LAPORAN KASUS Efusi Pleura Ec Tb-2-1
January 13, 2019 | Author: Adisti Zakyatunnisa | Category: N/A
Short Description
boobnga...
Description
LAPORAN KASUS EFUSI PLEURA ET CAUSA TUBERCULOSIS
Oleh: Adisti Zakyatunnisa Zakyatunnisa 00!"0!00#
Pe$%i$%in&: d'! Ade A$elia( S)!A
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Trisakti Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Anak 1 Februari 2016 – 9 April 2016 umah !akit Umum Daerah Kara"an# 0
BAB I PEN*A+ULUAN
$%usi pleura tuberkulosis serin# ditemukan di ne#ara berkemban# termasuk di Indonesia meskipun dia#nosis pasti sulit dite#akkan& $%usi pleura timbul seba# ai akibat dari suatu pen'akit( sebab sebab itu itu henda hendakn' kn'aa di)ar di)arii pen' pen'eba ebabn' bn'a& a& Den# Den#an an sara sarana na 'an# 'an# ada( ada( san# san#at at suli sulitt untu untuk k mene#a mene#akka kkan n dia#nos dia#nosis is e%usi e%usi pleura pleura tuberk tuberkulo ulosis sis sehin# sehin##a #a serin# serin# timbul timbul an##apa an##apan n bah"a bah"a penderita tuberkulosis paru 'an# disertai den#an e%usi pleura( e%usi pleuran'a dian##ap e%usi pleura tuberkulosis( sebalikn'a penderita bukan tuberkulosis paru 'an# menderita e%usi pleura( e%usi pleuran'a dian##ap bukan disebabkan tuberkulosis&1 *ambaran klinik dan radiolo#ik antara transudat dan eksudat bahkan antara e%usi pleura tuberk tuberkulo ulosis sis dan non tuberk tuberkulo ulosis sis hampir hampir tidak tidak dapat dapat dibedak dibedakan( an( sebab sebab itu pemeri pemeriksa ksaan an laboratori laboratorium um men+adi men+adi san#at pentin#& !etelah adan'a e%usi pleura dapat dibuktikan dibuktikan melalui pun#si per)obaan( kemudian diteruskan den#an membedakan eksudat dan transudat dan akhirn'a di)ar di)arii etio etiolo lo#i #in' n'a& a& Apabil pabilaa dia# dia#no nosi siss e%us e%usii pleur pleuraa tube tuberk rkul ulos osis is suda sudah h dite dite#a #akka kkan n maka maka pen#elolaann'a tidak men+adi masalah( e%usin'a ditan#ani seperti e%usi pada umumn'a( sedan#kan tuberkulosisn'a diterapi seperti tuberkulosis pada umumn'a&1 Tuberkulo Tuberkulosis sis ,T-. merupakan merupakan masalah masalah kesehatan kesehatan mas'arakat mas'arakat 'an# pentin# pentin# di dunia& /aporan tahun 2003 men'atakan bah"a terdapat 4(4 +uta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002& 5(9 +uta adalah kasus -TA positi%& ampir sekitar seperti#a penduduk dunia telah terin%eksi kuman tuberkulosis& T- ekstra paru berkisar antara 9( sampai 367 dari semua kasus T-& r#an 'an# serin# terlibat 'aitu lim%onodi( pleura( hepar dan or#an #astro intestinal lainn'a( or#an or#an #enitourina #enitourinarius( rius( peritoneum( peritoneum( dan perikardium perikardium&& 8leuritis 8leuritis T- merupakan merupakan T- ekstraparu ekstraparu kedua terban'ak terban'ak setelah setelah lim%adenitis lim%adenitis T-& An#ka ke+adian ke+adian pleuritis pleuritis T- dilaporkan dilaporkan bervariasi bervariasi antara 37 di U!A sampai 257 di !pan'ol&2 T- pada anak dapat ter+adi pada usia berapa pun( namun usia palin# umum adalah antara 13 tahun& Anak lebih serin# men#alami T- luar paruparu ,ekstrapulmonari. dibandin# T1
BAB I PEN*A+ULUAN
$%usi pleura tuberkulosis serin# ditemukan di ne#ara berkemban# termasuk di Indonesia meskipun dia#nosis pasti sulit dite#akkan& $%usi pleura timbul seba# ai akibat dari suatu pen'akit( sebab sebab itu itu henda hendakn' kn'aa di)ar di)arii pen' pen'eba ebabn' bn'a& a& Den# Den#an an sara sarana na 'an# 'an# ada( ada( san# san#at at suli sulitt untu untuk k mene#a mene#akka kkan n dia#nos dia#nosis is e%usi e%usi pleura pleura tuberk tuberkulo ulosis sis sehin# sehin##a #a serin# serin# timbul timbul an##apa an##apan n bah"a bah"a penderita tuberkulosis paru 'an# disertai den#an e%usi pleura( e%usi pleuran'a dian##ap e%usi pleura tuberkulosis( sebalikn'a penderita bukan tuberkulosis paru 'an# menderita e%usi pleura( e%usi pleuran'a dian##ap bukan disebabkan tuberkulosis&1 *ambaran klinik dan radiolo#ik antara transudat dan eksudat bahkan antara e%usi pleura tuberk tuberkulo ulosis sis dan non tuberk tuberkulo ulosis sis hampir hampir tidak tidak dapat dapat dibedak dibedakan( an( sebab sebab itu pemeri pemeriksa ksaan an laboratori laboratorium um men+adi men+adi san#at pentin#& !etelah adan'a e%usi pleura dapat dibuktikan dibuktikan melalui pun#si per)obaan( kemudian diteruskan den#an membedakan eksudat dan transudat dan akhirn'a di)ar di)arii etio etiolo lo#i #in' n'a& a& Apabil pabilaa dia# dia#no nosi siss e%us e%usii pleur pleuraa tube tuberk rkul ulos osis is suda sudah h dite dite#a #akka kkan n maka maka pen#elolaann'a tidak men+adi masalah( e%usin'a ditan#ani seperti e%usi pada umumn'a( sedan#kan tuberkulosisn'a diterapi seperti tuberkulosis pada umumn'a&1 Tuberkulo Tuberkulosis sis ,T-. merupakan merupakan masalah masalah kesehatan kesehatan mas'arakat mas'arakat 'an# pentin# pentin# di dunia& /aporan tahun 2003 men'atakan bah"a terdapat 4(4 +uta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002& 5(9 +uta adalah kasus -TA positi%& ampir sekitar seperti#a penduduk dunia telah terin%eksi kuman tuberkulosis& T- ekstra paru berkisar antara 9( sampai 367 dari semua kasus T-& r#an 'an# serin# terlibat 'aitu lim%onodi( pleura( hepar dan or#an #astro intestinal lainn'a( or#an or#an #enitourina #enitourinarius( rius( peritoneum( peritoneum( dan perikardium perikardium&& 8leuritis 8leuritis T- merupakan merupakan T- ekstraparu ekstraparu kedua terban'ak terban'ak setelah setelah lim%adenitis lim%adenitis T-& An#ka ke+adian ke+adian pleuritis pleuritis T- dilaporkan dilaporkan bervariasi bervariasi antara 37 di U!A sampai 257 di !pan'ol&2 T- pada anak dapat ter+adi pada usia berapa pun( namun usia palin# umum adalah antara 13 tahun& Anak lebih serin# men#alami T- luar paruparu ,ekstrapulmonari. dibandin# T1
paruparu den#an perbandin#an 5:1& !elain oleh ;& tuberkulosis dari oran# de"asa atau anak lain( anak dapat terin%eksi ;ikobakterium bovis dari susu sapi 'an# tidak dipasteurisasi& 5 !eba#ian besar anak 'an# terin%eksi ;& tuberkulosis tidak men+adi sakit selama masa anakan anakanak& ak& !atus !atusatu atun'a n'a bukti bukti in%eks in%eksii mun#ki mun#kin n han'al han'alah ah tes tuberk tuberkuli ulin n kulit kulit 'an# 'an# posit positi%& i%& Kemun#kinan palin# besar anak men+adi sakit dari in%eksi ;& tuber)ulosis adalah se#era setelah in%eksi dan menurun seirin# "aktu& papa umur 11 bulan : Umur 23 bulan
,=ormal: 5@ bulan. ,=ormal: 69 bulan. ,=ormal: 912 bulan. ,=ormal: 1214 bulan. ,=ormal: 912 bulan. ,=ormal 1@23 bulan.
Kesi$)ulan 'iayat )e'tu$%uhan dan )e'ke$%an&an: tidak terdapat kertelambatan dalam
pertumbuhan dan perkemban#an pasien( baik sesuai usia& *! RI/A4AT -AKANAN U$u' 5%ulan6
ASI1PASI
Buah 1 Biskuit
Bu%u' Susu
Nasi Ti$
5
0–2
A!I
2–3
A!I
3–6
!usu %ormula B A!I
B
–4
!usu %ormula B A!I
B
B
4 – 10
!usu %ormula B A!I
B
B
B
10 – 12
!usu %ormula
B
B
B
12 – 16
!usu %ormula
B
B
B
7enis -akanan
F'ekuensi dan 7u$lah
Nasi 1 Pen&&anti
5 >hari ,25 sendok nasi.
Sayu'
1>min##u ,1 man#kuk.
*a&in&
1>min##u ,1 poton#.
Telu'
5>min##u ,5 butir.
Ikan
1>hari ,1 ekor.
Tahu
5> min##u ,12 poton#.
Te$)e
5> min##u ,12 poton#.
Susu 5$e'k 1 taka'an6
!usu kotak( 5 >min##u
Kesi$)ulan 'iayat $akanan: 8asien mendapatkan A!I eksklusi%& Asupan makanan pasien
sehari – hai baik& E! RI/A4AT I-UNISASI .aksin epatitis -
*asa' 5 u$u' 6
0 bulan
8olio
0 bulan
-C*
D8T > 8T
Campak
Ulan&an 5 u$u' 6
Kesi$)ulan 'iayat i$unisasi : Imunisasi dasar tidak len#kap dan tidak dilakukan imunisasi
tambahan& F! RI/A4AT KELUAR,A a! C2'ak Re)'2duksi 6
Tan&&al lahi'
7enis
5u$u'6
kela$in
1&
12 tahun
/akilaki
Ea
2&
14 bulan
/akilaki
Ea
N2!
+idu)
Lahi' $ati
-ati
Kete'an&an
5se%a%6
kesehatan
8asien
!ehat
A%2'tus
%! Riayat Pe'nikahan Na$a Pe'kainan ke8 U$u' saat $enikah Pendidikan te'akhi' A&a$a Suku %an&sa Keadaan kesehatan K2san&uinitas Penyakit( %ila ada Riayat Penyakit Kelua'&a
Ayah 1 /ali I%u 1 /ali K ; 1 1 26 tahun 21 tahun Tamat !D Tamat !D Islam Islam T1 tidak hiperemis( kripta tidak melebar( tidak ada detritus LE+ER :-entuk tidak tampak kelainan( edema ,.( massa ,.( tidak tampak dan tidak teraba pembesaran tiroid maupun K*-( trakea teraba di ten#ah T+ORAKS : 7antun& • Inspeksi 8alpasi 8erkusi
•
Auskultasi Pa'u Inspeksi
: i)tus )ordis terlihat pada IC! ? linea midklavikularis sinistra : i)tus )ordis teraba pada IC! ? linea midklavikularis sinistra : batas kiri +antun# : IC! ? linea midklavikularis sinistra -atas kanan +antun# : IC! III? linea sternalis detra -atas atas +antun# : IC! III linea parasternalis sinistra :-< III re#ular( murmur ,.( #allop ,. : bentuk toraks simetris pada saat statis dan dinamis( tidak ada perna%asan 'an# tertin##al( perna%asan torakoabdominal( pada sela i#a tidak terlihat
8alpasi 8erkusi Auskultasi
adan'a retraksi( pembesaran K*- aksila >( ruam ,. : n'eri tekan ,.( ben+olan ,.( #erak napas simetris kanan dan kiri( vo)al %remitus kiri melemah& : Detra: i)s II?I redup !inistra : i)s II?I hipersonor : Detra: suara na%as vesikuler re#uler( ronkhi >( "heein# > !inistra: suara na%as vesikuler( melemah( ronkhi >B( "heein# >
10
AB*O-EN : Inspeksi :"arna kulit sa"o matan#(ruam ,.( kulit keriput ,.( umbilikus normal( #erak •
dindin# perut saat pernapasan simetris( #erakan peristaltik ,. Auskultasi :bisin# usus ,B.( %rekuensi 5>menit 8erkusi : timpani pada seluruh lapan# perut( shifting dullness ,. 8alpasi : supel(n'eri tekan ,. pada epi#astrium( tur#or kulit kembali )epat( hepar dan lien
• • •
tidak teraba membesar ,ENITALIA : /
1@0 330
Di%& Count
0>0>46>>6
01 > 15 > 300 > 2030 > 24
;C?
d/
51 5
;CC D
1@ 7
I$un2l2&i
+asil
Nilai N2'$al
!& Th'posa
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi A
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi -
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi C
=e#ati%
=e#ati%
!& Th'posa
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi A
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi -
=e#ati%
=e#ati%
!& 8arat'phi C
=e#ati%
=e#ati%
12
PE-ERIKSAAN LABORATORIU- *I BAN,SAL 5" Fe%'ua'i 0"#6 : +e$at2l2&i
+asil
Nilai N2'$al
@" $$1a$
010
/eukosit
( 'i%u1>L
@ 13&@0
$ritrosit
3(26 +t>/
5&9 @&5
emo#lobin
"" &1dL
11(@15(@
ematokrit
50( 7
53 30
Trombosit
244 ribu>/
1@0 330
;C?
d/
51 5
D
1@(1 7
/$D
+e$at2l2&i
+asil
Nilai N2'$al
-aso%il
0?
01
$osino%il
0?
15
=eutro%il
49 7
300
/im%osit ;onosit
#?
@7
2030 24
PE-ERIKSAAN LABORATORIU- *I BAN,SAL 5 Fe%'ua'i 0"#6 :
13
+e$at2l2&i
+asil
Nilai N2'$al
"(= 'i%u1>L
@ 13&@0
emo#lobin
"0(< &1dL
11(@15(@
ematokrit
50(3 7
53 30
Trombosit
#0 'i%u1>L
1@0 330
;C?
menit( tur#or kulit kembali )epat& Akral han#at pada keempat ekstremitas dan capillary refill time 2 detik& Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan b menurun ,10(2 #>d/. leukositosis ,26(2 #>d/.( trombositosis ,@95 ribu.( hematrokit menurun ,52(7.( eosino%il menurun ,07.( lim%osit menurun ,97.( monosit menin#kat ,257.( ;C? menurun ,@9 %/.( ;C menurun ,19 D.& 8ada pemeriksaan %oto ront#en thora tampak #ambaran ber)ak in%iltrat pada ape lobus paru sinistra( tampak #ambaran hiperlu)ent tanpa )orakan bronkovaskuler pada hemitoraks detra disertai kolaps pada paru detra dan +antun# terdesak ke kiri disertai perselubun#an homo#en pada ba#ian basal hemitoraks kanan den#an #aris ellis( sudut )osto %renikus tumpul&
I.! *IA,NOSIS KER7A
$%usi 8leura et )ausa T- paru
.! *IA,NOSIS BAN*IN, 16
8neumonia
.I! PENATALAKSANAAN •
•
Usulan )e$e'iksaan ta$%ahan: 8emeriksaan Rontgen thorax 8emeriksaan -TA sputum 8emeriksaan D/( TI-C( !I N2n8$edika -ent2sa:
•
-edika -ent2sa:
•
Dira"at inap bservasi keadaan umum dan tanda vital 8asien dira"at diruan# isolasi den#an udara dan pen)aha'aan 'an# baik Diberikan nutrisi 'an# )ukup untuk menin#katkan da'a tahan tubuh pasien
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20 tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4 +am In+& anitidin 2@ m#>12 +am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
Edukasi:
;en+elaskan kepada keluar#a pasien men#enai pen'akit ;en+elaskan men#enai pen#obatan 'an# diberikan dan +ad"al minum obat supa'a tidak terulan# kembali putusn'a AT& Dan memantau terus kondisi pasien( se#era melapor ke me+a pera"at atau dokter apabila terlihat kondisi pasien memburuk
;emberitahu keluar#a untuk memotivasi pasien a#ar tetap seman#at men+alankan hidup
seperti biasa dan meminum obat se)ara teratur ;en#konsumsi makanan 'an# ber#ii
.II! PRO,NOSIS Ad ?itam Ad Fun)tionam Ad !anationam
:Ad -onam :Dubia Ad -onam :Dubia Ad -onam
17
FOLLOW-UP
Tan##al 0"101"# Pe'aatan ha'i 8 " BB k&
!
0101"# Pe'aatan ha'i 8
8asien men#eluh batuk disertai sesak na%as se+ak 1 min##u 'an# lalu Demam terkadan# mun)ul se+ak 1 min##u 'an# lalu -erkerin#at din#in Tdak na%su makan /emas
A
Tampak sakit sedan#( )ompos mentis $%usi pleura et )ausa TT? : TTD 120>0 mm# = 44>m 26>m ! 5(20C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis > ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : != vesikuler( h >B( h >( -< III re#uler( ; ,.( * ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik $kst : edema pada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L
batuk sudah a#ak Tampak sakit sedan#( )ompos mentis TT? : berkuran# sesak masih terasa = "00D1$ #D1$ berat
$%usi pleura et )ausa T-
8
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
18
! 560C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis > ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : I : #erakan dada asimtris( dada kiri tertin##al dan lebih )embun# 8 : hipersonor > redup A: vesikuler ,melemah. B>B( rh >B( "h >
BB k&
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# Ambrool 5 1 )th
Deametason 5 @ m#
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L 0101"# Pe'aatan ha'i 8 BB k&
batuk masih namun berkuran# badan masih lemas k sih te
Tampak sakit sedan#( )ompos mentis TT? : TD 120>0 mm# = 90>m 26>m
$%usi pleura et )ausa T-
! 560C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis > ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : I : #erakan dada asimtris( dada kiri tertin##al dan lebih )embun# 8 : hipersonor > redup A: vesikuler ,melemah. B>B( rh >B( "h >
BB k&
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# Ambrool 5 1 )th
Deametason 5 @ m#
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L 0101"# Pe'aatan ha'i 8 BB k&
batuk masih namun berkuran# badan masih lemas sesak masih terasa
Tampak sakit sedan#( )ompos mentis TT? : TD 120>0 mm# = 90>m 26>m
$%usi pleura et )ausa T-
+am
19
! 56(0C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : I : #erakan dada asimtris( dada kiri tertin##al dan lebih )embun#& 8 : hipersonor > redup A: vesikuler ,melemah. B>B( rh >B( "h >
In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. iktus )ordis 2 +ari lateral mid)lavi)ula sinistra Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L
0101"#
sudah tidak sesak
Tampak sakit sedan# )omposmentis
$%usi pleura et )ausa
2 5/>m
! 56(0C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : I : #erakan dada asimtris( dada kiri tertin##al dan lebih )embun#& 8 : hipersonor > redup A: vesikuler ,melemah. B>B( rh >B( "h >
In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. iktus )ordis 2 +ari lateral mid)lavi)ula sinistra Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L
0101"# Pe'aatan
sudah tidak sesak Tampak sakit sedan#( )omposmentis masih batuk
$%usi pleura et )ausa
20
ha'i ke 8 BB: k&
namun +aran#
TT? : T = @@D1$ "@D1$ ! 56(40C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : 8 : hipersonor > redup A: vesikuler B>B( rh >( "h > Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
namun +aran#
ha'i ke 8 BB: k&
TT? : T = @@D1$ "@D1$ ! 56(40C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : 8 : hipersonor > redup A: vesikuler B>B( rh >( "h > Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat ekstremitas ,. ( CT 2L
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
21
0#101"# Pe'aatan ha'i ke 8 BB: k&
!esak berkuran# Tampak sakit sedan#( )omposmentis $%usi pleura et )ausa masih batuk TT? : T = =0D1$ kerin# D1$ ! 56(40C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : 8 : hipersonor > redup A: vesikuler B>B( rh >( "h > Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,.
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
0#101"# Pe'aatan ha'i ke 8 BB: k&
!esak berkuran# Tampak sakit sedan#( )omposmentis $%usi pleura et )ausa masih batuk TT? : T = =0D1$ kerin# D1$ ! 56(40C Kepala : normo)ephale( ;ata: Kon+untiva anemis B>B ( sklera ikterik > idun# : na%as )upin# hidun# > ;ulut : bibir sianosis ,. /eher : pembesaran kelen+ar #etah benin# ,.( pembesaran tiroid ,. Tho : 8ulmo : 8 : hipersonor > redup A: vesikuler B>B( rh >( "h > Cor : -< I( II e#uler( m ,.( # ,. Abd : datar( -U ,B.( supel( tur#or kulit baik( =T ,. $kst : akral han#at( edema p ada keempat
2 5/>m I?FD in#er /aktat 20
tetes>menit In+& Ce%otaim 1 #ram>4
+am In+& anitidin 2@ m#>12
+am =ora#es 5300 m# i%ampisin 1530 m# I= 1500 m# 8irainamid 2@00 m# Ambrool 5 1 )th Deametason 5 @ m#
22
ekstremitas ,. ( CT 2L
ekstremitas ,. ( CT 2L
23
BAB III ANALISIS KASUS
-ronkopneumonia disebut +u#a pneumonia lobularis 'aitu suatu peradan#an pada parenkim paru 'an# terlokalisir 'an# biasan'a men#enai bronkiolus dan +u#a men#enai alveolus disekitarn'a berupa distribusi berbentuk ber)akber)ak ,patchy distribution.( 'an# serin# menimpa anakanak dan balita( 'an# disebabkan oleh berma)amma)am etiolo#i seperti bakteri( virus( +amur dan benda asin#&2 8neumonia hin##a saat ini masih ter)atat seba#ai masalah kesehatan utama pada anak di =e#ara berkemban#& 8neumonia merupakan pen'ebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia diba"ah lima tahun ,balita.&3 Usia pasien merupakan peranan pentin# pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak( terutama dalam spe)trum etiolo#i( #ambaran klinis dan strate#i pen#obatan&6 8en'ebab terserin# pneumonia bakterial adalah Streptococcus pneumoniae. ?irus lebih serin# ditemukan pada anak usia @ tahun dan respiratory syncytial virus ,!?. merupakan pen'ebab terserin# pada anak
BAB III ANALISIS KASUS
-ronkopneumonia disebut +u#a pneumonia lobularis 'aitu suatu peradan#an pada parenkim paru 'an# terlokalisir 'an# biasan'a men#enai bronkiolus dan +u#a men#enai alveolus disekitarn'a berupa distribusi berbentuk ber)akber)ak ,patchy distribution.( 'an# serin# menimpa anakanak dan balita( 'an# disebabkan oleh berma)amma)am etiolo#i seperti bakteri( virus( +amur dan benda asin#&2 8neumonia hin##a saat ini masih ter)atat seba#ai masalah kesehatan utama pada anak di =e#ara berkemban#& 8neumonia merupakan pen'ebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia diba"ah lima tahun ,balita.&3 Usia pasien merupakan peranan pentin# pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak( terutama dalam spe)trum etiolo#i( #ambaran klinis dan strate#i pen#obatan&6 8en'ebab terserin# pneumonia bakterial adalah Streptococcus pneumoniae. ?irus lebih serin# ditemukan pada anak usia @ tahun dan respiratory syncytial virus ,!?. merupakan pen'ebab terserin# pada anak usia 5 tahun& ?irus lain pen'ebab pneumonia meliputi adenovirus( parainfluenza virus( dan influenza virus& Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumonia lebih serin# ditemukan pada anak usia M10 tahun. !ementara itu( bakteri 'an# palin# ban'ak ditemukan pada apusan ten##orokan pasien usia 2@9 bulan adalah Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Hemophilus influenzae&1 -eberapa %aktor risiko 'an# dapat menin#katkan an#ka ke+adian dan dera+at pneumonia adalah de%ek anatomi sistem respirasi ba"aan( imunode%isiensi( polusi( *$D( #an##uan sistem neurolo#i ,aspirasi.( #ii buruk( --/( tidak mendapatkan A!I( imunisasi tidak len#kap( terdapat an##ota keluar#a serumah 'an# menderita batuk( kamar tidur 'an# terlalu padat( dan sedan# dalam pera"atan di rumah sakit terutama di ba#ian pera"atan intensi% atau sedan# men+alani prosedur tindakan invasi%&1(@ 8ada kasus ini didapatkan ba'i lakilaki berusia 11 bulan( datan# diantar oleh ibu kandun#n'a ke I*D !UD Kara"an# den#an keluhan batuk se+ak 2 min##u sebelum masuk rumah sakit& ;enurut teori( dari se#i usia kemun#kinan pen'ebab dari in%eksi saluran napas pada pasien ini adalah respiratory syncytial virus ,!?. merupakan pen'ebab terserin# pada anak usia 5 tahun dan bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Hemophilus influenzae& 8ada pasien tidak terdapat de%ek anatomi sistem respirasi ba"aan( tidak
men#alami imunode%isiensi(tidak *$D( tidak ada #an##uan sistem neurolo#i ,aspirasi.( #ii baik( berat badan lahir )ukup ,5200 #ram.( mendapatkan A!I eksklusi% hin##a usia 6 bulan( imunisasi len#kap( tidak terdapat an##ota keluar#a serumah 'an# menderita batuk( kamar tidur luas( dan tidak sedan# dalam pera"atan di rumah sakit terutama di ba#ian pera"atan intensi% atau sedan# men+alani prosedur tindakan invasi% sehin##a ban'ak %aktor resiko 'an# tidak terdapat pada pasien ini& !atusatun'a %aktor resiko adalah terdapatn'a polusi di rumah karena a'ah pasien merupakan seoran# perokok& Usia merupakan %aktor penentu dalam mani%estasi klinis pneumonia& =eonates dapat menun+ukan han'a #e+ala demam tanpa ditemukan'a #e+ala#e+ala %isis pneumonia& 8ola klinis 'an# khas pada pasien pneumonia viral dan bakterial umumn'a berbeda antara ba'i 'an# lebih tua dan anak( "alaupun perbedaan tersebut tidak selalu +elas pada pasien tertentu& Demam( men##i#il( takipneu( batuk( malaise( n'eri dada akibat pleuritis( retraksi( iritabilitas akibat sesak respiratorik( dan keluhan #astrointestinal lebih serin# ter+adi pada ba'i 'an# lebih tua dan anak&1( In%eksi viral pada traktus respiratorius +u#a dapat menin#katkan risiko terhadap in%eksi bakteri sekunder den#an men##an##u mekanisme pertahanan normal pe+amu( men#ubah sekresi normal( dan memodi%ikasi %lora bakterial&3 8neumonia virus lebih serin# berasosiasi den#an batuk( men#i( atau stridor( dan #e+ala demam lebih tidak menon+ol dibandin#kan pada pneumonia bakterial& 8neumonia bakterial se)ara tipikal berasosiasi den#an demam tin##i( men##i#il( batuk( dispneu( dan pada auskultasi ditemukan adan'a tanda konsolidasi paru& 8en'akit ini serin# ditemukan bersamaan den#an kon+un#tivitis( otitis media( %arin#itis( dan larin#itis& *e+ala klinis lain'a 'an# dapat ditemukan adalah distress pernapasan termasuk napas )upin# hidun#( retraksi interkosta dan subkosta( merintih , grunting .( serta sianosis&1(@ 8ada pasien ditemukan mani%estasi klinis berupa batuk se+ak 2 min##u 'an# lalu( demam se+ak 3 hari 'an# lalu( dan keluhan #astrointestinal se+ak 1 hari 'an# lalu& Terdapat stridor namun keluhan sesak tidak ada& ;enurut teori( kemun#kinan pada pasien ini pada a"aln'a in%eksi saluran pernapasan disebabkan oleh virus karena han'a ada keluhan batuk dan keluhan demam tidak menon+ol( namun telah ter+adi in%eksi sekunder oleh bakteri sehin##a timbul keluhan demam& Tidak ada keluhan men#i( distress pernapasan( merintih( maupun sianosis& Tidak ditemukan pen'akit pen'erta seperti kon+un#tivitis( otitis media( %arin#itis( dan larin#itis pada pasien ini& 1
Anamnesis 'an# perlu ditan'akan terhadap pasien 'an# didu#a bronkopneumoni adalah seba#ai berikut:6 •
• • • • •
-atuk 'an# a"aln'a kerin#( kemudian men+adi produkti% den#an dahak purulent bahkan bisa berdarah !esak na%as Demam Kesulitan makan>minum Tampak lemah !eran#an pertama atau berulan# ,untuk membedakan den#an kondisi imunode%isiensi( kelainan anatomi bronkus( atau asma. Dari hasil anamnesis( ibu pasien men#aku bah"a batuk 'an# ter+adi a"aln'a kerin#(
namun baru beberapa hari belakan#an ini men+adi produkti% den#an dahak 'an# kental dan sulit keluar& !elain itu terdapat +u#a keluhan demam dan na%su makan 'an# menurun sehin##a pasien tampak lemah& Keluhan sesak disan#kal dan pen'akit seperti ini baru pertama kali dialami oleh pasien& Dalam pemeriksaan %isik akan ditemukan halhal seba#ai berikut:6 •
• •
•
8enilaian keadan umum anak( %rekuensi napas( dan nadi harus dilakukan pada saat a"al pemeriksaan sebelum pemeriksaan lain 'an# dapat men'ebabkan anak #elisah atau re"el& 8enilaian keadaan umum antara lain meliputi kesadaran dan kemampuan makan>minum& Demam ,suhu tubuh N 54(@oC. dan sianosis *e+ala distres pernapasan seperti takipneu( retraksi otot subkosta( epi#astrik( interkostal( suprasternal( batuk( krepitasi( pernapasan )upin# hidun#( dan penurunan suara paru&
•
•
Takipneu berdasarkan : Usia 2 bulan
N 60 >menit
Usia 212 bulan
N @0 >menit
Usia 1@ tahun
N 30 >menit
Usia 612 tahun
N 24 >menit
Anak di ba"ah @ tahun mun#kin tidak menun+ukan #e+ala pneumonia 'an# klasik& 8ada anak 'an# demam dan sakit akut( terdapat #e+ala n'eri 'an# dipro'eksikan ke abdomen& 8ada ba'i muda( terdapat #e+ala pernapasan tak teratur dan hipopneu •
8ada palpasi ditemukan %remitus vokal menurun&
•
8ada perkusi lapan#an paru redup pada daerah paru 'an# terkena& 2
•
8ada auskultasi dapat terden#ar suara perna%asan menurun& ine crac!les ,ronki basah halus. 'an# khas pada anak besar bisa tidak ditemukan pada ba'i& Dan kadan# terden#ar +u#a suara bronkial&@( Dari pemeriksaan %isik 'an# dilakukan terhadap pasien didapatkan demam ,54(9oC.
namun saat ini sedan# tidak demam ,5(1oC.( dan terdapat ronki basah halus 'an# memperkuat du#aan terhadap dia#nosis bronkopneumonia& =amun pada pasien ini tidak ditemukan adan'a distress pernapasan ke)uali batuk( dan tidak terdapat n'eri abdomen( penurunan vokal %remitus pada palpasi( dan suara paru 'an# redup pada perkusi& 8emeriksaan penun+an# lain'a mun#kin dibutuhkan dalam mene#akan dia#nosis bronkopneumonia atau untuk membedakan etiolo#i 'an# mendasari pen'akit tersebut& -erikut pemeriksaan penun+an# 'an# dapat di#unakan: 1& 8emeriksaan laboratorium 8ada pneumonia virus dan mikoplasma umumn'a leukosit dalam batas normal atau sedikit menin#kat& 8ada pneumonia bakteri didapatkan leukositosis 'an# berkisar antara 1@&000 – 30&000>mm5 den#an predominan 8;=& 8ada in%eksi Chlamydia kadan# ditemukan eosino%ilia& Kadan#kadan# terdapat anemia rin#an dan la+u endap darah ,/$D. 'an# menin#kat& !e)ara umum( hasil pemeriksaan darah peri%er len#kap dan /$D tidak dapat membedakan antara in%eksi virus dan bakteri se)ara pasti&1(@(6 Terdapat leukositosis ,3@(49 ribu>/. pada pasien ini 'an# menandakan adan'a in%eksi bakteri& -elum dilakukan pemeriksaan la+u endap darah ,/$D. pada pasien ini& 2& Cea)tive 8rotein ,C8. !e)ara klinis C8 di#unakan seba#ai alat dia#nostik untuk membedakan antara %aktor in%eksi dan nonin%eksi( in%eksi virus dan bakteri( atau in%eksi bakteri super%isialis dan pro%unda& Kadar C8 biasan'a lebih rendah pada in%eksi virus dan in%eksi bakteri super%isialis daripada in%eksi bakteri pro%unda& C8 kadan# di#unakan untuk evaluasi respons terhadap terapi antibiotik&1(@(6 8emeriksaan C8 dan prokalsitonin +u#a dapat menun+an# pemeriksaan radiolo#i untuk men#etahui spesi%ikasi pneumonia karena pneumokokus den#an nilai C8 N 120 m#>l dan prokalsitonin N @ n#>ml& Tidak dilakukan pemeriksaan C8 pada pasien ini dikarenakan %asilitas 'an# kuran# memadai dan kuran# be#itu diperlukan& 3
5& 8emeriksaan ;ikrobiolo#is 8emeriksaan mikrobiolo#ik seperti kultur dan pe"arnaan #ram untuk dia#nosis pneumonia anak tidak rutin dilakukan ke)uali pada pneumonia berat(dan +aran# didapatkan hasil 'an# positi%& Untuk pemeriksaan mikrobiolo#ik( spesimen dapat berasal dari usap ten##orok( sekret naso%arin# tidak memiliki nilai 'an# berarti& Dia#nosis dikatakan de%initi% bila kuman ditemukan dari darah( )airan pleura( atau aspirasi paru&@ Tidak dilakukan pemeriksaan mikrobiolo#is pada pasien ini dikarenakan pasien bukan merupakan pasien pneumonia berat& 3& 8emeriksaan serolo#is U+i serolo#ik untuk medeteksi anti#en dan antibodi pada in%eksi bakteri tipik mempun'ai sensitivitas dan spesi%itas 'an# rendah& Akan tetapi( dia#nosis in%eksi !treptokokus #rup A dapat dikon%irmasi den#an penin#katan titer antibodi seperti antistreptolisin ( streptoim( atau antiD=Ase -& U+i serolo#ik I#; dan I#* antara %ase akut dan konvalesen pada anak den#an in%eksi pneumonia oleh Chlamydia pneumonia dan Mycoplasma pneumonia memiliki hasil 'an# memuaskan tetapi tidak bermakna pada keadaan pneumonia berat 'an# memerlukan penan#anan 'an# )epat&@(6 Tidak dilakukan u+i serolo#is pada pasien ini dikarenakan pemeriksaan tersebut belum be#itu diperlukan& @& 8emeriksaan anti#en virus 8ada anak kuran# dari 14 bulan( dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi anti#en visrus den#an atau tanpa kultur virus +ika %asilitas tersedia&6 Tidak dilakukan pemeriksaan anti#en virus dikarenakan kemun#kinan besar in%eksi pada pasien ini disebabkan oleh bakteri dan %asilitas 'an# kuran# memadai untuk pemeriksaan tersebut& 6& 8emeriksaan Foto ont#en Toraks Foto ront#en toraks pro'eksi posterioranterior merupakan dasar dia#nosis utama pneumonia& Tetapi tidak rutin dilakukan pada pneumonia rin#an( han'a direkomendasikan pada pneumonia berat 'an# dira"at dan timbul #e+ala klinis berupa takipneu( batuk( ronki( dan penin#katan suara perna%asan& Kelainan %oto ront#en toraks pada pneumonia tidak selalu berhubun#an den#an #ambaran klinis& Umumn'a pemeriksaan 'an# diperlukan untuk menun+an# dia#nosis pneumonia han'alah pemeriksaan posisi A8& /'n)h dkk mendapatkan 4
bah"a tambahan posisi lateral pada %oto ront#en toraks tidak menin#katkan sensitivitas dan spesi%isitas pene#akkan dia#nosis&1(@(6 !e)ara umum #ambaran %oto toraks terdiri dari: In%iltrat
•
interstisial(
ditandai
den#an
penin#katan
)orakan
bronkovaskular(
peribronchial cuffing dan overaeriation& -ila berat ter+adi pa)h' )onsolidation karena atelektasis& In%iltrat alveolar( merupakan konsolidasi paru den#an air bronchogram. Konsolidasi
•
dapat men#enai satu lobus disebut den#an pneumonia lobaris atau terlihat seba#ai lesi tun##al 'an# biasan'a )ukup besar( berbentuk s%eris( berbatas 'an# tidak terlalu te#as dan men'erupai lesi tumor paru disebut seba#ai round pneumonia -ronkopneumoni ditandai den#an #ambaran di%us merata pada kedua paru berupa
•
ber)akber)ak in%iltrat 'an# dapat meluas hin##a daerah peri%er paru disertai den#an penin#katan )orakan peribronkial&
Foto ront#en tidak dapat menentukan +enis in%eksi bakteri( atipik( atau virus& Tetapi #ambaran %oto ront#en toraks dapat membantu men#arahkan ke)enderun#an etiolo#i& 8enebalan peribronkial( in%iltrat interstitial merata dan hiperin%lasi )enderun# terlihat pada pneumonia virus& In%iltrat alveolar berupa konsolidasi se#men atau lobar( bronkopneumoni dan air bronchogram san#at mun#kin disebabkan oleh bakteri&@ Tidak dilakukan pemeriksaan %oto toraks pada pasien ini dikarenakan pasien ini bukanlah pasien den#an pneumonia berat& 7! TATALAKSANA
merekomendasikan pen##unaan penin#katan %rekuensi napas dan retraksi subkosta untuk men#klasi%ikasikan pneumonia di =e#ara berkemban#& =amun demikian( kriteria tersebut mempun'ai sensitivitas 'an# buruk untuk anak malnutrisi dan serin# overlapping den#an #e+ala malaria&6 Klasi%ikasi pneumonia ,-erdasarkan .6 •
-a'i kuran# dari 2 bulan: 8neumonia berat: napas )epat atau retraksi 'an# berat o
5
o
•
8neumonia san#at berat: tidak mau menetek>minum( ke+an#( letar#is( demam atau
hipotermia( bradipneu atau pernapasan ire#uler Anak umur 2 bulan@ tahun: 8neumonia rin#an: napas )epat o o 8neumonia berat: retraksi o 8neumonia san#at berat: tidak dapat makan>minum( ke+an#( letar#is( malnutrisi Dari kriteria diatas( pasien tidak termasuk dalam kriteria pneumonia berat ataupun san#at berat&
Kriteria ra"at inap6 •
•
-a'i: !aturasi oksi#en O927( sianosis o Frekuensi napas M60>menit o Distress pernapasan( apneu intermiten( atau grunting o Tidak mau minum>menetek o Keluar#a tidak bisa mera"at di rumah o Anak: !aturasi oksi#en O927( sianosis o Frekuensi napas M@0>menit o Distress pernapasan o "runting o Terdapat tanda dehidrasi o Keluar#a tidak bisa mera"at di rumah o Indikasi ra"at inap pada pasien ini adalah karena pasien tidak mau minum>menetek&
Tatalaksana Umum: 8asien den#an saturasi oksi#en O927 pada saat bernapas den#an udara kamar harus diterapi oksi#en den#an kanul nasal( head box( atau sun#kup untuk mempertahankan saturasi oksi#en M927&6 •
8ada pneumonia berat atau asupan peroral kuran#( diberikan )airan intravena dan lakukan
•
balans )airan ketat Fisioterapi dada tidak berman%aat dan tidak direkomendasikan untuk anak den#an pneumonia Antipiretik dan anal#etik dapat diberikan untuk men+a#a ken'amanan dan men#kontrol batuk =ebulisasi den#an P2 a#onis dan atau =aCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary
•
clearance 8asien 'an# mendapatkan terapi oksi#en harus diobservasi setidakn'a 3 +am sekali( termasuk
• •
pemeriksaan saturasi oksi#en
6
8asien tidak diberikan oksi#en karena tidak ada tandatanda distress pernapasan dan saturasi dirasa baik "alaupun tidak dilakukan pemeriksaan saturasi oksi#en& I? line dipasan# karena asupan peroral 'an# kuran# dan adan'a muntah apabila menerima asupan melalui mulut& Tidak dilakukan %isioterapi dan nabulisasi pada pasien ini karena tidak terdapat sesak& 8emberian antibiotik:6 •
Amoksisilin merupakan pilihan utama untuk antibiotik oral pada anak @ tahun karena e%ekti% mela"an seba#ian besar patho#en 'an# men'ebabkan pneumonia pada anak( ditoleransi den#an baik( dan murah& Alternati%n'a adalah )oamoi)lav( )e%la)or( eritromisin(
•
)laritromisin( dan aitromisin Mycoplasma pneumoniae lebih serin# ter+adi pada anak 'an# lebih tua maka antibiotik
•
#olon#an makrolid diberikan seba#ai pilihan utama se)ara empiris pada anak N@ tahun ;akrolid diberikan +ika Mycoplasma pneumoniae atau Clamydia pneumoniae di)uri#ai
•
seba#ai pen'ebab Amoksisilin diberikan seba#ai pilihan utama +ika Streptococcus pneumoniae san#at mun#kin
•
seba#ai pen'ebab k#>hari
Tiap 6 +am
endah
Kloram%enikol
100 m#>k#>hari
Tiap 6 +am
endah
Ce%triaone
@0 m#>k#>kali 1>hari Dosis tun##al maks& 2 #ram
Tin##i
!& pneumonia( in%luena
&
Ce%uroime
@0 m#>k#>kali Tiap 4 +am Dosis tun##al maks& 2 #ram
Tin##i
!& pneumonia( in%luena
&
Clindam')in
10 m#>k#>kali Tiap 6 +am dosis tun##al maks& 1(2 #ram
endah
*roup A !trepto)o))us( !& aureus( !& pneumoniae ,alternati% untuk anak 'an# aler#i terhadap betala)tam( lebih +aran# menimbulkan %lebitis pada pemberian I? daripada eritromisin
$ritromisin
10 m#>k#>kali Tiap 6 +am Dosis tun##al maks& 1 #ram
endah
!& pneumoniae( Chal'dia pneumonia( ;')oplasma pneumonia
8asien diberikan antibiotik intravena 'aitu ampisilin 32@0m# dan kloram%enikol 32@0m#( hal tersebut sudah sesuai den#an rekomendasi dosis 'an# tertera pada tabel diatas& K! *IA,NOSIS BAN*IN,
Dia#nosis bandin# didasari dari persamaan mani%estasi klinis dari pen'akit lain 'an# serupa den#an pen'akit bron)opneumonia( antara lain seperti pada tabel berikut Tabel 5& Dia#nosis -andin# -ronkopneumonia pada Anak 4 *ia&n2sis
,eala klinis yan& dite$ukan
B'2nki2litis
Tu%e'kul2sis 5TB6
$pisode pertama "heein# pada anak umur 2 tahun iperin%lasi dindin# dada $kspirasi meman+an# *e+ala pada pneumonia +u#a dapat di+umpai Kuran# atau tidak ada respon den#an bronkodilator i"a'at kontak positi% den#an pasien Tde"asa U+i tuber)ulin positi% ,N10 mm( pada 9
As$a B'2nkial
keadaan imunosupresi N@ mm. 8ertumbuhan buruk>kurus atau berat badan menurun Demam ,N2 min##u. tanpa sebab 'an# +elas -atuk kronis ,N5 min##u. 8emben#kakan kelen+ar lim%e leher( aksila( in#uinal 'an# spesi%ik 8emben#kakan tulan#>sendi pun##un#( pan##ul( lutut( %alan# i"a'at "heein# berulan#( kadan# tidak berhubun#an den#an batuk dan pilek iperin%lasi dindin# dada $kspirasi meman+an# -erespon baik terhadap bronkodilator
Tidak terdapat "heein#( hiperin%lasi dindin# dada( serta ekspirasi meman+an# pada pasien ini sehin##a melemahkan du#aan terhadap pen'akit bronkiolitis namun tetap men+adi dia#nosis bandin# karena pada bronkiolitis +u#a terdapat #e+ala pneumonia& Tidak ada an##ota keluar#a pasien di rumah 'an# men#alami batuk lama atau di dia#nosis T- paru( pasien tidak pernah dilakukan u+i tuberkulin karena tidak ada indikasi( pasien termasuk ke dalam kate#ori #ii baik>normal( tidak ada demam berkepan+an#an( tidak ada batuk kronis( tidak ada pemben#kakan K*-( serta tidak ada pemben#kakan tulan#>sendi pun##un#( pan##ul( lutut( maupun %alan# sehin##a melemahkan du#aan terhadap pen'akit T- paru namun tetap men+adi dia#nosis bandin# karena kontak den#an pasien T- de"asa tidak harus selalu den#an oran# 'an# serumah( pasien belum dilakukan u+i tuberkulin( dan terdapat #e+ala batuk berkepan+an#an "alaupun belum N5 min##u& Tidak terdapat "heein#( hiperin%lasi dindin# dada( ekspirasi meman+an#( serta ri"a'at atopik pada pasien ini maupun keluar#an'a sehin##a melemahkan du#aan terhadap pen'akit asma bronkial namun masih tetap men+adi dia#nosis bandin# dikarenakan masih terdapat hubun#an den#an #e+ala batuk& L! PRO,NOSIS
8ada umumn'a anak akan sembuh dari pneumonia den#an )epat dan sempurna( "alaupun kelainan radiolo#i dapat bertahan selama 64 min##u sebelum kambali ke kondisi normal& 8ada beberapa anak( pneumonia dapat berlan#sun# lebih lama dari 1 bulan atau dapat berulan#& 8ada kasus seperti ini( kemun#kinan adan'a pen'akit lain 'an# mendasari harus 10
diselidiki lebih lan+ut seperti den#an u+i tuber)ulin( pemeriksaan hidroklorida kerin#at untuk pen'akit kistik %ibrosis( pemeriksaan immuno#lobulin serum dan determinasi sub kelas I#*( bronkoskopi untuk identi%ikasi kelainan anatomis atau men)ari benda asin#( dan pemeriksaan barium meal untuk kasus *$D&@ Disisi lain( data !urveI Kesehatan =asional ,!K=. tahun 2011 menun+ukan bah"a 2(67 kematian ba'i dan 22(47 kematian balita di Indonesia disebabkan oleh pen'akit respirasi terutama pneumonia&1 -erkat terapi 'an# tepat serta adekuat( pasien dapat sembuh sempurna dan telah dipulan#kan untuk melan+utkan pen#obatan di rumah& -! KO-PLIKASI
8neumonia bakterial serin#kali men'ebabkan )airan in%lamasi terkumpul di ron##a pleura( kondisi ini men#akibatkan e%usi parapneumonik atau apabila )airan tersebut purulent disebut empiema& $%usi dalam +umlah ke)il tidak memerlukan terapi& $%usi dalam +umlah besar akan membatasi pernapasan dan harus dilakukan tindakan drainase& Diseksi udara diantara +arin#an paru men#akibatkan timbuln'a pneumatokel( atau timbuln'a kantun# udara&
View more...
Comments