luangkan waktu istirahat selama aktivitas, lebih baik duduk daripada dengan baik berdiri saat melakukan aktivitas kecuali Pasien mendengar mendengar dan hal ini memungkinkan Identifikasi dan dorong kemajuan klien mengaplikasikannya
TTD
CATATAN PERKEMBANGAN No 1.
TGL/ JAM 3 April 2012
12.00 WIB
DP 1: -
CATATAN PERKEMBANGAN
O : Suhu 39,80C A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan semua intervensi S : Pasien mengatakan badan terasa lebih baik.
2.
3 April 2012 12.00 WIB
2 O : pasien tampak rileks A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan semua intervensi
PM Diarsipkan oleh beph oleh beph at 9:05 PM EmailBlogThis! BlogThis!Berbagi Berbagi ke Twitter Berbagi Berbagi ke Facebook Kirimkan Ini lewat Email
TTD
View more...
Comments