Laporan Kasus Deddy Azwir
May 1, 2019 | Author: Fuji Seprinur Hidayat | Category: N/A
Short Description
ghkjgjk...
Description
MILIARIA RUBRA
PENDAHULUAN
Miliaria Miliaria adalah suatu keadaan keadaan tertutupnya tertutupnya pori-pori keringat sehingga menimbulkan menimbulkan retensi keringat didalam kulit. Miliaria terbagi dalam beberapa tipe, miliaria kristalina yang sumbatannya berada dalam stratum korneum. Miliaria profunda, sumbatan ada dalam dermo epidermis dan miliaria rubra dimana sumbatan terletak didalam epidermis. Untuk itu yang akan dibahas didalam penulisan makalah ini adalah tentang Miliaria rubra.(1,2,3,4,5,6,7) Miliar Miliaria ia rubra rubra sering sering terdap terdapat at pada pada badan badan dan tempat tempat-te -tempa mpatt tekana tekanan n atau atau geseka gesekan n pakaian. Terlihat papul merah atau papul vesicular yang sangat gatal dan pedih. Miliaria jenis ini terdapat pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik.(1,2,5) Miliaria rubra ini merupakan bentuk klinik yang sangat penting dan ditandai dengan rasa gatal dan eritem. Lesinya berupa papula eritematus dengan puncak dan pusatnya berupa vesikula. Lesinya Lesinya ekstrafoli ekstrafolikuler kuler,, ini membedakan membedakan dengan folikulit folikulitis. is. Papulanya Papulanya steril steril atau terinfeks terinfeksii sekunder pada miliaria yang luas dan kronis.(1,2,5) Kunci pengobatan miliaria miliaria adalah menempatkan menempatkan penderita penderita didalam didalam lingkungan lingkungan yang dingin, sehingga keringat bisa berkurang. Sumbatan keratin yang menutupi lubang keringat akan berangsur lepas beberapa hari sampai 2 minggu. AC/pendingin/ruang yang teduh bisa memberi pencegahan pada permulaan miliaria. Obat-obatan topical dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol ¼-2%. Juga dapat diberikan obat-obatan sistemik sistemik seperti antibiotik antibiotik bila terjadi infeksi sekunder dan anti histamin sebagai anti pruritus. (1,2,5,8) Prognosis umumnya baik.(5)
MILIARIA RUBRA Page 1 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
DEFENISI
Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier. Miliaria juga dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan tertutupnya pori-pori keringat didalam kulit. Miliaria rubra adalah kelainan kulit akibat adanya sumbatan yang terletak didalam epidermis.(1,2,3,4,5) SINONIM
Biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat.(1) ETIOLOGI
Penyebab biasanya jika udara panas atau lembab, atau karena pengaruh pakaian yang tidak menyerap keringat, tersumbatnya pori-pori kelenjar keringat oleh bakteri yang menimbulkan peradangan dan edema akibat keringat yang tidak keluar dan diabsorbsi oleh stratum korneum.(5) FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit adalah daerah yang panas dengan kelembaban yang tinggi, insidens yang lebih tinggi pada musim panas, seperti penyakit kulit lainnya, miliaria juga dipengaruhi faktor kebersihan, jika kotor mudah mengalami infeksi sekunder.(5) PATOGENESIS
Patogenesisnya belum diketahui pasti, terdapat 2 pendapat. Pendapat pertama mengatakan primer, banyak keringat dan perubahan kualitatif, menyebabkan adanya sumbatan keratin pada muara kelenjar keringat dan perforasi sekunder pada bendungan keringat diepidermis.(1) Miliaria terjadi karena ada sumbatan keratin pada saluran keringat. Pada permulaan musim hujan udara mulai lembab. Udara lembab ini mempengaruhi keratin disekeliling lubang keringat yang mula-mula kering kemudian menjadi lembab dan membengkak, sehingga lubang MILIARIA RUBRA Page 2 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
keringat tertutup. Dapat juga bahan kimia menyebabkan keratin menjadi basah dan menutupi lubang keringat. Lokasi sumbatan dapat dalam saluran keringat dapat menentukan tipe miliaria tersebut.(1,2) Kalau sumbatan sedikit lebih dalam yakni didalam epidermis dan saluran keringat yang pecah ada didalam epidermis, vesikula terjadi didalam epidermis. Miliaria ini ditandai dengan eritem dan rasa gatal. Tanda ini adalah akibat dari vasodilatasi dan rangsangan reseptor gatal oleh enzim yang keluar dari sel epidermis karena keringat yang masuk ke dalam epidermis.(2) Pendapat kedua mengatakan bahwa primer kadar garam yang tinggi pada kulit menyebabkan spongiosis dan sekunder terjadi pada muara kelenjar keringat (LOEWENIHOE 1961). Staphylococcus diduga juga mempunyai peranan.(1) MANIFESTASI KLINIS
Ini merupakan bentuk klinik yang sangat penting dan ditandai dengan rasa gatal dan eritem. Lesinya beruba papula eritematus dengan puncak dan pusatnya berupa vesikula. Lesinya ekstrafolikuler; ini membedakan dengan folikulitis. Papulanya steril atau terinfeksi sekunder pada miliaria yang luas dan kronis.(2) Miliaria rubra tidak mengenai muka dan bagian volar kulit, tetapi mengenai permukaan kulit, terutama pada punggung dan leher. Rasa gatal, dan kadang-kadang panas seperti terbakar, biasanya timbul bersamaan dengan rangsang yang menimbulkan keringat. Miliaria rubra yang luas dan berat dapat menyebabkan hiperpireksia dan lelah karena panas ( heat exhaustion ) serta pingsan.(1,2,3,4,5) Pada semua tipe, pecahnya saluran keringat dibawah sumbatan akan menghasilkan retensi, yang mengakibatkan gatal, papula, papul vesikula dan eritematus.(2) GAMBARAN HISTOPATOLOGIK
Pada gambaran histopatologik gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis.(1)
MILIARIA RUBRA Page 3 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Miliaria rubra dapat dikelirukan dengan penyakit kulit lain, misal reaksi iritasi primer, eritema neonatorum, dan folikulitis. Dengan kaca pembesar akan tampak vesikula yang khas; puncak lesi yang eritematus adalah folikel rambut.(2,5) PENATALAKSANAAN
Penting untuk menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, dan menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat. Beberapa obat lokal dapat diberikan untuk menghindari sumbatan, misalnya lalonin yang anhidrus, salep hidrofilik, talk untuk bayi, tepung kanji, dan lasio yang berisi 1% mentol dan trigliserin dan 4% asam salisilat dalam alkohol 95%. Antibiotika lokal juga dapat diberikan untuk mencegah, tetapi rupanya tidak efektif. Pemberian vitamin c dosis tinggi dapat diberikan untuk mencegah atau mengurangi timbulnya miliaria. Dapat diberikan antibiotik bila terjadi infeksi sekunder dan anti histamin sebagai anti pruritus.(8) Terapi: pakaian yang tipis dan yang dapat menghisap keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi menthol ¼-2%. Losio faberi dapat pula digunakan, komposisinya sebagai berikut : R/
acid salicylic
1
Talc venet
10
Oxyd zinc
10
Amyl. Oryzae
10
Spiritus ad.
200cc
Untuk memberikan efek antipruritus dapat ditambahkan mentholum atau champora pada losio faberi.(1) PROGNOSIS
Umumnya baik.(5)
MILIARIA RUBRA Page 4 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
LAPORAN KASUS
Telah datang pasien bernama Ranap Manik berumur 5 tahun bersama ibunya, suku batak, agama Kristen protestan, ke poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan pada tanggal 18 maret 2013, dengan keluhan utama bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal didaerah hidung dan sekitarnya sejak ± 1 minggu ini. Awalnya berupa bintil bintil kecil berwarna merah disertai rasa gatal didaerah hidung yang dialami os ± 1 minggu ini. Karena rasa gatal os menggaruknya, sehingga lama kelamaan bintil-bintil tersebut meluas hingga sekeliling kedua mata dan dahi. Ibu os mengatakan bahwa os sering bermain diluar rumah saat terik matahari siang hari. Pasien sering berkeringat dan jika telah berkeringat rasa gatal bertambah dan os juga tidak ada riwayat alergi sebelumnya. Karena bintil-bintil yang disertai gatal tersebut makin meluas dan tidak kunjung sembuh, maka ibu os memutuskan untuk membawa anaknya berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUPM. Dari anamnesis riwayat penyakit keluarga tidak dijumpai, riwayat penyakit terdahulu tidak dijumpai. Riwayat pemakaian obat juga tidak dijumpai. Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik. Pada pemeriksaan dermatologis dijumpai ruam berupa papul eritema, papul miliar, dan skuama halus pada regio nasalis, regio orbitalis dextra at sinistra, dan regio frontalis. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis banding penyakit ini adalah miliaria rubra, folikulitis dan prurigo. Diagnosis sementara adalah miliaria rubra. Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah memakai pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap keringat, menempatkan penderita didalam lingkungan yang dingin sehingga keringat bisa berkurang serta hindari garukan pada daerah lesi. Penatalaksanaan khusus pada pasien ini, secara topikal diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼ -2%, sedangkan sistemik diberikan antihistamin CTM 3x ¼ tablet (pulv) sehari guna mengurangi rasa gatal (antipruritus). Prognosis pasien ini adalah umumnya baik.
MILIARIA RUBRA Page 5 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
DISKUSI
Diagnosis miliaria rubra pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dimana os datang dengan keluhan utama bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal didaerah hidung dan sekitarnya sejak ± 1 minggu ini. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa miliaria rubra memiliki bentuk klinik dan ditandai dengan rasa gatal dan eritem. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien, maka diagnosa banding pasien ini adalah miliaria rubra, folikulitis, dan prurigo. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa diagnosa banding miliaria adalah folikulitis dan prurigo. Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah memakai pakaian yang tipis dan yang dapat menyerap keringat, menempatkan penderita didalam lingkungan yang dingin sehingga keringat bisa berkurang serta hindari garukan pada daerah lesi. Penatalaksanaan khusus pada pasien ini, secara topikal diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼ -2%, sedangkan sistemik diberikan antihistamin CTM 3x ¼ tablet (pulv) sehari guna mengurangi rasa gatal (antipruritus). Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa penting untuk menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventiasi yang baik, dan menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat. Pengobatan secara topikal diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2%. Losio faberi dapat pula digunakan dan pengobatan sistemik dapat diberikan antibiotik bila terjadi infeksi sekunder dan antihistamin sebagai antipruritus. Prognosis pada pasien ini baik jika mematuhi pengobatan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa prognosa miliaria rubra umumnya baik.
MILIARIA RUBRA Page 6 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
Papula eritematous, papul miliar dan skuama halus pada daerah hidung, sekeliling kedua mata dan dahi.
MILIARIA RUBRA Page 7 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
DAFTAR PUSTAKA
MILIARIA RUBRA Page 8 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
1. Djuanda A, dkk. Dermatofitosis. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007. Hal 176-177 2. Harahap M, dkk. Dermatofitosis. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates 2000. Hal: 245-247 3. Sjamsoe S, Emmy. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia, Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: PT Medical Multimedia Indonesia. 2005. Hal 103 4. Mansjoer A, Suprohaita. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius. 2009. Hal 132 5. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2005. Hal 247-249 6. Mallory S.B. Bree, A. Illustrated Manual of Pediatric Dermatology. London & New York: Taylor & Francis Group. 2005. Hal 78-79 7. Wolff K. Goldsmith A.L. Fitpatrick’s. Dermatology In General Medicine Seventh Edition Volumes 1 & 2. New York: Mc Graw Hill Medical. 2008. Hal 768 8. www.emedicine.com/derm/topic266.htm
MILIARIA RUBRA Page 9 Pembimbing : dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp. KK Coass : Deddy Azwir (0810070100017) FK UNBRAH
View more...
Comments