Laporan kasus eritroderma
January 13, 2019 | Author: Faza Keumalasari | Category: N/A
Short Description
Laporan kasus eritroderma Departemen kulit kelamin RST Dr. Soedjono Magelang...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari ling lingku kung ngan an luar luar.. Kuli Kulitt meru merupa paka kan n sala salah h satu satu orga organ n tubu tubuh h yang ang muda mudah h memberikan memberikan suatu manifestasi manifestasi klinis klinis apabila apabila timbul timbul gangguan gangguan pada tubuh. Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi kulit adalah eritroderma.1 Eritroderma, Eritroderma, disebut juga sebagai dermatitis dermatitis eksfoliatif, eksfoliatif, diperkenalk diperkenalkan an pertama kali oleh Hebra pada 1868, merupakan kelainan kulit inflamasi yang ditandai ditandai dengan eritem generalisata generalisata dan skuama skuama yang luas, melibatkan melibatkan 9! luas permukaan kulit. Eritroderma atau dermatitis eksfoliatif merupakan satu perjalanan klinis, yaitu dimulai dengan tahap a"al berupa kulit eritem uni#ersal yang kemudian diikuti dengan pengelupasan kulit. Eritro Eritroderm dermaa bukan bukan merupa merupakan kan kasus kasus yang yang sering sering ditemu ditemukan kan,, namun namun masalah masalah yang ditimbulkanny ditimbulkannyaa $ukup $ukup parah. Eritroderma Eritroderma dapat berakibat fatal, maka maka dipe diperl rluk ukan an pena penata tala laks ksan anaa aan n yang ang
baik baik kare karena na dapa dapatt
meng mengga gang nggu gu
metab metabol olism ismee tubu tubuh h deng dengan an berb berbag agai ai komp kompli lika kasin sinya ya,, oleh oleh karen karenaa itu itu perl perlu u diidentifik diidentifikasi asi penyakit penyakit yang yang mendasari mendasari dan memberikan terapi kausatif kausatif se$ara adekuat. %nsidens eritroderma semakin meningkat. Salah satu kausa yang paling sering ialah psoriasis. Eritroderma yang kronis dapat menyebabkan gangguan alat dalam. dalam. &ada &ada penata penatalak laksaan saanny nyaa terdapa terdapatt kesuli kesulitan tan karena karena sebagi sebagian an kasus kasus tidak tidak diketahui penyebabnya. '
1
BAB II STATUS PASIEN
II.1 IDENTITAS PASIEN (ama ) *n. + mur ) - tahun /enis kelamin ) 0akilaki &ekerjaan ) &etani 2lamat ) 3amblok, 4alerejo, 5agelang 2gama ) %slam Status ) 5enikah (o. 5 ) 1-'67' 5asuk S ) 6 esember '16 II.2 ANAMNESIS 2namnesis dilakukan pada tanggal 6 esember '16, pukul 1. +%4 Keluhan utama 4er$ak merah pada seluruh tubuh. Riwayat penyait !ea"an# &asien datang dengan keluhan adanya ber$ak merah pada seluruh tubuh.
4er$ak merah tersebut disertai sisik, terutama pada bagian kaki. Keluhan dirasakan sejak 1- tahun yang lalu. &asien sempat berobat ke beberapa tempat, tetapi belum merasakan adanya perbaikan. &asien juga mengeluh adanya gatal ringan dan rasa perih diseluruh tubuh. Sebelum serangan, pasien biasanya akan merasakan baal pada bagian kaki, kemudian menjalar ke atas. Riwayat penyait $ahulu i"ayat ketombe tahun '1:, yang dirasa semakin lama semakin menyebar ke seluruh tubuh. Keluhan disertai rasa gatal dan panas. i"ayat penyakit alergi disangkal. i"ayat penyakit sistemik, seperti diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung disangkal Riwayat penyait elua"#a i"ayat penyakit serupa seperti pasien, pada keluarga disangkal i"ayat penyakit sistemik pada keluarga, disangkal Riwayat pen#%&atan i"ayat ra"at inap di bangsal Seruni, ' bulan yang lalu, yaitu '6 ; September '16, selama - hari. II.' PEMERIKSAAN (ISIK 2
Statu! #ene"ali! Keadaan umum Kesadaran *ekanan darah 0aju nadi 0aju pernapasan Suhu SpA' Head to toe
) *ampak sakit ringan ) Kompos mentis ) 11 ',7 mg 0oratadine 1 > 1 mg @ur$uma ' > ' mg • • •
Abat topikal 6
•
0e#ertran B %nerson ' > 1
II.13 PR/+N/SIS ) dubia ad bonam 2d #itam 2d fungsionam ) dubia ad bonam 2d sanationam ) dubia ad bonam
7
BAB III TIN*AUAN PUSTAKA III.1 DE(INISI
Eritoderma berasal dari bahasa Cunani, yaitu erythro- (red D merah: dan derma, dermatos (skin D kulit:. Eritroderma, diperkenalkan pertama kali oleh Hebra pada 1868. Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema uni#ersalis 91!:, biasanya disertai skuama. 4ila eritemanya antara 79! disebut preeritroderma. &ada definisi tersebut yang mutlak harus ada ialah eritema, sedangkan skuama tidak selalu ditemukan, misalnya pada eritroderma karena alergi obat se$ara sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama, baru kemudian pada stadium penyembuhan timbul skuama. ,-,7 &ada eritroderma yang kronik, eritroderma tidak begitu jelas, karena ber$ampur dengan hiperpigmentasi. Eritroderma dapat timbul sebagai perluasan dari penyakit kulit yang telah ada sebelumnya psoriasis, dermatitis seboroik pada bayi:, reaksi hipersensiti#itas obat antiepilepsi, antihipertensi, antibiotika, calcium channel blocker , dan bahan topikal:, penyakit sistemik termasuk keganasan, serta idiopatik '!:. ,-,7
3ambar 1. Eritroderma
III.2 EPIDEMI/L/+I
8
%nsidens eritroderma sangat ber#ariasi, menurut penelitian dari ,9= dari 1. populasi. &enyakit ini dapat mengenai pria ataupun "anita, namun paling sering pada pria dengan rasio '- ) 1, dengan onset usia ratarata - tahun, meskipun eritroderma dapat terjadi pada semua usia. %nsiden eritroderma makin bertambah. &enyebab utamanya adalah psoriasis. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya insidens psoriasis.6,=
III.' ETI/L/+I
Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat alergi obat se$ara sistemik, perluasan penyakit kulit atau penyakit sistemik termasuk keganasan. &ada banyak kasus, eritroderma umumnya disebabkan kelainan kulit yang ada sebelumnya misalnya psoriasis atau dermatitis seboroik:, cutaneous T-cell lymphoma @*@0: atau reaksi obat.8 &enyakit kulit yang dapat menimbulkan eritroderma diantaranya adalah psoriasis '!, dermatitis spongiotik '!, alergi obat 17!, @*@0 atau sindrom seFary 7!.9
III.) KLASI(IKASI
Se$ara morfologi, gambaran klinis eritroderma menyerupai beberapa kelainan kulit lainnya, berikut klasifikasi eritroderma ) a. Eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat se$ara sistemik Keadaan ini banyak ditemukan pada de"asa muda. Abat yang dapat menyebabkan eritroderma adalah arsenik organik, merkuri jarang:, antibiotika penisilin, antiepilepsi barbiturat, antihipertensi calcium channel blocker , dan obat lainnya yang masuk ke dalam tubuh melalui $ara apa saja. %nsiden ini dapat lebih tinggi karena kebiasaan masyarakat sering melakukan pengobatan sendiri ataupun se$ara tradisional. +aktu mulainya obat masuk ke dalam tubuh hingga timbul penyakit, dapat segera atau sampai ' minggu. 4ila ada obat yang masuk ke dalam tubuh lebih dari satu, diduga penyebabnya ialah obat yang paling sering menyebabkan alergi. 3ambaran klinisnya adalah eritema uni#ersal. 4ila masih akut, tidak ditemukan skuama, skuama akan timbul pada masa penyembuhan. 1 b. Eritroderma yang disebabkan oleh perluasan penyakit kulit
9
Eritroderma et causa psoriasis, merupakan eritroderma yang paling banyak ditemukan dan dapat disebabkan oleh penyakit psoriasis maupun akibat pengobatan psoriasis yang terlalu kuat. ermatitis seboroik pada bayi juga dapat menyebabkan eritroderma, dikenal sebagai penyakit 0einer. sia penderita berkisar -' minggu. &tyriasis rubra pilaris yang berlangsung selama beberapa minggu dapat pula menjadi eritroderma. &enyakit lain yang
dapat
menyebabkan
eritroderma
adalah pemfigus
foliaseus,
dermatitis atopik dan liken planus. ',1 $. Eritroderma akibat penyakit sistemik Setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk akibat alergi obat ataupun akibat perluasan penyakit kulit harus di$ari penyebabnya, yang berarti perlu pemeriksaan menyeluruh pemeriksaan laboratorium dan radiologi:, untuk melihat adanya penyakit pada alat dalam dan infeksi lokal. @ontoh penyakit untuk golongan ini adalah, Sindrom SeFary. Sindrom SeFary adalah limfoma, namun beberapa pendapat menyebutkan penyakit ini adalah stadium dini mikosis fungoides. &ada sindrom ini didapatkan adanya tanda berupa, eritema yang merah membara, uni#ersall, disertai skuama dan rasa gatal yang berat. Selain itu, terdapat adanya infiltrate pada kulit dan edema. 4eberapa diantaranya, ditemukan splenomegaly, limfadenopati
superfisial,
alopesia,
hiperpigmentasi,
hiperkeratosis
palmaris dan plantaris. Serta kuku yang distrofik. '
*abel 1. &roses yang berkaitan dengan timbulnya Eritroderma =
10
&enyakit Kulit
&enyakit Sistemik
Abatobatan
ermatisis atopik
5ikosis fungoides
Sulfonamid
ermatitis kontak
&enyakit Hodgkin
2ntimalaria
ermatofitosis
0imfoma
&enisilin
&enyakit 0einer
0eukemia akut dan kronis
Sefalosporin
0iken planus
5ultipel mieloma
2rsen
5ikosis fungoides
Karsinoma paru
5erkuri
&emfigus folia$eus
Karsinoma rektum
4arbiturat
&itiriais rubra
Karsinoma tuba falopii
2spirin
&soriasis
ermatitis papuloskuamosa
Kodein
Sindrom eiter
pada 2%S
ifenilhidantoin
ermatitis seboroik
Codium
ermatitis statis
%soniaFod Kuinidin @aptopril
Harus lebih diperhatikan komplikasi sistemik akibat eritroderma sepertiG hipotermia, edema perifer, dan kehilangan $airan, dan albumin dengan takikardia dan kelainan jantung harus mendapat pera"atan yang serius. &ada eritroderma kronik dapat mengakibatkan kakeksia, alopesia, palmoplantar keratoderma, kelainan pada kuku dan ektropion.
III.- PAT/(ISI/L/+I
5ekanisme terjadinya eritroderma belum diketahui se$ara pasti. &atogenesis eritroderma
berkaitan
dengan
patogenesos
penyakit
yang
mendasarinya,
dermatosis yang sudah ada sebelumnya berkembang menjadi eritroderma, atau perkembangan eritroderma idiopatik de no#o tidaklah sepebuhnya dimengerti. &enelitian terbaru imunopatogenesis infeksi yang dimediasi to>in menunjukkan bah"a lokus patogenesitas staphilococcus mengkodekan superantigen. 0okus lokus tersebut mengandung gen yang mengkodekan to>in dari toxic shock syndrome dan staphylococcal scalded-skin syndrome. Kolonisasi staphylococcusa ureus atau antigen lain merupakan teori yang mungkin saja seperti toxic shock syndrome toxin-1, mungkin memainkan peranan pada patogenesis eritroderma. &asienpasien dengan eritroderma biasanya mempunyai kolonisasi S. aureus sekitar 8! dan pada kulit sekitar 1=!, bagaimanapun juga hanya ada satu dari
11
pasien yang memiliki to>in S. aureus yang positif. alam
mempelajari
patogenesis
dari
eritroderma
membutuhkan
pengetahuan biologi normal dari epidermis. Seperti pada jaringan lainnya, epidermis melakukan regenerasi se$ara rutin yang terjadi pada membrana basalis, dan selsel ini berubah menjadi struktur keratin yang utuh melalui proses selama 11' hari. &ada umumnya, selsel ini membutuhkan tambahan sekitar 1'1- hari lagi di stratum korneum sebelum sel ini dilepaskan. 4erdasarkan penelitian, jumlah skuama yang hilang pada manusia normal antara 71 mg 117 mg sehari. /ika setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkkan. Setelah tampak perbaikan, dosis diturunkan perlahanlahan. /ika eritroderma terjadi akibat pengobatan
17
dengan ter pada psoriasis, maka obat tersebut harus dihentikan. Eritroderma karena psoriasis dapat pula diobati dengan asetretin. 0ama penyembuhan golongan %% ini ber#ariasi, beberapa minggu hingga beberapa bulan, jadi tidak se$epat golongan %.' &engobatan penyakit 0einer dengan kortikosteroid memberi hasil yang baik. osis prednison > 1' mg sehari. &ada sindrome SeFary pengobatannya terdiri atas kortikosteroid dan sitostatik, biasanya digunakan klorambusil dengan dosis ' 6 mg sehari. &ada eritroderma yang lama diberikan pula diet tinggi protein, karena terlepasnya skuama mengakibatkan kehilangan protein. Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk mengurangi radiasi akibat #asodilatasi oleh eritema, misalnya dengan salep lanolin 1!. '
III.11 PR/+N/SIS
&rognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang mendasarinya. Kasus karena penyebab obat dapat membaik setelah penggunaan obat dihentikan dan diberikan terapi yang sesuai. &rognosis kasus akibat gangguan sistemik yang mendasarinya seperti limfoma akann tergantung pada kondisi keberhasilan pengobatan, tetapi mungkin timbul kekambuhan. Kasus idiopatik adalah kasus yang tidak terduga, dapat bertahan dalam "aktu yang lama, sering kali disertai dengan kondisi yang lemah. Eritroderma yang termasuk golongan %, yakni karena alergi obat se$ara sistemik, prognosisnya baik. &enyembuhan golongan ini ialah yang ter$epat dibandingkan golongan yang lain. &ada eritroderma yang belum diketahui penyebabnya, pengobatan dengan kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, penderita akan mengalami ketergantungan dengan kortikosteroid. Sindrome SeFary prognosisnya buruk, penderita pria umumnya akan meninggal setelah 7 tahun, sedangkan penderita "anita setelah 1 tahun. Kematian disebakan oleh infeksi atau penyakit berkembang menjadi mikosis fungoides.1'
DA(TAR PUSTAKA
18
1. +asitaatmadja Syarif 5, '=, $natomi kulit% &lmu penyakit kulit dan kelamin 'th ed , Jakultas Kedokteran ni#ersitas %ndonesia, /akarta. '. juanda 2, '=, ermatosis eritroskuamosa% &lmu penyakit kulit dan kelamin 'th ed , Jakultas Kedokteran ni#ersitas %ndonesia, /akarta. . 3rantKels /5, 4ernstein 50, othe 5/, '8, x!oliati*e ermatitis% +itpatrick#s ermatology in eneral edicine / th ed , 5$3ra"Hill 4ook @o, (e" Cork. -. 3ibson 0E, &erry HA, 199', "apulos0uamous ruption and x!oliati*e ermatitis in% ermatology rd ed , +4 Saunders @o, &hiladelphia. 7. 3uliF Karakayll, 3rant 4e$kham, 5, %da Arengo, 5, et al, 1999, x!oliati*e ermatitis, 2m Jam &hys. 6. 4urton /0, Holden @2, 1998, cema, Licheni!ication and "rurigo in% Textbook o! ermatology 2 th ed , 4la$k"ell S$ientifi$ &ubli$ation, A>ford. =. Jreederg %5, 1996, x!oliati*e dermatitis in +itpatrick#s dermatology, general medicine 3th ed , 5$gra"Hill, (e"york. 8. ShimiFu H, '=, Shimiu#s textbook o! dermatology 1st ed , (akayama Shoten &ublishers, Hokkaido. 9. Siregar S, '7, ermatosis eritroskuamosa% Saripati penyakit kulit 4nd ed , E3@, /akarta. 1. @hampion H, 199', cema, Licheni!ication, prurigo, and erythroderma in% Champion 56 eds. 5ook#s, textbook o! dermatology 'th ed , 4la$k"ell S$ientifi$ &ubli$ations, +ashington. 11. 3raham robin bro"n, '', Lecture notes ermatology, /akarta. 1'. 4andyopadhyay debabrata, '1, $ssociate "ro!essor and
6ead
epartment o! ermatology online:. 2#ailable at http)
View more...
Comments