Laporan Kasus Dermatitis Atopik_Winda Nurjanah_Muhammad Reza Firdaus
February 20, 2019 | Author: Obstetri Williams | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus Dermatitis Atopik_Winda Nurjanah_Muhammad Reza Firdaus...
Description
Laporan Kasus dan Tel Telaah aah Kritis Jurnal Diagnostik Diagnostik
DERMATITIS ATOPIK
Oleh: Muhammad Muhammad Reza Firdaus Winda Nurjanah Pembimbing: Firia Salim
!A"IAN#SMF I$M% KESE&ATAN K%$IT DAN KE$AMIN FAK%$TASKEDOKTERAN %NI'ERSITASS(IA& K%A$A RS%D dr) *AINOE$ A!IDIN !ANDA A+E& TA&%N ,-./
2
KATA PEN"ANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Shalawat beserta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah, serta kepada sahabat dan keluarga beliau. !apan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. "itria Salim, MS!, Sp.##, yang yang tela telah h bers bersedi ediaa melu meluan angka gkan n wakt waktuny unyaa untu untuk k memb membim imbi bing ng penul penulis is dalam dalam penyusunan laporan kasus yang berjudul $ Dermatitis Atopik %, %, serta para dokter di bagian& SM" 'lmu #esehatan #ulit dan #elamin yang telah memberikan arahan serta bimbingan hingga terselesaikannya laporan kasus ini. Tidak ada kata sempurna dalam pembuatan sebuah laporan kasus. #eterbatasan dalam penulisan maupun kajian yang dibahas merupakan beberapa penyebabnya. (leh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan terhadap laporan kasus ini demi perbaikan di masa yang akan datang.
)anda A!eh, Maret *+
3
enulis
DAFTAR ISI /alaman &A$AMAN 0%D%$ ............................................................................................i KATA PEN"ANTAR ..........................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................iii DAFTAR "AM!AR ............................................................................................i0 PENDA&%$%AN................................................................................................ $APORAN KAS%S .............................................................................................1
'dentitas asien ......................................................................................................... 1 Anamnesis ......................................................................................................... 1 emeriksaan "isik #ulit ......................................................................................................... 2 3iagnosis )anding ......................................................................................................... emeriksaan enunjang ......................................................................................................... 4esume ......................................................................................................... 5 3iagnosa #linis ......................................................................................................... 5 Tatalaksana ......................................................................................................... 5 ANA$ISA KAS%S ............................................................................................................................ 6
4
DAFTAR P%STAKA ............................................................................................................................
1 0%RNA$ ............................................................................................................................ 2 4esume 7urnal ......................................................................................................... 2 Telaah #ritis 7urnal ......................................................................................................... #esimpulan ......................................................................................................... 6
DAFTAR "AM!AR /alaman 8ambar . 9esi pada regio :emur de;tra et sinistra...............................................< 8ambar *. 9esi pada regio :emur sinistra.............................................................< 8ambar 1. 9esi pada regio :emur de;tra...............................................................< 8ambar 2. 9esi pada regio :emur sinistra.............................................................< 8ambar kasus, sedangkan pre0alensi pada dewasa berkisar antara -1> kasus. Meskipun jarang terjadi, dermatitis atopik mungkin saja mun!ul pada usia d ewasa, dan biasanya terjadi setelah dekade ketiga kehidupan. Menurut data terakhir yang diperoleh dari International Study of Asthma and Allergies in Childhood ?'SAA@ menunjukkan bahwa dermatitis atopi merupakan penyakit dengan pre0alensi tinggi yang terjadi di negara berkembang maupun
negara yang sedang berkembang. 4asio terjadinya
dermatitis atopi antara perempuan dan laki-laki adalah .1 B , dimana perempuan lebih sering menderita dermatitis atopik dibandingkan laki-laki.2 3ermatitis atopi terjadi karena adanya kombinasi :aktor genetik, :aktor lingkungan dan :aktor imunologik seperti terjadinya mutasi pada gen yang mengkode protein :ilagrin, adanya kerusakan pada sawar kulit, in:eksi, stres, dan lain-lain. kasus. Meskipun jarang, serangan dermatitis atopik mungkin saja terjadi pada usia dewasa, dan biasanya terjadi setelah dekade ketiga kehidupan. Menurut data terakhir yang diperoleh dari
International Study of Asthma and Allergies in
Childhood ?'SAA@ menunjukkan bahwa dermatitis atopi merupakan penyakit dengan pre0alensi tinggi yang terjadi di negara berkembang maupun negara yang sedang berkembang. 4asio pre0alensi serangan dermatitis atopi antara perempuan dan laki-laki adalah .1B.+ dimana perempuan lebih sering menderita dermatitis atopik dibandingkan laki-laki.2
13
asien juga mengeluh gatal dan kulit kemerahan dan kering. Sesuai dengan teori, gejala yang sering mun!ul pada pasien dermatitis atopik adalah rasa gatal, kulit kering, ber!ak kemerahan, papula eritema, ekskoriasi sekunder, sampai likeni:ikasi. 4asa gatal dan kulit kemerahan terjadi karen a terlep asn ya mediator radang seperti histamin dari sel-sel radang akibat terjadinya reaksi hipersensiti0itas yang diperantarai 'gC. 4asa gatal yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk dapat membuat ambang rasa gatal menurun akibat peregangan pada serabut sara: epidermis karena akantosis dan likeni:ikasi akibat garukan yang dilakukan. 8arukan selanjutnya pada penderita dermatitis atopik akan men!etuskan rasa gatal yang lebih hebat. asien dengan dermatitis atopi juga !enderung memiliki kulit yang kering ?;erosis akibat berkurangnya protein :ilagrin, berkurangnya ceramide yang merupakan molekul utama pengikat air di ruang ekstraselular stratum korneum, sehingga akan meningkatkan transepidermal water loss yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan merusak sawar kulit yang memudahkan terjadinya penetrasi alergen, antigen, dan bahan kimia dari lingkungan masuk ke dalam kulit yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya respon in:lamasi. 2, ada anamnesis didapatkan adanya riwayat atopi pada pasien dan keluarganya. asien mengaku sering bersin dipagi hari dan ibu pasien juga mengeluhkan hal yang sama dengan keluhan pasien saat ini, yaitu rasa gatal dan adanya ruam kemerahan di lengan kiri dan kanan. Sedangkan ayah pasien alergi terhadap ayam dan udang. /al ini sesuai dengan teori dimana menunjukkan sekitar dua pertiga pasien dengan dermatitis atopik memiliki riwayat atopi baik pada indi0idu maupun keluarga seperti asma, rinitis alergika, dan dermatitis atopik. 3ari anamnesis pasien memiliki riwayat penggunaan sabun mandi li:ebuoy yang didalamnya terkandung senyawa alkali Acrylates Copolymer . Sesuai dengan teori senyawa alkali merupakan bahan iritan lemah yang dapat memi!u terjadinya dermatitis atopik. Selain alkali, bahan antiseptik, par:um dan bahan pelarut lainnya yang terkandung pada sabun merupakan bahan iritan lemah yang dapat mengiritasi kulit terutama pada kulit pasien dengan dermatitis atopik. Menurut teori, pasien
14
dengan dermatitis atopik lebih sering terjadi dermatitis kontak iritan dari pada dermatitis kontak alergi.+ ada pemeriksaan :isik, tampak gambaran makula eritematous berbatas tegas, tepi reguler, berukuran numular disertai dengan skuama halus di permukaannya, tersusun diskret, jumlah multiple, distribusi simetris, disertai adan ya likeni:ikasi kulit. Sesuai dengan teori, gejala yang sering mun!ul pada pasien dermatitis atopik adalah rasa gatal, kulit kering, ber!ak kemerahan, papula eritema, ekskoriasi sekunder, sampai likeni:ikasi. 2,= ada kasus dengan ke!urigaan dermatitis atopik dapat digunakan kriteria /ani:in-4ajka untuk membantu menegakkan diagnosa. ada kasus, ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor. /al ini dapat membantu menegakkan diagnosa dermatitis atopik. Adapun kriteria mayor yang ditemukan pada pasien adalah rasa gatal atau pruritus, mor:ologi dan distribusi lesi yang khas yaitu distribusi simetris, serta perjalanan penyakit yang bersi:at kronik dan berulang, ada riwayat atopi pada indi0idu maupun pada keluarga. Sedangkan kriteria minor pada pasien ini antara lain kulit kering, hiperlinear palmaris, gatal bila berkeringat, perjalanan penyakit dipengaruhi oleh lingkungan atau emosi.2 ada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan white dermographism dan didapatkan hasil yang negati: dimana tidak didapatkan delayed lanched response pada saat dilakukan penggoresan instrumen tumpul pada kulit! White dermographism merupakan reaksi yang terjadi akibat adanya kelainan 0askular pada pasien dengan dermatitis atopi berupa mekanisme 0asokonstriksi pembuluh darah setempat oleh jaringan yang mengalami in:lamasi atau edema pada. White dermographism merupakan salah satu dari banyak kriteria minor dan bukanlah menjadi pertanda patognomonis dalam menegakkan diagnosa dermatitis atopik. Menurut penelitian pada < pasien dengan dermatitis atopik, orang memiliki white dermographism dan 2 orang dengan kulit normal ?red dermographism". Adapun diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis atopik, dermatitis kontak iritan, tinea !orporis, dan liken simpleks kronis. #eempat diagnosis tersebut dapat menyebabkan rasa gatal dan lesi kemerahan. 3ermatitis atopik merupakan
15
in:lamasi kulit yang bersi:at kronis residi:, umumnya mun!ul pada bayi, kanakkanak, maupun dewasa, yang memiliki riwayat atopi pada dirinya sendiri ataupun pada keluarganya baik berupa asma, rhinitis alergika, konjungti0itis, maupun dermatitis atopik, dengan gejala pruritus dan distribusi khas. ada pemeriksaan :isik kulit dapat ditemukan makula atau pat!h, papula, bisa disertai skuama, krusta, erosi dan likeni:ikasi pada lesi yang kronis, polimor:, berbatas tidak tegas, distribusi khas yang simetris. 2,6
8ambar. 2 9esi pada dermatitis atopi 3ermatitis kontak iritan merupakan in:lamasi pada kulit melalui mekanisme non imunologi, disebabkan kulit terpapar bahan iritan eksogen berupa agen kimiawi, :isik, maupun biologik. ada pemeriksaan :isik kulit didapatkan e:loresensi monomor:, berupa skuama, makula eritematous berbatas tegas, edema, 0esikel&bula, atau erosi. ada kasus kronis dapat ditemukan adanya makula eritema dengan hiperkeratosis dan terbentuknya :isura. 3apat pula ditemukan adanya rasa gatal yang disertai dengan sensasi terbakar segera setelah terpapar bahan iritan.2,6
8ambar. < 9esi pada dermatitis kontak iritan Tinea !orporis merupakan in:eksi dermato:it pada kulit halus. ada pemeriksaan :isik kulit didapatkan adanya makula eritematous berbatas jelas, tepi polisiklik dengan tepi akti: dan meninggi, bisa disertai papul atau 0esikel, dan adanya lesi yang sembuh ditengah ?!entral healing yang tertutup skuama.
16
8ambar. 9esi pada tinea !orporis 9iken simpleks kronis merupakan in:lamasi kulit kronis dengan rasa sangat gatal ditandai dengan kulit menebal dan garis kulit terlihat lebih jelas dengan bentuk sirkumkripta akibat garukan dan gosokan berulang akibat adanya sensari pruritus. )iasanya dijumpai pada usia diatas *+ tahun dan sering terjadi pada wanita. ada pemeriksaan :isik kulit didapatkan lesi berupa papul eritem kon:luen yang selanjutnya karena garukan berulang dapat membentuk plak hiperpigmentasi disertai dengan likeni:ikasi dan sering terdapat ekskoriasi dengan skuama yang minimal. )entuk lesi biasanya bulat, lonjong, atau linear sesuai pola garukan.2,6
8ambar. 5 9esi pada liken simpleks kronis rinsip pengobatan pada pasien dengan dermatitis atopik adalah hidrasi kulit dengan memberikan pelembab dan mengatasi gejala yang mun!ul dengan pemberian anti in:lamasi dan anti pruritus. ada pasien ini diberikan terapi !etirizine satu tablet sekali sehari pada saat malam hari dan de;o;imethasone oint
View more...
Comments