LAPORAN KASUS epilepsi
January 15, 2017 | Author: Debbie Takaliuang | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN KASUS epilepsi...
Description
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama
: Sdr. G
Umur
: 21 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
:-
Status pernikahan
: Belum menikah
Suku bangsa
: a!a
"anggal "anggal masuk pera!atan : #$ %ei 2#1& "anggal pemeriksaan
: #$ %ei 2#1&
B. ANAMNESA
Aut'anamnesi Aut'anamnesiss dan all'anamnes all'anamnesis is dengan ibu pasien pada tanggal tanggal #$ %ei 2#1&( jam 1#:## di p'liklinik sara).
Keluhan Utama :
*ejang terakhir sejak + hari ,ang lalu
Keluhan Tambahan :
%''d suka berubah-ubah dan suka marah-marah
Riwayat Penyakit Sekaan! :
Pasien datang ke S dengan keluhan kejang terakhir sejak + hari ,ang lalu. *ejang berlangsung kira-kira selama 2-+ menit. Pasien mendadak memegangi kepala dan tak lama kemudian kemudian seluruh seluruh tubuh pasien pasien kel'j'tan kel'j'tan lalu kaku selama selama 2 menit. menit. Saat kejang( pasien tidak sadarkan diri. Pasien merasakan lemas( pegal( merasa mengantuk( dan mengalami amnesia sesaat setelah kejang. *ejang terjadi setiap kali pasien merasa /apek( stress( atau setelah mengk'nsumsi ban,ak minuman bers'da. %enurut ibu pasien( kejang pertama terjadi saat pasien berusia 1 tahun. *ejang disertai demam ,ang saat tinggi *ejang sering mun/ul hingga usia pasien 0 tahun. Saat 1
itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5( pasien tiba-tiba memegangi kepalan,a di sek'lah. *emudian pasien mengalami kejang t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung. Pada Pada bula bulan n Agust gustus us 2##$( 2##$( pasi pasien en diba diba!a !a ke S6% S6% untu untuk k di 77G( 77G( namun namun hasiln,a tidak jelas. Pasien diberi 'bat depak'te( namun pasien masih kejang akan tetapi suda sudah h tidak tidak terl terlal alu u gala galak. k. Bula Bulan n 8kt' 8kt'ber ber 2##$( 2##$( pasi pasien en diba! diba!aa ke S 9usa 9usada da dan diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret 2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral. A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien suda sudah h tidak tidak kejan kejang( g( akan akan teta tetapi pi masi masih h saja saja gala galak. k. Pasi Pasien en suka suka mara marahh-ma mara rah h dan dan bertengkar dengan tanten,a. Bahkan pasien pernah menjedutkan kepala ibun,a. Pasien juga memiliki kebiasaan men,etel suara "< dan radi' dengan sangat ken/ang. Pasien sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat /uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a. Pasien Pasien tidak tidak memili memiliki ki ri!a,a ri!a,att traum traumaa kepala kepala(( hipert hipertens ensi( i( %( maupun maupun sakit sakit jantung. Ibu pasien pernah menderita epilepsi( akan tetapi sudah sembuh saat berusia & tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan pasien menjadi suka tidak n,ambung ketika di ajak ng'br'l. Saat ini( k'ndisi pasien sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S . Riwayat Penyakit Dahulu : •
9ipertensi
: "idak ada
•
iabetes mellitus
: "idak ada 2
itu diberikan 'bat uminal. Pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas. Saat pasien berusia 1+ tahun 3kira-kira bulan 4ebruari 2##$5( pasien tiba-tiba memegangi kepalan,a di sek'lah. *emudian pasien mengalami kejang t'nik-kl'nik. Pasien segera dilarikan ke S St.%ar,. Pada pemeriksaan 6t-S/an tidak ditemukan adan,a kelainan. Pasien diberikan 'bat ilantin. Semenjak saat itu( pasien menjadi sering marah-marah( galak( dan mudah tersinggung. Pada Pada bula bulan n Agust gustus us 2##$( 2##$( pasi pasien en diba diba!a !a ke S6% S6% untu untuk k di 77G( 77G( namun namun hasiln,a tidak jelas. Pasien diberi 'bat depak'te( namun pasien masih kejang akan tetapi suda sudah h tidak tidak terl terlal alu u gala galak. k. Bula Bulan n 8kt' 8kt'ber ber 2##$( 2##$( pasi pasien en diba! diba!aa ke S 9usa 9usada da dan diberikan 'bat dilantin. Sampai bulan esember 2##$( pasien masih kejang dua minggu sekali terutama setelah makan daging sapi dan minum minuman bers'da. Bulan %aret 2##( pasien di %I di SPA( dan ditemukan adan,a atr'pi l'bus temp'ral. A!al esember 2##( pasien ber'bat ke 9usada dan diberikan )enit'in +# mg( ;it B0( dan asam )'lat. Pasien masih kejang 2 minggu sekali. anuari 2##( pasien kembali ke GS( 'bat diganti menjadi 4enit'in 1## mg( luminal 1## mg( B0( dan asam )'lat. Pasien suda sudah h tidak tidak kejan kejang( g( akan akan teta tetapi pi masi masih h saja saja gala galak. k. Pasi Pasien en suka suka mara marahh-ma mara rah h dan dan bertengkar dengan tanten,a. Bahkan pasien pernah menjedutkan kepala ibun,a. Pasien juga memiliki kebiasaan men,etel suara "< dan radi' dengan sangat ken/ang. Pasien sering menuduh 'rang lain berusaha untuk men,akitin,a( pasien menjadi lebih /epat /uriga terhadap 'rang-'rang disekitarn,a. Pasien Pasien tidak tidak memili memiliki ki ri!a,a ri!a,att traum traumaa kepala kepala(( hipert hipertens ensi( i( %( maupun maupun sakit sakit jantung. Ibu pasien pernah menderita epilepsi( akan tetapi sudah sembuh saat berusia & tahun. Pasien susah untuk bergaul dengan 'rang lain. a,a ingat pasien menurun dan pasien menjadi suka tidak n,ambung ketika di ajak ng'br'l. Saat ini( k'ndisi pasien sudah lebih tenang dan kalem. Sepanjang tahun 2#1&( pasien kambuh kejang 1=. 9ingga saat ini( rutin k'ntr'l minimal sebulan sekali ke S . Riwayat Penyakit Dahulu : •
9ipertensi
: "idak ada
•
iabetes mellitus
: "idak ada 2
•
"rauma kepala
: "idak ada
•
Saki Sakitt kep kepal alaa seb sebel elum umnn nn, ,a
: "i "idak dak ada ada
•
*egemukan
: "idak ada
Riwayat Penyakit Kelua!a :
Ibu pasien menderita epilepsi saat berumur 1 tahun. *ejang sembuh saat ibu berusia & tahun.
Riwayat Kelahian " Petumbuhan " Pekemban!an :
Saat usia &-0 tahun ketika diberikan 'bat luminal( pasien menjadi tidak kejang lagi( akan tetapi pasien menjadi agak hiperakti). Se!aktu S( pasien menjadi lambat dalam mengikuti pelajaran( meski tidak pernah tinggal kelas
#. PEMERIKSAAN STATUS INTERNUS
*eadaan umum
: "ampak sakit ringan
Gi>i
: Baik
"anda ;ital " kanan
: 12# ? $# mm9g
" kiri
: 1+#?$# mm9g
Nadi kanan
: $# kali? menit
Nadi kiri
: $@ kali? menit
Pernapasan
: 2@ kali? menit
Suhu
: +0(2°6
%ata
: *'njungti;a tidak anemis( sklera tidak ikterik
eher
: "rakea lurus di tengah( *GB tidak teraba membesar
antung
: B I-II tidak murni( reguler( gall'p S+ 3-5( murmur 3-5( batas jantung membesar.
Paru
: Suara na)as ;esikuler( r'nkhi 3-?-5( !hee>ing 3-?-5
Abd'men 9epar
: tidak teraba 3
ien 7kstremitas
: tidak teraba : Akral hangat( edema tidak ada( sian'sis tidak ada
D. STATUS PSIKIATRI
"ingkah laku
: "enang
Perasaan hati
: 9ip'th,m
8rientasi
: *urang
alan pikiran
: Ink'heren
a,a ingat
: *urang
E. STATUS NEUROLO$IS
*esadaran
: 6'mp's %entis( 7@%0ures 3 !ith m't'r( sens'r,( aut'n'mi/( 'r ps,/hi/ signs5 b. 6'mple= partial sei>ures /. Partial sei>ures !ith se/'ndar, generali>ati'n
/. Pimaily !eneali5e, 'ei5ue'
a. Absen/e 3petit mal5 b. "'ni/-/l'ni/ 3grand mal5 /. "'ni/ d. At'ni/ e. %,'/l'ni/
6. Un7la''i*ie, 'ei5ue'
a. Ne'natal sei>ures b. In)antile spasms
*lasi)ikasi menurut sindr'm epilepsi ,ang dikeluarkan IA7 tahun 1$ 1. Berkaitan dengan letak )'kus a. Idi'patik - 7pilepsi 'landik benigna 3/hildh''d epileps, !ith /entr' tem -
7pilepsi pada anak dengan par'ksismal 'ksipital
b. Simpt'matik -
'bus temp'ralis
-
'bus )r'ntalis
-
'bus parietalis
-
'bus 'ksipitalis 20
2. Umum a. Idi'patik - *ejang ne'natus )amilial benigna - *ejang ne'natus benigna - *ejang epilepsi mi'kl'nik pada ba,i - 7pilepsi Absans pada anak - 7pilepsi Absans pada remaja - 7pilepsi mi'kl'nik pada remaja - 7pilepsi dengan serangan t'nik-kl'nik pada saat terjaga - 7pilepsi t'nik-kl'nik dengan serangan a/ak b. Simpt'matik - Sindr'ma Eest 3spasmus in)antil5 - Sindr'ma enn'= Gastaut +. Berkaitan dengan l'kasi dan epilepsi umum 3/ampuran 1 dan 25 - Serangan ne'natal @. 7pilepsi ,ang berkaitan dengan situasi - *ejang demam - Berkaitan dengan alk'h'l - Berkaitan dengan 'bat-'batan - 7klampsia - Serangan ,ang berkaitan dengan pen/etus spesi)ik 3re)leks epilepsi5
Kla'i*ika'i $an!!uan Peilaku
Se/ara umum pengg'l'ngan gangguan prilaku ,ang di temukan pada pasien epilepsi menjadi preiktal( iktal( dan interiktal. 1. Preiktal Pada preiktal aura pada epilepsi parsial k'mpleks adalah termasuk sensasi 't'n'mik seperti rasa penuh di perut( kemerahan( dan perubahan pada perna)asan( dan 21
sensasi k'gniti)
seprti deja ;u( jamais ;u( pikiran dipaksakan( dan keadaan seperti
mimpi. *eadaan a)ekti) dirasakan rasa takut( panik( depresi( dan elasi. 2. Iktal Perilaku singkat( ka/au( dan tanpa hambatan menandai kejadian iktal. Gejala k'gniti) meliputi amnesia untuk !aktu selama kejang dan peri'de pen,elesaian delirium setelah kejang. 4'kus kejang dapat ditemukan di 77G dalam 2& sampai dari semua pasien dengan epilepsi parsial k'mpleks. Penggunaan elektr'da sementara sphen'idal atau anteri'r dan kurang tidur 77G dapat meningkatkan kemungkinan menemukan suatu kelainan 77G. 77G ,ang n'rmal %ultiple sering diper'leh untuk pasien dengan epilepsi parsial
k'mpleks(
sehingga
pada
77G
n'rmal
tidak
dapat
digunakan
untuk
menge/ualikan diagn'sis epilepsi parsial k'mpleks. +. Interiktal a. Gangguan *epribadian *elainan psikiatri ,ang paling sering dilap'rkan pada pasien dengan epilepsi adalah gangguan kepribadian( dan ini sangat mungkin terjadi pada pasien dengan epilepsi l'bus temp'ral. Gambaran ,ang paling umum adalah perubahan perilaku seksual. Sindr'm dalam bentuk lengkap relati) jarang terjadi( bahkan pada mereka dengan kejang parsial k'mpleks asal l'bus temp'ral. Ban,ak pasien tidak terpengaruh 'leh gangguan kepribadian( ,ang lainn,a menderita berbagai gangguan ,ang berbeda men/'l'k dari sindr'm klasik. Gejala ;isk'sitas kepribadian biasan,a paling n,ata dalam per/akapan pasien( ,ang kemungkinan akan menjadi lambat( serius( memb'sankan( berteletele( terlalu penuh dengan rin/ian ,ang tidak penting( dan sering mendalam. Pendengar dapat tumbuh b'san tapi tidak dapat menemukan /ara s'pan dan sukses untuk melepaskan diri dari per/akapan. *e/enderungan berbi/ara( sering ter/ermin dalam tulisan pasien( menghasilkan gejala ,ang dikenal sebagai h,pergraphia( ,ang beberapa d'kter mempertimbangkan hampir pat'gn'm'nik untuk epilepsi parsial k'mpleks. Perubahan perilaku seksual dapat dimani)estasikan 'leh h,perse=ualit,J pen,impangan dalam minat seksual( seperti )etisisme dan trans;estisme( dan( paling sering( h,p'se=ualit,. 9,p'se=ualit, ini ditandai baik 'leh kurangn,a minat dalam hal-hal seksual dan dengan gairah seksual berkurang. Beberapa pasien dengan 'nset epilepsi parsial k'mpleks sebelum pubertas mungkin gagal
22
untuk men/apai tingkat n'rmal minat seksual setelah pubertas( meskipun karakteristik ini mungkin tidak mengganggu pasien. Untuk pasien dengan 'nset epilepsi parsial k'mpleks setelah pubertas( perubahan minat seksual mungkin mengganggu dan mengkha!atirkan. b. Gejala psik'tik Psik'tik interiktal lebih umum daripada psik'sis iktal. Ski>')renia seperti epis'de interiktal dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi( terutama mereka ,ang berasal l'bus temp'ral. iperkirakan 1# persen dari semua pasien dengan epilepsi parsial k'mpleks memiliki gejala psik'tik. 4akt'r risik' termasuk gejala jenis kelamin !anita( kidal( timbuln,a kejang selama masa pubertas( dan lesi sisi kiri. "imbuln,a gejala psik'tik pada epilepsi adalah ;ariabel. Se/ara klasik( gejala psik'tik mun/ul pada pasien ,ang memiliki epilepsi untuk !aktu ,ang lama( dan timbuln,a gejala psik'tik didahului 'leh perkembangan perubahan kepribadian terkait dengan akti;itas 'tak epilepsi. Gejala ,ang paling karakteristik dari psik'sis adalah halusinasi dan delusi paran'id. Pasien biasan,a tetap hangat dan tepat dalam mempengaruhi( berbeda dengan kelainan mempengaruhi sering terlihat pada pasien dengan ski>')renia. Gejala-gejala gangguan berpikir pada pasien dengan epilepsi psik'tik paling sering ,ang melibatkan k'nseptualisasi dan si)at terperin/i( bukan gejala ski>')renia klasik membl'kir dan kel'nggaran. /. Gejala Gangguan suasana hati Gejala gangguan m''d( seperti depresi dan mania( dipandang kurang sering pada epilepsi daripada seperti ski>')renia gejala. Gejala-gejala gangguan m''d ,ang memang terjadi /enderung epis'dik dan mun/ul paling sering ketika )'kus epilepsi mempengaruhi l'bus temp'ral dari belahan 'tak d'minan. Pentingn,a gejala gangguan m''d dapat dibuktikan 'leh peningkatan kejadian per/'baan bunuh diri pada 'rang dengan epilepsi.
E%ile%t)!ene'i'
7pilept'genesis adalah pr'ses trans)'rmasi sara) ,ang n'rmal kepada sara) ,ang hipereksitibilitas. Ini disebabkan 'leh akibat terjadi trauma( str'k( atau in)eksi. Akibat daripada 23
kerusakan jaringan 'tak ,ang disebabkan 'leh perkara tadi( terjadi re'rganisati'n atau spr'uting s,ara) ,ang belum rusak. Akibat daripada pr'ses ini( eksitabilitas s,ara) berubah menjadikan sese'rang itu lebih senang untuk mendapat kejang. Selain daripada terjadi kerusakan 'tak dan men,ebabkan berubahn,a struktur sara)( epilepsi juga disebabkan 'leh )akt'r genetik dimana terjadi perubahan pada )ungsi i'n /hannel. Pada keadaan tertentu 3hip'glikemia 'tak( hip'ksia 'tak( asid'sis metab'lik5 dep'larisasi impuls dapat berlanjut terus sehingga menimbulkan akti;itas serangan ,ang berkepanjangan disebut status epileptikus
Pat)*i'i)l)!i
8tak terdiri dari sekian biliun sel neur'n ,ang satu dengan lainn,a saling berhubungan. 9ubungan antar neur'n tersebut terjalin melalui impuls listrik dengan bahan perantara kimia!i ,ang dikenal sebagai neur'transmiter. alam keadaan n'rmal( lalu-lintas impuls antar neur'n berlangsung dengan baik dan lan/ar. Apabila mekanisme ,ang mengatur lalu-lintas antar ne ur'n menjadi ka/au dikarenakan breaking s,stem pada 'tak terganggu maka neur'n-neur'n akan bereaksi se/ara abn'rmal. Neur'transmiter ,ang berperan dalam mekanisme pengaturan ini adalah: -
Glutamat( ,ang merupakan brain’s excitatory neurotransmitter GABA 3Gamma Amin'but,ri/ A/id5( ,ang bersi)at sebagai
brain’s
inhibitory
neurotransmitter . G'l'ngan neur'transmiter lain ,ang bersi)at eksitat'rik adalah aspartat dan asetil k'lin( sedangkan ,ang bersi)at inhibit'rik lainn,a adalah n'radrenalin( d'pamine( ser't'nin 3&-9"5 dan peptida. Neur'transmiter ini hubungann,a dengan epileps, belum jelas dan masih perlu penelitian lebih lanjut. 7pilepti/ sei>ure apapun jenisn,a selalu disebabkan 'leh transmisi impuls di area 'tak ,ang tidak mengikuti p'la ,ang n'rmal( sehingga terjadilah apa ,ang disebut sinkr'nisasi dari impuls. Sinkr'nisasi ini dapat mengenai pada sekel'mp'k ke/il neur'n atau kel'mp'k neur'n ,ang lebih besar atau bahkan meliputi seluruh neur'n di 'tak se/ara serentak. 'kasi ,ang berbeda dari kel'mp'k neur'n ,ang ikut terkena dalam pr'ses sinkr'nisasi inilah ,ang se/ara klinik menimbulkan mani)estasi ,ang berbeda dari jenis-jenis serangan epilepsi. Se/ara te'ritis )akt'r ,ang men,ebabkan hal ini ,aitu: 24
-
*eadaan dimana )ungsi neur'n penghambat 3inhibit'rik5 kerjan,a kurang 'ptimal sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik se/ara berlebihan( disebabkan k'nsentrasi GABA ,ang kurang. Pada penderita epilepsi tern,ata memang mengandung k'nsentrasi GABA ,ang rendah di 'takn,a 3l'bus 'ksipitalis5. 9ambatan 'leh GABA ini dalam bentuk inhibisi p'tensial p'st sinaptik.
-
*eadaan dimana )ungsi neur'n eksitat'rik berlebihan sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik ,ang berlebihan. isini )ungsi neur'n penghambat n'rmal tapi sistem pen/etus impuls 3eksitat'rik5 ,ang terlalu kuat.
*eadaan
ini ditimbulkan 'leh meningkatn,a
k'nsentrasi glutamat di 'tak. Pada penderita epilepsi didapatkan peningkatan kadar glutamat pada berbagai tempat di 'tak. -
Pada dasarn,a 'tak ,ang n'rmal itu sendiri juga mempun,ai p'tensi untuk mengadakan pelepasan abn'rmal impuls epileptik. Sehingga dapat disimpulkan bah!a untuk timbuln,a kejang sebenarn,a ada tiga kejadian ,ang saling terkait : •
• •
Perlu adan,a pa/emaker /ellsH ,aitu kemampuan intrinsik dari sel untuk menimbulkan bangkitan. 9ilangn,a p'sts,napti/ inhibit'r, /'ntr'leH sel neur'n. Perlun,a sinkr'nisasi dari epilepti/ dis/hargeH ,ang timbul. Area di 'tak dimana ditemukan sekel'mp'k sel neur'n ,ang abn'rmal( bermuatan listrik
berlebihan dan hipersinkr'n dikenal sebagai )'kus epilept'genesis 3)'kus pembangkit serangan kejang5. 4'kus epilept'genesis dari sekel'mp'k neur'n akan mempengaruhi neur'n sekitarn,a untuk bersama dan serentak dalam !aktu sesaat menimbulkan serangan kejang. Berbagai ma/am kelainan atau pen,akit di 'tak 3lesi serebral( trauma 'tak( str'ke( kelainan herediter dan lain-lain5 sebagai )'kus epilept'genesis dapat terganggu )ungsi neur'nn,a 3eksitasi berlebihan dan inhibisi ,ang kurang5 dan akan menimbulkan kejang bila ada rangsangan pen/etus seperti hipertermia( hip'ksia( hip'glikemia( hip'natremia( stimulus sens'rik dan lainlain. Serangan
epilepsi dimulai
dengan
meluasn,a
dep'larisasi impuls dari )'kus
epilept'genesis( mula-mula ke neur'n sekitarn,a lalu ke hemis)er sebelahn,a( subk'rtek( thalamus( batang 'tak dan seterusn,a. *emudian untuk bersama-sama dan serentak dalam !aktu sesaat menimbulkan serangan kejang. Setelah meluasn,a eksitasi selesadimulailah pr'ses inhibisi di k'rteks serebri( thalamus dan ganglia basalis ,ang se/ara intermiten menghambat dis/harge epileptikn,a.
25
Pada gambaran 77G dapat terlihat sebagai perubahan dari p'l,spike menjadi spike and !a;e ,ang makin lama makin lambat dan akhirn,a berhenti.
ulu dianggap berhentin,a
serangan sebagai akibat terjadin,a e=hausti'n neur'n. 3karena kehabisan gluk'sa dan tertimbunn,a asam laktat5. neur'nal e=hausti'n.
Namun tern,ata serangan epilepsi bisa terhenti tanpa terjadin,a
Pada keadaan tertentu 3hip'glikemia 'tak( hip'ksia 'tak( asid'sis
metab'lik dep'larisasi impuls dapat berlanjut terus sehingga menimbulkan akti;itas serangan ,ang berkepanjangan disebut status epileptikus. Mani*e'ta'i Klini'
Gambaran serangan epilepsi se/ara klinis tergantung pada )ungsi daerah 'tak ,ang tersangkut lepas muatan listrik epileptis( sehingga dapat dijumpai berma/am gejala. 7pilepsi l'bus temp'ralis mempun,ai simt'mat'l'gi tersendiri dan sering bersi)at k'mpleks. Serangan epilepsi l'bus temp'ralis dapat menjelma sebagai suatu serangan sederhana apabila lepas muatan listrik )'kus epilept'gen tidak terlampau keras atau meluas( misaln,a serangan 'dit'ris( 'l)akt'ris dan sebagain,a. Apabila lepas muatan listrik meluas dan men,angkut daerah ,ang lebih luas maka simt'mat'l'gi akan lebih k'mpleks misaln,a berupa halusinasi( gejala 't'n'm( psik'm't'r( reaksi a)ekti)( 't'matisme dan sebagain,a ,ang disertai perubahan kesadaran dan amnesi mengenai serangan. asar neur')isi'l'gis serangan epilepsi l'bus temp'ralis terpusat pada k'mpleks amigdala-hip'kampus. epas muatan listrik di amigdala misaln,a dapat menjalar ke daerah k'rtikal dan subk'rtikal se/ara di)us. alam semua serangan epilepsi l'bus temp'ralis rupan,a sistem amigdala-hip'kampus ikut terlibat dan dari sini lepas muatan listrik tersebar ke daerah pr',eksi sistem tersebut dan melibatkan pula kedua l'bus temp'ralis dan daerah k'rtikal serta subk'rtikal lainn,a. Gejala klinik ,ang biasa terlihat pada serangan parsial k'mpleks 3l'bus temp'ralis( psik'm't'r5 berupa:
1. Penurunan kesadaran "erjadi penurunan kesadaranJ dalam hal ini penderita mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungannn,a. Penderita dapat tampak sadar( namun apabila 26
diperiksa lebih dekat maka penderita tidak sadar akan lingkungann,a( tidak dapat menja!ab pertan,aan atau dapat menja!ab pertan,aan se/ara tidak tepat( dan kemudian tidak dapat mengingat kembali tentang apa ,ang baru saja dialamin,a. Serangan parsial k'mpleks melibatkan bagian-bagian 'tak ,ang bertanggung ja!ab atas berlangsungn,a kesadaran dan mem'ri( dan pada umumn,a melibatkan kedua belah l'bus temp'ralis atau )r'ntalis dan sistem limbik. 2. Sensasi 7pigastrik Sensasi epigastrik sebenarn,a lebih merupakan halusinasi s'matik( biasan,a berupa rasa tidak enak ber/ampur dengan perasaan takut. Sensasi epigastrik ini biasan,a naik ke dada( tengg'r'kan( dan kemudian ke mulut dan bibir sehingga mulut penderita berk'mat-kamit atau menge/apkan lidah dan bibir berkali-kali. Gejala tersebut bersumber pada )'kus epilepsi di l'bus temp'ralis bagian anteri'r( dan kadang-kadang melibatkan amigdala. Gejala ini sering disebut 't'matisme sederhana atau k'mpleks 3akti;itas m't'rik ,ang berulang-ulang tanpa tujuan( tanpa arah dan aneh5. Gejala m't'rik juga berupa menarik-narik baju dan perilaku ,ang sulit dimengerti. +. 9alusinasi dan Ilusi Pada epilepsi l'bus temp'ralis dapat terjadi halusinasi pembauan atau penghiduan( penge/apan lidah( pendengaran( penglihatan( dan ;estibuler. Pada tipe l'bus temp'ral mesial berupa halusinasi ;isual( sedang temp'ral lateral berupa ilusi seperti makr'psia atau mikr'psi. Pada beberapa penderita dapat terjadi perubahan 'rientasi ;isual se/ara mendadak ataupun perubahan dalam hal depth per/epti'n. 9alusinasi kadangkadang disertai 'leh perubahan dalam apresiasi terhadap ke/epatan atau int'nasi bi/ara serta gangguan persepsi !aktu. 4en'mena ;estibuler dapat berupa ;ertig' par'ksismal. @. Gangguan %em'ri Gangguan mem'ri dan keadaan seperti mimpi meliputi d,mnesi/ s,ndr'me 3dKjL;u( jamais ;u5 dan keadaan seperti mimpi. Penderita merasa seakan-akan mela,angla,ang atau terapung-apung( atau merasa bah!a ji!a dan ragan,a se'lah-'lah terpisah. isamping itu sering terdapat gangguan a)ekti) ,ang berupa perasaan takut( panik( /emas( ekstase( depresi atau k'mbinasi dari berbagai epis'de tadi. 9al ini merupakan )en'mena temp'r'-limbik. ata-rata serangan berlangsung selama 1-+ menit. Sesudah serangan penderita tampak bingung( mengantuk( mengalami perubahan perilaku( dan lupa akan apa ,ang telah terjadi. 77G menunjukkan /etusan unilateral atau sering kali bilateral di daerah temp'ral atau )r'nt'temp'ral. 27
&. 9ipergra)ia 9ipergra)ia meliputi /ara penulisan 3misaln,a memakai ba,angan /ermin( k'de( !arna tinta ,ang berbeda-beda( kaligra)i5( rituaili>ed s/ript e=/essi;e 3misaln,a panjang tulisan dan atau )rekuensi serta laman,a menulis5( dan isi atau tema tulisan 3misaln,a )il's')i( etika( m'ral5. 9ipergra)ia merupakan salah satu perubahan tingkah laku ,ang terdapat pada epilepsi l'bus temp'ralis. Se/ara sederhana pasien-pasien dengan epilepsi l'bus temp'ralis dengan serangan partial k'mplek akan dijumpai aura diikuti dengan mata melebar 3!ide e,ed5( pandangan k's'ng 3m'ti'nless stare5( dilatasi pupil( dan berhenti bergerak. Aut'matisme 'ral seperti menge/apkan bibir( mengun,ah( dan menelan. Gerakan 't'matis tangan( atau p'stur d,st'nik unilateral diri lengan. Pasien setelah serangan akan terlihat bingung( ini membedakann,a dengan serangan absen/e. Adan,a a)asia setelah serangan memberikan kesan bah!a lesi berasal dari epilepsi l'bus temp'ral d'minan. %ani)estasi k'mpleks tersebut berhubungan dengan kelainan pada l'bus temp'ralis( dikenal sebagai epilepsi l'bus temp'ralis atau epilepsi psik'm't'r. +akt) Pen7etu'
Beberapa pen/etus terjadin,a epilepsi adalah sebagai berikut: 1. 6aha,a 6aha,a tertentu dapat merangsang terjadin,a seranganJ epilepsi ini disebut sebagai epilepsi )'t'sensiti) atau )'t'genik. 7pilepsi jenis ini berkaitan dengan epilepsi umum idi'patik. Pada remaja( 1$ di antaran,a bersi)at )'t'sensiti). 6aha,a ,ang mampu merangsang terjadin,a serangan adalah /aha,a ,ang berkedip-kedip dan?atau ,ang men,ilaukan. *eadaan demikian ini sering terjadi pada anak berumur 0 M 12 tahun. Prinsip )'t'sensiti) dipakai untuk pemeriksaan elektr'-ense)al'gra)i ialah dengan memberi rangsangan /aha,a berkedip-kedip 3ph'ti/ stimulati'n5 2. *urang tidur *urang tidur maupun p'la tidur ,ang tidak teratur dapat merangsang terjadin,a serangan. iduga bah!a kurang tidur dapat menurunkan ambang serangan ,ang kemudian memudahkan terjadin,a serangan. engan demikian kepada penderita perlu ditekankan untuk tidur se/ara teratur dan terjaga jumlah jam tidurn,a. kurang tidur dapat memperberat
28
dan memperlama serangan. 4en'mena ini dapat digunakan untuk stimulasi penderita sebelum dilakukan pemeriksaan 77G. +. 4akt'r makan dan minum 4akt'r makan dan minum sehari-hari dapat menjadi masalah pada penderita epilepsi : makan dan minum harus teratur( jangan terlalu lapar( terlalu haus( dan sebalikn,a: jangan terlalu ken,ang( terutama terlalu ban,ak minum. 9ip'glikemia dapat memi/u terjadin,a serangan. 9ip'glikemia maupun hiperglikemia dapat memun/ulkan serangan pada 'rang ,ang tidak mengalami epilepsi. Sementara itu ada penderita ,ang sensiti) terhadap mentega( /'klat( atau keju @. Suara tertentu Suara tertentu dapat merangsang terjadin,a serangan. 7pilepsi jenis ini disebut epilepsi audi'genik atau epilepsi musik'genik. Suara dengan nada tinggi atau berkualitas keras dapat menimbulkan serangan. Begitu mendengar suara ,ang mengejutkan maka penderita langsung mengalami serangan ,ang sangat mendadak sehingga mengejutkan 'rang lain &. eading dan eating epileps, eading epileps, berarti serangan dirangsang 'leh kegiatan memba/a. Bahan ,ang diba/a dapat berupa ba/aan biasa 3berita( /erita5 maupun ba/aan ,ang memberi pers'alan sehingga penderita harus berpikir. 7ating epileps, menunjukkan bah!a serangan terjadi pada saat penderita mengun,ah makanan. Ada ,ang berpendapat bah!a )akt'r pen/etusn,a bukan kegiatan mengun,ah tetapi bahan makanan ,ang dikun,ah. 0. upa dan?atau enggan minum 'bat Penderita epilepsi harus diberitahu se/ara jelas bah!a lupa dan?atau enggan minum 8A7 dapat menimbulkan serangan dan bahkan serangan ,ang mun/ul dapat lebih lama atau lebih berat. upa minum 'bat paling sering terjadi pada penderita ,ang minum 'bat dengan d'sis tunggal. Sebalikn,a( minum 'bat 2 atau + kali sehari dapat menimbulkan rasa b'san sehingga penderita enggan minum 'bat. C. rug abuse *'kain( dengan berbagai bentuk k'nsumsi. dapat menimbulkan serangan dalam !aktu beberapa detik( menit( atau jam sesudah mengk'nsumsin,a. Serangan sebagai akibat k'kain ini dapat disertai dengan serangan jantung. Am)etamin dan metil)enidat sering diberikan pada penderita attenti'n de)i/it dis'rder and h,pera/ti;it,
3A95 dan
nark'lepsi. Apabila kedua jenis 'bat ini diminum tanpa penga!asan d'kter maka dapat 29
menimbulkan gangguan tidur( bingung( dan gangguan psikiatrik. 9al ini apabila terjadi pada penderita epilepsi akan mudah terjadi serangan karena penderita lupa minum 'bat. isamping itu se/ara primer epilepsi merupakan salah satu k'ntra-indikasi untuk pemberian metil)enidat. Nark'tika tidak berkaitan se/ara langsung dengan mun/uln,a serangan pada epilepsi. Nark'tika men,ebabkan penderita epilepsi lupa untuk minum 'bat. Bila nark'tika dik'nsumsi dalam d'sis besar dapat mengurangi pen,ediaan 'ksigen ke 'takJ ini dapat menimbulkan serangan. Sementara itu( hip'ksia dapat menimbulkan status epileptikus. $. %enstruasi 9ampir setengah dari !anita ,ang menderita epilepsi melap'rkan adan,a peningkatan serangan pada saat menjelang( selama( dan?atau sesudah menstruasi. Sebagian besar mengalami peningkatan 3kuantitas dan kualitas5 serangan pada peri'de perimenstrual dan )ase )'likular. 9al ini berkaitan dengan kadar estr'gen ,ang tinggi dan rendahn,a kadar pr'gester'n. Gambaran seperti ini merupakan re)leksi e=/itat'r, e))e/ts dari estr'gen dan inhibit'r, e))e/ts dari pr'gester'n terhadap ambang serangan. 9'rm'n ster'id dapat menembus bl''d-brain barrier dengan mudah. Sel-sel 'tak dapat dipengaruhi estr'gen dan pr'gester'n se/ara langsung. 7str'gen memudahkan terjadin,a serangan dengan /ara menu runkan ambang seranganJ pr'gester'n bertindak seperti 8A7 dengan /ara menaikkan ambang serangan. 7str'gen mampu mempengaruhi aksis stres juga berpengaruh se/ara langsung terhadap hip'kampus dan amigdala.
Dia!n)'i'
+ angkah untuk mendiagn'sa epilepsi: I : pastikan epilepsi? bukan. II : tentukan jenis bangkitan III : tentukan sindr'm epilepsi eti'l'gi Pada anamnesia kita perlu menan,a karakeristik bangkitan 3P'la ? bentuk( !aktu( durasi )rekuensi( )akt'r pen/etus( gejala sebelum( selama sesudah5. Selain itu kita menan,akan ada 30
atau tidak ada pen,akit pen,erta pada saat ini dan menan,akan usia saat bangkitan pertama. *ita juga perlu menan,akan ri!a,at 3perinatal( tumbuh kembang( pen,akit pen,ebab( keluarga( peng'batan terdahulu5 Tabel 6. Kaaktei'itik E%ile%'i L)bu' Tem%)al Kaaktei'tik E%ile%'i L)bu' Tem%)al 0i't)y
9ist'r, ') )ebrile sei>ures are se/'ndaril, generali>ed sei>ures 4amil, hist'r, ') epileps, Sei>ures ma, remit and reappear 7arl, 'nset Sei>ures ')ten intra/table
#lini7al )b'e(ati)n'
Aura /'mm'n P'sti/tal dis'rientati'n( mem'r, l'ss( Beha;i'ral arrest?stare d,sphasia 3!ith )'/us in d'minant 6'mple= aut'matisms hemisphere5 Unilateral p'sturing
Lab)at)y 'tu,ie'
Unilateral 'r bilateral anteri'r temp'ral spikes 'n 77G 9,p'metab'lism 'n interi/tal P7" 9,p'per)usi'n 'n interi/tal SP76" %aterial-spe/i)i/ mem'r, de)i/its 'n intra/ranial am'barbital 3Eada5 test
MRI *in,in!'
Small hipp'/ampus !ith in/reased signal 'n "2-!eighted seDuen/es Small temp'ral l'be 7nlarged temp'ral h'rn
31
$amba 6. E(alua'i Pa'ien E%ile%'i Pemeik'aan Penun&an!
Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi dan apabila keadaaan memungkinkan. Pemeriksaan ini men/akup: 1. Pemeriksaan ele/tr'-en/ephal'graph, $%%G& 32
ekaman 77G merupakan pemeriksaan ,ang paling berguna pada dugaan sutau bangkitan. Adan,a kelainan )'kal pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a lesi struktural di 'tak( sedangkan adan,a kelainan umum pada 77G menunjukkan kemungkinan adan,a kelainan genetik atau metab'lik. ekaman 77G •
dikatakan abn'rmal apabila: Asimetris irama dan ;'ltase gel'mbang pada daerah ,ang sama di kedua hemis)er
•
'tak. Irama gel'mbang tidak teratur( irama gel'mbang lebih lambat disbanding
•
seharusn,a misal gel'mbang delta. Adan,a gel'mbang ,ang biasan,a tidak terdapat pada anak n'rmal( misaln,a gel'mbang tajam( paku 3spike5( paku-'mbak( paku majemuk( dan gel'mbang lambat ,ang timbul se/ara par'ksimal. Bentuk epilepsi tertentu mempun,ai gambaran 77G ,ang khas( misaln,a spasme in)antile mempun,ai gambaran 77G hipsaritmia( epilepsi petit mal gambaran 77G n,a gel'mbang paku 'mbak + siklus per detik 3+ spd5( epilepsi mi'kl'nik mempun,ai gambaran 77G gel'mbang paku ? tajam ? lambat dan paku majemuk ,ang timbul se/ara serentak 3sinkr'n5.
2. Pemeriksaan pen/itraan 'tak 3brain imaging5 Pemeriksaan 6" s/an dan %I meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi lesi epilept'genik di 'tak. engan %I beres'lusi tinggi berbagai ma/am lesi pat'l'gik dapat terdiagn'sis se/ara n'n-in;asi)( misaln,a messial temp'ral s/ler'sis 3lihat gambar @5 ( gli'ma( gangli'ma( mal)'rmasi ka;ern'sus( N7" 3d,sembr,'plasti/ neur'epithellialtum'r5. itemukann,a lesi-lesi ini menambah pilihan terapi pada epilepsi ,ang re)rakter terhadap 8A7.
33
$amba 8. Me''ial Tem%)al L)be
377G menunjukkan )'kus pada l'bus temp'ral kanan. 6'r'nal high-res'luti'n "2-!eighted )ast spin e/h' magneti/ res'nase image diper'leh dari badan hipp'/ampus menunjukkan intenstias high signal abn'rmal pada hipp'/ampus kiri. Pada panah putih( hipp'/ampus ,ang n'rmal pada sebelah kiri( panah hitam sesuai dengan messial temp'ral s/ler'sis5
Penatalak'anaan
8bat antiepilepsi 38A75 merupakan terapi utama pada manajemen epilepsi. *eputusan untuk memulai terapi didasarkan pada pertimbangan kemungkinan terjadin,a serangan epilepsi selanjutn,a dan risik' terjadin,a e)ek buruk akibat terapi 'bat antiepilepsi. P'literapi seharusn,a dihindari sebisa mungkin. Namun demikian( kurang lebih +#- pasien tidak berresp'n terhadap m'n'terapi. "ujuan peng'batan epilepsi dengan 'bat antiepilepsi adalah menghindari terjadin,a kekambuhan dengan e)ek buruk ,ang minimal 3,ang dapat dit'leransi5. Pin'i%9%in'i% Tea%i Obat Antie%ile%'i :
1. %enentukan diagn'sis ,ang tepat iagn'sis ,ang tepat sangat penting pada epilepsi. 8rang ,ang terdiagn'sis epilepsi mempun,ai beberapa k'nsekuensi. Penderita epilepsi akan meminum 'bat dalam jangka !aktu ,ang lama ,ang berakibat pada kemungkinan adan,a e)ek ,ang merugikan akibat 'bat antiepilepsi. 2. %enentukan kapan dimulain,a terapi dengan 'bat antiepilepsi Salah satu kesulitan ,ang dihadapi se'rang d'kter dalam mera!at pasien dengan serangan epilepsi adalah memutuskan kapan memulai peng'batan. *eputusan untuk mulai memberikan peng'batan setelah kejang pertama( menurut eppik 32##15 dapat dibagi menjadi tiga kateg'ri berdasarkan risik' terjadin,a kejang selanjutn,a( ,aitu treat( p'ssibl, treat dan pr'babl, treat. Tabel 8. Ke%utu'an Pembeian OAE 'etelah Ke&an! Petama.
A. Teat : 34
1. ika didapatkan lesi struktural : a. "um'r 'tak seperti meningi'ma( gli'ma( ne'plastik b. %al)'rmasi arteri';en'sa /. In)eksi seperti abses dan ense)alitis herpetika 2. "anpa lesi struktural( namun dengan : a. i!a,at epilepsi pada saudara 3bukan pada 'rang tua5 b. 77G dengan p'la epilepsi ,ang jelas 3epilepti)'rm5 /. i!a,at kejang akut 3kejang akibat pen,akit tertentu atau kejang demam pada masa kanak-kanak5 d. i!a,at trauma 'tak atau str'ke( in)eksi SSP( trauma kepala berat e. "'ddOs p'sti/al paresis ). Status epileptikus B. P)''ibly : Bangkitan tanpa ada pen,ebab ,ang jelas dan tidak ditemukan )akt'r risik' di atas. Untuk keadaan seperti ini diperlukan pertimbangan ,ang matang mengenai keuntungan dan risik' dari peng'batan 'bat antiepilepsi. Peng'batan mungkin diindikasikan untuk pasien ,ang akan mengendarai kendaraan atau pasien ,ang mempun,ai risik' besar atau trauma jika mengalami bangkitan kedua. #. P)bably n)t me'ki%un tea%i &an!ka %en,ek mun!kin bi'a ,i!unakan; : a. Putusn,a alk'h'l b. Pen,alahgunaan 'bat /. *ejang akibat pen,akit akut seperti demam tinggi( dehidrasi( hip'glikemik d. *ejang karena trauma3kejang tunggal dengan segera setelah pukulan di kepala5 e. Sindr'm epilepsi benigna spesi)ik seperti : kejang demam atau epilepsi benigna dengan spikesH sentr'temp'ral. ). *ejang karena tidak tidur lama seperti kejang pada pelajar dalam !aktu-!aktu ujian
Pembeian OAE 'etelah Ke&an! . Beba!ai E*ek Sam%ian! ,ai OAE 8bat
'sis
'sis ,ang
'sis
4rekuens 7)ek samping
a!al
paling
maintenan/
i
3mg?hari5
umum
e 3mg?hari5
pemberia
3mg?hari5
n 3kali?hari 5
36
4enit'in
2##
+##
1##-C##
1-2
9irsutisme( hipertr')i gusi( distres lambung( penglihatan kabur( ;ertig'( hiperglikemia( anemia makr'sitik
*arbama>epin
2##
0##
@##-2###
2-@
epresi sumsum tulang( distress lambung( sedasi( penglihatan kabur( k'nstipasi( ruam kulit
8kskarba>epin
1-0##
##-1$##
##-2C##
2-+
Gangguan
GI(
sedasi(
dipl'pia(
hip'natremia( ruam kulit
am'trigin
12(&-2&
2##-@##
1##-$##
1-2
9epat't'ksik( ruam( sindr'm ste;en j'hns'n(
n,eri
kepala(
pusing(
penglihatan kabur
'nisamid
1##
@##
@##-0##
1-2
S'mn'len( an'reksia(
ataksia( pusing(
kelelahan( batu
ginjal(
leuk'penia
7th'su=imid
#
1###
#-2###
1-2
%ual( muntah( BB Q( k'nstipasi( diare( gangguan tidur
4elbamat
12##
2@##
1$##-@$##
+
gg. GI( BB Q ( an'reksia( n,eri kepala( ins'mnia( hepat't'ksik
"'piramat
2&-
2##-@##
1##-1##
2
4aringitis(
ins'mnia(
BB
Q(
k'nstipasi( mulut kering( sedasi( an'reksia
6l'ba>am
1#
2#
1#-@#
1-2
37
6l'na>epam
1
@
2-$
1-2
%engantuk(
kebingungan(
n,eri
kepala( ;ertig'( sink'p
4en'barbital
0#
12#
0#-2@#
1-2
Pirimid'n
12&
#
2-1#
1-2
"iagabin
@-1#
@#
2#-0#
2-@
Sedasi( distress lambung
%ulut
kering(
pusing(
sedasi(
langkah terhu,ung( n,eri kepala( eksaserbasi kejang generalisata
ed sei>ures 4amil, hist'r, ') epileps, Sei>ures ma, remit and reappear 7arl, 'nset Sei>ures ')ten intra/table
#lini7al )b'e(ati)n'
Aura /'mm'n P'sti/tal dis'rientati'n( mem'r, l'ss( Beha;i'ral arrest?stare d,sphasia 3!ith )'/us in d'minant 6'mple= aut'matisms hemisphere5 Unilateral p'sturing
Lab)at)y 'tu,ie'
Unilateral 'r bilateral anteri'r temp'ral spikes 'n 77G 9,p'metab'lism 'n interi/tal P7" 9,p'per)usi'n 'n interi/tal SP76" %aterial-spe/i)i/ mem'r, de)i/its 'n intra/ranial am'barbital 3Eada5 test
42
MRI *in,in!'
Small hipp'/ampus !ith in/reased signal 'n "2-!eighted seDuen/es Small temp'ral l'be 7nlarged temp'ral h'rn
Setelah melihat tabel diatas( maka dapat disimpulkan pasien ini menderita epilepsi l'bus temp'ral. imana pasien memiliki ri!a,at kejang demam saat berusia 1 tahun( ibu pasien juga memiliki ri!a,at epilepsi( pasien kerap kali tidak beresp'n dengan pemberian 8A7. Pasien juga memiliki gangguan dalam meng'ntr'l em'si. Pasien menjadi lebih sensiti)( mudah tersinggung( dan /epat marah. Serta memiliki kebiasaan men,etel musik dengan suara ,ang sangat keras. Pasien juga mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan lingkungannn,a. Penderita dapat tampak sadar( namun apabila diperiksa lebih dekat maka penderita tidak sadar akan lingkungann,a( tidak dapat menja!ab pertan,aan atau dapat menja!ab pertan,aan se/ara tidak tepat( dan kemudian tidak dapat mengingat kembali tentang apa ,ang baru saja dialamin,a. 9al ini karena( serangan epilepsi psik'm't'r melibatkan bagian-bagian 'tak ,ang bertanggung ja!ab atas berlangsungn,a kesadaran dan mem'ri( dan pada umumn,a melibatkan kedua belah l'bus temp'ralis atau )r'ntalis dan sistem limbik. Gejala ;isk'sitas kepribadian biasan,a paling n,ata dalam per/akapan dengan pasien( ,ang /enderung menjadi lambat( serius( memb'sankan( bertele-tele( terlalu penuh dengan rin/ian ,ang tidak penting( dan sering mendalam. Pasien tidak dapat menahan hasratn,a untuk tidak menulis. Pasien gemar sekali menulis dengan simb'l-simb'l. an apabila sudah menulis( pasien sangat susah untuk dihentikan. Gejala ini disebut sebagai h,pergraphia ,ang 'leh beberapa d'kter disebutkan hampir pat'gn'm'nik untuk epilepsi parsial k'mpleks. Pemeik'aan +i'ik
ari hasil pemeriksaan )isik( didapatkan tanda-tanda ;ital dalam batas n'rmal. Pemeriksaan dari ujung kepala hingga kaki( tidak ditemukan adan,a kelainan. ari hasil pemeriksaan psikatri( didapatkan tingkah laku pasien tenang. Perasaan hati pasien /enderung hip'th,m dimana pasien /enderung murung dan tidak ban,ak bi/ara. Pasien
43
/enderung tidak menja!ab pertan,aan pemeriksa. 8rientasi pasien akan ruang( 'rang dan !aktu kurang baik. alan pikiran pasien ink'heren( seringkali pasien menja!ab tidak k'heren dengan pertan,aan ,ang diajukan. a,a ingat pasien juga /enderung kurang. Pasien susah mengingat kejadian ,ang baru saja terjadi. "idak ada !aham maupun halusinasi. 9al-hal ini sesuai dengan gambaran epilepsi psik'm't'r. imana )ungsi dari l'bus temp'ralis antara lain mengatur mem'ri berupa )akta( 'rang( dan tempat. ari hasil pemeriksaan neu'r'l'gis didapatkan kesadaran /'mp's mentis( 7@ %0
View more...
Comments