Laporan Kasus CA Cervix
March 13, 2018 | Author: Rina Faizzatul | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Kasus CA Cervix...
Description
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN Ca CERVIX DI RUANG B3 GINEKOLOGI RSUP Dr KARIADI SEMARANG
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas
DISUSUN OLEH :
Bintara Bayu Aji 1.1.20350
PRODI KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG 2006
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN Ca CERVIX DI RUANG B3 GINEKOLOGI RSUP Dr KARIADI SEMARANG
Pengkajian
: 6 Pebruari 2006
Praktikan : Bintara Bayu Aji
Tanggal masuk
: 27 Januari 2006
NIM
Jam
: 10.53 WIB
Ruang
: B3 Ginekologi
No. Reg
: 5228000
: 1.1.20350
A. Data Umum Nama Klien
: Ny. R
Umur
: 47 tahun
Alamat
: Kramat RT 1/5, Karangmoncol, Purbalingga.
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Perkawinan kedua
Pendidikan terakhir
: SMA
Diagnosa Medis
: Ca. Cervix
Penanggung Jawab Nama
: Tn. S
Umur
: 50 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Kramat RT 1/5, Karangmoncol, Purbalingga.
Hubungan dengan klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan 1.
Keluhan Utama
Nyeri perut bawah, kalau kencing semakin sakit. 2.
Riwayat kesehatan Sekarang
Klien datang ke RSDK dengan diantar Suami, membawa rujukan dari RSUD Purbalingga dengan diagnosa Ca Cervix. Keluhan Nyeri perut bawah, kalau kencing semakin sakit, sering merasakan nyeri punggung, keluar lendir dari jalan lahir berbau. 3.
Riwayat kesehatan masa lalu
Bulan September dilakukan biopsi di RSUD Purbalingga, kemudian dr SpOG mengatakan terkena kanker ganas. Disarankan berobat ke RSDK Semarang atau RS Dr Sardjito Yogyakarta. Klien menolak dan memilih pengobatan alternatif, setelah tidak berhasil Klien ke RSDK. 4.
Riwayat Obstetri
G II PII A0 Anak pertama perempuan, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di dokter, umur sekarang 21th , sehat. Anak kedua laki-laki, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di bidan, umur sekarang 16th , sehat. Riwayat Haid: menarche usia 15 tahun, lama haid 7 hari, siklus 28 hari teratur. Riwayat ANC : Puskesmas
5.
Riwayat KB
Riwayat KB : Suntik 3 bulanan (Depogestan) 6.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini dan keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM maupun hipertensi GENOGRAM
Keterangan : : Laki- laki : Perempuan
B.
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Garis cerai
Pola Fungsional (Gordon) 1.
Pola manajemen kesehatan
Klien mengatakan bahwa setip anggota keluarga yang sakit selalu dibawa kedokter, rumah sakit dan puskesmas 2.
Pola kebutuhan nutrisi
Sebelum sering sakit perut, klien makan tiga kali sehari dan selalu habis, setelag sering sakit perut (dirawat di RSDK) klien sering muntah bila saat makan nyeri perut datang tanpa disertai mual. Sebelum sakit klien minum
sekitar 9 gelas belimbing, setelah sering merasa sakit klien minum sekitar 7 gelas belimbing karena sering muntah bila aroma air terlalu tajam. 3.
Pola eliminasi
Sebelum sakithamil klien BAB 1-2 x sehari, terhitung tanggal pengkajian klien sudah 3 hari belum BAB. Sebelum sakit klien BAK 5 x sehari tanpa keluhan, setelah sakit (dirawat di RSDK) klien BAK 4-5x sehari kadang disertai darah. 4.
Poal aktifitas
Sebelum sakit klien mampu membantu suami bekerja, dan beraktivitas sebagai ibu rumahtangga tanpa ada keluhan. Semenjak sering sakit perut klien merasa tidak mampu lagi beraktivitas karena nyeri sangat mengganggu. Di rumah sakit klien terbaring lemah di tempat tidur, bila ingin ke kamar mandi, diantar suami / adik menggunakan kursi roda. 5.
Pola istirahat
Sebelum sakit klien tidur rata-rata 6-7 jam. Setelah sakit klien tidur 4-5 jam karena nyeri perut dirasa sangat mangganggu. 6.
Pola persepsi kognitif
Pendengaran, penglihatan, dan penciuman klien tidak mengalami gangguan 7.
Konsep diri dan persepsi
Setelah dirawat di rumah sakit, klien merasa sangat lemah dan tidak mampu beraktivitas seperti dulu. Sekarang selalu membutuhkan orang lain (suami/adik) bila membutuhkan sesuatu.
8.
Peran reproduksi dan seksual
Klien mempunyai 2 anak P-L dari 2 suami. Suami pertama cerai. Sudah lima bulan tidak pernah melakukan hubungan seksual. 9.
Peran dan pola hubungan
Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Hubungan dengan suami tidak ada masalah. 10.
Pola pertahan diri
Selama ini klien berusaha sembuh dengan berobat ke semua tempat pengobatan, di RSDK klien mematuhi setiap saran tim kesehatan.. 11.
Pola keyakinan dan nilai
Klien beragama islam, sudah satu bulan ini setiap sholat selalu dengan terbaring dengan bimbingan suami.
C. Pemeriksaan fisik TTV TD: 120/80, Nadi: 68x/menit, Pernafasan: 20x/menit, suhu tubuh: 360C Keadaan umum: lemah Kesadaran compomentis Kepala 1. Mata: Conjungtiva, palpebra anemis, sclera tidak icterik 2. Hidung: tidak ada secret dari hidung, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada pembesaran polip 3. Mulut: gigi bersih, tidak ada caries maupun gigi berlubang
Leher: tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena jugularis Dada, simetris Jantung : I
: Ictus Cordis tidak tampak.
Pa
: Ictus Cordis teraba di inter costae 5
Pe
: Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au
: BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)
Pulmo : I
: Simetris stalis dinamis
Pa
: Stem fremitus kanan kiri
Pe
: Sonor SLP
Au
: SD Vesikuler, ST (-)
Payudara: payu dara simetris, tidak ada benjolan/massa, putting susu menonjol. areola hitam, kotor asi sudah keluar. Abdomen: perut mengecil, kulit mengendor. Abdomen: I
: Datar, venektasi (-)
Au
: Bising usus (-)
Pe
: Tympani
Pa
: Supel, H/L
Genetalia VT :Vagina : infiltrate sampai dengan 1/3 proximal Portio : berbenjol, rapuh, mudah berdarah SCT sebesar telur ayam AP ; infiltrate, tak sampai dinding pelvis.
RT : TSA cukup, mukosa licin, infiltrate +/+, tak sampai dinding pelvis. Ekstermitas: tidak udema
D.
Psikososial Status emosi: jika diajak bicara klien tidak mudah marah, emosi sosial stabil Interaksi dengan suami, keluarga dan orang lain saat dirumah sakit baik
E.
Data Penunjang Laboratorium
06/02/06
Hematology Analizer Hema
Jumlah
Satuan
Harga Normal
Hemoglobin
9,40
gr%
12.00-15.00
Hematokrit
27,1
%
35,0-47,0
Eritrosit
3,21
juta/mmk
3,90-5,60
MCH
29,40
pg
27,00-32,00
MCV
84,30
fL
76,00-96,00
MCHC
34,90
g/dL
29,00-36,00
Leukosit
23,80
ribu/mmk
4,00-11,00
Trombosit
570,0
ribu/mmk
150,0-400,0
Laboratorium
07/02/06
Sekresi-Ekskresi : urin lengkap Warna
merah keruh
BJ
1.015
PH
1,00
Protein
>300
mg/dl
(-)
Reduksi
100
mg/dl
(-)
Urobilirogen
>8
mg/dl
(-)
Bilirobin
++/Pos
mg/dl
(-)
Aseton
15
mg/dl
(-)
Nitrit
+/Pos
Sedimen : Epitel
-
LPK
Lekosit
-
LPB
Eritrosit
-
LPB
Eritrosit penuh merata, sel lain tidak teridentifikasi. Oxalat : Asam Urat
-
Triple fosfat
-
Amorf
-
Sil Hialin
-
LPK
Sil Granula Kasar
-
LPK
Sil Granula Halus
-
LPK
Sil Epitel
-
LPK
Sil Eritrosit
-
LPK
Sil Leukosit
-
LPK
Bakteri
-
LPK
Lain-lain
-
G. Therapi 06/02/06 Vitamin A
1 x 50.000 iu
Mirabion caps
3x1
Kalnex tab
3 x 500 mg
Asam Mefenamat
3 x 500 mg
Ampicillin Inj
4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr% Diit uremia
07/02/06 Vitamin A
1 x 50.000 iu
Mirabion caps
3x1
Kalnex tab
3 x 500 mg
Asam Mefenamat
3 x 500 mg
Ampicillin Inj
4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr%
H. Analisa data No tgl/jam 1. 06/02/06 Ds: j. 10:00
Data fokus
Etiologi Desakan sel
Klien mengatakan nyeri daerah
hiperplasi intra
perut bawah, rasa seperti ditusuk
abdominal
Masalah Gangguan rasa nyaman, nyeri akut
skala nyeri 5 Do: Wajah klien meringis 2.
06/02/06 Ds: j.10:15
Nusea-vomitus
Klien mengatakan lemas, karena
sekunder terhadap
tidak bisa makan sampai habis.
respon nyeri
Tiap kali makan tiba-tiba muntah,
abdomen
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
kadang disertai mual karena nyeri yang tiba-tiba menyerang. Do: Klien tampak lemah, terbaring di tempat tidur. I. Diagnosa keperawatan 1.
Gangguan rasa nyaman, nyeri akut b/d Desakan sel hiperplasi intra
abdominal 2.
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
b/d Nusea-vomitus sekunder terhadap respon nyeri abdomen
Rencana Intervensi No
Tgl/jam
DP
Tujuan
Intervensi
Ttd
1.
06/02/06
1
j.10:15
Setelah dilakukan tindakan 1.
Kaji skala nyeri
keperawatan selama 1 x 24 2.
Berikan individu kesempatan
jam,
diharapkan
berkurang
atau
nyeri
untuk beristirahat
hilang 3.
dengan KH: Klien tidak mengeluh 4.
-
ekspresi
wajah
tenang
2.
06/02/06 j.10:25
2
Ajarkan
nyeri
dalam
Setelah dilakukan tindakan
jam diharapkan kebutuhan
Kolaborasi pemberian anal getik
Beritahu bahwa porsi makan tidak
mengatakan 3.
tidak lemas lagi Klien beraktivitas
mampu 4. pasif
makan
tanpa bantuan.
Motivasi keinginan makan dengan harapan kesembuhan
di
tempat tidur ; alih-baring,
-
sering
harus dihabiskan sesaat
Klien
duduk,
Anjurkan pola makan sedikit tapi
terpenuhi, 2.
dengan KH:
-
destraksi
pada pasien
keperawatan selama 2 x 24 1.
klien
metode
Beri posisi yang nyaman
batas turun sampai skala 3 6.
-
non
selama muncul nyeri akut 5.
skala
nutrisi
tindakan
invasive, sperti relaksasi : nafas dalam
-
-
aAarkan
Anjurkan keluarga untuk turut berperan dalam pemberian menu makan yang disukai klien.
minum 5.
Anjurkan makan saat nyeri tidak datang, dan berhenti saat nyeri datang.
Porsi makan habis. Implementasi
Tgl/jam DX 06/02/06 1 1. j.10:35
Implementasi memberikan individu kesempatan untuk beristirahat
2.
mengajarkan tindakan non invasive,
-
Skala nyeri
klien 5
3.
mengkaji skala nyeri
4.
mengajarkan
metode
destraksi
selama muncul nyeri akut
Klien
mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
memberi posisi yang nyaman pada pasien
6.
Respon Klien
kooperatif
sperti relaksasi
5.
-
-
Klien
memeragakan tehnik
memberikan analgetik
relaksasi nafas dalam. -
Kilen
mengatakan nyaman 06/02/06 2
1.
j.10:55
2.
3.
menganjurkan makan sedikit tapi
dengan tidur posisi
sering, dan makan tidak harus langsung
miring kekiri dengan
habis
lutut agak ditekuk ke
menganjurkan
keluarga
untuk
atas
berperan dalam pemberian menu makan
-
yang disukai klien,& memotivasi bahwa
dan kooperatif
dengan makan yang disukai, klien bisa
-
makan banyak dan cepat sembuh
mengatakan akan
menganjurkan makan saat nyeri tidak datang, dan berhenti saat nyeri datang.
Klien respon
Klien
mencoba makan sedikit sedikit tapi sering. -
Keluarga
ttd
bersedia membantu memberi makan yang disukai klien. Catatan Perkembangan Tgl/jam Dx 07/02/06 1 j.11:10
Catatan Perkembangan S: Klien mengatakan nyeri berkurang, bila setiap nyeri dating melakukan nafas dalam, tidur miring kekiri dengan lutuk ditekuk, dan setelah dipacang selang kateter semalam. O: Skala nyeri 3, ekspresi wajah klien tenang dan klien tidak mengeluh nyeri lagi A: Masalah teratasi P: Anjurkan untuk tetap melakukan nafas dalam saat nyeri datang
07/02/06 2 j.11:10
S: Klien mengatakan sudah mencoba makan sedikit-sedikit, tapi masih muntah karena makanan, yang dibelikan suami terlalu berasa. O: Klien masih tampak lemah, tapi sudah mampu bergerak pasif di tempat tidur; miring kanan kiri, dan duduk tanpa bantuan. A: Masalah belum teratasi, klien masih lemah dan muntah saat makan, dengan rasa yang tajam. P: Anjurkan untuk mengurangi makanan yang terlalu berasa/merangsang muntah.
TTD
08/02/06 2 j.10:10
S: Klien mengatakan sudah mencoba mengurangi makanan yang terlalu berasa. Tadi pagi sudah makan dengan menu dari Rumah Sakit, dimakan 3 x, habis, dan tidak muntah. O: Klien masih tampak lemah, mampu bergerak pasif-aktif, duduk tanpa bantuan, dan berjalan dengan pegangan (diperagakan 3 langkah berpegangan tempat tidur, dari tempat tidur sampai kursi roda) A: Masalah teratasi P: Anjurkan untuk mempertahankan pola makan.
View more...
Comments