laporan kasus BPPV

July 24, 2019 | Author: ainihanifiah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

benign paroxysmal positional vertigo...

Description

Laporan Kasus

BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO (BPPV)

Disusun Ole ! Prie"a Noor A#alia $$%&%%'&$

Pe#i#in* ! Dr+ So,ie Mina-a.i/ Sp+S

T0GAS INI DIBA1AKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK SM2 NE0ROLOGI RS0 Dr+ SLAMET GAR0T 3 2K 0NIVERSITAS YARSI PERIODE 4AN0ARI 5 2EBR0ARI &%$6

BAB I STAT0S PASIEN

I+

IDENTITAS PASIEN

 Nama

: Ny. D

Umur

: 53 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

lamat

: !arang Pa"itan

#anggal masuk

: $% Januari &$'(

 N) *M

: $'%+%55,

II+ S0BYEKTI2

ut)anamnesis tanggal tanggal $+ Januari &$'(

Keluan 0.a#a

!epala pusing berputar 

Ri-a7a. Pen7a8i. Se8aran*

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan kepala terasa pusing  berputar sejak 3 hari SM-S. Pusing dirasakan selama kurang lebih &$ detik. detik. Pusing Pusing yang dirasakan dirasakan timbul timbul seara tiba/tiba dan dirasakan dirasakan hilang timbul. timbul. Pasien merasa dirinya dirinya melayang melayang mengitari mengitari ruangan0 terutama jika  pasien membuka mata dan mengubah p)sisi kepala0 dari p)sisi tidur ke  p)sisi duduk atau tegak1berdiri. #idak #idak dirasak dirasakan an rasa penuh penuh dan suara suara berden berdengin ging g pada pada kedua kedua teli teling nga. a. Penu Penuru runa nan n pend penden enga garan ran tida tidak k diras dirasak akan an selam selamaa seran seranga gan. n. Sebelu Sebelumny mnyaa pasien pasien tidak tidak pernah pernah merasak merasakan an pusing pusing yang yang seheba sehebatt ini. ini.

!elu !eluha han n juga juga diser diserta taii deng dengan an mual mual dan dan munt muntah ah selam selamaa kepa kepala la teras terasaa  pusing. Pasien akan merasakan pusing jika berubah p)sisi ke arah kanan ataupun ataupun kiri. Pasien lebih nyaman jika memejamkan memejamkan matanya. matanya. #idak ada gangguan penglihatan selama keluhan ini dirasakan. #idak ada ri"ayat trauma1terjatuh dan demam sebelumnya. #idak ada ri"ayat kejang dan  penurunan kesadaran. Di keluarga pasien tidak ada yang merasakan keluhan yang seperti dirasakan pasien saat ini. !eluhan seperti ini baru dirasakan pertama kali.

Ri-a7a. Pen7a8i. Daulu •

-i"ayat mer)k)k disangkal



-i"ayat darah tinggi disangkal



-i"ayat penyakit DM disangkal



-i"ayat penyakit paru tidak ada



-i"ayat penyakit jantung tidak ada

i-a7a. Pen7a8i. Keluar*a - i-a7a. •

#idak ada keluarga pasien yang mengeluh adanya keluhan yang sama seperti yang dirasakan pasien.

Ri-a7a. Sosial E8ono#i 9an Pria9i •

*ukup

III+ OB4EKTI2 OB4EKTI2 ( : Sep.e# Sep.e#er er &%$& &%$& ) S.a.us Presen. •

!esadaran

: *)mp)smentis



2*S

: '5 4(.M%.56



#ekanan darah

: '& '&$1+$ mm7g

 Nadi

: ,( 81 menit





-espirasi

: &$ 81 menit



Suhu

: 3%0+ )*



!epala

: dalam batas n)rmal



9eher

: dalam batas n)rmal

S.a.us In.erna  4an.un*

Inspeksi

:  Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

:  Ictus cordis teraba pada I*S  linea midlaiula kiri

Perkusi

: ;atas jantung kanan

uskultasi



: I*S ( parasternal kanan

;atas jantung atas

: I*S & parasternal

;atas jantung kiri

: I*S 5 midlaiula kiri

: ;J I < II murni reguler 

Paru

Inspeksi

: Simetris hemit)raks kanan/kiri saat statis dan dinamis

Palpasi

: Simetris hemit)rak kanan/kiri pada =remitus =)kal dan taktil

Perkusi

: S)n)r pada kedua lapang paru

uskultasi

: Suara na=as esikuler0 r)nkhi /1/0 "hee>ing /1/

 A9o#en

$+

Inspeksi

: Permukaan embung

uskultasi

: ;ising usus ?6 n)rmal

Perkusi

: #impani pada keempat @uadran abd)men

Palpasi

: N#1N!1N9 : /1/1/. 7epar0 lien0 ginjal sulit diraba.

S.a.us Psi8is

*ara ber=ikir

: baik  

Perasaan hati

: baik

#ingkah laku

: baik

Ingatan !eerdasan

&+

: baik : baik  

S.a.us Neurolo*is A+ Kepala

;entuk

: normocephalus

 Nyeri tekan

: tidak ada

Simetris

: ?6

Pulsasi

: /6

B+ Leer

Sikap

: dalam batas n)rmal

Pergerakan

: dalam batas n)rmal

!aku kuduk

: /6

;+ Ner)ntal

E

 pasien belum

2;M :baik

Istirahat ukup

 pernah seperti

kesegala arah

dan kurangi

ini

 N.+A'&:baik 

aktiitas

sebelumnya.

M)t)rik :baik0kekuatan 5 Sens)rik :baik  E.9 : baik  E.: baik  -.E : baik  -.P : baik 

$+/$'/

!eluhan :

!U : SS

/;PP

&$'(

/Pusing

!S : *M

T

(II)

 berputar

# : '&$1,$

In=us

/mual

mm7g

erneit ' ial '5

 N :+, 81menit

gtt1m

- : &$ 81menit

Inj.)mseran

S : 3%0+H *

38(mg i

 Paru : ;S

Inj.Pran>a

kaki0

'8($mg i

Ch /1/ -h /1/

Inj. Neur)tam &8

Cor  : ;J I/II

3gr i

D

-9

?

#anggal

Subjekti=

$,/$'/

!eluhan

&$'(

ini :

(III)

/pusing

bjekti= saat

!U : SS !S : *M

sedikit

nalisis

Perenanaan

D

/;PP

T

#:

In=us

-9

?

 berkurang

''$1%$mm7g

erneit ' ial '5

/mual ?6

 N : +% 81menit

gtt1m

- : &$ 81menit

Inj.)mseran

S : 3%0,H *

38(mg i

 Paru : ;S

Inj.Pran>a

kaki0

'8($mg i

Ch /1/ -h /1/

Inj. Neur)tam &8

Cor  : ;J I/II

3gr i

regular0 m/6

Inj.Neuril)n

g/6

38'&mg i

SN   Mata :nistagmus/6

E

2;M :baik

Istirahat ukup

kesegala arah

dan kurangi

 N.+A'&:baik 

aktiitas

M)t)rik :baik0kekuatan 5 Sens)rik :baik  E.9 : baik  E.: baik  -.E : baik  -.P : baik 

$F/$'/

!eluhan

saat !U : SS

/;PP

&$'(

ini :

!S : *M

(IV)

/pusing berputar 

# : '($1+$

T

/mual ?6

mm7g

In=us

 N : ,$ 81menit

erneit ' ial '5

- : &$ 81menit

gtt1m

S : 3%0%

Inj.)mseran

 Paru : ;S

38(mg i

kaki0

Inj.Pran>a

Ch /1/ -h /1/

'8($mg i

Cor  : ;J I/II

In . Neu tam &8

D

-9

?

BAB II TIN4A0AN P0STAKA BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO

'.

DE2INISI

;enign Par)8ysmal P)siti)nal ertig) ;PP6 adalah salah satu jenis ertig) estibular tipe peri=er yang paling sering dijumpai dalam praktek sehari/ hari0 ditandai dengan serangan/serangan yang menghilang sp)ntan. ;enign Par)8ysmal P)siti)nal etig) dide=inisikan sebagai kelainan pada telinga bagian dalam yang mana ada pengulangan epis)di dari ertig) p)sisi)nal. ;PP juga sering dikenal dengan kelainan pada bagian estibular. '0& ;PP bukan suatu penyakit0 melainkan suatu sindr)ma sebagai gejala sisa dari penyakit pada telinga dalam. 3 Penelitian ;al)h mendapatkan usia rata/rata penderita ;PP adalah 5( tahun0 dengan rentang usia ''/,( tahun. Canita : pria '.% : '.$0 sedangkan pada yang idi)patik &:'. Insidensi dari ;PP berkisar '$.+/%( per '$$.$$$ )rang dan meningkat 3,G setiap dekadenya. '0(

&+ ETIOLOGI

a. Idi)patik  Sekitar 5$G penderita ;PP tidak diketahui penyebabnya. (  b. Simt)matik  Pasa trauma0 pasa/labirinitis irus0 insu=isiensi

ertebr)basilaris0

Meniere0 pasa/)perasi0 )t)t)ksisitas0 mast)iditis kr)nik.5 Pada )rang tua0 penyebab paling umum adalah degenerasi dari sistem estibular dari telinga bagian dalam. %

=+

PATO2ISIOLOGI

#erdapat & hip)tesa yang menerangkan pat)=isi)l)gi ;PP0 yaitu: (0+

'. 7ip)tesa kupul)tiasis &. 7ip)tesa kanalitiasis

>ipo.esa Kupulo.iasis

danya debris yang berisi kalsium karb)nat berasal dari =ragmen )t)k)nia yang terlepas dari maula utrikulus yang berdegenerasi0 menempel pada  permukaan kupula semisirkularis p)steri)r yang letaknya langsung di ba"ah makula urtikulus. Debris ini menyebabkannya lebih berat daripada end)lim=e sekitarnya0 dengan demikian menjadi lebih sensiti= terhadap perubahan arah graitasi. ;ilamana pasien berubah p)sisi dari duduk ke berbaring dengan kepala tergantung0 seperti pada tes Di8 7allpike0 kanalis p)steri)r berubah p)sisi dari in=eri)r ke superi)r0 kupula bergerak seara utrikul)=ugal0 dengan demikian timbul nistagmus dan keluhan ertig).

Pergeseran massa )t)k)nia tersebut membutuhkan "aktu0 hal ini yang menyebabkan adanya masa laten sebelum timbulnya nistagmus dan keluhan ertig). 2erakan p)sisi kepala yang berulang akan menyebabkan )t)k)nia terlepas dan masuk ke dalam end)lim=e0 hal ini yang menyebabkan timbulnya =atigue0 yaitu berkurangnya atau menghilangnya nistagmus1ertig)0 disamping adanya mekanisme k)mpensasi sentral.  Nistagmus tersebut timbul seara par)ksismal pada bidang kanalis  p)steri)r telinga yang berada pada bidang kanalis p)steri)r telinga yang berada  pada p)sisi di ba"ah0 dengan arah k)mp)nen epat ke atas.

>ipo.esa Kanali.iasis

Menurut hip)tesa ini debris )t)k)nia tidak melekat pada kupula0 melainkan mengambang di dalam end)lim=e kanalisis p)steri)r. Pada perubahan  p)sisi kepala debris tersebut akan bergerak ke p)sisi paling ba"ah0 end)lim=e  bergerak menjauhi ampula dan merangsang nerus ampularis. ;ila kepala digerakkan tertentu debris akan ke luar dari kanalis p)steri)r ke dalam krus k)munis0 lalu masuk ke dalam estibulum0 dan ertig)1nistagmus menghilang.

6+

MANI2ESTASI KLINIS

2ejala umum yang didapatkan yaitu pusing biasanya munul setelah  beberapa gerakan kepala0 bermasalah dengan keseimbangan0 dan rasa ingin muntah mual6., ertig) munul mendadak pada perubahan p)sisi0 misalnya miring ke satu sisi pada "aktu berbaring0 bangkit dari tidur0 membungkuk atau "aktu menegakkan kembali badan0 menunduk atau menengadah. Serangan berlangsung dalam "aktu singkat0 biasanya kurang dari 3$ detik. ( ertig) pada ;PP dirasakan berputar0 bisa disertai rasa mual0 kadang/ kadang muntah. melayang.F0'$

Setelah

rasa berputar menghilang pasien bisa merasa

Umumnya ;PP menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai minggu dan kadang/kadang bisa kambuh lagi. '$

:+

DIAGNOSIS

Diagn)sis ;PP ditegakkan seara klinis berdasarkan: (0'$ a. namnesis danya ertig) yang terasa berputar0 timbul mendadak pada  perubahan p)sisi kepala atau badan0 lamanya kurang dari 3$ detik0 bisa disertai )leh rasa mual0 kadang/kadang muntah.  b. Pemeriksaan =isik  Pada yang idi)patik tidak ditemukan kelainan. Pada yang sist)matik bisa ditemukan kelainan neur)l)gi =)kal0 atau kelainan sistemik. '. #es Di8 7allpike #es ini dilakukan sebagai berikut: &0( a. Sebelumnya pasien diberi penjelasan dulu mengenai pr)sedur  pemeriksaan supaya tidak tegang.  b. Pasien duduk dekat bagian ujung pemeriksa. . Dengan mata terbuka dan berkedip sedikit mungkin selama  pemeriksaan0 pada p)sisi duduk kepala meneng)k ke kiri atau ke kanan0 lalu dengan epat badan pasien dibaringkan sehingga kepala tergantung pada ujung meja pemeriksa0 lalu dilihat adanya nistagmus dan keluhan ertig)0 pertahankan p)sisi tersebut selama '$ sampai '5 detik0 setelah itu pasien dengan epat didudukkan kembali. ;erikutnya maneuer tersebut diulang dengan kepala menunjuk kesisi lain. Untuk melihat adanya =atigue maneuer ini diulang &/3 kali. Interpretasi #es Di8 7allpike''0'&

a. N)rmal

: tidak timbul ertig) dan nistagmus dengan mata

terbuka. !adang/kadang dengan mata tertutup bisa terekam dengan elektr)nistagm)gra=i adanya beberapa detak nistagmus.  b. bn)rmal : timbulnya nistagmus p)sisi)nal yang pada ;PP mempunyai ( iri0 yaitu: ada masa laten0 lamanya kurang dari 3$ detk0 disertai ertig) yang lamanya sama dengan nistagmus0 dan adanya =atigue0 yaitu nistagmus dan ertig) yang makin  berkurang setiap kali manuer diulang

2ambar '. #es Di8 7allpike bagian I.

2ambar &. #es Di8 7allpike bagian II.

2ambar 3. #es Di8 7allpike bagian III.

&. 4letr)nystagm)graphy 4N26 pengujian mungkin diperlukan untuk menari karakteristik nistagmus yang disebabkan )leh Di8/

7allpike tes. #elah diklaim bah"a ;PP disertai dengan kelumpuhan unilateral kanal lateral adalah sugesti= dari eti)l)gi askuler. Untuk diagn)sis ;PP dengan tes lab)rat)rium0 adalah  penting untuk memiliki tes 4N2 dilakukan )leh lab)rat)rium yang dapat

mengukur

gerakan

mata

ertikal.

Sebuah Magneti

-es)nane Imaging (MRI)  san akan dilakukan jika tum)r )tak str)ke atau diurigai. Sebuah tes kursi berputar dapat digunakan untuk masalah diagn)stik sulit.. 7al ini mungkin tetapi jarang 5G6 untuk memiliki ;PP di kedua telinga bilateral ;PP6. +0'&

C+ PENATALAKSANAAN Ko#uni8asi 9an In,or#asi

leh karena ;PP menimbulkan ertig) yang hebat0 pasien menjadi emas dan kha"atir akan adanya penyakit berat seperti str)ke atau tum)r )tak. Maka itu perlu diberikan penjelasan bah"a ;PP bukan sesuatu yang berbahaya dan pr)gn)sisnya baik0 dapat hilang sp)ntan setelah beberapa "aktu0 "alaupun kadang/kadang berlangsung lama dan se"aktu/"aktu bisa kambuh lagi.(

Me9i8a#en.osa

;eberapa kateg)ri dari medikasi estibular suppresan yang biasa digunakan yaitu ben>)dia>epine dan antihistamine. ;en>)dia>epine seperti dia>epam dan l)na>epam yang memiliki e=ek an8i)litik0 sedati=0 musle relaksan0 anti k)nulsi deriate dari e=ek inhibit)r p)tensial sistem asam gamma/amin) butirat. Dalam mengatasi di>>iness0 medikasi ini bisa mengurangi sensasi rasa berputar0 tetapi juga dengan k)mpensasi  pada k)ndisi estibular peri=er. ntihistamin0 di sisi lain untuk menekan rasa mual dan muntah. *)nt)h antihistamin yaitu meli>ine dan diphenhydramine. kan tetapi belum ada bukti dari literature yang

menyarankan medikasi estibular suppresan e=ekti= sebagai peng)batan  primer dari ;PP atau subsitusi dari manuer rep)sisi. bat/)batan anti ertig) seringkali tidak dibutuhkan0 )leh karena ertig)/ nya berlangsung sebentar saja. 9agipula serangan akut ertig)nya tidak dapat sepenuhnya ditekan dengan )bat antiertig). F

La.ian a.

Met)da ;randt Dar)==  Pasien duduk tegak ditepi tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung. 9alu dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan epat ke salah satu sisi0 pertahankan selama 3$ detik0 setelah itu duduk tegak kembali. Setelah 3$ detik baringkan dengan epat ke sisi lain0 perahankan selama 3$ detik0 lalu duduk tegak kembali. 9akukan latihan ini 3 kali pada pagi hari sebelum bangun tidur0 dan 3 kali pada malam hari sebelum tidur0 sampai & hari berturut/turut tidak timbul ertig). '0'$0'3

2ambar (. Met)da ;randt Dar)== 

2ambar (. Met)da ;randt Dar)== 

 b. ibrasi

Met)da ini diperkenalkan )leh 4pley dan disebut *analith -ep)siti)ning Pr)edure. *aranya 9 ibrat)r diletakkan pada daerah mast)id telinga yang diduga ada kelainan. Pasien berbaring terlentang dengan kepala agak hiperektensi0 lalu kepala diputar ke arah telinga tersebut sampai muka menghadap ke lantai dengan sudut (5 )0 pertahankan p)sisi tersebut selama '5 detik atau sampai nistagmus menghilang. !emudian kepala dan badan diputar kea rah berla"anan sampai muka menghadap ke lantai dengan sudut (5 )0 pertahankan selama '5

detik. Selanjutnya pasien duduk dengan kepala menunduk selama '5/3$ detik0 sementara itu ibrasi dilakukan terus pada mast)id. Pr)sedur ini menyebabkan debris terlepas dari kupula dan masuk ke dalam end)lim=e. Setelah ' minggu bila ertig) timbul lagi  bisa dilakukan ibrasi ulang. !)mplikasi dari pr)sedur ini termasuk k)nersi dari analith menjadi anal yang berbeda pada alterasi dari tipe nistagmus dan atau arah nistagmus. !)mplikasi ini dapat diegah dengan manuer tambahan selama duduk0 !)mplikasi lain termasuk yang dilap)rkan yaitu rasa nyeri0 berkeringat0 demam0 dan hip)tensi selama manuer tadi.'0&0(0'3

2ambar 5. 4pley Manuer.

2ambar %. *analith -ep)siti)ning Pr)edure 4pley Manuer6.

Instruksi untuk pasien setelah pera"atan Manuer 4pley6: '3 '. #unggu selama '$ menit setelah manuer dilakukan sebelum  pulang ke rumah. Ini menegah terjadinya putaran epat atau serangan ertig) tiba/tiba seperti rep)sisi debris setelah manuer.

Jangan berkendara sendirian ke rumah lebih baik sese)rang yang mengantar. &. #idur dengan kepala ditinggikan dengan (5 ). Ini biasanya lebih mudah dilakukan dengan kursi sandaran atau menggunakan bantal yang disusun di atas kursi. Selama hari itu0 tetap jaga kepala p)sisi ertial. #Idak b)leh bepergian ke tempat tukang ukur atau d)kter gigi. Jangan berakti=itas yang berhubungan dengan kepala. 3. Untuk sekurangnya ' minggu0 menegah perubahan p)sisi kepala yang memiu ;PP lagi. 2unakan & bantal saat tidur0 egah tidur dalam p)sisi sisi a=ekti=0 dan jangan biarkan kepala terlalu ke atas atau ke ba"ah. (. Selama ' minggu setelah pera"atan0 p)sisikan diri biasanya yang membuat pusing. P)sisikan dengan tanpa menederai diri. ;iarkan d)kter tahu bagaimana dirimu melakukannya. Manuer ini e=ekti= dalam ,$G pasien dengan ;PP. Jika manuer ini bekerja dengan baik tetapi gejala munul atau beresp)n parsial0 manuer lain disarankan dilakukan. &0'3

2ambar +. P)sisi tidur setelah Manuer 4pley.

Terapi Be9a

Pada sebagian keil penderita ;PP yang berkepanjangan dan tidak sembuh dengan terapi k)nserati= bisa dilakukan )perasi neurekt)mi atau annal plugging. kan tetapi tindakan )perati= tersebut bisa menimbulakn k)mplikasi berupa tuli sens)rineural pada '$G kasus. '$ 7anya sekitar ' 1 &$$ ;PP kami pasien akhirnya memiliki pr)sedur ini dilakukan. perasi tidak harus dipertimbangkan sampai ketiga manuer 1 latihan manuer epley0 sem)nt0 dan brandt dar)==6 telah di)ba dan gagal. Peng)batan bedah ;PP tidak mudah / d)kter #7# nda mungkin akan tidak memiliki pengalaman sama sekali dengan )perasi ini. #entu saja0 selalu dianjurkan saat merenanakan )perasi untuk memilih ahli  bedah yang telah selebar pengalaman mungkin. !)mplikasi jarang terjadi0 namun demikian kita masih harus berpikir hati/hati tentang menjalani pr)sedur yang memiliki resik) 3G dari kehilangan  pendengaran unilateral.'$0'3

In9i8asi un.u8 operasi!

Jika latihan yang dijelaskan di atas tidak e=ekti= dalam mengendalikan gejala0 gejala telah berlangsung selama satu tahun atau lebih0 dan diagn)sis sangat jelas0 pr)sedur bedah yang disebut K*anal plugging  bl)ksK mungkin disarankan. *anal memasukkan sebagian besar bl)k =ungsi kanal p)steri)r tanpa mempengaruhi =ungsi dari saluran lain atau  bagian dari telinga. Pr)sedur ini menimbulkan risik) keil untuk mendengar / sekitar 3G0 tetapi e=ekti= pada sekitar ,5/F$G dari indiidu yang tidak memiliki resp)n terhadap peng)batan lain. -isik) )perasi untuk mendengar berasal dari melanggar sengaja ke dalam k)mpartemen end)lim=atik ketika men)ba untuk membuka labirin tulang dengan b)r. '$0'3

BAB III PEMBA>ASAN

'. 9esi Sentral0 gejalanya: - nset bertahap dan berlangsung

Pada penderita ditemukan gejala: mendadak - nsetnya

dalam hari sampai minggu

 berlangsung

permanen6

sampai beberapa menit.

- Pusing tidak tergantung

-

 perubahan p)sisi dan gerakan kepala.

Pusing

beberapa

tergantung

dan detik

perubahan

 p)sisi dan gerakan kepala.

-

Serangan berat.

- Serangan ringan

-

 Nystagmus ?6 arah h)ri>)ntal

-  Nystagmus bisa /6 dan bila ?6

-

#idak

ada

 batang

)tak0

arah ertial atau multidireksi

- #erdapat gejala gangguan •

 batang )tak: dipl)pia0 disartria0 dis=agia0 dis=)nia



serebelum: gangguan k))rdinasi0 kesulitan

gejala

k)rteks serebral.

gangguan

serebelum

dan

melakukan pergerakan yang  butuh ketrampilan. •

k)rteks serebral: gejala iritati=0 gejala =)kal0 de=iit sens)ri dan m)t)rik.

Jadi kemungkinan lesi sentral dapat disingkirkan.

&. 9esi Peri=er0 gejalanya: - rgan yang terkena bisa:

- gejalanya

berlangsung

Pada penderita ditemukan gejala: - 2ejalanya berlangsung dalam  beberapa

dalam

beberapa

detik

serta

 beberapa detik sampai beberapa

diperberat )leh perubahan p)sisi

menit

dan gerakan kepala.

dan

intermiten

serta

tergantung p)sisi dan gerakan

- Serangan berat.

kepala.

-  Nystagmus ?6 h)ri>)ntal.

- Serangan berat

- #erdapat mual dan muntah.

- Selalu disertai nystagmus ?6 arah

- #idak ada gangguan pendengaran.

h)ris)ntal.

- #erdapat gejala )t)n)m0 seperti mual0 muntah0 keringatan.

- ;iasanya

ada

dis=ungsi

 pendengaran.

Jadi kemungkinan lesi peri=er belum dapat disingkirkan.

4ti)l)gi 4ti)l)gi dan gejalanya: '. #rauma !epala

-

#erdapat

ri"ayat

Pada penderita ditemukan gejala: - #idak terdapat ri"ayat trauma kepala. trauma

kepala sebelumnya &. In=eksi #elinga #engah

-

#erdapat ri"ayat keluar airan  berbau dari telinga

-

-

 berbau dari telinga.

-

#erdapat ri"ayat rasa penuh

dalam telinga. 3. Idi)patik 

#idak terdapat ri"ayat keluar airan

#idak terdapat ri"ayat rasa penuh dalam telinga.

-

#idak terdapat ri"ayat trauma kepala.

-

-

#idak terdapat ri"ayat trauma

#idak terdapat ri"ayat keluar airan

-

kepala

 berbau dari telinga dan rasa penuh

#idak terdapat ri"ayat keluar

dalam telinga.

airan berbau dari telinga dan

-

#erjadi tanpa diketahui penyebabnya.

rasa penuh dalam telinga.

-

#erjadi

tanpa

diketahui

 penyebabnya.

Jadi kemungkinan eti)l)gi trauma kepala dan in=eksi telinga tengah dapat disingkirkan0 !emungkinan eti)l)gi idi)patik belum dapat disingkirkan.

BAB IV PEN0T0P

=+$ Kesi#pulan

;enign Par)8ysmal P)siti)nal etig) dide=inisikan sebagai kelainan pada telinga bagian dalam yang mana ada pengulangan epis)di dari ertig) p)sisi)nal. Penyebab dari ;PP yaitu Idi)patik dan simt)matik pasa trauma0 pasa/labirinitis irus0 degenerasi dari sistem estibular dari telinga bagian dalam6. #erdapat & hip)tesa yang menerangkan pat)=isi)l)gi ;PP0 yaitu: hip)tesa kupul)tiasis dan hip)tesa kanalitiasis. ertig) pada ;PP dirasakan berputar0 bisa disertai rasa mual0 kadang/kadang muntah. Setelah rasa berputar menghilang pasien bisa merasa melayang.

Umumnya ;PP menghilang sendiri dalam beberapa hari sampai minggu dan kadang/kadang bisa kambuh lagi. Diagn)sa ;PP didapatkan dari anamnesa0 pemeriksaan =isik0 tes Di8 7allpike dan 4lektr)nistagm)gra=i. #erapi

dari

;PP

yaitu

k)munikasi

dan

in=)rmasi0

medikament)sa0 latihan manuer ;randt Dar)==0 Manuer 4pley60 terapi pembedahan *annal Plugging6.

=+& Saran

;erdasarkan apa yang telah dipaparkan diatas maka kita sebagai  praktisi klinis diharapkan dapat mengikuti perkembangan ilmu terbaru khususnya dalam bidang peng)batan sehingga dapat memberikan terapi yang lebih lengkap dan terbaru sesuai dengan bukti/bukti klinis.

DA2TAR P0STAKA

'. Ceber Peter. ertig) and dise@uilibrium: a pratial guide t) diagn)se and management. United !ingd)m: #hieme Medial Publishers0 &$$,.

&. S)l)m)n Daid. ;enign Par)8ysmal P)siti)nal ertig). *urrent Siene In. &$$$: &:('+ius E0 et al. 4pidemi)l)gy )= benign  bar)8ysmal p)siti)nal ertig): a p)pulati)n based study. J Neur)l  Neur)surg Psyhiatry. &$$++,:+'$/+'5.

(. Ei=e D0 Eit>gerald J4. D) patients "ith benign par)8ysmal p)siti)nal ertig) reeie pr)mpt treatmentL nalysis )= "aiting times and human and =inanial )sts ass)iated "ith urrent pratie. Int J udi)l. &$$5((: 5$/5+.

5. mar 0 !urnia !. Neur)/)t)l)gi klinis ertig). Surabaya: irlangga Uniersity Press0 &$$&

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF