LAPORAN KASUS CHF
February 7, 2017 | Author: ArmiNaziati | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN KASUS CHF...
Description
LAPORAN KASUS Pembimbing : dr. Toton Suryotono, Sp.PD Armi Naziati 2009 730 127 JUNI 2014 CLINICAL STAGE OF INTERN RSUD CIANJUR
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Tanggal 04 Juni 2014 Pukul 08.30 WIB
Identitas Pasien • Ny S, 33 tahun, seorang perempuan bekerja di sawah. Ny S sudah menikah sejak 14 tahun yang lalu , dan telah mempunyai 2 orang anak. Ny S bertempat tinggal di Cijulang desa Pasar dalam kabupaten Cianjur. • Ny S sehari-harinya bekerja dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang. Sore sampai malam hari Ny S hanya di rumah. Pekerjaan ini dilakukan oleh Ny S sejak 2 tahun yang lalu, tetapi sejak sakit sekitar 1 bulan yll, Ny S tidak bekerja lagi, dikarenakan sakitnya ini.
Keluhan Utama Sesak napas sejak ± 1 bulan yang lalu
Timeline
Sesak Mudah lelah
1996
Hamil anak 1 Sesak berat Batuk
2005
Hamil anak 2 Sesak berat Batuk Lemas
2011
Sesak napas makin Sesak napas berat Jantung berdebar- Jantung berdebardebar debar Bengkak pada kaki Nyeri dada hilang timbul Nyeri uluhati, mual Mudah lelah Bengkak pada kaki Nyeri uluhati Mudah lelah
1 bulan SMRS
Keluhan saat datang ke RS
Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien mulai mengeluh sesak napas sejak usia 15 tahun, sesak yang dirasakan hilang timbul, sesak makin bertambah ketika pasien hamil anak pertama dan kedua, kemudian sesak berkurang ketika pasien melahirkan. Menurut pengakuan ibu pasien, ketika pasien masih kecil tidak pernah mengeluh sesak napas ataupun nyeri dada. Pasien beraktivitas seperti temantemannya, dan pasien sering ikut olahraga kasti dan lari, tetapi tidak ada keluhan sama sekali. • Riwayat darah tinggi disangkal • Riwayat gula darah disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Pengobatan
• Riwayat penyakit jantung disangkal • Riwayat asma disangkal • Riwayat hipertensi disangkal • Riwayat DM disangkal
• Setiap sesak napas pasien selalu minum neonapasin, sesak berkurang.
Riwayat Psikososial Pasien makan teratur 3x sehari. Aktivitas pasien semenjak 1 bulan belakangan ini semakin berkurang karena pasien mudah lelah. Sehingga aktivitas di rumah lebih banyak berbaring, tidur dan kurang olahraga. Pasien tidak merokok, tidak suka minum kopi dan tidak mengkonsumsi alkohol.
Pemeriksaan Fisik • Ny. S usia 33 tahun dengan keadaan umum pasien tampak sakit sedang, lemah, kesadaran pasien Compos mentis dan kooperatif saat di anamnesis.
Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg N : 126x/ menit RR : 26x/menit Suhu : 36ºc
Status Generalis
• Kepala • Mata
• Hidung
• Mulut
: Normocephal : Konjungtiva anemis -/-, Sclera ikterik -/-, Reflex pupil +/+, pupil bulat, isokor :Deviasi septum nasi -/-, Secret -/- Epistaksis -/-, Pernapasan cuping hidung (-) : Sianosis (-), Bibir kering (-), Stomatitis (-), Lidah kotor (-)
Lanjutan. . . • Telinga • Leher • Thorax • Pulmo
: Normotia, Tidak ada serumen yang keluar : Pembesaran KGB (-), Pembesaran kelenjar tiroid (-), Leher nyeri tekan (-), JVP meningkat : Normochest, jaringan parut (-) : Inspeksi simetris, penggunaan otot bantu napas (-), retraksi dinding dada (-), bagian dada yang tertinggal (-) Palpasi vocal fremitus sama kedua lapang paru Perkusi sonor pada kedua lapang paru Auskultasi vesicular +/+, crackles +/+,wheezing -/-
Lanjutan... ictus cordis tampak pada VI ictus cordis teraba di ICS VI ke arah lateral Linea axillaris anterior sinistra Perkusi batas jantung kanan pada ICS II linea parasternalis dextra, batas jantung kiri atas pada ICS II linea parasternalis sinistra, batas kiri bawah pada ICS VI lateral linea axillaris anterior sinistra Auskultasi BJ I dan II normal, reguler, gallop (+), murmur sistolik (ejection systolic)
• Cor : Inspeksi Palpasi
Lanjutan... • Abdomen : Inspeksi cembung , jaringan parut (-) Auskultasi bising usus sulit dinilai Palpasi Nyeri tekan (+), » Hepar teraba 1 jari bac, tepi tumpul, permukaan rata, nyeri tekan (+) » Lien tidak teraba, nyeri tekan (-) Perkusi redup (+), shifting dullness (+) • Punggung : Palpasi vocal fremitus sama kedua punggung Perkusi sonor pada kedua lapang paru, CVA -/Auskultasi Vesicular +/+, crackles +/+, ronkhi -/-, wheezing -/• Ekstremitas : akral hangat, edema --/++ , CRT < 2 detik
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 29 Mei 2014 HEMATOLOGI
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Hemoglobin
13.8
12 – 16
g/dL
Hematokrit
40.7
37 - 47
%
Eritrosit
4.54
4.2 – 5.4
10^6/µL
Leukosit
11.1
4.8 – 10.8
10^3/µL
Trombosit
177
150 – 450
10^3/µL
MCV
89.6
80 – 94
fL
MCH
30.4
27 – 31
pg
MCHC
33.9
33 – 37
%
RDW-SD
51.1
37 - 54
fL
PDW
12.8
9 – 14
fL
MPV
10.1
8 – 12
fL
Hematologi Rutin
Lanjutan… HEMATOLOGI
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
LYM %
35.2
26 – 36
%
MXD %
12.4
0 – 11
%
NEU %
52.4
40 – 70
%
LYM #
2.5
1.00 – 1.43
10^3/µL
MXD #
1.6
0 – 1.2
10^3/µL
NEU #
6.7
1.8 – 7.6
10^3/µL
differential
Absolut
Lab tanggal 31/05/14 GDP
90
Mikroskopis urin 31/05/2014
SGPT
210
Lekosit
1-2
Ureum
35,3
Eritrosit
2-3
Kreatinin
1.0
Epitel
4-5
Kristal
Negatif
Silinder
Negatif
Lain-lain
Negatif
URIN Warna
Jingga
Kejernihan
Jernih
Berat jenis
1.020
pH
6.0
Nitrit
Negatif
Protein
25/1+
Glukosa
Normal
Keton
Negatif
Urobilinogen
1/1+
Bilirubin
1/1+
Eritrosit
10/1+
Leukosit
Negatif
Pemeriksaan EKG (31 Mei 2014)
1. Irama jantung : Aritmia, Heart Rate : 166x dpm 2. Segmen PR < 0.2, komplek QRS 0.4 3. Axis abnormal right axis deviation 4. Q patologis, ST elevasi dan T inverted : negatif
Daftar Masalah • CHF fc III ec. • Atrial Fibrilasi ec
1. CHF Adalah suatu keadaan patofisiologis dimana jantung gagal
mempertahankan
sirkulasi
adekuat
untuk
kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup.
Gagal jantung paling sering disebabkan oleh gagal kontraktilitas miokard, seperti yang terjadi pada infark
miokard, hipertensi lama, atau kardiomiopati.
Diagnosis dari gagal jantung dapat didasarkan atas kriteria Framingham
CHF
Harrison’s principles of Internal Medicine 17th Edition Volume II
Klasifikasi New York Heart Association
Derajat I Derajat II Tanpa keterbatasan pada Ada limitasi aktifitas fisik, aktivitas fisik. Aktivitas fisik timbul sesak napas, rasa lelah, biasa tidak menyebabkan palpitasi, dengan aktifitas fisik keletihan, palpitasi, sesak, atau biasa namun nyaman dengan nyeri dada istirahat Derajat III Aktifitas fisik sangat terbatas. Aktifitas fisik kurang dari biasa sudah menimbulkan gejala, tetapi nyaman sewaktu istirahat
Derajat IV Ketidakmampuan untuk menjalani aktivitas fisik apapun Setiap aktivitas fisik dilakukan, maka rasa tidak nyaman semakin meningkat.
Klasifikasi CHF Gagal Jantung Kiri Dispneu Orthopneu Paroksimal Nokturnal Dyspneu Batuk Mudah lelah Gelisah dan cemas
Gagal Jantung Kanan Pitting edema Hepatomegali Asites Anoreksia Nokturia kelemahan
Pemeriksaan penunjang Pada EKG ditemukan hipertropi ventrikel kiri, kelainan gelombang ST dan gelombang T Dari foto toraks terdapat pembesaran jantung dan bendungan paru. Pada ekhokardiografi terlihat pembesaran dan disfungsi ventrikel kiri, kelainan bergerak katup mitral saat diastolik.
Pada EKG pasien ditemukan hipertropi ventrikel kanan dan right axis deviasi Dari foto toraks pasien terdapat pembesaran jantung dan bendungan paru.
Harrison’s principles of Internal Medicine 17th Edition Volume II
Algorithm for Treatment of CHF Diagnosis of HF confirm
Assess for fluid retention fluid retention Diuretic
No fluid retention ACE inhibitor* NYHA I-IV Beta blocker ARB
*ARB if ACE-intolerant
Persistent Aldosterone antagonist Hydralazine/isosorbide symptoms or special digoxin population
Penatalaksanaan 1. Diuretic therapy furosemid 20 – 320 mg/ hr
2. Inhibitors of the Renin-angiotensin-Aldosteron system -
ACE inhibitors captopril 6.25mg 3x/hari
-
Angiotensin II receptor blocker Valsartan 160 mg twice a day
-
Spironolactone 25 mg/hr
3. Beta Blocker ( caverdilol, metoprolol succinate, bisoprolol ) 4. Digitalis glycosides 5. Vasodilators 6. Combination of medical therapy
7. Positive ionotropic agents ( dobutamin ) 8. Calcium channel blockers ( amlodipin ) 9. Anticoagulation ( warfarin ) 10. Antiarrithmic therapy ( amiodarone )
11. Statin therapy
CMDT 2013
2. Atrial Fibrilasi Atrial fibrilasi adalah suatu takiaritmia sepraventrikuler dengan
karakteristik
aktivitas
atrium
yang
tidak
terkoordinasi dengan konsekuensi terjadinya perburukan fungsi mekanik atrium
Etiologi • • • • • •
CHF Hypertension Age > 75 years Diabetes melitus Stroke Cardiomyopathy
CMDT 2013
Diagnosis • • • •
Irregularly irregular heart rhytm Usually tachycardic Often associated with palpitations or fatigue ECG shows erratic atrial activity with irregular ventricular response • High incidence and prevalence in the elderly population CMDT 2013
Tanggal 02/06/14
S Pasien mengatakan sesak napas sudah berkurang, tetapi sesak semakin bertambah ketika beraktivitas pasien jalan ke toilet, masih mengeluh jantung berdebardebar, nyeri dada sebelah kiri yang hilang timbul, perut kembung, mual (+), bengkak pada kedua tungkai
O TD : 110/80 mmHg N : 124x/m S: 35,9ºC RR: 22x/mnt CA -/-, JVP meningkat
A 1.
CHF fc III ec. Cardiomyopathy
Cor: cardiomegali +, BJ I & II reguler, gallop (-) murmur sistolik pulmo: vesikuler, crackles+/+, Wh -/Abdo: NT seluruh lapang abdomen, BU +, shifting dullness +, hepar teraba 2 jari b.a.c, permukaan licin, tidak bebrbenjol-benjol, tepi tumpul Ekstremitas : dingin, edema +/+, RCT
View more...
Comments