Laporan Kasus Diare Akut

February 21, 2018 | Author: ghifarihaikal | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Diare...

Description

LAPORAN KASUS Diare Akut Stase Anak

Oleh : Mohammad Khalif Ranroe 2006730051 Pembimbing: Dr. ommy Ariansih, Sp.A Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2010

DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………… …………………………… BAB I LAPORAN KASUS 1.1 Identitas…………………………………………………………………………………… ……………………………….. 1.2 Anamnesis………………………………………………………………………………… ………………………………. 1.3 Pemeriksaan Fisik………………………………………………………………………………………… ……………. 1.4 Pemeriksaan Penunjang………………………………………………………………………………… ………….. 1.5 Diagnosis Kerja………………………………………………………………………………………… ………………… 1.6 Tata Laksana ……………………………………………………………………………………………… ……………… BAB II FOLLOW UP………………………………………………………………………………………………… …………. BAB III KAJIAN PUSTAKA 3.1

Definisi…………………………………………………………………………………………… …………………………. 3.2 Etiologi…………………………………………………………………………………………… ………………………… 3.2 Gejala Klinis ……………………………………………………………………………………………………… ………. 3.3 Patofisiologi ……………………………………………………………………………………………………… ………. 3.4 Tata Laksana………………………………………………………........................................... ............. DAFTAR PUSTAKA

BAB I LAPORAN KASUS

Identitas



Nama



TTL

: Jakarta, 11 November 2009



Usia

: 5 bulan



Jenis kelamin



Nama Ayah : Tn. H



 

: An.A

: Perempan

Pekerjaan

: Wiraswasta

Nama Ibu

: Ny. Y

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Cempaka putih barat RT 14 No.14

Tgl masuk : 17 Maret 2010

Anamnesis (alloanamnesis) Keluhan utama : 

berak-berak 3x sejak 6 jam SMRS dengan frekuensi yang lebih sering

Riwayat penyakit sekarang : 

Berak-berak 3x sejak 6 jam SMRS dengan konsistensi cair sedikit ampas, lendir (-), darah (-), sebelumnya minum susu formula. muntah >7x sejak 3 hari SMRS, muntahan air. Demam (+) sejak 3x SMRS timbul mendadak, panas sedikit turun dengan pemberian obat panas. batuk (+) tapi jarang, anak agak rewel, BAK lancar dan tidak nyeri. nafsu minum (+).

Riwayat Penyakit Dahulu : 

Tidak pernah berak-berak sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga 

Tidak ada yang berak-berak



Ibu batuk pilek tapi sudah sembuh



Orang tua tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat pengobatan 

Berobat ke bidan tapi tidak ada perubahan

Riwayat psikososial 

Minum Asi



Mulai memasukkan benda-benda ke mulut

Riwayat alergi 

Disangkal

Riwayat kehamilan dan persalinan



Pasien lahir spontan ditolong oleh bidan. Usia kehamilan cukup bulan sesuai masa kehamilan,dengan berat badan lahir 3100 gr, panjang badan 48 cm



Kesan neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan , tidak terdapat cacat bawaan

Riwayat imunisasi 

Imunisai dasar yang belum diberikan campak

Riwayat tumbuh kembang 

Sudah bisa tengkurap



Menaruh benda-benda dimulut



Mulai mengoceh

Kesan perkembangan sesuai umur

Status gizi 

Panjang badan : 66 cm



Berat badan : 6,7 kg



Lingkar kepala : 41 cm Berdasarkan tabel NCHS, anak gizi baik,panjang badan dan lingkar kepala sesuai umur.

Pemeriksaan fisik



Keadaan umum

: tampak sakit sedang



Kesadaran

: compos mentis



Tanda vital -suhu

: 38 º C

- nadi

: 122 x/menit, reguler, kuat angkat

-pernapasan

: 40 x/menit reguler

Kepala 

Bentuk

: normocephal



Ubun-ubun : UUB tidak cekung



Mata



Hidung

: tidak cekung, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. : tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret,

mukosa hidung tidak hiperemis 

Telinga

: normotia, tidak ada serumen, tidak hiperemis



Mulut

: bibir lembab

Leher 

Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Thorax Paru-paru



inspeksi

: pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-/-)



auskultasi

: vesikuler

Jantung 

BJ I dan BJ II normal

Kulit 

Turgor kulit elastis

Abdomen 

Inspeksi

: bentuk cembung



Auskultasi : bising usus (+) normal



Perkusi

: timpani



Palpasi

: tidak nyeri

Inguinal 

Tidak teraba KGB

Ekstremitas 

Atas : akral hangat, RCT < 2 detik



Bawah

: akral hangat, RCT < 2 detik

Pemeriksaan Darah

HEMATOLOGI

HASIL

SATUAN

NORMAL

Hemoglobin

9,40

gr%

10,1-12,9

Leukosit

9100

mm³

6000-17500

basofil

-

%

0-1

eosinofil

-

%

2-4

batang

2

%

3-5

segmen

23

%

51-67

limfosit

66

%

20-40

monosit

9

%

2-6

LED

25

mm/jam

0-20

Hematokrit

29

%

40-54

Trombosit

726

Ribu/mm³

200-400

natrium

144

Meq/L

136-145

kalium

5,5

Meq/L

3,6-5,8

klorida

103

Meq/L

96.103

Hitung jenis

Elektrolit

Resume: Dari anamnesis didapatkan anak BAB 3x SMRS, konsistensi cair, sedikit ampas, lendir (-), darah (-), sebelunya minum susu formula. Demam (+) timbul mendadak, batuk (+) tapi jarang. Dari pemeriksaan fisik anak tampak

sakit sedang, suhu 38ºC, konjungtiva anemis. Hasil pemeriksaan darah Hb turun, Trombositosis, LED meningkat, Hitung jenis: limfosit dan monosit meningkat, segmen dan batang rendah.

Diagnosa kerja 

Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi



Obserfasi febris et causa viral infeksi



Anemia suspect et causa defisiensi besi

Rencana pemeriksaan 

Pemeriksaan tinja



Kadar TIBC (Total Iron Binding Capacity),

Penatalaksanaan 

Pemberian cairan asering 100 cc/kg/BB 6,7 x 100 = 670 cc



Pemberian ASI tetap diberikan



Preparat zink 10 mg



Paracetamol



Domperidon



Lactobasillus

BAB II FOLLOW UP

Follow up tgl 18 maret 2010 

S : BAB 3x konsistensi cair dengan sedikit ampas, lendir (-), darah (-), demam (-), mual muntah (-), batuk jarang



O: suhu : 36,5ºC nadi : 110 x/menit, reguler, kuat angkat pernafasan : 44x/menit Faeces gastro enteritis Karakteristik faeces A. Makroskopis warna : kuning konsistensi : lembek darah : (-) lendir : (-) pus : (-) busa : (-) B. Mikroskopis lekosit /Lpb : 1-2 - PMN : % - MMN : % - Eos 1/Lpb : % eritrosit /Lpb : 0-1 - bakteri : (+) - epitel : (+) -

Lemak : (+)

-

Amylum : (+)

-

Serat otot : (-)

-

Serat tumbuhan : (-)

-

Jamur : (-)

-

Telur cacing : (-)

-

Parasit : (-) Pemeriksaan terinci 1. -PH : 5,5 -glukosa : (-) - lemak : (+) 2.

-gram : negatif batang - spora : (-) - jamur : (-)



A : Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi



P : terapi dilanjutkan

Follow up tgl 19 maret 2010 

S : BAB 3x konsistensi kental, demam (-), mual muntah (-), batuk (-)



O : suhu : 36 ºC nadi : 110 x / menit, reguler kuat angkat pernafasan : 40 x / menit



A : Gastroenteritis akut tanpa dehidrasi



P : terapi dilanjutkan

BAB III KAJIAN PUSTAKA

Diare akut A) Definisi 1. Diare adalah buang .air besar (defikasi) -dengan tinja berbentuk -cairan atau setengah cairan,

sehingga kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal, yaitu 100 - 200 ml sekali defikasi (Hendarwanto, 1999) 2. Diare adalah defikasi encer lebih dari 3 kali sehari tanpa/ dengan darah/ lendir di dalam tinja (WHO, 1980) 3. Diare adalah keadaan frekuensi buang air bssar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi faeces encer, dapat berwama hijau atau bercampur lendir dan darah (Ngastiah, 1999) B) Etiologi 1. Faktor infeksi a. Infeksi enteral (infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare) Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmondla, shigella, campylo bacter,yersinia, aeromonas, dan sebagainya Infeksi virus : enterovirus, adenovirus, rotavirus, astrovirus, dan lain-lain Infeksi parasit : cacing (ascaris), protozoa (entamoeba histolytica,giardia lamblia,tricomonas hominis dan jamur (candida albicans) b. Infeksi parenteral (infeksi diluar alat pencernaan) seperti: OMA (Otitis Media Alat), tonsilitis, tonsilofaringitis, brankopneumoma, ensefalitis, dan sebagainya (sering terjadi pada bayi dan umur dibawah 2 tahun) 2. Faktor Malabsorpsi a. Malabsorbsi karbohidrat - Disakarida ; intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa - Monosakarida: intoleransi glukosa, fruktosadan galaktosa

b. Molabsorbsi lemak c. Molabsorbsi protein 3. Faktor makanan Makanan besi, beracun, alergi terhadap makanan 4. Lain-lain a. Imunodefisiensi b. Gangguan psikologis (cemas dan takut) c. Faktor-faktor langsung: - KKP (Kurang Kalori Protein) - Kesehatan pribadi dan lingkungan - Sosioekonomi C) Manifistasi klinis Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu makan berkurang kemudian timbul diare.Tinja mungkin disertai lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan empedu, Daerah anus dan sekitarnya timbul luka lecet karena sering deflkasi dan tinja yang asam akibat laktosa yang tidak diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila kehilangan cairan terus berlangsung tanpa pergantian yang memadai gejala dehidrasi mulai tampak yaitu : BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun cekung (bayi), selaput lender bibir dan mulut, serta kulit kering. Bila berdasarkan terus berlanjut, akan terjadi renjatan hypovolemik dengan gejala takikardi, denyut jantung menjadi cepat, nadi lemah dan tidak teraba, tekanan daran turun, pasien tampak lemah dan kesadaran menurun, karena kurang cairan, deuresis berkurang (oliguria-anuria). Bila terjadi asidosis metabolik pasien akan tampak pucat, nafas cepat dan dalam (pemafasan kusmaul).

D) Patofisiologi Mekanisme dasar yang menyebabkan timbul diare : 1. Gangguan osmotik Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus naik sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbullah diare. 2. Gangguan sekresi Akibat-rangsangan-tertentu-(toksin)..pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare karena kenaikan isi lumen usus. 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare- Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula. Sebagai akibat diare akan terjadi: 1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia) 2. Gangguan gizi Selama sakit sering terjadi gangguan gizi dengan akibat penurunan berat badan dalam waktu yang singkat oleh karena: - Makanan sering dihentikan oleh orangtua karena takut diare/muntah bertambah hebat - Orang tua hanya memberikan air teh saja

- Walaupun susu diteruskan sering diencerkan dalam waktu yang lama - Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorpsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik 3. Hipoglikemia - 2-3 % dari anak-anak diare - Jarang terjadi pada anak dengan gizi baik namun sering terjadi pada anak dengan KKP (Kurang Kalori Protein) - Hipoglikemi terjadi karena penyimpanan / persediaan glikogen dalam hati terganggu dan kadang disebabkan adanya gangguan absorpsi glukosa 4. Gangguan sirkulasi darah Akibat diare dengan/tanpa muntah-muntah dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa syok hipovolemik. Hal ini menyebabkan perfusi jaringan berkurang dan dapat menyebabkan hipoksi. E). Derajat Dehidrasi Kategori

A

B

C

Langkah Lihat /

Baik, sadar

Gelisah

Letargi, tidak

Inspeksi :

Normal

Layu / cekung

sadar

Minum biasa,

Haus, minum

Layu / cekung

tidak terlihat

dengan sangat

Minum dengan

haus

rakus

lemas/ tidak



Keadaan umum



Mata



Derajat

mampu minum

haus Raba / palpasi : •

Cubitan

Kembali

Kembali

Kembali

dengan cepat

dengan lambat

dengan sangat lambat

pada kulit TENTUKAN :

Tidak terdapat

Bila terdapat

Bila terdapat

TATALAKSANA :

tanda-tanda

2 / lebih tanda

2 / lebih tanda

dehidrasi

pada kategori B

pada kategori C

Dehidrasi

Dehidrasi berat

Rencana terapi

ringan – sedang Timbang pasien

Timbang pasien

A

bila

Gunakan

memungkinkan

rencana terapi

Gunakan

C

rencana terapi B

RENCANA TERAPI A 

Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya



Beri makan yang cukup dan bergizi



Beri suplemen zinc elemental



Bawa / rujuk ke sarana kesehatan bila diare tak membaik atau ada tanda dehidrasi atau masalah lainnya

RENCANA TERAPI B Umur Berat

< 4 bln < 5 kg

badan

4-11

12-23

2–4

5 – 14

bln

bln

thn

thn

5 – 7,9

8–

11–15,9

16-29,9

kg

10,9

kg

kg

800-

1200-

2200-

1200

2200

4000

Jumla

200-

400-

kg 600-

h (ml)

400

600

800

PENYEBAB GAGALNYA UPAYA REHIDRASI ORAL 

Keluarnya tinja yang banyak

≥ 15 thn ≥ 30 kg



Muntah terus menerus



Tidak dapat atau menolak minum



Perut kembung atau ileus



Malabsorpsi glukosa

RENCANA TERAPI C Berikan larutan Ringer laktat@ diteruskan KAEN 3B USIA

PEMBERIAN I

KEMUDIAN

30 ml/kg BB dalam

70 ml/kg BB dalam

Bayi < 1 tahun

1 jam *

5 jam

Anak > 1 tahun

½ jam *

2 ½ jam

* Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba @

Ringer laktat diberikan untuk 1 jam pertama

Reevaluasi 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) à pilih rencana terapi A, B atau C

Daftar Pustaka Buediarso, Aswhita, Halimun dan Suharyonc,. (1999). Gastroenterologi-Anak Praktis, Balai Penerbitan FKUI, Jakarta.

Ngasiiyah (1997), Perawatan Ariak Sakit, EGC, Jakarta, Price dan Wilson (1995), Patoftsiologl Konsep Klinis, Proses Penyakit, Buku I, Edisi 4, EGC, Jakarta. Santoso, N. Budi, Diare Pada Bayi Dan Anak, Lab/SMF. Ilmu Kesehatan Anak FK. Unibraw/RSU Dr. Saiful Anwar Malang Soetjiningsih (1988), TumbuH Kembang Anak, EGC, Jakarta, Soeparman dan Waspadji (1990), llmu Penyakit Datam, Jilid I, Edisi ke 3, Balai Penerbitan FKUI, Jakarta. Sariadi dan Yuliani, Rita (2001), Asuhan Keperawatan Pada Anak, Perpustakaan Nasional Rl, Jakarta. www.hc-sc.gc.ca-fnihb-ons-nursing-resources/pedriatic_guidelines www.icondata.com/health/pedbase www.nlm.nih.gov/medlineplus http://www.emedicine.com/emerg/topic376.htm

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF