LAPORAN KASUS EKLAMPSIA
May 10, 2018 | Author: Sasmitha Lestary | Category: N/A
Short Description
tes...
Description
LAPORAN KASUS EKLAMPSIA
Disusun oleh: Ni Putu Sasmita Lestari Pendamping: dr. Ita Patriani, MARS PRORAM IN!ERNSIP DOK!ER INDONESIA R"MA# SAKI! "M"M " M"M DAERA# DA ERA# KO!A KO !A MA!ARAM MA!ARAM N"SA !ENARA $ARA! $ARA! %"NI &'()
LAPORAN KAS"S EKLAMPSIA
Disetu*ui dan Disah+an pada ulan %uli &'() Mengetahui
Peserta
dr. Ni Putu Sasmita Lestari
pendamping
dr. Ita Patriani, MARS
TOPIK :
E+lampsia TANGGAL KASUS:
*uni &'() PRESENTER :
dr. Ni Putu Sasmita Lestari PENDAMPING :
dr. Ita Patriani,MARS OBYEKTIF PRESENTASI : •
Keilmuan
•
Diagnosti+ dan Mana*emen
•
Ana+
•
Des+ripsi "sia
•
!u*uan Diagnosis, tanda dan ge*ala, penanganan e-e+ samping pengoatan E+lampsia serta edu+asi pada pasien dan anggota +eluarga
BAHAN BAHASAN
: Kasus
CARA MEMBAHAS
: Presentasi dan Dis+usi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, di mana eklampsia merupakan peningkatan yang lebih berat dan berbahaya dari pre eklampsia, dengan tambahan gejala-gejala tertentu (Euerle, 2005). Di ndonesia eklampsia, di samping perdarahan dan in!eksi masih merupakan sebab utama kematian ibu dan sebab kematian perinatal yang t inggi. "leh karena itu diagnosis dini pre eklampsia, yang merupakan tingkat pendahulu eklampsia serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Perlu ditekankan bah#a sindroma pre eklampsia ringan dengan hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh #anita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam #aktu singkat dapat timbul pre eklampsia berat ($agner, 200%). &rekuensi eklampsia ber'ariasi antara satu negara dengan negara lain. &rekuensi rendah pada umumnya merupakan petunjuk tentang adanya penga#asan antenatal yang baik, penyediaan tempat tidur antenatal yang ukup, dan penanganan pre-eklampsia yang sempurna (Pra#irohardjo, 200). Di negara-negara yang sedang berkembang !rekuensi dilaporkan berkisar antara 0,*+ - 0,+, sedang di negara-negara maju angka tersebut lebih keil, yaitu 0,05+ - 0,+ (orris, 200). Dengan pengetahuan bah#a biasanya eklampsia di dahului oleh pre eklampsia, tampak pentingnya penga#asan antenatal yang teliti dan teratur, sebagai usaha untuk menagah timbulnya penyakit itu (Pra#irohardjo, 200). 1.2
Rumusan masalah
/pakah tanda klinis pada pasien dalam penegakan diagnosa eklampsia
2
/pa !aktor resiko yang menyebabkan terjadinya eklampsia pada pasien
*
1agaimanakah penatalaksaan eklampsia
1.3 Tujuan
engenal tanda-tanda klinis yang dapat mendukung diagnosa eklampsia
2
engetahui !aktor-!aktor resiko yang menyebabkan terjadinya eklampsia pada pasien
*
engetahui seara benar penatalaksanaan pasien dengan kasus eklampsia
BAB II ILUSTRASI KASUS
(.
Identitas Pasien Nama : N. % "mur : &' th Alamat : sesele Pe+er*aan : IR! Pendidi+an : SMP Agama : ISLAM Su+u : Sasa+ ol darah : O !gl MRS : (/0')0() *am ((.'' 1ita
identitas suami Nama : !n. S "mur : && th Alamat : Sesele Pe+er*aan : $uruh Pendidi+an : SD Agama : Islam Su+u : sasa+ &.
Anamnesis Keluhan utama : muntah& dan pandangan +aur Ria!at "en!a#it $e#a%an&
Os datang tgl (/0')0() *am ((.'' 1ita, ru*u+an PKM Ampenan dengan +eluhan muntah& se*a+ 2 hari 3(40')0()5 pandangan +aur dan neri +epala agian depan, selain itu +eluar air dari *alan lahir se*a+ tgl (/0')0() pu+ul '(.'' 1ita,air ang +eluar er1arna putih, lendir darah 365. Air +eluar meremes dan tida+ langsung ana+. Perut mules tida+ dirasa+an oleh pasien Ria!at Pen!a#it Dahulu
Ria!at "en!a#it 'ahulu
ri1aat #! 365, ri1aat pena+it *antung 365,ri1aat asma 365,diaetes melitus365, ri1aat operasi seelumna disang+al.
Ria!at ()$tet%i
Ri1aat penggunaan + seelumna 365 Meni+ah (7, (th #P#! : &86'/6&'(9 3"K 4&642 mgg5 Ri1aat pena+it gine+ologi disang+al oleh pasien
Ria!at ale%&i te%ha'a" ()at*()atan 'an ma#anan +*,
K%(n(l(&i$ 'a%i Pu$#e$ma$
Anamnesis : !anggal (/0')0() pu+ul ('.2' 1ita pasien datang dengan +eluhan +eluar air dari *alan lahir 1arna *ernih se*a+ pu+ul '(.'' 1ita, mual muntah serta pandangan +aur. Pemeri+saan :
!D : (('08' mm#g
N : /'70menit !:2),8;
RR : &'70menit
Ad : !' mmhg Post S; hr II 365, mual 365, N : )8 70mnt Ke*ang 365
RR: (/70mnt SPO& : >/ C !.
"besitas
('. dan de!isiensi protein 3 %. De!isiensi antithrombin 5. Penyakit 'askuler dan jaringan ikat . Diabetes gestational . 3?E (6oss, 200)
2.5 Gejala an Tana Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya pre eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah !rontal, gangguan penglihatan,mual, nyeri epigastrium dan hiperre!leksia. 1ila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera diobati, akan timbul kejang, yang sangat berbahaya terutama pada persalinan. 9on'ulsi eklampsia dibagi dalam % tingkat, yakni 7 1. =ingkat a#al atau aura. 9eadaan ini berlangsung kira-kira *0 detik. ata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya, dan kepala diputar ke kanan atau ke kiri. 2. 9emudian timbul tingkat kejang tonik yang berlangsung kurang lebih *0 detik. Dalam tingkat
ini
seluruh
otot
menjadi
kaku,
#ajahnya
keliatan
kaku,
tangan
menggenggam, dan kaki membengkok ke dalam. Perna!asan berhenti, muka mulai menjadi sianotik, lidah dapat tergigit. 3. 3tadium ini kemudian disusul oleh tingkat kejang klonik yang berlangsung antara -2 menit. 3pasmus tonik menghilang. 3emua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo yang epat. ulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi. 1ola mata menonjol. Dari mulut keluar ludah yang berbusa, muka menunjukkan kongesti dan sianosis. Penderita menjadi tidak sadar.9ejangan klonik ini dapat demikian hebatnya, sehingga penderita dapat terjatuh dari t empat tidurnya. /khirnya kejangan terhenti dan penderita menarik na!as seara mendengkur.
4. 3ekarang ia memasuki tingkat koma. ?amanya ketidaksadaran tidak selalu sama. 3eara perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi, akan tetapi dapat terjadi pula bah#a sebelum itu timbul serangan baru dan yang berulang, sehingga ia tetap dalam keadaan koma. 3elama serangan tekanan darah meninggi, nadi epat, dan suhu meningkat sampai %00 elius. 3ebagai akibat serangan dapat terjadi komplikasi-komplikasi seperti lidah tergigit, perlukaan dan !raktur, gangguan perna!asan, solusio plasenta dan perdarahan otak. (Pra#irohardjo, 200)
2.! Diagnosis Diagnosis eklampsia umumnya tidak sulit. Dengan adanya tanda dan gejala pre eklampsia yang disusul oleh serangan kejang seperti telah diuraikan, maka diagnosis eklampsia sudah tidak diragukan. $alaupun demikian, eklampsia harus dibedakan dari epilepsi atau kejang akibat proses intra kranial yag lain, atau koma akibat sebab lain seperti diabetes, perdarahan otak, meningitis, ense!alitis dan lain-lain (3tephani, 2005).
2." #om$likasi 9omplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. :saha utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita pre eklampsia dan eklampsia. 9omplikasi yang tersebut di ba#ah ini biasanya terjadi pada pre eklampsia berat dan eklampsia. 1.
3olusio plasenta. 9omplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada pre eklampsia.
2.
) Perna!asan
G50 ; 20 ; %0 ; %0
00-20 *A,5-%0 rregCabnCpatol
A0-00 G *A,5 2@-%0
(FCmenit) 4>3
G *-%
5-
;A
)3utarinda, 200A)
* 00-%0
%
-%0
BAB I/ PEMBAHASAN Dalam menentukan diagnosa dan penatalaksanaan kasus obstetri yang harus dilakukan terhadap pasien adalah anamnesa, pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini seorang #anita dengan usia 20 tahun didiagnosis dengan (P'A'#'
graida aterm ? inpartu +ala ( -ase laten ? Pree=lampsia $erat ? Impending e=lampsia ? Ri1aat Keluar air, ang +emudian men*adi Post S; hr.' dengan e+lampsia. Dasar diagnosis eklampsia pada pasien ini adalah sesuai de!inisi dimana eklampsia adalah kelainan akut pada #anita hamil, dalam persalinan atau ni!as yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. 3ebelumnya #anita tadi menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia (kejang bukan akibat kelainan neurologik). Pada pasien ini usia kehamilan lebih dari 20 minggu, dengan tanda-tanda pre eklampsia yakni hipertensi dengan tekanan darah saat tiba di 63 0C0 mm
View more...
Comments